PENDAHULUAN
Pembelajaran Bahasa Indonesia bagi penutur asing ini dimaksudkan guna memperkenalkan bahasa
Indonesia kepada para penutur asing untuk berbagai kepentingan, baik pengajaran maupun komunikasi
praktis. Selain itu, pembelajaran bahasa Indonesia sebagai bahasa asing, sebagaimana pula bahasa lain
sebagai bahasa asing, ditujukan guna memberikan penguasaan lisan dan tertulis kepada para
pembelajar. Hal ini mengandung maksud bahwa mereka diharapkan mampu mempergunakan bahasa
Indonesia untuk berbicara dengan lancar dan sekaligus dapat mengerti bahasa yang diujarkan penutur
asli.
Kurangnya informasi yang lengkap tentang Indonesia sering dikeluhkan oleh orang asing yang ingin
mengetahui lebih jauh tentang Indonesia. Oleh karena itu, pihak Indonesia perlu menyediakan informasi
tersebut kepada pihak-pihak lain yang ingin mengetahui tentang Indonesia secara lebih jauh. Informasi
tersebut perlu disesuaikan dengan kebutuhan orang asing tentang Indonesia.
Dalam hubungan itu, orang asing yang ingin mengetahui lebih jauh tentang Indonesia dapat
dikelompokkan ke dalam beberapa kategori, yaitu (1) diplomat dan pengamat asing, (2) sarjana bidang
studi Indonesia, (3) pelajar/mahasiswa, (4) wisatawan, (5) wartawan, (6) pengusaha, (7)
pengajar/peneliti, (8) keluarga pejabat/pekerja asing di Indonesia, (9) keluarga pejabat/pekerja
Indonesia di luar negeri, dan (10) lain-lain.
Kendala-kendala yang muncul dalam pembelajaran BIPA adalah penggunaan BI masih dipengaruhi
kebiasaan penggunaan bahasa ibunya, masih terbata-bata saat berbicara bahasa Indonesia, serta
penggunaan afiksasi dan penggunaan kata tidak tepat. Dengan demikian, Penulis meyakini bahwa
pemanfaatan media pembelajaran bipa sangat membantu pembelajaran lebih efektif dan efesien.
1.2 Tujuan
1.3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Media pembeljaran BIPA adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk mempermmudah
mengajarkan bahasa Indonesia kepada orang asing. Dengan adanya media tersebut, pembelajar merasa
lebih mudah belajar bahasa Indonesia bila dibandingkan tanpa menggunakan media. Hal yang harus kita
perhatikan adalah pembelajaran tidak mengalami kesulitan dalam menggunakan media tersebut.
a. Media Grafis
1.Gambar/Foto
Gambar atau foto dapat digunakan sebagai perangsang dalam pengajaran kosakata, berbicara, tata
bahasa dan menulis. Contoh pengajarannya:
b. pembelajar mengungkapkan kata-kata yang berkaitan dengan foto tersebut secara individual atau
kelompok.
d. Pembelajar membuat pidato singkat tentang apa yang ada dalam foto tersebut, sementara itu
pembelajar yang lain membuat pertanyaan untuk diajukan kepada pembelajar yang tampil.
2. Sketsa
sketsa dapat digunakan untuk materi yang berkaitan dengan urutan atau waktu. Sketsa dapat digunakan
untuk mengajarkan kosakata, berbicara, tata bahas, dam menulis.
Contoh pengajarannya:
d. pembelajar berbicara dengan singkat tentang sketsa tersebut dan kalau memungkinkan
pembelajar yang lain menangapinya
3. Denah
Dapat membaca denah memberikan banyak keuntungan bagi pembelajar asing untuk mengenal
lingkungannya. Media ini dapat digunakan untuk mengajarkan kosakata, berbicara, tata bahasa, dan
menulis.
Contoh pengajarannya:
f. pmbelajar menulis satu dua paragraf tentang denah yang sudah dibuatnya
4. Karikatur Berangkai
Sebuah karikatur berangkai dapat menyegarkan pembelajaran. Media ini dapat digunakan untuk
mengajarkan kosakata, berbicara, tata bahasa, dan menulis.
Contoh pengajarannya:
f. pembelajar menulis satu atau dua paragraf tenteng isi karikatur tersebut
5. Poster
Poster dapat digunakan untuk mengajarkan kosakata, berbicara, tata bahasa, dan menulis.
Contoh pengajarannya:
b. pembelajar menyebutkan hal-hal yang berkakitan dengan poster tersebut ddengan lisan
c. pembelajar membuat pola kalimat SPO yang berkitan dengan poster tersebut dan hasilnya
didiskusikan
d. pembelajar menulis sebuah paragraf yang berkaitan dengan Ricky Martin atau penyanyi idolanya
6. Peta/Globe
Peta/globe dapat digunakan untuk mengajarkan materi yang berkaitan dengan tempat atau sejarah
yang diramu dalam pembelajaran berbicara, tata bahasa, dan menulis.
Contoh pembelajarannya:
c. pembelajar membuat beberapa buah kalimat yang berkaitan dengan budaya, iklim, hasil bumi
negaranya
Majalah sangat kaya sebagai bahan media pembelajaran. Dari majalah kita dapat mengajarkan bahasa
artikel, bahasa cerita atau bahasa iklan. Majalah dapat digunakan untuk pengajaran kosakata, membaca,
berbicara, tata bahasa, dan menulis.
Contoh pengajarannnya:
c. setiap pembelajar menandai kosakata sulit yang ditemukan dan berusaha menemukan artinya
berdasarkan koteks tanpa membuka kamus
d. pembelajar membuat kalimat dengan kata-kata sulit/baru yang ditemukan dari majalah
f. pembelajar menceritakan kembali apa yang dibacanya dengan kata-kata sendiri dan hasilnya
didiskusikan
h. pembelajar menuliskan kembali apa yang dibacanya dengan kata-kata sendiri dan hasilnya
didiskusikan
8. Surat Kabar
Sepeti halnya majalah, surat kabar punkaya akan bahan pembelajarnnya. Kelebihannya, surat kabar
lebih actual daripada majalah karena terbitnya harian. Surat kabar dapat digunakan untuk mengajarkan
kosakata, membaca, berbicara, tata bahsa, dan menulis.
Contoh pengajarannya:
pembelajar diberi sebuah surat kabar yang berbeda tetapi tanggal terbitnya sama
pembelajar membaca berita yang bertema sama dan surat kabar yang berbeda
pembelajar menandai kosakata sulit yang ditemukannya dan berusaha mencari artinya berdsarkan
konteks
pembelajar mencari persaman dan perbedaan berita yang disampaikan dengan lisan
pembelajar menulis satu atau beberapa paragraf yang berkakitan dengan isi berita
b. Media Audio
Rekaman siaran radio dapat dijadikan bahan pembelajaran karena dapat melatih kemampuan
menyimak. Rekaman acara apa pun dapat dijadikan bahan pembelajaran dengan syarat hasil rekamanny
cukup baik dan sesuai dengan tujuan pembelajaran. Rekaman siaran radio ini dapat dimanfaatkan untuk
pengajarn mneyimak, kosakata, berbicara, dan menulis.
Contoh pengajarannya:
Kaset apa pun dapat digunakan sebagai bahan pembelajaran asalkan memenuhi kriteria rekaman yang
baik. Seandainya memilih kaset lagu, sebaiknya memilih penyanyi yang kualitas vokalnya jelas dan tidak
dibuat-buat. Kset dapat dimanfaaatkan dalampengajaran menyimak, kosakta, berbicara, dan menulis.
Contoh pengajarannya:
pembelajar diberi sebuah syair lagu yang telah dirumpangkan pada bagian-bagian tertentu
Rekaman siaran televisi merupakan media audio visual yang dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran.
Rekaman siaran televise apapun dapat digunakan asal sesuai dengan tujuan pembelajaran dan dapat
dimanfaatkan untuk mengajarkan menyimak, membaca, kosakata, tata bahasa, berbicara dan menulis.
Contoh pengajarannya;
pembelajar menonton sebuah rekaman acara televise, misalnya sinetron yang ceritanya tidak
bersambung selama 15 menit (tidak diputar sampai habis),
pembelajar membaca tulisan-tulisan yang ada sebelum sinetron itu diputar dan mendiskusikan artinya
dengan pengajar,
pembelajar berusaha memahami dialog setiap adegan dan bila ada kosakata sulit ia mencatatnya,
pembelajar mendiskusikan isi cerita dan kosakata sulit dengan bimbingan pengajar,
Kaset video atau VCD apa pun dapat digunakan dalam pembelajaran jika sesuai dengan tujuan
pembelajaran. Pemanfaatan media ini dapat digunakan dalam pembelajaran menyimak, membaca,
kosakata, tata bahasa, berbicara, dan menulis.
Contoh pengajarannya:
pembelajar menonton pemutaran kaset video Anak Seribu Pulau selama 10 menit.
pembelajar diberi deretan kata-kata yang ada dalam dialognya dan diminta mencari kapan kata tersebut
diucapkan, bila dalam deretan kata-kata itu terdapat kata yang sulit, pembelajar mendiskusikannya
dengan pengajar,
pembelajar menceritakan kembali isi cerita yang telah ditontonnya secara lisan dan tertulis,
Screble bahasa Indonesia dapat digunakan untuk pembelajaran, terutama untuk pembelajaran kosakata.
Contoh pengajarannya:
pembelajar secara berkelompok memainkan screble dibawah bimbingan pengajar, bila ada kata-kata
baru yang mereka peroleh, pembelajar harus menerapkannya dalam kalimat.
2. Ular Tangga
Permainan ular tangga dengan dengan modifikasi aturan permainan dapat digunakan dalam
pembelajaran. Permainan ini dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran kosakata dan tata bahasa.
Contoh pengajarannya:
pembelajar memainkan permainan ini seperti biasa dengan dimulai mengocok dadu,
pembelajar memainkan pin sesuai dengan angka dadu kemudian mengambil kartu yang berisi perintah
atau pertanyaan, misalnya “Buatlah kalimat berpola SPK yang menggunakan kata bunga”,
Penbelajar berikutnya memainkan dadu kemudian meletakkan pinnya sesuai dengan angka dadu,
selanjutnya menjawab pertanyaan yang ada dalam kartu,
Permainan ini demikian seterusnya hingga ada pembelajar yang memperoleh tempat tertinggi.
3. Kartu
Kartu yang dimaksud disini adalah kartu yang berisi kosakata tertentu dan dibuat oleh guru. Kartu
seperti ini dapat digunakan dalam pembelajaran kosakata dan berbicara.
Contoh pengajarannya ;
pembelajar dibagi atas kelompok kecil dan salah seorang diantaranya menjadi pembicara,
pembicara membaca kata yang tertera dalam kartu dan temannya harus menebaknya dalam waktu yang
telah ditentukan,
kelompok yang dapat menebak memperoleh nilai 10 sedangkan kelompok yang gagal tidak,
kata yang tidak dapat ditebak oleh suatu kelompok dapat dialihkah kepada kelompok lain untuk ditebak
dan jika berhasil menebak mendapat nilai 10,
demikian permainan ini selanjutnya hingga kartu yang asa di tangan pengajar habis.
4. Wayang Golek
Wayang golek dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran terutama materi yang berkaitan dengan
budaya. Wayang dapat digunakan dalam pembelajaran kosakata, tata bahasa, berbicara, dan menulis.
Contoh pengajarannya;
5. Pakaian Tradisional
Pakaian tradisional dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran yang berkaitan dengan materi
budaya.Pembelajaran bicara dan menulis dapat menggunaakan media ini.
Contoh pengajarannya;
pembelajar bermain peran dengan menggunakan pakain tradisional tersebut berdasarkan scenario yang
telah dibuatnya.
e. Lingkungan Sekitar
Lingkungan sekitar pun ternyata cukup baik dijadikan media pembelajaran. Pembelajar dapat
memanfaatkannya untuk meningkatkan kemampuan menyimak, kosakata, berbicara, membaca, dan
menulis.
1. Sekolah
Segala sesuatu yang ada disekolah dapat dijadikan media pembelajaran yang baik. Pembelajar dapat
meningkatkan kemampuan menyimak, berbicara, kosakata, dan menulis.
Contoh pengajarannya;
pembelajar memperhatikan suasana dan keadaan sekolah untuk dilaporkan dalam bentuk lisan dan
tertulis,
2. Perpustakaan
Perpustakaan merupakan media yang baik terutama untuk pembelajar yang berstatus siswa atau
mahasiswa.
Contoh pengajarannya:
pembelajar bertanya kepada petugas bagaimana cara meminjam buku atau hal yang lain,
pembelajar membaca buku yang disenanginya dalam waktu yang telah ditentukan,
3. Pasar Tradisional
Pasar tradisional dapat di jadikan media pembelajaran untuk materi yang berkaitan dengan budaya.
Media ini dapat dimanfaatkan untuk keterampilan menyimak dan berbicara.
Contoh pengajarannya;
4. Tempat Wisata
Materi budaya dapat menggunakan tempat wisata sebagai media pembelajarannya. Media ini dapat
mengasah kemampuan menyimak, berbicara, membaca, dan menulis.
Contoh pengajarannya;
Ragam pembelajaran tersebut hanya alternative, pengembangannya dapat dilakukan sesuai dengan
kreativitas pengajar.
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan pembahasan di atas, penulis menarik simpulan adalah sebagai berikut :
1. Media pembeljaran BIPA adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk mempermmudah
mengajarkan bahasa Indonesia kepada orang asing. Dengan adanya media tersebut, pembelajar merasa
lebih mudah belajar bahasa Indonesia bila dibandingkan tanpa menggunakan media.
2. Dalam pembelajaran BIPA terdapat beberapa cara yang harus dilakukan pembelajar untuk mencapai
tujuan utama belajar BIPA
a. Media Grafis
b. Media Audio
e. Lingkungan Sekitar
B. Saran
Berdasarkan simpulan di atas, penulis memberikan saran bagi pembelajar BIPA untuk menggunakan
media-media pembelajaran BIPA dalam aktivitas pembelajaran sehingga tujuan belajar BIPA dapat
tercapai dengan maksimal.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.ialf.edu/kipbipa/abstracts/otedaena.htm
http://students.blog.unnes.ac.id/arifnputri/membuat-media-pembelajaran-interaktif-dengan-piranti-
lunak-presentasi/