Anda di halaman 1dari 8

Farmaka 53

Volume 17 Nomor 3

REVIEW ARTIKEL: AKTIVITAS ANTIKANKER SPONS LAUT GENUS XESTOSPONGIA

Hanun Nabila, Yuni Elsa Hadisaputri

Fakultas Farmasi Universitas Padjadjaran


Jl. Raya Bandung Sumedang km 21 Jatinangor 45363
Hanunnabila16@gmail.com
Diserahkan 27/06/2019, diterima 23/01/2020

ABSTRAK
Kanker merupakan penyakit yang ditandai oleh pertumbuhan sel yang tidak terkendali dan penyebaran
sel-sel secara abnormal. Kanker dapat disebabkan karena adanya kerusakan genetik baik secara
internal maupun eksternal. Penelitian mengenai spons laut yang kaya akan senyawa metabolitnya
dianggap sangat menjanjikan untuk penemuan produk alami bioaktif. Spons genus Xestospongia
diketahui memiliki metabolit sekunder yang beragam, termasuk alkaloid, kuinon, sterol, dan asam
asetilenat brominasi. Senyawa tersebut menunjukkan bioaktivitas yang signifikan, seperti
sitotoksisitas, dan penghambatan enzim. Hasil dari penelusuran menunjukan beberapa spesies dari
genus Xestospongia seperti Xestospongia sp, Xestospongia cf.vansoesti, Xestospongia muta,
Xestospongia testudinaria, dan simbiosis antara Xestospongia deweerdtae-Plakortis halichondrioides
memiliki senyawa antikanker terhadap sel leukemia manusia line (K562), sel tumor manusia line
(A549) dan (HL-60), sel kanker paru (H292), sel kanker kolorektal manusia line (HCT116),
melanoma (A2058) dan sel kanker prostat (DU-145 DU-145), sel kanker pankreas manusia (PANC-1),
sel kanker hati manusia (HepG-2), sel tumor otak manusia (Daoy), dan sel kanker serviks manusia
(HeLa). Sehingga dapat disimpulkan bahwa beberapa spesies dari genus Xestospongia memiliki sifat
sitotoksik terhadap 10 sel lini kanker.
Kata kunci: Spons, Xestospongia, Antikanker
ABSTRACT
Cancer is a disease characterized by uncontrolled cell growth and abnormal spread of cells. Cancer
can be caused due to genetic damage both internally and externally. Research on sea sponges that are
rich in metabolites is considered very promising for the discovery of bioactive natural products. The
sponge genus Xestospongia is known to have a variety of secondary metabolites, including alkaloids,
quinones, sterols, and brominated acetylene acids. These compounds show significant bioactivity,
such as cytotoxicity, and enzyme inhibition. The results of tracing show several species of the
Xestospongia genus such as Xestospongia sp, Xestospongia cf. vansoesti, Xestospongia muta,
Xestospongia testudinaria, and symbiosis between Xestospongia deweerdtae-Plakortis
halichondrioides having anticancer compounds against human leukemia cells line (K562), human
tumor cells line (A549) and (HL-60), lung cancer cells (H292), human colorectal cancer cell line
(HCT116), melanoma (A2058) and prostate cancer cells (DU-145 DU-145), human pancreatic cancer
cells (PANC-1), liver cancer cells humans (HepG-2), human brain tumor cells (Daoy), and human
cervical cancer cells (HeLa). So it can be concluded that several species of the genus Xestospongia
have cytotoxic properties against 10 cancer cell lines.
Keywords: Sponge, Xestospongia, Anticancer
Farmaka 54
Volume 17 Nomor 3

PENDAHULUAN sekunder dalam spons genus Xestospongia


Kanker merupakan penyakit yang (famili Petrosiidae) telah dilakukan dibeberapa
ditandai oleh pertumbuhan sel yang tidak wilayah di seluruh dunia (Zhou, et al., 2010).
terkendali dan penyebaran sel-sel secara Spons Xestospongia telah ditetapkan
abnormal. Kanker dapat disebabkan karena sebagai sumber yang kaya akan metabolit
adanya kerusakan genetik baik secara internal, sekunder yang beragam, termasuk alkaloid,
seperti hormon atau metabolisme nutrisi dalam kuinon, sterol, dan asam asetilenat brominasi.
sel, maupun faktor eksternal, seperti Beberapa senyawa ini menunjukkan
penggunakan tembakau (rokok), terpapar bahan bioaktivitas yang signifikan, seperti
kimia, dan paparan sinar matahari yang sitotoksisitas, penghambatan enzim, dan
berlebihan (ACS, 2013). vasodilatasi (Zhou, et al., 2010). Berkenaan
Spons laut merupakan salah satu hewan dengan hal tersebut, maka review artikel ini
tertua dan paling sederhana, yang tumbuh di akan membahas dan merangkum aktivitas
setiap samudera (Sagar, et al., 2010). Spons antikanker dari spons genus Xestopongia yang
adalah metazoa diploblastik yang tidak bahasannya mencakup senyawa bioaktif dan sel
memiliki jaringan atau organ yang sebenarnya. target senyawa tersebut dari berbagai spesies
Spons sering dipelajari karena kekayaan Xestospongia.
metabolitnya, yang menampilkan aktivitas
biologis (Gupta et al., 2013). Spons laut telah
POKOK BAHASAN
dianggap sebagai kelompok organisme laut
Pengamatan aktivitas antikanker spons
yang sangat menjanjikan untuk penemuan
produk alami bioaktif (Perdicaris, et al., 2013). genus Xestospongia telah cukup banyak
Produk alami baru yang diisolasi dari spons laut
dilakukan, namun belum semua spesies dari
meliputi sterol, terpen, terpenoid, makrolida,
genus Xestospongia yang telah diteliti
poliketon, glukosida, quinine, alkaloid, indol,
asam lemak dan peptida (Mehbub, et al., 2014, kandungan dan manfaatnya. Hasil penelitian
2016; Ye, et al., 2015). Pada tahun 1970-an
tersebut telah dirangkum pada tabel 1.
penelitian mengenai kandungan metabolit
Tabel 1. Hasil Uji Toksisitas spons genus Xestospongia
Spesies Kandungan Senyawa Sel Target Referensi
Xestospongia sp Steroid (Aragusterol) Sel leukemia manusia Cheng, et al., 2016
(K562) dengan IC50 sebesar
34,3 μM.
Alkaloid (Fennebricin Sel tumor manusia (A549) Huang, et al., 2016
A) dan (HL-60) dengan IC50
masing masing sebesar 6,2
dan 2,5 μM.
Farmaka 55
Volume 17 Nomor 3

Alkaloid (5-O-Acetyl- Sel kanker paru (H292) Chantarawong, et


Renieramycin T) dengan IC50 sebesar 0,66 al., 2019
μM.
Alkaloid Sel kanker kolorektal Santiago, et al.,
(Renieramycin M) manusia (HCT116) dengan 2019
IC50 sebesar 0,5 μm/mL.
Xestospongia Asam Plakortinic A Melanoma (A2058) dan Sel Jiménez-Romero,
deweerdtae- dan B kanker prostat (DU-145 DU- et al., 2017
Plakortis 145) dengan IC50 masing-
halichondrioides masing sebesar 0,3 dan 0,5
μM.
Xestospongia Alkaloid Sel kanker serviks (HeLa) Nagasawa, et al.,
cf.vansoesti (Norsalsolinol) dengan IC50 sebesar 7 2011
μg/mL.
Alkaloid (Salsolinol) Sel kanker serviks (HeLa), Nagasawa, et al.,
Sel murine leukemia 2011
(L1210), dan sel
adenokarsinoma paru-paru
manusia (A549) dengan nilai
IC50 masing-masing adalah
17 µg/ml, 8 µg/ml, dan 27
µg/mL.
Xestospongia muta Alkaloid indole Sel kanker pankreas manusia Agustina, et al.,
(Manzamine C) (PANC-1) dengan IC50 2018
sebesar 0,2 μg/mL.
Xestospongia 18-bromooctadeca- Sel kanker hati manusia El-Gamal, et al.,
testudinaria (9E,17E)-diene-7,15- (HepG-2), Sel tumor otak 2016
diynoic acid manusia (Daoy), dan Sel
kanker serviks manusia
(HeLa) dengan IC50 masing-
masing sebesar 17,72; 15,72;
dan 23,85μM.

Xestospongia sp

Gambar 1. Spons Xestospongia sp.


Farmaka 56
Volume 17 Nomor 3

(Sheppard, 2019) kanker paru manusia H292 dengan IC50


sebesar 0,66µM (Chantarawong, et al., 2019).
Spesies Xestospongia sp yang berada
Kandungan alkaloid (Renieramycin M)
di lautan karibia berbentuk seperti bebatuan
menunjukan aktivitas antikanker dengan
keras yang berkoloni, berwarna coklat tua,
menurunkan viabilitas sel dan menghambat
memiliki tabung yang bisa setinggi 1 m. Di
proliferative sel kanker kolorektal manusia line
Karibia Utara, dasar spons membentuk massa
HCT116 dengan konsentrasi pengujian 0,5
yang mengisi celah dan lubang karang yang
μg/mL. Kandungan tersebut diujikan aktivitas
menjadi tempat timbulnya beberapa tabung
antikankernya menggunakan metode
pendek (Sheppard, 2019).
modifikasi dari uji kolorimetri berbasis MTT
Pada spesies Xestospongia sp
(Santiago, et al., 2019).
didapatkan efek penghambatan dari kandungan
steroid (Aragusterol) terhadap sel leukemia
manusia line K562 dengan nilai IC50 sebesar Simbiosis antara Xestospongia
34,3 μM. Kandungan tersebut diujikan deweerdtae- Plakortis halichondrioides
aktivitas antikankernya menggunakan metode
MTT (3-(4,5-dimethylthiazol-2-yl) -2,5-
diphenyl-2H-tetrazolium bromide) dengan
menggunakan adriamycin sebagai kontrol
positif (Cheng, et al., 2016). Selain itu, spesies
ini memiliki kandungan alkaloid (Fennebricin
A) yang menunjukan adanya aktivitas
anticancer dengan adanya penghambatan
pertumbuhan terhadap sel tumor manusia line
A549 dan HL-60 dengan nilai IC50 masing-
masing 6,2 dan 2,5 μm. Kandungan tersebut
diujikan aktivitas antikankernya menggunakan
metode sulforhodamine B (SRB) dan MTT Gambar 2. Spons Xestospongia deweerdtae
mengunakan Adriamycin sebagai kontrol (Zea, et al., 2014)
positif dengan nilai IC50 masing-masing 6,2
Xestospongia deweerdtae di Bahama
dan 2,5 μm pada sel kanker A549 dan HL-60
berbentuk seperti kerak tipis berwarna
(Huang, et al., 2016). Spesies ini juga
lembayung muda dan dapat ditemukan hidup
memiliki kandungan alkaloid (5-O-Acetyl-
di atas spons genus Plakortis salah satunya
Renieramycin T) yang menunjukkan bahwa O-
pada spesies Plakortis halichondrioides.
asetil RT dapat menurunkan viabilitas sel dan
Simbiosis antara spesies Xestospongia
meningkatkan sel apoptosis serta dapat
deweerdtae dan Plakortis halichondrioides
menekan ekspresi penanda CSC dalam sel
Farmaka 57
Volume 17 Nomor 3

banyak terjadi. Spesies Xestospongia adenokarsinoma paru-paru manusia line A549


deweerdtae sering tumbuh sebagai lapisan tipis dengan nilai IC50 masing-masing adalah 8
jaringan di atas spons Plakortis dan µg/ml dan 27 µg/ml. Kandungan tersebut
membentuk saluran dalam (0,1–1 cm) yang diujikan aktivitas antikankernya menggunakan
dapat memberikan manfaat dengan MTT (3-(4,5-dimethylthiazol-2-yl)-2,5-
memfasilitasi transportasi air yang lebih efisien diphenyl-2H-tetrazolium bromide) (Nagasawa,
melalui jaringan Plakortis yang padat (Vicente, et al., 2011).
et al., 2014). Hasil dari asosiasi ini dapat
menghasilkan kandungan campuran asam
Xestospongia muta
plakortinic A dan B yang memiliki aktivitas
sitotoksik terhadap sel melanoma A2058 dan
sel kanker prostat DU-145 dengan nilai IC50
masing-masing 0,3 dan 0,5 μM. Kandungan
tersebut diujikan aktivitas antikankernya
menggunakan metode uji MTS (Jiménez-
Romero, et al., 2017).

Gambar 4. Spons Xestospongia muta


Xestospongia cf. vansoesti (GBIF, 2017)

Xestospongia muta di Karibia


merupakan spons terbesar dari ordo
Haplosclerida, memiliki ukuran yang dapat
mencapai 2,4 meter. Spons ini memiliki
penampilan yang besar, tegak, berbentuk
seperti tong (Swierts, et al., 2013).
Pada spesies Xestospongia muta
didapatkan efek sitotoksik dari kandungan
Gambar 3. Spons Xestospongia cf.vansoesti
Alkaloid indole (Manzamine C) terhadap sel
(Denis, et al., 2019)
kanker pankreas manusia (PANC-1). Hasil uji
Pada spesies Xestospongia cf.vansoesti
sitotoksik spesies Xestospongia muta
didapatkan efek sitotoksik dari kandungan
menunjukkan bahwa tingkat viabilitas sel
Alkaloid (Salsolinol dan Norsalsolinol) sel
PANC-1 memiliki perbedaan dalam medium
kanker serviks HeLa dengan nilai IC50 masing-
glukosa umum dan medium defisiensi glukosa.
masing 17 µg/ml dan 7 µg/ml. Selain itu,
Pengamatan efek sitotoksik menggunakan
kandungan alkaloid (Salsolinol) pun
proliferasi sel yang terdeteksi oleh reagen
mempunyai aktivitas antikanker pada sel
kolorimetri WST-8. Berdasarkan nilai IC50
murine leukemia (L1210) dan sel
Farmaka 58
Volume 17 Nomor 3

menunjukkan perbedaan viabilitas dalam Pada penelitian yang dilakukan oleh


medium glukosa umum dan medium defisiensi El-Gamal, et al., (2016) spesies Xestospongia
glukosa. Senyawa aktif memiliki aktivitas anti- testudinaria memiliki kandungan 18-
proliferasi pada media kekurangan glukosa bromooctadeca-(9E,17E)-diene-7,15-diynoic
dengan nilai IC50 sebesar 0,2 μg/mL tetapi acid yang memiliki aktivitas sitotoksik
tidak menunjukkan aktivitas dalam medium terhadap sel kanker hati manusia (HepG-2), sel
glukosa umum (Agustina, et al., 2018). tumor otak manusia (Daoy), dan sel kanker
serviks manusia (HeLa) dengan nilai IC50
masing-masing 17,72; 15,72; dan 23,85 μM.
Xestospongia testudinaria
Kandungan tersebut diujikan aktivitas
sitotoksiknya menggunakan metode MTT.

KESIMPULAN
Beberapa jenis spons genus
Xestospongia seperti Xestospongia sp,
Xestospongia cf.vansoesti, Xestospongia muta,
Xestospongia testudinaria, dan simbiosis
antara Xestospongia deweerdtae-Plakortis
Gambar 5. Spons Xestospongia testudinaria
(Swierts, et al., 2013) halichondrioides diketahui memiliki aktivitas
sitotoksik yang memiliki potensi sebagai
Spesies ini dapat ditemukan di antikanker dan antitumor.
Filipina, Australia, Samudra Hindia bagian
barat dan tengah, Indonesia, Malaya dan
Kaledonia Baru. Spesies memiliki morfologi DAFTAR PUSTAKA
yang mirip dengan spesies Xestospongia muta, Agustina, S., Karina, S., Kurnianda, V.,
Rahmi, R., & Khairunnisa, K. 2018.
berbentuk seperti vas dan memiliki rongga.
Manzamine C, an alkaloid indole as an
Bagian dalam rongga memiliki tekstur yang inhibitor of the cancer cells adapted to
tidak rata dan kasar sedangkan bagian luar nutrient starvation, from an Indonesian
marine sponge of Xestospongia muta.
teksturnya lebih halus dan bergelombang. IOP Conference Series: Earth and
Spons ini mempunyai diameter mulai dari 10 Environmental Science (Vol. 216, No.
hingga 20 cm, dan tingginya sekitar 10 hingga 1, p. 012006). IOP Publishing.
American Cancer Society. 2013. Cancer facts
20 cm dan berwarna merah marun sampai & figures 2015. American Cancer
merah muda, dengan pinggiran berwarna putih Society Atlanta
Chantarawong, W., Chamni, S., Suwanborirux,
pucat (Cheng, et al., 2008; Swierts, et al.,
K., Saito, N., & Chanvorachote, P.
2013). 2019. 5-O-Acetyl-Renieramycin T
from Blue Sponge Xestospongia sp.
Farmaka 59
Volume 17 Nomor 3

Induces Lung Cancer Stem Cell Mehbub MF, Lei J, Franco C, Zhang W. 2014.
Apoptosis. Marine drugs, 17(2), 109. Marine sponge derived natural
Cheng, L. S., deVoogd, N., and Siang, T. K. products between 2001 and 2010:
2008. A Guide to Sponges of trends and opportunities for discovery
Singapore. Singapore Science Centre. of bioactives. Mar drugs, 12:4539–
Cheng, Z., Liu, D., de Voogd, N. J., Proksch, 4577.
P., & Lin, W. 2016. New Sterol Mehbub MF, Perkins MV, Zhang W, Franco
Derivatives from the Marine Sponge CMM. 2016. New marine natural
Xestospongia sp. Helvetica Chimica products from sponges (Porifera) of
Acta, 99(8), 588-596. the order Dictyoceratida (2001 to
Denis, V., Jay-HO, M., Vicky, Y. T. L., and 2012); a promising source for drug
Yeng, S. U. 2019. Functional Reef discovery, exploration and future
Ecology Lab: Diversity of Coral prospects. Biotechnol Adv, 34:473–
Communities in Taiwan. Tersedia 491.
online di www.dipintothereef.com Nagasawa, Y., Ueoka, R., Yamanokuchi, R.,
[diakses pada 20 Juni 2019] Horiuchi, N., Ikeda, T., Rotinsulu, H.,
El-Gamal, A., Al-Massarani, S., Shaala, L., & Hirota, H. (2011). Isolation of
Alahdald, A., Al-Said, M., Ashour, A., salsolinol, a tetrahydroisoquinoline
& Youssef, D. (2016). Cytotoxic alkaloid, from the marine sponge
compounds from the Saudi Red Sea Xestospongia cf. vansoesti as a
sponge Xestospongia proteasome inhibitor. Chemical and
testudinaria. Marine drugs, 14(5), 82. Pharmaceutical Bulletin, 59(2), 287-
GBIF Secretariat. 2017.. Xestospongia 290.
Perdicaris S, Vlachogianni T, Valavanidis A.
muta (Schmidt, 1870) GBIF
2013. Bioactive natural substances
Backbone Taxonomy. Tersedia
from marine sponges: new
online di developments and prospects for future
https://doi.org/10.15468/39omei pharmaceuticals. Nat Prod Chem Res
[diakses pada 20 juni 2019] 1:1–8.
Gupta, A. P., Pandotra, P., Sharma, R., Sagar, S., Kaur, M., & Minneman, K. P. 2010.
Kushwaha, M., & Gupta, S. 2013. Antiviral lead compounds from marine
Marine resource: A promising future sponges. Marine Drugs, 8(10), 2619-
for anticancer drugs. In Studies in 2638.
Natural Products Chemistry Vol. 40, Santiago, V. S., Manzano, G. G., Clairecynth,
pp. 229-325. Elsevier. C. Y., Aliño, P. M., & Salvador-
Huang, R. Y., Chen, W. T., Kurtán, T., Mándi, Reyes, L. A. 2019. Mariculture
A., Ding, J., Li, J., & Guo, Y. W. potential of renieramycin-producing
2016. Bioactive isoquinolinequinone Philippine blue sponge Xestospongia
alkaloids from the South China Sea sp.(Porifera:
nudibranch Jorunna funebris and its Haplosclerida). Aquaculture, 502, 356-
sponge-prey Xestospongia sp. Future 364.
medicinal chemistry, 8(1), 17-27. Sheppard, C. 2019. A Guide to Caribbean
Jiménez-Romero, C., Rodríguez, A. D., & Corals, Octocorals and Sponges
Nam, S. 2017. Plakortinic Acids A and Tersedia online di
B: Cytotoxic Cycloperoxides with a https://coralpedia.bio.warwick.ac.u
Bicyclo [4.2. 0] octene Unit from k [diakses pada 20 Juni 2019]
Sponges of the Genera Plakortis and Swierts, T., Peijnenburg, K. T., de Leeuw, C.,
Xestospongia. Organic letters, 19(6), Cleary, D. F., Hörnlein, C., Setiawan,
1486-1489. E., & de Voogd, N. J. 2013. Lock,
stock and two different barrels:
Farmaka 60
Volume 17 Nomor 3

comparing the genetic composition of sponges. J Asian Nat Prod Res 17:64–
morphotypes of the Indo-Pacific 88.
sponge Xestospongia Zea, S., Henkel, T.P., and Pawlik, J.R.
testudinaria. PloS one, 8(9), e74396. 2014. The Sponge Guide: a picture
Vicente, J., Zea, S., Powell, R. J., Pawlik, J. R., guide to Caribbean sponges. 3rd
& Hill, R. T. 2014. New epizooic Edition. Tersedia online di
symbioses between sponges of the www.spongeguide.org. [diakses
genera Plakortis and Xestospongia in pada 20 Juni 2019]
cryptic habitats of the Zhou, X., Xu, T., Yang, X. W., Huang, R.,
Caribbean.Marine biology, 161(12), Yang, B., Tang, L., & Liu, Y. 2010.
2803-2818. Chemical and biological aspects of
Ye J, Zhou F, Al-Kareef AM, Wang H. 2015. marine sponges of the genus
Anticancer agents from marine Xestospongia. Chemistry &
Biodiversity, 7(9), 2201-2227.

Anda mungkin juga menyukai