Anda di halaman 1dari 4

Najib Mahfuzh: 180105010171 Dosen Pengampu: Noor Hafizah Uhdiyati, S.E.i.,M.E.

Ringkasan  Abstrak
Jurnal Jumlah uang yang beredar dan inflasi adalah dua dari sekian banyak variabel
makro ekonomi yang sangat penting, selama ini awamnya hampeir semua
berpendapt bahwa inflasi adalah akibat dari banyak nya uang yang beredar,
anggapan ini diperkuat dengan adanya mazhab klasik dan monetaris, atas
dasar ini peneliti tertarik dan melihat perlunya studi yang berkelanjutan guna
mengkaji ulang terhadap kausalitas jumlah uang beredar dengan tingkat
inflasi.

 Pendahuluan
Dinamisnya perkembangan ekonomi, mendorong perubahan perilaku yang
dinamis pula terhadap variabel ekonomi yang terlibat didalamnya, jumlah
uang beredar, dan inflasi merupakan dua dari sekian banyak variabel ekonomi
yang berperan penting dalam aktivitas perekonomian suatu Negara , tidak
terkecuali juga Indonesia , dalam hal ini Bank Indonesia (BI).
Jumlah uang yang beredar menjadi amat penting karena peranannya sebagai
alat transaksi penggerak perekonomian, besar kecilnya uang mempengaruhi
daya beli riil masyarakat dan tersedianya komoditi yang dibutuhkan
masyarakat, begitu pula inflasi, dampaknya pada nilai riil kekayaan
masyarakat, dan kemampuan sisi penawaran dalam menyediakan komoditi.
Pemahaman awam selama ini yang terjadi adalah, jumlah uang yang beredar
akan mendorong perubahan tingkat inflasi, benarkah demikian dan tidak ada
penjelasan laiinya, yang menjelaskan bahwa jumlah uang yang beredar bukan
satu-satunya kemunginan yang bisa terjadi, bukannya jumlah uang beredar
juga merupakan sebuah konsekuensi dari perubahan tingkat inflasi melalui
pertumbuhan ekonomi?
Atas dasar tersebut diatas, penelitian ini bertujuan melakukan kajian ulang
terhadap arah kausalitas kedua variabel ekonomi tersebut.

 Metode Penelitian
Dalam penelitian ini peneliti mencoba mengkaji ulang tentang kausalitas dua
variabel makro ekonomi, yaitu jumlah uang beredar (JUB) dan Tingkat Inflasi
selama peiode 2002-2005 dimana data seriesnya adalah bulanan, maka metode
penelitian yang diambil adalah menggunakan uji kausalitas Granger. Dengan
variabel proksi tingkat inflasi dengan simbol (IHK) dan jumlah uang beredar
dengan simbol (JUB).

 Hasil dan Pembahasan


Hasil dari penelitian dengan menggunakan aplikasi pengolah data Evies 4.1
menunjukkan bahwa sepertinya tidak terjadi kausalitas timbal balik antara
variabel jumlah uang beredar (JUB) dan tingkat inflasi (IHK), namun hanya
terjadi kausalitas satu arah diantara kedua variabel yang diteliti. Hipotesis
bahwa jumlah uang beredar (JUB) tidak berpengaruh terhadap tingkat inflasi
(IHK) ternyata ditolak karena probabilitas-nya lebih kecil dari critical value
5%, sedangkan untuk hipotesis bahwa tingkat inflasi (IHK) tidak berpengaruh
terhadap jumllah uang beredar ternyata diterima, bahkan untuk critical value
10% sekalipun.
Dengan hasil diatas dapat disimpulkan bahwa tingkat inflasi masih
disebababkan oleh perubahan jumlah uang yang beredar, sehingga
pemahaman awam terhadap penyebab tingkat inflasi dapat dimengerti dan
masih benar adanya, oleh karena itu kebijakan pemerintah dalam pengendalian
tingkat inflasi melalui kebijakan moneter, tetap dapat dilakukan dengan
pengendalian perubahan jumlah uang yang beredar, baik melalui jalur tingkat
bunga maupun jalur lainnya.

Critical Menurut saya penelitian ini memang sudah valid karena sudah data yang
Review diambil adalah data riil pada tahun 2002-2005 dengan mengolah data
Jurnal menggunakan aplikasi pengolah data Evies 4.1 dan hasilnya adalah bahwa
tidak terjadi kausalitas timbal balik dan hanya terjadi satu arah, yaitu bahwa
hipotesis jumlah uang beredar-lah yang dapat mempengaruhi inflasi namun
hipotesis inflasi mempengaruhi jumlah uang yang beredar ditolak.
Hal yang disayangkan menurut saya didalam jurnal ini adalah peneliti hanya
menjabarkan alasan bahwa kausalitas timbal balik tidak terjadi dan hanya
terjadi kausalitas satu arah hanya dengan menuliskan angka, dan tidak
menjabarkan atau menjelaskan dengan detail mengapa hanya terjadi kausalitas
satu arah, mungkin bagi mereka yang ahli bisa mengerti, tapi bagi yang awam
seperti saya agak sulit menerima alasan kausalitas satu arah hanya dengan
angka, mungkin bisa peneliti menghubungan penelitian ini dengan kebijakan
tingkat suku bunga, atu terhadap perilaku masyarakat mengapa masayarakat
lebih banyak melakukan perputaran uang daripada menyimpanya sehingga ada
kejelasan bagi saya untuk menerima kausalitas satu arah tersebut.
Dan yang terakhir menurut saya yang penting adalah, penelitian ini hanya
terfokus kepada mata uang sempit (M1) memang bagus penelitian tersbut
untuk mengetahui nilai riil mata uang yang terdapat di masyarakat, namun
pada zaman sekarang, investasi, baik dari dalam maupun luar negeri juga
sangat amat berpengaruh terhadap peredaran jumlah uang itu sendiri, maka
perlunya keterkaitan penjelasan didalam jurnal terhadap keterkaitannya
dengan uang (M2) sehingga bisa mebantu menjelaskan masalah apakah
terdapat kausalitas timbal balik antara Jumlah uang beredar dengan tingkat
inflasi dalam perspektif yang lebih luas.
Kesimpula Dari hasil saya mereview jurnal tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa
n jumlah uang beredar (JUB) dan tingkat inflasi(IHK) merupakan variabel
ekonomi yang penting dan saling terkait, namun dalam anggapan orang awam
bahwa terjadi hubungan kausalitas timbal balik antara variabel yang satu
dengan yang lainnya, maka dalam jurnal tersebut, peneliti berusaha untuk
menelaah data yang diambil tahun 2002-2005 dalam ruang lingkup sempit,
maksudnya adalah yang diteliti adalah uang (M1) atau uang yang dipegang
rakyat (kartal) dan giral, sehingga didapatkan hasil yaitu jumlah uang beredar
dapat mempengaruhi tingkat inflasi, sedeangkan inflasi tidak dapat
mempengaruhi jumlah uang yang beredar (hanya terdapat kausalitas 1 arah
aja) dalam jurnal ini, saya tidak mendapatkan jawaban yang memuaskan
terhadap penyebab kenapa hanya terjadi kausalitas satu arah, hanya dengan
hasil perhitungan aplikasi di dalam computer
Saran Saya harap peneliti dapat lebih menjelaskan secara inci sebab dan akibat
hanya terdapat kasualitas satu arah yang didapat dari hasil penelitian, sehingga
pembaca dapat lebih memahami seluk-beluk hubungan antara jumlah uang
yang beredar dengan tingkat inflasi dengan lebih tepat

Hal yang Hal yang saya pelajari yaitu, Karena saya telah membaca jurnal tersbut,
dipelajari sehingga dapat menggungah pandangan saya terhadap hubungan antara
jumlah uang yang beredar dengan tingkat inflasi yang ternyata hanya terjadi
hubungan kausalitas satu arah saja, sehingga saya dapat lebih kritis dalam
memahami persoalan tersebut, dan dengan membaca jurnal ini membuat minat
saya terhadap ekonomi moneter meningkat, dan ingin lebih tahu secara
mendalam terhdap keterkaitan dua variabel ekonomi tersebut terhadap
perekonomian Indonesia yang sekarang ini, apalagi ditambah dengan kejadian
pandemi Corona Virus Disease-19 (Covid0-19) yang tentunya akan
mempengaruhi terhadap tingkah laku masyarakatnya dalam mempergunakan
uangnya, sehingga akhirnya akan berdampak terhadap jumlah uang yang
beredar sekarang ini.

Anda mungkin juga menyukai