Anda di halaman 1dari 6

MODUL AJAR

1. INFORMASI UTAMA

A. IDENTITAS MODUL

Nama Penyusun : ABD.SAMAD


Satuan Pendidikan : UPT SDN 285 Pinrang
Tahun disusun : 2021
Jenjang/ Fase : SD/ B
Kelas / Semester : IV (Empat)
Alokasi waktu : 2 x 35 menit

B. KOMPETENSI AWAL :
Peserta didik mengenal budaya, sejarah (baik tokoh maupun periodisasinya) di provinsi tempat
tinggalnya serta menghubungkan dengan konteks kehidupan saat ini.
C. PROFIL PELAJAR PANCASILA
Beriman, bertaqawa kepada Tuhan Yang Maha Esa, mandiri, berpikir kritis, berbhineka tunggal
ika global, bergotong royong, dan kreatif
D. SARANA DAN PRASARANA
Poster budaya, Papan Pintar, LCD
E. TARGET PESERTA DIDIK
Peserta didik yang menjadi target yaitu;
• Peserta didik reguler/tipikal: umum, tidak ada kesulitan dalam mencerna dan
memahami materi ajar.
• Peserta didik dengan kesulitan belajar: memiliki gaya belajar yang terbatas hanya satu
gaya misalnya dengan audio. Memiliki kesulitan dengan bahasa dan pemahaman materi
ajar, kurang percaya diri, kesulitan berkonsentrasi jangka panjang, dsb

F. MODEL PEMBELAJARAN
Model pembelajaran Tatap muka, Diskusi bervariasi
2. KOMPONEN INTI
A. TUJUAN PEMEBALAJARAN
Peserta didik mampu menjelaskan keragaman sosial dan budaya provinsi setempat sebagai
identitas bangsa Indonesia serta mencari solusi agar tetap lestari
B. PAHAMAN BERMAKNA
Mengenal keanekaragaman budaya nusantara
C. PERTANYAAN PEMANTIK
- Apa yang perlu di ketahui tentang keragaman sosial dan budaya ?
- Apa yang menarik para wisata ke Tana Toraja ?
-Jika kamu menjadi pemandu wisata, dimanakah akan kamu perkenalkan budaya Sulawesi
selatan ?
D. KEGIATAN PEMBELAJARAN
• Guru memberikan salam dan mengajak semua siswa berdo’a menurut agama dan keyakinan
masing-masing.
• Guru mengecek kesiapan diri dengan mengisi lembar kehadiran dan memeriksa kerapihan
pakaian, posisi dan tempat duduk disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran.
• Menginformasikan tema yang akan dibelajarkan yaitu tentang ”Indahnya Kebersamaan”.
• Guru menyampaikan Tujuan Pembelajaran hari ini.
• Guru menyampaikan bahwa warga yang baik adalah warga yang mampu memahami dan
menghargai keragaman serta perbedaan yang ada di sekitar mereka, baik keragaman sosial,
ekonomi, budaya, etnis, dan agama.
• Guru menampilkan beberapa gambar bentuk keragaman sosial dan budaya provinsi setempat
• Siswa dan guru mengadakan tanya jawab tentang gambar yang disajikan dan yang
berhubungan dengan materi keragaman sosial dan budaya provinsi setempat
• Siswa membaca informasi yang ada di buku siswa.
• Siswa dibagi dalam beberapa kelompok kecil
• Siswa mendiskusikan LKS yang diterima berdasarkan jenis keragaman budaya di daerahnya
• Setiap kelompok melaporkan hasil diskusinya di papan pintar .
◾ Bersama-sama siswa membuat kesimpulan / rangkuman hasil belajar selama sehari
◾ Bertanya jawab tentang materi yang telah dipelajari (untuk mengetahui hasil ketercapaian
materi)
◾ Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk menyampaikan pendapatnya tentang
pembelajaran yang telah diikuti.
◾ Melakukan penilaian hasil belajar
• Mengajak semua siswa berdo’a menurut agama dan keyakinan masing-masing (untuk
mengakhiri kegiatan pembelajaran)

E. ASESMEN
1. Domain Sikap
Deminsi Profil pelajar pancasila
Kebhineka
Nalar kritis Gotongroyong
No Nama global
K C B SB K C B SB K C B SB
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 ...................

2 ...................

Keterangan:
K (Kurang) : 1, C (Cukup) : 2, B (Baik) : 3, SB (Sangat Baik) : 4
2. Domain Pengetahuan

1. Jelaskan keragaman sosial dan budaya provinsi di propinsi Sulawesi Selatan !


2. Sebutkan 3 bentuk rumah adat di propinsi sulawesi selatan !
3. Sebutkan nama baju adat yang berasl dari Sulawesi selatan !
4. Apa yang akan kamu lakukan untuk tetap menjaga kelestarian budaya setempat?

3.Domain Ketrampilan
Diskusi
Saat siswa melakukan diskusi tentang keragaman sosial dan budaya provinsi setempat sebagai
identitas bangsa Indonesia.
Berilah tanda centang ( ) pada bagian yang memenuhi kriteria.
Kriteria Sangat Baik Baik Cukup Perlu
(4) (3) (2) Pendampingan
(1)
Mendengarkan Selalu Mendengarkan Masih perlu Sering
mendengarkan teman yang diingatkan diingatkan untuk
teman yang berbicara untuk mendengarkan
sedang berbicara namun sesekali mendengarkan teman yang
masih perlu teman yang sedang berbicara
diingatkan. sedang namun tidak
berbicara. mengindahkan

Komunikasi non Merespon dan Merespon Sering Membutuhkan


verbal (kontak menerapkan dengan tepat merespon bantuan dalam
mata, bahasa komunikasi non terhadap kurang tepat memahami
tubuh, postur, verbal dengan komunikasi non terhadap bentuk
ekspresi wajah, tepat. verbal yang komunikasi non komunikasi non
suara) ditunjukkan verbal yang verbal yang
teman. ditunjukkan ditunjukkan
teman. teman.
Partisipasi Isi pembicaraan Berbicara dan Berbicara dan Jarang berbicara
(menyampaikan menginspirasi menerangkan menerangkan selama proses
ide, perasaan, teman. Selalu secara rinci, secara diksusi
pikiran) mendukung dan merespon rinci,namun berlangsung.
memimpin sesuai dengan terkadang
lainnya saat topik. merespon
kurang sesuai
dengan topik.

Penilaian (penskoran): Total Nilai Siswa x 10


Total Nilai Maksimal
F. PENGAYAAN DAN REMIDIAL
- Pengayaan : Memberikan Tugas
Carilah informasi yang berhubungan dengan keragaman social dan budaya lewat internet.
- Remidial mengulang Materi dan asesmen seperti kegiatan sebelumnya.

5. LAMPIRAN :

A. LEMBARAN KERJA PESERTA DIDIK

LEMBARAN KERJA SISWA

Diskusikan bersama anggota kelompok mu!

NO GAMBAR RUMAH ADAT Nama rumah adat ASALNYA


SUKU MAKASSAR

SUKU BUGIS

SUKU TORAJA

NO PAKAIAN ADAT Nama Baju adat ASALNYA


B. BAHAN BACAAN GURU DAN PESERTA DIDIK

Cerita Singkat Tentang Kekhasan Daerah Asalmu, Sulawesi Selatan

Berikut ini cerita singkat tentang kekhasan daerah Sulawesi Selatan (Sulsel) ,
mengutip situs resmi Provinsi Sulawesi Selatan dan Kemdikbud RI: Di Sulawesi
Selatan terdapat banyak etnis dan suku tetapi yang paling mayoritas adalah Suku
Makassar, suku Bugis, dan suku Toraja. Sehingga bahasa yang dominan adalah
bahasa ketiga suku tersebut, yaitu Makassar, Bugis dan Toraja.

Rumah adat di Sulsel yang berasal dari ketiga daerah (Makassar, Bugis dan
Toraja) memiliki bentuk yang hampir sama, di atas tiang-tiang dengan kolong di
bawahnya. Rumah adat Sulawesi Selatan Suku Toraja disebut tongkonan, berdir i
di atas tumpukan kayu dengan ukiran warna meraj, hitam dan kuning. Salah satu
kebiasaan yang cukup dikneal di Sulsel adalah Mappalili (Bugis) atau Appalili
(Makassar). Mappalili atau Appalili berasal dari kata palili yang berarti untuk
menjaga tanaman padi dari sesuatu yang akan mengganggu atau merusaknya.
Ritual Mappalili atau Appalili telah dilakukan turun temurun oleh masyarakat
Sulawesi Selatan terutama dari Kabupaten Pangkep. Senjata kas Sulawesi Selatan
adalah badik atau badek, yaitu pisau dengan bentuk khas yang dikembangkan
masyarakat Bugis dan Makassar. Badik mempunyai nilai ekonomis dan nilai seni
tinggi. Badik mempunyai fungsi dalam kehidupan keluarga, dalam kegiatan
ekonomi dan sebagai pembela diri. Baca juga: Tuliskan Cerita Singkat tentang
Kekhasan Daerah Asalmu, Jawa Timur Makanan khas Sulawesi Selatan ada
banyak tetapi yang terkenal adalah Coto Makassar dan Pisang Ijo. Selain itu juga
ada jenis makanan khas lain seperti Pisang Epe, Bassang, Roti Maros, Jalangkote,
Kue Biji Nangka dan lainnya. Di Sulawesi Selatan terdapat beberapa jenis pakaian
adat. Salah satu yang terkenal adalah Baju Bodo dari suku Bugis. Baju Bodo
adalah baju khas untuk wanita, berbentuk segi empat dengan lengan yang pendek.
Baju Bodo adalah baju tertua di Indonesia. Warna pada Baju Bodo memiliki arti
tersendiri, yaitu menunjukkan umur dan status sosial orang yang memakainya.

C. GLOSARIUM
Domonan = yang banyak muncul
Ekonomis =hemat
Etnis = suku bangsa
Situs= obyek, lokasi kejadian

D. DAFTAR PUSTAKA
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Cerita Singkat Tentang
Kekhasan Daerah
Tahun 2020

Pinrang, 15 Juni 2021


Kepala sekolah

ABD.SAMAD
NIP.

Anda mungkin juga menyukai