Anda di halaman 1dari 27

PEMANFAATAN TETELAN IKAN TUNA

SEBAGAI SAMBAL TUNA

Disusun oleh :
Nama
Kelompok :
sambal tuna

ALDI ROZIANTO /19.4.07.060


ARIES KARTIANA /19.4.07.062
GUSTI MADE DWI PUTRI SAGITA /19.4.07.068
I GEDE IVAN ARI DEWA MAHAPUTRA /19.4.07.071
I MADE RYAN PRINATA /19.4.07.075
MUHMMAD MUCTAR LUTFI /19.4.07.081
NI PUTU DINDA KRISNA PUTRI /19.4.07.085
SULTON TRIADI PUTRA /19.4.07.091

KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN JEMBRANA


BADAN RISET DAN SUMBER DAYA MANUSIA KELAUTAN DAN PERIKANAN
POLITEKNK KELAUTAN DAN PERIKANAN JEMBRANA
2020
LEMBAR PENGESAHAN

Judul Proposal : Pemanfaatan


Disusun oleh :
Aldi Rozianto /19.4.07.060
Aries Kartiana /19.4.07.062
Gusti Made Dwi Putri Sagita /19.4.07.068
I Gede Ivan Ari Dewa Mahaputra /19.4.07.071
I Made Ryan Prinata /19.4.07.075
Muhmmad Muctar Lutfi /19.4.07.081
Ni Putu Dinda Krisna Putri /19.4.07.085
Sulton Triadi Putra /19.4.07.091

Proposal Ini Disusun Sebagai Pertanggung Jawaban Untuk


Kegiatan Praktik Kerja Lapang I
Program Studi Pengolahan Hasil Laut
Politeknik Kelautan dan Perikanan Jembrana
Tahun 2020

Menyetujui,

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

Siluh Putu Sri Dia Utari,S.Pi, M.Si Rahmatang,S.Pi, M.Si


NIP. 19900115 201801 2 003 NIP. 19911231 201902 2006
Mengetahui,

I Gusti Ayubudiadnyani,S.Pi, M.P


NIP. 19790702 200502 2 001

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat serta karunia
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Proposal Kompetisi Gelar Inovasi Pusat
Pendidikan Kelautan dan Perikanan Pada Pembuatan sambal tuna berbahan dasar tetelan
daging ikan tuna. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan proposal ini melibatkan
banyak orang. Pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa hormat dan ucapan terima
kasih kepada :
1. I Gede Rumayasa Yudana, S.Pi., M.P selaku Direktur Politeknik Kelautan
dan Perikanan Jembrana.
2. Siluh Putu Sri Dia Utari, S.Pi., M.Si selaku Ketua Program Studi
Pengolahan Hasil Laut.
3. Siluh Putu Sri Dia Utari, S.Pi., M.Si selaku Dosen Pembimbing I yang telah
memberikan bimbingan dan arahan dalam penyusunan proposal.
4. Ibu Rahmatang,S.Pi,M.Si selaku Dosen Pembimbing II yang telah
memberikan bimbingan dan arahan dalam penyusunan proposal.
5. Kedua orang tua, keluarga dan teman-teman yang selalu mendoakan yang
terbaik yang senantiasa memberikan dukungan serta semua pihak yang
telah membantu kelancaran dan doa dari awal hingga akhir penyusunan
Proposal Kompetisi Gelar Inovasi Pusat Pendidikan Kelautan dan
Perikanan Pada Pembuatan sambal tuna dari tetelan ikan tuna.
Penulis menyadari bahwa proposal ini masih jauh dari kata sempurna, sehingga kritik
dan saran yang membangun sangat penulis harapkan demi perbaikan dan kesempurnaan
proposal ini. Penulis berharap semoga karya ilmiah ini bermanfaat dan dapat memberikan
informasi kepada semua pihak guna kemajuan serta perkembangan ilmu dan teknologi dalam
pengembangan inovasi produk perikanan terutama mengenai Pembuatan sambal tuna yang
berbahan dasar tetelan daging ikan tuna

Indonesia, 25 Oktober 2020

Penulis

DAFTAR ISI

HALAMAN
Lembar Pengesahan........................................................................................................
Kata Pengantar.................................................................................................................
Daftar Isi............................................................................................................................
Daftar Gambar..................................................................................................................

i. Pendahuluan.............................................................................................................

1.1. Latar Belakang...................................................................................................

1.2. Tujuan.................................................................................................................

ii. Rencana Kegiatan...................................................................................................

2.1. Jenis Kegiatan..................................................................................................

2.2. Jadwal Kegiatan...............................................................................................

2.3. Pembagian Tugas Usaha.................................................................................

2.4. Proses Usaha....................................................................................................

2.5. Analisis Usaha..................................................................................................

2.5.1. Rancangan Bisnis....................................................................................

2.6. Peluang Pasar Dan Pemasaran.......................................................................

2.6.1. Peluang Pasar

2.6.2. Pemasaran

iii. Potensi Komersial Produk......................................................................................

3.1.

BAB I
Pendahuluan
1.1. Latar belakang
Sumber daya kelautan dan perIkanan merupakan salah satu potensi sumber
daya alam yang sangat besar dan mendapatkan perhatian yang serius di Indonesia.
Secara singkat, dua per tiga wilayah Indonesia terdiri dari laut, memiliki pulau sebanyak
lebih dari 17.000 serta garis pantai sepanjang 81.000 km. Menurut FAO (Food and
Agricultural Organization), hasil kelautan dan perikanan Indonesia memiliki potensi
lestari sebesar 6,5 juta ton per tahun. Potensi lestari lestari ini telah dimanfaatkan sekitar
5,71 ton per tahun. Indonesia menempati urutan ketiga didunia pada sektor produksi
perikanan tangkap, sedangkan pada sektor produksi ikan budidaya, Indonesia
menduduki urutan keempat didunia. Hal ini pun terjadi di Indonesia, dimana sektor
perIkanan terus memberIkan peningkatan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi
sehingga pemerintah memberIkan perhatian lebih.
Salah satu jenis sumber daya Ikan yang memiliki potensi besar di Indonesia
adalah dari kelompok Ikan pelagis besar antaranya adalah Tuna, Tongkol dan
Cakalang. Indonesia memegang peranan penting dalam perikanan terus memberIkan
peningkatan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi sehingga pemerintah
memberIkan perhatian lebih. Ikan tuna termasuk dalam keluarga scombroidae yang
tergolong ikan perenang cepat, bertubuh seperti cerutu. Ikan tuna memiliki dua sirip
punggung, sirip depan biasanya pendek dan terpisah dari sirip belakang, pada bagian
punggung berwarna biru kehitaman dan berwarna keputih-putihan pada bagian perut.
Ikan ini termasuk ke dalam kelompok ikan pelagis besar dan sebagian besar memiliki
jari-jari sirip tambahan (finlet) di belakang punggung dan dubur (Lestari et al. 2013).
Ikan tuna merupakan salah satu jenis ikan ekonomis penting di dunia dan
merupakan komoditas perikanan terbesar ketiga di Indonesia setelah udang dan ikan
demersal. Ikan tuna memiliki harga jual yang lebih tinggi dibandingkan komoditas
perikanan lainnya. Ikan dikenal sebagai suatu komoditi yang mempunyai nilai gizi tinggi
namun mudah busuk karena mengandung kadar protein yang tinggi dengan kandungan
asam amino bebas yang digunakan untuk metabolisme mikroorganisme, produksi
amonia, biogenik amin, asam organik, keton dan komponen sulfur (Neto at al.
2014), selain itu ikan tuna juga mengandung mineral kalsium, besi, fosfor, sodium,
vitamin A dan vitamin B, sehingga perlu dilakukan diversifikasi pangan. Pengolahan ikan
tuna dapat meningkatkan nilai jualnya sendiri serta mendorong tumbuhnya industri
pengolahan ikan yang dapat meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran
masyarakat.
Ikan tuna dapat diolah menjadi berbagai macam produk olahan salah satunya
yaitu sambal ikan tuna. Sambal ikan tuna merupakan produk inovasi berbahan baku
ikan yang merupakan sebuah makanan pelengkap yang terbuat dari bahan dasar ikan
tuna yang telah dipadukan dengan cabe merah dan dilengkapi dengan berbagai jenis
bahan yang lain, sehingga menghasilkan bumbu pedas gurih.
Ide Inovasi tersebut didapatkan melalui inovasi produk sambal ikan roa khas
Sulawesi Tengah yang sudah dipasarkan dengan skala besar dan banyak diminati
konsumen serta menjadi peluang usaha baru di daerah tersebut (Haryanto dan Rauf
2017). Kegiatan yang dilakukan mengenai sambal tuna adalah proses demostasi, uji
organoleptik serta analisa keuntungan pembuatan sambal tuna.

1.2. TUJUAN
Sambal salah satu makanan yang sudah tidak asing lagi di mata dan telinga
masyarakat Indonesia. Kegurihan yang dimiliki sambal tuna memang bisa membuat
penikmatnya menjadi ketagihan. Hal ini dikarenakan dengan rasanya yang begitu
menggoda dan selalu terkenang dilidah.  Dengan begitu, usaha makanan dengan
menyajikan menu sambal tuna memang hingga saat ini masih terbuka cukup lebar bagi
siapa saja yang ingin melakoninya. . Cara pengolahan sambal tuna sendiri memang
cukup mudah, selain itu untuk bahan-bahan yang dibutuhkan juga sangat mudah dicari
dimasyarakat. 

BAB II
RENCANA KEGIATAN

2.1.Jenis kegiatan
Kegiatan usaha ini merupakan kegiatan industri kecil yang bergerak dalam
pengolahan makanan (industry kecil) yang memanfaatkan limbah hasil pengolahan ikan
tuna loin yaitu tetelan. Tetelan ikan tuna merupakan salah satu hasil samping dari
produksi tuna loin, memiliki nilai ekonomis rendah dan dapat diolah menjadi berbagai
produk diversifikasi salah satunya adalah sambal ikan tuna. Sambal ikan tuna
merupakan produk inovasi berbahan baku ikan. Ide inovasi tersebut didapatkan karena
tetelan ikan tuna yang tidak menggunakan gas carbon monoksida (CO) tidak diminati
pasar karena memiliki warna yang pucat. Oleh karena itu kami menginovasikannya
menjadi sambal ikan tuna.

2.2. Jadwal kegiatan


Jadwal kegiatan dilaksanakan mulai bulan juni s.d juli 2021 (jadwal terlampir).
Sedangkan tahapan kegiatan dilakukan melalui 3 tahapan berikut ini, yaitu :

1. Persiapan

 Pembuatan proposal usaha, kegiatan ini merupakan awal dalam usaha.


Pembuatan proposal harus dibuat secara terperincidan jelas. Indicator
dalam kegiatan ini adalah proposal sudah selesai dengan terperinci dan
jelas.

 Pencarian partner Kerjasama atau sponsor dan madia partner, setelah


proposal selesai dengan jelas dan terperinci selanjutnya tahapan mencari
partner kerjasama atau media partner, dengan indicator sudah
mendapatkan partner Kerjasama atau sponsor dan media parner

 Pengajuan proposal kepada partner Kerjasama atau sponsor dan media


partner, dengan indicator proposal telah diterima oleh partner Kerjasama
atau sponsor dan media partner.

 Setelah pengajuan proposal selanjutnya adalah tahapan persiapan bahan


baku, sarana dan prasrana. Bahan baku harus dipersiapkan sebaik
mungkin agar produk yang dihasilkan pada usaha ini memiliki kualitas
yang baik. Sarana dan prasarana juga harus dipersiapkan untuk
mendukung proses produksi usaha.

2. Pelaksanaan

 Pembuatan rancangan design produk, perancangan design produk


merupakan gambaran awal produk untuk memudahkan proses produksi.
Indikator dalam kegiatan ini adalah design produk selesai dirancang

 Proses Pembuatan produk, proses pengolahan produk merupakan


proses atau tahapan yang sangat mempengaruhi dalam usaha ini, maka
dari itu proses produksi harus dilakukan sesuai dengan GMP dan SSOP
dan bahan-bahan yang terjamin mutunya agar produk yang dihasilkan
memiliki kualitas yang baik.

3. Pelaporan
Tahapan pelaporan merupakan tahap akhir dari jadwal kegiatan usaha ini, yang
melaporkan keselurahan kegiatan dalam usaha ini mulai dari tahapan persiapan hingga
tahapan evaluasi dan perbaikan.

2.3. Pembagian tugas usaha


Dalam kelompok usaha setiap anggota sudah memiliki jabatan dalam struktur
organisasi usaha dengan tugas dan tanggung jawab yang berbeda beda. Adapun tugas
masing-masing anggota sesuai dengan jabatannya sebagai berikut :

1. Manager
 Menjaga kondisi kerja yang baik dan menjaga hubungan yang sehat
antara atasan dan bawahan.
 Menyediakan lingkungan kerja yang sehat and aman untuk para
karyawan operasional.
 Membantu manajemen tingkat menengah untuk merekrut dan menyeleksi
pekerja yang sesuai untuk jabatan yang dibutuhkan.
 Berkomunikasi dengan karyawan dan mendengarkan saran-saran
karyawan serta mendorong para pekerja untuk mengambil inisiatif.
 Menjaga dan mempertahankan standar kualitas dan memastikan jumlah
output produk/layanan sesuai dengan perencanaan.
2. Administrasi dan keuangan
 Bertanggungjawab atas administrasi usaha
 Melaksanakan kebijakan operasional pengelolaan fungsi administrasi
usaha
 Mengelola surat menyurat dalam usaha
 Bertanggungjawab atas keuangan
 Mengontrol pemasukan dan pengeluaran dalam usaha

3. Kepala produksi
 Mengontrol proses produksi dari penerimaan bahan baku hingga
pendistribusian
 Mengecek ulang bahan baku saat sudah diterima agar sesuai dengan
standard
4. Marketing
 Memasarkan produk ke toko-toko atau pasar
 Melakukan promosi
 Mensurvey lokasi yang strategis dalam pemasaran
 Menyusun strategi pemasaran
5. Business Development

 Menganalisis riset pasar untuk pengembangan

 Melakukan pembaharuan dan perbaikan usaha

 Berupaya mengembangkan usaha


6. PPIC (Production Planning and Inventory Control)
 Membuat jadwal perencanaan proses produksi mulai dari bahan baku
sampai dengan barang jadi
 Mengatur pengadaan bahan baku yang dibutuhkan untuk proses produksi
 Berkoordinasi dengan bagian sales & marketing terkait pelaksanaan
jadwal produksi
 Mengelola stok yang tersedia di gudang
 Mengontrol proses produksi supaya sesuai dengan jadwal yang sudah
dibuat
7. Bagian Produksi
 Memastikan SOP produksi berjalan dalam proses produksi
 Membuat laporan harian tentang hasil proses produksi
 Mengecek kualitas produk yang dihasilkan
8. Operator Packing
 Membuat design dan memilih kemasan yang sesuai dengan produk
 Melakukan pengemasan produk
 Melakukan pengujian umur simpan produk
 Memastikan produk yang akan di pasarkan aman dikonsumsi konsumen

Struktur pembagian tugas dalam usaha ini sebagai berikut :

Gambar 1. Bagan Struktur Organisasi Usaha

MANAGER

I Gede Ivan Ari Dewa Mahaputra

Administrasi dan
Keuangan Kepala Produksi Marketing Business Development

Ni Putu Dinda Krisna Aldi Rozianto Aries Kartiana Made Ryan Prinata
Putri

PPIC Bagian Produksi


Operator Packing
Muhammad Mucthar Gusti Ayu Made Dwi
Sulton Triadi Putra
Lutfi Putri Sagita

2.4..Proses usaha dan Analisa usaha


Proses dalam pelaksanaan usaha ini adalah sebagai berikut :

1. Pembuatan Proposal Kerjasama

Dalam memulai usaha ini kami akan berusaha menjalin kerjasama dengan
perusahaan dan akan menjelaskan mengenai konsep ide bisnis secara
menyeluruh dan benefit yang akan didapatkan oleh kedua pihak agar dapat
meyakinkan calon mitra kerjasama seperti perusahaan pengolahan ikan terkait
ketersediaan bahan baku, toko-toko penjual oleh-oleh dan lain sebagainya.

2. Mencari partner Kerjasama

Agar produk dikenal masyarakat dan menarik minat konsumen dalam cakupan
luas maka kami akan mencari pertner kerjasama dan invfluencer dalam memulai
usaha.

3. Mempersiapkan bahan baku,sarana dan prasarana

Mempersiapkan bahan baku serta bahan lainnya dengan melakukan pemilahan


terlebih dahulu agar produk yang dihasilkan juga memilki kualitas yang baik.
melakukan penyediaan sarana prasarana produksi untuk membantu dalam
proses pengolahan.

4. Produksi

Apabila bahan baku,sarana dan prasarana telah tersedia,pengolahan sambal


tuna diawali denga tahapan pengukusan ikan tuna, pengghancuran daging ikan
tuna, pencampuran daging ikan tuna dengan bumbu yang sudah di haluskan,
penggorengan daging ikan tuna yang sudah dicampurkan dengan bumbu dan
pengemasan.

5. Pengecekan

Setelah produk jadi maka produk harus dilakukan pengecekan sebelum produk
dipasarkan sehingga produk tidak membahayakan konsumen.

6. Promosi

Produk yang sudah jadi kemudian akan di promosikan melalui social media dan
media partner. Promosi akan membantu pemasaran agar produk dapat diketahui
oleh masyarakat luas dan menarikn minat konsumen.

7. Pemasaran
Pemasaran produk dilakukan secara konsinyasi,pemasaran digital seperti
pemasaran melalui media social dan dapat di pesan melalui grab. Pemasaran
dilakukan di daerah perkotaan agar lebih mudah dikunjungi oleh
Designed for: Designed by: Date: Version:

Business Model Canvas Sambal tuna Kelompok sambal tuna 28/5/2021 -

Key Partners Key Activities Value Propositions Customer Relationships Customer Segments
1. mempromosikan dan menjual 1. mengurangi hasil samping social media 1. anak-anak hingga dewasa
1. toko toko produk “sambal tuna” pengolahan perikanan 1. Whatsapp
2. supplyer bahan baku 2. mengadakan event untuk 2. sambal tuna merupakan 2. Instagram
mempromosikan produk olahan yang memiliki
3. mencatat pemasukan dan kandungan gizi yang sama
pengeluaran dengan yang dieksport
3. harga yang terjangkau

Key Resources Channels


1. SDM 1. pemasaran langsung
2. pengolahan ikan 2. kosinyasi
3. platform penjualan atau forum
jual beli Pemasaran online melalui grab
4. system pembayaran langsung
atau online

Cost Structure Revenue Streams


1. biaya pembelian tetelan 1. penjualan sambal tuna
2. biaya pembuatan kemasan 2. penghasilan dari pengadaan event promosi
3. biaya promosi
4. biaya lain-lain
2.5. Analisa usaha
2.5.1. Rancangan Bisnis
1. Customer Relationships (Segmentasi Konsumen)
Elemen pertama dalam rancangan bisnis yaitu segmentasi konsumen.
Segmentasi konsumen menentukan pelanggan yang akan menjadi target dalam
bisnis. Dalam usaha ini segmentasi konsumen yang ditargetkan mulai dari anak
– anak hingga orang dewasa.
2. Value Proposition (Proposisi Nilai Konsumen)
Proposisi nilai konsumen merupakan keunggulan dalam produk yang dapat
mendatangkan manfaat yang ditawarkan perusahaan bagi customer
segmentnya. Keunggulan produk yang dapat menjadi value proposition bagi
konsumen antara lain:

a. Sambal tuna merupakan salah satu olahan yang memanfaatkan hasil


samping berupa tetelan dari pengolahan tuna loin di PT. Balinusa
Windumas,Benoa, Bali yang tidak dapat dieksport. Tetelan ikan tuna
memiliki 2 jenis yaitu tetelan yang diberi gas CO dan tanpa pemberian
gas CO.Tetelan yang tidak diberikan gas CO memiliki warna yang pucat
oleh karena itu tetelan ini tidak diminati pasar. Melihat kondisi ini kami
menginovasikannya menjadi sambal ikan tuna yang nilai gizinya sama
dengan daging yang dieksport keluar negeri.

b. Dengan mengkonsumsi sambal tuna konsumen telah berpartisipasi


dalam upaya memanfaatkan hasil samping pengolahan tuna loin.

3. Channels (Saluran)
Channels atau saluran merupakan upaya untuk menyampaikan produk ke
tangan konsumen. Dalam kegiatan usaha pemasaran sambal tuna, saluran
pemasaran yang akan digunakan adalah dengan membangun branding image
dan memberikan edukasi kepada masyarakat tentang daging ikan tuna dengan
pemberian gas Co dan tanpa gas CO sehingga masyarakat mau mengkonsumsi
sambal tuna. Metode pemasaran yang dipilih melalui promosi baik secara
langsung (pemberian brosur, pembuatan booth produk, dsb) ataupun pemasaran
secara onlie melalui media sosial ataupun aplikasi e commerce seperti grab dan
forum jual beli lainnya.

4. Revenue Streams (Sumber Pendapatan)


Sumber pendapatan usaha diperoleh dari hasil penjualan produk yaitu sambal
tuna. Salah satu keunggulan olahan ini adalah bahan baku yang didapatkn
langsung dari pabriknya sehingga mutu dan keamanan produknya sudah
terjamin.
Selain itu bahan baku juga didapatkan dengan harga yang murah sehingga
dapat menekan biaya produksi. Biaya produksi yang rendah dapat memberikan
keuntungan yang besar dan menambah pendapatan usaha.

5. Key Resource (Sumber Daya)

Key Resource merupakan sumber daya yang sebaiknya dimiliki oleh perusahaan
untuk mewujudkan value proposition produk, seperti :

a. Pengelolaan bahan baku, agar bahan baku tetap terjaga kualitasnya.


Penyediaan bahan baku menjadi salah satu kunci keberhasilan produksi,
sehingga dalam penyediaan bahan baku, kami akan bekerja sama
dengan supplier bahan baku.

b. Penataan sumber daya manusia yaitu dengan menempatkan personil


kelompok sesuai dengan ketrampilan yang dimiliki. Hal ini untuk
mendukung efektifitas dan efisiensi usaha.

c. Pelaksanaan proses produksi, dilakukan kontrol terhadap pelaksanaan


proses produksi. Dalam hal ini dibutuhkan seseorang yang bertugas
untuk mengontrol jalannya produksi sesuai dengan standar operasional
produk dan sesuai dengan target produksi.

d. Jaringan pemasaran, dimana sumber daya ini menjadi padanan


keberlanjutan usaha.

e. Adanya dukungan dari pihak kampus untuk pengembangan usaha


sambal tuna.
6. Customer Relationship (Hubungan Konsumen)
Hubungan dengan konsumen merupakan salah satu aset intenjibel yang dapat
mendukung keberlanjutan usaha. Hubungan konsumen ini akan dibina dengan
cara memberikan pelayanan yang baik serta keterbukaan informasi produk
sehingga terjalin ikatan yang kuat dengan pelanggan. Konsumen juga diberikan
kesempatan untuk melakukan umpan balik terhadap pelayanan ataupun kualitas
produk yang dipasarkan melalui pemberian saran dan masukan melalui nomer
customer service yang di sediakan.
7. Key Activities (Aktivitas yang Dijalankan)
Key activities merupakan serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk
menciptakan produk yang dibutuhkan pelanggan, menyampaikannya kepada
pelanggan, membina hubungan dengan pelanggan serta mengelola pendapatan
sebagai hasil penjualan produk. Dalam hal ini, usaha Sambal Tuna akan
melakukan beberapa kegiatan kuci seperti:
a. menciptakan produk sambal tuna yang berkualitas dengan cara
memastikan kualitas bahan baku yang baik, proses produksi berjalan
sesuai prosedur, pengemasan dan labeling serta kegiatan branding.
b. Agar produk sambal tuna sampai ke tangan konsumen, maka harus
dilakukan upaya promosi baik secara online atau offline dan melakukan
evaluasi atau riset pasar terkait produk yang sudah di edarkan sehingga
dapat diketahui keunggulan produk ataupun kekurangannya sehingga
dapat segera dibenahi.
c. Memberikan pelayanan terbaik kepada konsumen dan menjaga hubungan
baik.
d. Melakukan upaya pengembangan usaha untuk dapat lebih memenuhi
keinginan pelanggan.

8. Key Partnership (Kerjasama)

Dalam menjalankan usaha, dibutuhkan laporan keuangan yang tepat sehingga


aktivitas keuangan dapat dikontrol dengan baik. Melalui laporan keuangan dapat
dilihat apakah usaha berjalan efisien atau tidak, apakah menguntungkan atau
justru merugikan. Pembuatan laporan keuangandilakukan oleh divisi administrasi
dan keuangan yang di kontrol/diawasi oleh manager utama.
9. Cost Structure (Struktur Biaya)
Dalam menjalankan usaha, dibutuhkan laporan keuangan yang tepat sehingga
aktivitas keuangan dapat dikontrol dengan baik. Melalui laporan keuangan dapat
dilihat apakah usaha berjalan efisien atau tidak, apakah menguntungkan atau
justru merugikan. Pembuatan laporan keuangan dilakukan oleh divisi
administrasi dan keuangan yang di kontrol/diawasi oleh manager utama.
2.6. peluang pasar dan pemasaran
2.6.1. peluang pasar
Pearch dan Robinson (2005), peluang merupakan situasi utama yang
menguntungkan dalam lingkungan suatu perusahaan, salah satunya adalah tren usaha.
Peluang pasar dapat dipahami melalui analisis SWOT. Berdasarkan pengamatan yang
dilakukan maka dapat disusun sebuah matriks analisis SWOT yang dikembangkan oleh
Kearns yaitu dengan menampilkan delapan kotak yaitu sebagai berikut :
 Kekuatan (strengths)
Kekuatan dari produk sambal tuna ini adalah masyarakat indonesia sangat
menggemari sambal sebagai pendamping nasi yang sangat cocok untuk lidah
masyarakat indonesis , tentunya sambal tuna ini akan menambah nafsu makan
bagi pecinta sambal . sambal tuna dibuat dari limbah ikan tuna yang kebanyakan
tidak dipakai oleh masyarakat , tentunya hal ini akan memunculkan rasa
penasaran untuk menyicipi sambal tuna ini yang rasa dan jenis masakannya
mudah diterima lidah
 Kekuatan (strengths)
Kekuatan dari produk sambal tuna ini adalah masyarakat indonesia sangat
menggemari sambal sebagai pendamping nasi yang sangat cocok untuk lidah
masyarakat indonesis , tentunya sambal tuna ini akan menambah nafsu makan
bagi pecinta sambal . sambal tuna dibuat dari limbah ikan tuna yang kebanyakan
tidak dipakai oleh masyarakat , tentunya hal ini akan memunculkan rasa
penasaran untuk menyicipi sambal tuna ini yang rasa dan jenis masakannya
mudah diterima lidah.

 Kelemahan (weaknesses)
Produk sambal tuna ini dibuat dalam skala rumah tangga sehingga menargetkan
jumlah produk yang akan dibuat , selain itu sambal tuna ini dibuat dengan limbah
tuna yang tidak umum digunakan oleh masyarakat
 Peluang (opportunities)
Belum banyak masyarakat yang memanfaatkan limbah tuna sebagai makanan ,
biasanya limbah ikan hanya dibuang saja , tetapi kami mencoba berinovasi
mengolah kembali limbah ikan tuna menjadi sambal yang enak
 Ancaman (threats)
Banyaknya produk sambal membuat daya saing semakin kuat sehingga pasar
online sangat diperlukan untuk membantu mempromosikan sambal ikan tuna ini .
2.6.2. Pemasaran
Pemasaran (marketing) berasal dari kata market (pasar). Pemasaran merupakan
faktor dimana usaha suatu perusahaan untuk menjalankan bisnisnya, terutama yang
berhubungan dengan konsumen. Menurut Kotler (dalam Sunyoto, 2014:220) pemasaran
(marketing) adalah suatu kegiatan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan mereka
dengan melalui proses pertukaran.
Dalam persaingan pasar maka dibutuhkan strategi pemasaran agar produk yang
dipasarkan lebih diminati. Strategi pertama yang dapat dilakukan adalah
memaksimalkan komposisi,cita rasa dan kemasan produk. Strategi kedua yang dapat
dilakukan adalah dengan cara melakukan promosi melalui social media. Promosi dapat
dilakukan dengan cara memposting produk ke social media dengan bantuan influencer
agar menarik minat konsumen.
BAB III
POTENSI KOMERSIALISASI PRODUK INOVASI

3.1 Rincian Biaya Penyusunan Produk Invovasi


3.1.1. biaya variable
1. Ikan Tuna = Rp. 35.000/kg
2. Cabai Besar = Rp. 25.000/500 gr
3. Cabai Kriting = Rp. 10.000/250 gr
4. Cabai Kecil = Rp. 20.000/500 gr
5. Bawang Putih = Rp. 10.000/250 gr
6. Bawang Merah = Rp. 15.000/500 gr
7. Gula = Rp. 5.000/250 gr
8. Daun Salam = Rp. 2.000
9. Daun Jeruk =Rp. 2.000
Total Biaya = Rp. 124.000
3.1.2. Biaya Operasional
1. Kemasan, Kompor, Transportasi dll = Rp. 100.000
3.1.3. Analisa Laba Rugi
a) HPP (harga pokok Produksi ) = total biaya bahan + biaya operasional
Jumlah produk
= Rp 124.000 + Rp 100.000
20 pcs
= Rp 11.200 / pcs
b) Laba 50% = Rp 11.200 x 50%
= Rp 5.600 / pcs
c) Harga Jual = Rp.11.200 + Rp. 5.600
= Rp. 16.800/pcs dibulatkan menadi 17.000
d) Hasil Produksi = Rp. 17.000 x 20
= Rp. 340.000
e) Resiko kerugian = 7% x Hasil produksi
= 7% x 340.000
= Rp 23.800
f) Pendapatan Bersih = Hasil Produksi – (Total biaya +resiko)
= Rp 340.000 – (Rp 224.000 +Rp 23.800)
= Rp 340.000 – Rp 247.800
= Rp 93.200
Jadi hasil produksi industri sambal tuna dalam produksi 1 kg bahan
baku ( ikan tuna ) adalah Rp. 340.000 dengan resiko kerugian 7% sebesar Rp.
23.800 dan keuntungan 50% sebesar Rp. 5.600
3.1.4. Biaya Penyusutan

Harga awal Nilai sisa Depresiasi


No. Uraian Umur (th)
(Rp) (Rp) (Rp/Bln)
1. Kompor gas 400.000 40.000 2 15.000
2. Mangkuk 250.000 25.000 2 18.750
2. Cobek 50.000 5.000 2 3.750
4. Serbet 50.000 5.000 2 3.750
5. Sendok garpu 250.000 25.000 2 18.750
6. Pisau 50.000 5.000 2 3.750
7. Talenan 50.000 5.000 2 3.750
8. Nampan 50.000 5.000 2 3.750
9. Wadah 100.000 10.000 2 7.500
Total Biaya Tetap 82.500
Table 1. biaya tetap
3.2. Analisis ekonomi
3.2.1. 5P
 3.1. Product
Ikan tuna merupakan salah satu jenis ikan ekonomis penting di dunia dan
merupakan komoditas perikanan terbesar ketiga di Indonesia setelah udang dan ikan
demersal. Ikan tuna memiliki harga jual yang lebih tinggi dibandingkan komoditas
perikanan lainnya. Pengolahan ikan tuna dapat meningkatkan nilai jualnya sendiri serta
mendorong tumbuhnya industri pengolahan ikan yang dapat meningkatkan
kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat. Ikan tuna dapat diolah menjadi berbagai
macam produk olahan salah satunya yaitu sambal ikan tuna. Sambal ikan tuna
merupakan produk inovasi berbahan baku ikan. Ide Inovasi tersebut didapatkan melalui
inovasi produk sambal ikan roa khas Sulawesi Tengah yang sudah dipasarkan dengan
skala besar dan banyak diminati konsumen serta menjadi peluang usaha baru di daerah
tersebut
 3.2. Price
Dalam penjualan product memiliki rincian biaya produksi sebagai berikut :

No Bahan Banyaknya Harga (Rp) Jumlah (Rp)


1. Ikan Tuna 1 kg 35.000 35.000
2. Cabai Besar 500 gr 25.000 25.000
3. Cabai Keriting 250 gr 10.000 10.000
4. Cabai Rawit 250 gr 20.000 20.000
5. Bawang Putih 250 gr 10.000 10.000
6. Bawang Merah 500 gr 15.000 15.000
7. Gula 250 gr 5.000 5.000
8. Daun Salam - 2.000 2.000
9. Daun Jeruk - 2.000 2.000
Total Rp. 124.000
Table 2. Rincian biaya
Berdasarkan table di atas 1 kg ikan tuna dapat menghasilkan ±20 pcs sambal ikan tuna.
1 pcs Sambal ikan tuna dibandrol dengan harga Rp 17.000,-/pcs .
 3.3. Place
Place atau Distribusi (penempatan) adalah bagian dari pemasaran yang
mempertimbangkan cara menyampaikan produk-produk dari produsen kepada
konsumen. Perusahaan atau produsen harus membuat keputusan mengenai saluran
atau chanel yang akan digunakan.
Dalam memdistribusikan produk olahan Sambal Ikan Tuna ini akan melakukan
strategi penjualan dengan mengembangkan saluran distribusi secara luas dan terus
menerus, baik melalui melalui pasar tradisional maupun pasar online.
 Promotion

Dalam persaingan pasar maka dibutuhkan strategi pemasaran agar produk yang
dipasarkan lebih diminati. Strategi pertama yang dapat dilakukan adalah
memaksimalkan komposisi,cita rasa dan kemasan produk. Strategi kedua yang dapat
dilakukan adalah dengan cara melakukan promosi melalui social media. Promosi dapat
dilakukan dengan cara memposting produk ke social media dengan bantuan influencer
agar menarik minat konsumen.
3.2.2. Cash Flow

Pengelolaan cash flow salah satu aspek penting dalam pengambilan keputusan
bagi penggunanya. pengelolaan cash flow yang baik dapat memberikan manfaat bagi
pelaku UMKM sbagai referensi untuk menperbaiki sistem pengelolaan arus kas (cash
flow) dan UMKM dapat memberikan pengetahuan dalam meningkatkan kinerja
perusahaan serta UMKM dapat mengetahui, memilah, dan mengetahui pengaruh kas
dari kegiatan operasi, kegiatan transaksi investasi dan kegiatan transaksi
pembiayaan/pendanaan serta kenaikan atau penurunan bersih dalam kas suatu
perusahaan selama satu periode. Dalam ruang lingkup usaha, kas dianggap sebagai
raja di mana arus kas (cash flow) adalah point utama dalam keberlangsungan hidup
sebuah usaha. Apabila arus kas (cash flow) yang masuk lebih besar dari arus kas (cash
flow) yang keluar maka rencana usaha yang telah disusun dapat dijalankan dengan
baik. Arus kas (cash flow) yang masuk dan keluar memengaruhi keberhasilan atau
kegagalan dari sebuah usaha.

Menurut Syaiful bahri (2016) menjelaskan bahwa laporan arus kas menyajikan
informasi perubahan atas kas dan setara kas entitas, yang menunjukan secara terpisah
perubahan yang terjadi selama satu periode dari aktivitas opersi, aktivitas investasi dan
aktivitas pendanaan. Proses Pengelolaan cash flow Laporan arus kas (cash flow)
mengandung dua macam aliran/arus kas yaitu :
a. Cash inflow Cash inflow adalah arus kas yang terjadi dari kegiatan transaksi
yang melahirkan keuntungan kas (penerimaan kas). Arus kas masuk (cash
inflow) terdiri dari:
- Hasil penjualan produk/jasa perusahaan.
- Penagihan piutang dari penjualan kredit.
- Penjualan aktiva tetap yang ada.
- Penerimaan investasi dari pemilik atau saham bila perseroan terbatas.
- Pinjaman/hutang dari pihak lain.
- Penerimaan sewa dan pendapatan lain.
b. Cash out flow Cash out flow adalah arus kas yang terjadi dari kegiatan transaksi
yang mengakibatkan beban pengeluaran kas. Arus kas keluar (cash out flow)
terdiri dari :
- Pengeluaran biaya bahan baku, tenaga kerja langsung dan biaya pabrik
lain-lain.
- Pengeluaran biaya administrasi umum dan administrasi penjualan.
- Pembelian aktiva tetap.
- Pembayaran hutang-hutang perusahaan.
- Pembayaran kembali investasi dari pemilik perusahaan.
- Pembayaran sewa, pajak, deviden, bunga dan pengeluaran lain-lain.

3.2.3. BEP (Break Even Point)


Break even point atau BEP merupakan kondisi ketika pendapatan sebuah
perusahaan sama dengan modal yang keluarkan. Akuntansi menyebut BEP sebagai titik
impas, karena perusahaan tidak mengalami untung maupun rugi. Modal yang
dikeluarkan untuk biaya operasional sama jumlahnya dengan pendapatan yang diterima.
Keberadaan BEP menjadi penting karena perusahaan dapat mengetahui prediksi
keuangannya untuk periode selanjutnya.
BEP harga = Rp 6.875 + 124.000
= 130.875
= Rp 131.000 : 20 pcs
= Rp 6.550
Harga jual per pcs Rp 17.000
BEP Produksi = 131.000 : 17.000 = 8 pcs
3.2.4. ROI (Return of Investment)
ROI (Return of Investment)adalah rasio profitabilitas yang mengukur efisiensi
sebuah investasi dengan membandingkan laba bersih dengan total biaya atau modal
yang diinvestasikan. Ini artinya, ROI yang bernilai positif menunjukkan keuntungan,
sedangkan jika bernilai negatif menunjukkan kerugian. Rasio ROI sendiri biasanya
diukur dalam bentuk persentase.
ROI = ((pendapatan penjualan-biaya investasi awal) : biaya investasi awal) x 100%
= (( Rp 340.000 – Rp 324.000) : Rp 324.000) x 100%
= (Rp 16.000 : Rp 324.000) x 100%
= 0,05 x 100% = 5%
BAB IV
PENUTUP

4.1. KESIMPULAN
Usaha ini merupakan usaha yang berkembang di bidang industri kecil pengolahan
pangan dengan memanfaatkan limbah hasil pengolahan ikan tuna loin yaitu tetelan.
Tetelan ikan tuna merupakan salah satu hasil samping dari produksi tuna loin, memiliki
nilai ekonomis rendah dan dapat diolah menjadi berbagai produk diversifikasi salah
satunya adalah sambal ikan tuna. Sambal ikan tuna merupakan produk inovasi
berbahan baku ikan. Ide inovasi tersebut didapatkan karena tetelan ikan tuna yang tidak
menggunakan gas carbon monoksida (CO) tidak diminati pasar karena memiliki warna
yang pucat. Oleh karena itu kami menginovasikannya menjadi sambal ikan tuna.
Jadwal kegiatan dilaksanakan mulai bulan juni s.d juli 2021 dari tahapan persiapan
yaitu Pembuatan proposal usaha, kegiatan ini merupakan awal dalam usaha.
Pembuatan proposal harus dibuat secara terperincidan jelas. Pencarian partner
Kerjasama atau sponsor dan madia partner, setelah proposal selesai dengan jelas dan
terperinci. Pengajuan proposal kepada partner Kerjasama atau sponsor dan media
partner, dengan indicator proposal telah diterima oleh partner Kerjasama atau sponsor
dan media partner. Setelah pengajuan proposal selanjutnya adalah tahapan persiapan
bahan baku, sarana dan prasrana.
Biaya untuk proses sekali produksi keripik insang dengan pembiayaan bahan
sebesar Rp. 142.000 dan biaya operasional Rp. 100.000. Berdasarkan biaya tersebut
didapatkan harga pokok untuk satu pcs kripik insang Rp. 17.000 dengan laba 50%
sebesar Rp 5.600/pcs dan pendapatan bersih untuk satu kali produksi dengan hasil Rp.
93.000.
Produk ini memilki harga yang cukup terjangkau dengan kandungan manfaat
didalamnya maka produk ini dapat dinikmati oleh seluruh kalangan mulai dari anak-anak
hingga orang dewasa. Target pasar dari produk ini adalah toko-toko, pasar, market
place, dan lain sebagainya.

4.2. SARAN
Kegiatan usaha ini memerlukan adanya pendampingan oleh pembimbing internal
maupun eksternal untuk memantau perkembangan usahsa kedepannya. Dan masih
memerlukan pengujian lebih lanjut terhadap sambal tuna.
Dalam proses pembuatan produk ini harus benar-benar memperhatikan kualitas
bahan baku, karena kualitas bahan baku akan mempengaruhi produk yang akan
dihasilkan. Tahapan yang paling membutuhkan tingkat ketelitian adalah pada tahap
pengemasan produk, apabila produk tidak dikemas dengan teliti maka produk akan
cepat basi atau tidak bertahan lama.

DAFTAR PUSTAKA
Pearce, John A dan Robinson, Richard B, (2005), Formulation, Implementation, and
Control of Competitive Strategy, Mc Graw-Hill.
Poernomo, D., & Rahmadhiani, P. (2019). Pengolahan Ikan Tuna menjadi Sambal Ikan
Tuna (Sauna) Sebagai Produk Bernilai Jual Tinggi di Desa Sukaraja, Kabupaten
Sukabumi, Jawa Barat. Jurnal Pusat Inovasi Masyarakat (PIM), 1(1).
Poernomo, D., & Rahmadhiani, P. (2019). Pengolahan Ikan Tuna menjadi Sambal Ikan
Tuna (Sauna) Sebagai Produk Bernilai Jual Tinggi di Desa Sukaraja, Kabupaten
Sukabumi, Jawa Barat. Jurnal Pusat Inovasi Masyarakat (PIM), 1(1).
Sunyoto, D. (2014). Konsep Dasar Riset Pemasaran & Perilaku Konsumen. Yogyakarta:
CAPS.

Anda mungkin juga menyukai