Anda di halaman 1dari 174

LAPORAN AKTUALISASI DAN HABITUASI NILAI-NILAI DASAR

KEDUDUKAN DAN PERAN PNS DALAM NKRI

OPTIMALISASI PERAN APOTEKER DALAM PENGADAAN PERBEKALAN


FARMASI SECARA MANDIRI DI UPT PUSKESMAS PAMOTAN
KABUPATEN REMBANG

DISUSUN OLEH :

Nama Peserta : Arista Rizki Oktaviani, S. Farm., Apt.


NIP : 199310142020122023
Angkatan/NDH : 132 / 03
Jabatan : Apoteker Ahli Pertama
Golongan : Penata Muda Tingkat I (III/b)
SKPD/Instansi : UPT Puskesmas Pamotan Rembang
Coach : Ir. Wahyu Istiyanti, M.M
Mentor : dr. Ferza Yuriza Jufri

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III ANGKATAN 132


BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
DAERAH
PROVINSI JAWA TENGAH
2021

i
ABSTRAK

AKTUALISASI DAN HABITUASI NILAI-NILAI DASAR ASN


OPTIMALISASI PERAN APOTEKER DALAM PENGADAAN PERBEKALAN
FARMASI SECARA MANDIRI DI UPT PUSKESMAS PAMOTAN KABUPATEN
REMBANG

Arista Rizki Oktaviani, S. Farm., Apt

Aktualisasi dan dan habituasi penerapan nilai-nilai dasar ANEKA sesuai


kedudukan dan peran PNS dilakukan melalui rangkaian kegiatan dalam
pemecahan core issue di lingkungan tempat bekerja. Unit Farmasi UPT
Puskesmas Pamotan adalah tempat saya mengabdi sebagai apoteker, dimana
terdapat core isue dalam ketersediaan perbekalan farmasi yang dibutuhkan untuk
menunjang pelayanan di UPT Puskesmas Pamotan karena keterbatasan supply
obat dari Dinas Kesehatan Kabupaten Rembang, sehingga dalam hal ini penulis
melakukan aktualisasi dan habituasi dengan tema, “Optimlasasi Peran Apoteker
dalam Pengadaan Obat secara mandiri di UPT Puskesamas Pamotan Kabupaten
Rembang” dengan melakukan enam (6) tahapan kegiatan dalam penerapan nilai
aktualisasi dan dan habituasi nilai-nilai dasar ASN dan didapatkan enam output
hasil kegiatan.
Kagiatan pertama dengan sumber SKP memberikan hasil terdapatnya SOP
(Standard Operasional Prosedur) Pengadaan Perbekalan Farmasi secara Mandiri
di UPT Puskesmas Pamotan, kemudian dilanjutkan dengan kegiatan kedua yaitu
pendataan perbekalan farmasi yang dibutuhkan serta tidak tersedia di UPT
Puskemas Pamotan dan pendatan distributor perbekalan farmasi sebagai tahap
kegiatan ketiga. Penulis menambahkan suatu inovasi untuk pengadaan
perbekalan farmasi secara mandiri dengan membuat susti system pengadaan
perbekalan farmasi yang dimulai dari pengadaan hingga proses pembayaran yang
terdapat pada tahapan kegiatan keempat serta melakukan sosialisasi kepada
pihak terkait untuk penggunaan aplikasi tersebut, tahapan selanjutnya untuk
pengimplementasian dari aplikasi tersebut yaitu dengan melakukan pengadaan
perbekalan farmasi secara mandiri menggunakan system yang terintegrasi dan
tahapan kegiatan yang terakhir yaitu evaluasi system pengadaan perbekalan
farmasi secara mandiri menggunakan system yang terintegrasi kepada pihak dan
unit terkait (Kepala Puskesmas selaku pihak yang menyetujui untuk dilakukan
pengadaan, TTK selaku pihak yang menerima barang, dan bendahara selaku
pihak yang melakukan pembayaran atas tagihan).
Pada rangkaian tahapan kegiatan telah dilakukan dan didapatkan capaian
output sebesar 110% dengan tambahan kegiatan yaitu bekerja sama dengan
pihak IT yang berkompeten dalam pembuatan aplikasi. Rangkaian kegiatan
dilaksanakan dengan menerapkan nilai-nilai dasar CPNS ANEKA (Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi).
Dengan adanya apoteker ketersediaan perbekalan farmasi untuk
menunjang pelayanan di UPT Puskesmas Pamotan dapat terpenuhi dapat
memperkuat nilai visi UPT Puskesmas Pamotan yaitu Menjadi Puskesmas dengan
pelayanan prima menuju Kecamatan Pamotan Sehat dan memperkuat nilai
ii
organisasi UPT Puskesmas Pamotan.

Kata Kunci : Peran Apoteker, Pengadaan, Perbekalan Farmasi

HALAMAN PERSETUJUAN

LAPORAN AKTUALISASI DAN HABITUASI NILAI-NILAI DASAR ,


KEDUDUKAN DAN PERAN PNS DALAM NKRI

OPTIMALISASI PERAN APOTEKER DALAM PENGADAAN PERBEKALAN FARMASI


SECARA MANDIRI DI UPT PUSKESMAS PAMOTAN KABUPATEN REMBANG

Nama Peserta : Arista Rizki Oktaviani, S. Farm., Apt.


NIP : 1993101420201122023
Nomor Daftar Hadir : 03

Dinyatakan disetujui untuk diseminarkan pada :


Hari : Jumat
Tanggal : 15 Oktober 2021
Tempat : Rembang

Rembang, 14 Oktober 2021


Menyetujui,

Coach, Mentor,

Ir. Wahyu Istiyanti, M.M dr. Ferza Yuriza Jufri


Widyaiswara Ahli Madya Pembina
NIP. 19640502 199003 2 002 NIP. 1987082520141220

iii
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN AKTUALISASI DAN HABITUASI NILAI-NILAI DASAR , KEDUDUKAN
DAN PERAN PNS DALAM NKRI

OPTIMALISASI PERAN APOTEKER DALAM PENGADAAN PERBEKALAN FARMASI


SECARA MANDIRI DI UPT PUSKESMAS PAMOTAN KABUPATEN REMBANG

Nama Peserta : Arista Rizki Oktaviani, S. Farm., Apt.


NIP : 1993101420201122023
Nomor Daftar Hadir : 03

Dinyatakan telah diseminarkan pada :


Hari : Jumat
Tanggal : 15 Oktober 2021
Tempat : Rembang

Rembang, 14 Oktober 2021


Mengesahkan,

Coach, Mentor,

Ir. Wahyu Istiyanti, M.M dr. Ferza Yuriza Jufri


Widyaiswara Ahli Madya Pembina
NIP. 19640502 199003 2 002 NIP. 1987082520141220

Penguji/Narasumber

Sudirman Mustafa, SH. M.Hum


Widyaiswara Ahli Utama
NIP. 196209161995011001

iv
PRAKATA

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan karunia-
Nya, sehingga penulis mampu menyelesaikan laporan aktualisasi dan habituasi
nilai-nilai dasar ASN yang berjudul “Optimalisasi Peran Apoteker dalam pengadan
Perbekalan Farmasi secara Mndiri di UPT Puskesmas Pamotan Rembang.

Penulisan Laporan Aktualisasi ini disusun sebagai syarat untuk melakukan


aktualisasi nilai-nilai dasar Aparatur Sipil Negara pada Pelatihan Dasar (LATSAR)
Calon Pegawai Negeri Sipil golongan III.

Penulis menyadari keberhasilan Laporan Aktualisasi ini tidak terlepas dari


bantuan dan dorongan serta bimbingan dari berbagai pihak. Karena itu pada
kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak H. Abdul Khafid selaku Bupati Rembang yang berwenang dalam
pengangkatan PNS di Kabupaten Rembang;
2. Bapak Drs. Mohamad Arief Erwanto, M. Si selaku Kepala Badan
Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Jawa Tengah
3. Bapak drs. Ali Syofii, MM selaku Kepala Dinas Kabupaten Rembang
4. Ibu dr. Rianasari Panca H. selaku Kepala UPT Puskesmas Pamotan
Rembang yang telah membimbing kami sehingga Laporan aktualisasi
berjalan dengan baik,
5. Bapak Sudirman Mustafa, SH. M. Hum, selaku narasumber yang telah
memberikan masukan dan saran dalam penyusunan laporan aktualisasi ini
sehingga menjadi lebih sempurna,
6. Ibu Ir. Wahyu Istiyanti, M.M, selaku coach yang telah membimbing dan
mengarahkan dalam penyusunan laporan aktualisasi sehingga berjalan
dengan baik,
7. Ibu dr. Ferza Yuriza Jufri, yang bersedia menjadi mentor yang telah
memberikan masukan dan arahan sehingga laporan aktualisasi ini dapat
diselesaikan dengan baik,
8. Segenap Bapak/Ibu Widyaiswara selaku Tenaga Pengajar yang telah
membina dan memberikan banyak bimbingan ilmu dan wawasan;

v
9. Pihak terkait yaitu TTK Ibu Andriyani, Amd., Farm. Dan Bapak Jasmani,
S.E selaku bendahar UPT Puskesmas Pamotan Kabupaten rembang
10. Keluarga saya Ibu Sumiyati, Bapak Mastur dan Suami saya Puguh
Merdhiyanto, yang selalu memberi semangat dan motivasi kepada saya
selama menyelesaikan laporan aktualisai ini
11. Seluruh rekan-rekan peserta Latsar golongan III angkatan 19 tahun 2021
atas kerjasamanya melalui kegiatan Latsar yang telah diikuti bersama.

Semoga Allah SWT memberikan balasan atas amal baik semua pihak
yang telah membantu dalam menulis laporan aktualisasi ini.

Rembang, 14 Oktober 2021


Penulis

vi
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i


HALAMAN PERSETUJUAN...................................................................................ii
HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................................iii
PRAKATA ........................................................................................................... iv
DAFTAR ISI ........................................................................................................ vi
DAFTAR TABEL .................................................................................................vii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ viii
BAB I PROFIL ORGANISASI DAN TUGAS PESERTA ...................................... 1
A. GAMBARAN UMUM UNIT ORGANISASI ............................................. 1
1. Dasar Hukum Organisasi ................................................................. 3
2. Visi, Misi, Tujuan dan Nilai Organisasi.............................................. 4
3. Tugas dan Fungsi ............................................................................ 5
4. Struktur Organisasi dan Tata Kerja .................................................. 6
B. TUGAS POKOK JABATAN PESERTA ................................................. 7
C. ROLE MODEL ....................................................................................... 8
BAB II LAPORAN AKTUALISASI ..................................................................... 11
A. IDENTIFIKASI ISU .............................................................................. 11
B. DATA PENDUKUNG MASING-MASING ISU ..................................... 13
C. ANALISIS ISU ..................................................................................... 16
1. Metode APKL
(Aktual, Problematik, Kekhalayakan dan Kelayakan) ................... 16
2. Metode USG (Urgency, Seriuosness, dan Growth) ...................... 18
D. DAMPAK DARI ISU TIDAK DISELESAIKAN ..................................... 20
E. GAGASAN ISU ................................................................................... 20
F. LAPORAN HABITUASI DAN AKTUALISASI ..................................... 22
G. JADWAL AKTUALISASI .................................................................... 45
BAB III PELAKSANAAN AKTUALISASI DAN HABITUASI ............................. 47
A. PERUBAHAN KEGIATAN DARI RANCANGAN AWAL ..................... 47
B. PELAKSANAN AKTUALISASI DAN HABITUASI .............................. 48
C. GAMBARAN SEBELUM DAN SESUDAH AKTUALISASI
D. DAN HABITUASI .............................................................................. 101
BAB IV KESIMPULAN .................................................................................... 102
CURICULUM VITAE........................................................................................ 158

vii
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Analisis Pendirian Puskesmas Pamotan Kabupaten Rembang ........ 10


Tabel 2. Identifikasi Isu Dikaitkan Dengan Agenda 3 ..................................... 11
Tabel 3. Data Pendukung Isu ......................................................................... 13
Tabel 4. Penapisan issue menggunakan Tehnik APKL .................................. 17
Tabel 5. Tehnik Penapisan USG .................................................................... 18
Tabel 6. Penjelasan Tehnik USG terkait dengan skoring ............................... 19
Tabel 7. Matrik Rancangan ........................................................................... 26
Tabel 8. Jadwal Kegiatan Aktualisasi dan Habituasi ...................................... 44
Table 9. Antisipasi dan Strategi Menghadapi Kendala ................................... 46
Tabel 10. Perubahan Kegiatan dari Rancangan Awal .................................... 47
Tabel 11. Data Perbekalan Farmasi yang dibutuhkan .................................... 54
Tabel 12. Tabel perhitungan perbekalan farmasi yang dibutuhkan................. 57
Tabel 13. Data perbekalan farmasi yang dibutuhkan serta tersedia di IFK
di Dinas Kabupaten Rembang ....................................................... 60
Tabel 14. Data Perbekalan Farmasi yang akan dilakukan pemesanan .......... 61
Tabel 15. Data Suplier atau Distributor .......................................................... 65
Tabel 16. Data Kelengkapan Legalitas Suplier atau distributor ...................... 66
Tabel 17. Pemilihan Suplier untuk Perbekalan Farmasi yang dibutuhkan ...... 75
Tabel 18. Gambaran Kondisi sebelum dan sesudah Aktualisasi
dan Habituasi............................................................................... 101

viii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. UPT Puskesmas Pamotan ............................................................ 1


Gambar 2. Bapak H. Ganjar Pranowo ............................................................ 10
Gambar 3. Analisis Issue menggunakan Diagram Fish Bone ......................... 19
Gambar 4. Pembuatan Draf t SPO Pengadaan Perbekalan Farmasi secara
Mandiri ........................................................................................ 49
Gambar 5. Berdiskusi dengan mentor terkait draft SPO Perbekalan Farmasi 50
Gambar 6. Berdiskusi dengan Kepala TU untuk penomoran SPO ................ 51
Gambar 7. Proses Pengarsipan SPO Pengadaan Perbekalan Farmasi
secara Mandiri............................................................................. 51
Gambar 8. Bekerja sama dengan TTK (Tenaga Teknik Kefarmasian) terkait
Data Perbekalan Farmasi yang dibutuhkan ................................. 53
Gambar 9. Perhitungan Perbekalan Farmasi yang akan dipesan dengan
Menerapkan yang akan dipesan ................................................ 55
Gambar 10. Bukti screenshoot komunikasi dengan pihak IFK Dinas
Kesehatan Kabupaten Rembang untuk crosscheck
ketersediaa barang yang dibutuhkan ...................................... 58
Gambar 11. Kegiatan konsultasi dengan mentor untuk data perbekalan
farmasi yang akan dipesan .................................................... 62
Gambar 12. Melakukan pendataan supplier serta crosscheck supplier atau
distributor untuk legalitas supler ................................................ 65
Gambar 13. Diskusi dengan mentor terkait pemelihan distributor ................. 73
Gambar 14. Proses pembuatan aplikasi dengan bantuan teknisi IT .............. 78
Gambar 15. Berdiskusi dengan mentor terkait aplikasi pengadaan
perbekalan farmasi yang akan disosialisasikan kepada unit
terkait .......................................................................................... 78
Gambar 16. Tampilan awal untuk tutorial penggunaan aplikasi pengadaan
perbekalan farmasi ..................................................................... 80
Gambar 17. Bukti screenshoot Undangan sosialisasi pengadaan perbekalan
farmasi kepada bendahara .......................................................... 81
Gambar 18. Bukti screenshoot undangan sosialisasi perbekalan farmasi
kepada Puskesmas Pamotan selaku KPA (Komite Pengguna
Anggaran) ................................................................................... 81
Gambar 19. Bukti sosialisasi perseorangan tentang penggunaan aplikasi
pengadaan perbekalan farmasi kepada Puskesmas Pamotan
selaku KPA (Komite Pengguna Anggaran) .................................. 82
Gambar 20. Sosialisasi perseorangan tentang penggunaan aplikasi
pengadaan perbekaln farmasi kepada TTK (Tenaga Teknik
ix
Kefarmasian) ............................................................................... 82
Gambar 21. Sosialisasi kepada bendahara keunaga tentang penggunaan
aplikasi pengadaan perbekalan farmasi ..................................... 83
Gambar 22. Tampilan video sosialisasi penggunaan aplikasi pengadaan
perbekalan farmasi.................................................................... 83
Gambar 23. Tampilan proses input perbekalan farmasi menggunakan
aplikasi pengadaan perbekalan farmasi .................................... 85
Gmabar 24. Tampilan daftar order perbekalan farmasi menggunakan
aplikasi pengadaan perbekalan farmasi .................................... 86
Gambar 25. Tampilan daftar order perbekalan farmasi yang telah disetujui
oleh KPA ................................................................................... 86
Gambar 26. Proses perubahan jumlah pesanan sesuai dengan advis dari
KPA (Komite Pengguna Anggaran ........................................... 87
Gambar 27. Proses pengadaan perbekalan farmasi telah disetujui oleh KPA
(Komite Pengguna Anggaran) ................................................... 87
Gambar 28. Tampilan Surat Pesanan yang tercetak otomatis dari sistem
aplikasi sesuai dengn input order .............................................. 88
Gambar 29. Berkonsultasi dengan mentor terkait dengan perbekalan farmasi
yang akan dipesan .................................................................... 88
Gambar 30. Tahapan kegiatan proses penandatangan Surat Pesanan ........ 89
Gambar 31. Proses pengiriman SP (Surat Pesanan) melalui pesan singkat
whatsup kepada supplier perbekalan farmasi............................ 90
Gambar 32. Proses pengiriman SP (Surat Pesanan) melalui pesan singkat
whatsup ................................................................................... 90
Gambar 33. Proses pengiriman SP (Surat Pesanan) melalui pesan singat
Iwhatsup kepada supplier perbekalan farmasi ........................... 91
Gambar 34. Proses pengiriman SP (Surat Pesanan) melalui pesan singkat
whatsup kepada supplier perbekalan farmasi ........................... 91
Gambar 35. Proses penyerahan Surat Pesanan Diazepam 5 tablet 5 mg
(Golongan Psikotropika) secara langsung kepada Suplier
karena merupakan Surat Pesanan Khusus ............................... 92
Gambar 36. Proses berdiksusi dengan mentor melalui pesan singkat
whatsup terkait form evaluasi yang akan digunakan untuk
evaluasi .................................................................................... 93
Gambar 37. Proses pembuatan google form sebagai media evaluasi untuk
kegiatan aktualisasi dan habituasi pengadaan perbekalan
farmasi menggunakan sistem terintegrasi ................................. 95
Gambar 38.Tampilan google form untuk evaluasi sistem pengadaan
perbekalan farmasi secara mandiri ........................................... 96
Gambar 39. Pembagian link google form kepada KPA selaku penyetuju ....... 97
Gambar 40.Pembagian link google form kepada TTK selaku penerima
barang ...................................................................................... 97
Gambar 41.Pembagian link google form kepada bendahara keuangan ......... 98

x
DAFTAR GRAFIK

Grafik 1. Data Hasil evaluasi sistem perbekalan farmasi oleh responden ............... 99

xi
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. SOP Pengadaan Perbekalan Farmasi secara mandiri .............. 103


Lampiran 2. Data kelengkapan Suplier ........................................................ 104
Lampiran 3. Link video tutorial Penggunaan Aplikasi Pengadaan
Perbekalan farmasi ................................................................. 143
Lampiran 4. Link vidio Sosialisasi ................................................................ 143
Lampiran 5. Surat Pesanan yang telat ditanda tangan dan distempel .......... 144
Lampiran 6. Lembar Komitmen Tindak Lnjut Aktualisasi danHabituasi ........ 156

xii
BAB I

PROFIL ORGANISASI DAN TUGAS PESERTA

A. GAMBARAN UMUM ORGANISASI


Berdasarkan UU No 36 tahun 2006 tentang kesehatan bahwa setiap orang berhak
atas kesehatan dan berhak memperoleh akses sumber daya di bidang kesehatan,
serta disebutkan pada pasal (14) bahwa pmerintah bertanggung jawab
merencanakan, mengatur, menyelenggarakan, membina, dan mengawasi
penyelenggaraan upaya kesehatan yang merata dan terjangkau oleh masyarakat,
oleh karena itu dibentuklah fasilitas pelayanan kesehatan yang mudah dijangku oleh
masyarakat.

Gambar 1. Puskesmas Pamotan Kabupaten Rembang Tampak Depan

Fasilitas pelayanan kesehatan adalah membina, dan mengawasi penyelenggaraan


upaya kesehatan yang merata dan terjangkau oleh masyarakat. Salah satu fasilitas
pelayanan kesehatan tersebut adalah PUSKESMAS (Pusat Keshatan Masyarakat).
Menurut PERMENKES NO 75 Tahun 2014, PUSKESMAS adalah fasilitas pelayanan
kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan
perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif,
untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya.
Berikut analisis pendirian Puskesmas Pamotan Kabupaten Rembang berdasarkan
analisis standard pendirian lokasi :

1
Tabel 1. Analisis Pendirian Puskesmas Pamotan Kabupaten Rembang
YANG
DISYARATKAN
BERDASARKAN KEADAAN SAAT INI ANALISIS KESIMPULAN
PERSYARATAN
LOKASI
Geografis Bangunan berdiri dataran Bangunan jauh dari tepi Layak digunakan
rendah lereng,sungai,jauh dari untuk pendirian
gunung,aman dari banjir gedung
puskesmas
Aksesibilitas Jalur Bangunan ditepi jalan raya Bahwa bangunan berada di Sangat layak
Trasnportasi jalur antar kota provinsi yang untuk puskesmas
mudah akses trasportasi tipe pedesaan
mudah dijangkau
Kontur Tanah Bangunan berdiri ditanah Bangunan lebih tinggi dari Tanah layak untuk
liat yang cocok untuk muka jalan sehingga pendirian
pemukiman bangunan mudah di lihat bangunan
Fasilitas Parkir Tanah luas dan halaman Ada parkir pengunjung dan Ada dan layak
luas Karyawan
Fasilitas Keamanan Bangunan di kelilingi pagar Ada pagar di depan kantor Aman dari
dan gedung di pasang CCTV pencurian dan
layak
Ketersediaan Utilitas Fasilitas bangunan Listrik,Jaringan Sumber daya
Pulblik telp,PDAM,Internet Wifi sangat tercukupi
Pengelolaan Kesling Pembuangan sampah non Bekerjasama dengan DPU Lingkungan bersih
medis dan medis dan RSUD Rembang
Kondisi Lainnya Bangunan aman dari radiasi Tidak ada SUTT,SUTET Bebas radiasi

Berikut gambaran umum tentang keadaan geografi, topografi daerah, gambaran geologi
dan iklim serta kependudukan Puskesmas Pamotan Rembang :
Keadaan Geografi
Kecamatan Pamotan merupakan salah satu wilayah Kecamatan yang terletak
disebelah tenggara Kabupaten Rembang, merupakan dataran rendah dengan jarak 20
Km dari Kabupaten Rembang, dengan batas batas wilayah

Sebelah utara : Kecamatan Pancur

sebelah selatan : Kecamatan Gunem

sebelah timur : kecamatan Sedan

seblah barat : kecamatan Rembang.

Secara administrasi Kecamatan Pamotan terbagi menjadi 23 desa, dengan


jumlah Posyandu Balita sebanyak 109, Posyandu Lansia sebanyak 23, Posbindu
sebanyak 7 Polindes/ PKD sebanyak 14, dan Pustu sebanyak 5.

Topografi Derah

Sebagian besar berupa dataran rendah di bagian utara sedangkan bagian


selatan relatif tinggi. Kemiringan bervariasi mulai dari bergelombang hingga curam.

2
Keadaan wilayah Pamotan berupa sebagian hutan, tegalan, sawah dan batu kapur.
Pamotan sangat terkenal dengan batu kapurnya.

Geologi dan Iklim

Keadaan tanah di Kecamatan Pamotan sebagian besar adalah tanah sawah


sebanyak 2.245,73 Ha., tanah kering 5.910,35 Ha., sedangkan luas bengkok dan kas
desa meliputi: tanah sawah 528,84 Ha., tanah kering 72,01 Ha.

Keadaan iklim berjenis tropis dengan suhu maksimum tahunan sebesar 33 0C dan
suhu rata-rata 230C dengan bulan basah selama 3 – 4 bulan sedangkan selebihnya
termasuk kategori bulan kering. Curah hujan relatif rendah hanya sekitar 380,8 mm/
tahun. Kondisi wilayah umumnya dimanfaatkan untuk pertanian lahan kering, kecuali
sebagian kecil yang bisa ditanami padi segala musim untuk di sawah yang dilalui irigasi
dari sumber mata air pedukuhan Mudal dan Sumberan.

Kependudukan

Jumlah penduduk mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Pada tahun 2020
Jumlah rumah tangga 22.239. Jumlah penduduk Kecamatan Pamotan sebanyak 52.813
jiwa, terdiri dari laki laki 26.807 jiwa, dan perempuan 26.006 jiwa.

1. Dasar Hukum Organisasi


Dasar hukum dibentuknya Pusat Pelayanan Kesehatan (PUSKESMAS) adalah :
a. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan
b. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2018 tentang
Pendapatan Negara Bukan Pajak
c. Peraturan Menteri Kesehatan No 44 Tahun 2016 Tentang Pedoman
Manejemen Puskesmas
d. Peraturan Menteri Kesehatan No 75 Tahun 2014 Tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat
e. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 44 Tahun
2016 tentang Pedoman Manajemen Puskesmas
f. Peraturan Menteri Kehetan No 43 Tahun 2019 tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat

g. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi


Birokrasi Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2018 tentang
Penyusunan Peta proses Bisnis Instansi Pemerintah
3
h. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 79
Tahun 2018 tentang Badan Layanan Umum Daerah
i. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 4 Tahun
2019 tentang Standar Teknis Pemenuhan Mutu Pelayanan Dasar
Pada StandarPelayanan Minimal Bidang Kesehatan
j. Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Kementerian
Keuangan Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2016 tentang
Pedoman Penilaian Kinerja Badan Layanan Umum Bidang Layanan
Kesehatan
2. Visi, Misi, Tujuan dan Nilai Organisasi
a. Visi Puskesmas Pamotan Kabupaten Rembang
Menjadi Puskesmas dengan pelayanan prima menuju Kecamatan
Pamotan Sehat
b. Misi Puskesmas Pamotan Kabupaten Rembang
1. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang bermutu,
merata dan terjangkau bagi masyarakat di wilayah kerja
Puskesmas Pamotan
2. Mengembangkan pelayanan kesehatan yang berorientasi pada
kepuasan pelanggan
3. Mendorong kemandirian dan meningkatkan peran serta
masyarakat untuk hidup sehat melalui upaya kesehatan promotif,
preventif dan kuratif
c. Tujuan Puskesmas Pamotan Kabupaten Rembang
1. Meningkatnya kualitas pelayanan secara profesional, ramah
dan santun yang berorientasi pada kepuasan pelanggan
2. Terwujudnya sistem manajemen mutu yang efektif, efesien dan
dapat dipertanggungjawabkan
3. Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat di wilayah
Puskesmas Pamotan dan sekitarnya.
4. Meningkatnya kemandirian dan peran serta masyarakat dalam
upaya kesehatan promotif, preventif maupun kuratif
d. Nilai Puskesmas Pamotan Kabupaten Rembang
PUSKESMAS ” SIAGA ”
S enantiasa berusaha memberikan pelayanan prima
4
I khlas dalam bekerja melayani masyarakat
A kan mengutamakan kepentingan pelanggan / masyarakat
G otong royong, sopan santun, jujur dan murah senyum sebagai
kuncinya
A nda puas kamipun menjadi bangga
3. Tugas dan Fungsi
a. Tugas Puskesmas Pamotan kbupaten Rembang
UPT Puskesmas Pamotan selain mempunyai tugas Kuratif
dan Rehabilitatif juga mempunyai tugas dibidang Preventif dan
Promotif. Guna menunjang kegiatan tersebut maka dibentuk
upaya kesehatan masyarakat esensial dan upaya kesehatan
masyarakat pengembangan.
1) Upaya Kesehatan Masyarakat Esensial meliputi :
a) Promosi Kesehatan
b) Kesehatan lingkungan
c) Kesehatan ibu dan anak
d) Gizi
e) Pengendalian Penyakit
2) Upaya Kesehatan Masyarakat Pengembangan
a) Kesehatan Jiwa
b) Kesehatan Indra
c) Lansia
d) Pelayanan kesehatan peduli remaja (PKPR)
e) UKGS
b. Fungsi Puskesmas Pamotan Kabupaten Rembang
Untuk melaksanakan tugas teknis operasional tersebut UPT
Puskesmas Pamotan mempunyai fungsi sebagai berikut :
1) Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan
2) Pusat pemberdayaan masyarakat
3) Pusat pelayanan kesehatan Strata Pertama :
a) Pelayanan Kesehatan Perorangan (UKP)
b) Pelayanan Kesehatan Masyarakat (UKM)

5
4. STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA

POSISI

6
B. TUGAS JABATAN PESERTA
Menurut Permen PANRB Nomor 13 tahun 2021 tentang Jabatan Fungsional
Apoteker pada pasal (6) Tugas Fungsional Apoteker adalah melaksanakan praktek
kaefarmasian yang meliputi penyusunan rencana praktek kefarmasian, pengelolaan
sedian farmasi, alat kesehatan dan BMHP, pelayanan farmasi klinik, sterilisasi sentral,
pelayanan farmasi khusus, serta penerapan kajian farmakoekonomi dan uji klinik.
Sedangkan untuk uraian kegiatan untuk jenjang jabatan apoteker ahli pertama
sesuai pada pasal (8) adalah sebagai berikut :
1. Melakukan penilaian terhadap pemasok terkait dokumen kefarmasian;
2. menyusun surat pesanan dalam rangka pengadaan Sediaan Farmasi,
Alat Kesehatan, dan BMHP;
3. melakukan pembuatan Sediaan Farmasi;
4. melakukan pemeriksaan hasil pembuatan Sediaan Farmasi;
5. merencanakan kegiatan dan kebutuhan sediaan yang akan dikemas ulang;
6. melakukan pengemasan ulang sediaan;
7. melakukan pemeriksaan hasil akhir Sediaan Farmasi;
8. melakukan pengujian mutu bahan baku secara organoleptis;
9. melakukan pengujian bahan baku secara kualitatif;
10. melakukan pengujian bahan baku secara kuantitatif;
11. melakukan verifikasi berita acara penerimaan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan,
dan BMHP;
12. mengesahkan berita acara penerimaan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan
BMHP;
13. melakukan verifikasi berita acara pengembalian barang Sediaan Farmasi, Alat
Kesehatan, dan BMHP yang tidak sesuai persyaratan/ spesifikasi;
14. mengesahkan berita acara pengembalian barang Sediaan Farmasi, Alat
Kesehatan, dan BMHP yang tidak sesuai persyaratan/ spesifikasi;
15. melakukan stock opname;
16. mengkaji permintaan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan BMHP;
17. melaksanakan pendistribusian Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan
BMHP
18. memverifikasi daftar usulan penghapusan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan,
dan BMHP, yang tidak memenuhi syarat
19. menyusun usulan penghapusan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan
BMHP;
20. melakukan telaah resep;
21. melakukan pemeriksaan dan penyerahan obat disertai pemberian informasi;
22. Melakukan rekonsiliasi obat;
23. melakukan konseling penggunaan obat;
24. melakukan konseling obat pada pasien dengan penyakit kronis;
25. melakukan konseling penggunaan obat khusus anti retro viral, hepatitis, dan
tuberkulosis;
7
26. melakukan penelusuran dan pengkajian catatan medik;
27. melakukan analisis, menyimpulkan, dan memberikan rekomendasi hasil
pemantauan terapi obat;
28. mengidentifikasi kejadian efek samping Sediaan Farmasi;
29. melakukan pemantauan kondisi pasien;
30. melakukan preparasi sediaan intravena;
31. melakukan preparasi sediaan radiofarmaka;
32. melakukan validasi/verifikasi terhadap mesin heat sealers;
33. mengidentifikasi skala prioritas teknologi kesehatan yang akan dianalisis;
34. melaksanakan pelayanan swamedikasi;
35. melaksanakan pelayanan kefarmasian yang dilaksanakan di tempat tinggal
pasien (pelayanan residensial); dan
36. melaksanakan pelayanan kefarmasian untuk pasien di luar Fasyankes;
Sedangkan menurut PERMENKES No 74 tahun 2016, tentang standard pelayanan
kefarmasian di puskesmas, yaitu pengelolaan sedian farmasi dan bahan medis habis pakai
serta pelayanan farmasi klinik.
1. Pelayanan sediaan farmasi dan habis pakai, meliputi :
a. perencanaan kebutuhan;
b. permintaan
c. penerimaan;
d. penyimpanan:
e. pendistribusian;
f. pengendalian;
g. pencatatan, pelaporan, dan pengarsipan;
h. pemantauan dan evaluasi pengelolaan
2. Sedangkan Pelayanan farmasi klinik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b,
meliputi:
a. pengkajian resep, penyerahan Obat, dan pemberian informasi Obat;
b. Pelayanan Informasi Obat (PIO);
c. konseling;
d. ronde/visite pasien (khusus Puskesmas rawat inap);
e. pemantauan dan pelaporan efek samping Obat;
f. pemantauan terapi Obat; dan
g. evaluasi penggunaan Obat
C. ROLE MODEL

Role model adalah seseorang yang memberikan teladan dan berperilaku yang bisa
dicontoh oleh orang lain. Bapak H. Ganjar Pranowo, merupakan salah satu role model
yang saya jadikan panutan dalam mengabdikan diri untuk NKRI. Beberapa sikap, sifat,
karakter dan semangatnya dalam meminpin Provinsi Jawa Tengah periode 2013 – 2018
dan 2018 hingga sekarang patut dicontoh. Berikut profil singkat Bapak Ganjar Pranowo :

8
Gambar 2. Bapak H. Ganjar Pranowo

Nama : H . Ganjar Pranowo, S.H., M. IP.

Pekerjaan : Gubernur Provinsi Jawa Tengah mada masa jabatan 2013 –


2018 dan 2018 hingga sekarang

Tempat, Tanggal Lahir : Karanganyar, 28 Oktober 1958

Tanda Kehormatan : Bintang Jasa Lima (2015),

Satya Lancana Pembangunan (2014)

Satyalancana Karya Bhakti Nugraha (2015)

Dalam menjadi Gubernur Jawa Tengah beliau menerapkan Nilai-Nilai ANEKA,


diantaranya dalam dalam kepemimpinan Bapak Ganjar Pranowo, beliau mengunduh
APBD Tahunan di portal resmi provinsi Jawa Tengah sebagai bentuk nilai Transparansi
(Akuntabilitas) dalam penggunaan dana APBD, nilai Akuntabilitas yang dapat ditiru dari
Bapak Ganjar Pranowo, yaitu tercatat bahwa Provinsi Jawa Tengah merupakan satu-
satunya Provinsi yang data covid-19 langsung Terintegrasi (Akuntabilitas) ke
Kementerian Kesehatan melalui portal https://corona.jatengprov.go.id. Sikap Tanggung
Jawab Dan Kepimpinan(Akuntabilitas) pada Bapak Ganjar Pranowo tercermin dari
beberapa penghargaan yang diperoleh selama memimpin Provinsi Jawa Tengah,
keberhasilan Pemprov Jateng merebut kembali lahan pusat rekreasi dan promosi
pembangunan (PRPP) Semarang, peraihan apresia atas system akuntabilitas keuangan
Pemprov Jateng yang mampu menghemat anggaran 1,2 Triliun sehingga pembangunan
rumah layak huni hanya membutuhkan tambahan dana sebesar 10juta.

Berkomitmen (komitmen mutu) terlihat dari janji Bapak Ganjar Pranowo untuk
menyiapkan akses bagi penyandang disabilitas di Gedung-gedung perkantoran Jateng,
dengan dibuat jalan khusus bagi penyandang disabilitas.

9
Penghargaan lain yang diperoleh Bapak Ganjar Pranowo, Tidak Korupsi dan
tingkah laku koruptif lainnya (Antikorupsi) , yaitu diperolehnyapenghgaan dari KPK
sebagi juara TOP 99 Pelayanan Publik 2019, Pelapor Laporan Harta Kekayaan
Penyelenggara Negara (LHKPN) terbaik, Raihan Opini Wajar Tanpa Penecualian
Sebanyak delapan kali berturut-turut dari BPK dan pengendali inflasi terbaik se-Jawa
Bali. Program Jogo Tonggo yang diinisiasi Gubernur Jawa Tengah Ganjar
Pranowo dilaksanakan dengan semangat gotong royong (Sila ke-5) antara
pemerintah desa dengan warga dan TNI/ Polri menjalin kerja sama dengan baik

Sikap Etika Publik (mengabdi kepada negara dan rakyat Indonesia) ini
ditunjukaan dari beberapa penghargaan yang didapatan Bapak Ganjar Pranowo selama
masa kerjanya. Pada Kasus di jembatan timbang , Bapak Ganjar Pranowo menegur
pungli merupakan contoh sikap cerminan Etika Publik (melaksanakan tugas secara
profesional dan tidak berpihak) walaupun pungli tersebut merupakan Apartatur Sipil
Negara, tetapi Bapak Ganjar Pranowo tidak segan untuk menegur. Kegiatan Rembug
Desa secara virtual yang dilakukan Bapak Ganjar Pranowo di kabupaten Jawa Tengah
menerapkan nilai Etika Publik yaitu (menghargai komunikasi, konsultasi dan kerja
sama).

Terobosan Bapak Ganjar Pranowo, terkait gebrakan di sector pangan yaitu


dibentuknya Dewan Ketahann Pangan, “jogo tonggo” dalam penanganan pandemic
Covid-19, Rembuk Desa dan Rembuk Komunitas yang menjadi wadah dalam
menyampaikan aspirasi dan sarana mengambil kebijakan, itu merupkan contoh beberapa
penerapan nilai Inovasi (Komitmen mutu) dalam kepemimpinan Bapak Ganjar
Pranowo.

Dari beberapa gebrakan, inovasi, sikap, kebijkan Bapak Ganjar Pranowo diatas
merupakan simbolis dari sikap ANEKA yaitu ANTI KORUPSI (Jujur, peduli, mandiri,
tanggung jawab, berani dan adil).

10
BAB II. RANCANGAN AKTUALISASI
A. IDENTIFIKASI ISU

Laporan akualisasi ini disusun berdasarkan identifikasi beberapa isu yang


ditemukan dalam melaksanakan tugas sebagai Apoteker di UPT Puskesmas
Pancur. Isu-isu yag menjadi dasar laporan aktualisasi ini bersumber dari aspek
1. Management Aparatur Sipil Negara
2. Whole of Goverment (WoG), dan
3. Pelayanan Publik
Berdasarkan atas observasi yang dilakukan oleh penulis dan arahan dari mentor,
ditetapkan beberapa isu atau problematika. Isu-isu tersebut kemudian dilakukan
identifikasi yang dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 2. Identifikasi Isu Dikaitkan Dengan Agenda 3


No
KONDISI YANG
ISU DAN SUMBER ISU KONDISI SAAT INI
DIHARAPKAN

1 Belum optimalnya Pemantuan suhu ruangan Pemantauan suhu ruangan


pemantauan atau penyimpanan perbekalan penyimpanan perbekalan
monitorung suhu ruangan farmasi belum dilakukan farmasi dilakukan secara
penyimpanan perbekalan secara continue, sehingga terus menerus yaitu pagi
farmasi di pelayanan penyimpanan obat belum dan siang hari sehingga
farmasi Puskesmas belum terpantau secara suhu penyimpanan
Pamotan Kabupaten maksimal perbekalan farmasi tetap
Rembang terkontrol guna menjaga
mutu obat dapat terjamin.
Sumber Issue :
Manajemen ASN
Pelayanan Publik

2 Belum maksimalnya Penyimpanan perbekalan Penyimpanan perbekalan


penyimpanan dan farmasi belum di satu farmasi tertata secara rapi
penataan perbekalan tempat, dan masih terpisah dan sesuai golongan, untuk
farmasi di pelayanan serta belum memenuhi yang bersumber dari JKN
farmasi Puskesmas standard penyimpanan dan APBD. Reagen
Pamotan kabupaten perbekalan farmasi, masih ditempatkan pada almari
Rembang belum dapat tertata secara yang terpisah dari obat, alat
rapi, belum ada tempat kesehatan dan BMHP.
khusus untuk obat-obat Sediaan luar dan sediaan
dalam kategori injeksi ditempatkan secara
Sumber issue : kewaspadaan tinggi terpisah dengan sediaan
Pelayanan Publik oral.
Managemen ASN

3 Manajemen pengelolaan Belum optimalnya Diharapkan obat-obat yang


untuk obat-obat yang manajemen pemantauan mendekati tanggal

11
rusak, ED (kadaluwarsa) obat-obat kadaluwarsa dan kadaluwarsa dapat didata
maupun ditarik dari mendekati tanggal untuk kemudian
peredaran belum kadaluwarsa, sehingga dilampirkan pada meja
dilakukan secara optimal masih banyak obat-obatan Badan Pemeriksaan, agar
yang tidak terpakai sampai diharapkan dapat
tanggal kadaluwarsa, obat- diresepkan oleh dokter,
obatan yang mendekati dapat diinfokan kepada
tanggal kadaluwarsa dan bidan desa supaya dapat
kadaluwarsa belum digunakan di pustu
dipisahkan dari obat yang (puskesmas pembantu),
lainnya dan belum ada sehingga obat-obat yang
penandaan khusus. mendekati tanggal
kadaluwarsa dapat
digunakan dan
dimanfaatkan secara
maksimal.
Untuk obat-obat yang
sudah kadaluwarsa dan
tidak dapat digunakan lagi,
Sumber inovasi : dapat diberikan penanda
Manajemen ASN khusus dan dipisahkan dari
Pelayanan Publik yang lainnya, sampai tiba
Whole of Government waktunya untuk dilakukan
pemusnahan.
4 Belum optimalnya peran Pemenuhan perbekalan Dengan adanya SDM
apoteker dalam farmasi di Puskesmas (apoteker) diharapkan
pengadaan perbekalan Pamotan selain dari APBD pemenuhan kebutuhan
farmasi dan reagen dilakukan dengan perbekalan farmasi untuk
secara mandiri di pengadaan secara mandiri pelayanan kefarmasian
Puskesmas Pamotan menggunakan dana JKN, dapat dilakukan secara
Kabupaten Rembang karena belum tersedianya mandiri tanpa bantuan dari
SDM (Apoteker) untuk Dinas Kesehatan.
pengadaan secara mandiri Rangkain proses
masih diperbantukan pihak pengadaan hingga
Dinas Kesehatan untuk pembayaran lebih mudah
pengadaan obat secara dan lebih terkoordinir
mandiri. karena sudah dalam satu
Pengadaan obat secara instansi, tidak lagi antar
mandiri sering mengalami lintas sectoral (Puskesmas
keterlambatan, dikarenakan dan Dinas Kesehatan)
Dinas Kesehatan meng-
handle 16 Puskesmas untuk
Sumber issue : pemenuhan obat secara
Manajemen ASN mandiri sehingga
Pelayanan Publik kuwalahan dan kurang
Whole of government optimal dalam koordinasi
dengan pihak distributor.
5 Pelayanan farmasi klinik Pelayanan farmasi klinik Diharapkan dengan adanya
di puskesmas belum di farmasi Puskesmas apoteker pelayana farmasi
maksimal, seperti Pamotan belum optimal klinik di Puskesmas
pengkajian resep, PIO seperti beum adanya Pamotan dapat berjalan
(Pelayanan Informasi pengkajian resep, belum seperti pengkajian resep
Obat), konseling, visite, dilakukan oleh Apoteker,
dan rekonsiliasi obat
adanya pelayanan pelayanan informasi obat
infomasi obat, belum

12
pasien belum terlaksana. adanya ruang konseling dilakukan pada saat proses
obat, serta belum adanya penyerahan obat, dan
kegiatan konseling obat diharapkan terdapat ruang
oleh apoteker. untuk konseling bagi pasien
Sumber issue : yang dirasa perlu untuk
Manajemen ASN mendapatkan konseling
Pelayanan Publik obat.

B. DATA PENDUKUNG MASING-MASING ISSUE


Berikut foto data pendukung issue di Puskesmas Pamotan
Tabel 3. Data Pendukung Issue
NO ISSUE DATA PENDUKUNG BUKTI PENDUKUNG
ISSUE
1 Belum optimalnya Form monitoring suhu
pemantauan atau obat sudah ada, namun
monitorung suhu belum diisi secara
ruangan konsisten (data terakhir
penyimpanan pada Januari 2020)
obat, BMHP, Alkes
dan Reagen di
pelayanan farmasi
Puskesmas
Pamotan
Kabupaten
Rembang
Termometer untuk
pemantauan ruang
penyimpanan obat,
BMHP, Alat Kesehatan
dan Reagen belum
terkalibrasi

13
2 Belum Alat kesehatan dan
maksimalnya BMHP antara yang
penyimpanan dan bersumber dari JKN dan
penataan obat, APBD masih dalam satu
BMHP, Alat tempat karena
Kesehatan dan keterbatasan tempat
Reagen di
pelayanan farmasi
Puskesmas
Pamotan
Kabupaten
Rembang

Bahan Medis Habis


Pakai belum disimpan
dalam satu tempat (satu
almari) masih terpisah-
pisah menyesuaikan
kecukupan dan
kelonggaran tempat

14
Penyimpanan obat
masih belum sesuai
standard penyimpanan

Penyimpanan obat
untuk rawat jalan tidak
sesuai alfabetis dan
tidak tertata rapi

15
3 Manajemen Obat ED masih
pengelolaan untuk disimpan di tempat yang
obat-obat yang sama dengan Bahan
rusak, ED Medis Habis Pakai yang
(kadaluwarsa) lainnya dan belum ada
maupun ditarik dari penandaan khusus
peredaran belum
dilakukan secara
optimal

Belum terdapat
manajemen
pengelolaan obat
mendekati tanggal
kadaluwarsa sehingga
obat kadaluwarsa
belum terkendali
dengan baik

4 Belum optimalnya Apoteker sejak Januari


peran apoteker 2021
dalam pengadaan
perbekalan Pengadaan secara
farmasi secara mandiri Puskesmas
mandiri di Pamotan masih dibantu
Puskesmas oleh Dinas Kesehatan
Pamotan
Kabupaten
Rembang

16
5 Pelayanan farmasi Pengkajian resep belum
klinik di terlaksana
puskesmas belum
maksimal, seperti
pengkajian resep,
PIO (Pelayanan
Informasi Obat),
konseling, visite,
dan rekonsiliasi
obat pasien belum
terlaksana.

Belum terlaksananya
PIO (Pelayanan
Informasi Obat)
Belum terdapat ruang
konseling hanya ruang
penyerahan obat

C. ANALISIS ISU

Dari 5 issue di atas dapat dilakukan penapisan issue untuk menentukan Core
Issue yang akan diangkat menjadi isu utama dalam rancangan aktualisasi. Tehnik
tapisan menggunakan dua metode tehnik tapisan yaitu tehnik AKPL dan Tehnik
tapisan USG.

1. Metode APKL (Aktual, Problematik, Kekhalayakan dan Kelayakan)

Merupakan metode yang digunakan untuk menguji kelayakan issue untuk dicarikan
solusinya dalam kegiatan aktualisasi. Penetapan nilai untuk setiap issue didasarkan
pada diskusi yang melibatkan atasan/ dan Mentor. Aktual artinya benar-benar terjadi
dan sedang hangat dibicarakan dalam masyarakat, Problematik artinya isu yang
memiliki dimensi masalah yang kompleks, sehingga perlu dicarikan solusinya,
Kekhalayakan artinya isu yang menyangkut hajat hidup orang banyak sedangkan
Kelayakan artinya isu yang masuk akal dan realistis serta relevan untuk dimunculkan
inisiatif pemecahan masalahnya. Analisa APKL menggunakan rentang nilai berupa
matriks skor yaitu 1 – 5, yang mana menandakan bahwa semakin tinggi skor berarti isu

17
tersebut bersifat mendesak untuk segera dicari penyelesaian.

Tabel 4. Penapisan issue menggunakan Tehnik APKL


N TEHNIK APKL TOTAL
ISSUE PERINGKAT
O A P K L APKL
1 Belum optimalnya pemantauan atau
monitorung suhu ruangan penyimpanan
perbekalan farmasi di pelayanan farmasi
Puskesmas Pamotan Kabupaten
5 3 2 4 14 5
Rembang
2 Belum maksimalnya penyimpanan dan
penataan perbekalan farmasi di
pelayanan farmasi Puskesmas Pamotan
5 3 4 3 15 4
Kabupaten Rembang
3 Manajemen pengelolaan untuk obat-
obat yang rusak, ED (kadaluwarsa)
maupun ditarik dari peredaran belum
4 3 4 4 17 2
dilakukan secara optimal
4 Belum optimalnya peran apoteker dalam
pengadaan perbekalan farmasi secara
mandiri di Puskesmas Pamotan
5 3 5 5 18 1
Kabupaten rembang
5 Pelayanan farmasi klinik di
puskesmas belum maksimal, seperti
pengkajian resep, PIO (Pelayanan 5 2 5 4 16 3
Informasi Obat), konseling, visite,
dan rekonsiliasi obat pasien belum
terlaksana.
Setelah dianalisis dengan menggunakan teknik APKL, DITEMUKAN 3 issue utama yaitu :

• Belum optimalnya peran apoteker dalam pengadaan perbekalan farmasi secara mandiri
di Puskesmas Pamotan

• Manajemen pengelolaan untuk obat-obat yang rusak, ED (kadaluwarsa) maupun ditarik


dari peredaran belum dilakukan secara optimal

• Pelayanan farmasi klinik di puskesmas belum maksimal, seperti pengkajian


resep, PIO (Pelayanan Informasi Obat), konseling, visite, dan rekonsiliasi obat
pasien belum terlaksana.

2. Metode USG (Urgency, Seriuosness, dan Growth)

Selanjutnya isu yang memenuhi syarat dianalisis kembali dengan


menggunakan analisis USG (Urgency, Seriuosness, dan Growth). Analisis USG
menggunakan penilaian dengan skala 1-5. Kriteria dalam analisis USG. Urgency
yakni seberapa mendesak suatu isu harus dibahas, dianalisis dan ditindak lanjuti,
Seriuousness, yaitu seberapa serius suatu isu harus dibahas yang dikaitkan
dengan akibat yang ditimbulkan, Growth didefinisikan sebagai seberapa besar

18
memburuknya isu tersebut jika tidak ditangani dengan segera.
Tabel 5. Tehnik Penapisan USG
TEHNIK USG
NO ISSUE TOTAL PERINGKAT
U S G

1 Manajemen pengelolaan untuk obat-


obat yang rusak, ED (kadaluwarsa)
maupun ditarik dari peredaran belum
dilakukan secara optimal 4 3 4 4 17
2 Belum optimalnya peran apoteker
dalam pengadaan perbekalan farmasi
secara mandiri di Puskesmas Pamotan
Kabupaten rembang 5 3 5 5 18
3 Pelayanan farmasi klinik di
puskesmas belum maksimal,
seperti pengkajian resep, PIO
5 2 5 4 16
(Pelayanan Informasi Obat),
konseling, visite, dan rekonsiliasi
obat pasien belum terlaksana.

Dari tapisan USG, maka issue medesak adalah Belum optimalnya peran apoteker
dalam pengadaan perbekalan farmasi secara mandiri di Puskesmas Pamotan
Kabupaten rembang dengan perolehan skor 14, dengan sumber issue Manajemen ASN,
Pelayanan Publik dan Whole of Government.

Tabel 6. Penjelasan Tehnik USG terkait dengan skoring


KRITERIA DESKRIPSI TERKAIT ISUUE
URGENCY 4- Issue dinilai mendesak untuk segera diselesaikan karena akan
mengganggu proses pemenuhan kebutuhan pelayanan
SERIUOUSNESS 5- Apabila issue tidak segera diselesaikan, pemenuhan obat, BMHP,
Alkes dan reagen akan terganggu
GROWTH 5- Tidak bias melakukan pemesanan segera mungkin bila ada obat,
BMHP , Alkes ataupun reagen yang dibutuhkan dalam pelayanan.
Dari hasil analisis isu melalui pendekatan USG maka isu strategis yang perlu
diselesaikan adalah Optimalisasi peran apoteker dalam pengadaan perbekalan
farmasi secara mandiri di Puskesmas Pamotan Kabupaten Rembang.

Akar penyebab masalah selanjutnya didiagnosa menggunakan fishbone


diagram. Diagram ini merupakan merupakan suatu alat untuk mengidentifikasi,
mengeksplorasi, dan menggambarkan secara detail semua penyebab yang
berhubungan dengan suatu permasalahan.

19
MEASUREMENT
MAN
Keterbatasan Dinas
Kesehatan (Apoteker) dalam Terjadi
membantu pengadaan secara keterlambatan
mandiri pemenuhan obat,
BMHP, Alkes dan Belum
Pengadaan secara mandiri Reagen optimalnya
Belum optimalnya peran
dilakukan dengan bantuan peran
apoteker dalam pengadaan
Dinas Kesehatan
obat secara mandiri apoteker
PENYEBAB PRIORITAS dalam
PENYEBAB PRIORITAS pengadaan
perbekalan
Supply obat dari Dinas farmasi di
Belum terdapat kesehatan belum UPT
SOP Pengadaan memenuhi Puskesmas
secara mandiri Pamotan
PENYEBAB PRIORITAS

PENYEBAB PRIORITAS
Pengadaan menjadi antar Masih terjadi
lintas sector, sehingga peminjaman obat,
BMHP dan Alkes ke
membutuhkan waktu yang
puskesmas yang lain
lama, ada miskomunikasi
METHOD
MILIEU/ENVIRONMENT
Gambar 3. Analisis Issue menggunakan Diagram Fish Bone

Setelah dilakukan analisis penyebab terhadap issue prioritas dengan menggunakan


diagram fish bone, diperoleh penyebab-penyebab prioritas yang perlu diselesaikan,
yaitu :
1. Man : belum optimalnya peran apoteker dalam pengadaan
perbekalan farmasi secara mandiri
2. Measurement : pengadaan secara mandiri masih dibantu oleh Dinas
Kesehatan
3. Metode : Belum terdapat SOP Pengandaan Perbekalan Farmasi
4. Milieu : supply atau bantuan obat dari IFK Dinas Kesehatan Kabupaten
rembang belum terpenuhi secara keseluruha n

C. DAMPAK APABILA ISU TIDAK DISELESAIKAN

Isue apabila pengadaan perbekalan farmasi secara mandiri masih dibantu


Dinas Kesehatan secara terus menerus menyebabkan pelayanan di Puskesmas
Pamotan kurang maksimal dikarenakan dikarenakan terapi yang didapatkan
pasien menggunakan obat yang seadanya di farmasi sehingga terapi yang
didaptakan pasien tidak tepat, selain itu menggangu pelayanan yang lainnya
sehingga kurang tercapainya kepuasan pasien terhadap pelayanan di Puskesmas
Pamotan Kabupaten Rembang.

20
Apoteker di puskesmas membantu dalam hal manajemen pengadan
perbekalan farmasi sehingga pelayanan kepada pasien dapat dilakukan secara
maksimal dan pasien medapatkan terapi 4T yaitu tepat diagnosis, tepat indikasi,
tepat obat dan tepat pasien.

D. GAGASAN PEMECAHAN ISU

Berdasarkan dari uraian isu diatas maka terbetuk gagasan pemecahan isu
prioritas adalah mengoptimalkan peran apoteker dalam pengadaan mandiri, maka
ditetapkan judul “optimalisasi peran apoteker dalam pengadaan perbekalan
farmasi secara mandiri di Puskesmas Pamotan Kabupaten Rembang”

Selanjutnya untuk tahapan kegiatan dalam pemecahan isu adalah sebagai


berikut :

Kegiatan Pertama :

Membuat SOP tentang Pengadaan Perbekalan Farmasi secara Mandiri di


Puskesmas Pamotan Kabupaten Rembang

(Sumber kegiatan : Inovasi dan SKP)

Solusi : penyelesain terkait isu methode yaitu belum adanya SOP terkait
pengadaan perbekalan farmasi secara mandiri

Kegiatan Kedua :

Kegiatan Pendataan perbekalan farmasi yang dibutuhkan namun belum tersedia


di Unit Farmasi Puskesmas Pamotan Kabupaten Rembang

(Sumber Kegiatan : SKP)

Solusi : penyelesaian terkait milieu / environtment yaitu supply bantuan


perbekalan farmasi dari IFK Dinas Kesehatan Kabupaten Rembang belum
memenuhi untuk pelayanan di Puskesmas Pamotan Kabupaten Rembang

Kegiatan Ketiga :

Pendataan supplier atau distributor perbekalan farmasi

(Sumber Kegiatan : Inovasi / Perintah Atasan)

Solusi : menyelesaikan permasalahan measurement yaitu pengadaan secara


mandiri masih dibantu oleh Dinas Kesehatan untuk melakukan pemesanan secara
mandiri maka pihak Puskesmas Pamotan melakukan pemilihan PBF/distributor.

21
Kegiatan keempat :

Pembuatan aplikasi untuk pengadaan dan sosialisasi penggunaan aplikasi kepada


pihak dan unit terkait

(Sumber kegiatan : inovasi)

Solusi : sehingga proses pemesanan dapat dilakukan secara transparan tanpa


meng-induk kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Rembang lagi (merupakan
solusi untuk penyebab prioritas measurement)

Kegiatan Kelima :

Proses pemesanan dan penyelesaian kelengkapan dokumen administrasi


pembayaran

(Sumber Inovasi : SKP)

Solusi : dengan adanya proses pemesanan sendiri sehingga diharapkan


perbekalan farmasi yang belum tersedia dan dibutuhkan di Puskesmas Pamotan
dapat dipenuhi, ini memecahkan solusi untuk penyebab prioritas milieu, yaitu
keterbatasan supply obat, bahan medis habis pakai (BMHP), alat kesehatan dan
reagen dari IFK Dinas Kesehatan Rembang serta proses penyelesaian
administrasi dilakukan secara disiplin, diharapkan tidak ada kendala pada proses
pemesanan selanjutnya, dikarenakan apabila tidak dilakukan pembayaran sesuai
dengan jatuh tempo pembayaran maka dapat dilakukan system “lock” dari
distributor kepada pihak Puskesmas Pamotan yang mana Puskesmas tidak dapat
melakukan pemesanan hingga system lock ini terbuka, sehingga menggangu
pelayanan karena tidak dapat memenuhi yang dibutuhkan (solusi terhadap isu
milieu)

Kegiatan keenam

Evaluasi pengadaan perbekalan farmasi secara mandiri menggunakan system


aplikasi pengadaan secara mandiri

(Sumber Kegiatan : Inovasi dan SKP)

Solusi : proses evaluasi bertujuan untuk menilai apakah proses pengadaan


perbekalan farmasi secara mandiri dengan aplikai sesderhana dapat berjalan
efektif dan efisien serta dapat meningkatkan pelayanan (solusi terhadap methode,
measurement dan environment)

22
E. RANCANGAN AKTUALISASI DAN HABITUASI

UNIT KERJA : UPT Puskesmas Pamotan Kabupaten Rembang

IDENTIFIKASI ISU :

1. Belum optimalnya pemantauan atau monitorung suhu


ruangan penyimpanan perbekalan farmasi di pelayanan
farmasi Puskesmas Pamotan

(Sumber Issue : Manajemen ASN, Pelayanan Publik)

2. Belum maksimalnya penyimpanan dan penataan


perbekalan farmasi di pelayanan farmasi Puskesmas
Pamotan Kabupaten Rembang

(Sumber issue : Pelayanan Publik)

3. Manajemen pengelolaan untuk obat-obat yang rusak,


ED (kadaluwarsa) maupun ditarik dari peredaran belum
dilakukan secara optimal

(Sumber inovasi : Manajemen ASN, Pelayanan Publik,


Whole of Government)

4. Belum optimalnya peran apoteker dalam pengadaan


perbekalan farmasi di Puskesmas Pamotan Kabupaten
Rembang

(Sumber issue : Manajemen ASN, Pelayanan Publik,


Whole of government)

5. Pelayanan farmasi klinik di puskesmas belum


maksimal, seperti pengkajian resep, PIO (Pelayanan
Informasi Obat), konseling, visite, dan rekonsiliasi obat
pasien belum terlaksana

(Sumber issue : Manajemen ASN, Pelayanan Publik)

ISU YANG DIANGKAT :

Belum optimalnya peran apoteker dalam pengadaan


perbekalan farmasi secara mandiri di Puskesmas Pamotan
Kabupaten Rembang

23
(Sumber isu : Manajemen ASN, Pelayanan Publik, Whole
of government)

PENYEBAB :
1. belum optimalnya peran apoteker dalam pengadaan
perbekalan farmasi secara mandiri (man)
2. pengadaan secara mandiri masih dibantu oleh Dinas
Kesehatan (measurement)
3. Belum terdapat SOP Pengandaan Perbekalan Farmasi
(metode)
4. supply atau bantuan obat dari IFK Dinas Kesehatan belum
terpenuhi secara keseluruhan (milieu)

GAGASAN PEMECAHAN ISU :

dari core issue diatas, maka dilakukan optimaslisasi peran


apoteker dalam pengadaan perbekalan farmasi secara
mandiri, dengan melakukan 6 rencana kegiatan, yaitu
sebagai berikut :

1. Membuat SOP tentang Pengadaan perbekalan farmasi


secara Mandiri

(Sumber kegiatan : Inovasi)

2. Kegiatan Pendataan perbekalan farmasi yang


dibutuhkan namun belum tersedia di Unit Farmasi
Puskesmas Pamotan Kabupaten Rembang

(Sumber Kegiatan : SKP)

3. Melakukan proses pendataan supplier/distributor


perbekalan farmasi

(sumber kegiatan : SKP dan Inovasi)

4. Pembuatan aplikasi pengadaan dan sosialisasi


penggunaan aplikasi pengadaan kepada unit dan pihak
terkait

(Sumber Kegiatan : Inovasi dan SKP)

5. Proses pemesanan dan penyelesaian kelengkapan

24
dokumen administrasi pembayaran

6. (Sumber kegiatan : (SKP, Whole Of Govermnet dan


Inovasi)

7. Evaluasi pengadaan obat, bahan medis habis pakai


(BMHP), Alat Kesehatan (Alkes), dan reagen secara
mandiri menggunakan system aplikasi sederhana

(sumber kegiatan : Inovasi, SKP)

25
Tabel 7. Matrik Rancangan Dalam Penerapan Nilai Dasar ANEKA Serta Kedudukan dan Peran PNS Dalam NKRI
“OPTIMALSISASI PERAN APOTEKER DALAM PENGADAAN OBAT SECARA MANDIRI DI OPT PUSKESMAS PAMOTAN”
KONTRIBUSI PENGUATAN
TAHAPAN
NO KEGIATAN OUTPUT/HASIL KETERKAITAN SUBSTANSI MATA TERHADAP VISI NILAI
KEGIATAN
PELATIHAN MISI ORGANISASI ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7
1. Membuat SOP Terdapat SOP Dengan adanya Dalam membuat
pengadaan tentang pengadaan SOP Pengadaan SOP Pengadaan
perbekalan farmasi perbekalan farmasi perbekalan farmasi perbekalan
secara mandiri secara mandiri farmasi secara
secara mandiri
Mencari pedoman Mendapatkan Pencarian referensi untuk pembuatan mandiri menjadi
terkait pengadaan referensi terkait SOP dilakukan dengan penuh maka berkontribusi penguat nilai
perbekalan farmasi pengadaan tanggung jawab (akuntabilitas), terwujudya : organisasi
(Sumber Kegiatan : secara mandiri perbekalan farmasi Bekerja keras (anti korupsi) dalam Puskesmas
SKP) secara mandiri pencarian referensi untuk pebuatan visi Puskesmas Pamotan yaitu
SOP, Pamotan
Pencarian referensi untuk pembuatan “Menjadi SIAGA
SOP dilakukan secara cermat dan Senantiasa
Puskesmas dengan
disiplin (etika public), memberikan
Dilakukan pencarian acuan Referensi pelayanan prima pelayanan
yang jelas (auntabilitas) sebagai dasar menuju Kecamatan Prima
untuk pembuatan SOP, Pamotan Sehat”
Yaitu melakukan
Selanjutnya juga pengadaan
Keterkaitan dengan Agenda 3 : untuk mencapai secara mandiri
MANAJEMEN ASN dengan sesuai
misi ke-(1) dan ke-
Pencarian referensi untuk pembuatan prosedur dan
SOP dilakukan oleh apoteker (2) yaitu professional
Melakukan diskusi Disetujuinya referensi Melakukan diskusi dengan mentor Menyelenggarakan
dengan mentor untuk pembuatan terkait pembuatan SOP dengan penuh pelayanan
SOP rasa tanggung jawab (akuntabilitas), kesehatan yang
serta bersikap sopan dan santun(etika bermutu, merata
public), dalam berkoodinasi dengan dan terjangkau bagi
atasan terkait pembuatan SOP,
masyarakat di
membuat SOP menerima pendapat
atau masukan dari mentor wilayah kerja
(nasionalisme sila ke-4), dilakukan Puskesmas
26
KONTRIBUSI PENGUATAN
TAHAPAN
NO KEGIATAN OUTPUT/HASIL KETERKAITAN SUBSTANSI MATA TERHADAP VISI NILAI
KEGIATAN
PELATIHAN MISI ORGANISASI ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7
pembuatan SOP dilakukan secara Pamotan dan
efektif dan efisien (komitmen mutu) Mengembangkan
guna mempersingkat kerja pemenuhan pelayanan
kebutuhan untuk unit-unit kerja di
kesehatan yang
puskesmas pamotan, alur untuk
pemesanan dibuat secara (jujur)(anti berorientasi pada
korupsi) kepuasan
pelanggan

Keterkaitan dengan Agenda 3 :


PELAYANAN PUBLIK
Dalam memenuhi kebutuhan obat dan
BMHP yang dibutuhkan dalam
pelayanan ada petunjuknya yaitu SOP
tersebut
Meminta nomor Mendapatakan nomor Karena dalam tahap ini berhubungan
pengesahan SOP Pengadaan dengan unit lain yaitu TU (Tata Usaha)
perbekalan maka dalam meminta nomor
farmasisecara pengesahan SOP diperlukan sikap
mnadiri sopan santun (etika public), SOP
tanpa nomor pengesahan tidak ada
legalitasnya sehingga pada tahap ini
penulis berusaha menerapkan legalitas
(anti korupsi), pengaplikasian sikap
mandiri, kerja keras dan bertanggung
jawab (anti korupsi) pada tahap ini juga
diperlukan

Keterkaitan dengan Agenda 3 :


Managemen ASN
Penulis berusaha bekerja secara
procedural untuk legalitas dari SOP
27
KONTRIBUSI PENGUATAN
TAHAPAN
NO KEGIATAN OUTPUT/HASIL KETERKAITAN SUBSTANSI MATA TERHADAP VISI NILAI
KEGIATAN
PELATIHAN MISI ORGANISASI ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7
yang telah dibuat
Melakukan SOP diarsipkan Pengarsipan SOP dilakukan dengan
pengarsipan tanggung jawab(akuntabilitas), SOP
diarsipkan dengan baik supaya tidak
hilang merupakan cerminan sikap dari
perilaku cermat (etika public) dan
menjalankan tugas secara
professional (etika public), serta jujur
dan bertanggung jawab (anti korupsi)

Keterkaitan dengan Agenda 3 :


Manajemen ASN
Untuk menjaga dokumen tetap aman,
maka saya mengarsipkannya dengan
benar

2. Pendataan Daftar perbekalan Degan pendataan Pendatan


perbekalan farmasi farmasi yang perbekalan farmasi perbekalan
yang dibutuhkan dibutuhkan dan belum diharapkan mampu farmasi yang
tersedia di GFK Dinas dibutuhkan
berkontribusi pada
Kabupaten Rembang menjadi peguat
(Sumber Kegiatan : Melakukan Data perbekalan Pendataan perbekalan farmasi yang visi Puskesmas nilai organisasi
Tugas Pokok / SKP) pendataan untuk farmasi yang dibutuhkan dan belum tersedia di GFK Pamotan : Puskesmas
perbekalan farmasi dibutuhkan dilakukan secara transparan “Menjadi Pamotan yaitu
yang tidak tersedia (akuntabilitas), melakukan pendataan Puskesmas dengan
dan dibutuhkan obat, BMHP, Alat Kesehatan dan pelayanan prima SIAGA
Reagen secara jujur, tepat waktu (anti menuju Kecamatan I (IKHLAS)
korupsi), bekerja sama (Etika public), Ikhlas dalam
Pamotan Sehat”
dengan TTK (Tenaga Teknis bekerja
Kefarmasian) dalam pendataan untuk melayani
obat-obat yang dibutuhkan Dan berkontribusi masyarakat

28
KONTRIBUSI PENGUATAN
TAHAPAN
NO KEGIATAN OUTPUT/HASIL KETERKAITAN SUBSTANSI MATA TERHADAP VISI NILAI
KEGIATAN
PELATIHAN MISI ORGANISASI ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7
untuk Misi
Keterkaitan dengan Agenda 3 : Puskesmas Yaitu melakukan
Manajemen ASN Pamotan yang pendataan obat-
Pendataan obat-obat yang dibutuhkan obat yang
kesatu yaitu
dilakukan oleh apoteker dibantu dengan dibutuhkan
TTK (Tenaga Teknik Kefarmasian) Menyelenggarakan dalam pelayanan
Pelayanan Publik pelayanan secara ikhlas
Pemenuhan kebutuhan obat dan BMHP kesehatan yang
guna menunjang proses kelancaran bermutu, merata
pelayanan dan terjangkau bagi
Melakukan analisis Jumlah perbekalan Setelah mendapatkan data untuk masyarakat di
jumlah / kebutuhan farmasi yang kebutuhan obat, BMHP, Alkes dan
wilayah kerja
perbekalan farmasi dibutuhkan reagen yang dibutuhka, langkah
yang dibutuhkan selanjutnya menetapkan jumlah yang Puskesmas
akan dipesan, dengan menggunakan Pamotan
tehnik rata-rata jumlah penggunaan
sebelumnya transparan
(akuntabilitas), bekerja sama (etika
public) dengan Tenaga Teknik
Kefarmasian untuk data kebutuhan
sebelumnya, jujur (anti korupsi)
dengan tidak menambah atau
mengurangi jumlah yang dibutuhkan

Keterkaitan dengan Agenda 3 :


Manajemen ASN
Bekerja sama dengan tenaga Teknik
kefarmasian
Pelayanan Publik
Mendata semua kebutuhan obat yang
dibutuhkan pasien agar pasien
mendapatkan terapi yang tepat sesuai
dengan diagnosis
29
KONTRIBUSI PENGUATAN
TAHAPAN
NO KEGIATAN OUTPUT/HASIL KETERKAITAN SUBSTANSI MATA TERHADAP VISI NILAI
KEGIATAN
PELATIHAN MISI ORGANISASI ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7

Melakukan Data perbekalan Dalam melakukan tugas pada tahap ini


crosscheck ke IFK farmasi yang terdapat diperlukan sikap sopan dan santun
di IFK (etika publik) karena diperlukan
koordinasi dan kerja sama (etika
pubik) dengan penanggung jawab
wilayah di GFK Dinas Kesehatan
Kabupaten Rembang, melakukan cross
check dengan jelas dan transparan
(akuntabilitas)

Keterkaitan dengan Agenda 3 :


WOG
Berkoordinasi dengan IFK atau GFK
untuk stok ketersediaan barang yang
dibutuhkan
Pendataan Data perbekalan Data perbekalan farmasi yang
perbekalan farmasi farmasi yang akan dibutuhkan transparan (akuntabilitas)
yang akan dipesan dipesan karena sudah koordinasi dengan pihak
IFK Dinas Kesehatan Kabupaten
Rembang, pendataan dilakukan dengan
jujur (anti korupsi), dengan penuh
tanggug jawab (akuntabilititas)

Keterkaitan dengan Agenda 3 :


Manajemen ASN :
Melakukan tahapan ini sesuai dengan
SOP

WoG :
Bekerja sama dan berkoordinasi dengan
lintas sector yaitu penagnggung jawab
wilayah di GFK Dinas Kesehatan
30
KONTRIBUSI PENGUATAN
TAHAPAN
NO KEGIATAN OUTPUT/HASIL KETERKAITAN SUBSTANSI MATA TERHADAP VISI NILAI
KEGIATAN
PELATIHAN MISI ORGANISASI ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7
Kabupaten Rembang
Melakukan Terlaksananya Melakukan diskusi dengan mentor
konsultasi dengan konsultasi dengan terkait pendataan perbekalan farmasi
mentor terkait mentor yang dibutuhkan dan tidak tersedia
pendataan dengan penuh rasa tanggung jawab
perbekalan farmasi (akuntabilitas), serta bersikap sopan
yang dibutuhkan dan santun(etika public), dalam
dan tidak tersedia di berkoodinasi dengan mentor terkait
pelayanan farmasi pendataan perbekalan farmasi yang
serta jumlah yang dibutuhkan dan tdak tersedia,
akan dipesan menerima pendapat atau masukan
Puskesmas dari mentor (nasionalisme sila ke-4),
Pamotan pendataan kebutuhan perbekalan
farmasi secara efektif dan efisien
(komitmen mutu) denagn artian
apabila terdapat perbekalan farmasi
yang dibuthkan namun tersedia di GFK
atai IFK Dinas Kabupaten Rembang
maka tidak perlu dilakukan pemesana,
alur untuk pemesanan dibuat secara
(jujur)(anti korupsi)

Keterkaitan dengan Agenda 3 :


Managemen ASN
Dalam diskusi dengan mentor terkait
pendataan perbekalan farmasi ang
dibutuhak dan tidak tersedia di
pelayanan farmasi Puskesmas Pamotan
dilakukan sesuai dengan kode eti dan
menjunjung tinggi profesionalisme
3. Pendataan legalitas Suplier atau Pemilihan supplier Pemilihan

31
KONTRIBUSI PENGUATAN
TAHAPAN
NO KEGIATAN OUTPUT/HASIL KETERKAITAN SUBSTANSI MATA TERHADAP VISI NILAI
KEGIATAN
PELATIHAN MISI ORGANISASI ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7
supplier atau distributor yang yang tepat sesuai supplier atau
distributor bekerja sama dengan dengan kualifikasi distributor obat
perbekalan farmasi Puskesmas Pamotan menunjukan sikap secara jujur,
telah memiliki izin kontribusi pada visi merupakan salah
puskesmas satu penguat
Sumber Kegiatan : Pendataan Daftar distributor Pendataan supplier dilakukan secara pamotan, yaitu nilai Organisasi
Inovasi / Perintah distributor perbekalan farmasi transparan (akuntabilitas), penuh “Menjadi Puskesmas
Atasan dengan rasa tanggung jawab, jujur Puskesamas Pamotan, yaitu
dan adil (anti korupsi), diperhatikan dengan Pelayanan
kualitas (komitmen mutu) dari supplier Prima menuju
tersebut diantaraya banyak sedikitnya Kecamatan SIAGA
barang yang dibawa, kualitas barang Pamotan Sehat” G
yang dibawa, menjalankan tugas secara Gotong royong,
profesinal dan tidak berpihak (etika Serta berkontribusi sopan santun,
public), dalam beromunikasi dan dalam misi jujur dan murah
bekerja sama dengan pihak luar tetap puskesmas senyum sebagai
sopan dan santun (etika publik) pamotan yang kuncinya
kesatu dan kedua,
yaitu
Keterkaitan dengan Agenda 3: Menyelenggarakan Pemilihan
Manajemen ASN pelayanan dilakukan secara
Melakukan pendataan supplier sesuai kesehatan yang jujur terkait
dengan ketentuan yang telah ditetapkan bermutu, merata distributor yang
Pelayanan Publik dan terjangkau bagi telah resmi
Pemilihan supplier tetap berdasarkan masyarakat di memiliki izin PBF
pada pelayanan public (ketepatan wilayah kerja dan izin PAK
pengiriman barang, barang yang dikirim Puskesmas
dengan tanggal kadaluwarsa yang lama, Pamotan dan
mutu dan kualitas barang terjamin) Mengembangkan
Melakukan cross Izin PBF, Izin PAK, Secara konsisten (akuntabilitas) pelayanan
check terkait surat dan NPWP distributor meminta data Izin PBF, PAK dan NPWP kesehatan yang
izin distributor obat distributor yang akan bekerja sama, berorientasi pada

32
KONTRIBUSI PENGUATAN
TAHAPAN
NO KEGIATAN OUTPUT/HASIL KETERKAITAN SUBSTANSI MATA TERHADAP VISI NILAI
KEGIATAN
PELATIHAN MISI ORGANISASI ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7
dan Surat Izin cross check data distributor dilakukan kepuasan
BMHP dan Alat secara jujur dan adil (anti korupsi), pelanggan
Kesehatan (PAK) dan berlaku sportif (nasionalisme sila
ke-4), menjalankan tugas secara
professional dan tidak memihak
siapapun (etika public)

Keterkaitan dengan Agenda 3 :


Manajemen ASN
Melakukan kegiatan pendataan
terhadap distributor sesuai dengan kode
etik
Pelayanan Publik
Melakukan cross check distributor guna
memastikan kepastian mutu distributor
sehingga pemberiaan obat, BMHP,
Alkes dan reagen sudah terdaftar di
BPOM (mutu terjmin)
Whole og Government
Bekerja sama dengan lintas sector yaitu
distributor obat, alat kesehatan dan
Bahan Medis Habis Pakai (BMHP), dan
reagen
Berkonsultasi Terlaksananya Melakukan diskusi dengan mentor
kepada mentor diskusi untuk terkait pendataan supplier atau
terkait pemilihan menetapkan supplier distributor perbekalan farmasi dengan
distributor atu distributor penuh rasa tanggung jawab
(akuntabilitas), serta bersikap sopan
dan santun (etika public), dalam
berkoodinasi dengan mentor terkait
pendataan supplier atau distributor
perbekalan farmasi yang akan bekerja
sama, menerima pendapat atau
33
KONTRIBUSI PENGUATAN
TAHAPAN
NO KEGIATAN OUTPUT/HASIL KETERKAITAN SUBSTANSI MATA TERHADAP VISI NILAI
KEGIATAN
PELATIHAN MISI ORGANISASI ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7
masukan dari mentor (nasionalisme
sila ke-4)

Keterkaitan dengan Agenda 3 :


Managemen ASN
Dalam diskusi dengan mentor terkait
pendataan supplier atau distributor
dilakukan sesui dengan SOP
Menetapkan Distributor atau Dalam pemilihan supplier menerapkan
distributor supplier perbekalan prinsip transparan (akuntabilitas),
farmasi yaitu supplier yang sudah memiliki izin
operasional secara resmi terdaftar di
KEMENKES , Pemilihan supplier
dilakukan secara supportif
(Nasionalisme Sila ke-4) , Menjalankan
tugas dalam menskrining supplier
dilakukan secara professional dan
tidak memihak, Jujur, bertanggung
jawab dan berintegritas tinggi, Tidak
menerima suap (etika public) dari
distributor atau supplier, dan
Memberikan penilaian obyektif
(komitmen mutu) dalam pemilihan
supplier, Pemilihan supplier dilakukan
secara jujur dan adil (anti korupsi)
tanpa terpengaruh pada embel-embel
yang dijanjikan.

Keterkaitan dengan Agenda 3 :


Manajemen ASN
Bekerja sesuai dengan SOP, dan kode
34
KONTRIBUSI PENGUATAN
TAHAPAN
NO KEGIATAN OUTPUT/HASIL KETERKAITAN SUBSTANSI MATA TERHADAP VISI NILAI
KEGIATAN
PELATIHAN MISI ORGANISASI ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7
etik
4. Pembuatan Aplikasi Terbentuknya aplikasi Pemesanan Dalam
pengadaan serta sederhana dan menggunakan peemsanan obat
Sosialisasi terselengaranya inovasi aplikasi secara mandiri
penggunaannya sosialisasi terkait sederhan di menggunakan
kepada pihak dan penggunaan aplikasi Puskesmas aplikasi sederhan
unit terkait sederhana untuk Pamotan ini ikut
proses pemesanan Kabupaten berkontribusi
Proses pembuatan Terbentuknya aplikasi Pembuatan aplikasi sederhana ini Rembang ini dalam NILAI
aplikasi sederhana sederhana merupakan inovasi (komitmen mutu) merupakan wujud ORGANISASI
untuk proses pemesanan yang dari kontribusi visi Puskesmas
transparan (akuntabilitas) karena Puskesmas Pamotan, yaitu :
semua pihak yang terkait mulai dari Pamotan yaitu : S
apoteker yang melakukan pemesanan, “Menjadi Senantiasa
atasan yang meneyetujui, pihak Puskesmas dengan memberikan
bendahara selaku pihak yang peayanan prima pelayanan
melkaukan pelunasan faktur serta menuju Kecamatan Prima
pihak PPK-BLUD dan PPTK (Pejabat Pamotan Sehat”
Teknis Pelaksana Kegiatan), dalam Dengan
proses pembuatan aplikasi bekerja Serta berkontribusi pegadaan obat
keras dan bertanggung jawab (anti dalam misi secara mandiri
korupsi) untuk menjamin aplikasi ini Puskesmas diharapkan dapat
bermutu (komitmen mutu) sehingga Pamotan yang memebrikan
memberikan manfaat untuk pertama dan Kedua pelayanan yang
Puskesmas Pamotan. yaitu terbaik bagi
Menyelenggarakan semua
Keterkaitan dengan Agenda 3 : pelayanan masyarakat dan
Manajemen ASN : kesehatan yang tenaga
Pembuatan aplikasi tetap bersadarkan bermutu, merata kesehatan yang
SOP dan terjangkau bagi lainnya di
Berdiskusi degan Disetujuinya Mendorong komunikasi yang lebih masyarakat di Puskesmas
mentor terkait pelaksanaan besar dan kerjasama dengan atasan wilayah kerja Pamotan

35
KONTRIBUSI PENGUATAN
TAHAPAN
NO KEGIATAN OUTPUT/HASIL KETERKAITAN SUBSTANSI MATA TERHADAP VISI NILAI
KEGIATAN
PELATIHAN MISI ORGANISASI ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7
sosialiasi sosialisasi (Transparansi-akuntabilitas), Puskesmas
penggunaan penggunaan aplikasi Konsultasi dengan mentor dengan Pamotan dan
aplikasi sederhana sederhana sikap sopan dan santun (etika Mengembangkan
public), menerima masukan dari pelayanan
mentor (Nasionalisme – sila ke-4), kesehatan yang
Melakukan konsultasi sehingga berorientasi pada
terdapat kejelasan (akuntabilitas) kepuasan pelangga

Keterkaitan dengan Agenda 3 :


Manajemen ASN :
Menerapkan kode etik ASN dalam
proses berkonsultasi dengan mentor
Menyiapkan materi Materi untuk Persiapan pembuatan materi untuk
dan video tutorial sosialisasi dan video sosialisasi dilakukan dengan penuh
penggunaan tutorial penggunaan tanggung jawab dan jelas
aplikasi sederhana aplikasi sudah siap / (akuntabilitas), menyelesaikan
tersebut sudah jadi pembuatan materi dengan cermat
dan displin, mandiri dan displin serta
kerja keras (anti korupsi)

Keterkaitan dengan Agenda 3 :


Manajemen ASN :
Pembuatan aplikasi sederhana
dilakukan dengan penuh tanggung
jawab
Pembuatan Tersedianya Dalam pembuatan undangan
undangan untuk undangan untuk berkonsultasi dengan sikap sopan dan
sosialiasasi aplikasi sosialisasi kepada santun (etika public) dengan kepala
atau progam pihak dan unit terkait tata usaha, undangan dibuat dengan
sederhana jelas(akuntabilitas), Undangan
disahkan oleh kepala Puskesmas
(legal-anti korupsi) dan secara jujur
36
KONTRIBUSI PENGUATAN
TAHAPAN
NO KEGIATAN OUTPUT/HASIL KETERKAITAN SUBSTANSI MATA TERHADAP VISI NILAI
KEGIATAN
PELATIHAN MISI ORGANISASI ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7
(anti korupsi) undangan dibagikan
kepada seluruh pihak dan unit terkait,
bekerja keras dan mandiri (anti
korupsi) dalam melaksanakannya

Keterkaitan dengan Agenda 3 :


Manajemen ASN :
Dalam pembuatan undangan, peserta
menjunjung tinggi nilai kode etik untuk
setiap koordinasi dan kolaborasi
Sosialisai Terselenggaranya Pemberian sosialisasi tutorial
penggunaan sosialiasasi aplikasi penggunaan aplikasi menggunakan
aplikasi sederhana sederhana kepada video sehingga lebih jelas
untuk proses unit dan pihak terkait (akuntabilitas), sopan dan santun
pemesanan (etika publik) dalam memberikan
sosialisasi, bekerja keras dan mandiri
(anti korupsi) dalam pemberian
sosialisasi

Keterkitan dengan Agenda 3 :


Manajemen ASN :
Penggunaan aplikasi dilakukan oleh
pihak yang terkait dengan pengadaan
5. Proses pemesanan Terselesainya proses Rangkain proses Pemenuhan
dan penyelesaian pemesanan dan pemesanan hingga perbekalan
kelengkapan kelengkapan penyelesaian farmasi
dokumen dokumen administrasi kelengkaan merupakan
administrasi pembayaran dokumen penguat Nilai
pembayaran Penggunaan Input daftar Dalam melakukan pemesanan administrasi Organisasi
aplikasi pemesanan perbekalan farmasi di menggunakan aplikasi pemesanan pembayaran dapat Puskesmas
aplikasi pemesanan sebagai wujud inovasi (komitemn terlaksana dengan Pamotan, yaitu
sudah disetujui oleh mutu), dilakukan secara jujur (anti baik sehingga

37
KONTRIBUSI PENGUATAN
TAHAPAN
NO KEGIATAN OUTPUT/HASIL KETERKAITAN SUBSTANSI MATA TERHADAP VISI NILAI
KEGIATAN
PELATIHAN MISI ORGANISASI ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7
Kepala Puskesmas korupsi), transparan (akuntabilitas) diharapakan
(selaku KPA) terpenuhinya S
kebutuhan Senantiasa
Keterkaitan dengan Agenda 3 : perbekalan farmasi berusaha
Managemen ASN : merupakan wujud memberikan
Dilakukan dengan penuh professional dari kontribusi visi pelayanan prima
dan sesuai dengan etika public Puskesmas
Pembuatan Surat Pembuatan surat Pembuatan dokumen pemesanan Pamotan yaitu : Melakukan
Pesanan ke pesanan (SP) sesuai dengan standard prosedur dalam “Menjadi pekerjaan
supplier menggunakan format pemesanan di PBF atau distributor alat Puskesmas dengan dengan
word kesehatan (kejelasan-akuntabilitas), peayanan prima semangat tanpa
Pembuatan dokumen pemesanan menuju Kecamatan pamrih
sesuai dengan obat dan BMHP yang Pamotan Sehat”
serta jumlah yang dibutuhkan jujur (anti
korupsi) karena proses pemesanan Serta berkontribusi
menggunakan uang negara maka dalam misi
penggunaan sumber daya negara Puskesmas I khlas dalam
secara bertanggung jawab dan Pamotan yang bekerja melayani
efisiensi (akuntabilitas) pertama dan Kedua masyarakat
yaitu
Menyelenggarakan Melakukan
Keterkaitan dengan Agenda 3 : pelayanan pekerjaan secara
Manajemen ASN kesehatan yang ikhlas dan tanpa
Pembuatan dokumen pemesanan atau bermutu, merata pamrih
Surat Pesanan (SP) dilakukan oleh dan terjangkau bagi
apoteker dan dengan persetujuan masyarakat di
atasan atau pimpinan selaku KPA wilayah kerja A
Pelayanan Publik Puskesmas Akan
Pemesanan obat dan BMHP, Alat Pamotan dan mengutamakan
kesehatan serta reagen dilakukan untuk Mengembangkan kepentingan
memenuhi kebutuhan puskesmas guna pelayanan pelanggan /
menunjng kelancaran pelayanan kesehatan yang masyarakat
Konsultasi kepada Terselenggaranya Mendorong komunikasi yang lebih berorientasi pada
38
KONTRIBUSI PENGUATAN
TAHAPAN
NO KEGIATAN OUTPUT/HASIL KETERKAITAN SUBSTANSI MATA TERHADAP VISI NILAI
KEGIATAN
PELATIHAN MISI ORGANISASI ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7
mentor terkait Surat konsultasi dan surat besar dan kerjasama dengan atasan kepuasan pelangga Melakukan
Pesanan (SP) yang pesanan disetujui (Transparansi-akuntabilitas), pemesan sesua
akan digunakan oleh mentor Konsultasi dengan mentor dengan dengan
untuk melakukan sikap sopan dan santun (etika kebutuhan
pemesanan public), menerima masukan dari
mentor (Nasionalisme – sila ke-4),
Melakukan konsultasi sehingga G
terdapat kejelasan (akuntabilitas) Gotong royong,
sopan santun,
Keterkaitan dengan Agenda 3 : jujur dan murah
Manajemen ASN : senyum sebagai
Menerapkan kode etik ASN dalam kuncinya
proses berkonsultasi dengan mentor
Penanda tanganan Surat Pesanan (SP) Surat pesanan (SP) yang digunakan Melakukan
dan pemberian cap yang telah ditanda untuk melakukan pemesanan ditanda pemesana
stempel tangani Atasan atau tangan oleh atasan dan dicap stempel secara jujur yaitu
Kepala Puskesmas sebagai legalitas (antikorupsi), sesuai yang
selaku KPA dan pembuatan surat pesanan dilakukan dibutuhkan dan
Apoteker dengan jujur (anti korupsi), jelas sesuai jumlah
Penanggung Jawab (akuntabilitas) kebutuhan
(APJ) disertai dengan
cap stempel UPT Keterkaitan dengan Agenda 3 :
Puskesmas Pamotan Manajemen ASN :
Prosedur pemesanan dilakukan sesuai
dengan SOP
Pemesanan Surat Pesanan (SP) Melakukan pemesanan sebelum barang
dilakukan dikirimkan melalui yang dibutuhkan habis atau dengan kata
pesan singkat lain ketapatan waktu pemesanan (anti
Whatsup korupsi), Menjalankan tugas sesuai
profesionalitas dan tanggung jawab
(etika public), Bersikap sopan dan
santun(etika publik), Menerapkan
system “hemat” (etika public) dalam
39
KONTRIBUSI PENGUATAN
TAHAPAN
NO KEGIATAN OUTPUT/HASIL KETERKAITAN SUBSTANSI MATA TERHADAP VISI NILAI
KEGIATAN
PELATIHAN MISI ORGANISASI ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7
melakukan pembelanjaan dengan
memaksimalkan penggunaan obat-
obatan yang telah tersedia di GFK,
Pemesanan dilakukan secara
transparan (akuntabilitas), Bekerja
sama (komitmen mutu) dengan
supplier secara baik , Menjadi rekanan
yang dapat dipercaya (komitmen
mutu), Melakukan pemesanan sesuai
yang dibutuhkan dan tidak
menyelewengkan uang negara (anti
korupsi)
Keterkaitan dengan Agenda 3 :
Manajemen ASN :
Melakukan kegiatan pemesanan sesuai
dengan kode etik dan SOP
Proses Terpenuhinya proses Pembuatan dokumen dibuat secara
penyelesaian Administrasi dan jelas (akuntabilias) sesuai dengan
adminitrasi dan proses pelunasan pemesanan yang dilakukan, pembuatan
proses pelunasan tagihan, yaitu dokumen dilakukan tepat waktu (anti
faktur atas tagihan tersedianya dokumen korupsi) untuk menghidari system
untuk proses “lock”, mengerjakan dokumen
pelunasan, yaitu : kelengkapan pembayaran dengan
• C5 disiplin, tanggung jawab, kerja keras
• Kuitansi (anti korupsi), Proses pengiriman
Pembelian dokumen ke distributor menggunakan
• Nota pembelian email atau whatsup untuk efektivitas
• Berita Acara dan efisiensi (komitemen mutu),
Hasil proses komunikasi dengan pihak
Pemeriksaan distributor dilakukan secara sopan dan
Pekerjaan santun (etika publik), dilakukan
dengan penuh tanggug jawab
(akuntabilitas)
40
KONTRIBUSI PENGUATAN
TAHAPAN
NO KEGIATAN OUTPUT/HASIL KETERKAITAN SUBSTANSI MATA TERHADAP VISI NILAI
KEGIATAN
PELATIHAN MISI ORGANISASI ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7
• Berita Acara
Serah Terima Keterkaitan dengan Agenda 3:
Hasil Pekerjaan Manajemen ASN :
• Berita Acara Pembuatan dokumen kelengkaan
Pengajuan pembayaran dilakukan sesuai dengan
Pembayaran prosedur
Pengajuan Proses C5 sudah ditanda Bersikap sopan dan santun(etika
pembayaran tangani oleh Kepala public), dalam berkoordinasi dengan
Puskesmas, PPK- Kepala Puskesmas, PPK-BLUD, PPTK
BLUD, PPTK (Pejabat Teknis Pelaksana) dan
(Pejabat Teknis Bendahara , bekerja keras, jujur, dan
Pelaksana) dan tepat waktu (anti korupsi)
Bendahara
Pengeluaran
Keterkaitan dengan Agenda 3 :
Bendahara Mejemen ASN :
melakukan Melakukan pekerjan ini dengan
pembayaran atas sungguh-sungguh dan penuh Tangguh
tagihan jawab serta sesuai prosedur

Bendahara
memberikan bukti
billing pembayaran,
SSP dan bukti bayar
pajak
6. Evaluasi pengadaan Form evaluasi untuk Proses Evaluasi ini
perbekalan farmasi aplikasi telah terisi, pelaksanaan bertujuan untuk
secara mandiri mendapat masukan evaluasi memberikan
menggunakan dan penilaian untuk pengadaan obat, kontribusi pada
aplikasi pengadaan system ini bahan medis habis Nilai Organisai
Melakukan Disetujui pembuatan Dalam berkonsultasi dengan mentor pakai (BMHP), Alat Puskesmas
konsultasi dengan form evaluasi dilakukan dengan penuh tanggung Kesehatan dan Pamotan, Yaitu

41
KONTRIBUSI PENGUATAN
TAHAPAN
NO KEGIATAN OUTPUT/HASIL KETERKAITAN SUBSTANSI MATA TERHADAP VISI NILAI
KEGIATAN
PELATIHAN MISI ORGANISASI ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7
(Sumber kegiatan : mentor terkait form jawab(akuntabilitas) dengan sikap reagen demi A
SKP dan Inovasi) evaluasi sopan dan santun (etika publik), terlaksananya Anda Puas
dapat menerima masukan dan pengadaan kamipun
kritikan dengan baik (etika public), obat,BMHP, alkes bangga
menerima pendapat dari mentor dan reagen secara
(nasionalisme sila ke-4) mandiri Bila system
menggunakan pengadaan obat
aplikasi sederhana secara mandiri ini
Keterkaitan dengan Agenda 3 : sebagai wujud dilakukan
Manjemen ASN : proses kontribusi evaluasi maka
Melakukan proses konsultasi terkait dari visi Puskesmas dapat
form evaluasi dengan mentor sesuai Pamotan yaitu memberikan
dengan kode etik ““Menjadi gambara apa
Mencetak dan Tercetaknya form Mencetak form evaluasi dilakukan Puskesmas dengan yang perlu
menggandakan evaluasi dengan penuh tanggung jawab peayanan prima diperbaiki dari
form evaluasi (akuntabilitas), tepat waktu (anti menuju Kecamatan system tersebut,
korupsi), melakukan tugas secara Pamotan Sehat” seberapa efektif
mandiri, disiplin (anti korupsi), form Karena apabila dan seberapa
evaluasi dicetak dengan jelas ada keterlambatan efisienkah
(akuntabilitas) sehingga tidak dalam pembayaran system tersebut
membingungkan koresponden dalam dapat berdampak dapat berjalan
pengisian juga pada proses
pemesanan

Keterkaitan dengan Agenda 3 : Serta berkontriusi


Manajemen ASN : pada misi
Semua kegiatan dilakukan dengan kode Puskesmas
etik Pamotan yang
Melakukan Form evaluasi Dalam pembagian form evaluasi kepada kesatu dan Kedua
pembagian form dibagikan dan telah koresponden dilakukan dengan sikap yaitu
evaluasi kepada unit diisi sopan dan santun (etika publik), Menyelenggarakan
terkait pembagian form evaluasi dilakukan pelayanan
secara jelas dan kesehatan yang
42
KONTRIBUSI PENGUATAN
TAHAPAN
NO KEGIATAN OUTPUT/HASIL KETERKAITAN SUBSTANSI MATA TERHADAP VISI NILAI
KEGIATAN
PELATIHAN MISI ORGANISASI ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7
terintegrasi(akuntabilitas), kepada bermutu, merata
pihak terkait dan dilakukan secara jujur dan terjangkau bagi
(anti korupsi) dan ter buka masyarakat di
wilayah kerja
Keterkaitan dengan Agenda 3 : Puskesmas
Manajemen ASN : Pamotan dan
Dalam melakukan tahapan ini Mengembangkan
berpedoman pada etika public seorang pelayanan
ASN kesehatan yang
Dilakukan Ada hasil berupa Dalam pembacaan hasil form evaluasi berorientasi pada
pengumpulan dan masukan atau bersikap lapang dan berjiwa besar kepuasan pelangga
pembuatan kesimpulan untuk (Nasionalisme sila ke-1), bersedia
kesimpulan terkait evaluasi terkait mendengarkan pendapat orang lain
evaluasi untuk penggunaan system (nasionalisme sila ke-4),
aplikasi sederhana atau aplikasi melaksanakannya secara jujur (anti
tersebut sederhana untuk korupsi), bertanggung jawab, dan
pengadaan secara berintegritas tinggi (akuntabilitas).
mandiri, seberapa
efektif dan efisienkah
system ini bila Keterkaitan dengan Agenda 3 :
berjalan, evaluasi Manjemen ASN :
perbaikan apa yang Pada tahap kegiatan ini dilakukan
dapat dilakukan dengan berdasarkan etika public
seorang ASN
F. JADWAL KEGIATAN

Rencana pelaksanaan kegiatan yaitu mulai tanggal 2 September 2021 sampai dengan 9 Oktober 2021. Adapun
penjelasan rancagan tiap tahapan aktualisasi pada masing kegiatan yaitu sebagai berikut :

43
Tabel 8. Jadwal Kegiatan Aktualisasi dan Habituasi
September 2021 Oktober 2021
No Kegiatan RENCANA BUKTI KEGIATAN
3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 1 2 3 4 5 6 7 8 9

Pembuatan SOP 1. SOP Pengadaan Obat, Bahan Medis


1 Pengadaan perbekalan √ x x √ √ x x x x x x x x x Habis Pakai (BMHP), Aalat Kesehatan,
farmasi dan Reagen secara Mandiri
2. Foto kegiatan berkoordinasi dengan
atasan dan mentor
Pendataan perbekalan
farmasi yang dibutuhkan 1. Data hasil kebutuhan obat-obat yang
2 dan tidak tersedia di IFK x x √ √ √ x x x x x x x x x dibutuhkan
Dinas Kabupaten 2. Foto kegiatan koordinasi dengan TTK
Rembang terkait obat-obat yag dibutuhkan

Pendataan supplier atau


3 distributor obat dan x x x x √ √ x x x x x x x 1. Data suplier yang akan bekerja sama
BMHP dengan Puskesmas Pamotan
2. Bukti skrining suplier

1. Foto sebagai bukti proses pembuatan


Pembuatan aplikasi
Aplikasipengadaan serta 2. Kegiatan berkonsultasi dengan
4 Sosialisasi penggunaan x x x x √ √ √ x x √ √ √ √ √ x x √ x x x mentor
aplikasi kepada pihak 3. Foto kegiatan terlaksananya
dan unit terkait sosialiasasi
4. Vidio tutorial cara penggunaan
aplikasi sederhana

44
September 2021 Oktober 2021
No Kegiatan RENCANA BUKTI KEGIATAN
3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 1 2 3 4 5 6 7 8 9

1. Foto kegiatan berkonsultasi dengan


mentor
2 Foto proses pembuatan dokumen
Surat pesanan
3. Dokumen Surat Pesanan
4. Foto Kegiatan meminta persetujuan
atasan terkait dengan Surat pemesanan
5. Foto screenshoot atau capture dari
proses pengiriman surat pesanan ke
Proses pemesanan dan distributor
penyelesaian kelengkapan 6. Bukti dokumen kelengkapan
5 x x x x x x x x √ √ √ √ x x √ √ x pembayaran dikirimkan melalui pesan
dokumen administrasi
pembayaran singkat (email) atau whatsup ke
distributor
7. Bukti dokumen pembayaran telah
ditanda tangan oleh pimpinan distributor
8. Bukti dokumen kelengkapan
pembayarantelah ditanda tangan oleh
Kepala Puskesmas PPK-BLUD, PPTK
(Pejabat Teknis Pelaksana) dan
Bendahara Pengeluaran
9. Bukti bendahara sudah melakukan
pembayaran atas tagihan (SSP, dan
Bukti bayar pajak)
1. Form evaluasi untuk aplikasi
Proses evaluasi pemesanan
pengadaan perbekalan 2. Bukti koordinasi kepada mentor
6 farmasi secara mandiri x x x x x x x x x x √ √ √ x terkait form untuk evaluasi aplikasi
menggunakan system 4. Foto bukti form evauasi telah
aplikasi sederhana dilaksakan
5. Bukti hasil evaluasi

Keterangan : 𝐗
Jadwal libur

√ Jadwal Kegiatan berjalan

45
G. ANTISIPASI DAN STRATEGI MENGHADAPI KENDALA
Dalam melaksanakan rencana kegiatan tentunya ada kendala yang akan dihadapi.
Untuk itu sebelum melaksanakan setiap rencana kegiatan yang sudah dijadwalkan,
maka penulis membuat tabel antisipasi dan strategi dalam menghadapi kendala yang
mungkin timbul sebagai berikut :
Tabel 9. Antisipasi dan Strategi Menghadapi Kendala
ANTISIPASI DAN
KENDALA YANG
NO KEGIATAN STRATEGI
MUNGKIN TERJADI
MENGHADAPI KENDALA
1 2 3 4
1. Membuat SOP tentang Kesulitan dalam Berkonsultasi dengan
Pengadaan obat, bahan medis pencarian referensi atasan, mentor dan
habis pakai (BMHP), Alat atau pedoman untuk pengadaan bagian barang
Kesehatan dan Reagan secara pembuatan SOP dan jasa Puskesmas
Mandiri Pamotan
2. Kegiatan Pendataan obat-obat, Kurang teliti dalam Dilakukan cross check
BMHP, Alat Kesehatan dan melakukan pendataan ulang untuk meminimalisir
Reagen yang dibutuhkan namun terjadinya kesalahan
belum tersedia di Unit Farmasi
Puskesmas Pamotan
3. Pendataan supplier atau Tidak semua supplier Mencari supplier lain yang
distributor obat dan BMHP bersedia menjadi bersedia untuk bekerja
rekanan karena letak sama
dan posisi puskesmas
pamotan yang tidak
mudah dijngkau oleh
supplier
4. Pembuatan Aplikasi sederhana Ketidakmampuan Meminta bantuan kepada
serta Sosialisasi penggunaan peserta dalam teman yang memiliki
aplikasi sederhana kepada pihak pembuatan aplikasi kemapuan dalam
dan unit terkait sederhana pembuatan system atau
aplikasi sederhana
5. Proses pemesanan dan Barang yang dipesan Dilakukan proses
penyelesaian kelengkapan tidak dating pemesanan ulang di
dokumen administrasi distributor lainnya
pembayaran
6. Proses evaluasi pengadaan Pembuatan form Meminta saran dan
obat, bahan medis habis pakai evaluasi masukan kepada mentor
(BMHP), Alat Kesehatan (Alkes),
dan reagen secara mandiri
menggunakan system aplikasi
sederhana

46
BAB III. PELAKSANAAN AKTUALISASI DAN HABITUASI
A. PERUBAHAN KEGIATAN DARI RANCANGAN AWAL
Pada saat melakukan aktualisasi dan habituasi, ada beberapa perubahan kegiatan
dengan hasil atau output yang sama. Beberapa perubahan kegiatan tersebut dapat
dilihat pada table 10.
Tabel 10. Perubahan Kegiatan dari Rancangan Awal
NO KEGIATAN SEMULA MENJADI PENJELASAN
PERUBAHAN
1 Mengganti tahapan Kegiatan ke-5 tahapan Surat Pesanan Lebih efektif dan efisien serta
kegiatan yang ke-5 yang kedua yaitu : tercetak secara data Surat Pesanan (SP)
otomatis dari tersimpan secara terintegrasi
Pembuatan Surat system
Pesanan ke supplier
menggunakan
ms.word
2 Pengajuan proses Terdapat proses Akan terlaksana Tahapan kegiatan ini
pembayaran pengajuan diluar jadwal RA dilakukan diluar jadwal RA
(Kegiatan ke-5 - tahap pembayaran ke (Rancangan (Rancangan Aktualisasi)
kegiatan ke-enam) bendahara Aktualisasi) karena supplier atau
distributor belum mengirimkan
faktur tagihan kepada UPT
Puskesmas Pamotan
3 Pembuatan Undangan Dilakukan kerja sama Pemberitahuan Karena di kabupaten
untuk sosialisasi dengan TU untu melalui pesan Rembang sedang dilakukan
system atau aplikasi pembuatan undangan singkat whatsup percepatan dan kejar target
pengadaan vaksinasi, terkendala
menyatukan waktu.
4 Evaluasi system yang Evaluasi system Menggunakan Lebih efektif dan efisien dalam
sebelumnya pengadaan perbekalan media google form pengerjaannya
menggunakan form farmasi semula dan mengirimkan
manual menjadi menggunakan form alamat atau link
menggunakan media manual dan google form kepada
googl form digandakan pihak terkait
5 Tambahan Nilai Tidak ada aktivitas Melakukan salam Lebh banyak
ANEKA Nasionalisme memberikan salam sebelum mengimplementasikan nilai
sila ke 1 dan ke 3 pada sebelum berkonsultasi ANEKA
setiap tahapan berkonsultasi dengan mentor
konsultasi dengan
mentor disemua Tidak menggunakan Menggunakan
kegiatan bahasa Indonesia yang bahasa Indonesia
baik dan benar yang baik dan benar
saat berkonusltasi
6 Menggabungkan Setiap kegiatan Konsultasi dengan Karena di kabupaten
tahapan konsultasi terdapat tahapan mentor dilakukan di Rembang sedang dilakukan
kepada mentor konsultasi dengan setiap ada output percepatan dan kejar target
mentor dan dilakukan serta apabila ada vaksinasi, membuat waktu
dengan tatap muka kendala bertemu mentor kurang
maksimal maka dilaukan
konsultasi menggunakan
pesan singkat whatsup

47
B. PELAKSANAAN AKTUALISASI DAN HABITUASI
Pada rancangan aktualisasi dan habituasi penerapan nilai-nilai dasar ASN, saya
membuat enam (6) langkah kegiatan untuk pemecahan core issue saya, enam (6)
kegiatan tersebut adalah :
1. Membuat SOP Pengadaan Perbekalan Farmasi secara Mandiri
(sumber kegiatan : SKP)

2. Kegiatan Pendataan perbekalan farmasi yang dibutuhkan namun belum


tersedia di Unit Farmasi Puskesmas Pamotan Kabupaten Rembang
(Sumber Kegiatan : SKP)

3. Melakukan proses pendataan supplier/distributor perbekalan farmasi

(sumber kegiatan : SKP dan Inovasi)

4. Pembuatan aplikasi pengadaan dan sosialisasi penggunaan aplikasi


pengadaan kepada unit dan pihak terkait

(Sumber Kegiatan : Inovasi dan SKP)

5. Proses pemesanan dan penyelesaian kelengkapan dokumen administrasi


pembayaran (Sumber kegiatan : (SKP dan Inovasi)

6. Evaluasi pengadaan Perbekalan Farmasi secara mandiri menggunakan


aplikasi (sumber kegiatan : Inovasi, SKP)
Rangakaian tahapan kegiatan tersebut terlaksana di tanggal 2 September hingga 9 Oktober
2021. Kegiatan tersebut telah dilaksanakan secara baik dan keseluruhan dengan
menginternalisasi nilai-nilai ANEKA dalam menjalankan tugas dan fungsi pada unit kerja
di UPT Puskesmas Pamotan Kabupaten Rembang.
Selama pelaksanaan aktualisasi juga menerapkan hasil pembelajaran mata diklat
yang diterima selama pelatihan dasar CPNS berupa nilai-nilai ANEKA, Pelayanan
Publik, Manajemen ASN dan WoG. Adapun uraian mengenai kegiatan, pelaksanaan
kegiatan, uraian tahapan kegiatan dikaitkan dengan nilai-nilai ANEKA, nilai yang
dihabituasikan, kontribusi kegiatan terhadap pengembangan visi-misi organisasi,
penguatan nilai organisasi, uraian kendala dan strategi mengatasinya, analisa dampak
apabila kegiatan tidak terlaksana serta berbagai bukti, dijelaskan dalam uraian sebagai
berikut :

48
1. Kegiatan kesatu : Membuat SOP Pengadaan Perbekalan Farmasi

secara Mandiri

a. Sumber Kegiatan : SKP

b. Tanggal Pelaksanaan : 03 – 07 September 2021

c. Tempat Pelaksanaan : UPT Puskesmas Pamotan

d. Hasil Kegiatan : Terdapat SOP Perbekalan Farmasi secara Mandiri


di UPT Puskesmas Pamotan Kabupaten Rembang

e. Aktualisasi dan Habituasi Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI dan Nilai-
Nilai Dasar ANEKA :

1) Mencari pedoman terkait pengadaan perbekalan farmasi secara


mandiri

Pencarian referensi untuk pembuatan SOP dilakukan dengan penuh tanggung


jawab (akuntabilitas), Bekerja keras (anti korupsi) dalam pencarian referensi
untuk pebuatan SOP, Pencarian referensi untuk pembuatan SOP dilakukan
secara cermat dan disiplin (etika public), dan saya membuat SOP dengan
penuh kejelasan (akuntabilitas).

Gambar 4. Proses pembuatan draft SOP Pengadaan Perbekalan Farmasi secara mandiri
sebagai bukti aktualisasi dan habituasi akuntabilitas dan etika pubik

Keterkaitan dengan Agenda 3

Pencarian referensi untuk pembuatan SOP dilakukan dengan penuh


tanggung jawab (Manajemen ASN)

2) Melakukan diskusi dengan mentor

49
Melakukan diskusi dengan mentor terkait pembuatan SOP dengan penuh
rasa tanggung jawab (akuntabilitas), serta bersikap sopan dan santun
(etika public), dalam pembuatan SOP menerima pendapat atau
masukan dari mentor (nasionalisme sila ke-4), dilakukan pembuatan
SOP dilakukan secara efektif dan efisien (komitmen mutu) guna
mempersingkat kerja pemenuhan kebutuhan untuk unit-unit kerja di
puskesmas pamotan, alur untuk pemesanan dibuat secara (jujur)(anti
korupsi)

Gambar 5. Berdiskusi dengan mentor terkait draft SOP Perbekalan farmasi sebagai bukti
aktualisasi dan habituasi nasionalisme sila ke-4, etika public dan akuntabilitas

Keterkaitan dengan Agenda 3 :

Saya dalam melakukan diskusi dengan mentor untuk mendapatkan


masukan dalam hal pembuatan SOP Pengadaan Perbekalan Farmasi
secara Mandiri untuk memberikan kemudahan (pelayanan public)

3) Meminta nomor pengesahan

Karena dalam tahap ini berhubungan dengan unit lain yaitu TU (Tata Usaha)
maka dalam meminta nomor pengesahan SOP diperlukan sikap sopan
santun (etika public), SOP tanpa nomor pengesahan tidak ada
legalitasnya sehingga pada tahap ini penulis berusaha menerapkan
legalitas (anti korupsi), pengaplikasian sikap mandiri, kerja keras dan
bertanggung jawab (anti korupsi) pada tahap ini juga diperlukan.

Keterkaitan dengan Agenda 3 :

Saya dalam meminta nomor pengesahan SOP, saya lakukan dengan


cermat dan tanpa tekanan (managemen ASN)

50
Gambar 6. Berdiskusi dengan Kepala TU untuk penomoran SOP dengan
mengimplementasika nilai ANEKA yaitu etika public dan anti korupsi

4) Melakukan pengarsipan

Pengarsipan SOP dilakukan dengan tanggung jawab(akuntabilitas), SOP


diarsipkan dengan baik supaya tidak hilang merupakan cerminan sikap dari
perilaku cermat (etika public) dan menjalankan tugas secara
professional (etika public), serta jujur dan bertanggung jawab (anti
korupsi)

Keterkaitan dengan Agenda 3 :

Untuk menjaga dokumen tetap aman, maka saya mengarsipkannya dengan


benar (managemen ASN)

Gambar 7. Proses pengarsipan SOP sebagai bukti aktualisasi akuntabilitas dan etika
public

51
f. Analisis Dampak Bila Nilai-nilai ANEKA Tidak Diaplikasikan dalam
Pelaksanaan Tugas :

1) Apabila saya tidak menerapkan nilai Akuntabilitas, maka saya tidak


bertanggung jawab dalam membuat SOP Pengadaan Perbekalan
Farmasi secara mandiri

2) Ababila saya tidak menerapkan nilai Nasionalisme sila ke-4, dalam


pembuatan SOP maka saya tidak mendapat masukan dari mentor
serta tidak dapat menerima masukan dan saran dari mentor.

3) Apabila saya tidak menerapkan nilai Etika Publik, maka saya menjadi
pribadi yang tidak beretika, dan tidak mempunyai unggah – ungguh
dalam berinteraksi dengan atasan maupun rekan kerja

4) Apablia saya tidak menerapkan nilai Komitmen Mutu, maka saya dala
membuat SOP tidak bekerja secara efektif dan efisien.

5) Apabila saya tidak menerapkan nilai Anti Korupsi, saya tidak jujur dalam
membuat SOP dan akan membuat hasil kegiatan tidak sesuai dengan
kenyataan.

g. Kontribusi/manfaat kegiatan bagi pihak lain dan terhadap pencapaian visi,


misi, tujuan, dan penguatan nilai-nilai organisasi :

1) Pada kegiatan kesatu ini, pembuatan SOP Pengadaan Perbekalan


Farmasi bermanfaat untuk Puskesmas Pamotan karena belum terdapat
SPO Perbekalan Farmasi secara mandiri di UPT Puskesmas Pamotan

2) Tersedianya SOP Perbekalan Farmasi secara Mandiri di UPT Puskesmas


Pamotan Kabupaten Rembang berkontribusi pada visi Puskesmas
Pamotan yaitu Menjadi Puskesmas dengan pelayanan prima menuju
Kecamatan Pamotan Sehat.

3) Tersedianya SOP Perbekalan Farmasi secara Mandiri berkontribusi pada


misi puskesmas pamotan yaitu misi ke-(1) dan ke-(2) yaitu
Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata dan
terjangkau bagi masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Pamotan dan
Mengembangkan pelayanan kesehatan yang berorientasi pada kepuasan

52
pelanggan.

4) Pembuatan SOP memperkuat nilai organisasi yaitu SIAGA (Senantiasa


memberikan pelayanan Prima)

5) Pembuatan SOP juga mendukung tujuan organisasi yang pertama yaitu


Meningkatnya kualitas pelayanan secara profesional, ramah dan santun
yang berorientasi pada kepuasan pelanggan

2. Kegiatan Kedua : Pendataan perbekalan farmasi yang dibutuhkan dan

tidak tersedia di IFK Dinas Kabupaten Rembang

a. Sumber Kegiatan : SKP

b. Tanggal Pelaksanaan : 08 – 10 September 2021

c. Tempat Pelaksanaan : UPT Puskesmas Pamotan

d. Hasil Kegiatan : Data perbekalan farmasi yang dibutuhkan dan


tidak tersedia di IFK Dinas Kabupaten Rembang

e. Aktualisasi dan Habituasi Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI dan Nilai-
Nilai Dasar ANEKA :

1) Melakukan pendataan untuk perbekalan farmasi yang tidak tersedia


dan dibutuhkan

Pendataan perbekalan farmasi yang dibutuhkan dan belum tersedia di GFK


dilakukan secara transparan (akuntabilitas), melakukan pendataan obat,
BMHP, Alat Kesehatan dan Reagen secara jujur, tepat waktu (anti
korupsi), bekerja sama (Etika public), dengan TTK (Tenaga Teknis
Kefarmasian) dalam pendataan untuk obat-obat yang dibutuhkan.

53
Gambar 8. Bekerja sama serta berdiskusi dengan rekan kerja Tenaga Teknis Kefarmasian
terkait data perbekalan farmasi yang dibutuhkan dengan menerapkan nilai etika
public dan akuntabilitas

Tabel 11. Data Perbekalan Farmasi yang dibutuhkan


JENIS
NO TANGGAL NAMA Satuan
OBAT ALKES BMHP
1 07/09/2021 Cut gut 3/0 Chromic with needle pieces √
2 07/09/2021 Cut gut 3/0 plan with needle pieces √
3 07/09/2021 Silk Black 3/0 with needle pieces √
4 07/09/2021 Oxytocin injeksi ampul √
5 07/09/2021 Gentamicine Salep Kulit tube √
6 07/09/2021 Handscoon Non seril M pieces √
7 07/09/2021 Nifedipin tab 10 mg tablet √
8 07/09/2021 Daryantulle lembar √
9 07/09/2021 Gentamicine Salep Mata tube √
10 07/09/2021 Diazepam Tab 2 mg tablet √
11 07/09/2021 Domperidon Tab tablet √
12 07/09/2021 Stik Kolesterol Benecheck strip √
13 07/09/2021 Alkohol Swab lembar √
14 07/09/2021 Chloramphenicol TT botol √
15 07/09/2021 Betamethason Salep Kulit tube √
16 07/09/2021 Bioplacenton Salep tube √
17 07/09/2021 Tranfusi Set pieces √
18 07/09/2021 Vitamin C 50 mg tab tablet √
19 07/09/2021 Asam traneksamat injeksi ampul √
20 07/09/2021 Scabimite Salep Kulit tube √
21 07/09/2021 GOM botol √
22 07/09/2021 Furosemide Injeksi ampul √
23 07/09/2021 Serbuk PK tube √
24 07/09/2021 Ketoconazole tablet tablet √
25 07/09/2021 Akita Tablet (Attapulgit) tablet √
26 07/09/2021 Digoxin Tablet tablet √
27 07/09/2021 D40% flabot √
28 10/09/2021 Kertas Lensa Box √
Keterkaitan dengan Agenda 3 :

Penulis dalam melakukan pendataan perbekalan farmasi yang dibutuhkan


bekerja sama dengan TTK (Tenaga Teknik Kefarmasian) dengan penuh
tanggung jawab (Managemen ASN)

2) Melakukan analisis jumlah / kebutuhan perbekalan farmasi

Setelah mendapatkan data untuk kebutuhan perbekalan farmasi yang


dibutuhkan, langkah selanjutnya menetapkan jumlah yang akan dipesan,

54
dengan menggunakan tehnik rata-rata jumlah penggunaan sebelumnya

transparan (akuntabilitas), bekerja sama (etika public) dengan Tenaga


Teknik Kefarmasian untuk data kebutuhan sebelumnya, tidak menambah
atau mengurangi jumlah yang dibutuhkan jujur (anti korupsi)
Gambar 9. Perhitungan perbekalan farmasi yang akan dipesan dengan menerapkan nilai
akuntabilitas dan anti korupsi

Keterkaitan dengan Agenda 3 :

Perhitungan jumlah perbekalan farmasi yang dipesan dilakukan dengan


jujur dan transparan (Managemen ASN)

55
56
Tabel 12. Tabel perhitungan perbekalan farmasi yang dibutuhkan
JENIS A = (B + C + D) - E
D Rencana
B C
NO TANGGAL NAMA Satuan ( Waktu E A untuk 3
(Pemakaian (Stok
OBAT ALKES BMHP Tunggu) (SISA (Rencana bulan
Rata- Pengaman)
(3 STOK) Kebutuhan/bulan)
Rata/bulan) (15%)
minggu)
1 07/09/2021 Cut gut 3/0 Chromic with needle pieces √ 10 2 8 0 20 59
2 07/09/2021 Cut gut 3/0 plan with needle pieces √ 10 2 8 0 20 59
3 07/09/2021 Silk Black 3/0 with needle pieces √ 10 2 8 0 20 59
4 07/09/2021 Oxytocin injeksi ampul √ 7 1 5 0 14 41
5 07/09/2021 Gentamicine Salep Kulit tube √ 9 1 7 0 17 51
6 07/09/2021 Handscoon Non seril M pieces √ 171 26 129 0 326 977
7 07/09/2021 Nifedipin tab 10 mg tablet √ 79 12 59 0 151 452
8 07/09/2021 Daryantulle lembar √ 6 1 4 0 11 33
9 07/09/2021 Gentamicine Salep Mata tube √ 29 4 22 0 55 164
10 07/09/2021 Diazepam Tab 5 mg tablet √ 62 9 47 0 118 355
11 07/09/2021 Domperidon Tab tablet √ 401 60 301 0 762 2286
12 07/09/2021 Stik Kolesterol Benecheck strip √ 3 0 2 0 5 15
13 07/09/2021 Alkohol Swab lembar √ 1143 171 857 0 2171 6514
14 07/09/2021 Chloramphenicol TT botol √ 6 1 5 0 11 34
15 07/09/2021 Betamethason Salep Kulit tube √ 26 4 20 0 50 150
16 07/09/2021 Bioplacenton Salep tube √ 3 0 2 2 4 11
17 07/09/2021 Tranfusi Set pieces √ 3 0 2 0 5 16
18 07/09/2021 Vitamin C 50 mg tab tablet √ 1429 214 1071 0 2714 8143
19 07/09/2021 Asam traneksamat injeksi ampul √ 2 0 1 0 3 9
20 07/09/2021 Scabimite Salep Kulit tube √ 1 0 1 0 2 6
21 07/09/2021 GOM botol √ 1 0 1 0 1 4
22 07/09/2021 Furosemide Injeksi ampul √ 1 0 1 0 3 8
23 07/09/2021 Serbuk PK tube √ 4 1 3 0 7 20
24 07/09/2021 Ketoconazole tablet tablet √ 82 12 62 0 156 467
25 07/09/2021 Akita Tablet (Attapulgit) tablet √ 114 17 86 100 117 351
26 07/09/2021 Digoxin Tablet tablet √ 43 6 32 0 81 244
27 07/09/2021 D40% flabot √ 0,6 0 0 0 1 3
28 10/09/2021 Kertas Lensa Box √ 29 4 21 0 54 163

57
3) Melakukan crosscheck ke IFK Dinas Kesehatan Kabupaten Rembang

Gambar 10. Bukti screenshoot komunikasi dengan pihak IFK Dinas Kabupaten Rembang
untuk crosscheck ketersediaan barang yang dibutuhkan di Puskesmas

Dalam melakukan tugas pada tahap ini diperlukan sikap sopan dan santun
(etika publik) karena diperlukan koordinasi dan kerja sama (etika pubik)
dengan penanggung jawab wilayah di GFK Dinas Kesehatan Kabupaten
Rembang, melakukan cross check dengan jelas dan transparan
(akuntabilitas)

58
Tabel 13. Data perbekalan farmasi yang dibutuhkan serta tersedia di IFK Dinas Kabupaten Rembang
JENIS KETERSEDIAAN di GFK
NO TANGGAL NAMA Satuan TIDAK
OBAT ALKES BMHP TERSEDIA
TERSEDIA
1 07/09/2021 Cut gut 3/0 Chromic with needle pieces √ √
2 07/09/2021 Cut gut 3/0 plan with needle pieces √ √
3 07/09/2021 Silk Black 3/0 with needle pieces √ √
4 07/09/2021 Oxytocin injeksi ampul √ √
5 07/09/2021 Gentamicine Salep Kulit tube √ √
6 07/09/2021 Handscoon Non seril M pieces √ √
7 07/09/2021 Nifedipin tab 10 mg tablet √ √
8 07/09/2021 Daryantulle lembar √ √
9 07/09/2021 Gentamicine Salep Mata tube √ √
10 07/09/2021 Diazepam Tab 2 mg tablet √ √
11 07/09/2021 Domperidon Tab tablet √ √
12 07/09/2021 Stik Kolesterol Benecheck strip √ √
13 07/09/2021 Alkohol Swab lembar √ √
14 07/09/2021 Chloramphenicol TT botol √ √
15 07/09/2021 Betamethason Salep Kulit tube √ √
16 07/09/2021 Bioplacenton Salep tube √ √
17 07/09/2021 Tranfusi Set pieces √ √
18 07/09/2021 Vitamin C 50 mg tab tablet √ √
19 07/09/2021 Asam traneksamat injeksi ampul √ √
20 07/09/2021 Scabimite Salep Kulit tube √ √
21 07/09/2021 GOM botol √ √
22 07/09/2021 Furosemide Injeksi ampul √ √
23 07/09/2021 Serbuk PK tube √ √
24 07/09/2021 Ketoconazole tablet tablet √ √
25 07/09/2021 Akita Tablet (Attapulgit) tablet √ √
26 07/09/2021 Digoxin Tablet tablet √ √
27 07/09/2021 D40% flabot √ √
28 10/09/2021 Kertas Lensa Box √ √

Ket tersedia di GFK Kabupaten Rembang

Keterkaitan dengan Agenda 3 :

Berkoordinasi dengan IFK atau GFK untuk stok ketersediaan barang yang
dibutuhkan (Whole Of Government)

4) Pendataan perbekalan farmasi yang akan dipesan beserta dengan


jumlah

Perbekalan farmasi yang dipesan adalah data perbekalan farmasi yang


dibutuhkan dan tidak tersedia di IFK Kabupaten Rembang. Pendataan
perbekalan farmasi yang akan dipesan dilakukan dengan jujur (anti
korpsi), transparan (akuntabilitas).

59
Keterkaitan dengan Agenda 3 :

Manajemen ASN :

Pada tahapan ini penulis melakukan sesuai dengan SOP (Standard


Prosedu Operasional)

WoG :

Bekerja sama dan berkoordinasi dengan lintas sector yaitu IFK Dinas
Kesehatan Kabupaten Rembang untuk melakukan crosscheck
ketersediaan barang yang dibutuhkan

60
Tabel 14. Data perbekalan farmasi yang dibutuhkan dan akan dilakukan pemesanan
KALKULASI
JENIS A = (B + C + D) – E
PEMESANAN
Rencana
NO TANGGAL NAMA Satuan B untuk 3
C A
(Pemakaia D E bulan
(Stok (Rencana Jumla
OBAT ALKES BMHP n Rata- ( Waktu (SISA Satuan
Pengaman) Kebutuhan/ h
Rata/bulan Tunggu) STOK)
(15%) bulan)
)
1 07/09/2021 Oxytocin injeksi Ampul √ 7 1 5 0 14 41 Box 100's 1
2 07/09/2021 Gentamicine Salep Kulit Tube √ 9 1 7 0 17 51 Tube 51
3 07/09/2021 Nifedipin tab 10 mg Tablet √ 79 12 59 0 151 452 Box 100's 5
4 07/09/2021 Daryantulle lembar √ 6 1 4 0 11 33 Box 10's 3
5 07/09/2021 Gentamicine Salep Mata Tube √ 29 4 22 0 55 164 tube 3,5 gr 164
6 07/09/2021 Diazepam Tab 5 mg Tablet √ 62 9 47 0 118 355 Box 100's 4
7 07/09/2021 Domperidon Tab Tablet √ 401 60 301 0 762 2286 Box 100's 23
Stik Kolesterol
0
8 07/09/2021 Benecheck Box √ 2 2 0 4 11 Box 50's 11
9 07/09/2021 Stik Gula Benecheck Box √ 6 1 4 0 11 33 Box 50's 33
10 07/09/2021 Chloramphenicol TT Botol √ 6 1 5 0 11 34 Botol 5 ml 34
Betamethason Salep
4
11 07/09/2021 Kulit Tube √ 26 20 0 50 150 Tube 150
12 07/09/2021 Bioplacenton Salep Tube √ 3 0 2 2 4 11 tube 11
13 07/09/2021 Asam traneksamat injeksi Ampul √ 2 0 1 0 3 9 Box 10's 1
14 07/09/2021 Scabimite Salep Kulit Tube √ 1 0 1 0 2 6 Tube 6
15 07/09/2021 GOM Botol √ 3 1 3 0 7 20 Pot 20
16 07/09/2021 Furosemide Injeksi Ampul √ 1 0 1 0 3 8 Box 10's 1
17 07/09/2021 Serbuk PK Tube √ 4 1 3 0 7 20 Pot 24
18 07/09/2021 Ketoconazole tablet Tablet √ 82 12 62 0 156 467 Box 100's 5
19 07/09/2021 Akita Tablet (Attapulgit) Tablet √ 114 17 86 100 117 351 Box 100's 4
20 07/09/2021 Digoxin Tablet Tablet √ 43 6 32 0 81 244 Box 100's 3
21 10/09/2021 Kertas Lensa Box √ 1 0 1 0 2 6 Pack 100's 6

61
5) Melakukan konsultasi dengan mentor terkait pendataan perbekalan
farmasi yang dibutuhkan dan tidak tersedia di pelayanan farmasi
serta jumlah yang akan dipesan Puskesmas Pamotan

Saya melakukan diskusi dengan mentor terkait pendataan perbekalan


farmasi yang dibutuhkan dan tidak tersedia dengan penuh rasa tanggung
jawab (akuntabilitas), serta bersikap sopan dan santun(etika public),
dalam berkoodinasi dengan mentor terkait pendataan perbekalan farmasi
yang dibutuhkan dan tdak tersedia, menerima pendapat atau masukan
dari mentor (nasionalisme sila ke-4), pendataan kebutuhan perbekalan
farmasi secara efektif dan efisien (komitmen mutu) denagn artian
apabila terdapat perbekalan farmasi yang dibuthkan namun tersedia di
GFK atai IFK Dinas Kabupaten Rembang maka tidak perlu dilakukan
pemesana, alur untuk pemesanan dibuat secara (jujur) (anti korupsi)

Keterkaitan dengan Agenda 3 :

Dalam diskusi dengan mentor terkait pendataan perbekalan farmasi yang


dibutuhkan dan tidak tersedia di pelayanan farmasi Puskesmas Pamotan
dilakukan sesuai dengan kode etik dan menjunjung tinggi profesionalisme
(Managemen ASN)

Gambar 11. Kegiatan konsultasi dengan mentor untuk data perbekalan farmasi yang akan
dipesan dengan menerapkan nilai-nilai dasar ASN yaitu sopan santun (etika
public) dan nasionalisme

62
f. Analisis Dampak Bila Nilai-nilai ANEKA Tidak Diaplikasikan dalam
Pelaksanaan Tugas :

1) Apabila saya tidak menerapkan nilai Akuntabilitas, pada tahap


pendataan perbealan farmasi yang dibutuhkan maka saya tidak
bertanggug jawab dan tidak bekerja secara transparan mendata
perbekalan farmasi tidak sesuai yang dibutuhkan.

2) Ababila saya tidak menerapkan nilai Nasionalisme Sila ke-4, pada saat
berkonsultasi dengan mentor maka saya tidak dapat menerima
masukan dan saran dari mentor, tidak memiliki rasa legowo
menerima pendapat dan saran.

3) Apabila saya tidak menerapkan nilai Etika Publik, maka saya tidak bisa
bersikap sopan dan santun yang pada akhirnya saya tidak bisa
diterima oleh rekan kerja, karena dirasa tidak mempunyai unggah
ungguh dan terkesan menjadi ASN yang tidak bermoral.

4) Apablia saya tidak menerapkan nilai Komitmen Mutu, dalam


melaksanakan aktualisasi dan habituasi maka saya akan bekerja
semaunya saya karena tidak mengenal keefektifan dan efisiensi.

5) Apabila saya tidak menerapkan nilai Anti Korupsi, maka dalam tahapan
kedua yaitu mendata perbekalan farmasi yang dibutuhkan tidak jujur
dan tidak mampu bekerja secara mandiri.

g. Kontribusi/manfaat kegiatan bagi pihak lain dan terhadap pencapaian visi,


misi, tujuan, dan penguatan :

1) Pendatan perbekalan farmasi yang bermanfaat bagi unit lain yaitu


terpenuhiya perbekalan farmasi yang dibutuhkan yaitu dengan unit IGD,
Ruang Bersalin, Pustu (Puskesmas Pembantu), dan Progam pendukug
lainnya.

2) Tersedianya data perbekalan farmasi yang dibutuhkan dan tidak


tersedia di IFK Dinas Kabupaten Rembang berkontribusi pada visi
puskesmas pamotan yaitu menjadi Puskesmas dengan pelayanan
prima menuju Kecamatan Pamotan Sehat.

3) Tersedianya data perbekalan farmasi yang dibutuhkan dan tidak

63
tersedia di IFK Dinas Kabupaten Rembang berkontribusi pada misi
Puskesmas Pamotan Dan berkontribusi untuk Misi Puskesmas
Pamotan yang kesatu yaitu Menyelenggarakan pelayanan kesehatan
yang bermutu, merata dan terjangkau bagi masyarakat di wilayah kerja
Puskesmas Pamotan.

4) Pendataan perbekalan farmasi yang dibutuhkan dan tidak tersedia di


IFK Dinas Kabupaten Rembang, ikut serta menguatkan nilai organisasi
yaitu I (IKHLAS) Ikhlas dalam bekerja melayani masyarakat.

5) Serta menunjang tujuan Puskesmas Pamotan yaitu Terwujudnya


sistem manajemen mutu yang efektif, efesien dan dapat
dipertanggungjawabkan Yaitu melakukan pendataan obat-obat yang
dibutuhkan dalam pelayanan secara ikhlas

3. Kegiatan Ketiga : Pendataan legalitas distributor atau supplier

perbekalan farmasi

a. Sumber Kegiatan : SKP dan Inovasi

b. Tanggal Pelaksanaan : 13 – 14 September 2021

c. Tempat Pelaksanaan : UPT Puskesmas Pamotan

d. Hasil Kegiatan : Suplier atau distributor yang bekerja sama

dengan Puskesmas Pamotan telah memiliki izin

e. Aktualisasi dan Habituasi Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI dan Nilai-
Nilai Dasar ANEKA :

1) Pendataan distributor

Pendataan supplier dilakukan secara transparan (akuntabilitas), penuh


dengan rasa tanggung jawab, jujur dan adil (anti korupsi), diperhatikan
kualitas (komitmen mutu) dari supplier tersebut diantaraya banyak
sedikitnya barang yang dibawa, kualitas barang yang dibawa,
menjalankan tugas secara profesinal dan tidak berpihak (etika public),
dalam beromunikasi dan bekerja sama dengan pihak luar tetap sopan dan
santun (etika publik)

Keterkaitan dengan Agenda 3:

64
Melakukan pendataan supplier sesuai dengan ketentuan yang telah
ditetapkan (Managemen ASN), Pemilihan supplier tetap berdasarkan
pada pelayanan public (ketepatan pengiriman barang, barang yang dikirim
dengan tanggal kadaluwarsa yang lama, mutu dan kualitas barang
terjamin) (Pelayanan Publik).

Tabel 15. Data Suplier atau Distributor


NO NAMA SUPLIER ALAMAT
1 PT. MEKAR JAYA MANDIRI Jl. Kalimas Raya A 40/V Semarang
2 PT. TRI SAPTA JAYA Jl. Kedungmundu Raya No. 645 Semarang.
3 PT. HACHI SUKSES MAKMUR Jalan Tanah Mas Raya No. 38 Semarang
Jalan Banjarsari Selatan No. 32B, Kel.
4 PT. SAPTA SARI TAMA
Bulusan, Kec. Tembalang, Semarang.
Desa Ngarus Rt 07/ Rw 01, Kec. Pati, Kab.
5 PT. MULIA ANUGERAH PERDANA
Pati Jawa Tengah.
Jln Gatot Subroto Blok 5 No. 17, Kawasan
6 PT. INTISUMBER HASIL SEMPURNA GLOBAL
Industri Candi - Ngaliyan Semarang
Jalan Banjarsari Selatan No. 32B, Kel.
7 PT. MULAWARMAN KESADA MEDICALINDO
Bulusan, Kec. Tembalang, Semarang.
Perum Durenan Indah Blok GG No. 08
8 PT. SUMIFIN CITRA ABADI
Semarang
9 PT. GREAT MATARAM Jl. Semboja No 03 Semarang.
Jalan Kudus KM 5 Kedungdowo Kaliwungu
10 PT. RAJAWALI NUSINDO
Kudus
Jalan Kauman Raya No. 17 Rt 03/Rw 08 , Kel.
11 PT. PANDA MITRA SETIA
Palebon, Kec. Pedurungan ,Semarang.
Jl. Kencono Wungu Tengah 1/36 Karangayu,
12 PT. TIARA KENCANA
Semarang
13 PT. DINAR PATRA PRATAMA Jl. Jrobang III No. 10 Semarang.

2) Melakukan cross check terkait surat izin distributor obat dan Surat
Izin BMHP dan Alat Kesehatan (PAK)

Secara konsisten (akuntabilitas) meminta data Izin PBF, PAK dan


NPWP distributor yang akan bekerja sama, cross check data distributor
dilakukan secara jujur dan adil (anti korupsi), dan berlaku sportif
(nasionalisme sila ke-4), menjalankan tugas secara professional dan
tidak memihak siapapun (etika public)

65
Gambar 12. Melakukan pendatan supplier serta crosscheck supplier atau distributor
untuk legalitas dan dokumen supplier dengan menerapkan nilai anti
korupsi, nasionalisme dan etika publik

66
Tabel 16. Data kelengkapan supplier Perbekalan Farmasi
NO NAMA SUPLIER SYARAT
NO IZIN NPWP NO REKENING
BANK NO REKENING
1 PT. MEKAR JAYA MANDIRI NOMOR: FP.01.04/lV/01 I 4-el2020 21.052.838.6-504.000 Bank BPD Jateng 1.034.010.796

2 PT. TRI SAPTA JAYA 503/462/2019 01.305.967.0-007.000 Danamon

67
3 PT. HACHI SUKSES MAKMUR NOMOR: FP.01.04/IV/0076-e/2020 92.817.963.9-504.000 BPD Jateng 1-089-00367.5

4 PT. SAPTA SARI TAMA 503/7550/2020 01.106.301.441.000 BCA 2465072600

68
PT. MULIA ANUGERAH PERDANA FP 01.04/0256-e/2021 81.230.508.4-507.000 BRI 0066.01.001083
5 562

6 PT. HIS FK.01.01/VI/4015-e/2020 93.611.304.2-618.000 BPD Jateng 1.034.03401.6

69
7 PT. MULAWARMAN KESADA FK.01.01/VI/1726-e/2020 76.468.289.4-517.000 Bank Jateng 1-146-002052
MEDICALINDO

8 PT. SUMIFIN CITRA ABADI NOMOR : FK.01.01/VI/1834-e/2020 02.585.489.4-416.000 Mandiri 1180005199061

70
9 PT. GREAT MATARAM NOMOR : FP.01.04/IV/0592/2018 01.144.129.2-511.000 BCA 009.115.5582

10 PT. RAJAWALI NUSINDO 503/10996/2018 01.061248.9-051.000 BPD Jateng 1-024-00010-5

71
11 PT. PANDA MITRA SETIA NOMOR : FK.01.01/VI/603-e/2019 31.551.098.2-518.000 Mandiri 135-000997271

12 PT. TIARA KENCANA 503/13468/2017 01.315.659.1-062.000 BPD Jateng 1034.11226.9

72
13 PT. DINAR PATRA PRATAMA NOMOR : FK.01.01/VI/4443-e/2021 31.431.899.9-517.000 BPD Jateng 1.034.01464.3

73
Keterkaitan dengan Agenda 3 :

Melakukan kegiatan pendataan terhadap distributor sesuai dengan kode


etik (Manajemen ASN), Melakukan cross check distributor guna
memastikan kepastian mutu distributor sehingga pemberiaan obat, BMHP,
Alkes dan reagen sudah terdaftar di BPOM (mutu terjmin) (Managemen
ASN)

3) Berkonsultasi kepada mentor terkait pemilihan distributor

Melakukan diskusi dengan mentor terkait pendataan supplier atau


distributor perbekalan farmasi dengan penuh rasa tanggung jawab
(akuntabilitas), serta bersikap sopan dan santun (etika public), dalam
berkoodinasi dengan mentor terkait pendataan supplier atau distributor
perbekalan farmasi yang akan bekerja sama, menerima pendapat atau
masukan dari mentor (nasionalisme sila ke-4)

Gambar 13. Melakukan konsultasi terkait pemilihan distributor dengan menerpakan nilai
akuntabilitas, nasionalisme dan etika public

Keterkaitan dengan Agenda 3 :

Pada tahap kegiatan pemilihan supplier saya meminta saran dan pendapat
mentor dengan penuh rasa lapang dan menerpakan nilai kode etik
(managemen ASN)

4) Menetapkan distributor

Dalam pemilihan supplier menerapkan prinsip transparan (akuntabilitas),


yaitu supplier yang sudah memiliki izin operasional secara resmi terdaftar di

74
KEMENKES , Pemilihan supplier dilakukan secara supportif
(Nasionalisme Sila ke-4) , Menjalankan tugas dalam menskrining supplier
dilakukan secara professional dan tidak memihak, Jujur, bertanggung
jawab dan berintegritas tinggi, Tidak menerima suap (etika public) dari
distributor atau supplier, dan Memberikan penilaian obyektif (komitmen
mutu) dalam pemilihan supplier, Pemilihan supplier dilakukan secara jujur
dan adil (anti korupsi) tanpa terpengaruh pada embel-embel yang
dijanjikan.

Keterkaitan dengan Agenda 3 :

Bekerja sesuai dengan SOP, dan kode etik (management ASN)

75
Tabel 17. Pemilihan Suplier untuk Perbekalan Farmasi yang Dibutuhkan
KESESUAIAN DI DISTRIBUTOR
Kalkulasi Pemesanan
NO NAMA BARANG PT. MJM PT. TSJ PT. HSM PT. MKM PT. PMS PT. TK
Satuan Jumlah Harga Stok Harga Stok Harga Stok Harga Stok Harga Stok Harga Stok
1 Oxytocin injeksi Box 100's 1 Rp 3.644 ada - - - - -
2 Gentamicine Salep Kulit Tube 51 Rp 3.520 ada - Rp 7.700 ada - - -
3 Nifedipin tab 10 mg Box 100's 5 Rp 20.100 ada - - - - -
4 Daryantulle Box 10's 3 Rp 291.900 ada - - - - -
5 Gentamicine Salep Mata tube 3,5 gr 164 Rp 9.000 ada - Rp 12.100 ada - - -
6 Diazepam Tab 5 mg Box 100's 4 - - - - - ada
7 Domperidon Tab Box 100's 23 Rp 15.700 ada - Rp 30.000 ada - - -
8 Stik Kolesterol Benecheck Box 50's 11 - - - - 250.000 ada -
9 Chloramphenicol TT Botol 5 ml 34 Rp 9.460 ada - Rp 10.500 ada - - -
10 Betamethason Salep Kulit Tube 150 Rp 3.630 ada - Rp 5.500 ada - - -
11 Neocenta tube 11 Rp 32.700 ada - Rp 15.500 ada - - -
12 Asam traneksamat injeksi Box 10's 1 - - 110.000 ada - - - -
13 Scabimite Salep Kulit Tube 6 Rp 66.825 ada - - - - -
14 GOM Pot 20 Rp 4.000 ada - Rp 6.600 ada - - -
15 Furosemide Injeksi Box 10's 1 - 38.500 ada - - - -
16 Serbuk PK Pot 24 Rp 6.050 ada - - - - -
17 Ketoconazole tablet Box 100's 5 Rp 30.500 ada - Rp 30.500 ada - - -
18 Akita Tablet (Attapulgit) Box 100's 4 Rp 32.300 ada - Rp 28.500 ada - - -
19 Digoxin Tablet Box 100's 3 Rp 19.000 ada - Rp 16.000 ada - - -
20 Kertas Lensa Pack 100's 6 - - - Rp 40.000 ada - -

Keterangan :
1. PT. MJM : PT. Mekar Jaya Mandiri
2. PT. TSJ :PT. Tri Sapta Jaya
3. PT. HSM : PT. Hachi Sukses Makmur
4. PT. MKM : PT. Mulawarman Kesada Medicalindo
5. PT. PMS : Panda Mitra Setia
6. PT. TK : PT. Tiara Kencana

76
f. Analisis Dampak Bila Nilai-nilai ANEKA Tidak Diaplikasikan dalam
Pelaksanaan Tugas :

1) Apabila saya tidak menerapkan nilai Akuntabilitas, maka saya akan


mendata supplier atau distributor perbekalan farmasi tidak secara
transparan, dan lebih mementingkan kepentingan pribadi.

2) Ababila saya tidak menerapkan nilai Nasionalisme Sila ke-4, maka saya
tidak dapat menerima masukan dan arahan dari mentor, serta tidak
berlaku suportif dalam memilah distributor perbekalan farmasi.

3) Apabila saya tidak menerapkan nilai Etika Publik, dalam melakukan


diskusi dengan mentor pada saat pendataan supplier atau distributor maka
saya tidak bersikap sopan dan santun serta tidak memiliki unggah
ungguh

4) Apablia saya tidak menerapkan nilai Komitmen Mutu, maka saya akan
berlaku tidak obyektif dalam memilih distributor.

5) Apabila saya tidak menerapkan nilai Anti Korupsi, saya tidak mampu
berlaku jujur dalam melakukan aktualisasi saya terkait pendataan
supplier atau distributor.

g. Kontribusi/manfaat kegiatan bagi pihak lain dan terhadap pencapaian visi,


misi, tujuan, dan penguatan

1) Pendataan distributor perbekalan farmasi bermanfaat untuk Puskesmas


Pamotan dikarenakan berhubungan dengan kualitas perbekalan farmasi
yang dibawa, apabila distributor atau supplier farmasi tidak memiliki
legalitas maka perbekalan farmasi yang dibawapun tidak terjamin
kualitasnya.

2) Dengan adanya suplier atau distributor perbekalan farmasi yang bekerja


sama dengan Puskesmas Pamotan telah memiliki izin, menunjang visi
Puskesmas Pamotan yaitu menjadi Puskesamas dengan Pelayanan
Prima menuju Kecamatan Pamotan Sehat.

3) Suplier atau distributor yang bekerja sama dengan Puskesmas Pamotan


telah memiliki izin ini mampu berkontribusi dalam misi puskesmas

77
pamotan yang kesatu dan kedua, yaitu Menyelenggarakan pelayanan
kesehatan yang bermutu, merata dan terjangkau bagi masyarakat di
wilayah kerja Puskesmas Pamotan dan Mengembangkan pelayanan
kesehatan yang berorientasi pada kepuasan pelanggan.

4) Selain berkontribusi pada visi dan misi, pendataan legalitas supplier


menjunjung tinggi nilai organisasi Puskesmas Pamotan yaitu (G Gotong
royong), sopan santun, jujur dan murah senyum sebagai kuncinya

5) Pendataan legalitas supplier perbekalan farmasi juga ikut mendukung


pencapain tujuan dari Puskesmas Pamotan yaitu terwujudnya sistem
manajemen mutu yang efektif, efesien dan dapat
dipertanggungjawabkan.

4. Kegiatan Keempat : Pembuatan aplikasi pengadaan perbekalan farmasi


secara mandiri yang terintegrasi dan sosialisasi kepada unit atau pihak
terkait

a. Sumber Kegiatan : SKP dan Inovasi

b. Tanggal Pelaksanaan : 15 – 27 September 2021

c. Tempat Pelaksanaan : UPT Puskesmas Pamotan

d. Hasil Kegiatan : Terdapat aplikasi pengadaan perbekalan farmasi

yang terintegrasi dan telah disosialisaikan ke pihak


dan unit terkait

e. Aktualisasi dan Habituasi Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI dan Nilai-
Nilai Dasar ANEKA :

1) Proses pembuatan aplikasi pengadaan perbekalan farmasi

Pembuatan aplikasi sederhana ini merupakan inovasi (komitmen mutu)


untuk proses pemesanan yang transparan (akuntabilitas) karena semua
pihak yang terkait mulai dari apoteker yang melakukan pemesanan, atasan
yang meneyetujui, pihak bendahara selaku pihak yang melakukan
pelunasan faktur dalam proses pembuatan aplikasi bekerja keras dan
bertanggung jawab (anti korupsi) untuk menjamin aplikasi ini bermutu
(komitmen mutu) sehingga memberikan manfaat untuk Puskesmas
Pamotan.

78
Gambar 14. Proses pembuatan aplikasi dengan bantuan tim teknis IT dengan menerapkan
nilai aktualisasi nasionalisme, komitmen mutu, etika public dan anti korupsi.

Keterkaitan dengan Agenda 3 :

Proses pembuatan aplikasi saya lakukan dengan penuh tanggung jawab


dan dilakukan secara mandiri, serta berusaha untuk memunculkan inovasi-
inovasi dalam pembuatan aplikasi (managemen ASN) dan berusaha
membuat aplikasi yang efektif dan efisien dalam pelayanan bagi pihak
terkait (pelayanan public)

2) Berdiskusi degan mentor terkait sosialiasi penggunaan aplikasi


sederhana

Mendorong komunikasi yang lebih besar dan kerjasama dengan atasan


(Transparansi-akuntabilitas), Konsultasi dengan mentor dengan sikap
sopan dan santun (etika public), menerima masukan dari mentor
(Nasionalisme – sila ke-4), Melakukan konsultasi sehingga terdapat
kejelasan (akuntabilitas)

Keterkaitan dengan Agenda 3 :

79
Menerapkan kode etik ASN dalam proses berkonsultasi dengan mentor
(Manajemen ASN)

Gambar 15. Berdiskusi dengan mentor terkait aplikasi pengadaan perbekalan farmasi yang
akan disosialisaikan kepada unit terkait dengan menerapkan nilai
akuntabilitas, etika public, nasionalisme sila ke-4
3) Menyiapkan materi dan video tutorial penggunaan aplikasi sederhana
tersebut

Pembuatan video tutorial penggunaan aplikasi Persiapan pembuatan materi


untuk sosialisasi dilakukan dengan penuh tanggung jawab dan jelas
(akuntabilitas), menyelesaikan pembuatan materi dengan cermat dan
displin, mandiri dan displin serta kerja keras (anti korupsi)

Link tutorial atau cara pengaplikasian aplikasi system pengadaan


perbekalan farmasi dapat dilihat pada : http://tiny.cc/latsar-arista

Keterkaitan dengan Agenda 3 :

pembuatan tutorial penggunaan aplikasi pengadaan perbekalan farmasi


menggunakan media video dengan rekaman layer aplikasi sehingga
memudahahkan dalam pemahaman pengguna atau pihak terkait
(managemen ASN)

80
Gambar 16. Tampilan awal untuk tutorial penggunaan aplikasi pengadaan perbekalan
farmasi dengan menerapkan nilai-nilai dasar ASN yaitu anti korupsi dan
komiten mutu

4) Pembuatan undangan untuk sosialiasasi aplikasi pengadaan


perbekalan farmasi

Pembuatan undangan yangmana di RA (Rancangan Aktualisasi) melalui


undangan surat, karena di Kabupaten Rembang sedng dilakukan kejar
target vaksinasi 50% untuk tetap berada pada PPKM Level II sesuai
kebijakan pemerintah Kabupaten Rembang, maka pada tahap kegiatan ini
dilakukan pemberitahuan sosialisasi dengan menggunakan pesan singkat
whatsup dengan tetap menerpakan nilai-nilai dasar ANEKA yaitu jelas
(akuntabilitas), jujur (anti korupsi) dan sopan santun (etika public).

81
Gambar 17. Bukti screeshot Undangan sosialisasi pengadaan perbekalan farmasi kepada
bendahara dengan tetap memperhatikan nilai-nilai ANEKA (etika public)

Gambar 18. Bukti screeshot Undangan sosialisasi pengadaan perbekalan farmasi kepada
Kepala Puskesmas selaku KPA dengan tetap memperhatikan nilai-nilai
ANEKA (etika public)
5) Sosialisai penggunaan aplikasi pengadaan perbekalan farmasi

Sosialisasi tidak dilakukan Bersama, melainkan dilakukan perseorangan


dikarenakan keterbatasan waku untuk bertemu pada waktu yang
bersamaan. Sosialisasi aplikasi pengadaan perbekalan farmasi saya
lakukan menggunakan video sehingga lebih jelas (akuntabilitas), dengan
menerapkan sikap sopan dan santun (etika publik) dalam memberikan

82
sosialisasi, bekerja keras dan mandiri (anti korupsi) dalam pemberian
sosialisasi, memulai sosialisasi dengan salam atau menyapa (etika
public)

Keterkitan dengan Agenda 3 :

Sosialisasi aplikasi pengadaan perbekalan farmasi dilakukan dengan


memperhatikan nilai-nilai ANEKA (Managemen ASN)

Gambar 19. Bukti sosialisasi perseorangan tentang penggunaan aplikasi pengadaan


perbekalan farmasi kepada KPA (Komite Pengguna Anggaran) dengan
menerapkan nilai-nilai dasar akuntabilitas, etika public dan anti korups

Gambar 20. Sosialisasi perseorangan tentang penggunaan aplikasi pengadaan perbekalan


farmasi kepada TTK (Tenaga Teknik Kefarmasian) dengan menerapkan nilai
akuntabilitas, nasionalisme dan etika public

83
Gambar 21. Sosialisasi kepada bendahara keuangan tentang penggunaan aplikasi
pengadaan perbekalan farmasi dengan menerapkan nilai nasionalisme,
akuntabilitas dan etika public

Link untuk video sosialisasi dapat diakses melalui : http://tiny.cc/dok-latsar-arista

Gambar 22. Tampilan video sosialisasi penggunaan aplikasi pengadaan perbekalan


farmasi dengan menerapkan nilai akuntabilitas dan nasionalisme

f. Analisis Dampak Bila Nilai-nilai ANEKA Tidak Diaplikasikan dalam


Pelaksanaan Tugas :

1) Apabila saya tidak menerapkan nilai Akuntabilitas, saya tidak


bertanggung jawab dalam mengerjakan tahapan kegiatan pada
aktualisasi ini serta tidak transparan dalam pembuatan aplikasi
pengadaan perbekaln farmasi.

2) Ababila saya tidak menerapkan nilai Nasionalisme, tidak bisa menerima


masukan dan tidak mempunyai rasa legowo dalam menerima

84
masukan dan saran

3) Apabila saya tidak menerapkan nilai Etika Publik, maka saya tidak
mempunyai sopan dan santun dalam memberikan sosialisasi
penggunaan aplikasi perbekalan farmasi.

4) Apablia saya tidak menerapkan nilai Komitmen Mutu, tidak ada inovasi
dalam pembuatan apliasi pengadaan perbekalan farmasi serta tidak ada
inovasi dalam pembuatan media untuk sosialisasi.

5) Apabila saya tidak menerapkan nilai Anti Korupsi, saya akan


mengerjakan pekerjaan seenaknya, tidak displin dan tidak mandiri
serta tidak cermat.

g. Kontribusi/manfaat kegiatan bagi pihak lain dan terhadap pencapaian visi,


misi, tujuan, dan penguatan :

1) Pembuatan aplikasi pengadaan perbekalan farmasi bermanfaat untuk


Puskesmas Pamotan karena memiiki suatu sistem yang terintegrasi serta
dapat meminimalkan terjadinya kecurangan individu maupun kelompok

2) Terdapat aplikasi pengadaan perbekalan farmasi yang terintegrasi dan


telah disosialisaikan ke pihak dan unit terkait ikut berkontribusi pada visi
Puskesmas Pamotan yaitu “Menjadi Puskesmas dengan peayanan prima
menuju Kecamatan Pamotan Sehat’’

3) Terdapat aplikasi pengadaan perbekalan farmasi yang terintegrasi dan


telah disosialisaikan ke pihak dan unit terkait ikut berkontribusi pada misi
Puskesmas Pamotan yaitu pada misi pertama dan Kedua yaitu
Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata dan
terjangkau bagi masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Pamotan dan
Mengembangkan pelayanan kesehatan yang berorientasi pada kepuasan
pelanggan.

4) Pembuatan Aplikasi pengadaan serta Sosialisasi penggunaannya kepada


pihak dan unit terkait ikut menjunjung nilai organisasi Puskesmas Pamotan
yaitu (S) Senantiasa memberikan pelayanan Prima, dengan pegadaan
obat secara mandiri diharapkan dapat memebrikan pelayanan yang
terbaik bagi semua masyarakat dan tenaga kesehatan yang lainnya di
Puskesmas Pamotan.

85
5) Dan mendukung tujuan Puskesmas Pamotan yaitu Terwujudnya sistem
manajemen mutu yang efektif, efesien dan dapat dipertanggungjawabkan.

5. Kegiatan Kelima : Proses pemesanan dan penyelesaian kelengkapan


dokumen administrasi pembayaran

a. Sumber Kegiatan : SKP, Whole of Goverment dan Inovasi

b. Tanggal Pelaksanaan : 28 September – 05 Oktober 2021

c. Tempat Pelaksanaan : UPT Puskesmas Pamotan

d. Hasil Kegiatan : Terselesainya proses pemesanan dan


kelengkapan dokumen administrasi pembayaran

e. Aktualisasi dan Habituasi Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI dan Nilai-
Nilai Dasar ANEKA :

1) Penggunaan aplikasi pemesanan

Dalam melakukan pemesanan menggunakan aplikasi pemesanan sebagai


wujud inovasi (komitemen mutu), dilakukan secara jujur (anti korupsi),
transparan (akuntabilitas)

Keterkaitan dengan Agenda 3 :

Dilakukan dengan penuh professional dan sesuai dengan etika public


(managemen ASN)

Gambar 23. Tampilan proses input perbekalan farmasi menggunakan aplikasi pengadaan
perbekalan farmasi dengan mnerapkan nilai akkuntabilitas, komitmen mutu dan
anti korupsi

86
Gambar 24. Tampilan daftar order perbekalan farmasi menggunakan aplikasi pengadaan
perbekalan farmasi dengan mnerapkan nilai akkuntabilitas, komitmen mutu dan
anti korupsi

Gambar 25. Tampilan daftar order perbekalan farmasi yang telah disetujui dan belum disetujui
oleh KPA yaitu Kepala Puskesmas pada aplikasi pengadaan perbekalan farmasi
dengan menerapkan nilai akkuntabilitas, komitmen mutu dan anti korupsi

87
Gambar 26. Proses perubahan jumlah pemesanan sesuai dengan advis dari KPA (Komite
Pengguna Anggaran)

Gambar 27. Proses pengadaan perbekalan farmasi telah disetujui semua oleh KPA

2) Pembuatan Surat Pesanan ke supplier

Pembuatan Surat Pesanan ke supplier atau distributor pada Rancangan


Aktualisasi (RA) mengetik secara manual menggunakan ms. Word tetapi
pada aktualisasi saya menemukan inovasi untuk dilakukan cetak otomatis
dari aplikasi setelah proses input order disetujui oleh KPA (Komite
Pengguna Anggaran)

88
Gambar 28. Tampilan Surat Pesanan yang tercetak otomatis dari system sesuai dengan input
order

3) Konsultasi kepada mentor terkait perbekalan farmasi yang akan


dipesan

Gambar 29. Konsultasi kepada mentor terkait dengan perbekalan yang akan dipesan dengan
menerapkan nilai dasar ASN yaitu etika public,nasionalisme, akuntabilitas

Mendorong komunikasi yang lebih besar dan kerjasama dengan atasan


(Transparansi-akuntabilitas), Konsultasi dengan mentor dengan sikap
sopan dan santun (etika public), menerima masukan dari mentor

89
(Nasionalisme – sila ke-4), Melakukan konsultasi sehingga terdapat
kejelasan (akuntabilitas)

Keterkaitan dengan Agenda 3 :

Menerapkan kode etik ASN dalam proses berkonsultasi dengan mentor


(managemen ASN)

4) Penanda tanganan dan pemberian cap stempel Surat Pesanan (SP)

Surat pesanan (SP) yang digunakan untuk melakukan pemesanan ditanda


tangan oleh atasan dan dicap stempel sebagai legalitas (antikorupsi),
pembuatan surat pesanan dilakukan dengan jujur (anti korupsi), jelas
(akuntabilitas)

Gambar 30. Tahapan kegiatan proes penandatangan Surat Pesanan sebagai aktualisasi dari
nilai dasar anti korupsi dan akuntabilitas

Keterkaitan dengan Agenda 3 :


Prosedur pemesanan dilakukan sesuai dengan SOP (Manajemen ASN)

5) Pemesanan dilakukan

Proses pengiriman Surat Pemesanan dilakukan melalui pesan singat


(whatsup). Pemesanan dilakukan sebelum barang yang dibutuhkan habis
atau dengan kata lain ketapatan waktu pemesanan (anti korupsi),
Menjalankan tugas sesuai profesionalitas dan tanggung jawab (etika
public), Bersikap sopan dan santun(etika publik), Menerapkan system
“hemat” (etika public) dalam melakukan pembelanjaan dengan
memaksimalkan penggunaan obat-obatan yang telah tersedia di GFK,
Pemesanan dilakukan secara transparan (akuntabilitas), Bekerja sama
(komitmen mutu) dengan supplier secara baik , Menjadi rekanan yang

90
dapat dipercaya (komitmen mutu), Melakukan pemesanan sesuai yang
dibutuhkan dan tidak menyelewengkan uang negara (anti korupsi)

Keterkaitan dengan Agenda 3 :

Melakukan kegiatan pemesanan sesuai dengan kode etik dan SOP


(Managemen ASN)

Gambar 31. Proses pengiriman SP melalui pesan singkat whatsup kepada supplier perbekalan
farmasi dengan menerapkan nilai dasar ASN Anti korupsi, etika public dan
komitmen mutu

Gambar 32. Proses pengiriman SP melalui pesan singkat whatsup dengan menerapkan nilai

91
dasar ASN Anti korupsi, etika public dan komitmen mutu

Gambar 33. Proses pengiriman SP melalui pesan singkat whatsup kepada supplier perbekalan
farmasi dengan menerapkan nilai dasar ASN Anti korupsi, etika public dan
komitmen mutu

Gambar 34. Proses pengiriman SP melalui pesan singkat whatsup kepada supplier perbekalan
farmasi dengan menerapkan nilai dasar ASN Anti korupsi, etika public dan
komitmen mutu

92
Gambar 35. Proses penyerahan Surat Pesanana Diazepam tablet 5 mg (Golongan
Psikotropika) secara langsung kepada supplier karena merupakan Surat
Pesanan Khusus dengan menerapkan nilai dasar ASN Anti korupsi, etika public
dan komitmen mutu

6) Proses penyelesaian adminitrasi dan proses pelunasan faktur atas


tagihan

Pembuatan dokumen dibuat secara jelas (akuntabilias) sesuai dengan


pemesanan yang dilakukan, pembuatan dokumen dilakukan tepat waktu
(anti korupsi) untuk menghidari system “lock”, mengerjakan dokumen
kelengkapan pembayaran dengan disiplin, tanggung jawab, kerja keras
(anti korupsi), Proses pengiriman dokumen ke distributor menggunakan
email atau whatsup untuk efektivitas dan efisiensi (komitemen mutu),
proses komunikasi dengan pihak distributor dilakukan secara sopan dan
santun (etika publik), dilakukan dengan penuh tanggug jawab
(akuntabilitas)

Keterkaitan dengan Agenda 3:

Manajemen ASN :

Pembuatan dokumen kelengkaan pembayaran dilakukan sesuai dengan


prosedur

93
Link pembuatan proses penyelesaian dokumen kelengkapan
pembayaran :

f. Analisis Dampak Bila Nilai-nilai ANEKA Tidak Diaplikasikan dalam


Pelaksanaan Tugas :

1) Apabila saya tidak menerapkan nilai Akuntabilitas, maka saya melakukan


pemesanan secara tidak transparan.

2) Ababila saya tidak menerapkan nilai Nasionalisme Sila ke-4, tidak


mendapat masukan dari mentor.

3) Apabila saya tidak menerapkan nilai Etika Publik, saya tidak dapat
bekerja sama dengan supplier karena tidak mempunyai sopan dan
santun dalam beretika.

4) Apablia saya tidak menerapkan nilai Komitmen Mutu, saya tidak dapat
memberikan inovasi dalam melakukan pemesanan dengan
menggunakan aplikasi yang telah saya buat melainkan masih
menggunakan manual dan dapat menimbulkan terjadinya KKN.

5) Apabila saya tidak menerapkan nilai Anti Korupsi, maka saya tidak jujur
akan melakukan pemesanan atau tidak sesuai data perbekalan farmasi
yang dibutuhkan, serta tidak bekerja secara mandiri, disiplin dan kerja
keras.

g. Kontribusi/manfaat kegiatan bagi pihak lain dan terhadap pencapaian visi,


misi, tujuan, dan penguatan

1) Tahap kegiatan aktualisasi saya yang kelima ini, yaitu pemesanan


perbekalan farmasi yang dibutuhkan dengan menggunakan aplikasi
sistem pengadaan perbekalan farmasi dapat memberikan manfaat bagi
manajemen Puskesmas Pamotan karena pekerjaan menjadi lebih efektif
dan efisien serta data terintegrasi di sistem bukan dilakukan secara
manual.

2) Terselesainya proses pemesanan dan kelengkapan dokumen administrasi


pembayaran merupakan wujud dari kontribusi visi Puskesmas Pamotan
yaitu : “Menjadi Puskesmas dengan peayanan prima menuju Kecamatan
Pamotan Sehat”

94
3) Terselesainya proses pemesanan dan kelengkapan dokumen administrasi
pembayaran serta berkontribusi pada misi Puskesmas Pamotan yang
pertama dan Kedua yaitu Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang
bermutu, merata dan terjangkau bagi masyarakat di wilayah kerja
Puskesmas Pamotan dan Mengembangkan pelayanan kesehatan yang
berorientasi pada kepuasan pelanggan.

4) Terselesainya proses pemesanan dan kelengkapan dokumen administrasi


pembayaran merupakan penguat Nilai Organisasi Puskesmas Pamotan,
yaitu (S) Senantiasa berusaha memberikan pelayanan prima, (I) khlas
dalam bekerja melayani masyarakat, (A) Akan mengutamakan
kepentingan pelanggan / masyarakat, (G) Gotong royong, sopan santun,
jujur dan murah senyum sebagai kuncinya

5) Serta ikut berperan dalam tujuan puskesmas pamotan yaitu meningkatnya


kupelayanan secara profesional, ramah dan santun yang berorientasi
pada kepuasan pelanggan dan Terwujudnya sistem manajemen mutu
yang efektif, efesien dan dapat dipertanggungjawabkan

6. Kegiatan Keenam :Evaluasi system pengadaan perbekalan farmasi


menggunakan aplikasi

a. Sumber Kegiatan : SKP dan Inovasi

b. Tanggal Pelaksanaan : 06 - 08 Oktober 2021

c. Tempat Pelaksanaan : UPT Puskesmas Pamotan

d. Hasil Kegiatan : form evaluasi telah terisi, mendapat masukan dan


penilaian untuk sistem

e. Aktualisasi dan Habituasi Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI dan Nilai-
Nilai Dasar ANEKA :

1) Melakukan konsultasi dengan mentor terkait form evaluasi

Saya melakukan konsultasi dengan mentor pada tahap ini melalui via
whatsup karena keterbatasan waktu bertemu dengan mentor karena mentor
sedang melakukan kejar target vaksinasi menjalankan kebijakan
pemerintah daerah Kabupaten Rembang dengan tetap menerapkan nilai-
nilai dasar ASN yaitu dengan penuh tanggung jawab (akuntabilitas)

95
dengan sikap sopan dan santun (etika publik), dapat menerima
masukan dan kritikan (etika public), menerima pendapat dari mentor
(nasionalisme sila ke-4)

Gambar 36. Proses berdiskusi dengan mentor melalui pesan singkat whatsup terkait dengan
form evaluasi yang akan digunakan untuk evaluasi degan menerapkan nilai dasar
ASN Anti korupsi, etika public dan komitmen mutu

Keterkaitan dengan Agenda 3 :

Melakukan proses konsultasi terkait form evaluasi dengan mentor sesuai


dengan kode etik (Managemen ASN)

2) Pembuatan google form untuk evaluasi

Pembuatan google form sebagai media untuk evaluasi sistem pengadaan


perbekalan farmasi menggunakan aplikasi merupakan penerapan nilai
inovasi (komitmen mutu). Pembuatan google form evaluasi dilakukan
dengan penuh tanggung jawab (akuntabilitas), tepat waktu (anti
korupsi). Google form dibuat dengan jelas (akuntabilitas) agar

96
memudahkan reponden dalam pengisian.
Gambar 37. Proses pembuatan google form sebagai media evaluasi untuk pengadaan
perbekalan farmasi menggunakan sistem terintegrasi dengan menerpakan nilai
akuntabilitas, anti korupsi dan akuntabilitas

Gambar 38. Tampilan google form untuk evaluasi sistem pengadaan perbekalan farmasi

Link google form evaluasi sistem : http://tiny.cc/evaluasi-latsar-arista

3) Melakukan pembagian link google form kepada pihak terkait

Saya melakukan pembagian form evaluasi kepada responden


menggunakan media whatsup. Pembagian google form dilakukan dengan
sikap sopan dan santun (etika publik). Pembuatan google form dilakukan
secara jelas dan terintegrasi (akuntabilitas), kepada pihak terkait dan
dilakukan secara jujur (anti korupsi) dan tebuka.

Keterkaitan dengan Agenda 3 :

Dalam melakukan tahapan ini berpedoman pada etika public seorang ASN
(managemen ASN)

97
Gambar 39. Pembagian google form kepada KPA (Komite Pengguna Anggaran) sebagai
penyetuju dengan menerapkan nilai akuntabilitas, etika public dan komitmen
mutu

Gambar 40. Pembagian google form kepada TTK (Tenaga Teknik Kefarmasian) sebagai
penerima barang order atau perbekalan farmasi yang dibutuhkan dengan

98
menerapkan nilai akuntabilitas, etika public dan komitemen mutu

Gambar 41. Pembagian google form kepada bendahara keuangan dengan menerapkan nilai
akuntabilitas, etika public dan komitemen mutu

4) Dilakukan pengumpulan dan pembuatan kesimpulan terkait evaluasi


untuk aplikasi sederhana tersebut

Dalam pembacaan hasil form evaluasi bersikap lapang dan berjiwa besar
(Nasionalisme sila ke-1), bersedia mendengarkan pendapat orang lain
(nasionalisme sila ke-4), melaksanakannya secara jujur (anti korupsi),
bertanggung jawab, dan berintegritas tinggi (akuntabilitas).

Keterkaitan dengan Agenda 3 :

Pada tahap kegiatan ini dilakukan dengan berdasarkan etika public seorang
ASN (managemen ASN)

99
Grafik 1. Data Hasil evaluasi sistem perbekalan farmasi oleh responden
Hasil Pengisian Evaluasi Sistem Pengadaan Perbekalan Farmasi
UPT Puskesmas Pamotan
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5

4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

Kemudahan dalam Kesesuaian Aplikasi Terintegrasinya Transparasni Efisiensi dan Proses transaksi Sistem pengadaan
penggunaan aplikasi dengan pengadaan data dari proses sistem dalam efektifitas sistem dilakukan dengan dapat digunakan
aplikasi prosedur mempermudah pengadaan hingga pengadaan untuk menunjang benar dan cepat secara
pengadaan koordinasi antar pembayaran perbeakaln pekerjaan berkelanjutan
bagian farmasi
INDIKATOR REVIEW

Responden 1 Responden 2 Responden 3 Responden 4

Saran dan masukan untuk aktualisasi dari responden :

1. Semoga dilakukan kontinyu

2. Sistem di atur agar online...supaya tiap unit langsung bisa ternotifikasi


jika ada usulan,pembelian,penerimaan,penyimpanan dari proses
pengadaan

3. Sosialisasi ke unit terkait lebih digalakkan lagi

4. Semoga aplikasi dapat dikembangkan secara dinamis

f. Analisis Dampak Bila Nilai-nilai ANEKA Tidak Diaplikasikan dalam


Pelaksanaan Tugas :

1) Apabila saya tidak menerapkan nilai Akuntabilitas, maka saya dalam


membuat google form tidak bertanggung jawab dan tidak transparan.

2) Ababila saya tidak menerapkan nilai Nasionalisme Sila ke-4, maka saya
tidak dapat masukan dari mentor terkait pembuatan google form.

3) Apabila saya tidak menerapkan nilai Etika Publik, maka saya tidak
bersikap sopan dan santun kepada responden yangmana dapat
berpengaruh kepada sikap responden diantaranya tidak bersedia

100
memberikan respon atas google form yang saya bagikan karena saya
tidak berlaku dengan sopan dan santun.

4) Apablia saya tidak menerapkan nilai Komitmen Mutu, dalam pembuatan


evaluasi masih menggunakan form manual atau tidak ada inovasi, serta
tidak berkomitmen melakukan evaluasi maka tidak ada masukan dan
inovasi berkelanjutan untuk aplikasi pengadaan saya.

5) Apabila saya tidak menerapkan nilai Anti Korupsi, maka saya tidak
bekerja secara mandiri, displin dan tepat waktu sehingga tidak sesuai
dengan jadwal pada RA (Rancangan Aktualisasi) yang telah saya buat.

g. Kontribusi/manfaat kegiatan bagi pihak lain dan terhadap pencapaian visi,


misi, tujuan, dan penguatan

1) Pada proses evaluasi sistem ini bermanfata untuk manajemen mutu


Puskesmas Pamotan karena untuk terus berinovasi dan melakukan
perkembangan inovasi.

2) form evaluasi telah terisi, mendapat masukan dan penilaian untuk sistem
pengadaan perbekalan farmasi ini kontribusi dari visi Puskesmas Pamotan
yaitu ““Menjadi Puskesmas dengan peayanan prima menuju Kecamatan
Pamotan Sehat”, Karena apabila ada keterlambatan dalam pembayaran
dapat berdampak juga pada proses pemesanan

3) form evaluasi telah terisi, mendapat masukan dan penilaian untuk sistem
pengadaan perbekalan farmasi ini serta berkontriusi pada misi Puskesmas
Pamotan yang kesatu dan Kedua yaitu Menyelenggarakan pelayanan
kesehatan yang bermutu, merata dan terjangkau bagi masyarakat di
wilayah kerja Puskesmas Pamotan dan Mengembangkan pelayanan
kesehatan yang berorientasi pada kepuasan pelanggan.

4) Evaluasi pengadaan perbekalan farmasi secara mandiri menggunakn


aplikasi ini menjunjung tinggi nilai organisasi Puskesmas Pamotan yaitu
(A) Anda Puas kamipun bangga, apabila system pengadaan obat secara
mandiri ini dilakukan evaluasi maka dapat memberikan gambara apa yang
perlu diperbaiki dari system tersebut, seberapa efektif dan seberapa
efisienkah system tersebut dapat berjalan.

5) Serta ikut berperan dalam pencapaian tujuan Puskesmas Pamotan yaitu

101
Meningkatnya kualitas pelayanan secara profesional, ramah dan santun
yang berorientasi pada kepuasan pelanggan dan Terwujudnya sistem
manajemen mutu yang efektif, efesien dan dapat dipertanggungjawabkan.

C. GAMBARAN SEBELUM DAN SESUDAH AKTUALISASI DAN HABITUASI


Perbedaan sebelum dan sesudah aktualisasi dan habituasi di Puskesmas Pamotan
dapat dilihat pada table 18.

Tabel 18. Gambaran Kondisi sebelum dan sesudah dan sebelum Aktualisasi dan habituasi
No Kegiatan Sebelum Aktualisasi Sesudah keterangan
Aktualisasi
1 Pembuatan SOP Belum terdapat SOP Terdapat SOP Ada petunjuk untuk
Pengadaan Pengadaan proses pengadaan
perbekalan farmasi perbekalan Farmasi perbekalan farmasi
secara mandiri secara mandiri secara mandiri
2 Pemesanan Pengadaan Pengadaan Pemenuhan
perbekalan perbekalan farmasi Perbekalan Farmasi perbekalan farmasi
farmasi secara secara mandiri masih dilakukan secara dapat dilakukan
mandiri dibantu oleh Dinas mandiri oleh sesegera mungkin
Kesehatan Puskesmas Pamotan karena sudah tidak
melalui Dinas
Kesehatan
3 Melakukan Belum ada kegiatan Dapat mengetahui Distributor memiliki
pendataan crosscheck legalitas apakah supplier atau Surat Izin dan terdaftar
legalitas supplier supplier atau distributor resmi di BPOM
distributor perbekalan perbekalan farmasi
farmasi yang telah bekerja
sama dengan
Puskesmas Pamotan
memiliki legalitas
4 Pengadaan Belum terdapat sistem Terdapat sistem Mmeminimalkan
perbekalan pengadaan perbekalan pengadaan proses kesalahan
farmasi farmasi yang perbekalan farmasi dalam setiap tahapan
menggunakan terintegrasi yang terintegrasi dan meminimalkan
sistem terintegrasi terjadinya kecurangan
(KKN) dalam proses
pengadaan perbekalan
farmasi secara mandiri

102
BAB IV
KESIMPULAN

Setelah menyelesaikan semua tahapan dan kegiatan aktualisasi da habituasi saya,


prosentase capaian kegiatan yang saya telah terlaksana sebanyak 100% karena semua
kegiatan telah terlaksana dan diperoleh output atau hasil yang sesuai dengan harapan.
Hasil dari semua tahapan kegiatan aktualisasi dan habituasi saya adalah :
1. Terdapatnya SOP Pengadaan Perbekalan Farmasi secara Mandiri
2. Terdapat daftar perbekalan farmasi yang kosong tetapi masih dibutuhkan
3. Legalitas distributor atau supplier perbekalan farmasi yang bekerja sama dengan
Puskesmas Pamotan
4. Aplikasi terintegrasi untuk pengadaan perbekalan farmasi untuk memudahkan dalam
pekerjaan

Adapun aktualisasi dan habituasi saya telah memberikan manfaat untuk :


1. Organisasi , karena dapat melakukan pengadaan perbekalan farmasi secara amndiri
2. Stakeholder, yang mana dapat memenuhi kebutuhan semua unit dengan lebih
mudah dan efisien
3. Pasien, karena dapat memenuhi kebutuhan terapi pasien

103
LAMPIRAN

104
1. SOP Pengadaan Perbekalan Farmasi Secara Mandiri

105
106
2. Data Kelengkapan Suplier (Surat Izin)
a. PT. DINAR PATRA PRATAMA

107
108
109
b. PT. Great Mataram

110
111
112
c. PT. Hachi Sukses Makmur

113
114
115
d. PT. INTISUMBER HASIL SEMPURNA GLOBAL

116
117
118
e. PT. MULIA ANUGERAH PERDANA

119
120
121
f. PT. MEKAR JAYA MANDIRI

122
123
124
g. PT. MULAWARMAN KESADA MEDICALINDO

125
126
127
h. PT. PANDA MITRA SETIA

128
129
130
i. RAJAWALI NUSINDO

131
132
133
j. PT. SAPTA SARI TAMA

134
k. PT. SUMIFIN CITRA ABADI

135
136
137
l. PT. TIARA KENCANA

138
139
140
m. PT. TRI SAPTA JAYA

141
142
143
144
3. Link Video Tutorial Penggunaan Aplikasi Pengadaan Perbekalan Farmasi
http://tiny.cc/latsar-arista

4. Link Video Sosialisasi


http://tiny.cc/dok-latsar-arista

145
5. Surat Pesanan Yang Telah Ditanda Tangan Dan Distempel
a. Surat Pesanan Kepada PT. MEKAR JAYA MANDIRI

146
147
b. Surat Pesanan Kepada PT. Hachi Sukses Makmur

148
149
150
c. Surat Pesanan Kepada PT. Mulawarman Kesada medicalindo

151
152
d. Surat Pesanan Kepada PT. Panda Mitra Setia

153
154
e. Surat Pesanan Khusus Golongan Psikotropika

155
156
6. Lembar Komitmen Tindak Lanjut Aktualisasi dan Habituasi

157
158
159
160
CURRICULUM VITAE

Identitas Diri
a. Nama : Arista Rizki Oktaviani
b. Alamat : Desa Sridadi Rt 02/Rw 013 Pamotan, Rembang
c. TTL : Rembang, 14 Oktober 1993
d. Jabatan : Ahli Pertama Apoteker
e. Unit Kerja : UPT. Puskesmas Pamotan
f. Status : Menikah
Riwayat Pendidikan
a. TK WIJAYAKUSUMA (1998 – 2000)
b. SD WIJAYAKUSUMA (2000 – 2006)
c. SMP N 1 LASEM (2006 – 2009)
d. SMA N 1 REMBANG (2009 – 2011)
e. S-1 FARMASI UMS (2011 – 2015)
f. Profesi Apoteker UMS (2015 – 2016)
Riwayat Pekerjaan
b. Apoteker Penanggung Jawab Rawat Jalan dan Rawat Inap di RSI
Arafah Rembang
(Maret 2016 – Januari 2018)
c. Apoteker bagian Purchasing Farmasi di RS Bhina Bhakti Rembang
(Februari 2018 – Agustus 2019)
d. Apoteker Penanggung Jawan di Apotek Apta Farma Pamotan
(Januari 2020 – Januari 2021)

161
DAFTAR PUSTAKA

Lembaga Administrasi Negara. 2021. Akuntabilitas : Modul Diklat Prajabatan


Golongan III. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2021. Nasionalisme : Modul Diklta Prajabatan
Golongan III. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2021. Etika Publik : Modul Diklat Prajabatan
Golongan III. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara, 2021. Komitmen Mutu : Modul Diklat Prajabatan
Golongan II. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2021. Anti Korupsi : Modul Diklta Prajabatan
Golongan III. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2021. Manajemen ASN : Modul Diklat
Prajabatan Golongan III. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2021. Whole of Government : Modul Diklat
Prajabatan Golongan III. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2021. Pelayanan Publik : Modul Diklat Prajabatan
Golongan III. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.

162

Anda mungkin juga menyukai