Gangguan Neurotik
Gangguan Neurotik
Oleh :
Tria Yudinia (142011101047)
Pembimbing :
dr. Justina Evy Tyaswati, Sp. KJ
• Ansietas tiba-tiba
• Rasa takut hebat
KLINIS • Gejala dapat meningkat hingga sangat berat
• Kadang gejala disertai gejala mirip gangguan jantung jantung
berdebar, nyeri dada, perasaan tercekik, gemetar, mual, pusing
Gangguan Panik
Gangguan Anxietas Menyeluruh
1. Terapi perilaku
2. CBT (cognitive behavioural therapy)
3. Psikoterapi
4. Terapi psikodinamik
5. Terapi keluarga dan orang tua
Gangguan Anxietas
PROGNOSIS
- Prognosis bergantung pada terapi perilaku dan psikofarmaka.
- Prognosis lebih baik : jika gangguan diterapi dengan terapi kombinasi
Gangguan Obsesif - Kompulsif
Faktor Perilaku
rasa cemas dan
tidak nyaman
Faktor Psikososial
Faktor Biologis
1. Faktor Kepribadian
Neurotransmitter
2. Faktor psikodinamika
Obsesif
Kompulsif
DIAGNOSIS
21
Sedikitnya ada satu pikiran atau tindakan yang tidak berhasil dilawan, mekipun
ada lainnya yang tidak dilawan lagi oleh penderita
Pikiran untuk melakukan tindakan tersebut di atas bukan merupakan hal yang
memberi kepuasan atau kesenangan (sekedar perasaan lega dari ketegangan
atau anxietas, tidak dianggap sebagai kesenangan seperi di maksud di atas)
Gejala Depresi
Obsesif
Diagnosis obsesif kompulsif boleh ditegakkan bila tidak ada gangguan depresif pada
saat gejala obsesif kompulsif muncul
Bila keduanya tidak ada yang menonjol diagnosis primer adalah depresi
Episode akut diutamakan gejala yang timbul lebih dahulu
Kondisi menahun prioritas pada gejala yang bertahan
Gejala obsesif “sekunder” harus dianggap sebagai bagian dari kondisi mental tersebut
KLASIFIKASI MENURUT PPDGJ - III
24
Tujuan:
1. Menguatkan daya tahan mental yang ada
2. Mengembangkan mekanisme baru dan lebih baik untuk mempertahankan kontrol
diri
3. Mengembalikan keseimbangan adaptif
Cara:
1. Persuasi
2. Bimbingan dan penyuluhan
3. Terapi kerja
4. Hipno-terapi
5. Psikoterapi kelompok
6. Terapi perilaku
PSIKOTERAPI SUPORTIF
30
Baku emas terapi tingkah laku untuk gangguan obsesif kompulsif adalah ERP
(Exposure Response Prevention)
Exposure : menempatkan pasien pada situasi yang ditakutinya atau yang
menimbulkan pikiran obsesifnya
Response prevention : kesempatan pasien untuk menahan diri untuk melakukan
pengulangan atau tindakan kompulsifnya.
Terapi tingkah laku ini dimulai dengan pasien membuat daftar tentang obsesinya
kemudian diatur sesuai hierarki mulai dari yang kurang membuat cemas sampai yang
paling membuat cemas.
Dengan melakukan paparan berulang terhadap stimulus diharapkan akan
menghasilkan kecemasan yang minimal karena adanya habituasi.
PROGNOSIS
Terima Kasih