Anda di halaman 1dari 18

Groupthink

dan
tindakan
tidak etis
DESTIYAN IKA ROSALITA
B12.2017.03567
PENGERTIAN
GROUPTHINK
Teori groupthink dikemukakan oleh Irving Janis (1972). Groupthink
menunjukkan suatu mode berpikir sekelompok orang yang sifatnya kohesif
(terpadu), ketika usaha-usaha keras yang dilakukan anggota-anggota
kelompok untuk mencapai kata mufakat (kebulatan suara) telah
mengesampingkan motivasinya untuk menilai alternatif tindakan lain secara
realistis.
Model Teoritis dari Groupthink
Antesedent atau Faktor Penentu Groupthink

Lack of Methodological procedure


High Cohensiveness atau
Insulation of the group atau for search and appraisal atau
kohesivitas tinggi
isolasi grup kurangnya metode prosedur untuk
Kohesivitas merupakan kekuatan
Kelompok memisahkan diri dari mencari informasi dan penilaian
untuk menjaga kelompok agar tetap
pendapat orang lain / ahli atau Kelompok mengalami keterbatasan
utuh dengan cara menjaga kesatuan
lingkungannya. dalam mencari informasi dan
antar anggotanya.
penilaian.

High pressure atau kelompok


berada pada tekanan yang tinggi
Directive Leadership atau
Kelompok berada pada tekanan
kepemimpinan yang direktif
tinggi, sehingga sulit atau sedikit
Kelompok berjalan dibawah arahan
harapan untuk menemukan solusi
pemimpin atau orang yang
lebih baik dibanding solusi yang
berpengaruh.
diberikan oleh pimpinan atau orang
yang berpengaruh lainnya.
Model Teoritis dari Groupthink
Symptoms atau Gejala – Gejala Groupthink

1. Illusion of invulnerability 3. Belief in inherent morality


2. Collective Rationalization 4. Stereotypes of outgroup
Persepsi yang keliru of the group
Dengan cara membenarkan Stereotip terhadap kelompok
(illusions) pada keyakinan Percaya pada moralitas
hal-hal yang salah seakan- lain, menganggap kelompok
bahwa pendapat kelompok terpendam yang ada pada diri
akan masuk akal lain buruk
tidak terkalahkan kelompok

5. Direct pressure on 8. Self-apointed mind guard


dissenters 6. Self censorship Menjaga mental untuk
7. Illusion of unanimity
Tekanan langsung pada Sensor terhadap diri sendiri mencegah dan menyaring
Ilusi bahwa semua anggota
anggota yang berbeda jika pendapatnya informasi-informasi yang
sepakat dan bersuara bulat
pendapatnya dengan bertentangan dari kelompok bertentangan dengan
kelompok keputusan kelompok.
Groupthink dan Perilaku Tidak
Etis keputusan tidak etis
Groupthink dan proses pengambilan

Karakteristik Gejala grouthink Cacat dalam Outcome


Kelompok • Illusion of invulnerability pengambilan • Keputusan yang tidak
• Kohesivitas kelompok • Collective keputusan etis
• Kesetiaan kelompok Rationalization • Sedikit alternatif etis • Kualitas Keputusan
yang berlebih • Belief in inherent yang dirasakan Buruk
• Keyakinan yang kuat morality of the group • Tidak ada pengujian
untuk terus menjadi • Stereotypes of kembali mengenai
anggota kelompok outgroup alternatif tindakan tidak
• Kepemimpinan direktif • Dirrect pressure on etis yang dipilih
• Mentalitas bottom line dissenters • Tidak ada pengujian
• Self censorship mengenai alternatif
• Illusion of unanimity tindakan etis yang
• Self-apointed mind ditolak
guard • Menolak opini yang
bertentangan
• Bias dalam memilih
informasi yang baru
• Menang dengan segala
konsekuensinya
Cara Mencegah Groupthink

Proses PROSES
keputusan KEPUTUSAN
Devil’s Dialectic
1. Suatu tindakan atau program diusulkan oleh
Methods
2. Advovate
kelompok
Hadirkan devil’s advocate atau orang yang 1. Suatu tindakan atau program diusulkan oleh
mengambil posisi berlawanan dengan argumen kelompok
kelompok untuk menguji keabsahan dan validitas 2. Dilakukan identifikasi pada asumsi yang mendasari
argumen kelompok. Devil’s advocate bertugas usulan
untuk mengevaluasi kebijakan akan yang diambil 3. Proposal tandingan diajukan menggunakan asumsi
3. Kritik dan hasil evaluasi devil’s advocate yang berbeda
diberikan kepada pengambil keputusan 4. Penasehat dari masing-masing proposal (usulan dan
4. Kumpulkan lagi informasi yang relevan tandingan) menyajikan dan memperdebatkan manfaat
5. Keputusan diambil masing-masing proposal
6. Keputusan diawasi 5. Keputusan untuk mengadopsi salah satu proposal
atau melakukan kompromi dari beberapa proposal
Groupthink di Akuntansi
GROUPTHINK IN ACCOUNTING EDUCATION
Oleh Michael P. Riordan, Diane A. Riordan, dan E. Kent St.
Pierre

PENDAHULUAN
Pendidik akuntansi didorong oleh banyaknya badan professional, termasuk
Institute of Management Accountants (IMA) dan American Institute of Certified
Public Accountants (AICPA) untuk menyiapkan siswa agar dapat bekerja berbasis
kelompok. Oleh karena itu, akademisi seharusnya mempertimbangkan dampak
negatif dari fenomena Groupthink berkaitan dengan hasil pemecahan masalah
kelompok.
Hal ini penting karena fenomena tersebut memiliki dampak tidak hanya pada
kualitas keputusan yang dibuat oleh siswa dalam kelas, tetapi juga berkaitan
dengan kualitas pertimbangannya sebagai pekerja professional dalam lingkungan
yang berbasis kelompok.
GROUPTHINK IN ACCOUNTING EDUCATION
Oleh Michael P. Riordan, Diane A. Riordan, dan E. Kent St.
Pierre

TEORI
Janis(1972) memperkenalkan sebuah teori Groupthink dimana anggota kelompok
berusaha untuk sepakat dan akhirnya menghasilkan keputusan yang prematur tanpa
menilai berbagai tindakan alternatif secara realistis. Sikap dan perilaku pimpinan dan
keyakinan anggota kelompok mendorong gejala Groupthink sehingga meningkatkan
kemungkinan kelompok mencapai keputusan yang buruk.
KURANGNYA PERTIMBANGAN GROUPTHINK DALAM LITERATUR PENDIDIKAN
AKUNTANSI
Peneliti termotivasi untuk bertanya mengapa pendidik akuntansi mengabaikan implikasi
teori Groupthink yang popular di dalam bidang psikologi dan bidang lainnya. Sebagai
pendidik akuntansi, kita mungkin membenarkan penugasan berbasis kelompok seperti
pada AICPA dan IMA. Akan tetapi, sebagai pendidik kita memilki tanggungjawab
tambahan untuk mempertimbangkan dampak dari lingkungan, seperti kerja kelompok
terhadap pembelajaran siswa, dan untuk meningkatkan kualitas pembuatan keputusan
individu siswa itu sendiri.
GROUPTHINK IN ACCOUNTING EDUCATION
Oleh Michael P. Riordan, Diane A. Riordan, dan E. Kent St.
Pierre
OBSERVASI PENELITI DAN SARAN
Observasi : The Undergraduate Solution Set Challenge.
Penulis menugaskan pada 36 siswa akuntansi yang terdiri dari 12 kelompok untuk
presentasi berbagai solusi sebuah masalah yang ditetapkan di depan kelas. Pada
hari presentasi, masing-masing siswa diberikan kesempatan untuk mengajukan
pertanyaan, sanggahan, dan mengembangkan solusi untuk setiap pertanyaan
secara individual. Selama presentasi, salah satu siswa mendukung sanggahan yang
salah dari kelompok lain mengenai respon aljabar yang benar di papan tulis. Dari
36 tanggapan siswa secara individual, hanya satu siswa yang tidak mengikuti
sanggahan siswa tersebut. Bahkan siswa yang awalnya menyerahkan jawaban
benar dalam solusi kelompok menggantinya dengan solusi yang salah yang
diberikan penyanggah.

Penelitian mereka memberikan bukti bahwa kelompok dengan promotional


leader (atau pemimpin yang mempromosikan solusi pilihan mereka sendiri)
menghasilkan lebih banyak gejala groupthink membahas lebih sedikit fakta
dan mencapai keputusan yang lebih cepat daripada kelompok dengan
kepemimpinan nonpromotional (atau pemimpin yang tidak
mempromosikan solusi pilihan mereka sendiri)
GROUPTHINK IN ACCOUNTING EDUCATION
Oleh Michael P. Riordan, Diane A. Riordan, dan E. Kent St.
Pierre

STRATEGI MELAWAN PROMOTIONAL LEADER


Penulis menyarankan menunjuk seorang devil advocate dalam kelompok tersebut
memberikan struktur konflik dan debat, sebuah proses yang menguatkan proses
pengambilan keputusan. Selain memberikan sumber ketidaksepakatan, peran devil
advocate memberitahu siswa bahwa penting untuk menantang keputusan kelompok.
IMPLIKASI
Penelitian ini memperkenalkan teori yang mendasari konsep Groupthink pada pendidik
akuntansi, menghubungkan topik dengan lingkungan pendidikan akuntansi, dan
menawarkan saran unutk menangkal dampaknya aktivitas kelompok siswa.
Guarding against groupthink in the
professional work environment a
checklist
diane riordan
journal of academic & Business Ethies, 2013, vol 7,1-8
TEORI GROUPTHINK
PENDAHULUAN
Peristiwa seperti skandal Enron mendorong Kongres agar profesi Teori umum menunjukkan bahwa dalam
akuntansi memeriksa dirinya sendiri. Akibatnya, pengauditan upaya untuk tetap mendapatkan
perusahaan dan akuntansi publik bersertifikat harus tunduk pada persetujuan dari pemimpin atau kelompok
peraturan yang ketat, termasuk persyaratan Sarbanes Oxley Act selama mereka, anggotanya cenderung
mengaudit perusahaan dan pelatihan etika formal untuk sertifikasi ulang menerapkan solusi tanpa evaluasi kritis.
auditor. Meskipun groupthink tidak menjamin
Salah satu pertanyaan yang diajukan setelah kegagalan Enron adalah kegagalan keputusan, kehadirannya
“Bagaimana sekelompok individu berperilaku sangat tidak etis?” salah meningkatkan peluang timbulnya
satu jawabannya adalah dinamika yang dikenal sebagai Groupthink. keputusan dengan kualitas rendah,
termasuk keputusan tidak etis dalam
organisasi.
Guarding against groupthink in the
professional work environment a
checklist
diane riordan
journal of academic & Business Ethies, 2013, vol 7,1-8
Groupthink dalam Tempat
Directive Leadership
Kerja Profesional
Mengambil tindakan personal untuk
Hollander (1985) berpendapat bahwa kepemimpinan adalah aspek menghindari Groupthink sangat
universal dari kelompok manusia. Pemberi kerja sering mencari potensi menantang bagi anggota yang mencoba
kepemimpinan karena pemimpin yang kuat mengilhami orang lain untuk menjadi bagian dari tim kerja. Bahkan
bekerja menuju tujuan sebuah organisasi. Untuk tujuan ini siswa sering sebelum skandal Enron, Sims (1992)
didorong untuk mengembangkan keterampilan kepemimpinan dalam memperingatkan bahwa kehadiran
organisasi kemahasiswaan dan kegiatan masyarakat lainnya. Namun, Groupthink organisasi mungkin
kepemimpinan yang kuat dapat mengganggu interaksi kelompok ketika mengabaikan suara kelompok oposisi, hati
anggota kelompok mengikuti pemimpin mereka tanpa evaluasi kritis nurani dan membuat keputusan yang
yang memadai. menghasilkan perilaku tidak etis
Guarding against groupthink in
the professional work
environment a checklist
diane riordan
journal of academic & Business Ethies, 2013, vol
Gejala Groupthink 7,1-8
Gejala Sederhana dari model Groupthink Janis(1972) dan potential
hazard :
1. Ilusi Kerentanan
2. Rasionalisasi kolektif
3. Tampilan stereotip dari orang lain
4. Tekanan pada perbedaan pendapat
5. Mind Guard

Model teori Groupthink Janis(1982) mengidentifikasi tiga jenis


konsekuensi dari groupthink yang dapat diamati :
Tipe I =Overestimation of the Group
Tipe II = Closed – Mindedness
Tipe III = Pressures Toward Uniformity
Guarding against groupthink in
the professional work
environment a checklist
diane riordan
journal of academic & Business Ethies, 2013, volIMPLIKASI
TANTANGAN GROUPTHINK
7,1-8 Artikel ini menjelaskan bagaimana akuntan
DALAM TEMPAT KERJA dan profesional bisnis dan lainya untuk :
Teori Janis (1982) mengemukakan bahwa kohesi adalah anteseden utama 1. Mendorong pemikiran etis di tempat
untuk Groupthink. Ada 2 jenis kohesi : kerja untuk mengurangi kejadian
perilaku tidak etis
2. Mempertimbangkan dan mendiagnosis
1. Kohesi interpersonal dihasilkan dari hubungan pribadi.
risiko penngambilan keputusan
McClauley(1998) mengemukakan bahwa unsur vital dalam
kelompok
pengambilan keputusan kelompok yang buruk adalah keinginan
3. Menerapkan strategi praktis mencegah
anggota kelompok kohesif untuk menjaga hubungan mereka
Groupthink untuk mendorong
2. Kohesi berbasis tugas dihasilkan dari komitmen bersama
pengambilan keputusan dengan
terhadap tugas kelompok untuk mencapai penghargaan bersama
kualitas tinggi
THE EFFECT OF GROUPWORK ON ETHICAL
DECISION MAKING OF ACCOUNTANCY STUDENTS
CONOR O’LEARY & GLADIES PANGEMANAN
JOURNAL OF BUSINESS ETHICS. 2007.75.215-228
PENDAHULUA
TEO
N
RI
Penelitian ini menguji pengaruh faktor  Faktor – faktor yang mempengaruhi
situasional, situasi kelompok terhadap keputusan etis
keputusan etis mahasiswa akuntansi. 4 Tahap dalam model pembuatan
Tujuan penelitian adalah untuk keputusan dan perilaku etis individu :
menghasilkan pemahaman yang lebih 1. Mengenali isu moral
baik mengenai keputusan etis dari 2. Membuat penilaian moral
mahasiswa akuntansi. 3. Membangun keinginan moral
2 motivasi utama dilakukannya penelitian 4. Terlibat dalam perilaku moral
ini:
1. Diperlukan pemahaman tentang
persepsi dan keputusan etis
mahasiswa akuntansi karena
tingginya tingkat kesadaran publik
mengenai konsekuensi perilaku tidak
etis.
2. Penelitian ini memberikan kontribusi
pada terbatasnya literatur mengenai
pembuatan keputusan etis dalam
konteks akuntansi.
THE EFFECT OF GROUPWORK ON ETHICAL
DECISION MAKING OF ACCOUNTANCY
STUDENTS
KEPUTUSAN
CONOR O’LEARY & GLADIES PANGEMANAN
PERILAKU ETIS MAHASISWA
JOURNAL OF BUSINESS ETHICS. 2007.75.215-228
KELOMPOK AKUNTANSI
Literature empiris dalam pembuatan Beberapa penelitian menemukan bahwa
keputusan kelompok mengindikasikan mahasiswa akuntansi cenderung
bahwa secara rata-rata, penilaian
memiliki tingkat pengembangan moral
kelompok menunjukkan sebuah penilaian
yang lebih rendah dibandingkan
yang lebih aurat dan secara umum lebih
mahasiswa non bisnis
pasti atau meyakinkan dibandingkan
penilaian individu. Hal tersebut Pengembangan hipotesis
dikarenakan pembuatan keputusan
kelompok melibatkan interaksi antar
anggota kelompok yang memberikan Hipotesis = tidak terdapat perbedaan
kemampuan dan wawasan yang lebih dalam respon etis antara kelompok dan
luas, meningkatkan review pada individu dalam vignette etis.
kesalahan dan kontrol kualitas, dan
mendorong pemikiran baru.
THE EFFECT OF GROUPWORK ON ETHICAL
DECISION MAKING OF ACCOUNTANCY STUDENTS
CONOR O’LEARY & GLADIES PANGEMANAN
JOURNAL OF BUSINESS ETHICS. 2007.75.215-228
METODE HASIL
Individu cenderung melakukan tindakan yang
• Vignette 1 : Mendeskripsikan situasi dimana asisten ekstrim (berperilaku tidak etis atau etis) sedangkan
akuntan bekerja di perusahaan kimia ditawari once- kelompok cenderung mengambil tindakan tengah-tengah
off payment oleh kepala akuntan agar tutup mulut (pilihan neteral).
mengenai praktik akuntansi yang tidak tepat Hasil tidak dapat terdukung dengan kuat untuk
• Vignette 2 : Mendeskripsikan skenario dimana pengujian dengan menggunakan chi-square test dan uji
seorang juru tulis akuntansi yang bekerja di perbandingan proposi populasi. Tetapi, berdasarkan effect
perusahaan konvensi menyaksikan rekan seniornya size menunjukkan perbedaan respon antara individu vs
mencuri sekotal cokelat kelompok.
• Vignette 3 : mendeskripsikan situasi dimana asisten Penelitian ini memberikan dukungan bahwa
akuntan diberikan peluang untuk memalsukan keputusan kelompok menghasilkan pilihan netral atau
ringkasan aplikasinya untuk sebuah pekerjaan pilihan konsensus. Dukungan yang lemah memberikan
• Vignette 4 : mengilustrasikan skenario dimana penolakan pada hipotesis penelitian
akuntansi yang sedang masa training ditekan untuk
melakukan mark up biaya perjalan untuk
reimbursement IMPLIKASI
• Vignette 5 : Mendeskripsikan skenario dimana Implikasi dari temuan penelitian ini berkaitan
akuntan yang sedang masa training ditekan untuk dengan program akuntansi yang
membuat penyesuian pada akun klien agar menempatkan pada kerja kelompok.
pinjaman bank dapat disetujui
Populasi = total 165 mahasiswa S1. dari 60 individu
dan 34 kelompok responnya diterima.
THANKS!

CREDITS:
This presentation template was created by
Slidesgo, including icons by Flaticon, and
infographics & images by Freepik.
Please keep this slide for attribution.

Anda mungkin juga menyukai