Sejarah Kebudayaan Indonesia
Sejarah Kebudayaan Indonesia
INDONESIA
Untuk dapat memahami sebuah kebudayaan, seorang peneliti harus mengetahui unsur-unsur
kebudayaan universal yaitu berbagai unsur kebudayaan yang telah terintegrasi dalam
kebudayaan sebuah bangsa.
TUJUH unsur kebudayaan saat ini :
1. Teknologi
2. Sistem Ekonomi
3. Sistem sosial
4. Sistem Kepercayaan/religi
5. Sistem bahasa
6. Sistem kesenian
7. Sistem Pengetahuan
PERKEMBANGAN KEBUDAYAAAN
KEBUDAYAAN RAMU (COLLECTING CULTURE)
DAN KEBUDAYAAN BURU ( HUNTING CULTUR
-KEBUDAYAAN TANI (PEASANT
CULTURE)
KEBUDAYAAN INDUSTRI
(INDUSTRIAL CULTURE)
UNSUR KEBUDAYAAN UNIVERSAL
1. PERALATAN DAN PERLENGKAPAN HIDUP
A. ALAT BERPRODUKSI
B.ALAT DISTRIBUSI DAN TRANSPORTASI
C.WADAH
D.MAKANAN DAN MINUMAN
E.PAKAIAN DAN PERHIASAN
F.TEMPAT BERLINDUNG DAN
PERUMAHAN DAN SENJATA
2.MATA PENCARIAN/EKONOMI
akulturasi adalah suatu proses sosial yang timbul bila suatu kelompok manusia
dengan suatu kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsur-unsur dari suatu
kebudayaan asing dengan sedemikian rupa, sehingga unsur-unsur kebudayaan
asing itu lambat laun diterima dan diolah ke dalam kebudayaan sendiri tanpa
menyebabkan hilangnya kepribadian kebudayaan itu sendiri. (Koentjaraningrat,
2005) Contoh : seni bangungan masjid/gereja.
kebudayaan yang memiliki nilai-nilai yang sama akan lebih mudah terjadinya
akulturasi, jika dibandingkan dengan kebudayaan yang berbeda nilai. (Nana
Supriatna, 2004)
Faktor Intern (bertambah dan
berkurangnya penduduk)
Faktor-faktor yang
mempengaruhi
akulturasi
Faktor Ekstern
(bencana/perubahan alam
dan peperangan)
Seni atau kesenian merupakan anak kandung kebudayaan dari masyarakat atau
bangsa.
Semakin berisik ruang bahkan cenderung chaos sistem sosial sebuah masyarakat—
bagi budayawan/seniman—situasi tersebut akan menjadi stimulus untuk melahirkan
karya-karya yang monumental.
Secara etimologi, seni berasal dari kata sani (Sansekerta) yang memiliki pemujaan,
pelayanan, donasi, permintaan atau pencarian dengan rasa hormat dan
jujur.
Dalam bahasa Belanda dikenal istilah genie (jenius). Seni dan genie sama-sama
memiliki makna suatu pemujaan atau dedikasi, pelayanan ataupun donasi yang
dilaksanakan dengan rasa hormat dan jujur yang untuk melakukannya
diperlukan bakat dan kejeniusan.
Seni menurut beberapa ahli
Plato mengatakan bahwa seni merupakan imitasi atau realita tiruan dari alam atau
“ilahi”. (Mikke Susanto, 2011)
S. Sujoyono tokoh Persagi menekan bahwa seni adalah jiwa yang kethok. Seni harus
memihak kepada masyarakat yang marjinal.
Pengertian Indah/Keindahan
Mortimer Adler mengemukakan bahwa keindahan (beauty) adalah sifat obyek yang memberi
kita kesenangan yang dapat kita peroleh dari perenungan sederhana atau melihat benda
sebagaimana adanya.
Benedetto Croce, lebih menekankan pada aspek formal institusional yaitu keindahan harus
sebagai pengungkapan yang berhasil dari suatu institusi.
Beberapa Bentuk Akulturasi dalam
Kebudayaan Indonesia
Sistem Religi
Perangkat yang mendukung terjadinya sistem religi tersebut, antara lain: emosi
keagamaan, sistem keyakinan, sistem ritus—upacara, peralatan ritus—upacara, dan
ummat/pemeluk agama.
kajian terhadap sebuah sistem religi seharunya mampu menjelaskan empat hal yaitu
historical explanations, structural explanations, causal explanations, dan function
explanations. (Koentjaraningrat, 1998)
Dikaitkan dengan empat sistem religi di atas dapat dikatakan bahwa sistem religi
(ideologi) memiliki peran penting selain sistem sosial, dan sistem teknologi dalam
perwujudan aktif manusia terhadap lingkungannya. Mengingat religi memiliki daya
memerintah (imperatif) terhadap kegiatan-kegiatan sosial lainnya.
Religi begitu banyak memiliki fungsi sosial bagi para pemeluknya, misalnya berbagai upacara
keagamaan (di Indonesia satu etnis akan berbeda dengan etnis lainnya), ruwatan,
pengobatan, dan lain sebagainya.
https://www.google.co.id/search?q=sistem+religi
https://www.google.co.id/search?
q=sistem+religi&biw=13...
Aksara dan Seni Sastra
Masjid
Seni Batik
Batik dipercaya sudah dikenal semenjak zaman
Majapahit, dan semakin populer akhir abad XVIII.
Rangkuman
Kebudayaan tidak akan lahir dari ruang kosong atau hampa. Maksudnya sebuah
kebudayaan senantiasa lahir dari seluruh upaya, gagasan, tindakan dan hasil karya
manusia dalam rangka kehidupan bermasyarakat yang dijadikan miliknya dengan
cara belajar.