Anda di halaman 1dari 3

Mulai dari ciri-ciri, syarat ketepatan, fungsi, hingga jenis diksi perlu kamu kenali.

Adapun
ciri-ciri diksi adalah:
- Menggunakan pilihan kata yang tepat dan sesuai dengan konteks kalimat yang
digunakan untuk mengungkapkan gagasan.
- Pilihan kata yang digunakan dapat membedakan nuansa makna, kata, dan bentuk yang
sesuai dengan ide atau gagasan, situasi, dan nilai rasa pembaca maupun pendengar.
- Menggunakan pembendaharaan kata yang dimiliki dan dikenali oleh masyarakat, dan
dapat menggerakan dan memberdayakan kekayaan tersebut menjadi jaring kata yang
jelas.
Syarat Ketepatan Diksi
Syarat ketepatan diksi juga perlu diperhatikan. Menurut Gorys Keraf, syarat ketepatan diksi
adalah sebagai berikut:
- Penggunaan kata konotasi dan denotasi secara cermat.
- Penggunaan kata sinonim atau hampir sama maknanya secara cermat.
- Dapat membedakan kata-kata yang memiliki ejaan yang mirip.
- Penggunaan kata kerja pada kata depan harus secara idiomatis.
- Harus dapat membedakan kata khusus dan umum dalam tulisan atau pidato agar
ketepatan diksi terjamin
- Memperhatikan pemilihan kata yang tepat secara berkelanjutan dalam suatu tulisan
ataupun pidato.

Jenis-Jenis Diksi
Secara umum diksi dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu diksi berdasarkan maknanya dan
diksi berdasarkan leksikal. Penjelasan jenis-jenis diksi adalah sebagai berikut:

Diksi Berdasarkan Maknanya


- Makna Denotatif
Makna denotatif adalah makna yang sebenarnya dari suatu kata atau kalimat. Contohnya,
Budi selalu “kerja keras” untuk mendapatkan hasil terbaik.
- Makna Konotatif
Makna konotatif adalah kata atau kalimat yang memiliki arti bukan sebenarnya. Contohnya,
Mario adalah seorang “kutu buku”, ia tahu banyak hal.
Diksi Berdasarkan Leksikal
Sinonim. Sinonim adalah kata yang mempunyai arti yang sama dengan kata lain. Contohnya,
Bahagia = Senang, Lezat = Enak, Pintar = Pandai.
Antonim. Antonim adalah kata yang memiliki arti berlawanan dengan kata lain. Contohnya,
Naik x Turun, Besar x Kecil, Banyak x Sedikit, Cepat x Lambat.
Homonim. Homonim adalah kata yang memiliki lafal dan ejaan yang sama namun artinya
berbeda satu sama lain. Contohnya, penggunaan kata bulan pada kalimat berikut: Bulan
terlihat bulat penuh malam ini x semua karyawan mendapatkan gaji setiap bulan.
Homofon. Homofon adalah kata yang memiliki ejaan dan makna yang berbeda, namun lafal
sama. Contohnya, Anton menabung uangnya di Bank secara rutin x Bang Anton bekerja di
perusahaan pembiayaan. Kata “Bank” dan “Bang” pada kalimat di atas memiliki lafal yang
sama, namun ejaan dan maknanya berbeda.
Homograf. Homograf adalah kata yang memiliki lafal dan arti yang berbeda, namun ejaannya
sama. Contohnya, Makanan favorit wanita itu adalah tahu goreng x Wanita itu tidak tahu
kalau hari ini liburKata “Tahu” pada kalimat di atas ejaannya sama, tapi memiliki arti yang
berbeda.
Polisemi. Polisemi adalah kata yang memiliki lebih dari satu arti. Contohnya, para nasabah
yang menabung di Bank akan mendapat bunga setiap bulan x Andini adalah salah satu bunga
desa yang paling cantik. Kata “Bunga” pada kalimat di atas memiliki arti yang berbeda
walaupun menggunakan kata yang sama.
Hipernim dan Hiponim. Hipernim adalah kata yang dapat mewakili banyak kata lainnya.
Sedangkan hiponim adalah kata yang dapat terwakili oleh kata hipernim. Contohnya, Di
kebun binatang itu terdapat banyak binatang liar, misalnya gajah, singa, buaya, rusa, kuda,
dan lain-lain. Pada kalimat di atas, binatang liar merupakan hipernim. Sedangkan kata
hiponim gajah, singa, buaya, rusa, kuda, dan lain-lain.
Tujuan dan Fungsi Diksi
Tujuan diksi adalah untuk memperoleh keindahan guna menambah daya ekspresivitas.
Sebuah kata tentunya akan lebih jelas jika pilihan kata yang digunakan tepat dan sesuai.
Ketepatan pilihan kata bertujuan agar tidak menimbulkan interpretasi yang berbeda antara
penulis atau pembicara dengan pembaca atau pendengar, sedangkan kesesuaian kata
bertujuan agar tidak merusak suasana.
Hal ini juga berfungsi untuk menghaluskan kata dan kalimat agar terasa lebih indah. Diksi
adalah pilihan kata yang berfungsi untuk mendukung jalan cerita agar lebih runtut
mendeskripsikan tokoh, lebih jelas mendeskripsikan latar waktu, latar tempat, dan latar sosial
dalam cerita tersebut.
Fungsi Diksi
- Membuat komunikasi menjadi lebih efektif.
- Menciptakan komunikasi yang baik dan benar.
- Menciptakan suasana yang tepat.
- Mencegah perbedaan penafsiran.
- Mencegah salah pemahaman.
- Pencapaian target komunikasi lebih efektif.
- Membentuk gaya ekspresi gagasan yang tepat (sangat resmi, resmi, tidak resmi )
sehingga menyenangkan pendengar atau pembaca.
- Melambangkan gagasan yang diekspresikan secara verbal.
- Membuat orang yang membaca ataupun mendengar karya sastra menjadi lebih paham
mengenai apa yang ingin disampaikan oleh pengarang.
- Melambangkan ekspresi yang ada dalam gagasan secara verbal “tertulis ataupun
terucap”.
- Membentuk ekspresi ataupun gagasan yang tepat sehingga dapat menyenangkan
pendengar ataupun pembacanya.

Anda mungkin juga menyukai