FIstum - Prak 5 Kadar Klorofil
FIstum - Prak 5 Kadar Klorofil
PRAKTIKUM V
MENGUKUR KADAR KLOROFIL DAUN BUNGA SEPATU
(Hibiscus rasa-sinensis)
Oleh
Savira Eka Yuli Agustina
17030204049
Pendidikan Biologi Unggulan 2017
B. Tujuan Percobaan
1. Untuk mengukur kadar klorofil berbagai daun dari suatu tanaman yang umurnya
berbeda-beda?
C. Hipotesis
Ha : Terdapat perbedaan kadar klorofil berbagai daun dari suatu tanaman yang
umurnya berbeda-beda?
H0 : Tidak terdapat perbedaan kadar klorofil berbagai daun dari suatu tanaman
yang umurnya berbeda-beda?
D. Kajian Pustaka
Fotosintesis
Fotosintesis merupakan proses penting dalam kehidupan karena semua makhluk
hidup secara langsung dan tidak langsung bergantung pada proses fotosintesis yang
dilakukan oleh tumbuhan. Tumbuhan akan dikonsumsi oleh organisme lain untuk
memenuhi kebutuhannya. Tumbuhan memiliki sifat autotrof yaitu mampu menangkap
energi matahari untuk sintesis molekul-molekul organik kaya energi dan prekursor
anorganik H2O dan CO2 (Kimball, 1983).
Tumbuhan akan mengubah karbondioksida dan air menjadi gula sederhana atau
glukosa dengan bantuan energi cahaya. Fotosintesis merupakan reaksi oksidasi dan
reduksi. Proses keseluruhan adalah oksidasi air dan reduksi CO 2 untuk membentuk
senyawa organik berupa glukosa. Fotosintesis dilakukan oleh tumbuhan juga dibantu
dengan bantuan kloroplas dan pigmen fotosintesis. Kloroplas adalah struktur yang
memipih dengan panjang rata-rata 7um dan banyak terdapat pada sel-sel mesofil yang
menjadi tempat penyimpanan pigmen warna (Yuliani, 2017).
Pigmen ini menyerap warna atau gelombang cahaya yang berbeda-beda. Masing-
masing menyerap maksimum pada gelombang cahaya tertentu. Pigmen umumnya
mempunyai penyerapan maksimum pada gelombang cahaya pendek dan juga panjang.
Untuk memaksimalkan penyerapan energi cahaya, maka pada kloroplas terdapat
kelompok pemanen cahaya yang disebut dengan antena yang terdiri dari bermacam-
macam pigmen, pigmen yang paling banyak pada kloroplas adalah klorofil. Klorofil
merupakan pigmen yang berwarna hijau yang terdapat pada kloroplast. Pigmen ini
berguna untuk melangsungkan fotosintesis pada tumbuhan . Aneka bentuk dan ukuran
kloroplast ditemukan pada berbagai tumbuhan (Salisbury dan Ross, 1995).
Klorofil
Tanaman berwarna hijau karena adanya klorofil yang mengabsorbsi cahaya biru dan
merah serta memantulkan hijau. Proses fotosintesis akan terjadi jika ada cahaya dan
pigmen perantara yaitu klorofil. Klorofil bertindak untuk menarik elektron dari cahaya
matahari agar terjadi fotosintesis.
Pada tumbuhan tingkat tinggi, klorofil a dan klorofil b merupakan pigmen utama
fotosintetik, yang berperan menyerap cahaya violet, biru, merah dan memantulkan
cahaya hijau. Molekul klorofil adalah suatu derivat porfirin yang mempunyai struktur
tetrapirol siklis dengan satu cincin pirol yang sebagian tereduksi (Sumenda, 2011).
Terdapat 3 fungsi utama dari klorofil yaitu yg pertama memanfaatkan energi
matahari, kedua memicu fiksasi CO2 menjadi karbohidrat dan yang ketiga menyediakan
dasar energetik bagi ekosistem secara keseluruhan. Karbohidrat yang dihasilkan
fotosintesis melalui proses anabolisme diubah menjadi protein, lemak, asam nukleat,
dan molekul organik lainnya (Muthalib, 2009).
Kadar dari klorofil yang terkandung dalam suatu organ tumbuhan dapat diukur
dengan metoda spektrofotometer. Sel penutup pada lembaran daun yang mengandung
klorofil, didalam stroma pada sel tersebut akan berlangsung fotosintesis yang akan
menghasilkan karbohidrat (gula). Gula tersebut menyebabkan potensial osmotik cairan
sel yang menurun, potensial air juga akan menurun, dengan peristiwa itu timbul
tekanan turgor yang dapat menyebabkan terbentuknya stroma (Kimball, 1983).
E. Variabel Penelitian
Variabel kontrol : Jenis tanaman, massa daun, volume akhir filtrat, larutan
alkohol, panjang gelombang
Variabel manipulasi : Nodus daun
Variabel respon : Kadar klorofil daun
H.
b6Kpjfh.SJvE0G
c-P% siuegm
klorfita9B4,5281dn3;7)H
tiyA
sepatu, dan penggunaan panjang gelombang untuk diukur yaitu dengan panjang
gelombang 649 nm dan 665 nm.
Variabel manipulasi yaitu nodus daun pada tanaman bunga sepatu (Hibiscus rasa-
sinensis) dengan nodus 1, 3, dan 5. Panjang gelombang untuk menguji kadar klorofil
yaitu 649 nm dan 665 nm.
Variabel respon yaitu kadar klorofil daun yang teramati setelah diuji dengan
spektrofotometer dengan panjang gelombang untuk menguji kadar klorofil yaitu 649
nm dan 665 nm.
Rancangan Percobaan
I. Langkah Kerja
1. Menimbang satu gram daun yang masih segar, kemudian dipotong kecil-kecil.
2. Menggerus potongan-potongan daun tersebut dalam lumpang porselin sampai halus.
3. Mengekstraksi gerusan daun tersebut dengan menggunakan 100 ml alkohol 95%.
4. Menyaring ekstrak tersebut dengan menggunakan kertas saring sampai volume
akhir filtrat mencapai 100ml. Jika volume filtrat kurang dari 100 ml tambahkan
kembali alkohol 95%.
5. Mengukur kadar klorofil filtrat tersebut dengan menggunakan spektrofotometer
pada panjang gelombang 649 nm dan 665 nm. Sebelum pengukuran perlu
spektrofotometer dikalibrasi terlebih dahulu. Larutan yang digunakan sebagai
pelarut untuk kalibrasi adalah alkohol 95%. Mencatat nilai absorbansi (Optical
Density) larutan tersebut.
6. Menghitung kadar klorofil a, kadar klorofil b, dan kadar klorofil total dengan rumus
dari Wintermans dan de Mots sebagai berikut :
- Klorofil a : 13,7 x OD 665 – 5,76 OD 649 (mg/l)
- Klorofil b : 25,8 x OD 649 – 7,7 OD 665 (mg/l)
- Klorofil total : 20,0 x OD 649 + 6,1 OD 665 (mg/l)
25
20
Kadar Klorofil Daun
15 Klorofil B
Klorofil A
10
0
Nodus 1 Nodus 3 Nodus 5
Nodus Daun
3. Manakah di antara tumbuhan terdedah dan ternaung (pada spesies yang sama) yang
memiliki jumlah klorofil terbesar? Mengapa demikian ?
Jawab:
Tumbuhan ternaung.
Hal tersebut dikarenakan pada tumbuhan ternaung mendapatkan penyinaran
yang rendah dibandingkan tumbuhan terdedah,sehingga bentuk adaptasi tumbuhan
ternaung adalah dengan penurunan rasio kadar klorofil a/b melalui peningkatan
klorofil b. Meningkatnya klorofil b berdampak positif terhadap efektivitas
penyerapan energi radiasi pada kondisi yang ternaungi (Sirait, 2008). Menurut
ROTUNDO et al. (2004) salah satu karakteristik penyinaran rendah akibat adanya
naungan adalah peningkatan kandungan klorofil daun. Peningkatan ini berhubungan
dengan bertambahnya kompleks pemanenan cahaya (Light HarvestingComplex II )
serta membesarnya antena pada fotosistem II yangmengakibatkan efisiensi
penangkapan cahaya meningkat.
Dari tabel hasil pengamatan, pada nodus pertama nilai kadar klorofil A yaitu
5,23114 mg/l ,kadar klorofil B sebesar 4,5281 mgl, dan kadar klorofil ttotal sebesar
9,7981 mg/l. Kadar klorofil nodus pertama lebih rendah daripada kadar klorofil pada
nodus ketiga dan nodus kelima.
Kadar klorofil A dan B mengalami kenaikan pada nodus ketiga dan kelima,
pada nodus ketiga kadar klorofil A, kadar klorofil B, dan kadar klorofil total masing-
masing sebesar 9,574 mg/l ; 6,915 mg/l ; dan 16,56 mg/l.
Pada nodus kelima kadar klorofil juga mengalami kenaikan dari nodus pertama
dan nodus ketiga. Kadar klorofil A, kadar klorofil B, dan kadar klorofil total masing-
masing sebesar 15,332 mg/l ; 9,14 mg/l ; dan 25,03 mg/l.
M. Kesimpulan
Terdapat pengaruh perbedaan kadar klorofil dari daun bunga sepatu yang umurnya
berbeda-beda. Semakin tua umur daun bunga sepatu, semakin tinggi kadar klorofilnya.
N. Daftar Pustaka
Henriksen P, Riemann B, Kaas H, Sorensen HM, Sorensen HL. 2002. Effects of
nutrient-limitation and irradiance on marine phytoplankton pigments. Journal Of
Plankton Research. 24(9):835- 858.
Kimball, John. 1983. BIOLOGY, Fifth Edition. Jakarta: Erlangga.
Lakitan, Benyamin. 2007. Dasar - dasar Fisiologi Tumbuhan. Jakarta: Raja Grafindo
Persada
Pratama dan Laily. 2015. Analisis Kandungan Klorofil Gandasuli (Hedychium
gardnerianum Shephard ex Ker-Gawl) pada Tiga Daerah Perkembangan Daun yang
Berbeda. Jurnal biologi
Riyono, Sumijo Hadi. 2007. BEBERAPA SIFAT UMUM DARI KLOROFIL
FITOPLANKTON. Oseana, Volume XXXII, Nomor 1
Salisbury, Frank B., dan Ross C.W. 1995. Fisiologi Tumbuhan Jilid 2 Edisi Keempat
alih bahasa Lukman dan Sumaryono. Bandung: ITB
Sayekti, Sundari., Esti Harpeni, Moh.Muhaemin. 2017. PENGARUH INTENSITAS
CAHAYA TERHADAP KANDUNGAN KLOROFIL-a dan -c ZOOXANTHELLAE
DARI ISOLAT KARANG LUNAK Zoanthus sp. Maspari 9[1]
Setiawati, Tia, dkk. 2016. Analisis Kadar Klorofil dan Luas Daun Lampeni (Ardisia
humilis Thunberg) pada Tingkat Perkembangan yang Berbeda di Cagar Alam
Pangandaran. Jurnal biologi
Shibghatallah, M.A.H, S.N Khotimah, Sony S., Sparisoma V., Teja K. 2013.
Measuring Leaf Chlorophyll Concentration from Its Color: AWay in Monitoring
Environment Change to Plantations. NuclearPhysics and Biophysics Research
Division, Institut TeknologiBandung
Sirait, Juniar. 2008. Luas Daun, Kandungan Klorofil, dan Laju PertumbuhanRumput
pada Naungan dan Pemupukan yang Berbeda. Jurnal Biologi 13 (2): 109-116
Sumenda, L. (2011). Analisis Kandungan Klorofil Daun Mangga (Mangifera Indica L.)
Pada Tingkat Perkembangan Daun Yang Berbeda. Bioslogos, 1, (1).
Tahar Muthalib Abdul. 2009. Zona-Zona Maritim Berdasarkan KHL 1982 dan
Perkembangan Hukum Laut Indonesia. Universitas Lampung. Bandar Lampung.
Yuliani. 2017. Metabolisme Tumbuhan. Surabaya: UNESA University Press