Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM FITOKIMIA II

PEMISAHAN ANTOSIANIN DENGAN KROMATOGRAFI KERTAS

Nama : Nurunnisa Fitri Amalia


NIM : F1F118006

Dosen Pengampu :
Diah Tri Utami, S. Si., M. Sc.

JURUSAN FARMASI
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS JAMBI
2021
PRAKTIKUM I
SKRINING FITOKIMIA
I. LANDASAN TEORI
Secara kimia antosianin merupakan turunan struktur aromatik tunggal, yaitu
sianidin, dan semuanya terbentuk dari pigmen sianidin dengan penambahan atau
pengurangan gugus hidroksil, metilasi dan glikosilasi. Antosianin adalah senyawa
yang bersifat amfoter, yaitu memiliki kemampuan untuk bereaksi baik dengan
asam maupun dengan basa. Dalam media asam antosianin berwarna merah, dan
pada media basa berubah menjadi ungu dan biru (Harborne, 2005).
Antosianin termasuk pigmen larut air yang secara alami, terakumulasi pada
sel epidermis buah-buahan, akar, dan daun. Antosianin terdapat pada sejumlah
besar buah-buahan seperti : anggur, strawberri, cherri, ubi jalar, serta pada sayuran
seperti kol merah dan bayam merah (Harborne, 2005).
Sesuai namanya, antosianin memberikan warna pada bunga, buah, dan daun
tumbuhan hijau, dan telah banyak digunakan sebagai pewarna alami pada
berbagai produk pangan dan berbagai aplikasi lainnya. Warna diberikan oleh
antosianin berdasarkan susunan ikatan rangkap terkonjugasinya yang panjang,
sehingga mampu menyerap cahaya pada rentang cahaya tampak. Sistem ikatan
rangkap terkonjugasi ini juga yang mampu menjadikan antosianin sebagai
antioksidan dengan mekanisme penangkapan radikal. Radikal bebas adalah atom
atau senyawa yang mengandung satu atau lebih elektron yang tidak berpasangan.
Senyawa paling berbahaya dalam radikal bebas adalah hidroksil (OH) sebab
memiliki reaktivitas paling tinggi. Molekul tersebut sangat reaktif dalam mencari
pasangan elektronnya. Jika sudah terbentuk dalam tubuh, maka akan terjadi reaksi
berantai dan menghasilkan radikal bebas baru yang akhirnya membentuk suatu
radikal bebas dalam jumlah yang banyak ( Low et al., 2007).
Kromatografi adalah salah satu teknik yang dapat dilakukan unutk
memisahkan suatu senyawa, salah satu jenis dari teknik kromatografi adalah
kromatografi kertas. Satu keuntungan utama dari kromatografi kertas ialah
kemudahan dan kesederhanaannya pada pelaksanaan pemisahan, yaitu hanya
pada lembaran kertas saring yang berlaku sebagai medium pemisahan dan juga
sebagai penyangga (Harborne, 1996).
II. MANFAAT PAKTIKUM
1. Manfaat yang diperoleh dari praktikum ini adalah diharapkan praktikan
dapat mengisolasi, mengidentifikasi dan melakukan pemisahan senyawa
kimia antosianin pada tumbuhan lain yang diduga mengandung senyawa
kimia antosianin
2. Diharapkan praktikan dapat mengetahui prinsip kerja dari kromatografi
kerta dan melakukan identifikasi serta pemisahan antosianin mengguanakn
kromatografi kertas untuk bahan tumbuhan lain.
III. PROSEDUR PERCOBAAN
III.1 Alat dan Bahan
- Alat : Kertas saring, lumping dan alu, glassware, chamber
- Bahan : Daun Mangga, Bunga Terompet, Bunga mawar, Larutan HCl 1%
III.2 Prosedur Percobaan

Dihaluskan sampel
dengan lumping dan alu

Tambahkan pelarut
HCl 1% dalam
metanol

Dibiarkan 10-15
menit, kemudian
disaring

Dilakukan pengujian dengan


Kromatografi kertas
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
IV.1 Data Bahan Tumbuhan Yang Digunakan

Data Bahan Tumbuhan Yang Digunakan


Nama Tumbuhan : Mangga (Mangifera indica L)
Family Tumbuhan : Anacardiaceae
Bagian Tumbuhan : Daun
Yang Digunakan
Tempat Pengambilan : Desa Mendalo darat, Kecamatan Jambi Luar
Tumbuhan Yang Kota, Kabupaten Muara Jambi Provinsi Jambi
Digunakan (Alamat)

Data Bahan Tumbuhan Yang Digunakan


Nama Tumbuhan : Mawar (Rosa sp)
Family Tumbuhan : Rosaceae
Bagian Tumbuhan : Bunga
Yang Digunakan
Tempat Pengambilan : Desa Mendalo darat, Kecamatan Jambi Luar
Tumbuhan Yang Kota, Kabupaten Muara Jambi Provinsi Jambi
Digunakan (Alamat)

Data Bahan Tumbuhan Yang Digunakan


Nama Tumbuhan : Terompet Ungu (Mandevilla sanderi)
Family Tumbuhan : Apocynaceae
Bagian Tumbuhan : Bunga
Yang Digunakan
Tempat Pengambilan : Desa Mendalo darat, Kecamatan Jambi Luar
Tumbuhan Yang Kota, Kabupaten Muara Jambi Provinsi Jambi
Digunakan (Alamat)
IV.2 Hasil dan Pembahasan
Pada percobaan kali ini dilakukan pemisahan antosianin. Menurut
Harborne (2005), antosianin adalah senyawa yang bersifat amfoter, yaitu memiliki
kemampuan untuk bereaksi baik dengan asam maupun dengan basa. Dalam media
asam antosianin berwarna merah, dan pada media basa berubah menjadi ungu dan
biru.
Adapun metode yang dipilih untuk pemisahan antosianin ini adalah
metode kromatografi kertas. Menurut Harborne (1996), kromatografi adalah salah
satu teknik yang dapat dilakukan unutk memisahkan suatu senyawa, salah satu
jenis dari teknik kromatografi adalah kromatografi kertas. Satu keuntungan utama
dari kromatografi kertas ialah kemudahan dan kesederhanaannya pada
pelaksanaan pemisahan, yaitu hanya pada lembaran kertas saring yang berlaku
sebagai medium pemisahan dan juga sebagai penyangga.
Prinsip kromatografi kertas adalah adsorbs dan kepolaran, dimana adsorbs
didasarkan pada panjang komponen dalam campuran yang diadsorbsi pada
permukaan fase diam. Dan kepolaran berpengaruh karena komponen akan larut
dan terbawa oleh pelarut jika memiliki kepolaran yang sama serta kecepatan
migrasi pada fase diam dan fase gerak.
Pada percobaan ini teknik kromatografi kertas yang dilakukan adalah
teknik ascending, dimana pelarut maupun komponen akan teradsorbsi dan
bergerak ke atas dengan gaya kapiler pada kertas kromatografi berlawanan dengan
gaya gravitasi hingga memenuhi ujung bagian dari kertas.
Adapun sampel yang digunakan ada tiga yaitu daun manga, bunga mawar
dan bunga terompet ungu. Yang kemudian masing-masing sampel digerus dengan
mortar, lalu ditambahkan dengan HCl 1% lalu kemudain disaring untuk diperoleh
filtratnya. Filtrat inilah yang akan digunakan unutk pengujian dengan
kromatografi kertas.
Untuk pengujian dengan kromatografi kertas, filtrate yang diperoleh
ditotolkan ke kertas saring, kemudian dimasukkan dalam chamber yang berisi fase
gerak, dan dipastikan fase gerak tidak merendam ketas saring hingga melewati
garis batas.
Adapun hasil yang diperoleh pada pengujian kali ini seperti yang ada
digambar berikut:

Untuk kertas disebelah kiri merupakan hasil pemisahan dari sampel bunga
mawar, untuk kertas dibagian tengah merupakan hasil pemisahan dari sampel
bunga terompet ungu dan untuk sebelah kanan merupakan sampel daun mangga.
Dapat dilihat untuk ketiga sampel terdapat gradasi warna yang muncul
dimana warna yang lebih terang tertarik lebih jauh dibandingkan dengan warna
yang lebih muda. Hal ini dapat dipengaruhi oleh senyawa yang terkandung
didalam masing-masing sampel serta dipengaruhi juga oleh fasa gerak yang
digunakan dimana pada percobaan ini digunakan fasa gerak aquadest.
Dimana menurut teori, aquades tergolong kedalam pelarut polar sehingga
dapat dipastikan bahwa noda atau warna yang tertarik lebih jauh memiliki sifat
kepolaran yang lebih tinggi.
Pada percobaan seharusnya dilakukan perhitungan nilai Rf untuk
menentukan atau mengidentifikasi senyawa yang ada dalam sampel, tetapi
praktikan tidak melakukannya dikarenakan keterbatasan dalam pengujian ini
sehingga hasil yang diperoleh menjadi rancu. Untuk menghitung nilai Rf dapat
dihitung dengan rumus berikut:

Dari nilai Rf yang diperoleh dapat kita identifikasi senyawa apa yang
terkandung didalam sampel, apakah sampel tersebut mengandung antosianin atau
tidak. Pengujian lebih lanjut dapat dilakukan dengan HPLC atau
spektrofotometer.
VI. KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Antosianin adalah senyawa yang bersifat amfoter, yaitu memiliki


kemampuan untuk bereaksi baik dengan asam maupun dengan basa. Dalam media
asam antosianin berwarna merah, dan pada media basa berubah menjadi ungu dan
biru.
Pemisahan dan identifkasi antosianin dapat dilakukan dengan metode
kromatografi kertas. Dimana prinsip kromatografi kertas adalah adsorbs dan
kepolaran, dimana adsorbs didasarkan pada panjang komponen dalam campuran
yang diadsorbsi pada permukaan fase diam. Dan kepolaran berpengaruh karena
komponen akan larut dan terbawa oleh pelarut jika memiliki kepolaran yang sama
serta kecepatan migrasi pada fase diam dan fase gerak.
VI.2 Saran
Saran untuk praktikum kali ini adalah, unutk fasa gerak sebaikya
digunakan variasi pelarut yang cocok berdasarkan penelitian yang sudah ada agar
diperoleh hasil yang lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
Harborne, J.B. 1996, Metode Fitokimia, Penuntun cara modern menganalisis
tumbuhan, terbitan kedua, Penerbit ITB, Bandung, hal 47, 49, 102-103, 155-
156.
Harborne. 2005. Encyclopedia of Food and Color Additives. CRC Press,Inc. New
York.
Low, W. J., Mary A., Nadia O., Benedito C., Filipe Z. & David T. 2007. Ensuring
the Supply of and Creating Demand for a Biofortified Crop with a Visible
Trait: Lessons Learned from the Introduction of Orange-Fleshed Sweet
Potato in Drought-Prone Areas of Mozambique. Food and Nutrition Bulletin
28 (2): S258 – S270.

Anda mungkin juga menyukai