Anda di halaman 1dari 6

PAPER ASESMEN AUTENTIK

“PENILAIAN PORTOFOLIO”

Disusun untuk memenuhi salah satu Tugas Kelompok Mata Kuliah Asesmen Autentik
Dosen Pengampu : Dede Cahyati Sahrir, M.Pd

Disusun Oleh:

Kelompok 10

1. Siti Nurkholifah 1808106111


2. Rani Rahmawati 1808106103
3. Dea Tri Komalasari 1808106090
4. Khotimah 1808106104

Kelas Biologi C/7

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN


INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SYEKH NURJATI CIREBON
TAHUN AJARAN 2021/2022
Jalan Perjuangan By Pass Sunyaragi Telepon (0231) 481264 Cirebon 45132 Faximile :
(0231) 48992
A. Pengertian Penilaian Portofolio
Portofolio adalah kumpulan hasil karya peserta didik, sebagai hasil pelaksanaan tugas
kinerja yang ditentukan oleh guru atau oleh peserta didik bersama guru, sebagai bagian dari
usaha mencapai tujuan belajar, atau mencapai kompetensi yang ditentukan dalam kurikulum.
Penilaian portofolio merupakan suatu pendekatan dalam penilaian kinerja siswa atau
digunakan untuk menilai kinerja. Salah satu keunggulan penilaian portofolio adalah
memberikan kesempatan kepada siswa untuk lebih banyak terlibat, dan siswa sendiri dapat
dengan mudah mengontrol sejauh mana perkembangan kemampuan yang telah diperolehnya.
Jadi, siswa akan mampu melakukan penilaian diri (self-assessment). Keterampilan
menemukan kelebihan dan kekurangannya sendiri, serta kemampuan untuk menggunakan
kelebihan tetsebut dalam mengatasi kelemahannya merupakan modal dasar penting dalam
proses pembelajaran (Arifin, 2014).

B. Tujuan Penilaian Portofolio


Hakikatnya tujuan penilaian portofolio adalah untuk memberikan informasi kepada
orang tua tentang perkembangan siswa secara lengkap dengan dukungan data dan dokumen
yang akurat. Portofolio merupakan lampiran dari rapor, dengan demikian rapor tetap harus
dibuat. Tujuan portofolio ditentukan oleh apa yang harus dikerjakan dan siapa yang akan
menggunakan penilaian tersebut. Portofolio banyak menggunakan tes tertulis (paper and
pencil  pencil test),  project ,  product , dan catatan kemampuan (records of performance). S.
Surapranata dan M. Hatta (2004) dalam Buku evaluasi pembelajaran). mengemukakan
penilaian  penilaian portofolio portofolio dapat digunakan digunakan untuk mencapai
mencapai beberapa beberapa tujuan, tujuan, adapun tujuan  penilaian portofolio adalah
sebagai berikut;
a. Menghargai perkembangan siswa  
b. Mendokumentasikan proses pembelajaran
c. Memberi perhatian pada prestasi kerja
d. Meningkatkan efektifitas proses pembelajaran
e. Bertukar informasi antara orang tua siswa dengan guru lain
f. Meningkatkan kemampuan refleksi diri (Arifin, 2014)
C. Fungsi Penilaian Portofolio
Fungsi penilaian portofolio adalah sebagai alat untuk mengetahui kemajuan kompetensi
yang telah dicapai peserta didik dan mendiagnosis kesulitan belajar peserta didik,
memberikan umpan balik untuk kepentingan perbaikan dan penyempurnaan KBM.
Portofolio dapat pula berfungsi sebagai alat untuk melihat:
a) perkembangan tanggung jawab siswa dalam belajar,
b) perluasan dimensi belajar
c) pembaharuan kembali proses belajar-mengajar
d) penekanan pada pengembangan pandangan siswa dalam belajar.

D. Prinsip-Prinsip Penilaian Portofolio


Penilaian portofolio melibatkan banyak orang. Guru bukan satu-satunya penilai.
Penilaian akhir portofolio merupakan kolaborasi dari penilaian guru, siswa pemilik
portofolio, siswa sejawat, adik/kakak kelas, orang tua, akademisi dari lembaga lain
(seolah/PT/lembaga kursus), dan atau pihak lain yang memiliki pengetahuan dan kewenangan
mengenai hasil portofolio yang akan dinilai. Mengingat banyaknya pihak yang terlibat dalam
penilaian portofolio, pelaksanaannya membutuhkan sejumlah prinsip utama yang menjadi
rambu-rambu dalam penilaian.
Penilaian portofolio beranjak dari lima prinsip utama, yaitu saling mempercayai,
kerahasiaan, milik bersama, kepuasan, dan kesesuaian. Kelima prinsip ini terkait satu dengan
yang lain dan merupakan satu kesatuan yang tak terpisahkan.
1. Saling percaya
Prinsip saling mempercayai dibutuhkan karena penilaian portofolio melibatkan
sejumlah orang. Rasa saling percaya memunculkan keabsahan penilaian. Unsur
sentimen atau niat menjatuhkan orang lain dijauhkan dari penilaian portofolio.
Sepanjang kepercayaan tidak ditumbuhkan, keobjektifan penilaian tidak akan pernah
diperoleh. Rasa curiga merupakan penyakit berkepanjangan yang menodai penilaian.
Untuk itu, tumbuhkan terus rasa saling percaya.
2. Kerahasiaan
Prinsip kerahasiaan dibutuhkan karena penilaian portofolio memberi peluang untuk
mengungkap aspek pribadi yang dimiliki seseorang. Setiap manusia memiliki cela,
baik penilai maupun orang yang dinilai. Dalam rangka tetap menempatkan seseorang
dalam posisi positif dalam kedudukan bermasyarakat, kerahasiaan amat dibutuhkan.
Rasa bersalah dan aib yang dimiliki seseorang jika ketahuan secara umum akan
menyebabkan tersisih dalam kelompoknya. Untuk itu, prinsip kerahasiaan amat
dibutuhkan dalam penilaian portofolio.
3. Milik bersama
Prinsip milik bersama dibutuhkan dalam penilaian portofolio bertujuan utama
mengembangkan kualitas peserta didik. Jika output yang dihasilkan berupa produk,
tilikan dari berbagai segi untuk menyempurnakan produk itu akan menghasilkan
produk akhir yang lebih baik. Prinsip milik bersama dimaksudkan agar semua pihak
secara bersama-sama mengupayakan pengembangan kualitas hasil akhir.
4. Kepuasan
Prinsip kepuasan dalam penilaian portofolio merupakan sukma dari tersebut. Tiga
unsur yang perlu menikmati kepuasan itu, yaitu siswa, penilai, dan masyarakat luar.
Kepuasan dalam penilaian portofolio meliputi dua hal yakni kepuasan proses dan
kepuasan hasil. Kepuasan akan memberikan dorongan yang kuat untuk mencapai
prestasi gemilang pada aktivitas berikutnya.
5. Kesesuaian
Prinsip kesesuaian meliputi tiga hal, yaitu sesuai dengan tujuan yang akan dicapai,
sesuai dengan perkembangan psikologis siswa (usia, emosional, dan intelektual),
sesuai dengan kebutuhan nyata sehari-hari. Prinsip kesesuaian terkait erat dengan ke
masa depanan siswa.

Setiap konsep atau model penilaian tentu ada kelebihan dan kekurangannya, begitu
juga dengan penilaian portofolio. Berikut merupakan keunggulan dan kelemahan penilaian
portofolio menurut Dasim, B (2002):
1. Keunggulan Penilaian Portofolio
a. Guru dapat melihat pertumbuhan dan perkembangan kemampuan peserta didik
dari waktu ke waktu berdasarkan feed-back dan refleksi diri.
b. Penilaian portofolio membantu guru melakukan penilaian secara adil, objektif dan
dapat dipertanggungjawabkan tanpa mengurangi kreatifitas peserta didik.
c. Mengajak peserta didik untuk belajar bertanggungjawab terhadap apa yang telah
mereka kerjakan, baik dikelas maupun diluar kelas dalam rangka implementasi
program pembelajaran.
d. Meningkatkan peran peserta didik untuk aktif dalam kegiatan pembelajaran dan
penilaian.
e. Memberi kesempatan kepada peserta didik untuk meningkatkan kemampuan
mereka.
f. Dapat digunakan untuk menilai kelas yang heterogenantara peserta didik yang
pandai dan kurang pandai.

2. Kekurangan Penilaian Portofolio


a. Membutuhkan waktu dan kerja ekstra
b. Penilaian portofolio dianggap kurang reliable dibandingkan dengan bentuk
penilaian yang lain.
c. Ada kecenderungan guru hanya memperhatikan pencapaian akhir sehingga proses
penilaian kurang mendapat perhatian.
d. Tidak tersedianya kriteria penilaian yang jelas.
e. Penilaian portofolio masih relatif baru sehingga banyak guru, orang tua dan
pesesrta didik yang belum mengetahui dan memahaminya.
f. Sulit dilakukan terutama menghadapi ujian dalam skala nasional.
g. Dapat menjebak pesrta didik jika terlalu sering menggunakan format yang
lengkap dan detail.

Referensi:
Dasim, B (2002) Model Pembelajaran, dan Penilaian Portofolio, Bandung : PT. Grasindo

Budimansyah, Dasim. (2002). Model Pembelajaran Dan Penilaian Portofolio. Bandung: PT


Ganesindo
Uzer Usman, Mohd. (2002). Menjadi Guru Profesional. Yogyakarta: PT Remaja Rosdakarya

Setiamiharja, R. (2011). Penilaian Portopolio Dalam Lingkup Pembelajaran Berbasis


Kompetensi. EduHumaniora Jurnal Pendidikan Dasar Kampus Cibiru, 3(2).
Widyaningsih, V., Susilowati, S.M.E. and Rudyatmi, E., 2013. Pengembangan Rubrik
Penilaian Portofolio Proses Sains Siswa pada Materi Ekosistem. Journal of Biology
Education, 2(3).

Anda mungkin juga menyukai