Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM

KIMIA ORGANIK 2
ALDEHID DAN KETON

Dosen : Fitriani, Dra., M.Si


Nama : Haykhal Ziki
NIM / Kelas : 20040151212 / B2

FAKULTAS FARMASI DAN SAINS


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR. HAMKA
JAKARTA 2021
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Golongan aldehid disebut juga alkanal dan golongan keton disebut juga alkanon. Keduanya
berisomer fungsional, karena mempunyai rumus umum yang sama (CnH2nO), tetapi berbeda
gugus fungsinya. Aldehid merupakan senyawa karbon yang mempunyai gugus karbonil yang
mengikat satu atom H atau dapat ditulis –CHO. Keton merupakan senyawa karbon yang
mempunyai gugus karbonil dapat ditulis –CO-. Keduanya mempunyai sifat fisika dan sifat
kimia yang berbeda.

B. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu aldehid dan keton
2. Untuk mengetahui sifat-sifat fisika aldehid dan keton
3. Untuk mengetahui sifat-sifat kimia aldehid dan keton
4. Untuk mengetahui reaksi aldehid dan keton
5. Untuk mengetahui kegunaan dari aldehid dan keton
BAB II
PEMBAHASAN
1. Definisi Aldehid dan Keton
Aldehid dan Keton merupakan termasuk gugus karbonil yang lazim terdapat dalam
sistemmahluk hidup seperti pada gula ribosa dan hormon betina progesteron. Senyawa
farmasi jugabanyak terdapat gugus aldehid dan keton seperti senyawa glukosa dan fruktosa.
Gugus aldehid dan keton mempunyai bau khas yang membedakannya. Umumnya aldehid
berbaumerangsang dan keton berbau harum. Formaldehida merupakan komponen dari
berbagai material dalam bangunan rumah.

Rumus Umum Aldehid dan Keton, sebagai berikut :

Aldehida dan keton mudah direduksi masing-masing menjadi alkohol primer dan
sekunder.Reduksi dapat dilaksanakan dengan berbagai cara, umumnya dengan hidrida logam.
Hidrida logam yang sering digunakan ialah litium aluminium hidrida (LiAlH4) dan natrium
borohidrida (NaBH4). Aldehida jauh lebih mudah dioksidasi daripada keton. Oksidasi
aldehidamenghasilkan senyawa asam dengan jumlah atom yang sama. Banyak zat
pengoksidasi yangbisa digunakan, seperti KMnO4, CrO3, Ag2O.

Uji laboratorium yang membedakan aldehida dan keton didasarkan pada perbedaan
kemudahannya dioksidasi. Pada uji cermin perak Tollens, ion kompleks perak-amonia
direduksi oleh aldehida menjadi perak logam tetapi tidak oleh keton. Keton juga dapat
dioksidasi, tetapi memerlukan kondisi oksidasi khusus. Misalnya, sikloheksanon dapat
dioksidasi secara komerisal menjadi asam adipat, suatu bahan kimia industri yang penting
untuk membuat nilon.

2. Sifat-sifat Aldehid dan Keton


A. Sifat Fisika
1. Wujud
 Pada T standar, metanal berwujud gas yang baunya tidak enak.
 Suku-suku lain berwujud cair, dan makin panjang rantai karbon, baunya makin harum
seperti buah.
 Sifat Keton hampir mirip dengan aldehida untuk molekul yang bersesuaian

2. Titik Didih dan Titik Leleh


 Aldehida dan keton mempunyai Td dan Tl lebih rendah dibandingkan alkohol yang
jumlah atom C nya sama. Hal itu karena tidak adanya ikatan hidrogen. Besarnya di
antara senyawa yang berikatan H dengan senyawa nonpolar.
3. Kelarutan
 Kelarutan aldehida dan keton yang ber-Mr rendah dalam air hampir sama dengan
kelarutan alkohol, karena aldehida dan keton dapat membentuk ikatan hidrogen
dengan atom hidrogen dari alkohol.

4. Daya Hantar Listrik


 Aldehida dan keton merupakan senyawa nonelektrolit.

B. Sifat Kimia
1. Ikatan
 Aldehida dan keton tidak mengandung hidrogen yang terikat pada atom elektronegatif
sehingga antarmolekulnya tidak terdapat ikatan hidrogen, tetapi dapat membentuk
ikatan H dengan molekul air

 Aldehida dan keton bersifat polar sehingga dapat membentuk gaya elektrostatik yang
relatif kuat antarmolekulnya.

2. Kepolaran
 Aldehida dan keton merupakan senyawa polar

3. Kereaktifan
 Aldehida lebih reaktif daripada keton. Hal itu terlihat dari sifat reduktor kuat yang
dimiliki oleh aldehida. Keton merupakan reduktor yang sangat lemah.

3. Reaksi-Reaksi aldehid dan Keton

a. Reaksi Adisi
1) Adisi Hidrogen
2) Adisi Natrium Bisulfat

3) Reaksi Hidrosianida

4) Adisi Alkil Magnesium Halogen


5) Adisi Amonia

4. Reaksi-Reaksi Pembuatan Aldehid dan Keton

 Kompleks krom-piridin dapat mengubah alkohol menjadi aldehida

 Keton dapat dibuat melalui oksidasi alkohol sekunder. Biasanya dilakukan dalam
suasana asam karena dalam suasana basa keton dapat beroksidasi lebih lanjut.

5. Kegunaan Aldehid dan Keton

1. Metanal (formaldehida)
 Diperoleh dengan mengoksidasi metanol oleh O2 dari udara dengan katalis Cu.
 Larutan aldehida dengan kadar 30-40% (formalin) untuk mengeraskan protein
sehingga menjadi kenyal. Formalin biasa dipakai untuk mengawetkan
preparatpreparat anatomi, mengawetkan mayat, tetapi tidak boleh untuk mengawetkan
makanan.
 Sebagai bahan baku untuk pembuatan zat warna, damar sintetis, dan bahan berbagai
jenis plastik termostat (tidak meleleh pada pemanasan)

2. Propanon (aseton)
 Dibuat dari distilasi kering kalsium asetat.
 Propanon sering digunakan sebagai pelarut senyawa organik, seperti lilin, cat, plastik,
dan obat-obatan.
 Sebagai bahan dasar pembuatan kloroform dan iodoform.
BAB III
PELAKSANAAN PRAKTIKUM

A. Alat dan Bahan

Alat
- Tabung reaksi
- Pipet tetes
- Plat tetes

Bahan
Sampel Aldehid
- Vanilin
- 4 dimethilaminobenzaldehid
- Formaldehid

Sampel Keton
- Aceton
- Acetyl aceton
- 4 aminoacetophenon

B. Prosedur Kerja

Uji Reaksi Umum


i. Organoleptis
Sampel diuji Bau dan Warna
ii. Kelarutan dan Keasaman
Sampel dilarutkan dalam pelarut Air, catat volume pelarut yang
dibutuhkan
iii. Reaksi Oksidasi (Positif untuk Aldehid)
Sampel + KmnO4  hilang warna ungu (hasil positif)
iv. Reaksi Reduksi (Positif untuk aldehid dan keton)
Sampel + LiAIH4/NaBH4  hasil positif alkohol primer untuk aldehid
dan alkohol sekunder positif keton
v. Membedakan Aldehid dan Keton pada Senyawa Glukosa
Reaksi Selliwanoff : Ke dalam tabung reaksi dimasukkan 2 ml pereaksi
Selliwanoff, ditambahkan 2 tetes larutan karbohidrat, panaskan di
dalam penangas air selama 1-2 menit. Amati perubahan warna.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Identifikasi Sifat Fisika Kimia Aldehid dan Keton


Bahan
a. Fehling A
b. Fehling B
c. Aseton
d. Formalin/formaldehida
e. Reagen Tollen

Prosedur kerja Formalin yang ditambahkan dengan Fehling A dan Fehling B


- Siapkan 2 tabung reaksi
- lalu masukkan 1 mL fehling A dan tambahkan 1 mL fehling B lalu kocok.
- Kemudian tambahkan 1 mL formalin, lalu kocok. Kemudian tambahkan 1 mL lagi,
lalu kocok hingga homogen
-
Prosedur Kerja Aseton yang di tambahkan dengan Fehling A dan Fehling B
- Siapkan 2 tabung reaksi
- Lalu masukkan 1 mL fehling A dan tambahkan 1 mL fehling B lalu kocok.
- Kemudian tambahkan 1 mL aseton, lalu kocok. Kemudian tambahkan 1 mL lagi, lalu
kocok hingga homogen.
-
Lakukan pengamatan pada :
- Warna larutan yang terjadi
- Ada tidaknya endapan
- Warna endapan dan lakukan pencatatan pada lembar data pengamatan

Sebelum pemanasan
Formalin + Fehling A + Fehling B
- Warna larutan biru bening
- Tidak terdapat endapan

Aseton + Fehling A + Fehling B


- Warna larutan biru kehijauan
- Endapan berwarna putih

Prosedur kerja Reagen Tollen yang ditambahkan formalin

- Masukkan 1 mL tollen ke dalam tabung reaksi. Kemudian tambahkan 1 mL formalin


lalu kocok. Kemudian di tambahkan lagi 1 mL formalin kocok hingga homogen. Lalu
tutup tabung reaksi menggunakan kapas.
- Reaksi yang terjadi antara larutan formalin dengan reagen tollen membentuk cincin
perak.
Prosedur kerja reagen tollen dengan aseton
- Masukkan 1 mL tollen ke dalam tabung reaksi. Kemudian tambahkan 1 mL aseton
lalu kocok. Kemudian tambahkan 1 mL aseton lagi kemudian kocok hingga homogen.
Lalu tutup tabung reaksi menggunakan kapas.

Lakukan Pengamatan Pada :


- Warna larutan yang terjadi
- Ada/tidaknya endapan
- Warna endapan dan lakukan pencatatan pada lembar data pengamatan

Sebelum Pemanasan
Formalin + Reagen Tollen
- Warna larutan hitam
- Terdapat endapan
- Endapan berwarna hitam
- Terdapat cincin perak

Aseton + Reagen Tollen


- Warna larutan cokelat
- Terdapat endapan dan keruh
- Endapan berwarna cokelat

Prosedur kerja pemanasan


- Lakukan pemanasan pada beaker glass
- Kemudian masukkan sampel reagen tollen dan reagen fehling A dan fehling B
- Tunggu selama 10 menit

 Sebelum pemanasan
Formalin + Fehling A + Fehling B
- Warna larutan biru bening
- Terdapat endapan
- Endapan berwarna merah

Aseton + Fehling A + Fehling B


- Warna larutan biru kehijauan
- Terdapat endapan
- Endapan berwarna putih

 Sesudah Pemanasan
a. Formalin + Reagen Tollen
- Warna larutan hitam
- Terdapat endapan
- Endapan berwarna hitam
- Terdapat cincin perak

b. Aseton + Tollen
- warna larutan Cokelat
- terdapat endapan
- endapan berwarna cokelat
- tidak terdapat cincin perak
BAB V
KESIMPULAN

Aldehid dan Keton merupakan termasuk gugus karbonil yang lazim terdapat
dalam sistem
mahluk hidup seperti pada gula ribosa dan hormon betina progesteron. Aldehida
dan keton mudah direduksi masing-masing menjadi alkohol primer dan
sekunder. Reduksi dapat dilaksanakan dengan berbagai cara, umumnya dengan
hidrida logam. Hidrida logam yang sering digunakan ialah litium aluminium
hidrida (LiAlH4) dan natrium borohidrida (NaBH4). Aldehida jauh lebih mudah
dioksidasi daripada keton. Oksidasi aldehida menghasilkan senyawa asam
dengan jumlah atom yang sama. Banyak zat pengoksidasi yang bisa digunakan,
seperti KMnO4, CrO3, Ag2O.

Daftar Pustaka

Dosen pengampu Kimia Organik 2 . 2021. Senyawa Karbonil: ALDEHIDA dan


KETON. Jakarta.
Fakultas Farmasi dan Sains Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka
https://youtu.be/9yK0vvFqpAw
https://youtu.be/SQAvij-cgI0

Anda mungkin juga menyukai