Laporan Aktualisasi Dan Habituasi Nilai-Nilai Dasar Kedudukan Dan Peran Pns Dalam Nkri
Laporan Aktualisasi Dan Habituasi Nilai-Nilai Dasar Kedudukan Dan Peran Pns Dalam Nkri
DISUSUN OLEH :
i
ABSTRAK
HALAMAN PERSETUJUAN
Coach, Mentor,
iii
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN AKTUALISASI DAN HABITUASI NILAI-NILAI DASAR , KEDUDUKAN
DAN PERAN PNS DALAM NKRI
Coach, Mentor,
Penguji/Narasumber
iv
PRAKATA
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan karunia-
Nya, sehingga penulis mampu menyelesaikan laporan aktualisasi dan habituasi
nilai-nilai dasar ASN yang berjudul “Optimalisasi Peran Apoteker dalam pengadan
Perbekalan Farmasi secara Mndiri di UPT Puskesmas Pamotan Rembang.
v
9. Pihak terkait yaitu TTK Ibu Andriyani, Amd., Farm. Dan Bapak Jasmani,
S.E selaku bendahar UPT Puskesmas Pamotan Kabupaten rembang
10. Keluarga saya Ibu Sumiyati, Bapak Mastur dan Suami saya Puguh
Merdhiyanto, yang selalu memberi semangat dan motivasi kepada saya
selama menyelesaikan laporan aktualisai ini
11. Seluruh rekan-rekan peserta Latsar golongan III angkatan 19 tahun 2021
atas kerjasamanya melalui kegiatan Latsar yang telah diikuti bersama.
Semoga Allah SWT memberikan balasan atas amal baik semua pihak
yang telah membantu dalam menulis laporan aktualisasi ini.
vi
DAFTAR ISI
vii
DAFTAR TABEL
viii
DAFTAR GAMBAR
x
DAFTAR GRAFIK
Grafik 1. Data Hasil evaluasi sistem perbekalan farmasi oleh responden ............... 99
xi
DAFTAR LAMPIRAN
xii
BAB I
1
Tabel 1. Analisis Pendirian Puskesmas Pamotan Kabupaten Rembang
YANG
DISYARATKAN
BERDASARKAN KEADAAN SAAT INI ANALISIS KESIMPULAN
PERSYARATAN
LOKASI
Geografis Bangunan berdiri dataran Bangunan jauh dari tepi Layak digunakan
rendah lereng,sungai,jauh dari untuk pendirian
gunung,aman dari banjir gedung
puskesmas
Aksesibilitas Jalur Bangunan ditepi jalan raya Bahwa bangunan berada di Sangat layak
Trasnportasi jalur antar kota provinsi yang untuk puskesmas
mudah akses trasportasi tipe pedesaan
mudah dijangkau
Kontur Tanah Bangunan berdiri ditanah Bangunan lebih tinggi dari Tanah layak untuk
liat yang cocok untuk muka jalan sehingga pendirian
pemukiman bangunan mudah di lihat bangunan
Fasilitas Parkir Tanah luas dan halaman Ada parkir pengunjung dan Ada dan layak
luas Karyawan
Fasilitas Keamanan Bangunan di kelilingi pagar Ada pagar di depan kantor Aman dari
dan gedung di pasang CCTV pencurian dan
layak
Ketersediaan Utilitas Fasilitas bangunan Listrik,Jaringan Sumber daya
Pulblik telp,PDAM,Internet Wifi sangat tercukupi
Pengelolaan Kesling Pembuangan sampah non Bekerjasama dengan DPU Lingkungan bersih
medis dan medis dan RSUD Rembang
Kondisi Lainnya Bangunan aman dari radiasi Tidak ada SUTT,SUTET Bebas radiasi
Berikut gambaran umum tentang keadaan geografi, topografi daerah, gambaran geologi
dan iklim serta kependudukan Puskesmas Pamotan Rembang :
Keadaan Geografi
Kecamatan Pamotan merupakan salah satu wilayah Kecamatan yang terletak
disebelah tenggara Kabupaten Rembang, merupakan dataran rendah dengan jarak 20
Km dari Kabupaten Rembang, dengan batas batas wilayah
Topografi Derah
2
Keadaan wilayah Pamotan berupa sebagian hutan, tegalan, sawah dan batu kapur.
Pamotan sangat terkenal dengan batu kapurnya.
Keadaan iklim berjenis tropis dengan suhu maksimum tahunan sebesar 33 0C dan
suhu rata-rata 230C dengan bulan basah selama 3 – 4 bulan sedangkan selebihnya
termasuk kategori bulan kering. Curah hujan relatif rendah hanya sekitar 380,8 mm/
tahun. Kondisi wilayah umumnya dimanfaatkan untuk pertanian lahan kering, kecuali
sebagian kecil yang bisa ditanami padi segala musim untuk di sawah yang dilalui irigasi
dari sumber mata air pedukuhan Mudal dan Sumberan.
Kependudukan
Jumlah penduduk mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Pada tahun 2020
Jumlah rumah tangga 22.239. Jumlah penduduk Kecamatan Pamotan sebanyak 52.813
jiwa, terdiri dari laki laki 26.807 jiwa, dan perempuan 26.006 jiwa.
5
4. STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA
POSISI
6
B. TUGAS JABATAN PESERTA
Menurut Permen PANRB Nomor 13 tahun 2021 tentang Jabatan Fungsional
Apoteker pada pasal (6) Tugas Fungsional Apoteker adalah melaksanakan praktek
kaefarmasian yang meliputi penyusunan rencana praktek kefarmasian, pengelolaan
sedian farmasi, alat kesehatan dan BMHP, pelayanan farmasi klinik, sterilisasi sentral,
pelayanan farmasi khusus, serta penerapan kajian farmakoekonomi dan uji klinik.
Sedangkan untuk uraian kegiatan untuk jenjang jabatan apoteker ahli pertama
sesuai pada pasal (8) adalah sebagai berikut :
1. Melakukan penilaian terhadap pemasok terkait dokumen kefarmasian;
2. menyusun surat pesanan dalam rangka pengadaan Sediaan Farmasi,
Alat Kesehatan, dan BMHP;
3. melakukan pembuatan Sediaan Farmasi;
4. melakukan pemeriksaan hasil pembuatan Sediaan Farmasi;
5. merencanakan kegiatan dan kebutuhan sediaan yang akan dikemas ulang;
6. melakukan pengemasan ulang sediaan;
7. melakukan pemeriksaan hasil akhir Sediaan Farmasi;
8. melakukan pengujian mutu bahan baku secara organoleptis;
9. melakukan pengujian bahan baku secara kualitatif;
10. melakukan pengujian bahan baku secara kuantitatif;
11. melakukan verifikasi berita acara penerimaan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan,
dan BMHP;
12. mengesahkan berita acara penerimaan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan
BMHP;
13. melakukan verifikasi berita acara pengembalian barang Sediaan Farmasi, Alat
Kesehatan, dan BMHP yang tidak sesuai persyaratan/ spesifikasi;
14. mengesahkan berita acara pengembalian barang Sediaan Farmasi, Alat
Kesehatan, dan BMHP yang tidak sesuai persyaratan/ spesifikasi;
15. melakukan stock opname;
16. mengkaji permintaan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan BMHP;
17. melaksanakan pendistribusian Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan
BMHP
18. memverifikasi daftar usulan penghapusan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan,
dan BMHP, yang tidak memenuhi syarat
19. menyusun usulan penghapusan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan
BMHP;
20. melakukan telaah resep;
21. melakukan pemeriksaan dan penyerahan obat disertai pemberian informasi;
22. Melakukan rekonsiliasi obat;
23. melakukan konseling penggunaan obat;
24. melakukan konseling obat pada pasien dengan penyakit kronis;
25. melakukan konseling penggunaan obat khusus anti retro viral, hepatitis, dan
tuberkulosis;
7
26. melakukan penelusuran dan pengkajian catatan medik;
27. melakukan analisis, menyimpulkan, dan memberikan rekomendasi hasil
pemantauan terapi obat;
28. mengidentifikasi kejadian efek samping Sediaan Farmasi;
29. melakukan pemantauan kondisi pasien;
30. melakukan preparasi sediaan intravena;
31. melakukan preparasi sediaan radiofarmaka;
32. melakukan validasi/verifikasi terhadap mesin heat sealers;
33. mengidentifikasi skala prioritas teknologi kesehatan yang akan dianalisis;
34. melaksanakan pelayanan swamedikasi;
35. melaksanakan pelayanan kefarmasian yang dilaksanakan di tempat tinggal
pasien (pelayanan residensial); dan
36. melaksanakan pelayanan kefarmasian untuk pasien di luar Fasyankes;
Sedangkan menurut PERMENKES No 74 tahun 2016, tentang standard pelayanan
kefarmasian di puskesmas, yaitu pengelolaan sedian farmasi dan bahan medis habis pakai
serta pelayanan farmasi klinik.
1. Pelayanan sediaan farmasi dan habis pakai, meliputi :
a. perencanaan kebutuhan;
b. permintaan
c. penerimaan;
d. penyimpanan:
e. pendistribusian;
f. pengendalian;
g. pencatatan, pelaporan, dan pengarsipan;
h. pemantauan dan evaluasi pengelolaan
2. Sedangkan Pelayanan farmasi klinik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b,
meliputi:
a. pengkajian resep, penyerahan Obat, dan pemberian informasi Obat;
b. Pelayanan Informasi Obat (PIO);
c. konseling;
d. ronde/visite pasien (khusus Puskesmas rawat inap);
e. pemantauan dan pelaporan efek samping Obat;
f. pemantauan terapi Obat; dan
g. evaluasi penggunaan Obat
C. ROLE MODEL
Role model adalah seseorang yang memberikan teladan dan berperilaku yang bisa
dicontoh oleh orang lain. Bapak H. Ganjar Pranowo, merupakan salah satu role model
yang saya jadikan panutan dalam mengabdikan diri untuk NKRI. Beberapa sikap, sifat,
karakter dan semangatnya dalam meminpin Provinsi Jawa Tengah periode 2013 – 2018
dan 2018 hingga sekarang patut dicontoh. Berikut profil singkat Bapak Ganjar Pranowo :
8
Gambar 2. Bapak H. Ganjar Pranowo
Berkomitmen (komitmen mutu) terlihat dari janji Bapak Ganjar Pranowo untuk
menyiapkan akses bagi penyandang disabilitas di Gedung-gedung perkantoran Jateng,
dengan dibuat jalan khusus bagi penyandang disabilitas.
9
Penghargaan lain yang diperoleh Bapak Ganjar Pranowo, Tidak Korupsi dan
tingkah laku koruptif lainnya (Antikorupsi) , yaitu diperolehnyapenghgaan dari KPK
sebagi juara TOP 99 Pelayanan Publik 2019, Pelapor Laporan Harta Kekayaan
Penyelenggara Negara (LHKPN) terbaik, Raihan Opini Wajar Tanpa Penecualian
Sebanyak delapan kali berturut-turut dari BPK dan pengendali inflasi terbaik se-Jawa
Bali. Program Jogo Tonggo yang diinisiasi Gubernur Jawa Tengah Ganjar
Pranowo dilaksanakan dengan semangat gotong royong (Sila ke-5) antara
pemerintah desa dengan warga dan TNI/ Polri menjalin kerja sama dengan baik
Sikap Etika Publik (mengabdi kepada negara dan rakyat Indonesia) ini
ditunjukaan dari beberapa penghargaan yang didapatan Bapak Ganjar Pranowo selama
masa kerjanya. Pada Kasus di jembatan timbang , Bapak Ganjar Pranowo menegur
pungli merupakan contoh sikap cerminan Etika Publik (melaksanakan tugas secara
profesional dan tidak berpihak) walaupun pungli tersebut merupakan Apartatur Sipil
Negara, tetapi Bapak Ganjar Pranowo tidak segan untuk menegur. Kegiatan Rembug
Desa secara virtual yang dilakukan Bapak Ganjar Pranowo di kabupaten Jawa Tengah
menerapkan nilai Etika Publik yaitu (menghargai komunikasi, konsultasi dan kerja
sama).
Dari beberapa gebrakan, inovasi, sikap, kebijkan Bapak Ganjar Pranowo diatas
merupakan simbolis dari sikap ANEKA yaitu ANTI KORUPSI (Jujur, peduli, mandiri,
tanggung jawab, berani dan adil).
10
BAB II. RANCANGAN AKTUALISASI
A. IDENTIFIKASI ISU
11
rusak, ED (kadaluwarsa) obat-obat kadaluwarsa dan kadaluwarsa dapat didata
maupun ditarik dari mendekati tanggal untuk kemudian
peredaran belum kadaluwarsa, sehingga dilampirkan pada meja
dilakukan secara optimal masih banyak obat-obatan Badan Pemeriksaan, agar
yang tidak terpakai sampai diharapkan dapat
tanggal kadaluwarsa, obat- diresepkan oleh dokter,
obatan yang mendekati dapat diinfokan kepada
tanggal kadaluwarsa dan bidan desa supaya dapat
kadaluwarsa belum digunakan di pustu
dipisahkan dari obat yang (puskesmas pembantu),
lainnya dan belum ada sehingga obat-obat yang
penandaan khusus. mendekati tanggal
kadaluwarsa dapat
digunakan dan
dimanfaatkan secara
maksimal.
Untuk obat-obat yang
sudah kadaluwarsa dan
tidak dapat digunakan lagi,
Sumber inovasi : dapat diberikan penanda
Manajemen ASN khusus dan dipisahkan dari
Pelayanan Publik yang lainnya, sampai tiba
Whole of Government waktunya untuk dilakukan
pemusnahan.
4 Belum optimalnya peran Pemenuhan perbekalan Dengan adanya SDM
apoteker dalam farmasi di Puskesmas (apoteker) diharapkan
pengadaan perbekalan Pamotan selain dari APBD pemenuhan kebutuhan
farmasi dan reagen dilakukan dengan perbekalan farmasi untuk
secara mandiri di pengadaan secara mandiri pelayanan kefarmasian
Puskesmas Pamotan menggunakan dana JKN, dapat dilakukan secara
Kabupaten Rembang karena belum tersedianya mandiri tanpa bantuan dari
SDM (Apoteker) untuk Dinas Kesehatan.
pengadaan secara mandiri Rangkain proses
masih diperbantukan pihak pengadaan hingga
Dinas Kesehatan untuk pembayaran lebih mudah
pengadaan obat secara dan lebih terkoordinir
mandiri. karena sudah dalam satu
Pengadaan obat secara instansi, tidak lagi antar
mandiri sering mengalami lintas sectoral (Puskesmas
keterlambatan, dikarenakan dan Dinas Kesehatan)
Dinas Kesehatan meng-
handle 16 Puskesmas untuk
Sumber issue : pemenuhan obat secara
Manajemen ASN mandiri sehingga
Pelayanan Publik kuwalahan dan kurang
Whole of government optimal dalam koordinasi
dengan pihak distributor.
5 Pelayanan farmasi klinik Pelayanan farmasi klinik Diharapkan dengan adanya
di puskesmas belum di farmasi Puskesmas apoteker pelayana farmasi
maksimal, seperti Pamotan belum optimal klinik di Puskesmas
pengkajian resep, PIO seperti beum adanya Pamotan dapat berjalan
(Pelayanan Informasi pengkajian resep, belum seperti pengkajian resep
Obat), konseling, visite, dilakukan oleh Apoteker,
dan rekonsiliasi obat
adanya pelayanan pelayanan informasi obat
infomasi obat, belum
12
pasien belum terlaksana. adanya ruang konseling dilakukan pada saat proses
obat, serta belum adanya penyerahan obat, dan
kegiatan konseling obat diharapkan terdapat ruang
oleh apoteker. untuk konseling bagi pasien
Sumber issue : yang dirasa perlu untuk
Manajemen ASN mendapatkan konseling
Pelayanan Publik obat.
13
2 Belum Alat kesehatan dan
maksimalnya BMHP antara yang
penyimpanan dan bersumber dari JKN dan
penataan obat, APBD masih dalam satu
BMHP, Alat tempat karena
Kesehatan dan keterbatasan tempat
Reagen di
pelayanan farmasi
Puskesmas
Pamotan
Kabupaten
Rembang
14
Penyimpanan obat
masih belum sesuai
standard penyimpanan
Penyimpanan obat
untuk rawat jalan tidak
sesuai alfabetis dan
tidak tertata rapi
15
3 Manajemen Obat ED masih
pengelolaan untuk disimpan di tempat yang
obat-obat yang sama dengan Bahan
rusak, ED Medis Habis Pakai yang
(kadaluwarsa) lainnya dan belum ada
maupun ditarik dari penandaan khusus
peredaran belum
dilakukan secara
optimal
Belum terdapat
manajemen
pengelolaan obat
mendekati tanggal
kadaluwarsa sehingga
obat kadaluwarsa
belum terkendali
dengan baik
16
5 Pelayanan farmasi Pengkajian resep belum
klinik di terlaksana
puskesmas belum
maksimal, seperti
pengkajian resep,
PIO (Pelayanan
Informasi Obat),
konseling, visite,
dan rekonsiliasi
obat pasien belum
terlaksana.
Belum terlaksananya
PIO (Pelayanan
Informasi Obat)
Belum terdapat ruang
konseling hanya ruang
penyerahan obat
C. ANALISIS ISU
Dari 5 issue di atas dapat dilakukan penapisan issue untuk menentukan Core
Issue yang akan diangkat menjadi isu utama dalam rancangan aktualisasi. Tehnik
tapisan menggunakan dua metode tehnik tapisan yaitu tehnik AKPL dan Tehnik
tapisan USG.
Merupakan metode yang digunakan untuk menguji kelayakan issue untuk dicarikan
solusinya dalam kegiatan aktualisasi. Penetapan nilai untuk setiap issue didasarkan
pada diskusi yang melibatkan atasan/ dan Mentor. Aktual artinya benar-benar terjadi
dan sedang hangat dibicarakan dalam masyarakat, Problematik artinya isu yang
memiliki dimensi masalah yang kompleks, sehingga perlu dicarikan solusinya,
Kekhalayakan artinya isu yang menyangkut hajat hidup orang banyak sedangkan
Kelayakan artinya isu yang masuk akal dan realistis serta relevan untuk dimunculkan
inisiatif pemecahan masalahnya. Analisa APKL menggunakan rentang nilai berupa
matriks skor yaitu 1 – 5, yang mana menandakan bahwa semakin tinggi skor berarti isu
17
tersebut bersifat mendesak untuk segera dicari penyelesaian.
• Belum optimalnya peran apoteker dalam pengadaan perbekalan farmasi secara mandiri
di Puskesmas Pamotan
18
memburuknya isu tersebut jika tidak ditangani dengan segera.
Tabel 5. Tehnik Penapisan USG
TEHNIK USG
NO ISSUE TOTAL PERINGKAT
U S G
Dari tapisan USG, maka issue medesak adalah Belum optimalnya peran apoteker
dalam pengadaan perbekalan farmasi secara mandiri di Puskesmas Pamotan
Kabupaten rembang dengan perolehan skor 14, dengan sumber issue Manajemen ASN,
Pelayanan Publik dan Whole of Government.
19
MEASUREMENT
MAN
Keterbatasan Dinas
Kesehatan (Apoteker) dalam Terjadi
membantu pengadaan secara keterlambatan
mandiri pemenuhan obat,
BMHP, Alkes dan Belum
Pengadaan secara mandiri Reagen optimalnya
Belum optimalnya peran
dilakukan dengan bantuan peran
apoteker dalam pengadaan
Dinas Kesehatan
obat secara mandiri apoteker
PENYEBAB PRIORITAS dalam
PENYEBAB PRIORITAS pengadaan
perbekalan
Supply obat dari Dinas farmasi di
Belum terdapat kesehatan belum UPT
SOP Pengadaan memenuhi Puskesmas
secara mandiri Pamotan
PENYEBAB PRIORITAS
PENYEBAB PRIORITAS
Pengadaan menjadi antar Masih terjadi
lintas sector, sehingga peminjaman obat,
BMHP dan Alkes ke
membutuhkan waktu yang
puskesmas yang lain
lama, ada miskomunikasi
METHOD
MILIEU/ENVIRONMENT
Gambar 3. Analisis Issue menggunakan Diagram Fish Bone
20
Apoteker di puskesmas membantu dalam hal manajemen pengadan
perbekalan farmasi sehingga pelayanan kepada pasien dapat dilakukan secara
maksimal dan pasien medapatkan terapi 4T yaitu tepat diagnosis, tepat indikasi,
tepat obat dan tepat pasien.
Berdasarkan dari uraian isu diatas maka terbetuk gagasan pemecahan isu
prioritas adalah mengoptimalkan peran apoteker dalam pengadaan mandiri, maka
ditetapkan judul “optimalisasi peran apoteker dalam pengadaan perbekalan
farmasi secara mandiri di Puskesmas Pamotan Kabupaten Rembang”
Kegiatan Pertama :
Solusi : penyelesain terkait isu methode yaitu belum adanya SOP terkait
pengadaan perbekalan farmasi secara mandiri
Kegiatan Kedua :
Kegiatan Ketiga :
21
Kegiatan keempat :
Kegiatan Kelima :
Kegiatan keenam
22
E. RANCANGAN AKTUALISASI DAN HABITUASI
IDENTIFIKASI ISU :
23
(Sumber isu : Manajemen ASN, Pelayanan Publik, Whole
of government)
PENYEBAB :
1. belum optimalnya peran apoteker dalam pengadaan
perbekalan farmasi secara mandiri (man)
2. pengadaan secara mandiri masih dibantu oleh Dinas
Kesehatan (measurement)
3. Belum terdapat SOP Pengandaan Perbekalan Farmasi
(metode)
4. supply atau bantuan obat dari IFK Dinas Kesehatan belum
terpenuhi secara keseluruhan (milieu)
24
dokumen administrasi pembayaran
25
Tabel 7. Matrik Rancangan Dalam Penerapan Nilai Dasar ANEKA Serta Kedudukan dan Peran PNS Dalam NKRI
“OPTIMALSISASI PERAN APOTEKER DALAM PENGADAAN OBAT SECARA MANDIRI DI OPT PUSKESMAS PAMOTAN”
KONTRIBUSI PENGUATAN
TAHAPAN
NO KEGIATAN OUTPUT/HASIL KETERKAITAN SUBSTANSI MATA TERHADAP VISI NILAI
KEGIATAN
PELATIHAN MISI ORGANISASI ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7
1. Membuat SOP Terdapat SOP Dengan adanya Dalam membuat
pengadaan tentang pengadaan SOP Pengadaan SOP Pengadaan
perbekalan farmasi perbekalan farmasi perbekalan farmasi perbekalan
secara mandiri secara mandiri farmasi secara
secara mandiri
Mencari pedoman Mendapatkan Pencarian referensi untuk pembuatan mandiri menjadi
terkait pengadaan referensi terkait SOP dilakukan dengan penuh maka berkontribusi penguat nilai
perbekalan farmasi pengadaan tanggung jawab (akuntabilitas), terwujudya : organisasi
(Sumber Kegiatan : secara mandiri perbekalan farmasi Bekerja keras (anti korupsi) dalam Puskesmas
SKP) secara mandiri pencarian referensi untuk pebuatan visi Puskesmas Pamotan yaitu
SOP, Pamotan
Pencarian referensi untuk pembuatan “Menjadi SIAGA
SOP dilakukan secara cermat dan Senantiasa
Puskesmas dengan
disiplin (etika public), memberikan
Dilakukan pencarian acuan Referensi pelayanan prima pelayanan
yang jelas (auntabilitas) sebagai dasar menuju Kecamatan Prima
untuk pembuatan SOP, Pamotan Sehat”
Yaitu melakukan
Selanjutnya juga pengadaan
Keterkaitan dengan Agenda 3 : untuk mencapai secara mandiri
MANAJEMEN ASN dengan sesuai
misi ke-(1) dan ke-
Pencarian referensi untuk pembuatan prosedur dan
SOP dilakukan oleh apoteker (2) yaitu professional
Melakukan diskusi Disetujuinya referensi Melakukan diskusi dengan mentor Menyelenggarakan
dengan mentor untuk pembuatan terkait pembuatan SOP dengan penuh pelayanan
SOP rasa tanggung jawab (akuntabilitas), kesehatan yang
serta bersikap sopan dan santun(etika bermutu, merata
public), dalam berkoodinasi dengan dan terjangkau bagi
atasan terkait pembuatan SOP,
masyarakat di
membuat SOP menerima pendapat
atau masukan dari mentor wilayah kerja
(nasionalisme sila ke-4), dilakukan Puskesmas
26
KONTRIBUSI PENGUATAN
TAHAPAN
NO KEGIATAN OUTPUT/HASIL KETERKAITAN SUBSTANSI MATA TERHADAP VISI NILAI
KEGIATAN
PELATIHAN MISI ORGANISASI ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7
pembuatan SOP dilakukan secara Pamotan dan
efektif dan efisien (komitmen mutu) Mengembangkan
guna mempersingkat kerja pemenuhan pelayanan
kebutuhan untuk unit-unit kerja di
kesehatan yang
puskesmas pamotan, alur untuk
pemesanan dibuat secara (jujur)(anti berorientasi pada
korupsi) kepuasan
pelanggan
28
KONTRIBUSI PENGUATAN
TAHAPAN
NO KEGIATAN OUTPUT/HASIL KETERKAITAN SUBSTANSI MATA TERHADAP VISI NILAI
KEGIATAN
PELATIHAN MISI ORGANISASI ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7
untuk Misi
Keterkaitan dengan Agenda 3 : Puskesmas Yaitu melakukan
Manajemen ASN Pamotan yang pendataan obat-
Pendataan obat-obat yang dibutuhkan obat yang
kesatu yaitu
dilakukan oleh apoteker dibantu dengan dibutuhkan
TTK (Tenaga Teknik Kefarmasian) Menyelenggarakan dalam pelayanan
Pelayanan Publik pelayanan secara ikhlas
Pemenuhan kebutuhan obat dan BMHP kesehatan yang
guna menunjang proses kelancaran bermutu, merata
pelayanan dan terjangkau bagi
Melakukan analisis Jumlah perbekalan Setelah mendapatkan data untuk masyarakat di
jumlah / kebutuhan farmasi yang kebutuhan obat, BMHP, Alkes dan
wilayah kerja
perbekalan farmasi dibutuhkan reagen yang dibutuhka, langkah
yang dibutuhkan selanjutnya menetapkan jumlah yang Puskesmas
akan dipesan, dengan menggunakan Pamotan
tehnik rata-rata jumlah penggunaan
sebelumnya transparan
(akuntabilitas), bekerja sama (etika
public) dengan Tenaga Teknik
Kefarmasian untuk data kebutuhan
sebelumnya, jujur (anti korupsi)
dengan tidak menambah atau
mengurangi jumlah yang dibutuhkan
WoG :
Bekerja sama dan berkoordinasi dengan
lintas sector yaitu penagnggung jawab
wilayah di GFK Dinas Kesehatan
30
KONTRIBUSI PENGUATAN
TAHAPAN
NO KEGIATAN OUTPUT/HASIL KETERKAITAN SUBSTANSI MATA TERHADAP VISI NILAI
KEGIATAN
PELATIHAN MISI ORGANISASI ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7
Kabupaten Rembang
Melakukan Terlaksananya Melakukan diskusi dengan mentor
konsultasi dengan konsultasi dengan terkait pendataan perbekalan farmasi
mentor terkait mentor yang dibutuhkan dan tidak tersedia
pendataan dengan penuh rasa tanggung jawab
perbekalan farmasi (akuntabilitas), serta bersikap sopan
yang dibutuhkan dan santun(etika public), dalam
dan tidak tersedia di berkoodinasi dengan mentor terkait
pelayanan farmasi pendataan perbekalan farmasi yang
serta jumlah yang dibutuhkan dan tdak tersedia,
akan dipesan menerima pendapat atau masukan
Puskesmas dari mentor (nasionalisme sila ke-4),
Pamotan pendataan kebutuhan perbekalan
farmasi secara efektif dan efisien
(komitmen mutu) denagn artian
apabila terdapat perbekalan farmasi
yang dibuthkan namun tersedia di GFK
atai IFK Dinas Kabupaten Rembang
maka tidak perlu dilakukan pemesana,
alur untuk pemesanan dibuat secara
(jujur)(anti korupsi)
31
KONTRIBUSI PENGUATAN
TAHAPAN
NO KEGIATAN OUTPUT/HASIL KETERKAITAN SUBSTANSI MATA TERHADAP VISI NILAI
KEGIATAN
PELATIHAN MISI ORGANISASI ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7
supplier atau distributor yang yang tepat sesuai supplier atau
distributor bekerja sama dengan dengan kualifikasi distributor obat
perbekalan farmasi Puskesmas Pamotan menunjukan sikap secara jujur,
telah memiliki izin kontribusi pada visi merupakan salah
puskesmas satu penguat
Sumber Kegiatan : Pendataan Daftar distributor Pendataan supplier dilakukan secara pamotan, yaitu nilai Organisasi
Inovasi / Perintah distributor perbekalan farmasi transparan (akuntabilitas), penuh “Menjadi Puskesmas
Atasan dengan rasa tanggung jawab, jujur Puskesamas Pamotan, yaitu
dan adil (anti korupsi), diperhatikan dengan Pelayanan
kualitas (komitmen mutu) dari supplier Prima menuju
tersebut diantaraya banyak sedikitnya Kecamatan SIAGA
barang yang dibawa, kualitas barang Pamotan Sehat” G
yang dibawa, menjalankan tugas secara Gotong royong,
profesinal dan tidak berpihak (etika Serta berkontribusi sopan santun,
public), dalam beromunikasi dan dalam misi jujur dan murah
bekerja sama dengan pihak luar tetap puskesmas senyum sebagai
sopan dan santun (etika publik) pamotan yang kuncinya
kesatu dan kedua,
yaitu
Keterkaitan dengan Agenda 3: Menyelenggarakan Pemilihan
Manajemen ASN pelayanan dilakukan secara
Melakukan pendataan supplier sesuai kesehatan yang jujur terkait
dengan ketentuan yang telah ditetapkan bermutu, merata distributor yang
Pelayanan Publik dan terjangkau bagi telah resmi
Pemilihan supplier tetap berdasarkan masyarakat di memiliki izin PBF
pada pelayanan public (ketepatan wilayah kerja dan izin PAK
pengiriman barang, barang yang dikirim Puskesmas
dengan tanggal kadaluwarsa yang lama, Pamotan dan
mutu dan kualitas barang terjamin) Mengembangkan
Melakukan cross Izin PBF, Izin PAK, Secara konsisten (akuntabilitas) pelayanan
check terkait surat dan NPWP distributor meminta data Izin PBF, PAK dan NPWP kesehatan yang
izin distributor obat distributor yang akan bekerja sama, berorientasi pada
32
KONTRIBUSI PENGUATAN
TAHAPAN
NO KEGIATAN OUTPUT/HASIL KETERKAITAN SUBSTANSI MATA TERHADAP VISI NILAI
KEGIATAN
PELATIHAN MISI ORGANISASI ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7
dan Surat Izin cross check data distributor dilakukan kepuasan
BMHP dan Alat secara jujur dan adil (anti korupsi), pelanggan
Kesehatan (PAK) dan berlaku sportif (nasionalisme sila
ke-4), menjalankan tugas secara
professional dan tidak memihak
siapapun (etika public)
35
KONTRIBUSI PENGUATAN
TAHAPAN
NO KEGIATAN OUTPUT/HASIL KETERKAITAN SUBSTANSI MATA TERHADAP VISI NILAI
KEGIATAN
PELATIHAN MISI ORGANISASI ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7
sosialiasi sosialisasi (Transparansi-akuntabilitas), Puskesmas
penggunaan penggunaan aplikasi Konsultasi dengan mentor dengan Pamotan dan
aplikasi sederhana sederhana sikap sopan dan santun (etika Mengembangkan
public), menerima masukan dari pelayanan
mentor (Nasionalisme – sila ke-4), kesehatan yang
Melakukan konsultasi sehingga berorientasi pada
terdapat kejelasan (akuntabilitas) kepuasan pelangga
37
KONTRIBUSI PENGUATAN
TAHAPAN
NO KEGIATAN OUTPUT/HASIL KETERKAITAN SUBSTANSI MATA TERHADAP VISI NILAI
KEGIATAN
PELATIHAN MISI ORGANISASI ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7
Kepala Puskesmas korupsi), transparan (akuntabilitas) diharapakan
(selaku KPA) terpenuhinya S
kebutuhan Senantiasa
Keterkaitan dengan Agenda 3 : perbekalan farmasi berusaha
Managemen ASN : merupakan wujud memberikan
Dilakukan dengan penuh professional dari kontribusi visi pelayanan prima
dan sesuai dengan etika public Puskesmas
Pembuatan Surat Pembuatan surat Pembuatan dokumen pemesanan Pamotan yaitu : Melakukan
Pesanan ke pesanan (SP) sesuai dengan standard prosedur dalam “Menjadi pekerjaan
supplier menggunakan format pemesanan di PBF atau distributor alat Puskesmas dengan dengan
word kesehatan (kejelasan-akuntabilitas), peayanan prima semangat tanpa
Pembuatan dokumen pemesanan menuju Kecamatan pamrih
sesuai dengan obat dan BMHP yang Pamotan Sehat”
serta jumlah yang dibutuhkan jujur (anti
korupsi) karena proses pemesanan Serta berkontribusi
menggunakan uang negara maka dalam misi
penggunaan sumber daya negara Puskesmas I khlas dalam
secara bertanggung jawab dan Pamotan yang bekerja melayani
efisiensi (akuntabilitas) pertama dan Kedua masyarakat
yaitu
Menyelenggarakan Melakukan
Keterkaitan dengan Agenda 3 : pelayanan pekerjaan secara
Manajemen ASN kesehatan yang ikhlas dan tanpa
Pembuatan dokumen pemesanan atau bermutu, merata pamrih
Surat Pesanan (SP) dilakukan oleh dan terjangkau bagi
apoteker dan dengan persetujuan masyarakat di
atasan atau pimpinan selaku KPA wilayah kerja A
Pelayanan Publik Puskesmas Akan
Pemesanan obat dan BMHP, Alat Pamotan dan mengutamakan
kesehatan serta reagen dilakukan untuk Mengembangkan kepentingan
memenuhi kebutuhan puskesmas guna pelayanan pelanggan /
menunjng kelancaran pelayanan kesehatan yang masyarakat
Konsultasi kepada Terselenggaranya Mendorong komunikasi yang lebih berorientasi pada
38
KONTRIBUSI PENGUATAN
TAHAPAN
NO KEGIATAN OUTPUT/HASIL KETERKAITAN SUBSTANSI MATA TERHADAP VISI NILAI
KEGIATAN
PELATIHAN MISI ORGANISASI ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7
mentor terkait Surat konsultasi dan surat besar dan kerjasama dengan atasan kepuasan pelangga Melakukan
Pesanan (SP) yang pesanan disetujui (Transparansi-akuntabilitas), pemesan sesua
akan digunakan oleh mentor Konsultasi dengan mentor dengan dengan
untuk melakukan sikap sopan dan santun (etika kebutuhan
pemesanan public), menerima masukan dari
mentor (Nasionalisme – sila ke-4),
Melakukan konsultasi sehingga G
terdapat kejelasan (akuntabilitas) Gotong royong,
sopan santun,
Keterkaitan dengan Agenda 3 : jujur dan murah
Manajemen ASN : senyum sebagai
Menerapkan kode etik ASN dalam kuncinya
proses berkonsultasi dengan mentor
Penanda tanganan Surat Pesanan (SP) Surat pesanan (SP) yang digunakan Melakukan
dan pemberian cap yang telah ditanda untuk melakukan pemesanan ditanda pemesana
stempel tangani Atasan atau tangan oleh atasan dan dicap stempel secara jujur yaitu
Kepala Puskesmas sebagai legalitas (antikorupsi), sesuai yang
selaku KPA dan pembuatan surat pesanan dilakukan dibutuhkan dan
Apoteker dengan jujur (anti korupsi), jelas sesuai jumlah
Penanggung Jawab (akuntabilitas) kebutuhan
(APJ) disertai dengan
cap stempel UPT Keterkaitan dengan Agenda 3 :
Puskesmas Pamotan Manajemen ASN :
Prosedur pemesanan dilakukan sesuai
dengan SOP
Pemesanan Surat Pesanan (SP) Melakukan pemesanan sebelum barang
dilakukan dikirimkan melalui yang dibutuhkan habis atau dengan kata
pesan singkat lain ketapatan waktu pemesanan (anti
Whatsup korupsi), Menjalankan tugas sesuai
profesionalitas dan tanggung jawab
(etika public), Bersikap sopan dan
santun(etika publik), Menerapkan
system “hemat” (etika public) dalam
39
KONTRIBUSI PENGUATAN
TAHAPAN
NO KEGIATAN OUTPUT/HASIL KETERKAITAN SUBSTANSI MATA TERHADAP VISI NILAI
KEGIATAN
PELATIHAN MISI ORGANISASI ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7
melakukan pembelanjaan dengan
memaksimalkan penggunaan obat-
obatan yang telah tersedia di GFK,
Pemesanan dilakukan secara
transparan (akuntabilitas), Bekerja
sama (komitmen mutu) dengan
supplier secara baik , Menjadi rekanan
yang dapat dipercaya (komitmen
mutu), Melakukan pemesanan sesuai
yang dibutuhkan dan tidak
menyelewengkan uang negara (anti
korupsi)
Keterkaitan dengan Agenda 3 :
Manajemen ASN :
Melakukan kegiatan pemesanan sesuai
dengan kode etik dan SOP
Proses Terpenuhinya proses Pembuatan dokumen dibuat secara
penyelesaian Administrasi dan jelas (akuntabilias) sesuai dengan
adminitrasi dan proses pelunasan pemesanan yang dilakukan, pembuatan
proses pelunasan tagihan, yaitu dokumen dilakukan tepat waktu (anti
faktur atas tagihan tersedianya dokumen korupsi) untuk menghidari system
untuk proses “lock”, mengerjakan dokumen
pelunasan, yaitu : kelengkapan pembayaran dengan
• C5 disiplin, tanggung jawab, kerja keras
• Kuitansi (anti korupsi), Proses pengiriman
Pembelian dokumen ke distributor menggunakan
• Nota pembelian email atau whatsup untuk efektivitas
• Berita Acara dan efisiensi (komitemen mutu),
Hasil proses komunikasi dengan pihak
Pemeriksaan distributor dilakukan secara sopan dan
Pekerjaan santun (etika publik), dilakukan
dengan penuh tanggug jawab
(akuntabilitas)
40
KONTRIBUSI PENGUATAN
TAHAPAN
NO KEGIATAN OUTPUT/HASIL KETERKAITAN SUBSTANSI MATA TERHADAP VISI NILAI
KEGIATAN
PELATIHAN MISI ORGANISASI ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7
• Berita Acara
Serah Terima Keterkaitan dengan Agenda 3:
Hasil Pekerjaan Manajemen ASN :
• Berita Acara Pembuatan dokumen kelengkaan
Pengajuan pembayaran dilakukan sesuai dengan
Pembayaran prosedur
Pengajuan Proses C5 sudah ditanda Bersikap sopan dan santun(etika
pembayaran tangani oleh Kepala public), dalam berkoordinasi dengan
Puskesmas, PPK- Kepala Puskesmas, PPK-BLUD, PPTK
BLUD, PPTK (Pejabat Teknis Pelaksana) dan
(Pejabat Teknis Bendahara , bekerja keras, jujur, dan
Pelaksana) dan tepat waktu (anti korupsi)
Bendahara
Pengeluaran
Keterkaitan dengan Agenda 3 :
Bendahara Mejemen ASN :
melakukan Melakukan pekerjan ini dengan
pembayaran atas sungguh-sungguh dan penuh Tangguh
tagihan jawab serta sesuai prosedur
Bendahara
memberikan bukti
billing pembayaran,
SSP dan bukti bayar
pajak
6. Evaluasi pengadaan Form evaluasi untuk Proses Evaluasi ini
perbekalan farmasi aplikasi telah terisi, pelaksanaan bertujuan untuk
secara mandiri mendapat masukan evaluasi memberikan
menggunakan dan penilaian untuk pengadaan obat, kontribusi pada
aplikasi pengadaan system ini bahan medis habis Nilai Organisai
Melakukan Disetujui pembuatan Dalam berkonsultasi dengan mentor pakai (BMHP), Alat Puskesmas
konsultasi dengan form evaluasi dilakukan dengan penuh tanggung Kesehatan dan Pamotan, Yaitu
41
KONTRIBUSI PENGUATAN
TAHAPAN
NO KEGIATAN OUTPUT/HASIL KETERKAITAN SUBSTANSI MATA TERHADAP VISI NILAI
KEGIATAN
PELATIHAN MISI ORGANISASI ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7
(Sumber kegiatan : mentor terkait form jawab(akuntabilitas) dengan sikap reagen demi A
SKP dan Inovasi) evaluasi sopan dan santun (etika publik), terlaksananya Anda Puas
dapat menerima masukan dan pengadaan kamipun
kritikan dengan baik (etika public), obat,BMHP, alkes bangga
menerima pendapat dari mentor dan reagen secara
(nasionalisme sila ke-4) mandiri Bila system
menggunakan pengadaan obat
aplikasi sederhana secara mandiri ini
Keterkaitan dengan Agenda 3 : sebagai wujud dilakukan
Manjemen ASN : proses kontribusi evaluasi maka
Melakukan proses konsultasi terkait dari visi Puskesmas dapat
form evaluasi dengan mentor sesuai Pamotan yaitu memberikan
dengan kode etik ““Menjadi gambara apa
Mencetak dan Tercetaknya form Mencetak form evaluasi dilakukan Puskesmas dengan yang perlu
menggandakan evaluasi dengan penuh tanggung jawab peayanan prima diperbaiki dari
form evaluasi (akuntabilitas), tepat waktu (anti menuju Kecamatan system tersebut,
korupsi), melakukan tugas secara Pamotan Sehat” seberapa efektif
mandiri, disiplin (anti korupsi), form Karena apabila dan seberapa
evaluasi dicetak dengan jelas ada keterlambatan efisienkah
(akuntabilitas) sehingga tidak dalam pembayaran system tersebut
membingungkan koresponden dalam dapat berdampak dapat berjalan
pengisian juga pada proses
pemesanan
Rencana pelaksanaan kegiatan yaitu mulai tanggal 2 September 2021 sampai dengan 9 Oktober 2021. Adapun
penjelasan rancagan tiap tahapan aktualisasi pada masing kegiatan yaitu sebagai berikut :
43
Tabel 8. Jadwal Kegiatan Aktualisasi dan Habituasi
September 2021 Oktober 2021
No Kegiatan RENCANA BUKTI KEGIATAN
3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 1 2 3 4 5 6 7 8 9
44
September 2021 Oktober 2021
No Kegiatan RENCANA BUKTI KEGIATAN
3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Keterangan : 𝐗
Jadwal libur
45
G. ANTISIPASI DAN STRATEGI MENGHADAPI KENDALA
Dalam melaksanakan rencana kegiatan tentunya ada kendala yang akan dihadapi.
Untuk itu sebelum melaksanakan setiap rencana kegiatan yang sudah dijadwalkan,
maka penulis membuat tabel antisipasi dan strategi dalam menghadapi kendala yang
mungkin timbul sebagai berikut :
Tabel 9. Antisipasi dan Strategi Menghadapi Kendala
ANTISIPASI DAN
KENDALA YANG
NO KEGIATAN STRATEGI
MUNGKIN TERJADI
MENGHADAPI KENDALA
1 2 3 4
1. Membuat SOP tentang Kesulitan dalam Berkonsultasi dengan
Pengadaan obat, bahan medis pencarian referensi atasan, mentor dan
habis pakai (BMHP), Alat atau pedoman untuk pengadaan bagian barang
Kesehatan dan Reagan secara pembuatan SOP dan jasa Puskesmas
Mandiri Pamotan
2. Kegiatan Pendataan obat-obat, Kurang teliti dalam Dilakukan cross check
BMHP, Alat Kesehatan dan melakukan pendataan ulang untuk meminimalisir
Reagen yang dibutuhkan namun terjadinya kesalahan
belum tersedia di Unit Farmasi
Puskesmas Pamotan
3. Pendataan supplier atau Tidak semua supplier Mencari supplier lain yang
distributor obat dan BMHP bersedia menjadi bersedia untuk bekerja
rekanan karena letak sama
dan posisi puskesmas
pamotan yang tidak
mudah dijngkau oleh
supplier
4. Pembuatan Aplikasi sederhana Ketidakmampuan Meminta bantuan kepada
serta Sosialisasi penggunaan peserta dalam teman yang memiliki
aplikasi sederhana kepada pihak pembuatan aplikasi kemapuan dalam
dan unit terkait sederhana pembuatan system atau
aplikasi sederhana
5. Proses pemesanan dan Barang yang dipesan Dilakukan proses
penyelesaian kelengkapan tidak dating pemesanan ulang di
dokumen administrasi distributor lainnya
pembayaran
6. Proses evaluasi pengadaan Pembuatan form Meminta saran dan
obat, bahan medis habis pakai evaluasi masukan kepada mentor
(BMHP), Alat Kesehatan (Alkes),
dan reagen secara mandiri
menggunakan system aplikasi
sederhana
46
BAB III. PELAKSANAAN AKTUALISASI DAN HABITUASI
A. PERUBAHAN KEGIATAN DARI RANCANGAN AWAL
Pada saat melakukan aktualisasi dan habituasi, ada beberapa perubahan kegiatan
dengan hasil atau output yang sama. Beberapa perubahan kegiatan tersebut dapat
dilihat pada table 10.
Tabel 10. Perubahan Kegiatan dari Rancangan Awal
NO KEGIATAN SEMULA MENJADI PENJELASAN
PERUBAHAN
1 Mengganti tahapan Kegiatan ke-5 tahapan Surat Pesanan Lebih efektif dan efisien serta
kegiatan yang ke-5 yang kedua yaitu : tercetak secara data Surat Pesanan (SP)
otomatis dari tersimpan secara terintegrasi
Pembuatan Surat system
Pesanan ke supplier
menggunakan
ms.word
2 Pengajuan proses Terdapat proses Akan terlaksana Tahapan kegiatan ini
pembayaran pengajuan diluar jadwal RA dilakukan diluar jadwal RA
(Kegiatan ke-5 - tahap pembayaran ke (Rancangan (Rancangan Aktualisasi)
kegiatan ke-enam) bendahara Aktualisasi) karena supplier atau
distributor belum mengirimkan
faktur tagihan kepada UPT
Puskesmas Pamotan
3 Pembuatan Undangan Dilakukan kerja sama Pemberitahuan Karena di kabupaten
untuk sosialisasi dengan TU untu melalui pesan Rembang sedang dilakukan
system atau aplikasi pembuatan undangan singkat whatsup percepatan dan kejar target
pengadaan vaksinasi, terkendala
menyatukan waktu.
4 Evaluasi system yang Evaluasi system Menggunakan Lebih efektif dan efisien dalam
sebelumnya pengadaan perbekalan media google form pengerjaannya
menggunakan form farmasi semula dan mengirimkan
manual menjadi menggunakan form alamat atau link
menggunakan media manual dan google form kepada
googl form digandakan pihak terkait
5 Tambahan Nilai Tidak ada aktivitas Melakukan salam Lebh banyak
ANEKA Nasionalisme memberikan salam sebelum mengimplementasikan nilai
sila ke 1 dan ke 3 pada sebelum berkonsultasi ANEKA
setiap tahapan berkonsultasi dengan mentor
konsultasi dengan
mentor disemua Tidak menggunakan Menggunakan
kegiatan bahasa Indonesia yang bahasa Indonesia
baik dan benar yang baik dan benar
saat berkonusltasi
6 Menggabungkan Setiap kegiatan Konsultasi dengan Karena di kabupaten
tahapan konsultasi terdapat tahapan mentor dilakukan di Rembang sedang dilakukan
kepada mentor konsultasi dengan setiap ada output percepatan dan kejar target
mentor dan dilakukan serta apabila ada vaksinasi, membuat waktu
dengan tatap muka kendala bertemu mentor kurang
maksimal maka dilaukan
konsultasi menggunakan
pesan singkat whatsup
47
B. PELAKSANAAN AKTUALISASI DAN HABITUASI
Pada rancangan aktualisasi dan habituasi penerapan nilai-nilai dasar ASN, saya
membuat enam (6) langkah kegiatan untuk pemecahan core issue saya, enam (6)
kegiatan tersebut adalah :
1. Membuat SOP Pengadaan Perbekalan Farmasi secara Mandiri
(sumber kegiatan : SKP)
48
1. Kegiatan kesatu : Membuat SOP Pengadaan Perbekalan Farmasi
secara Mandiri
e. Aktualisasi dan Habituasi Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI dan Nilai-
Nilai Dasar ANEKA :
Gambar 4. Proses pembuatan draft SOP Pengadaan Perbekalan Farmasi secara mandiri
sebagai bukti aktualisasi dan habituasi akuntabilitas dan etika pubik
49
Melakukan diskusi dengan mentor terkait pembuatan SOP dengan penuh
rasa tanggung jawab (akuntabilitas), serta bersikap sopan dan santun
(etika public), dalam pembuatan SOP menerima pendapat atau
masukan dari mentor (nasionalisme sila ke-4), dilakukan pembuatan
SOP dilakukan secara efektif dan efisien (komitmen mutu) guna
mempersingkat kerja pemenuhan kebutuhan untuk unit-unit kerja di
puskesmas pamotan, alur untuk pemesanan dibuat secara (jujur)(anti
korupsi)
Gambar 5. Berdiskusi dengan mentor terkait draft SOP Perbekalan farmasi sebagai bukti
aktualisasi dan habituasi nasionalisme sila ke-4, etika public dan akuntabilitas
Karena dalam tahap ini berhubungan dengan unit lain yaitu TU (Tata Usaha)
maka dalam meminta nomor pengesahan SOP diperlukan sikap sopan
santun (etika public), SOP tanpa nomor pengesahan tidak ada
legalitasnya sehingga pada tahap ini penulis berusaha menerapkan
legalitas (anti korupsi), pengaplikasian sikap mandiri, kerja keras dan
bertanggung jawab (anti korupsi) pada tahap ini juga diperlukan.
50
Gambar 6. Berdiskusi dengan Kepala TU untuk penomoran SOP dengan
mengimplementasika nilai ANEKA yaitu etika public dan anti korupsi
4) Melakukan pengarsipan
Gambar 7. Proses pengarsipan SOP sebagai bukti aktualisasi akuntabilitas dan etika
public
51
f. Analisis Dampak Bila Nilai-nilai ANEKA Tidak Diaplikasikan dalam
Pelaksanaan Tugas :
3) Apabila saya tidak menerapkan nilai Etika Publik, maka saya menjadi
pribadi yang tidak beretika, dan tidak mempunyai unggah – ungguh
dalam berinteraksi dengan atasan maupun rekan kerja
4) Apablia saya tidak menerapkan nilai Komitmen Mutu, maka saya dala
membuat SOP tidak bekerja secara efektif dan efisien.
5) Apabila saya tidak menerapkan nilai Anti Korupsi, saya tidak jujur dalam
membuat SOP dan akan membuat hasil kegiatan tidak sesuai dengan
kenyataan.
52
pelanggan.
e. Aktualisasi dan Habituasi Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI dan Nilai-
Nilai Dasar ANEKA :
53
Gambar 8. Bekerja sama serta berdiskusi dengan rekan kerja Tenaga Teknis Kefarmasian
terkait data perbekalan farmasi yang dibutuhkan dengan menerapkan nilai etika
public dan akuntabilitas
54
dengan menggunakan tehnik rata-rata jumlah penggunaan sebelumnya
55
56
Tabel 12. Tabel perhitungan perbekalan farmasi yang dibutuhkan
JENIS A = (B + C + D) - E
D Rencana
B C
NO TANGGAL NAMA Satuan ( Waktu E A untuk 3
(Pemakaian (Stok
OBAT ALKES BMHP Tunggu) (SISA (Rencana bulan
Rata- Pengaman)
(3 STOK) Kebutuhan/bulan)
Rata/bulan) (15%)
minggu)
1 07/09/2021 Cut gut 3/0 Chromic with needle pieces √ 10 2 8 0 20 59
2 07/09/2021 Cut gut 3/0 plan with needle pieces √ 10 2 8 0 20 59
3 07/09/2021 Silk Black 3/0 with needle pieces √ 10 2 8 0 20 59
4 07/09/2021 Oxytocin injeksi ampul √ 7 1 5 0 14 41
5 07/09/2021 Gentamicine Salep Kulit tube √ 9 1 7 0 17 51
6 07/09/2021 Handscoon Non seril M pieces √ 171 26 129 0 326 977
7 07/09/2021 Nifedipin tab 10 mg tablet √ 79 12 59 0 151 452
8 07/09/2021 Daryantulle lembar √ 6 1 4 0 11 33
9 07/09/2021 Gentamicine Salep Mata tube √ 29 4 22 0 55 164
10 07/09/2021 Diazepam Tab 5 mg tablet √ 62 9 47 0 118 355
11 07/09/2021 Domperidon Tab tablet √ 401 60 301 0 762 2286
12 07/09/2021 Stik Kolesterol Benecheck strip √ 3 0 2 0 5 15
13 07/09/2021 Alkohol Swab lembar √ 1143 171 857 0 2171 6514
14 07/09/2021 Chloramphenicol TT botol √ 6 1 5 0 11 34
15 07/09/2021 Betamethason Salep Kulit tube √ 26 4 20 0 50 150
16 07/09/2021 Bioplacenton Salep tube √ 3 0 2 2 4 11
17 07/09/2021 Tranfusi Set pieces √ 3 0 2 0 5 16
18 07/09/2021 Vitamin C 50 mg tab tablet √ 1429 214 1071 0 2714 8143
19 07/09/2021 Asam traneksamat injeksi ampul √ 2 0 1 0 3 9
20 07/09/2021 Scabimite Salep Kulit tube √ 1 0 1 0 2 6
21 07/09/2021 GOM botol √ 1 0 1 0 1 4
22 07/09/2021 Furosemide Injeksi ampul √ 1 0 1 0 3 8
23 07/09/2021 Serbuk PK tube √ 4 1 3 0 7 20
24 07/09/2021 Ketoconazole tablet tablet √ 82 12 62 0 156 467
25 07/09/2021 Akita Tablet (Attapulgit) tablet √ 114 17 86 100 117 351
26 07/09/2021 Digoxin Tablet tablet √ 43 6 32 0 81 244
27 07/09/2021 D40% flabot √ 0,6 0 0 0 1 3
28 10/09/2021 Kertas Lensa Box √ 29 4 21 0 54 163
57
3) Melakukan crosscheck ke IFK Dinas Kesehatan Kabupaten Rembang
Gambar 10. Bukti screenshoot komunikasi dengan pihak IFK Dinas Kabupaten Rembang
untuk crosscheck ketersediaan barang yang dibutuhkan di Puskesmas
Dalam melakukan tugas pada tahap ini diperlukan sikap sopan dan santun
(etika publik) karena diperlukan koordinasi dan kerja sama (etika pubik)
dengan penanggung jawab wilayah di GFK Dinas Kesehatan Kabupaten
Rembang, melakukan cross check dengan jelas dan transparan
(akuntabilitas)
58
Tabel 13. Data perbekalan farmasi yang dibutuhkan serta tersedia di IFK Dinas Kabupaten Rembang
JENIS KETERSEDIAAN di GFK
NO TANGGAL NAMA Satuan TIDAK
OBAT ALKES BMHP TERSEDIA
TERSEDIA
1 07/09/2021 Cut gut 3/0 Chromic with needle pieces √ √
2 07/09/2021 Cut gut 3/0 plan with needle pieces √ √
3 07/09/2021 Silk Black 3/0 with needle pieces √ √
4 07/09/2021 Oxytocin injeksi ampul √ √
5 07/09/2021 Gentamicine Salep Kulit tube √ √
6 07/09/2021 Handscoon Non seril M pieces √ √
7 07/09/2021 Nifedipin tab 10 mg tablet √ √
8 07/09/2021 Daryantulle lembar √ √
9 07/09/2021 Gentamicine Salep Mata tube √ √
10 07/09/2021 Diazepam Tab 2 mg tablet √ √
11 07/09/2021 Domperidon Tab tablet √ √
12 07/09/2021 Stik Kolesterol Benecheck strip √ √
13 07/09/2021 Alkohol Swab lembar √ √
14 07/09/2021 Chloramphenicol TT botol √ √
15 07/09/2021 Betamethason Salep Kulit tube √ √
16 07/09/2021 Bioplacenton Salep tube √ √
17 07/09/2021 Tranfusi Set pieces √ √
18 07/09/2021 Vitamin C 50 mg tab tablet √ √
19 07/09/2021 Asam traneksamat injeksi ampul √ √
20 07/09/2021 Scabimite Salep Kulit tube √ √
21 07/09/2021 GOM botol √ √
22 07/09/2021 Furosemide Injeksi ampul √ √
23 07/09/2021 Serbuk PK tube √ √
24 07/09/2021 Ketoconazole tablet tablet √ √
25 07/09/2021 Akita Tablet (Attapulgit) tablet √ √
26 07/09/2021 Digoxin Tablet tablet √ √
27 07/09/2021 D40% flabot √ √
28 10/09/2021 Kertas Lensa Box √ √
Berkoordinasi dengan IFK atau GFK untuk stok ketersediaan barang yang
dibutuhkan (Whole Of Government)
59
Keterkaitan dengan Agenda 3 :
Manajemen ASN :
WoG :
Bekerja sama dan berkoordinasi dengan lintas sector yaitu IFK Dinas
Kesehatan Kabupaten Rembang untuk melakukan crosscheck
ketersediaan barang yang dibutuhkan
60
Tabel 14. Data perbekalan farmasi yang dibutuhkan dan akan dilakukan pemesanan
KALKULASI
JENIS A = (B + C + D) – E
PEMESANAN
Rencana
NO TANGGAL NAMA Satuan B untuk 3
C A
(Pemakaia D E bulan
(Stok (Rencana Jumla
OBAT ALKES BMHP n Rata- ( Waktu (SISA Satuan
Pengaman) Kebutuhan/ h
Rata/bulan Tunggu) STOK)
(15%) bulan)
)
1 07/09/2021 Oxytocin injeksi Ampul √ 7 1 5 0 14 41 Box 100's 1
2 07/09/2021 Gentamicine Salep Kulit Tube √ 9 1 7 0 17 51 Tube 51
3 07/09/2021 Nifedipin tab 10 mg Tablet √ 79 12 59 0 151 452 Box 100's 5
4 07/09/2021 Daryantulle lembar √ 6 1 4 0 11 33 Box 10's 3
5 07/09/2021 Gentamicine Salep Mata Tube √ 29 4 22 0 55 164 tube 3,5 gr 164
6 07/09/2021 Diazepam Tab 5 mg Tablet √ 62 9 47 0 118 355 Box 100's 4
7 07/09/2021 Domperidon Tab Tablet √ 401 60 301 0 762 2286 Box 100's 23
Stik Kolesterol
0
8 07/09/2021 Benecheck Box √ 2 2 0 4 11 Box 50's 11
9 07/09/2021 Stik Gula Benecheck Box √ 6 1 4 0 11 33 Box 50's 33
10 07/09/2021 Chloramphenicol TT Botol √ 6 1 5 0 11 34 Botol 5 ml 34
Betamethason Salep
4
11 07/09/2021 Kulit Tube √ 26 20 0 50 150 Tube 150
12 07/09/2021 Bioplacenton Salep Tube √ 3 0 2 2 4 11 tube 11
13 07/09/2021 Asam traneksamat injeksi Ampul √ 2 0 1 0 3 9 Box 10's 1
14 07/09/2021 Scabimite Salep Kulit Tube √ 1 0 1 0 2 6 Tube 6
15 07/09/2021 GOM Botol √ 3 1 3 0 7 20 Pot 20
16 07/09/2021 Furosemide Injeksi Ampul √ 1 0 1 0 3 8 Box 10's 1
17 07/09/2021 Serbuk PK Tube √ 4 1 3 0 7 20 Pot 24
18 07/09/2021 Ketoconazole tablet Tablet √ 82 12 62 0 156 467 Box 100's 5
19 07/09/2021 Akita Tablet (Attapulgit) Tablet √ 114 17 86 100 117 351 Box 100's 4
20 07/09/2021 Digoxin Tablet Tablet √ 43 6 32 0 81 244 Box 100's 3
21 10/09/2021 Kertas Lensa Box √ 1 0 1 0 2 6 Pack 100's 6
61
5) Melakukan konsultasi dengan mentor terkait pendataan perbekalan
farmasi yang dibutuhkan dan tidak tersedia di pelayanan farmasi
serta jumlah yang akan dipesan Puskesmas Pamotan
Gambar 11. Kegiatan konsultasi dengan mentor untuk data perbekalan farmasi yang akan
dipesan dengan menerapkan nilai-nilai dasar ASN yaitu sopan santun (etika
public) dan nasionalisme
62
f. Analisis Dampak Bila Nilai-nilai ANEKA Tidak Diaplikasikan dalam
Pelaksanaan Tugas :
2) Ababila saya tidak menerapkan nilai Nasionalisme Sila ke-4, pada saat
berkonsultasi dengan mentor maka saya tidak dapat menerima
masukan dan saran dari mentor, tidak memiliki rasa legowo
menerima pendapat dan saran.
3) Apabila saya tidak menerapkan nilai Etika Publik, maka saya tidak bisa
bersikap sopan dan santun yang pada akhirnya saya tidak bisa
diterima oleh rekan kerja, karena dirasa tidak mempunyai unggah
ungguh dan terkesan menjadi ASN yang tidak bermoral.
5) Apabila saya tidak menerapkan nilai Anti Korupsi, maka dalam tahapan
kedua yaitu mendata perbekalan farmasi yang dibutuhkan tidak jujur
dan tidak mampu bekerja secara mandiri.
63
tersedia di IFK Dinas Kabupaten Rembang berkontribusi pada misi
Puskesmas Pamotan Dan berkontribusi untuk Misi Puskesmas
Pamotan yang kesatu yaitu Menyelenggarakan pelayanan kesehatan
yang bermutu, merata dan terjangkau bagi masyarakat di wilayah kerja
Puskesmas Pamotan.
perbekalan farmasi
e. Aktualisasi dan Habituasi Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI dan Nilai-
Nilai Dasar ANEKA :
1) Pendataan distributor
64
Melakukan pendataan supplier sesuai dengan ketentuan yang telah
ditetapkan (Managemen ASN), Pemilihan supplier tetap berdasarkan
pada pelayanan public (ketepatan pengiriman barang, barang yang dikirim
dengan tanggal kadaluwarsa yang lama, mutu dan kualitas barang
terjamin) (Pelayanan Publik).
2) Melakukan cross check terkait surat izin distributor obat dan Surat
Izin BMHP dan Alat Kesehatan (PAK)
65
Gambar 12. Melakukan pendatan supplier serta crosscheck supplier atau distributor
untuk legalitas dan dokumen supplier dengan menerapkan nilai anti
korupsi, nasionalisme dan etika publik
66
Tabel 16. Data kelengkapan supplier Perbekalan Farmasi
NO NAMA SUPLIER SYARAT
NO IZIN NPWP NO REKENING
BANK NO REKENING
1 PT. MEKAR JAYA MANDIRI NOMOR: FP.01.04/lV/01 I 4-el2020 21.052.838.6-504.000 Bank BPD Jateng 1.034.010.796
67
3 PT. HACHI SUKSES MAKMUR NOMOR: FP.01.04/IV/0076-e/2020 92.817.963.9-504.000 BPD Jateng 1-089-00367.5
68
PT. MULIA ANUGERAH PERDANA FP 01.04/0256-e/2021 81.230.508.4-507.000 BRI 0066.01.001083
5 562
69
7 PT. MULAWARMAN KESADA FK.01.01/VI/1726-e/2020 76.468.289.4-517.000 Bank Jateng 1-146-002052
MEDICALINDO
70
9 PT. GREAT MATARAM NOMOR : FP.01.04/IV/0592/2018 01.144.129.2-511.000 BCA 009.115.5582
71
11 PT. PANDA MITRA SETIA NOMOR : FK.01.01/VI/603-e/2019 31.551.098.2-518.000 Mandiri 135-000997271
72
13 PT. DINAR PATRA PRATAMA NOMOR : FK.01.01/VI/4443-e/2021 31.431.899.9-517.000 BPD Jateng 1.034.01464.3
73
Keterkaitan dengan Agenda 3 :
Gambar 13. Melakukan konsultasi terkait pemilihan distributor dengan menerpakan nilai
akuntabilitas, nasionalisme dan etika public
Pada tahap kegiatan pemilihan supplier saya meminta saran dan pendapat
mentor dengan penuh rasa lapang dan menerpakan nilai kode etik
(managemen ASN)
4) Menetapkan distributor
74
KEMENKES , Pemilihan supplier dilakukan secara supportif
(Nasionalisme Sila ke-4) , Menjalankan tugas dalam menskrining supplier
dilakukan secara professional dan tidak memihak, Jujur, bertanggung
jawab dan berintegritas tinggi, Tidak menerima suap (etika public) dari
distributor atau supplier, dan Memberikan penilaian obyektif (komitmen
mutu) dalam pemilihan supplier, Pemilihan supplier dilakukan secara jujur
dan adil (anti korupsi) tanpa terpengaruh pada embel-embel yang
dijanjikan.
75
Tabel 17. Pemilihan Suplier untuk Perbekalan Farmasi yang Dibutuhkan
KESESUAIAN DI DISTRIBUTOR
Kalkulasi Pemesanan
NO NAMA BARANG PT. MJM PT. TSJ PT. HSM PT. MKM PT. PMS PT. TK
Satuan Jumlah Harga Stok Harga Stok Harga Stok Harga Stok Harga Stok Harga Stok
1 Oxytocin injeksi Box 100's 1 Rp 3.644 ada - - - - -
2 Gentamicine Salep Kulit Tube 51 Rp 3.520 ada - Rp 7.700 ada - - -
3 Nifedipin tab 10 mg Box 100's 5 Rp 20.100 ada - - - - -
4 Daryantulle Box 10's 3 Rp 291.900 ada - - - - -
5 Gentamicine Salep Mata tube 3,5 gr 164 Rp 9.000 ada - Rp 12.100 ada - - -
6 Diazepam Tab 5 mg Box 100's 4 - - - - - ada
7 Domperidon Tab Box 100's 23 Rp 15.700 ada - Rp 30.000 ada - - -
8 Stik Kolesterol Benecheck Box 50's 11 - - - - 250.000 ada -
9 Chloramphenicol TT Botol 5 ml 34 Rp 9.460 ada - Rp 10.500 ada - - -
10 Betamethason Salep Kulit Tube 150 Rp 3.630 ada - Rp 5.500 ada - - -
11 Neocenta tube 11 Rp 32.700 ada - Rp 15.500 ada - - -
12 Asam traneksamat injeksi Box 10's 1 - - 110.000 ada - - - -
13 Scabimite Salep Kulit Tube 6 Rp 66.825 ada - - - - -
14 GOM Pot 20 Rp 4.000 ada - Rp 6.600 ada - - -
15 Furosemide Injeksi Box 10's 1 - 38.500 ada - - - -
16 Serbuk PK Pot 24 Rp 6.050 ada - - - - -
17 Ketoconazole tablet Box 100's 5 Rp 30.500 ada - Rp 30.500 ada - - -
18 Akita Tablet (Attapulgit) Box 100's 4 Rp 32.300 ada - Rp 28.500 ada - - -
19 Digoxin Tablet Box 100's 3 Rp 19.000 ada - Rp 16.000 ada - - -
20 Kertas Lensa Pack 100's 6 - - - Rp 40.000 ada - -
Keterangan :
1. PT. MJM : PT. Mekar Jaya Mandiri
2. PT. TSJ :PT. Tri Sapta Jaya
3. PT. HSM : PT. Hachi Sukses Makmur
4. PT. MKM : PT. Mulawarman Kesada Medicalindo
5. PT. PMS : Panda Mitra Setia
6. PT. TK : PT. Tiara Kencana
76
f. Analisis Dampak Bila Nilai-nilai ANEKA Tidak Diaplikasikan dalam
Pelaksanaan Tugas :
2) Ababila saya tidak menerapkan nilai Nasionalisme Sila ke-4, maka saya
tidak dapat menerima masukan dan arahan dari mentor, serta tidak
berlaku suportif dalam memilah distributor perbekalan farmasi.
4) Apablia saya tidak menerapkan nilai Komitmen Mutu, maka saya akan
berlaku tidak obyektif dalam memilih distributor.
5) Apabila saya tidak menerapkan nilai Anti Korupsi, saya tidak mampu
berlaku jujur dalam melakukan aktualisasi saya terkait pendataan
supplier atau distributor.
77
pamotan yang kesatu dan kedua, yaitu Menyelenggarakan pelayanan
kesehatan yang bermutu, merata dan terjangkau bagi masyarakat di
wilayah kerja Puskesmas Pamotan dan Mengembangkan pelayanan
kesehatan yang berorientasi pada kepuasan pelanggan.
e. Aktualisasi dan Habituasi Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI dan Nilai-
Nilai Dasar ANEKA :
78
Gambar 14. Proses pembuatan aplikasi dengan bantuan tim teknis IT dengan menerapkan
nilai aktualisasi nasionalisme, komitmen mutu, etika public dan anti korupsi.
79
Menerapkan kode etik ASN dalam proses berkonsultasi dengan mentor
(Manajemen ASN)
Gambar 15. Berdiskusi dengan mentor terkait aplikasi pengadaan perbekalan farmasi yang
akan disosialisaikan kepada unit terkait dengan menerapkan nilai
akuntabilitas, etika public, nasionalisme sila ke-4
3) Menyiapkan materi dan video tutorial penggunaan aplikasi sederhana
tersebut
80
Gambar 16. Tampilan awal untuk tutorial penggunaan aplikasi pengadaan perbekalan
farmasi dengan menerapkan nilai-nilai dasar ASN yaitu anti korupsi dan
komiten mutu
81
Gambar 17. Bukti screeshot Undangan sosialisasi pengadaan perbekalan farmasi kepada
bendahara dengan tetap memperhatikan nilai-nilai ANEKA (etika public)
Gambar 18. Bukti screeshot Undangan sosialisasi pengadaan perbekalan farmasi kepada
Kepala Puskesmas selaku KPA dengan tetap memperhatikan nilai-nilai
ANEKA (etika public)
5) Sosialisai penggunaan aplikasi pengadaan perbekalan farmasi
82
sosialisasi, bekerja keras dan mandiri (anti korupsi) dalam pemberian
sosialisasi, memulai sosialisasi dengan salam atau menyapa (etika
public)
83
Gambar 21. Sosialisasi kepada bendahara keuangan tentang penggunaan aplikasi
pengadaan perbekalan farmasi dengan menerapkan nilai nasionalisme,
akuntabilitas dan etika public
84
masukan dan saran
3) Apabila saya tidak menerapkan nilai Etika Publik, maka saya tidak
mempunyai sopan dan santun dalam memberikan sosialisasi
penggunaan aplikasi perbekalan farmasi.
4) Apablia saya tidak menerapkan nilai Komitmen Mutu, tidak ada inovasi
dalam pembuatan apliasi pengadaan perbekalan farmasi serta tidak ada
inovasi dalam pembuatan media untuk sosialisasi.
85
5) Dan mendukung tujuan Puskesmas Pamotan yaitu Terwujudnya sistem
manajemen mutu yang efektif, efesien dan dapat dipertanggungjawabkan.
e. Aktualisasi dan Habituasi Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI dan Nilai-
Nilai Dasar ANEKA :
Gambar 23. Tampilan proses input perbekalan farmasi menggunakan aplikasi pengadaan
perbekalan farmasi dengan mnerapkan nilai akkuntabilitas, komitmen mutu dan
anti korupsi
86
Gambar 24. Tampilan daftar order perbekalan farmasi menggunakan aplikasi pengadaan
perbekalan farmasi dengan mnerapkan nilai akkuntabilitas, komitmen mutu dan
anti korupsi
Gambar 25. Tampilan daftar order perbekalan farmasi yang telah disetujui dan belum disetujui
oleh KPA yaitu Kepala Puskesmas pada aplikasi pengadaan perbekalan farmasi
dengan menerapkan nilai akkuntabilitas, komitmen mutu dan anti korupsi
87
Gambar 26. Proses perubahan jumlah pemesanan sesuai dengan advis dari KPA (Komite
Pengguna Anggaran)
Gambar 27. Proses pengadaan perbekalan farmasi telah disetujui semua oleh KPA
88
Gambar 28. Tampilan Surat Pesanan yang tercetak otomatis dari system sesuai dengan input
order
Gambar 29. Konsultasi kepada mentor terkait dengan perbekalan yang akan dipesan dengan
menerapkan nilai dasar ASN yaitu etika public,nasionalisme, akuntabilitas
89
(Nasionalisme – sila ke-4), Melakukan konsultasi sehingga terdapat
kejelasan (akuntabilitas)
Gambar 30. Tahapan kegiatan proes penandatangan Surat Pesanan sebagai aktualisasi dari
nilai dasar anti korupsi dan akuntabilitas
5) Pemesanan dilakukan
90
dapat dipercaya (komitmen mutu), Melakukan pemesanan sesuai yang
dibutuhkan dan tidak menyelewengkan uang negara (anti korupsi)
Gambar 31. Proses pengiriman SP melalui pesan singkat whatsup kepada supplier perbekalan
farmasi dengan menerapkan nilai dasar ASN Anti korupsi, etika public dan
komitmen mutu
Gambar 32. Proses pengiriman SP melalui pesan singkat whatsup dengan menerapkan nilai
91
dasar ASN Anti korupsi, etika public dan komitmen mutu
Gambar 33. Proses pengiriman SP melalui pesan singkat whatsup kepada supplier perbekalan
farmasi dengan menerapkan nilai dasar ASN Anti korupsi, etika public dan
komitmen mutu
Gambar 34. Proses pengiriman SP melalui pesan singkat whatsup kepada supplier perbekalan
farmasi dengan menerapkan nilai dasar ASN Anti korupsi, etika public dan
komitmen mutu
92
Gambar 35. Proses penyerahan Surat Pesanana Diazepam tablet 5 mg (Golongan
Psikotropika) secara langsung kepada supplier karena merupakan Surat
Pesanan Khusus dengan menerapkan nilai dasar ASN Anti korupsi, etika public
dan komitmen mutu
Manajemen ASN :
93
Link pembuatan proses penyelesaian dokumen kelengkapan
pembayaran :
3) Apabila saya tidak menerapkan nilai Etika Publik, saya tidak dapat
bekerja sama dengan supplier karena tidak mempunyai sopan dan
santun dalam beretika.
4) Apablia saya tidak menerapkan nilai Komitmen Mutu, saya tidak dapat
memberikan inovasi dalam melakukan pemesanan dengan
menggunakan aplikasi yang telah saya buat melainkan masih
menggunakan manual dan dapat menimbulkan terjadinya KKN.
5) Apabila saya tidak menerapkan nilai Anti Korupsi, maka saya tidak jujur
akan melakukan pemesanan atau tidak sesuai data perbekalan farmasi
yang dibutuhkan, serta tidak bekerja secara mandiri, disiplin dan kerja
keras.
94
3) Terselesainya proses pemesanan dan kelengkapan dokumen administrasi
pembayaran serta berkontribusi pada misi Puskesmas Pamotan yang
pertama dan Kedua yaitu Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang
bermutu, merata dan terjangkau bagi masyarakat di wilayah kerja
Puskesmas Pamotan dan Mengembangkan pelayanan kesehatan yang
berorientasi pada kepuasan pelanggan.
e. Aktualisasi dan Habituasi Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI dan Nilai-
Nilai Dasar ANEKA :
Saya melakukan konsultasi dengan mentor pada tahap ini melalui via
whatsup karena keterbatasan waktu bertemu dengan mentor karena mentor
sedang melakukan kejar target vaksinasi menjalankan kebijakan
pemerintah daerah Kabupaten Rembang dengan tetap menerapkan nilai-
nilai dasar ASN yaitu dengan penuh tanggung jawab (akuntabilitas)
95
dengan sikap sopan dan santun (etika publik), dapat menerima
masukan dan kritikan (etika public), menerima pendapat dari mentor
(nasionalisme sila ke-4)
Gambar 36. Proses berdiskusi dengan mentor melalui pesan singkat whatsup terkait dengan
form evaluasi yang akan digunakan untuk evaluasi degan menerapkan nilai dasar
ASN Anti korupsi, etika public dan komitmen mutu
96
memudahkan reponden dalam pengisian.
Gambar 37. Proses pembuatan google form sebagai media evaluasi untuk pengadaan
perbekalan farmasi menggunakan sistem terintegrasi dengan menerpakan nilai
akuntabilitas, anti korupsi dan akuntabilitas
Gambar 38. Tampilan google form untuk evaluasi sistem pengadaan perbekalan farmasi
Dalam melakukan tahapan ini berpedoman pada etika public seorang ASN
(managemen ASN)
97
Gambar 39. Pembagian google form kepada KPA (Komite Pengguna Anggaran) sebagai
penyetuju dengan menerapkan nilai akuntabilitas, etika public dan komitmen
mutu
Gambar 40. Pembagian google form kepada TTK (Tenaga Teknik Kefarmasian) sebagai
penerima barang order atau perbekalan farmasi yang dibutuhkan dengan
98
menerapkan nilai akuntabilitas, etika public dan komitemen mutu
Gambar 41. Pembagian google form kepada bendahara keuangan dengan menerapkan nilai
akuntabilitas, etika public dan komitemen mutu
Dalam pembacaan hasil form evaluasi bersikap lapang dan berjiwa besar
(Nasionalisme sila ke-1), bersedia mendengarkan pendapat orang lain
(nasionalisme sila ke-4), melaksanakannya secara jujur (anti korupsi),
bertanggung jawab, dan berintegritas tinggi (akuntabilitas).
Pada tahap kegiatan ini dilakukan dengan berdasarkan etika public seorang
ASN (managemen ASN)
99
Grafik 1. Data Hasil evaluasi sistem perbekalan farmasi oleh responden
Hasil Pengisian Evaluasi Sistem Pengadaan Perbekalan Farmasi
UPT Puskesmas Pamotan
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
Kemudahan dalam Kesesuaian Aplikasi Terintegrasinya Transparasni Efisiensi dan Proses transaksi Sistem pengadaan
penggunaan aplikasi dengan pengadaan data dari proses sistem dalam efektifitas sistem dilakukan dengan dapat digunakan
aplikasi prosedur mempermudah pengadaan hingga pengadaan untuk menunjang benar dan cepat secara
pengadaan koordinasi antar pembayaran perbeakaln pekerjaan berkelanjutan
bagian farmasi
INDIKATOR REVIEW
2) Ababila saya tidak menerapkan nilai Nasionalisme Sila ke-4, maka saya
tidak dapat masukan dari mentor terkait pembuatan google form.
3) Apabila saya tidak menerapkan nilai Etika Publik, maka saya tidak
bersikap sopan dan santun kepada responden yangmana dapat
berpengaruh kepada sikap responden diantaranya tidak bersedia
100
memberikan respon atas google form yang saya bagikan karena saya
tidak berlaku dengan sopan dan santun.
5) Apabila saya tidak menerapkan nilai Anti Korupsi, maka saya tidak
bekerja secara mandiri, displin dan tepat waktu sehingga tidak sesuai
dengan jadwal pada RA (Rancangan Aktualisasi) yang telah saya buat.
2) form evaluasi telah terisi, mendapat masukan dan penilaian untuk sistem
pengadaan perbekalan farmasi ini kontribusi dari visi Puskesmas Pamotan
yaitu ““Menjadi Puskesmas dengan peayanan prima menuju Kecamatan
Pamotan Sehat”, Karena apabila ada keterlambatan dalam pembayaran
dapat berdampak juga pada proses pemesanan
3) form evaluasi telah terisi, mendapat masukan dan penilaian untuk sistem
pengadaan perbekalan farmasi ini serta berkontriusi pada misi Puskesmas
Pamotan yang kesatu dan Kedua yaitu Menyelenggarakan pelayanan
kesehatan yang bermutu, merata dan terjangkau bagi masyarakat di
wilayah kerja Puskesmas Pamotan dan Mengembangkan pelayanan
kesehatan yang berorientasi pada kepuasan pelanggan.
101
Meningkatnya kualitas pelayanan secara profesional, ramah dan santun
yang berorientasi pada kepuasan pelanggan dan Terwujudnya sistem
manajemen mutu yang efektif, efesien dan dapat dipertanggungjawabkan.
Tabel 18. Gambaran Kondisi sebelum dan sesudah dan sebelum Aktualisasi dan habituasi
No Kegiatan Sebelum Aktualisasi Sesudah keterangan
Aktualisasi
1 Pembuatan SOP Belum terdapat SOP Terdapat SOP Ada petunjuk untuk
Pengadaan Pengadaan proses pengadaan
perbekalan farmasi perbekalan Farmasi perbekalan farmasi
secara mandiri secara mandiri secara mandiri
2 Pemesanan Pengadaan Pengadaan Pemenuhan
perbekalan perbekalan farmasi Perbekalan Farmasi perbekalan farmasi
farmasi secara secara mandiri masih dilakukan secara dapat dilakukan
mandiri dibantu oleh Dinas mandiri oleh sesegera mungkin
Kesehatan Puskesmas Pamotan karena sudah tidak
melalui Dinas
Kesehatan
3 Melakukan Belum ada kegiatan Dapat mengetahui Distributor memiliki
pendataan crosscheck legalitas apakah supplier atau Surat Izin dan terdaftar
legalitas supplier supplier atau distributor resmi di BPOM
distributor perbekalan perbekalan farmasi
farmasi yang telah bekerja
sama dengan
Puskesmas Pamotan
memiliki legalitas
4 Pengadaan Belum terdapat sistem Terdapat sistem Mmeminimalkan
perbekalan pengadaan perbekalan pengadaan proses kesalahan
farmasi farmasi yang perbekalan farmasi dalam setiap tahapan
menggunakan terintegrasi yang terintegrasi dan meminimalkan
sistem terintegrasi terjadinya kecurangan
(KKN) dalam proses
pengadaan perbekalan
farmasi secara mandiri
102
BAB IV
KESIMPULAN
103
LAMPIRAN
104
1. SOP Pengadaan Perbekalan Farmasi Secara Mandiri
105
106
2. Data Kelengkapan Suplier (Surat Izin)
a. PT. DINAR PATRA PRATAMA
107
108
109
b. PT. Great Mataram
110
111
112
c. PT. Hachi Sukses Makmur
113
114
115
d. PT. INTISUMBER HASIL SEMPURNA GLOBAL
116
117
118
e. PT. MULIA ANUGERAH PERDANA
119
120
121
f. PT. MEKAR JAYA MANDIRI
122
123
124
g. PT. MULAWARMAN KESADA MEDICALINDO
125
126
127
h. PT. PANDA MITRA SETIA
128
129
130
i. RAJAWALI NUSINDO
131
132
133
j. PT. SAPTA SARI TAMA
134
k. PT. SUMIFIN CITRA ABADI
135
136
137
l. PT. TIARA KENCANA
138
139
140
m. PT. TRI SAPTA JAYA
141
142
143
144
3. Link Video Tutorial Penggunaan Aplikasi Pengadaan Perbekalan Farmasi
http://tiny.cc/latsar-arista
145
5. Surat Pesanan Yang Telah Ditanda Tangan Dan Distempel
a. Surat Pesanan Kepada PT. MEKAR JAYA MANDIRI
146
147
b. Surat Pesanan Kepada PT. Hachi Sukses Makmur
148
149
150
c. Surat Pesanan Kepada PT. Mulawarman Kesada medicalindo
151
152
d. Surat Pesanan Kepada PT. Panda Mitra Setia
153
154
e. Surat Pesanan Khusus Golongan Psikotropika
155
156
6. Lembar Komitmen Tindak Lanjut Aktualisasi dan Habituasi
157
158
159
160
CURRICULUM VITAE
Identitas Diri
a. Nama : Arista Rizki Oktaviani
b. Alamat : Desa Sridadi Rt 02/Rw 013 Pamotan, Rembang
c. TTL : Rembang, 14 Oktober 1993
d. Jabatan : Ahli Pertama Apoteker
e. Unit Kerja : UPT. Puskesmas Pamotan
f. Status : Menikah
Riwayat Pendidikan
a. TK WIJAYAKUSUMA (1998 – 2000)
b. SD WIJAYAKUSUMA (2000 – 2006)
c. SMP N 1 LASEM (2006 – 2009)
d. SMA N 1 REMBANG (2009 – 2011)
e. S-1 FARMASI UMS (2011 – 2015)
f. Profesi Apoteker UMS (2015 – 2016)
Riwayat Pekerjaan
b. Apoteker Penanggung Jawab Rawat Jalan dan Rawat Inap di RSI
Arafah Rembang
(Maret 2016 – Januari 2018)
c. Apoteker bagian Purchasing Farmasi di RS Bhina Bhakti Rembang
(Februari 2018 – Agustus 2019)
d. Apoteker Penanggung Jawan di Apotek Apta Farma Pamotan
(Januari 2020 – Januari 2021)
161
DAFTAR PUSTAKA
162