Anda di halaman 1dari 12

CASE BASE DISCUSSION

ABORTUS INKOMPLIT

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Kepaniteraan Klinik dan Melengkapi Salah Satu
Syarat Menempuh Program Pendidikan Profesi Dokter
Bagian Ilmu Obstetri dan Ginekologi di RST Bhakti Wira Tamtama Semarang

Disusun Oleh:
Lintang Nur Cahya
30101607674
Pembimbing:
dr. Sutrisno, Sp.OG

KEPANITERAAN KLINIK ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGI


RST BHAKTI WIRA TAMTAMA SEMARANG
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG
SEMARANG
2021
I. IDENTITAS PASIEN
 Nama : Ny. I
 Umur : 24 th
 TTL : 22 September 1997
 Agama : Islam
 Alamat : Semarang
 Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
 Pendidikan : S1
 No. RM : 015XXXX
 Tanggal masuk : 27 Oktober 2021

II. ANAMNESIS
A. Keluhan Utama
Pasien Ny. I G1P0A0 hamil 9 minggu datang dengan keluhan keluar
darah merongkol-merongkol dari jalan lahir.

NB : prinsip dasarnya harus hamil dengan usia kehamilan < 20


minggu dan keluar perdarahan pervaginam
Yang dilacak HPHT (kepastian usia kehamilannya)
Tanda kehamilan sekunder : amenorrhea, mual muntah, bb naik,
mamae membesar, tes kehamilan positif memperkuat.
Abortus ini krn pasien ada keluar darah pervaginam merongkol2
disertai nyeri.

Yang terpikir penyebab abortusnya pada pasien ini? Spontan atau


profokatus. Riwayat obat, pijet, jamu. Sangat mungkin spontan.
Tanyakan riwayat trauma, infeksi yang sering terjadi adalah
TORCH, kelainan genetic, merokok, alcohol,

B. Riwayat Penyakit Sekarang


Pasien Ny. I G1P0A0 hamil 9 minggu datang dari IGD ke ruang
VK RST BWT diantar oleh suaminya pada tanggal 27 Oktober
2021 pukul 13.20 WIB, dengan keluhan keluar darah berwarna
merah kecoklatan merongkol-merongkol dari jalan lahir sejak 1
hari SMRS. Sebelumnya pasien mengeluhkan keluar flek-flek
kecoklatan secara tiba-tiba di celana dalam 1-2x sehari, semakin
lama pasien merasa nyeri pada perut bagian bawah. Pasien
mengaku badan terasa lemas, perut mulas (+),Pusing (+), mual (+),
muntah (-), nyeri saat BAK (-). Pasien tidak melakukan hubungan
seksual selama hamil ini ,tidak mengkonsumsi obat-obatan ataupun
jamu dan pijat selama hamil, riwayat trauma (-)

C. Riwayat Menstruasi
Menarche : 15 tahun
Siklus : 28 hari
Lama : 6-7 hari
HPHT : 24 Agustus 2021
HPL : 3 Juni 2022
UK : 9 minggu

Ini dua tahun baru hamil  subfertil


2 tahun lebih  infertile
Setahun hamil  fertil

D. Riwayat Pernikahan
Pasien menikah 1 kali dengan suami sekarang. Lama pernikahan 2
tahun. Menikah pada usia 22 tahun.

E. Riwayat Obstetri
G1P0A0

F. Riwayat ANC
Trimester I : Periksa di bidan pada usia kehamilan 4 minggu,
untuk memastikan kehamilan dengan keluhan mual muntah pada
pagi hari. Gravindex test (+), payudara kencang, KU baik, nafsu
makan menurun TD : 110/70 mmHg, HR : 90, TB : 157, BB: 60
kg.

NB : gravindex test positif lebih menyokong meskipun bukan


tanda pasti

G. Riwayat KB
Pasien belum menggunakan KB apapun.

H. Riwayat Penyakit Dahulu


 Hipertensi : Disangkal
 DM : Disangkal
 Penyakit Jantung : Disangkal
 Alergi : Disangkal
 Ginjal : Disangkal
 Paru : Disangkal
 Liver : Disangkal
 Asma : Disangkal
 Riw. Operasi : Disangkal
 Pre eklampsia : Disangkal

I. Riwayat Penyakit Keluarga


Keluhan serupa : Disangkal
Hipertensi : Disangkal
DM : Disangkal
Penyakit Jantung : Disangkal
Alergi : Disangkal
Asma : Disangkal
Hamil kembar : Disangkal
PE : Disangkal
Hemofili : Disangkal

J. Riwayat Sosial Ekonomi


Pasien adalah seorang ibu rumah tangga, suami pasien bekerja
sebagai karyawan swasta. Biaya pengobatan ditanggung BPJS Non
PBI.

III. PEMERIKSAAN FISIK


A. Status Generalis
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Compos mentis

Tanda vital
TD : 110/65 mmHg
N : 80x/menit
Suhu : 36,5 C
RR : 20x/menit

Status Gizi
TB : 157 cm
BB : 60 kg
BMI : 24,3 (normoweight)

B. Status Lokalis
Kepala : Mesochephale
Mata : Conjungtiva anemis (-/-), sklera ikterik (-/-),
Telinga : Sekret (-/-)
Hidung : Nafas cuping hidung (-), discharge (-).
Mulut : Sianosis (-), bibir kerin (-)
Leher : Pembesaran KGB (-), Tiroid dbn
Kulit : Turgor baik, ptekie (-)

Thorax :
 Inspeksi : pergerakan kedua hemithorax
simetris
 Palpasi    : stemfremitus dextra sinistra sama
 Perkusi   : sonor pada seluruh lapang paru
 Auskultasi : suara tambahan paru (-)

Cor :
 Inspeksi : Ictus cordis tak tampak
 Palpasi : Ictus cordis tak kuat angkat
 Perkusi : Batas jantung normal
 Auskultasi : BJ I-II reguler, gallop (-)

Ekstremitas :

Superior Inferior
Edema -/- -/-

Akral dingin -/- -/-


Ref. Fisiologis +N / +N +N / +N

Ref. Patologis -/- -/-

NB : blm ada komplikasi


C. Status Ginekologi
Abdomen
 Inspeksi : Perut buncit, striae gravidarum
(-), linea nigra (-) scar operasi (-), sikatrik (-),
striae(-)
 Auskultasi : bising usus (+)
 Palpasi : nyeri tekan regio suprapubis (+)
 Perkusi : tidak dinilai

Genitalia externa
 Mons veneris : tidak ada kelainan
 Labia Major : tidak ada kelainan
 Labia Minor : tidak ada kelainan
 Klitoris : tidak ada kelainan
 Vestibulum : tidak ada kelainan
 Vulva : tidak ada kelainan
Genitalia Interna : VT
 Vagina : fluksus(+), fluor(+)
 Portio : sebesar ibu jari tangan
 OUE : terbuka 1cm, teraba jaringan
 Corpus uteri : sebesar telur bebek
 Adneksa Parametrium : tidak ada kelainan
 Cavum douglass : tidak ada kelainan
 Discharge : darah
NB : dx pasti karena OUE terbuka teraba jaringan. Corupus uteri
membesar. Kalo primi ga hamil sebesar telur ayam. Kalo hamil
sebagian jaringan keluar tetep membesar tapi ga sesuai
kehamilannya

IV. PEMERIKSAAN PENUNJANG

HEMATOLOGI ( 27/10/21) Hasil Nilai Rujukan


Hemoglobin 9.9 (L) 12-16g/dl
Leukosit 10.6 3.6-11.0 103/mm3
Hematokrit 29.1(L) 33-45 %
Trombosit 281 150-400 103/mm3
Eritrosit 3.4 3-6
MCV 90 81-101 fl
MCH 29 27-33 pg
MCHC 32 31-35 g/dl
Waktu Perdarahan/BT 3.00 <7 menit
Waktu Penjendalan/CT 7.00 <15 menit
Hitung Leukosit
Basofil 0 0-1%
Eosinofil 4 1-4%
Neutrofil segmen 56 50-70%
Limfosit 26 20-40%
Monosit 4 2-10%
Kimia Darah
Glukosa Sewaktu 115 <180

Pemeriksaan USG 27 Oktober 2021


Sisa jaringan  (+)
Kesan : G1P0A0 umur kehamilan 9 minggu dengan Abortus Inkomplit

NB : ditanyain sisa konsepsinya

V. MASALAH UTAMA
Pasien Ny. I. 24 tahun G1P0A0 hamil 9 minggu mengeluh keluar
darah berupa gumpalan merongkol-merongkol dari jalan lahir sejak 1
hari yang lalu, disertai nyeri perut bawah dan lemas, tidak terdapat
riwayat trauma, tidak ada riwayat coitus selama hamil, dan tidak
minum obat jamu ataupun pijat.
Pemeriksaan fisik nyeri perut (+). Pemeriksaan VT , vagina
fluksus(+) dan fluor (+), portio sebesar ibu jari tangan, OUE tebuka
1cm dan teraba jaringan, corpus uteri sebesar telur bebek, discharge
darah.

VI. DIAGNOSA
Ny. K. 24 tahun G1P0A0 hamil 9 minggu dengan abortus
inkomplit.

VII. PENATALAKSANAAN
Advice dr. Sp. OG
Infus RL 20 tpm
Misoprostol 2 tab sublingual, 1 tab pervaginam
Pro Curretage

NB : gunanya misoprostol  untuk kontraksi uterus sehingga lebih


tebal dan resiko komplikasi kuretase diminimalkan.

VIII. LAPORAN OPERASI


Persiapan
- Menjelaskan ke pasien terkait prosedur tindakan
- Meminta tanda tangan persetujuan operasi
- Pasien dipuasakan 6 jam
- Konsul dokter anestesi

Pelaksanaan
- Pasien tidur terlentang dengan posisi litotomi dalam narcose
- Desinfeksi portio dan sekitarnya
- Pasang spekulum anterior dan posterior
- Jepit bibir depan portio (arah jam 12)
- Sendok dengan sendok uteri keluar jaringan konsepsi 30cc
- Curretage dengan sendok kuret sampai bersih
- Bersihkan perdarahan
- Operasi selesai

NB : dilatasi dengan dilator dipakai ga? Tidak karena OUE nya


terbuka kanalis servikalis terbuka. Sondase harusnya dilakukan untuk
lihat besarnya uterus dan posisinya uterus ante atau retrofleksi. Kalo
salah masukin sendok kuret resiko perforasi bisa lebih besar.

IX. TERAPI POST CURRETAGE


 Infus RL 20 tpm
 Injeksi Cefoperazone 1x1 gram i.v  cegah infeksi
 Asam mefenamat 3x500 mg PO  analgetik
 Injeksi Methylergometrin 1x1 amp  untuk menghentikan
perdarahan krn menyebabkan kontraksi uterus

X. FOLLOW UP
S : Pasien mengeluh pusing
O:
KU : baik,
TD : 120/70 mmHg,
Nadi : 80x/menit,
RR : 18x/menit,
suhu : 36 C
PPV (+) sedikit,  terapi dianggap berhasil. Krn perdarahan
minimal ga ada komplikasi
BAK (+),
flatus (+),
BAB(-)

A : Ny. I. 24 tahun P0A1 post curretage

P : BLPL

XI. EDUKASI
 Minum obat teratur
 Istirahat cukup
 Jika ada keluhan nyeri perut bawah dan keluar darah terus-
menerus periksakan ke dokter kandungan
 Selama pemulihan kondisi pasien diminta untuk tidak
berhubungan seksual
 Kontrol post curretage 1 minggu setelah pulang
 Edukasi pilihan KB (Kondom)
NB : kapan boleh dilakukan hubungan suami istri lagi? Kalo udah ga
mengeluarkan darah post curettage boleh. Kenpa pilih kb nya kondom?
Krn kb sederhana karena org ini blm punya anak dan mau punya anak.

XII. KESIMPULAN
Pasien Ny. I 24 tahun G1P0A0 hamil 9 minggu dengan
abortus inkomplit dan telah dilakukan curretage pada tanggal 28
Oktober 2021 pukul 07.30 WIB.
Pasien diperbolehkan pulang pada tanggal 29 Oktober 2021
dengan diagnosis abortus incomplete dengan kondisi sehat (baik).

NB : kalo dr umum dapet abortus inklomplit di puskesmas setelah VT udah yakin


dengan khas sisa jaringan masih teraba dan OUE terbuka. Kalo misalnya pada
abortus inkomplitus perdarahannya banyak maka sebelum kamu kirim sebagai dr
umum boleh melakukan jaringan yang teraba atau tersisa dikorek dengan jari satu
atau dua lalu keluarkan ini akan mengurangi perdarahan yang lebih besar lalu
boleh kirim. Kalo yakin ab inkomplit tp perdarahan ga banyak kirim ke FKTL
dengan infus karena bisa sewaktu2 perdarahan di jalan.

Anda mungkin juga menyukai