Disusun oleh :
Nama
Kelompok :
sambal tuna
Menyetujui,
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat serta karunia
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Proposal Kompetisi Gelar Inovasi Pusat
Pendidikan Kelautan dan Perikanan Pada Pembuatan sambal tuna berbahan dasar tetelan
daging ikan tuna. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan proposal ini melibatkan
banyak orang. Pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa hormat dan ucapan terima
kasih kepada :
1. I Gede Rumayasa Yudana, S.Pi., M.P selaku Direktur Politeknik Kelautan
dan Perikanan Jembrana.
2. Siluh Putu Sri Dia Utari, S.Pi., M.Si selaku Ketua Program Studi
Pengolahan Hasil Laut.
3. Siluh Putu Sri Dia Utari, S.Pi., M.Si selaku Dosen Pembimbing I yang telah
memberikan bimbingan dan arahan dalam penyusunan proposal.
4. Ibu Rahmatang,S.Pi,M.Si selaku Dosen Pembimbing II yang telah
memberikan bimbingan dan arahan dalam penyusunan proposal.
5. Kedua orang tua, keluarga dan teman-teman yang selalu mendoakan yang
terbaik yang senantiasa memberikan dukungan serta semua pihak yang
telah membantu kelancaran dan doa dari awal hingga akhir penyusunan
Proposal Kompetisi Gelar Inovasi Pusat Pendidikan Kelautan dan
Perikanan Pada Pembuatan sambal tuna dari tetelan ikan tuna.
Penulis menyadari bahwa proposal ini masih jauh dari kata sempurna, sehingga kritik
dan saran yang membangun sangat penulis harapkan demi perbaikan dan kesempurnaan
proposal ini. Penulis berharap semoga karya ilmiah ini bermanfaat dan dapat memberikan
informasi kepada semua pihak guna kemajuan serta perkembangan ilmu dan teknologi dalam
pengembangan inovasi produk perikanan terutama mengenai Pembuatan sambal tuna yang
berbahan dasar tetelan daging ikan tuna
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN
Lembar Pengesahan........................................................................................................
Kata Pengantar.................................................................................................................
Daftar Isi............................................................................................................................
Daftar Gambar..................................................................................................................
i. Pendahuluan.............................................................................................................
1.2. Tujuan.................................................................................................................
2.6.2. Pemasaran
3.1.
BAB I
Pendahuluan
1.1. Latar belakang
Sumber daya kelautan dan perIkanan merupakan salah satu potensi sumber
daya alam yang sangat besar dan mendapatkan perhatian yang serius di Indonesia.
Secara singkat, dua per tiga wilayah Indonesia terdiri dari laut, memiliki pulau sebanyak
lebih dari 17.000 serta garis pantai sepanjang 81.000 km. Menurut FAO (Food and
Agricultural Organization), hasil kelautan dan perikanan Indonesia memiliki potensi
lestari sebesar 6,5 juta ton per tahun. Potensi lestari lestari ini telah dimanfaatkan sekitar
5,71 ton per tahun. Indonesia menempati urutan ketiga didunia pada sektor produksi
perikanan tangkap, sedangkan pada sektor produksi ikan budidaya, Indonesia
menduduki urutan keempat didunia. Hal ini pun terjadi di Indonesia, dimana sektor
perIkanan terus memberIkan peningkatan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi
sehingga pemerintah memberIkan perhatian lebih.
Salah satu jenis sumber daya Ikan yang memiliki potensi besar di Indonesia
adalah dari kelompok Ikan pelagis besar antaranya adalah Tuna, Tongkol dan
Cakalang. Indonesia memegang peranan penting dalam perikanan terus memberIkan
peningkatan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi sehingga pemerintah
memberIkan perhatian lebih. Ikan tuna termasuk dalam keluarga scombroidae yang
tergolong ikan perenang cepat, bertubuh seperti cerutu. Ikan tuna memiliki dua sirip
punggung, sirip depan biasanya pendek dan terpisah dari sirip belakang, pada bagian
punggung berwarna biru kehitaman dan berwarna keputih-putihan pada bagian perut.
Ikan ini termasuk ke dalam kelompok ikan pelagis besar dan sebagian besar memiliki
jari-jari sirip tambahan (finlet) di belakang punggung dan dubur (Lestari et al. 2013).
Ikan tuna merupakan salah satu jenis ikan ekonomis penting di dunia dan
merupakan komoditas perikanan terbesar ketiga di Indonesia setelah udang dan ikan
demersal. Ikan tuna memiliki harga jual yang lebih tinggi dibandingkan komoditas
perikanan lainnya. Ikan dikenal sebagai suatu komoditi yang mempunyai nilai gizi tinggi
namun mudah busuk karena mengandung kadar protein yang tinggi dengan kandungan
asam amino bebas yang digunakan untuk metabolisme mikroorganisme, produksi
amonia, biogenik amin, asam organik, keton dan komponen sulfur (Neto at al.
2014), selain itu ikan tuna juga mengandung mineral kalsium, besi, fosfor, sodium,
vitamin A dan vitamin B, sehingga perlu dilakukan diversifikasi pangan. Pengolahan ikan
tuna dapat meningkatkan nilai jualnya sendiri serta mendorong tumbuhnya industri
pengolahan ikan yang dapat meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran
masyarakat.
Ikan tuna dapat diolah menjadi berbagai macam produk olahan salah satunya
yaitu sambal ikan tuna. Sambal ikan tuna merupakan produk inovasi berbahan baku
ikan yang merupakan sebuah makanan pelengkap yang terbuat dari bahan dasar ikan
tuna yang telah dipadukan dengan cabe merah dan dilengkapi dengan berbagai jenis
bahan yang lain, sehingga menghasilkan bumbu pedas gurih.
Ide Inovasi tersebut didapatkan melalui inovasi produk sambal ikan roa khas
Sulawesi Tengah yang sudah dipasarkan dengan skala besar dan banyak diminati
konsumen serta menjadi peluang usaha baru di daerah tersebut (Haryanto dan Rauf
2017). Kegiatan yang dilakukan mengenai sambal tuna adalah proses demostasi, uji
organoleptik serta analisa keuntungan pembuatan sambal tuna.
1.2. TUJUAN
Sambal salah satu makanan yang sudah tidak asing lagi di mata dan telinga
masyarakat Indonesia. Kegurihan yang dimiliki sambal tuna memang bisa membuat
penikmatnya menjadi ketagihan. Hal ini dikarenakan dengan rasanya yang begitu
menggoda dan selalu terkenang dilidah. Dengan begitu, usaha makanan dengan
menyajikan menu sambal tuna memang hingga saat ini masih terbuka cukup lebar bagi
siapa saja yang ingin melakoninya. . Cara pengolahan sambal tuna sendiri memang
cukup mudah, selain itu untuk bahan-bahan yang dibutuhkan juga sangat mudah dicari
dimasyarakat.
BAB II
RENCANA KEGIATAN
2.1.Jenis kegiatan
Kegiatan usaha ini merupakan kegiatan industri kecil yang bergerak dalam
pengolahan makanan (industry kecil) yang memanfaatkan limbah hasil pengolahan ikan
tuna loin yaitu tetelan. Tetelan ikan tuna merupakan salah satu hasil samping dari
produksi tuna loin, memiliki nilai ekonomis rendah dan dapat diolah menjadi berbagai
produk diversifikasi salah satunya adalah sambal ikan tuna. Sambal ikan tuna
merupakan produk inovasi berbahan baku ikan. Ide inovasi tersebut didapatkan karena
tetelan ikan tuna yang tidak menggunakan gas carbon monoksida (CO) tidak diminati
pasar karena memiliki warna yang pucat. Oleh karena itu kami menginovasikannya
menjadi sambal ikan tuna.
1. Persiapan
2. Pelaksanaan
3. Pelaporan
Tahapan pelaporan merupakan tahap akhir dari jadwal kegiatan usaha ini, yang
melaporkan keselurahan kegiatan dalam usaha ini mulai dari tahapan persiapan hingga
tahapan evaluasi dan perbaikan.
1. Manager
Menjaga kondisi kerja yang baik dan menjaga hubungan yang sehat
antara atasan dan bawahan.
Menyediakan lingkungan kerja yang sehat and aman untuk para
karyawan operasional.
Membantu manajemen tingkat menengah untuk merekrut dan menyeleksi
pekerja yang sesuai untuk jabatan yang dibutuhkan.
Berkomunikasi dengan karyawan dan mendengarkan saran-saran
karyawan serta mendorong para pekerja untuk mengambil inisiatif.
Menjaga dan mempertahankan standar kualitas dan memastikan jumlah
output produk/layanan sesuai dengan perencanaan.
2. Administrasi dan keuangan
Bertanggungjawab atas administrasi usaha
Melaksanakan kebijakan operasional pengelolaan fungsi administrasi
usaha
Mengelola surat menyurat dalam usaha
Bertanggungjawab atas keuangan
Mengontrol pemasukan dan pengeluaran dalam usaha
3. Kepala produksi
Mengontrol proses produksi dari penerimaan bahan baku hingga
pendistribusian
Mengecek ulang bahan baku saat sudah diterima agar sesuai dengan
standard
4. Marketing
Memasarkan produk ke toko-toko atau pasar
Melakukan promosi
Mensurvey lokasi yang strategis dalam pemasaran
Menyusun strategi pemasaran
5. Business Development
MANAGER
Administrasi dan
Keuangan Kepala Produksi Marketing Business Development
Ni Putu Dinda Krisna Aldi Rozianto Aries Kartiana Made Ryan Prinata
Putri
Dalam memulai usaha ini kami akan berusaha menjalin kerjasama dengan
perusahaan dan akan menjelaskan mengenai konsep ide bisnis secara
menyeluruh dan benefit yang akan didapatkan oleh kedua pihak agar dapat
meyakinkan calon mitra kerjasama seperti perusahaan pengolahan ikan terkait
ketersediaan bahan baku, toko-toko penjual oleh-oleh dan lain sebagainya.
Agar produk dikenal masyarakat dan menarik minat konsumen dalam cakupan
luas maka kami akan mencari pertner kerjasama dan invfluencer dalam memulai
usaha.
4. Produksi
5. Pengecekan
Setelah produk jadi maka produk harus dilakukan pengecekan sebelum produk
dipasarkan sehingga produk tidak membahayakan konsumen.
6. Promosi
Produk yang sudah jadi kemudian akan di promosikan melalui social media dan
media partner. Promosi akan membantu pemasaran agar produk dapat diketahui
oleh masyarakat luas dan menarikn minat konsumen.
7. Pemasaran
Pemasaran produk dilakukan secara konsinyasi,pemasaran digital seperti
pemasaran melalui media social dan dapat di pesan melalui grab. Pemasaran
dilakukan di daerah perkotaan agar lebih mudah dikunjungi oleh
Designed for: Designed by: Date: Version:
Key Partners Key Activities Value Propositions Customer Relationships Customer Segments
1. mempromosikan dan menjual 1. mengurangi hasil samping social media 1. anak-anak hingga dewasa
1. toko toko produk “sambal tuna” pengolahan perikanan 1. Whatsapp
2. supplyer bahan baku 2. mengadakan event untuk 2. sambal tuna merupakan 2. Instagram
mempromosikan produk olahan yang memiliki
3. mencatat pemasukan dan kandungan gizi yang sama
pengeluaran dengan yang dieksport
3. harga yang terjangkau
3. Channels (Saluran)
Channels atau saluran merupakan upaya untuk menyampaikan produk ke
tangan konsumen. Dalam kegiatan usaha pemasaran sambal tuna, saluran
pemasaran yang akan digunakan adalah dengan membangun branding image
dan memberikan edukasi kepada masyarakat tentang daging ikan tuna dengan
pemberian gas Co dan tanpa gas CO sehingga masyarakat mau mengkonsumsi
sambal tuna. Metode pemasaran yang dipilih melalui promosi baik secara
langsung (pemberian brosur, pembuatan booth produk, dsb) ataupun pemasaran
secara onlie melalui media sosial ataupun aplikasi e commerce seperti grab dan
forum jual beli lainnya.
Key Resource merupakan sumber daya yang sebaiknya dimiliki oleh perusahaan
untuk mewujudkan value proposition produk, seperti :
Kelemahan (weaknesses)
Produk sambal tuna ini dibuat dalam skala rumah tangga sehingga menargetkan
jumlah produk yang akan dibuat , selain itu sambal tuna ini dibuat dengan limbah
tuna yang tidak umum digunakan oleh masyarakat
Peluang (opportunities)
Belum banyak masyarakat yang memanfaatkan limbah tuna sebagai makanan ,
biasanya limbah ikan hanya dibuang saja , tetapi kami mencoba berinovasi
mengolah kembali limbah ikan tuna menjadi sambal yang enak
Ancaman (threats)
Banyaknya produk sambal membuat daya saing semakin kuat sehingga pasar
online sangat diperlukan untuk membantu mempromosikan sambal ikan tuna ini .
2.6.2. Pemasaran
Pemasaran (marketing) berasal dari kata market (pasar). Pemasaran merupakan
faktor dimana usaha suatu perusahaan untuk menjalankan bisnisnya, terutama yang
berhubungan dengan konsumen. Menurut Kotler (dalam Sunyoto, 2014:220) pemasaran
(marketing) adalah suatu kegiatan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan mereka
dengan melalui proses pertukaran.
Dalam persaingan pasar maka dibutuhkan strategi pemasaran agar produk yang
dipasarkan lebih diminati. Strategi pertama yang dapat dilakukan adalah
memaksimalkan komposisi,cita rasa dan kemasan produk. Strategi kedua yang dapat
dilakukan adalah dengan cara melakukan promosi melalui social media. Promosi dapat
dilakukan dengan cara memposting produk ke social media dengan bantuan influencer
agar menarik minat konsumen.
BAB III
POTENSI KOMERSIALISASI PRODUK INOVASI
Dalam persaingan pasar maka dibutuhkan strategi pemasaran agar produk yang
dipasarkan lebih diminati. Strategi pertama yang dapat dilakukan adalah
memaksimalkan komposisi,cita rasa dan kemasan produk. Strategi kedua yang dapat
dilakukan adalah dengan cara melakukan promosi melalui social media. Promosi dapat
dilakukan dengan cara memposting produk ke social media dengan bantuan influencer
agar menarik minat konsumen.
3.2.2. Cash Flow
Pengelolaan cash flow salah satu aspek penting dalam pengambilan keputusan
bagi penggunanya. pengelolaan cash flow yang baik dapat memberikan manfaat bagi
pelaku UMKM sbagai referensi untuk menperbaiki sistem pengelolaan arus kas (cash
flow) dan UMKM dapat memberikan pengetahuan dalam meningkatkan kinerja
perusahaan serta UMKM dapat mengetahui, memilah, dan mengetahui pengaruh kas
dari kegiatan operasi, kegiatan transaksi investasi dan kegiatan transaksi
pembiayaan/pendanaan serta kenaikan atau penurunan bersih dalam kas suatu
perusahaan selama satu periode. Dalam ruang lingkup usaha, kas dianggap sebagai
raja di mana arus kas (cash flow) adalah point utama dalam keberlangsungan hidup
sebuah usaha. Apabila arus kas (cash flow) yang masuk lebih besar dari arus kas (cash
flow) yang keluar maka rencana usaha yang telah disusun dapat dijalankan dengan
baik. Arus kas (cash flow) yang masuk dan keluar memengaruhi keberhasilan atau
kegagalan dari sebuah usaha.
Menurut Syaiful bahri (2016) menjelaskan bahwa laporan arus kas menyajikan
informasi perubahan atas kas dan setara kas entitas, yang menunjukan secara terpisah
perubahan yang terjadi selama satu periode dari aktivitas opersi, aktivitas investasi dan
aktivitas pendanaan. Proses Pengelolaan cash flow Laporan arus kas (cash flow)
mengandung dua macam aliran/arus kas yaitu :
a. Cash inflow Cash inflow adalah arus kas yang terjadi dari kegiatan transaksi
yang melahirkan keuntungan kas (penerimaan kas). Arus kas masuk (cash
inflow) terdiri dari:
- Hasil penjualan produk/jasa perusahaan.
- Penagihan piutang dari penjualan kredit.
- Penjualan aktiva tetap yang ada.
- Penerimaan investasi dari pemilik atau saham bila perseroan terbatas.
- Pinjaman/hutang dari pihak lain.
- Penerimaan sewa dan pendapatan lain.
b. Cash out flow Cash out flow adalah arus kas yang terjadi dari kegiatan transaksi
yang mengakibatkan beban pengeluaran kas. Arus kas keluar (cash out flow)
terdiri dari :
- Pengeluaran biaya bahan baku, tenaga kerja langsung dan biaya pabrik
lain-lain.
- Pengeluaran biaya administrasi umum dan administrasi penjualan.
- Pembelian aktiva tetap.
- Pembayaran hutang-hutang perusahaan.
- Pembayaran kembali investasi dari pemilik perusahaan.
- Pembayaran sewa, pajak, deviden, bunga dan pengeluaran lain-lain.
4.1. KESIMPULAN
Usaha ini merupakan usaha yang berkembang di bidang industri kecil pengolahan
pangan dengan memanfaatkan limbah hasil pengolahan ikan tuna loin yaitu tetelan.
Tetelan ikan tuna merupakan salah satu hasil samping dari produksi tuna loin, memiliki
nilai ekonomis rendah dan dapat diolah menjadi berbagai produk diversifikasi salah
satunya adalah sambal ikan tuna. Sambal ikan tuna merupakan produk inovasi
berbahan baku ikan. Ide inovasi tersebut didapatkan karena tetelan ikan tuna yang tidak
menggunakan gas carbon monoksida (CO) tidak diminati pasar karena memiliki warna
yang pucat. Oleh karena itu kami menginovasikannya menjadi sambal ikan tuna.
Jadwal kegiatan dilaksanakan mulai bulan juni s.d juli 2021 dari tahapan persiapan
yaitu Pembuatan proposal usaha, kegiatan ini merupakan awal dalam usaha.
Pembuatan proposal harus dibuat secara terperincidan jelas. Pencarian partner
Kerjasama atau sponsor dan madia partner, setelah proposal selesai dengan jelas dan
terperinci. Pengajuan proposal kepada partner Kerjasama atau sponsor dan media
partner, dengan indicator proposal telah diterima oleh partner Kerjasama atau sponsor
dan media partner. Setelah pengajuan proposal selanjutnya adalah tahapan persiapan
bahan baku, sarana dan prasrana.
Biaya untuk proses sekali produksi keripik insang dengan pembiayaan bahan
sebesar Rp. 142.000 dan biaya operasional Rp. 100.000. Berdasarkan biaya tersebut
didapatkan harga pokok untuk satu pcs kripik insang Rp. 17.000 dengan laba 50%
sebesar Rp 5.600/pcs dan pendapatan bersih untuk satu kali produksi dengan hasil Rp.
93.000.
Produk ini memilki harga yang cukup terjangkau dengan kandungan manfaat
didalamnya maka produk ini dapat dinikmati oleh seluruh kalangan mulai dari anak-anak
hingga orang dewasa. Target pasar dari produk ini adalah toko-toko, pasar, market
place, dan lain sebagainya.
4.2. SARAN
Kegiatan usaha ini memerlukan adanya pendampingan oleh pembimbing internal
maupun eksternal untuk memantau perkembangan usahsa kedepannya. Dan masih
memerlukan pengujian lebih lanjut terhadap sambal tuna.
Dalam proses pembuatan produk ini harus benar-benar memperhatikan kualitas
bahan baku, karena kualitas bahan baku akan mempengaruhi produk yang akan
dihasilkan. Tahapan yang paling membutuhkan tingkat ketelitian adalah pada tahap
pengemasan produk, apabila produk tidak dikemas dengan teliti maka produk akan
cepat basi atau tidak bertahan lama.
DAFTAR PUSTAKA
Pearce, John A dan Robinson, Richard B, (2005), Formulation, Implementation, and
Control of Competitive Strategy, Mc Graw-Hill.
Poernomo, D., & Rahmadhiani, P. (2019). Pengolahan Ikan Tuna menjadi Sambal Ikan
Tuna (Sauna) Sebagai Produk Bernilai Jual Tinggi di Desa Sukaraja, Kabupaten
Sukabumi, Jawa Barat. Jurnal Pusat Inovasi Masyarakat (PIM), 1(1).
Poernomo, D., & Rahmadhiani, P. (2019). Pengolahan Ikan Tuna menjadi Sambal Ikan
Tuna (Sauna) Sebagai Produk Bernilai Jual Tinggi di Desa Sukaraja, Kabupaten
Sukabumi, Jawa Barat. Jurnal Pusat Inovasi Masyarakat (PIM), 1(1).
Sunyoto, D. (2014). Konsep Dasar Riset Pemasaran & Perilaku Konsumen. Yogyakarta:
CAPS.