Anda di halaman 1dari 6

NAMA : BETANIA BRIGITA SIFRA KEMBUAN

NIM : 1801179

KELAS : TEKNIK PERMINYAKAN C 2018

TUGAS-1 (UJI SUMUR – 22 Februari 2020)

1. Dalam pemahaman mengenai karakteristik fluida reservoir di media berpori, apa saja
variable penting yang menjadi pertimbangan? Dan jelaskan untuk masing masing
variable kenapa menjadi factor penting dalam membentuk persamaan karakteristik fluida
reservoir?
2. Jelaskan secara lengkap mengenai Incompressible fluids, Slightly Compressible fluids
dan Compressible Fluids?
3. Didalam regim aliran, jelaskan mengenai steady state flow, unsteady state flow, pseudo
steady state flow, jelaskan bagaimana ketiga aliran ini bisa terjadi di reservoir?
4. Jelaskan Type aliran berdasarkan geometry reservoir?
5. Jelaskan type type reservoir berdasarkan aliran fasanya dan kenapa berpengaruh terhadap
perhitungan karakteristik fluida di reservoir?

Jawab

1. Variabel yang di gunakan adalah sebagai berikut:


• types of fluids in the reservoir;
menggunakan koefisien kompresibilitas isotermal sebagai faktor pengendali dalam
mengidentifikasi jenis resevoir, dalam hal ini tipe fluida dapat di bedakan menjadi
3 yaitu:
- incompressible fluids;
- slightly compressible fluids;
- compressible fluids.
➢ flow regimes;
ada 3 rezim yang harus dikenali untuk menggambarkan perilaku aliran fluida dan
pendistribusian tekanan resevoir sebagai tekanan waktu, jenis rezim ini adalah:
- steady-state flow;
- unsteady-state flow;
- pseudosteady-state flow.
➢ reservoir geometry;
Banyak resevoir berbentuk tidak beraturan, sehingga bentuk dari resevoir tersebut
sangat berpengaruh terhadap suatu aliran dan tingkah lakunya. Untuk bentuk
alirannya yaitu:
- radial flow;
- linear flow;
- spherical and hemispherical flow
➢ number of flowing fluids in the reservoir.
Dalam perhitungan matematika untuk memprediksi kinerja volumentrik dan
perilaku tekanan pada resevoir tergantung dari jumlah cairan yang ada dalam
resevoir tersebut, yaitu:
- single-phase flow (oil, water, or gas);
- two-phase flow (oil–water, oil–gas, or gas–water);
- three-phase flow (oil, water, and gas).

2.
- Incompressible fluids ( fluida tak terkompresi)
Fluida yang tidak dapat dimampatkan disebut sebagai fluida yang volume atau
kepadatannya tidak berubah dengan tekanan.

∂V ÷ ∂p = 0 and ∂ρ ÷ ∂p = 0

Cairan yang tidak dapat dimampatkan tidak ada. Namun, perilaku ini dapat
diasumsikan dalam beberapa kasus untuk menyederhanakan derivasi dan bentuk
akhir dari banyak persamaan aliran.

- Slightly compressible flfluids ( fluida sedikit terkompresi)


Fluida yang mengalami perubahan kecil dalam volume atau kepadatan pada perubahan tekanan.
- Compressible Fluids ( fluida terkompresi)
Adalah fluida yang mengalami perubahan fungsi volume sebagai fungsi tekanan.
Untuk gas, perlu di pertimbangkan untuk menjadi fluida yang dapat di kompresikan. Untuk
rumus sebagai berikut:

3.
- Steady-state flow
Kondisi aliran di mana tekanan pada titik mana pun di reservoir tetap konstan dari
waktu ke waktu. Aliran kondisi ini mengacu pada kondisi di mana sifat fluida pada
satu titik dalam sistem tidak berubah seiring waktu. Sifat fluida ini meliputi suhu,
tekanan, dan kecepatan. secara matematis, kondisi ini dinyatakan sebagai.

persamaan ini menyatakan bahwa laju perubahan tekanan terhadap waktu setiap
lokasi adalah nol. di reservoir, kondisi aliran steady-state hanya dapat terjadi jika
reservoir terisi penuh dan didukung oleh operasi pemeliharaan akuifer atau tekanan
yang kuat

- unsteady state flow


Aliran unsteady-state (sering disebut aliran transien) didefinisikan sebagai kondisi
aliran fluida di mana laju perubahan tekanan terhadap waktu pada setiap posisi di
reservoir tidak nol atau konstan. Semakin besar kompresibilitas fluida, semakin
jelas efek unsteady-state fluida reservoir. definisi ini menunjukkan bahwa turunan
tekanan terhadap waktu pada dasarnya adalah fungsi dari posisi i dan waktu t,
dengan demikian.

- pseudo steady state flow


ketika tekanan di lokasi berbeda di reservoir menurun secara linier sebagai fungsi
waktu, pada laju penurunan yang konstan, kondisi aliran dicirikan sebagai aliran
keadaan-semu. Secara matematis, definisi ini menyatakan bahwa laju perubahan
tekanan terhadap waktu pada setiap posisi adalah konstan, atau;

4. - Radial Flow

Jika tidak ada heterogenitas reservoir yang parah, aliran masuk atau keluar dari
lubang sumur akan mengikuti garis aliran radial pada jarak yang cukup jauh dari
lubang sumur. karena fluida bergerak menuju sumur dari segala arah dan cakupan
pada lubang sumur, istilah aliran radial digunakan untuk menggambarkan aliran
fluida ke dalam lubang sumur. Radial flow ini di gunakan untuk mengetahui dan menandai aliran
sumur.

- Linear Flow
Aliran linier terjadi ketika jalur aliran sejajar dan aliran fluida dalam satu arah.
Selain itu, luas penampang yang akan mengalir harus konstan. Biasanya, keaadan
ini terjadi dalam rangka hidrolik vertikal.

- Spherical and hemispherical flow


Tergantung pada jenis konfigurasi penyelesaian lubang sumur, dimungkinkan
untuk memiliki aliran bola atau hemisfer di dekat lubang sumur. sumur dengan
interval perforasi terbatas dapat menghasilkan aliran bola di sekitar perforasi.
Aliran ini tergantung dari konfigurasi penyelesaian lubang sumur untuk
memungkinkan memiliki aliran ini. Untuk sumur dengan interval perforasi terbatas, akan
menciptakan aliran bola di sekitar perforasi. Sedangkan untuk menghasilkan aliran
hemispherical, sumur harus menembus sebagian zona pembayaran dengan syarat penggunaan air
bawah tidak penting

5. - Dry gas
Fluida reservoir berupa dry gas tidak memiliki kondensat/hidrokarbon berfasa cair
baik di dalam reservoir atau di permukaan. Dry gas sebagian besar berupa metana
dan memiliki molekul berat yang sedikit sekali.
- Wet gas
Wet gas sering juga disebut Rich Gas. Reservoir wet gas memiliki metana yang bebih
sedikit (<85%) dan etana (C2) yang lebih banyak. Gravity/API sama dengan
retrograde gas, namun tidak berubah terhadap waktu dan GOR > 50000 scf/stb. Wet
gas memiliki fasa gas di dalam reservoir. Kondisi separator berada di dalam phase
envelope, menyebabkan fasa liquid terbentuk di permukaan. Fasa liquid ini biasa
dikenal sebagai kondensat.
- Retrograde gas
Retrograde gas memiliki GOR ~3300 scf/stb, API dari 40-60 API, berwarna hijau,
orange, coklat atau tidak berwarna dan memiliki persentase komponen intermediate
(C3, C4 dan C5) yang sangat besar. Black oil
Black oil memiliki initial GOR ~2000 scf/stb, API yang rendah <40 API dan warna
coklat/kehitaman. Black oil sering juga disebut low-shrinkage crude oil atau
ordinary oil. Penurunan tekanan di bawah titik bubble point, akanmenyebabkan gas
terlepas dan membentuk free gas di dalam reservoir. Gas juga terbentuk ketika
minyak diproduksikan dari reservoir ke permukaan. Fenomenaini menyebabkan
penyusutan/shrinkage minyak.
- Volatile oil
Volatile oil memiliki GOR 2000-3300 scf/stb, API sekitar 40 API atau lebih,
memiliki komponen intermediate (etana sampai heksana) yang lebih banyak dan
kandungan molekul berat yang lebih sedikit dibandingkan dengan black oil. Volatile oil
berwarna coklat kehitaman. Gas yang dihasilkan dari volatile oilcenderung lebih kaya dan sama
dengan retrograde condensate gas. Pada volatile oil, sedikit penurunan tekanan akan
mengakibatkan gas terlepasnya gas dari liquiddalam jumlah yang signifikan. Akan tetapi, ketika
tekanan terus diturunkan, liquidakan kembali ke dalam bentuk gas dan memiliki kandungan
liquid yang sedikit. Hal diatas mempengaruhi dalam perhitungan karakteristik fluida di reservoir
adalah karena komposisi dari jenis reservoirnya. Tiap jenis reservoir memlikikomposisi yang
berbeda beda Contohnya dry gas. Komposisi dry gas itu 100%gas jadi komposisinya hanya gas
saja

Anda mungkin juga menyukai