Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

TEORI-TEORI ILMU SOSIAL


“SEJARAH DAN TEORI SOSIAL (PETER BURKE)”

Dosen Pengampu :
Dr. Rusdi, M. Hum
Yelda Syafrina, S. Pd. M. A

Disusun Oleh :
Kelompok 2
Aprina Aygilia (20046114)
Desti Nur Oftia (20046122)
Dhola Kartika (20046045)
Suwandi (20046153)

PENDIDIKAN SEJARAH
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang Sejarah dan
Teori Ilmu Sosial (Peter Burke) dengan baik meskipun banyak kekurangan di dalamnya. Dan
juga kami berterima kasih pada Bapak Rusdi serta Ibuk Yelda Syafrina. selaku Dosen mata
kuliah Teori-teori Ilmu Sosial yang telah memberikan tugas ini kepada kami. Dan kami sangat
berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan
kami. kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan
jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan ulasan demi
perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada
sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun. Semoga makalah sederhana ini dapat
dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat
berguna bagi kami maupun orang yang membacanya. Sebelumnya mohon maaf apabila
terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang
membangun demi perbaikan di masa depan.

Padang, 13 September 2021

Penyusun

Kelompok 2
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Menjelaskan tentang bagaimana sosiolog dan sejarawan, yang saling menggunakan
dan menyalahgunakan konsep-konsep dari masing-masing disiplin. Dalam hal ini, penjelasan
tentang aliran-aliran pemikiran dipaparkan dalam kaitannya dengan perkembangan studi
historiografi, tetapi ia juga membicarakan banyak hal yang menarik dan penting dari sudut
analisis sosiologis khususnya ilmu-ilmu sosial pada umumnya.
Buku ini juga berupaya menjelaskan mengapa dan bagaimana sejarawan clan ilmu-
ilmu sosial seyogyanya perlu memperdalam apresiasi mereka terhadap basil kerja sejawat
diluar disiplin masing-masing clan meningkatkan dialog "take and give" dalam persoalan-
persoalan serius seperti masalah epistemologi {antara pendekatan nomotetik clan idiosinkretik)
clan konstruk-konstruk dari masing-masing disiplin.Buku ini dimulai dengan membahas
hubungan "Teoretisi dan Sejarawan".Di dalam buku Peter Burke terdapat model dan metode
yang dimana mengandung tema-tema yang rumit dan dikaitkan dengan perkembangan sosial
dan politik

B. Rumusan Masalah
1) Bagaimana Pembahasan tentang Dialog si Tuli?
2) Bagaimana Pembedaan Sejarah dan Sosial
3) Bagaimana Penolakan Terhadap Masa Lalu?
4) Bagaimana Kebangkitan Sejarah Sosial?
5) Bagaimana Konvergensi Teori dan Sejarah?

C. Tujuan
1) Mengetahui isi dari Buku peter burke yang membahas tentang Dialog tuli
2) Mengetahui Pembedaan antara sejarah dan sosial
3) Mengetahui penolakan terhadap masa lalu
4) Mengetahui Kebangkitan sejarah sosial
5) Mengetahui konvergensi teori dan sejarah
BAB II

PEMBAHASAN

1.Dialog si Tuli

Dalam buku yang ditulis oleh Peter Burke, ia menuliskan sejarah dengan sosiologi memiliki
hubungan yang tak akur. Mengapa demikian? Karena dalam disiplin ilmu yang mereka ambil
sama-sama menaruh perhatian pada masyarakat serta seluruh aspek prilaku manusia. Namun
dalam kalangan sosiolog menganggap sejarawan sebagai tukang kumpul fakta (Fact-Collector)
atau hanya menafsirkan fakta serta menganalisisnya. Kemudian teoretisi sosial menganggap
sejarawan masih terpaku pada penceritaan peristiwa-peristiwa politik, pendekatan mereka yang
menonjolkan model pendekatan sejarah pada abad ke-19, Leopold von Ranke. Kemudian
sejarawan juga menganggap sosiologi masih terpaku pada zaman Aguste Comte, zaman
keemas an generalisasi-generalisasi besar (Grand Generalization) tanpa dukungan penelitian
empiric sistematis model pertengahan abad ke-19. Ketidakakuran ini terjadi karena dalam
kelompok lain menjelekkan kelompok lainnya, sehingga pada akhirnya mereka tak saling sama
dalam beraspirasi pendapat dan timbul bagaikan dialog tuli yang dikatakan oleh sejarawan
Prancis Fernand Braudel.

Pada dialog si tuli di dalamnya membahas tentang sosiolog dan sejarawan yang keduanya
sangat berhubungan.Keduanya saling memandang disiplin disiplin ilmu yang berbeda.Pada
sosiolog dilatih agar mengamati disertai merumuskan aturan aturan seperti
keunikan.Sementara pada sejarawan untuk mencermati sebuah data data yang
konkret.Hubungan antara sejarah dengan teori sosial kurang simetris terlihat pada sejarawan
yang makin menjauh dari teori sosial,bahkan menjauh dari sejarah sosial.Selain itu juga
membahas tentang kebudayaan tertentu dari perspektif masa silam serta pada masa kini

2.Pembedaan Sejarah dan sosial

Di dalam buku Peter Burke menjelaskan tentang Sejarah memang termasuk kedalam ilmu
sosial, dan bagaimana pembedaan sejarah dan sosial itu,dimana dalam kajian masyarakat dan
perubahan yang terjadi dari waktu ke waktu. Namun sejarah berbeda dengan ilmu sosialnya.
Menurut Kuntowijoyo, pendekatan yang digunakan sejarah yaitu Diakronik, sedangkan ilmu
sosial yaitu Sinkronik. Dalam artiannya, Sejarah hanya mendeskripsikan serta menceritakan
berbagai masalah sehingga diperlukan pendekatan yang logis untuk dapat mengungkapkan
kebenarannya. Sedangkan ilmu sosial yang berkembang dapat memberikan konsep dan teori
yang tepat dalam analisis yang relevan.

Yang kita terlihat pada tiap pengetahuan terutama pada ilmu sosial berkaitan dengan
peristiwa empiris, jadi pada sosial muncul pengetahuannya dari kasus-kasus sehingga dapat
mengaplikasikan kepada sebuah teori,berbeda dengan sejarah sejarah harus diteorikan.Pada
penggunaan teori teori sosial cenderung menjadi kelompok pada penulisan sejarah.sosiolog
dan sejarawan saling menggunakan konsep konsepnya masing masing.

3.Penolakan Terhadap Masa Lalu

Setelah beberapa tokoh penting dalam bidang ilmu sosial wafat, generasi teoretisi sosial
tidak lagi menghiraukan masa lalu. Banyak dari teoretisi sosial yang tidak menggunakan apa
yang telah ada di masa lalu, mereka mengembangkan sendiri setiap penelitian yang dilakukan.
Namun dalam bidang-bidang ilmu sosial, mereka mengembangkan apa yang telah ada di masa
lalu dengan mengembangkan berbagai tema-tema penulisan yang sesuai di bidang mereka
sendiri.tentang kajian sejarah yang membahas tentang ekonomi dan politik juga membahas
tentant seorang sosiolog yang mengatakan penolakan terhadap masa lalu terkait mengenai
semakin mandirinya dan semakin semakin profesionalnya pada bidang
ekonomi,antropologi,geografi,psikologi,serta pada bidang sosiologi.

4. Kebangkitan Sejarah Sosial

Sejarah sosial juga merupakan gejala baru dalam penulisan sejarah sebelum perang dunia
II, dan mendapat tempat sebagai sebuah gerakan yang penting sekitar tahun 1950-an. Pelopor
dari sejarah sosial yakni Marc Bloch dan Lucien Febvre dari Perancis, melalui karya mereka
saat itu sejarah sosial menjadi modal generasi baru penulis sejarah dan mereka menginginkan
sejarawan dapat belajar dari disiplin ilmu lain. Mereka menerbitkan jurnal yang berjudul
Annales d’histoire economique et sociale atau lebih dikenal dengan Annales. Ambisi mereka
saat itu adalah untuk menggeser peran sejarah politik konvensional yang saat itu tetap
berkembang di eropa, dengan sejarah sosial yang lebih luas dan juga manusiawi.
Pada pembahasannya sangat menarik karna membahas tentang kebangkitan sejarah sosial
bermula pada saat sejumlah sejarawan yang kecewa terhadap sejarah aliran Neo-
Ranke.Sehingga kebanyakan sejarawan belum meninggalkan paradigma Ranke. Ketika itu
max weber melakukan sebuah studi terhadap hubungan protestanisme dan kapitalisme ia
berhasil meramu karya karya sehingga banyak yang tertarik.Kemudian terjadilah gerakan
sejarah jenis baru yang dipimpin oleh march bloch dan Lucien Febure yang ambisi mereka
ingin menggantikan sejarah politik dengan sejarah yang lebih luas.Kebangkitan sejarah sosial
mulai terjadi,pada saat itu sejarah sosial telah mendapat perhatian yang mengakibatkan sejarah
sosial dan teori sosial semakin dekat.

5. Konvergensi Teori dan Sejarah

Sejarawan dengan teori sosial tidak pernah putus sama sekali, karena dalam penulisan-
penulisan saat itu menggabungkan tema-tema sosial dengan sejarah. Alasan mengapa
hubungan sejarah dengan teori sosial baik, dikarenakan cepatnya perubahan sosial yang ada di
setiap bidang yang ada dalam ilmu sosial mengkaji lebih dalam hingga masa lampau.
Sedangkan sejarawan mulai meninggalkan konsep sejarah politik tradisional dan mulai
mengembangkan sejarah sosial.

Konvergensi teori dan sejarah terdapat sejarawan dan teorisi sosial yang keduanya saling
berhubungan. Konvergensi terjadi akibat adanya kawasan yang menimbulkan sengketa pada
perbatasan.Tanpa adanya kombinasi antara sejarah dan teori kita tidak mungkin bisa
memahami masa lalu dan masa kini terlihat jelas betapa pentingnya teori dan sejarah. Bagi
sejarawan ia hanya tertarik tetapi tidak terikat kepada teori-teori bagi sejarawan hanya dipakai
untuk mengidentifasikan masalah atau hanya mencari pertanyaan bukan jawaban.Konvergensi
adalah istilah yang keliru untuk menggambarkan tentang perubahan hubungan antara sejarah
dan sosiologi.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dalam buku ini Burke berusaha menjelaskan latar belakang bagaimana sosiolog
dan sejarawan, konsep-konsep dari masing-masing disiplin. Dalam hal ini, penjelasan
tentang aliran-aliran pemikiran dipaparkan dalam kaitannya dengan perkembangan
studi historiografi, tetapi ia juga membicarakan banyak hal yang menarik dan penting
dari sudut analisis sosiologis, khususnya dalam ilmu-ilmu sosial pada umumnya. Buku
ini juga berupaya menjelaskan mengapa dan bagaimana sejarawan dan ilmu-ilmu sosial
perlu memperdalam apresiasi mereka terhadap hasil kerja sejawat diluar disiplin
masing-masing dan meningkatkan dialog "take and give" dalam persoalan-persoalan
serius seperti masalah epistemologi (antara pendekatan nomotetik clan idiosinkretik)
dan konstruk-konstruk dari masing-masing disiplin.

B. Saran
Makalah ini memang memiliki banyak kekurangan yang terkait dalam
pembahasan yang kurang mendalam. Meskipun makalah kami memiliki kekurangan
dalam penyusunan kami berharap kedepannya lebih baik lagi. Hal ini dikarenakan
masih minimnya pengetahuan penulis. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
membangun dari para pembaca sangat penulis harapkan sebagai bahan evaluasi.
DAFTAR PUSTAKA

Burke, Peter. 2020. Sejarah dan Teori Sosial Edisi Kedua. Yayasan Pustaka Obor Indonesia

Anda mungkin juga menyukai