Anda di halaman 1dari 19

KATA

PENGANTAR …………………………………..................... i

ABSTRAK ...………………………………………………… ii

DAFTAR ISI …………………………………………………... iii

DAFTAR GAMBAR DAN TABEL ................................................... iv

BAB I PENDAHULUAN ……………………………….. 1

BAB II PEMBAHASAN ……………………………….. 2

2.1. Pars Supraclavicularis ……………………………….. 2

2.2. Pars Infraclavicularis ………………………………. 3

2.2.1. Fasciculus Lateralis ………………………………. 3

2.2.2. Fasciculus Medialis ……………………………… 7

2.2.3. Fasciculus Posterior ……………………………… 10

BAB III KESIMPULAN ………………………………. 15

DAFTAR PUSTAKA ………………………………. 17

i
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Skema Plexus Brachialis ……………………………………. 3

Gambar 2. Perjalanan Nervus Medianus dan Innervasinya………………….. 5

Gambar 3. Perjalanan Nervus Ulnaris serta Innervasinya …………………. 8

Gambar 4. Nervus Radialis dan Innervasinya di Regio Antebrachium ….. 12

Gambar 5. Nervus Radialis dan Innervasinya di Regio Antebrachium

dan Manus ……………………………………. 13

Tabel 1. Plexus Brachialis dari Extremitas Superior ………………………. 15


BAB I

PENDAHULUAN

Plexus brachialis dibentuk oleh rami anterior nervi spinalis C5-C8 dan T1. Ada

perbedaan antara bagian yang terletak di atas clavicula (pars supraclavicularis) dan

bagian yang terletak di bawah clavicula (pars infraclavicularis). Rami anterior dari

nervus spinalis berjalan di antara celah yang terdapat di musculus scalenus menuju

trigonum cervicalis posterior, dimana rami anterior akan membentuk tiga truncus

primer di atas clavicula, yaitu: truncus superior, truncus medialis, dan truncus inferior.

Saraf-saraf ini membentuk pars supraclavicularis (Kahle and Frotscher, 2003).

Di bawah clavicula, terbentuk tiga fasciculus sekunder dan penamaan mereka

berdasarkan posisi mereka terhadap arteri axilaris. Fasciculus lateralis, yang terbentuk

dari rami anterior truncus superior dan medialis. Fasciculus medialis dibentuk oleh rami

anterior truncus inferior, dan fasciculus posterior yang dibentuk dari rami dorsalis dari

truncus superior, medialis dan inferior. Fasciculus lateralis akan membentuk nervus

musculocutaneus. Serat-serat saraf yang lain bersama-sama dengan fasciculus medialis

akan membentuk median loop dan bergabung membentuk nervus medianus. Fasciculus

medialis akan membentuk nervus ulnaris, nervus cutaneus medialis untuk regio

antebrachium, dan nervus cutaneus medialis untuk regio brachium. Fasciculus posterior

akan bercabang menjadi nervus axillaris yang akan berlanjut menjadi nervus radialis

(Kahle & Frotscher, 2003; Moore et al, 2015).

Pada tulisan berikutnya akan dipaparkan bagaimana perjalanan masing-masing

saraf yang berasal dari par supraclavicularis dan infraclavicularis beserta aspek

klinisnya.

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pars Supraclavicularis

Pars supraclavicularis akan bercabang dan memberikan innervasi pada otot-otot

dari cingulum superior. Saraf-saraf dri pars supraclavicularis berjalan di permukaan

posterior dan lateral dari thorax. Nervus scapularis dorsalis akan melayani musculus

scapularis dan musculus rhomboideus major dan minor. Kemudian nervus thoracicus,

cabangnya yang akan berakhir pada dinding thorax bagian lateral melayani musculus

serratus anterior, sedangkan nervus thoracodorsalis yang menginnervasi musculus

latissimus dorsi. Nervus suprascapularis akan mensarafi musculus supraspinosus dan

infraspinosus pada permukaan posteriornya sedangkan pada permukaan anteriornya

dilayani oleh nervus subscpularis, begitu juga dengan musculus subscapularis dan teres

major juga dilayani oleh saraf ini (Kahle & Frotscher, 2003).

Saraf-saraf berikut berjalan di permukaan anterior dari thorax. Nervus

subclavius yang akan menginervasi musculus subclavius, sedangkan nervus pectoralis

lateralis dan medialis menginervasi musculus pectoralis major dan minor (Kahle &

Frotscher, 2003).

Implikasi Klinis:

Cedera pada bagian pars supraclavicula akan menyebabkan terjadinya paralisis

otot-otot yang ada pada cingulum superior dan menyebabkan kesulitan untuk

mengangkat lengan. Type paralisis ini (Erb’s palsy) bisa disebabkan karena dislokasi

dari articulus glenohumeri selama persalinan, atau posisi lengan yang tidak baik selama

pemberian anestesia. Cedera pada pars infracalvicularis (Klumpke’s Palsyi) akan


menyebabkan gangguan pada otot-otot kecil dari manus (tangan)ndan otot-otot flexor

dari antebracium (Kahle & Frotscher, 2003; Moore et al, 2015).

2.2. Pars Infraclavicularis

Tiga truncus utama yang dibentuk dari rami anterior nervi spinalis C5-C8 dan

T1 adalah truncus superior, medius, dan inferior akan memberikan 3 cabang fasciculus

yaitu: fasciculus lateralis, medialis, dan posterior. Pemberian nama fasciculus ini

berdasarkan posisi mereka terhadap arteri axilaris (Kahle & Frotscher, 2003).

Gambar 1. Skema Plexus Brachialis (Moore et al, 2015).

2.2.1. Fasciculus Lateralis

Fasciculus lateralis akan bercabang menjadi nervus musculocutaneus (C5-C7)

dan nervus medianus (C6-T1). Nervus musculocutaneus menembus musculus

coracobrachialis dan berjalan diantara musculus biceps brachii dan musculus brachialis

turun menuju ke siku. Nervus ini memberi cabang untuk melayani otot-otot fleksor dari
regio brachium seperti musculus coracobrachialis, musculus biceps brachii caput

longum dan brevis, dan musculus brachialis (Kahle & Frotscher, 2003).

Serat-serat sensoris dari saraf ini menuju permukaan menembus fascia di siku

dan melayani kulit pada regio lateral dari antebrachium sebagai nervus cutaneus

lateralis. Cedera pada saraf ini menyebabkan hilangnya sensibilitas pada zona di sekitar

siku meluas menuju bagian medial dari regio antebracium (Moore et al, 2015).

Bagian dari fasciculus medialis dan lateralis membentuk median loop pada

permukaan anterior dan arteri axillaris dan bergabung membentuk nervus medianus.

Nervus medianus memasuki regio brachium mulai dari axilla pada margo inferior dari

musculus teres major. Kemudian berjalan secara vertikal menuju ke bawah bersama

dengan arteri brachialis pada sisi medial dari regio brachium, diantara musculus biceps

brachii dan brachialis. Awalnya berada di leteral dari arteri ini kemudian berada di

anterior dari articulus cubiti. Saraf ini menyilang di ke anterior untuk berjalan di medial

dari arteri brachialis di bagian distal dari brachium dan memasuki fossa cubiti. Di dalam

fossa cubiti nervus medianus berjalan di medial dari arteri brachialis, di depan titik

insertio dari musculus brachialis dan profundus dan musculus biceps. Nervus medianus

memberikan cabang untuk regio brachium saat melewati articulus cubiti ke musculus

pronator teres. Di regio antebrachium, dari fosaa cubiti saraf ini berjalan diantara kedua

caput musculus pronator teres. Kemudian berlanjut diantara musculus flexor digitorum

superficialis dan flexor digitorum profundus sebelum muncul diantara musculus flexor

digittorum superficialis dan flexor pollicis longus. Nervus medianus yang berasal dari

fossa cubiti menginnervasi kelompok otot-otot flexor dari regio antebrachium baik yang

terletak di superficial dan intermedius kecuali musculus flexor carpi ulnaris. Saat

berjalan menuju ke regio antebrachium, nervus medianus memberikan dua cabang yaitu

(Moore et al, 2015):


Gambar 2. Perjalanan Nervus Medianus dan Innervasinya (Netter et al, 2002).

a. Rami interosseous anterior yang berjalan bersama-sama dengan arteri

interosseous anterior untuk menginnervasi semua otot-otot flexor dari

kompartemen anterior dari regio antebrachium yang letaknya profundus

kecuali bagian medial dari musculus flexor digitorum profundus dan flexor
carpi ulnaris. Innervasi akhir dari saraf ini adalah untuk musculus pronator

quadratus (Moore et al, 2015).

b. Rami cutaneus palmaris menginnervasi aspek lateral dari kulit (tapi bukan

untuk jari-jari tangan), cabang ini berasal dari bagian distal dari regio

antebrachium (Moore et al, 2015).

Nervus medianus memasuki manus melalui carpal tunnel profundus dari

musculus flexor retinaculum sepanjang tendon dari flexor digitorum superficialis, flexor

digitorum, dan flexor poillicis longus. Dari sini saraf ini memberikan beberapa cabang

yaitu:

a. Rami recurrent untuk otot-otot kompartemen thenar untuk innervasi motorik

pada otot-otot opponens pollicis, abductor pollicis brevis dan bagian

superficial dari plexor pollicis brevis (Kahle & Frotscher, 2003; Moore et al,

2015).

b. Rami digitalis palmaris commonis dan rami digitalis palmaris propria yang

akan melayani (Moore et al, 2015):

a. Tiga setengah bagian lateral dari telapak tangan

b. Bagian dorsum dari jari telunjuk, jari tengah dan ibu jari

c. Cabang yang melayani otot-otot intrinsik dari jari-jari tangan 1 dan 2

Implikasi Klinis

Jika terjadi cedera pada saraf ini menyebabkan tidak terjadinya pronasio pada

regio antebrachium dan flexio menjadi sangat terbatas. Begitu juga pada regio manus,

dimana ibu jari, telunjuk dan jari tengah tidak bisa melakukan gerakan flexio pada

ujung medial distal dari phalanges yang akhirnya menyebabkan gambaran seperti hand

of oath. Saat melewati carpal tunnel, saraf ini bisa mengalami cedera akibat tekanan
yang biasanya terjadi pada usia lanjut, sindrom ini dikenal dengan nama carpal tunnel

syndrome (Kahle & Frotscher, 2003; Moore et al, 2015).

2.2.2. Fasciculus Medialis

Nervus ulnaris (C8-T1). Awalnya saraf ini berjalan di regio brachium pada

bagian medial dari sulcus bicipitalis tanpa memberikan cabang. Pada sisi medial dari

regio brachium, saraf ini turun berada di belakang septum intermuscular medialis dan

dibungkus oleh caput medialis dari musculus triceps. Saraf ini menyilang articulus

cubiti yaitu pada sulcus dari epycondilus medialis os humerus. Disini saraf ini bisa

dipalpasi, dan penekanan pada daerah ini akan menyebabkan nyeri yang menjalar pada

regio ulna dari tangan. Pada regio antebrachium, saraf ini kemudian berjalan diantara

caput humerus dan caput ulnaris dari musculus flexor carpi ulnaris, dibawah

apeneurosis musculus flexor carpi ulnaris pada sisi os ulna. Di regio antebrachium saraf

ini menginervasi musculus flexor carpi ulnaris dan setengah bagian medial dari

musculus flexor digitorum profundus dan berjalan turun bersama arteri ulnaris di bawah

musculus flexor carpi ulnaris . Pada regio antebrachium saraf ini bercabang menjadi

rami muscularis, rami palmaris, dan rami dorsalis nervus ulnaris (Greenstain, 2000).

Pada regio manus saraf masuk melalui Guyon’s canal. Nervus ulnaris dan arteri

ulnaris berjalan di superficial dari flexor retinaculum melalui canalis ulnaris. Di regio

manus nervus ini bercabang menjadi rami superficialis dan profundus nervus ulnaris.

Perjanalanan nervus ulnaris menuju ke articulus radiocalparis berbeda dengan nervus

medianus yang berjalan di bawah flexor retinaculum dari manus (Greenstain, 2000).
Gambar 3. Perjalanan Nervus Ulnaris serta Innervasinya (Netter et al, 2002).

Nervus ulnaris memberikan innervasi sensoris pada jari tangan kelima dan

setengah bagian medial dari jari keempat. Rami palmaris memberikan innervasi bagi

kulit anterior dan kuku, sedangkan rami cutaneus dorsalis melayani bagian dorsomedial

dari jari kelima dan setengah bagian dorsomedial dari jari keempat. Nervus ulnaris dan

cabang-cabangnya memberikan innervasi pada otot-otot di regio antebrachium dan

manus. Pada regio antebrachium menginnervasi musculii flexor carpi ulnaris dan
bagian medial dari flexor digitorum profundus. Pada regio manus saraf ini

menginnervasi (Greenstain, 2000; Kahle & Frotscher, 2003):

- Ootot-otot hypothenar seperti: musculii opponens digiti minimi,

abductor digiti minimi, dan flexor digiti minimi brevis

- Otot-otot intrinsik nomor 3 dan 4 dari regio manus

- Musculus interossei dorsalis

- Musculus interossei palmaris

- Musculus adductor pollicis (caput profundus)

- Musculus palmaris brevis

Implikasi Klinis:

Cedera pada nervus ulnaris akan menyebabkan terjadinya clawhand, dimana jari

tangan pada articulus metacarpo-phalangeal ada pada posisi extensio sedangkan pada

articulus interphalangealis distal dalam posisi flexio. Penyebabnya adalah terjadinya

paralisis pada musculus interosseii dan otot-otot intrinsik dari jari tangan yang berperan

dalam terjadinya flexio pada articulus metacarpo-phalangeal tetapi menyebabkan

extensio pada bagian proksimal dan distal dari articulus interphalangealis. Kegagalan

dari otot-otot flexor menyebabkan jari tangan tetap dalam posisi extensio pada articulus

metacarpo-phalangeal. Oleh karena terjadi paralisis pada otot adductor dari jari

kelingking dan ibu jari, maka kedua jari ini tidak bisa saling bersentuhan (Kahle &

Frotscher, 2003).

Selain nervus ulnaris, fasciculus medialis memberikan cabang untuk cutaneus

medialis untuk regio brachium dan regio antebrachium. Kedua saraf ini berperan untuk

innervasi sensoris kulit pada sisi medial dari regio brachium. Nervus medianus cutaneus

medialis (C8-T1) di regio brachium masuk ke permukaan anterior dari lengan atas di

bawah fossa axillaris. Disini saraf ini bercabang dan melayani kulit pada daerah medial
antara daerah axilla dan articulus cubiti. Rami anteriornya mencapai bagian flexor dan

rami posteriornya mencapai bagian ekstensor dari lengan atas. Di regio antebrachium

saraf ini berjalan di bawah fascia pada sisi ulnar dan pada bagian sepertiga distal

bercabang menjadi rami anterior dan rami ulnaris. Rami anterior akan melayani sisi

medial dari daerah flexor regio antebrachium, dan rami ulnaris melayani bagian atas

dari sisi medial daerah ekstensor (Kahle & Frotscher, 2003; Moore et al,2015).

2.2.3. Fasciculus Posterior

Fasciculus posterior akan bercabang menjadi nervus axillaris dan nervus

radialis.

Nervus Axillaris (C5-C6). Berjalan agak jauh di dalam daerah axilla dan

menyilang capsula dari articulus glenohumerus berputar mengelilingi collum os

humerus. Saraf ini melewati sisi lateral dari celah di axilla dan terbentang di bawah

musculus deltoideus pada sisi anteriornya. Sebelum melewati celah di axilla saraf ini

memberikan cabangnya untuk musculus teres minor yang juga berjalan di sisi lateral

dari celah di axilla. Disini saraf ini bercabang menjadi nervus cutaneus lateralis superior

yang mencapai kulit pada margo posterior dari musculus deltoideus, dimana akan

melayani kulit pada aspek lateral dari bahu dan regio brachium (Kahle & Frotscher,

2003).

Nervus Radialis (C5-C8). Merupakan saraf utama dari fasciculus posterior yang

melayani otot-otot ekstensor dari regio brachium dan antebrachium. Truncus dari saraf

ini terbentang dari axilla menuju ke sepertiga proksimal dari sulcus biciptalis medialis

dan mengelilingi permukaan dorsal dari os humerus, dimana lokasinya berdekatan

dengan sulcus dari nervus radialis. Pada sepertiga distal regio brachium, saraf ini

berjalan pada bagian fleksor dari regio brachium diantara musculus brachialis dan

brachioradialis. Pada sulcus nervus radialis, saraf ini sangat mudah mengalami cedera
akibat tekanan atau patah tulang karena posisinya sangat dekat dengan tulang. Saraf ini

kemudian menyilang articulus cubiti pada sisi flexor dan bercabang setinggi caput os

radius menjadi dua yaitu rami superficialis dan rami profundus. Rami superficialis pada

regio antebrachium berlanjut pada sisi medial dari musculus brachioradialis dan

berjalan pada sepertiga distal diantara musculus brachioradialis dan os radius menuju ke

sisi ekstensornya untuk mencapai regio manus. Rami profundusnya menyilang dan

menembus musculus supinator dan memberikan beberapa cabang muskular, dan

berlanjut menjadi nervus interosseii posterior (Kahle & Frotscher, 2003; Moore et al,

2015).

Untuk regio brachium, nervus radialis memberikan cabangnya yaitu nervus

cutaneus posterior yang melayani kulit pada area ekstensor dari lengan atas, dan nervus

cutaneus lateralis inferior. Pada sepertiga tengah, saraf ini meberikan cabang rami

muscularisnya untuk melayani musculus triceps brachii caput longus, medius, dan

lateral. Cabang untuk musculus triceps caput medialis juga memberikan cabang untuk

musculus anconeus (Greenstain, 2000).

Nervus cutaneus posterior di regio antebrachium melayani kulit pada area

ektensor dari regio antebrachium. Setinggi epicondylus lateralis, rami muscularisnya

terbentang ke musculus brachioradialis dan musculus extensor radialis longus di

pergelangan tangan. Truncus dari nervus ini kemudian bercabang menjadi dua cabang

utama di regio antebrachium. Pada dorsum manus bercabang menjadi rami superficialis

dan nervus digitalis dorsalis. Saraf ini memberikan serat-serat saraf sensoris pada sisi

radial dari dorsum manus, bagian ekstensor dari dari pollux, phalangis proximal dari

digiti II dan III, dan setengah sisi radial dari digiti IV (Greenstain, 2000).
Gambar 4. Nervus Radialis dan Innervasinya di regio Antebrachium (Netter et al,

2002).

Rami profundus memberikan cabang muskular pada musculus extensor carpi

radialis brevis di pergelangan tangan dan musculus supinator saat melewati otot ini.

Setelah itu memberikan cabang muskular untuk otot-otot ekstensor dari manus sampai

musculus extensor digitorum, extensor digiti minimi, extensor carpi ulnaris, abductor

pollicis longus, dan extensor pollicis brevis. Terakhir bercabang menjadi nervus
interosseous posterior yang melayani musculus extensor pollicis longus , dan extensor

indicis.

Gambar 5. Nervus Radialis dan Innervasinya di Regio Antebrachium dan Manus

(Netter et al, 2002).


Implikasi Klinis:

Cedera pada truncus utama dari saraf ini pada daerah lengan atas menyebabkan

terjadinya paralisis pada otot-otot ekstensor. Yang paling terkena dampaknya adalah

tangan yang menyebabkan terjadinya wristdrop. Kondisi ini ditandai dengan tidak bisa

ekstensinya manus dan tangan dalam kondisi flaccid (Kahle & Frotscher, 2003).
BAB III

KESIMPULAN

Plexus brachialis dibentuk oleh rami anterior nervi spinalis C5-C8 dan T1.

Berdasarkan posisinya di clavicula dibagia menjadi dua bagian yaitu pars

supraclavicularis dan pars infraclavicularis. Rami anterior akan membentuk tiga truncus

primer di atas clavicula, yaitu: truncus superior, truncus medialis, dan truncus inferior.

Saraf-saraf ini membentuk pars supraclavicularis. Di bawah clavicula, terbentuk tiga

fasciculus sekunder: fasciculus lateralis, fasciculus medialis, dan fasciculus posterior

Fasciculus lateralis akan membentuk nervus musculocutaneus. Serat-serat saraf yang

lain bersama-sama dengan fasciculus medialis akan membentuk median loop dan

bergabung membentuk nervus medianus. Fasciculus medialis akan membentuk nervus

ulnaris, nervus cutaneus medialis untuk regio antebrachium, dan nervus cutaneus

medialis untuk regio brachium. Fasciculus posterior akan bercabang menjadi nervus

axillaris yang akan berlanjut menjadi nervus radialis.

Plexus brachialis selain melayani otot-otot di extremitas superior juga

memberikan innervsi untuk kulit di extremitas ini. Cabang-cabang dari plexus ini dan

otot yang diinervasi dapat disimpulkan pada tabel 1.

Tabel 1. Plexus Brachialis dari Extremitas Superior

Nervus Origo Struktur yang di Innervasi


Pars Supraclavicularis
Scapularis dorsali Aspect posterior dari ramus Rhomboideus, kadang levator scapula
anterior C5
Thoracic longus Aspect posterior dari rami Seratus Anterior
anterior C5, C6, C7
Suprascapularis Truncus superior C5, C6, dan C4 Supraspinatus and infraspinatus,
articulus glenohumerus
Subclavius Truncus superior C5, C6, dan C4 Subclavius, articulus sternoclavicularis
Pars Infraclavicularis
Pectoral lateralis Fasciculus lateralis, C5, C6, C7 Pectoralis major
Musculocutaneus Fasciculus lateralis, C5-C7 Otot-otot compartimentum anterior
brachium (coracobrachialis, biceps
brachii, dan brachialis), kulit di bagian
aspek lateral dari antebrachium
Medianus Radix lateral dari nervus Otot-otot di kompartimentum anterior
medianus cabang terminal dari dari antebrahium (kecualis flexor carpi
fasciculus lateralis (C6, C7), ulnaris dan bagian setengah ulnar dari
radix medialis dari nervus flexor digitorum profundus), 5 otot
medianus cabang terminal dari intrinsik dari thenar dan kulit dari
fasciculus medialis (C8, T1) tangan
Pectoralis medialis Pectoralis minor, dan bagian
sternocostal dari pectoralis major
Cutaneus medialis dari Kulit di sisi medial dari brachium,
brachium bagian distal epicodylus medialis os
Fasciculus medialis humerus dan olecranon
Cutaneus medianus Kulit sisi medial dari antebrachium
antebrachium sampai ujung distal pergelangan
tangan
Ulnaris Fasciculus medialis (C8,T1, Flexor carpi ulnaris dan setengah
kadang C7) bagian ulnar flexor digitorum
priofundus, otot-otot intrinsik tangan,
kulit tangan medial dari axis digiti 4
Subscapularis superior Fasciculus posterior, C5 Bagian superior dan subscapularis
Subscapularis inferior Fasciculus posterior C6 Bagian inferior dari subscapularis dan
teres major
Thoracodorsalis Fasciculus posterior (C6, C7, Latissimus dorsi
C8)
Axillaris Fasciculus posterior (C6, C7, Articulus Glenohumeri, teres minor,
C8) deltoideus, kulit bagian auperolateral
dari brachium
Radialis Fasciculus posterior (C5-T1) Otot-otot kompartimentum posterior
dari brachium dan antebrachium, kulit
bagian posterior dan inferolateral dari
brachium, posterior antebrachium,
dorsum manus lateral dari garis axis
digiti 4
DAFTAR PUSTAKA

Greenstain, B and Greenstein A. 2000. Color Atlas of Neuroscience. Thieme Stuttgart,

New York.

Kahle, W and Frotscher, M. 2003. Nervous System and Sensory Organs. 5Th Ed.

Volume 3. Thieme Stuttgart, New York.

Moore, KL, Agur AMR, and Dalley, AF. 2015. Essential Clinical Anatomy. 5th Ed.

Lippincott & Wilkins, Philadelphia

Netter, FH, Craig JA, and Perkins, J. 2002. Atlas of Neuroanatomy

and Neurophysiology. Texas, New York.

Anda mungkin juga menyukai