Makalah Etika Bisnis Dan Profesi Kelompok 6
Makalah Etika Bisnis Dan Profesi Kelompok 6
Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Etika Bisnis dan Profesi yang diampu oleh,
Disusun oleh :
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
Oktober 2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "Etika Tanggung
Jawab Kar- yawan" ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari dosen
pembimbing Afwan Hariri Agus Prohimi, SE, M.Si pada mata kuliah etika bisnis dan profesi.
Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang etika tanggung jawab
karyawan bagi para pembaca dan juga bagi penulis. Kami mengucapkan terima kasih kepada
bapak Afwan Hariri Agus Prohimi, SE, M.Si selaku dosen mata kuliah etika bisnis dan profesi
yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai
dengan bidang studi yang kami tekuni.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini. Kami menyadari, makalah
yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
para pembaca untuk meningkatkan pengetahuan tentang etika dan tanggung jawab karyawan.
DAFTAR ISI
MAKALAH ETIKA BISNIS DAN PROFESI “ETIKA TANGGUNG JAWAB KARYAWAN” .......... 1
DAFTAR ISI ................................................................................................................................................... 3
BAB I ............................................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN ........................................................................................................................................... 4
A. Latar Belakang ...................................................................................................................................... 4
B. Rumusan Masalah ................................................................................................................................. 5
C. Tujuan Penulisan................................................................................................................................... 5
BAB II .............................................................................................................................................................. 6
PEMBAHASAN .............................................................................................................................................. 6
A. Perilaku Karyawan ................................................................................................................................ 6
B. Hak-Hak yang Dimiliki Karyawan ....................................................................................................... 7
C. Membentuk Perilaku Etis Dalam Berkerja............................................................................................ 8
D. Permasalahan Dalam Kerja Dan Perilaku Etis Dalam Berkerja ........................................................... 9
E. Peran Manajemen dalam Etika Di Tempat Kerja ................................................................................. 10
F. Penerapan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) ............................................................................ 12
BAB III .......................................................................................................................................................... 15
STUDI KASUS .............................................................................................................................................. 15
BAB IV ........................................................................................................................................................... 17
PENUTUP ..................................................................................................................................................... 17
A. Kesimpulan ......................................................................................................................................... 17
B. Saran ................................................................................................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................................... 18
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Etika tanggung jawab merupakan salah satu hal yang paling penting dalam sebuah
organisasi maupun perusahaan, dalam perkembangannya suatu perusahaan bukan hanya
sekedar tem- pat untuk menghasilkan uang. Akan tetapi juga organisasi dimana di
dalamnya terdapat komuni-tas yang menjalankan kehidupan sosial. Perusahaan hendaknya
menyadari bahwa karyawan mempunyai peranan dan kedudukan yang sangat penting
sebagai pelaku dan tujuan perusahaan. Oleh karena itu, setiap karyawan dituntut dapat
berpartisipasi dan berperan aktif dengan jalan meningkatkan produksi dan produktivitas
kerja melalui hubungan yang dinamis, harmonis, selaras, serasi dan seimbang antara
perusahaan dan karyawan.
Etika kerja memuat aturan normatif yang mengandung sistem nilai dan prinsip
moral yang merupakan pedoman bagi karyawan dalam melaksanakan tugas pekerjaannya
dalam perus- ahaan. Etika kerja merupakan rumusan penerapan nilai-nilai etika yang
berlaku di lingkungann- ya, dengan tujuan untuk mengatur tatakrama aktivitas
karyawannya agar mencapai tingkat efisiensi dan produktivitas yang maksimal. Etika
perusahaan menyangkut hubungan perusahaan dan karyawannya sebagai satu kesatuan
dalam lingkungannya, etika kerja menyangkut hubungan kerja antara perusahaan dan
karyawan nya, dan etika perorangan mengatur hubungan antar kar- yawan (Sunyoto, 160:
2016).
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
PEMBAHASAN
A. Perilaku Karyawan
Perilaku karyawan didalam suatu organisasi sangat ditentukan oleh latar belakang
karyawan tersebut. Sedangkan, latar belakang karyawan dipengaruhi oleh lingkungan
internal dan eksternal. Lingkungan internal adalah keluarga dan lingkungan kelompok
(Familiy) sedangkan lingkungan eksternal adalah sekolah dan tempat pendidikan non
formal lainnya. Lingkungan internal dan eksternal ter- sebut yang mempengaruhi tata laku
sesorang karyawan yang merupakan pengimplementasian cara dan sikap karyawan
bertindak dan melakukan hubungandengan sesama karyawan suatu perusahaan.
Bermacam-macam latar belakang karyawan di dalam suatu perusahaan di satukan
dan diberikan tugas untuk melaksanakan misi, visi, dan tujuan serta sasa- ran yang telah
ditetapkan perusahaan. Dalam proses untuk mencapai tujuan dan sasaran karyawan diatur
dalam struktur organisasi yang membagi sesuai dengan tugas dan fungsinya yang ada
didalam organisasi. Pengelompokan tugas tersebut berdampak terjadi dinamika kelompok
dalam perusahaan sehingga perlu aturan yang tertulis maupun aturan yang normatif jika
perusahaan atau karyawan terjadipenyimpangan yang tidak patut,
Penyimpangan-penyimpangan yang sering terjadi di timbulkan dari faktor faktor
organisasional didalam perusahaan yaitu adanya gesekan antar sesama kar- yawan baik
dalam pekerjaan maupun dalam berhubungan secara vertikal maupun horizontal. Agar
tidak terjadi gesekan yang negatif didalam proses kegiatan kerja aturan tertulis dan etika
dapat memberikan sangsi secara moral atau membuat pihak manajemen atau seorang
karyawan menyadari bahwa perilaku yang dil- akukannya adalah tidak patutan bagi
seorang pimpnan atau karyawan apabila me-
langgar aturan-aturaan moral yang telah digariskan oleh suatu perusahaan untuk
di lakukan terhadap sesama karyawan atau perbuatan pimpinan yang membuat segenap
karyawannya merasa ruang pribadinya ikut di campuri oleh pimpinan. Penerapan etika
bisnis tidaklah semerta secara langsung diberlakukan oleh perus- ahaan, yang lebih
penting pimpinan perusahaan harus terlebih dahulu. mengetahui perilaku karyawan
tersebut sehingga dapat dengan cepat menerapkan etika bisnis didalam perusahaan
tersebut tidak terdapat gangguan atau pelanggaran dalam penerapan etika.
2. Faktor Atasan
Peran penting yang dapat membentuk etika didalam tempat kerja yaitu atasan
dengan sikap dan tingkah laku atasan dapat membentuk peran terbangunnya etika
didalam pekerjaan. Langkah-langkah yang menjadi perhatian dan pertimbangan yang
perlu dilakukan oleh atasan yaitu:
a. Melakukan keterbukaan dan keterbukaan dalam mencapai hasil kerja yang dapat
memenuhi target.
b. memberikan beban kerja sesuai dengan tugas dan fungsi yang telah diatur dalam
job diskripsi.
c. Memberikan bimbingan dan pembinaan terhadap karyawa agar tidak ter jadinya
kesalahan.
Hakikat dari hubungan kerja selain membangun prinsip dasar kerja dapat dimaknai
pihak perusahaan dan pihak karyawan telah membangun rasa saling percaya dan kerja
sama untuk merealisasikan visi dan misi serta tujuan, sasaran perusahaan. Hakikat tersebut
merupakan implementasi dalam melaksanakan kerjayang berupa;
1. Kondisi yang memastikan bahwa semua hak dan kewajiban masing masing pihak
jelas dan terjamin dan dilaksanakan semua pihak.
2. Perselisahan diselesaikan secara internal antara pekerja dan pengusaha (bipar-tit).
3. Mogok dan penutupan perusahaan tidak perlu dilaksanakan untuk memaksa kehendak.
Dasar-dasar dari hubungan kerja itu juga dibangun dari norma-nomma pe- rusahaan
serta perundangan-undangan yang berlaku dari pemerintah atau suatu negara untuk
Indonesia ada undangan yang telah mengatur.
1. Norma yang luas atau secara Makro: aturan yang bersifat umum yang mengikat seluruh
perusahaan dimana saja betempat (UU Ketenaga kerjaan. No13 tahun 2003 danlain-
lain).
2. Norma secara mikro; aturan yang bersifat rinci didalam perusahaan tersebut, antara lain
tata kelola perusahaan, budaya kerja, Visi misi. Pihak Perusahaan yang telah
memberikan pekerja selain memberikan informasi tentang hak-hak karya- wan dalam
berkerja.
4. Meningkatnya produktivitas
1. Melakukan control terhadap staf dan besaran resiko dengan melatih karyawan
serta mengadakan isolasi peralatan atau area kerja tertentu.
2. Mengawasi dan melakukan informasi terhadap karyawan tentang bahaya yang
dapat terjadi didalam pekerjaan.
3. Melakukan pemeriksaan secara terus menerus
4. Menghilangkan bahaya dan menganti sistem kerja yang baik dan aman.
BAB III
STUDI KASUS
Akhir akhir ini terjadi pelanggaran etika yang di lakukan oleh perusahaan terhadap
pekerjanya. Selain pelanggaran yang berpengaruh kepada lingkungan yaitu pembuangan limbah
sisa-sisa produksi yang di buang sembarangan, dan hasil gas pembuangan yang menyebabkan
polusi udara yang menimbulkan bau yang tidak sedap, terjadi pula pelanggaran-pelanggaran etika
yang di lakukan oleh perusahaan seperti pemutusan kontrak secara sepihak terhadap karyawan dan
tidak di bayarkanya gaji karyawan yang sudah menjadi haknya dalam bekerja.
Perusahaan fast retailing ini merupakan perusahaan brand pakaian yang terkenal di Indonesia
maupun di dunia, nama perusahaanya adalah UNIQLO. Uniqlo adalah perusahaan yang berasal
dari Jepang yang bergerak pada bidang perencanaan produk, produksi, dan distribusi pakaian
kasual. Uniqlo merupakan singkatan dari Unique Clothing yang di dirikan oleh seorang pengusaha
yang bernama Tadashi Yanai pada 7 Februari 1949. Perusaahan ini sudah sangat lama menekuni di
bidang pakaian yang sudah terbukti menghasilkan produk-produk yang berkualitas terbaik, selain
itu perusahaan ini selalu menghadirkan inovasi-inovasi terbaru yang banyak disukai oleh para
konsumennya. Karena hal itulah Uniqlo menjadi brand pakaian yang sangat besar di dunia.
Namun, pada akhir akhir ini terdengar kasus yang sangat kurang mengenakan yang
dilakukan oleh perusahaan fashion tersebut. Pelanggaran itu adalah pemutusan hubungan kerja
secara sepihak tanpa adanya informasi yang di berikan oleh pihak perusahaan kepada para
pekerjanya. Selain itu mereka juga tidak membayarkan gaji dan tidak memberikan pesangon
kepada para pekerjanya yang telah di putus kontrak kerjanya. Pemutusan kontrak terjadi terhadap
sekitar 2000 orang yang mayoritas adalah pekerja perempuan setelah penutupan pabrik Jaba
Garmindo yang sangat mendadak pada tahun 2015. Jaba Garmanindo adalah pemasok utama pada
Uniqlo, menurut Clean Clothes yang di kutip dari situs viva.co.id baru -- baru ini.
Dampak dari pemutusan kontrak secara sepihak tersebut juga di alami oleh pekerja yang
berasal dari Indonesia yaitu Warni dan Yayat. Keduanya merupakan pekerja dari Jaba Garmindo
yang tidak membayarkan gaji karyawannya karena adanya pemutusan kontrak oleh Uniqlo. Para
pekerja tersebut menuntut kepada Uniqlo agar memberikan kejelasan terhadap gaji yang tidak di
bayarkan kepada para pekerjanya. Warni dan Yayat melakukan demo Bersama perkerja lainya
yang juga terkena pemutusan kontrak tersebut di depan toko Uniqlo yang akan dibuka di Denmark.
Rencananya pembukaan itu yang rencanya akan di hadiri oleh pendiri dari Uniqlo yaitu
Tadashi Yanai dan mereka akan menuntut untuk di bayarkan gaji yang tidak diberikan oleh
perusahaan tersebut. Namun pihak Uniqlo tetap masih menolak untuk membayarkannya.
Melihat kasus yang terjadi pada Uniqlo, semestinya mereka tidak melakukan pelanggaran
etika tersebut yang sudah sangat melukai banyak pekerjanya. Selain perusahaan yang tidak
melakukan pelanggaran terhadap pekerja dan lebih memperhatikan hak-hak pekerjanya,
pemerintah juga harus ikut andil dalam kasus-kasus yang melanggar hak pekerjanya. Upaya-upaya
yang dapat dilakukan oleh pemerintah yaitu membuat peraturan yang menjadi jaminan agar para
pekerja merasa aman. Dan juga pemerintah melakukan tindakan-tindakan terhadap perusahaan
yang melakukan pelanggaran terhadap pekerja dengan memberikan sanksi atau pun bahkan bisa
mencabut izin perusahaan tersebut.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Etika tanggung jawab merupakan salah satu hal yang paling penting dalam sebuah
organ- isasi maupun perusahaan, dalam perkembangannya suatu perusahaan bukan hanya
sekedar tem- pat untuk menghasilkan uang. Akan tetapi juga organisasi dimana di dalamnya
terdapat komuni- tas yang menjalankan kehidupan sosial. Perusahaan hendaknya menyadari
bahwa karyawan mempunyai peranan dan kedudukan yang sangat penting sebagai pelaku
dan tujuan perusahaan. Hak yang dimiliki karyawan seperti Hak atas pekerjaan yang layak,
Hak untuk berserikat dan berkumpul, Hak atas upah yang adil.
Peran penting manajemen dalam membentuk etika di dalam tempat kerja mem-
berikan rasa keadilan kepada pihak karyawan secara jujur dengan kejujuran dapat
membangun rasa percaya karyawan bahwa perusahaan tempat berkerja ber- tanggung jawab
dan telah memperlakukan karyawan sepatutnya.
Upaya untuk men- jamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmani maupun rohani
tenaga kerja. Hal ini sangat penting untuk mengantisipasi kecelakaan ataupun kendala yang
menimpa tenaga kerja.
B. Saran
Untuk meminimalisir hal hal yang merugikan bagi perusahaan dan seluruh tenaga
kerja pemimpin harus mengetahui faktor faktor yang mempengaruhi perilaku karyawan.
Selain itu perusahaan atau pemimpin harus dapat membangun rasa percaya terhadap
karyawan sehingga karyawan memiliki rasa tanggung jawab untuk mengoptimalkan
kinerjanya untuk perusahaan.
Dan juga perusahaan harus memperhatikan kesehatan baik jasmani dan rohani
tenaga kerja untuk meminimalisir adanya kecelakaan ataupun kendala tenaga kerja dalam
kegiatan yang berhubungan dengan perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA
Sigit, Tri Hendro. 2012. Etika Bisnis Modern: Pendekatan Pemangku Kepentingan Yogyakarta:
UPP STIM YKPN.
Velasquez. Manuel G. Tanpa Tahun. ETIKA BISNIS KONSEP DAN KASUS EDISI 5. Terjemahan
ana purwaningsih, kumnianto dan totok budisantoso. 2005. Yogyakarta: Andi.
https://www.coursehero.com/file/72960422/Kel2-Review-Materi-5-Etika-Hukum-Bisnis-Akuntansi-
5Bdocx/
WidieAnto, A. (2019, April 7). https://www.kompasiana.com/. Retrieved Oktober 22, 2021, from
https://www.kompasiana.com/ariewidie/5caa12353ba7f75f2272f182/pelanggaran-etika-
yang-dilakukan-uniqlo-terhadap-
pekerjanya: https://www.kompasiana.com/ariewidie/5caa12353ba7f75f2272f182/pelanggar
an-etika-yang-dilakukan-uniqlo-terhadap-pekerjanya