Anda di halaman 1dari 14

RKL- RPL Rinci

Kegiatan Produksi Industri Masker N-95

BAB III
Dampak Lingkungan yang Ditimbulkan &
Program Pengelolaan Lingkungan Hidup serta
Program Pemantauan Lingkungan Hidup
secara rinci

3.1 Kebijakan Lingkungan Hidup


Dengan Undang-Undang Cipta Kerja, diharapkan terjadi perubahan struktur
ekonomi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi mencapai 5,7% - 6,0% melalui
Peningkatan Investasi sebesar 6,6%-7,0%, untuk membangun usaha baru atau
mengembangkan usaha eksisting, yang akan menciptakan lapangan kerja baru
dan meningkatkan kesejahteraan pekerja, sehingga akan mendorong
Peningkatan Konsumsi (5,4%-5,6%). Dengan Undang-Undang Cipta Kerja
Penyederhanaan Perizinan Berusaha Sektor serta Kemudahan dan Persyaratan
Investasi ;
a. Penyeragaman konsepsi Perizinan Berusaha (standar) dengan penerapan
Risk Based Approach.
b. Pengaturan kewenangan penerbitan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko
yang diatur NSPK.
c. Pengaturan Perizinan Berusaha pada15 Sektor.
d. Persyaratan Investasi Pada Sektor Tertentu.
Beberapa perubahan pengaturan Amdal dalam Undang-Undang Cipta Kerja,
diantaranya :
 Perubahan nomenklatur perizinan
 Pengintegrasian Izin Lingkungan
 Uji kelayakan dokumen Amdal oleh Ahli bersertifikat
 Pengaturan Keterlibatan Masyarakat secara lebih Proporsional
 Integrasi Izin PPLH dan Andalalin ke dalam dokumen Lingkungan
Secara Prinsip dan Konsep TIDAK BERUBAH dari konsep pengaturandengan tujuan
Undang-Undang Cipta Kerja yang memberikan kemudahan epada setiap orang

B E R S E D A
PT BERKEMBANG SELARAS DAYA Bab III | 1
RKL- RPL Rinci
Kegiatan Produksi Industri Masker N-95

dalam memperoleh Persetujuan Lingkungan namun tetap memenuhi ketentuan


yang ditetapkan. Berdasarkan PP N.22/2021 tentang Penyelenggaraan
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup bahwa Perizinan Berusaha
adalatr legalitas yang drberrkan kepada Pelaku Usaha untuk memulai dan
menjarankan usaha dan/atau kegiatannya sedangkan Persetujuan Lingkungan
adalah Keputusan Kelayakan Lingkrrngan Hidup atau pernyataan Kesanggupan
Pengelolaan Lingkungan Hidup yang telah mendapatkan persetujuan dari
pemerintah Daerah.

Dalam PP No. 24/2018 tentang Pelayanan Perizinzn Berusaha Terintegrasi Secara


Elektronik (OSS) Dalam Pasal 35 ; disebutkan bahwa izin lingkungan tidak
dipersyaratkan untuk lokasi usaha yang berada di kawasan industri. Pelaku
Usaha wajib di dalam kawasan indusri wajib menyusun secara rinci ; Rencana
Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL) dan Rencana Pementauan Lingkungan
Hidup. Dalam rangka mendapat persetujuan dari pengelola kawasan industri.
Dan menurt Peermen Perindustrian RI No.1/2020 tentang Penyusunan Rencana
Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL) dan Rencana Pementauan Lingkungan Hidup
Rinci Bagi Perusahaan Industri Yang Berada atau Berlokasi Di Kawasan Industri.
Diuraikan dalam Pasal 4 bahwa Perusahaan Industri yang berada di Kawasan
Industri menyusun RKL-RPL Rinci berdasarkan RKL-RPL Kawasan. Penyusunan
RKL-RPL Rinci sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berlaku bagi Perusahaan
Industri yang jenis usaha dan/atau kegiatannya termasuk wajib memiliki
Amdal atau UKL/UPL sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Dalam Pasal 5 bahwa Usaha dan/atau kegiatan Industri yang akan berlokasi di
Kawasan Industri harus sesuai dengan dokumen lingkungan Kawasan Industri
yang disusun pada tahap perencanaan usaha dan/atau kegiatan (Pasal 6).

PT Berkembang Selaras Daya selaku pemrakarsa secara bijaksana akan


menerapkan prinsip-prinsip pembangunan yang berwawasan lingkungan dan . Hal
ini sesuai dengan amanat yang tercantum dalam Undang-undang No. 32 Tahun
2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup dan PP N.22/2021
tentang Penyelenggaraan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.

B E R S E D A
PT BERKEMBANG SELARAS DAYA Bab III | 2
RKL- RPL Rinci
Kegiatan Produksi Industri Masker N-95

Pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup dan pemantauan lingkungan hidup


yang komprehensif dilakukan agar dampak negatif terhadap lingkungan dapat
ditekan atau diminimalisir dan dikendalikan serta pada saat yang sama dampak
positif dapat didorong atau ditingkatkan.

Pengelolaan lingkungan hidup dan pemantauan lingkungan hidup terhadap


komponen lingkungan didasarkan pada tiga pendekatan yaitu
(1) teknologi dengan prinsip penerapan the best available environmental
technology/teknologi pengelolaan lingkungan terbaik yang tersedia,
(2) sosial, ekonomi dan budaya; dan
(3) institusional.
Selain itu, PT. Berkembang Selaras Daya akan menerapkan tidak hanya
instrumen pengelolaan lingkungan yang wajib (obligatory) dan implementasinya,
namun juga menerapkan instrumen pengelolaan yang sifatnya tambahan
Pengaplikasian instrumen pengelolaan lingkungan baik yang wajib maupun
sukarela, merupakan manifestasi dari wujud kepedulian perusahaan terhadap
upaya pelestarian lingkungan. Khusus untuk penerapan instrumen pengelolaan
sukarela selain sebagai wujud keproaktifan sektor industri terhadap pelestarian
lingkungan juga sangat dipengaruhi oleh kecenderungan global, serta dapat
meningkatkan citra (image) perusahaan. Upaya-upaya yang akan dilakukan untuk
menekan dampak negatif dan meningkatkan dampak positif.

3.2 Ruang Lingkup Rencana Pengelolaan LIngkungan Hidup (RKL)


Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL) diuraikan dalam bentuk-bentuk
pengelolaan lingkungan hidup yang dilakukan atas dampak yang ditimbulkan
dalam rangka menghindari, mencegah, meminimisasi dan/atau mengendalikan
dampak negatif dan meningkatkan dampak positif dari operasional pabrik Masker
N-95. Uraian pengelolaan dampak disajikan dalam urutan tahapan kegiatan
prakonstruksi, konstruksi, operasi, dan pasca operasi. Uraian RKL disajikan
dalam bentuk matriks.

Adapun uraian pengelolaan lingkungan hidup berisi hal-hal sebagai berikut:

B E R S E D A
PT BERKEMBANG SELARAS DAYA Bab III | 3
RKL- RPL Rinci
Kegiatan Produksi Industri Masker N-95

Dampak lingkungan hidup yang ditimbulkan rencana usaha dan/atau kegiatan


Perusahaan Industri. Kolom Dampak Lingkungan terdiri atas tiga sub kolom yang
berisi informasi:
a. sumber dampak, yang diisi dengan informasi kegiatan penghasil dampak
untuk setiap mengenai jenis sub tahapan kegiatan (prakontruksi,
konstruksi, operasi dan pasca operasi) ;
b. jenis dampak, yang diisi dengan informasi tentang seluruh dampak
lingkungan yang mungkin timbul dari kegiatan pada setiap tahapan
kegiatan; dan
c. besaran dampak, yang diisi dengan informasi mengenai: untuk parameter
yang bersifat kuantitatif, besaran dampak harus dinyatakan secara
kuantitatif.
Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup Rinci . Kolom Pengelolaan Lingkungan
Hidup terdiri atas tiga sub kolom yang berisi informasi:
a. bentuk Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup, yang diisi dengan informasi
mengenai bentuk/jenis pengelolaan lingkungan hidup yang direncanakan
untuk mengelola setiap dampak lingkungan yang ditimbulkan lokasi
Pengelolaan Lingkungan Hidup, yang diisi dengan informasi mengena
b. lokasi dimana pengelolaan lingkungan dimaksud dilakukan (dapat
dilengkapi dengan narasi yang menerangkan bahwa lokasi tersebut
disajikan lebih jelas dalam peta pengelolaan lingkungan pada lampiran
RKL-RPL Rinci) ; dan
c. periode pengelolaan lingkungan hidup, yang diisi dengan informasi
mengenai waktu/periode dilakukannya bentuk upaya pengelolaan
lingkungan hidup yang direncanakan.

B E R S E D A
PT BERKEMBANG SELARAS DAYA Bab III | 4
RKL- RPL Rinci
Kegiatan Produksi Industri Masker N-95

Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup (RKL) merupakan rencana pengelolaan


dampak dari studi pengelolaan lingkungan hidup adalah pengelolaan yang telah
direncanakan sejak awal sebagai bagian dari rencana kegiatan , yaitu ;
No. Dampak Yang Dikeloa Sumber Dampak
Tahap Pra Operasional
1. Persepsi dan sikap masyarakat Rekruitmen tenaga kerja
2. Terbukanya peluang berusaha Rekruitmen tenaga kerja
3. Peningkatan pendapatan masyarakat Rekruitmen tenaga kerja
Mobilisasi alat dan bahan
4. Gangguan Lalu lintas
material kebutuhan pabrik
Tahap Operasional
Meningkatnya minat
Persepsi masyarakat dan gangguan
1. masyarakat sekitar untuk
kamtibmas di lingkungan sekitar
menjadi pekerja
Mobilisasi pekerja sehingga
2. Bangkitan Lalu Lintas terjadi aktivitas kendaraan
karyawan
Potensi kecelakaan kerja dan penurunan Kegiatan
3.
kesehatan karyawan operasional pabrik
Kegiatan
Penurunan kualitas udara dan peningkatan operasional pabrik
4.
kebisingan dan aktivitas
kendaraan karyawan
Kegiatan
operasional pabrik
5. Peningkatan Debu
dan aktivitas
kendaraan karyawan
operasional
pabrik (oli mesin,bekas
6. Limbah B3
material bahan baku tidak
terpakai).
Penurunan
7. Limbah yang dihasilkan dari
kualitas air dan baku mutu air limbah
produksi pabrik
Belum tersedianya hidran
8. Ketersediaan hidran air
air
Tahap Paska Operasional
Peningkatan Perekonomian masyarakat sekitar Mobilisasi Pekerja
1.
Pabrik(Karyawan)
2. Peningkatan Kebisingan Operasional pabrik
3. Pengelolaan adanya gangguan kesehatan Operasional pabrik
4. Terkelolanya limbah B.3 dan Non B.3 secara baik Sanitasi Lingkungan pabrik

3.3. Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup Secara Rinci (RPL)


Sedangkan Rencana pemantauan lingkungan hidup secara rinci. Kolom Rencana
Pemantauan Lingkungan Hidup Rinci terdiri atas tiga sub kolom yang berisi
B E R S E D A
PT BERKEMBANG SELARAS DAYA Bab III | 5
RKL- RPL Rinci
Kegiatan Produksi Industri Masker N-95

informasi:
a. bentuk Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup, yang diisi dengan informasi
mengenai cara, metode, dan/ atau teknik untuk melakukan pemantauan
atas kualitas lingkungan hidup yang menj adi indikator keberhasilan
pengelolaan lingkungan hidup (dapat termasuk didalamnya: metode
pengumpulan dan analisis data kualitas lingkungan hidup, dan lain
sebagainya) ;
b. lokasi Pemantauan Lingkungan Hidup, yang diisi dengan informasi
mengenai lokasi dimana pemantauan lingkungan dimaksud dilakukan
(dapat dilengkapi dengan narasi yang menerangkan bahwa lokasi tersebut
disajikan lebih jelas dalam peta pemantauan lingkungan pada lampiran
UKL-UPL); dan
c. periode pemantauan lingkungan hidup, yang diisi dengan informasi
mengenai waktu/periode dilakukannya bentuk upaya pemantauan
lingkungan hidup yang direncanakan.

lnstitusi pengelola dan pemantauan lingkungan hidup. Kolom lnstitusi Pengelola


dan Pemantauan Lingkungan Hidup, yang diisi dengan informasi mengenai
berbagai institusi yang terkait dengan pengelolaan lingkungan hidup dan
pemantauan lingkungan hidup yang akan:
a. melakukan/melaksanakan pengelolaan lingkungan hidup dan pemantauan
lingkungan hidup;
b. melakukan pengawasan atas pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup dan
pemantauan lingkungan hidup; dan
c. menerima pelaporan secara berkala atas basil pelaksanaan komitmen
pengelolaan lingkungan hidup dan pemantauan lingkungan hidup sesuai
d. dengan lingkup tugas instansi yang bersangkutan, dan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
Rencana Pemantauan Linngkungan Hidup (RPL) merupakaan rencana untuk mengetahui
keefektifan dampak yang dipantau adalah sebagi berikut ;
No. Dampak Yang Dipantau Sumber Dampak
Tahap Pra Operasional
1. Persepsi dan sikap masyarakat Rekruitmen tenaga kerja

B E R S E D A
PT BERKEMBANG SELARAS DAYA Bab III | 6
RKL- RPL Rinci
Kegiatan Produksi Industri Masker N-95

2. Terbukanya peluang berusaha Rekruitmen tenaga kerja


3. Peningkatan pendapatan masyarakat Rekruitmen tenaga kerja
Mobilisasi alat dan bahan
4. Gangguan Lalu lintas
material kebutuhan pabrik
Tahap Operasional
Meningkatnya minat
Persepsi masyarakat dan gangguan
1. masyarakat sekitar untuk
kamtibmas di lingkungan sekitar
menjadi pekerja
Mobilisasi pekerja sehingga
2. Bangkitan Lalu Lintas terjadi aktivitas kendaraan
karyawan
Potensi kecelakaan kerja dan penurunan Kegiatan
3.
kesehatan karyawan operasional pabrik
Kegiatan
Penurunan kualitas udara dan peningkatan operasional pabrik
4.
kebisingan dan aktivitas
kendaraan karyawan
Kegiatan
operasional pabrik
5. Peningkatan Debu
dan aktivitas
kendaraan karyawan
operasional
pabrik (oli mesin,bekas
6. Limbah B3
material bahan baku tidak
terpakai).
Penurunan
7. Limbah yang dihasilkan dari
kualitas air dan baku mutu air limbah
produksi pabrik
Belum tersedianya hidran
8. Ketersediaan hidran air
air
Tahap Paska Operasional
Peningkatan Perekonomian masyarakat sekitar Mobilisasi Pekerja
1.
Pabrik(Karyawan)
2. Peningkatan Kebisingan Operasional pabrik
3. Pengelolaan adanya gangguan kesehatan Operasional pabrik
4. Terkelolanya limbah B.3 dan Non B.3 secara baik Sanitasi Lingkungan pabrik

Berikut Matrik Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Rencana Pemantauan


Lingkungan Hidup Rinci PT.Berkembang Selaras Daya Kegiatan Produksi Masker
N-95.

B E R S E D A
PT BERKEMBANG SELARAS DAYA Bab III | 7
RKL- RPL Rinci
Kegiatan Produksi Industri Masker N-95

B E R S E D A
PT BERKEMBANG SELARAS DAYA Bab III | 8
RKL- RPL Rinci
Kegiatan Produksi Industri Masker N-95

Rencana Pengelolaan Lingkungan Rencana Pemantauan Lingkungan


Dampak Lingkungan Hidup Institusi
Hidup Rinci Hidup Rinci
Periode
Pengelola
Lokasi Bentuk dan
Bentuk Rencana Pengelo Lokasi Periode
Pengelolaa Rencana
Sumber Jenis Besaran Pengelolaan laan Pemantauan Pemantauan Pemantauan
n Pemantauan
Dampak Dampak Dampak Lingkungan
Lingkunga
Lingku
Lingkungan
Lingkungan Lingkungan Lingkungan
Hidup ngan Hidup Hidup Hidup
n Hidup Hidup
Hidup
I Tahap Pra Kontruksi
1. Persepsi & Sikap Antusias Meningkatnya Koordinasi kepada Di Wilayah Sebelum Melakukan Di Wilayah Sebelum mulai PT.
Masyarakat Masyarakat persepsi dan instansi terkait di kewenangan mulai Sosialisasi ke kewenangan operasional Berkembang
Terhadap minat wilayah setempat. / Setempat operasio aparat Desa / Setempat pabrik dimulai Selaras Daya
rencana masyarakat (kecamatan nal dan (kecamatan dan pada masa
pembangunan sekitar untuk dan Desa) pabrik Kecamatan dan Desa) persiapan
pabrik menjadi pekerja dimulai. serta instansi operasional.
terkait.
2. Terbukanya Kesempatan Masyarakat Koordinasi kepada Di Wilayah Sebelum Melakukan Di Wilayah Sebelum mulai PT.
Kesempatan Kerja pada sekitar instansi terkait di kewenangan mulai Sosialisasi ke kewenangan operasional Berkembang
kerja tahap mempunyai wilayah setempat / Setempat operasio aparat Desa / Setempat pabrik dimulai Selaras Daya
kontruksi minat / di dengan terbukanya (kecamatan nal dan (kecamatan dan pada masa Dinas Tenaga
dominasi oleh kesempatan kerja dan Desa) pabrik Kecamatan dan Desa) persiapan Kerja Kab.Serang,
warga local bagi dimulai. serta instansi operasional. Camat dan Kepala
penduduk di lokasi terkait. Desa setempat.
kegiatan akan
memberikan sedikit
kontribusi pada
upaya
penanggulangan
masalah
pengangguran
yang ada di daerah
ini. Pada tahap
operasional akan
dibutuhkan banyak
tenaga kerja.

B E R S E D A
PT BERKEMBANG SELARAS DAYA Bab III | 9
RKL- RPL Rinci
Kegiatan Produksi Industri Masker N-95

Rencana Pengelolaan Lingkungan Rencana Pemantauan Lingkungan


Dampak Lingkungan Hidup Institusi
Hidup Rinci Hidup Rinci
Periode
Pengelola
Lokasi Bentuk dan
Bentuk Rencana Pengelo Lokasi Periode
Pengelolaa Rencana
Sumber Jenis Besaran Pengelolaan laan Pemantauan Pemantauan Pemantauan
n Pemantauan
Dampak Dampak Dampak Lingkungan
Lingkunga
Lingku
Lingkungan
Lingkungan Lingkungan Lingkungan
Hidup ngan Hidup Hidup Hidup
n Hidup Hidup
Hidup
3. Gangguan Lalu Mobilisasi Bisa terjadinya Ada petugas khusus Di lokasi Saat Pemantauan Di lokasi Secara terus – PT.
lintas alat dan keluhan dari yang mengatur lalu kegiatan mulai langsung dari kegiatan menerus Berkembang
bahan masyarakat, lalang kendaraan proyek / awal manajemen proyek / selama proyek Selaras Daya
material pekerja industry proyek (SATPAM) pabrik. operasi pabrik pabrik. berlangsung
kebutuhan di sekitar proyek
pabrik rencana pabrik
adanya lintas
kendaraan
proyek.

II Tahap Operasional
1. Meningkatnya
Persepsi - Penerimaan persepsi dan -Memberikan Di Wilayah Saat Pihak Di Wilayah Pada saat awal PT.
masyarakat tenaga kerja minat prioritas kewenangan mulai manajemen kewenangan rekrutmen Berkembang
dan gangguan - Penetapan hak masyarakat kesempatan kerja / Setempat operasi memonitor / Setempat karyawan Selaras Daya dan
kamtibmas di dan kewajiban sekitar untuk pada masyarakat (kecamatan pabrik Jumlah tenaga (kecamatan pabrik Instansi terkait
lingkungan pekerja menjadi pekerja setempat dan Desa) kerja lokal dan Desa) (Desa, Kecamatan
sekitar -Peluang kerja yang lokasi yang dapat lokasi Pabrik. & Dinas
tersedia untuk Pabrik. diterima dan Ketenagakerjaan
masyarakat sekitar bekerja sama & transmigrasi
dengan instansi setempat).
terkait

B E R S E D A
PT BERKEMBANG SELARAS DAYA Bab III | 10
RKL- RPL Rinci
Kegiatan Produksi Industri Masker N-95

Rencana Pengelolaan Lingkungan Rencana Pemantauan Lingkungan


Dampak Lingkungan Hidup Institusi
Hidup Rinci Hidup Rinci
Periode
Pengelola
Lokasi Bentuk dan
Bentuk Rencana Pengelo Lokasi Periode
Pengelolaa Rencana
Sumber Jenis Besaran Pengelolaan laan Pemantauan Pemantauan Pemantauan
n Pemantauan
Dampak Dampak Dampak Lingkungan
Lingkunga
Lingku
Lingkungan
Lingkungan Lingkungan Lingkungan
Hidup ngan Hidup Hidup Hidup
n Hidup Hidup
Hidup
2. Bangkitan Lalu Kegiatan Relatif kecil di -Memasang rambu Di sekitar -Jam Memasang Di sekitar Jam puncak PT.
Lintas operasional sekitar area untuk mengatur lalu area pabrik puncak rambu area pabrik masuk & Berkembang
pabrik pabrik saja lintas masuk & untuk keluar Selaras Daya
dan aktivitas - Pembuatan jalan keluar mengatur karyawan
kendaraan masuk dan karyawa lalu lintas setiap hari
keluar - Pembuatan
karyawan n setiap
- Adanya petugas jalan masuk
hari
yang mengatur dan
keluar masuknya keluar
kendaraan
3. Potensi Kegiatan Sifatnya Menerapkan PT. Selama Supervisi dan PT. Selama 1.PT.
kecelakaan operasional Insidentil / petunjuk K3 Berkembang produksi Pemantauan Berkembang produksi Berkembang
kerja dan pabrik relative kecil jka meliputi APD, P3K Selaras Daya pabrik langsung dari Selaras Daya pabrik Selaras Daya
penurunan dilihat daripada dan pemeriksaan beropera manajemen beroperasi 2. Dinas
kesehatan apa yang kesehatan secara si pabrik Perhubungan
karyawan diproduksi berkala.
- Menerapkan SOP
kerja
- Menjaga fasilitas
APAR dan
ALARM tanda
bahaya
4. Penurunan Kegiatan relative kecil jka Mengoptimalkan PT. Selama Supervisi dan PT. Selama PT.
kualitas operasional dilihat daripada buffer Berkembang produksi Pemantauan Berkembang produksi Berkembang
udara dan pabrik apa yang zone dari pohon yang Selaras Daya pabrik langsung dari Selaras Daya Selaras Daya
peningkatan dan aktivitas diproduksi mempunyai massa beropera manajemen dan
kebisingan kendaraan daun yang padat.dan si pabrik sekitarnya
karyawan Penggunaan APD Ear
Muff/
Ear Plug khusus

B E R S E D A
PT BERKEMBANG SELARAS DAYA Bab III | 11
RKL- RPL Rinci
Kegiatan Produksi Industri Masker N-95

Rencana Pengelolaan Lingkungan Rencana Pemantauan Lingkungan


Dampak Lingkungan Hidup Institusi
Hidup Rinci Hidup Rinci
Periode
Pengelola
Lokasi Bentuk dan
Bentuk Rencana Pengelo Lokasi Periode
Pengelolaa Rencana
Sumber Jenis Besaran Pengelolaan laan Pemantauan Pemantauan Pemantauan
n Pemantauan
Dampak Dampak Dampak Lingkungan
Lingkunga
Lingku
Lingkungan
Lingkungan Lingkungan Lingkungan
Hidup ngan Hidup Hidup Hidup
n Hidup Hidup
Hidup
untuk pekerja yang
kontak langsung
dengan sumber
bising
relative kecil jka Penggunaan masker PT. Selama Supervisi dan PT. Selama PT.
dilihat daripada untuk Berkembang produksi Pemantauan Berkembang produksi Berkembang
Kegiatan apa yang semua personil yang Selaras Daya pabrik langsung dari Selaras Daya pabrik Selaras Daya
Peningkatan
5. operasional diproduksi didalam pabrik beropera manajemen beroperasi
Debu
pabrik - Pemeliharaan mesin si pabrik
secara
rutin
Sesuai dengan Kerjasama dengan PT. Selama Supervisi dan PT. Selama 1.PT.
operasional yg dihasilkan kontraktor yang Berkembang produksi Pemantauan Berkembang produksi Berkembang
pabrik dari produksi punya izin bergerak Selaras Daya pabrik langsung dari Selaras Daya pabrik Selaras Daya
menjadi Pabrik yang di bidang beropera manajemen beroperasi 2. Dinas
terganggu dan mengahsilkan pengelolaan limbah si pabrik Lingkungan
5. Limbah B3
bisa ada limbah B3 B3.dan membangun Hidup
pemcemaran tempat penyimpanan
di lingkungan sementara limbah B.3
sekitar di sekitar area Pabrik

Sesuai produksi
jumlah 1.PT.
Secara berkala harus Selama Supervisi dan
Penurunan pemakaian Selama Berkembang
Kualitas air ada uji laboratorium PT. produksi Pemantauan PT.
kualitas air dan kebutuhan produksi Selaras Daya
6. kemungkinan terhadap kualitas Berkembang pabrik langsung dari Berkembang
baku mutu air pabrik dan pabrik 2. Dinas
tercemar baku mutu air Selaras Daya beropera manajemen Selaras Daya
limbah limbah cair dari beroperasi Lingkungan
termasuk air limbah si pabrik
produksi Hidup

7. Sarana Hidran Belum Keperluan Harus ada Di Area PT. Satu kali Supervisi dan Di Area PT. Selama 1.PT.

B E R S E D A
PT BERKEMBANG SELARAS DAYA Bab III | 12
RKL- RPL Rinci
Kegiatan Produksi Industri Masker N-95

Rencana Pengelolaan Lingkungan Rencana Pemantauan Lingkungan


Dampak Lingkungan Hidup Institusi
Hidup Rinci Hidup Rinci
Periode
Pengelola
Lokasi Bentuk dan
Bentuk Rencana Pengelo Lokasi Periode
Pengelolaa Rencana
Sumber Jenis Besaran Pengelolaan laan Pemantauan Pemantauan Pemantauan
n Pemantauan
Dampak Dampak Dampak Lingkungan
Lingkunga
Lingku
Lingkungan
Lingkungan Lingkungan Lingkungan
Hidup ngan Hidup Hidup Hidup
n Hidup Hidup
Hidup
Air tersedianya prasarana & pembangunan hidran Berkembang di awal Pemantauan Berkembang produksi Berkembang
hidran air sarana antisipasi yang memadai Selaras Daya Proyek langsung dari Selaras Daya pabrik Selaras Daya
bagiantisipasi bagi cadangan manajemen beroperasi 2. Dinas Pemadam
bagi cadangan air pemadam pabrik Kebakaran
air pemadam kebakaran
kebakaran

III Tahap Paska Operasional


Menguarangi
PT.
pengangguran Memberi peluang
Berkembang
di wiayah atau keempatan kerja
Selama Selaras Daya dan
Peningkatan Mobilisasi sekitar, dan bagi masyarakat
PT. produksi PT. Instansi terkait
Perekonomian Pekerja meningkatkan sekitar dan Manajemen Selama
1. Berkembang pabrik Berkembang (Desa, Kecamatan
masyarakat Pabrik(Karya pendapatan memberikan pabrik produksi
Selaras Daya beropera Selaras Daya & Dinas
sekitar wan) masyarakat kesmpatan berusaha
si Ketenagakerjaan
pekerja yang kepada masyarakat
& transmigrasi
terlibat sekitar
setempat).
Tolok ukur tingkat
sekeliling pabrik
Satu kali
Tingkat untuk kebisingan di 1.PT.
di uji Supervisi dan Satu kali di uji
Kebisingan tingkat daerah Berkembang
Mobilisasi Di Area PT. pada saat Pemantauan PT. pada saat
Peningkatan harus sesuai pemukiman Selaras Daya
2. peralatan dan Berkembang produksi langsung dari Berkembang produksi
Kebisingan baku mutu / kebisingan 2. Dinas
material Selaras Daya pabrik manajemen Selaras Daya pabrik
peraturan yang 8/MENLH/11/1996, Lingkungan
beropera pabrik beroperasi
gerlaku. dengan tingkat Hidup
si
kebisingan tidak
melebihi 55 dBA.
3. Gangguan Mobilisasi Tidak terjadi - Tetap melakukan Di Area PT. Selama Supervisi dan Di Area PT. Selama PT.Berkembang
Kesehatan tenaga peningkatan Maintenance secara Berkembang produksi Pemantauan Berkembang produksi Selaras Daya

B E R S E D A
PT BERKEMBANG SELARAS DAYA Bab III | 13
RKL- RPL Rinci
Kegiatan Produksi Industri Masker N-95

Rencana Pengelolaan Lingkungan Rencana Pemantauan Lingkungan


Dampak Lingkungan Hidup Institusi
Hidup Rinci Hidup Rinci
Periode
Pengelola
Lokasi Bentuk dan
Bentuk Rencana Pengelo Lokasi Periode
Pengelolaa Rencana
Sumber Jenis Besaran Pengelolaan laan Pemantauan Pemantauan Pemantauan
n Pemantauan
Dampak Dampak Dampak Lingkungan
Lingkunga
Lingku
Lingkungan
Lingkungan Lingkungan Lingkungan
Hidup ngan Hidup Hidup Hidup
n Hidup Hidup
Hidup
kerja tahap
rutin terhadap
operasi
kasus peralatan
dan pabrik langsung dari
penyakit Melakukan
Masyarakat pengelolaan Selaras Daya beropera manajemen Selaras Daya
berbasis pencegahan
adanya si pabrik
lingkungan pencemaran
gangguan
lingkungan
kesehatan
Limbah Padat
Melakukan
B.3 dan Non
pengelolaan dengan
B.3 yang Tidak Selama Supervisi dan
baik terhadap limbah
dihasilkan terkelolanya Di Area PT. produksi Pemantauan Di Area PT. PT.Berkembang
Sanitasi B.3 dan Limbah Non Selama
4. kegiatan limbah B.3 dan Berkembang pabrik langsung dari Berkembang Selaras Daya
Lingkungan B.3 dan bisa produksi
operasional Non B.3 secara Selaras Daya beropera manajemen Selaras Daya
kerjasama dengan
pabrik dan baik si pabrik
kontraktor pengelola
fasilitas
limbah yang berizin.
pendukung

B E R S E D A
PT BERKEMBANG SELARAS DAYA Bab III | 14

Anda mungkin juga menyukai