PRAKTIKUM FISIKA
LABORATORIUM ELEKTRONIKA
FAKULTAS TEKNIK
2021/2022
TATA TERTIB DAN PROSEDUR PELAKSANAAN PRAKTIKUM
DI LABOLATORIUM ELEKTRONIKA
A. PRAKTIKUM
2. Nilai Akhir Praktikum adalah gabungan nilai dari Asisten dan Dosen Penguji.
Komponen penilaian Asisten meliputi Tugas Pendahuluan, keaktifan dan
penguasaan materi dalam praktikum, asistensi dan ACC laporan serta ketepatan
waktu dalam mengikuti seluruh prosedur praktikum.
MODUL I
OSILOSKOP
1.1 TUJUAN
1. Praktikan mampu menggunakan osiloskop untuk mengukur gelombang searah dan
bolak balik.
2. Praktikan mengetahui jenis - jenis osiloskop dan perbedaannya.
1. Ambil Adaptor.
2. Atur tegangan output sumber tegangan searah sebesar 3 V.
3. Hubungkan input kanal A dengan output sumber tegangan searah.
4. Set osiloscop pada DC, bacalah berapa tegangan yang diukur oleh osiloscop.
5. Catat hasil pembacaan tegangan pada tabel hasil pengamatan.
6. Ulangi langkah 1 sampai 4 untuk sumber tegangan yang lainnya.
1.
2.
3.
B. Mengukur tegangan bolak-balik (AC)
1. Ambil Trafo.
2. Atur tegangan output sumber tegangan bolak-balik sebesar 3 V.
3. Hubungkan input kanal A dengan output sumber tegangan searah.
4. Set osiloscop pada DC, bacalah berapa tegangan yang diukur oleh osiloscop.
5. Catat hasil pembacaan tegangan pada tabel hasil pengamatan.
6. Ulangi langkah 1 sampai 4 untuk sumber tegangan yang lainnya.
TEGANGAN
BENTUK AMPLITUDO WAKTU FREKUENSI
NO YANG
GELOMBANG (VP-P) (S) (HZ)
DIUKUR
1.
2.
3.
LAMPIRAN
MODUL I
OSILOSKOP
Kelompok:
A. Mengukur Tegangan Searah (DC)
Tabel 1. Data Percobaan Pengukuran Tegangan Searah
Pengukuran
Frekuens
No Multimeter Amplitudoi Periode
Digital (Vp) (sekon)
i Gambar
. (Volt)
(Hz)
1.
2.
TTD (………..………..)
2.
(…………………….)
MODUL II
HUKUM KIRCHOFF
2.1 TUJUAN
Mempelajari penggunaan hukum kirchoff dan teorema superposisi untuk menghitung
arus dan tegangan pada suatu cabang.
1. Hukum Kirchoff I
Hukum kirchoff I berbunyi bahwa jumlah kuat arus listrik yang masuk kesuatu titik
simpul sama dengan jumlah kuat arus listrik yang keluar dari titik simpul tersebut.
Hukum I kirchoff tersebut sebenarnya tidak lain dari hukum kekekalan muatan listrik
seperti tampak dalam analogi pada gambar 1.2 berikut. Hukum kirchoff I secara matematis
dapat dituliskan sebagai :
∑ Imasuk = ∑ Ikeluar
I5 I4
I1
I3
I2
∑ i=0
i1 + i2 + i3 + i4 + i5 = 0
dimana:
Hukum kirchoff II berbuyi bahwa jumlah aljabar tegangan pada suatu lintasan tertutup
sama dengan nol.
Perumusan hukum kirchoof II untuk suatu lintasan tertutup :
a b
Rab
Rbc
Vae
Vcd
e Rde d c
Lintasan tertutup a – b – c – d – e – a : ∑V =0
1.Buatlah rangkaian seperti gambar 1.4 ( KIT alat ukur disetting dengan benar
polaritasnya)
R1 R2 R3
Vin
R4 R5 R6
5. Buatlah rangkaian seperti gambar 1.5 ( KIT alat ukur disetting dengan benar
polaritasnya)
LAMPIRAN
MODUL II
HUKUM KIRCHOFF
Kelompok:
Tegangan : V
Tegangan : V
(…………………….)
MODUL III
GAYA GESEKAN
3.1 TUJUAN
1. Mempelajari keadaan statik benda pada bidang datar dan bidang miring.
2. Mengamati pengaruh gaya gesekan pada gerakan benda pada bidang datar
dan bidang miring.
3. Menghitung kooefisien gesekan statis pada permukaan bidang datar dan
miring.
Sebuah benda akan berada pada kondisi diam pada saat gaya gesek (Fges) lebih
besar dari total resultan gaya yang terjadi.
Apabila sebuah balok terletak diatas bidang luncur horizontal dan balok ditarik
dengan gaya F maka balok itu akan mulai saatnya bergerak apabila gaya tarik F telah
sama dengan gaya gesekan statis maksimum (fmax).
Koofisien gesekan statis pada Gambar 1.1 dapat dihitung sebagai berikut yaitu:
F ges=∑ F
F ges=μ s . N
F ges=W b
Jadi, μs . ma . g=mb g
mb
Koofisien gesekan statis, μs =
ma
3.3 ALAT DAN BAHAN
1. Susun peralatan seperti pada Gambar 1.1, letakkan benda ma pada suatu
posisi diatas balok praktikum kemudian hubungkan benda dan beban
dengan tali.
2. Ukur berat ma dengan menggunakan timbangan.
3. Berikan beban mb pada tempat beban, mulai dari beban yang kecil,
kemudian catat massa beban mb pada lampiran
4. kemudian tambahkan sedikit demi sedikit hingga benda tepat akan
bergerak.
5. Catat massa beban yang diberikan di tempat beban pada lampiran.
B. Gaya Gesek Statis pada Bidang Miring
Kelompok:
Mengetahui Asisten:
(…………………….)
MODUL IV
BANDUL MATEMATIS
2π g
ω=
T
=
l√
Dengan :
ɷ adalah frekuensi bandul matematis
T adalah periode bandul matematis
g adalah tetapan percepatan grafitasi bumi
l adalah panjang tali
Dengan mengetahui periode dan panjang tali bandul matemati, dapat diperoleh
tetapan grafitasi.
4.3 ALAT DAN BAHAN
Kelompok:
n / Gelombang = 20 Gelombang
No Waktu (sekon)
Panjang tali (cm)
. Percobaan 1 Percobaan 2 Percobaan 3
1
2
3
4
5
(…………………….)
MODUL V
GETARAN PEGAS
w=m . g
Dimana m adalah massa beban, maka pegas akan bertambah panjang sebesar x
dimana berlaku
m . g=k . x
Jika pegas yang diberi beban m tersebut ditarik hingga bertambah panjang
kemudian dilepaskan, pegas beserta beban akan berosilasi dengan periode osilasi
sebesar :
0,5
m
T =2 π ( )
k
Pada dasarnya getaran yang dihasilkan oleh pegas merupakan getaran teredam,
dimana amplitudonya semakin berkurang, namun pengamatan dalam waktu yang
singkat, getaran tersebut dapat dianggap sebagai getaran harmonik sederhana.
1. Gantungkan pegas pada tiang, kemudian gantungkan tempat beban pada pegas.
2. Berikan beban satu persatu pada tempat beban. Catat massa beban pada lampiran
dan kedudukan ujung pegas setiap pertambahan beban. Lakukan untuk lima buah
beban.
3. Pindahkan beban satu demi satu dari tempat beban dan catat perubahan posisi
ujung pegas setiap pengurangan beban.
4. Ulangi langkah 2 – 3 untuk pegas yang lain.
1. Gantungkan tempat beban pada pegas, beri simpangan kemudian lepaskan. Catat
waktu untuk sepuluh getaran pada lampiran.
2. Tambahkan kembali beban, lakukan langkah 1, hingga lima beban.
LAMPIRAN
MODUL V
GETARAN PEGAS
Kelompok:
n / gelombang = 10 gelombang
Tabel 3. Data Percobaan Pengamatan Osilasi Pegas
(…………………….)