Anda di halaman 1dari 6

HUBUNGAN LAMA MENJALANI HEMODIALISA DENGAN TINGKAT STRES

PADA PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK DI RSUD BENDAN


KOTA PEKALONGAN
1
Dini Naila Fitrin
2
Irnawati
1
Program Studi Sarjana Keperawatan Universitas Muhammadiyah Pekajangan Pekalongan
2
Staf Pengajar Program Studi Sarjana Keperawatan Universitas Muhammadiyah Pekajangan
Pekalongan
Email : dnfdininailafitrin@gmail.com

Abstract :
Crhonic Kidney Disease patients under go hemodialysis whole of their lifes Patients with
CKD have to have hemodialysis a long his life, so this long term process caused
psychological stressor. This research was proposed to know the correlation of the length of
hemodialysis toward stress level. This research design was descriptive correlation with cross
sectional approach. The data were collected using Perceived Stress Scale (PSS) question
naire. Univariat and bivariate analysis were done for this study with 52 participants involved.
Univariate nalysis result showed that among 52 patients who have to undergo hemodialysis
treatment, 51.9% of them has been under hemodialysis treatment >24 months and most of the
participants were on the moderate stress level (26.9%). Bivariate analysis provide ρ value
0.002 with coefficient correlation (r) 0.465 (0.26-0.50). this results stated there were
association between the lenth of hemodialisys treatment with the level of stress. the longer
CKD patients has dyalisis treatment, the higher their level of stress with moderate level of
association. This study suggested the health care provider to involve the family to put
attention to the psychological condition of CKD patient with spiritual well being to build a
positive mind in order not to get stressed easily.
Keyword : Hemodialysis, Stress, Chronic Kidney Disease

Abstrak :
Pasien GGK harus menjalani hemodialisa seumur hidupnya sehingga lamanya pasien
menjalani hemodialisa dapat menyebabkan stressor psikologi. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui hubungan lama menjalani hemodialisa dengan tingkat stres. Desain penelitian ini
adalah descriptif correlation dengan pendekatan cross sectional. Metode pengumpulan data
menggunakan kuesioner Perceived Stres Scale (PSS). Teknik analisa data menggunakan
analisa univariat dan bivariat. Hasil penelitian yang dilakukan kepada 52 pasien. Pada analisa
univariat didapatkan terbanyak pada lama menjalani HD >24 Bulan (51,9%) 27 pasien dan
tingkat stres terbanyak pada tingkat stres sedang (26,9%) 14 Pasien. Pada analisa bivariat
didapat nilai ρ value (0,002 < α (0,05)) dengan koefisien korelasi (r) sebesar 0,465 (0,26 –
0,50), sehingga dapat disimpulkan ada hubungan antara lama menjalani hemodialisa dengan
tingkat stres dan arah hubungannya semakin tinggi lama menjalani hemodialisa semakin
tinggi tingkat stres dengan tingkat hubungan yang sedang. Saran bagi tenaga kesehatan agar
melibatkan keluarga untuk memperhatikan mengenai kesejahteraan spiritual pasien HD
sehingga dapat mengurangi stres.
Kata kunci : Hemodialisa, Stres, Gagal Ginjal Kronik.

1
PENDAHULUAN (Rahman, Kaunang & Elim, 2016). IRR
Gagal ginjal kronik (GGK) adalah (2016) menyebutkan bahwa di Jawa Tengah
penyakit kronik yang bersifat progresif jumlah tindakan HD berdasarkan durasi pada
merusak ginjal yang mengganggu balance Tahun 2016 terbanyak pada durasi > 4 jam
cairan dan elektrolit tubuh yang berdampak yaitu sebanyak 66.747, diikuti pada lama
pada semua sistem tubuh (Bayhakki & durasi 3 - 4 jam sebanyak 39.292, dan pada
Hasneli, 2017). Penyakit GGK di Dunia saat lama durasi <3 jam sebanyak 205.
ini mengalami peningkatan dan menjadi Pasien GGK mengalami keadaan
masalah kesehatan serius. World Health ketergantungan pada mesin dialysis seumur
Organization (WHO, 2011 dikutip dalam hidupnya yang mengakibatkan terjadinya
Ratnawati, 2014) secara global menyebutkan perubahan pada kehidupan sehari-hari.
bahwa > 500 juta orang mengalami penyakit Keadaan tersebut berdampak pada status
GGK, serta sekitar 1,5 juta pasien GGK kesehatan, kehidupan sosial, serta status
harus bergantung pada pengobatan ekonomi (Rahayu, Ramlis & Fernando,
hemodialisa seumur hidup. Laporan The 2018). Proses pengobatan hemodialisa yang
United States Renal Data System (USRDS) dijalani ini tidak mengembalikan fungsi
pada tahun 2011 angka prevalensi pasien ginjal seutuhnya, selain mengalami
GGK di Amerika Serikat sebesar perubahan dalam kehidupan sehari-hari
1.811/1.000.000 penduduk. GGK pada tahun pasien akan tetap mengalami komplikasi
sebelumnya yaitu tahun 2010 juga seperti anemia, hipertensi, gangguan
dinyatakan sebagai penyebab kematian yang penurunan libido dan perjalanan penyakit
menduduki peringkat ke 18 di Dunia dan sepanjang hidupnya (Rahayu, Ramlis &
prevalensi dikatakan menjadi dua kali lipat Fernando, 2018). IRR menjelaskan bahwa
diantara tahun 1990 dan 2010 (Tchape, dkk., pada Tahun 2016 proporsi pasien GGK
2018). bertahan hidup selama menjalani
Penyakit GGK menjadi masalah hemodialisa nilai tertinggi pada lama kurang
kesehatan yang berdampak pada masalah dari 3 bulan sebanyak 39,3%, akan tetapi ada
medik, ekonomi dan sosial yang rumit bagi juga pasien yang dapat bertahan lebih dari 36
pasien dan juga keluarganya (Harahap, bulan (3 tahun) sebanyak 9,8%.
Sarumpaet & Tarigan, 2015). Pengobatan Pasien GGK semakin lama menjalani
yang diperuntukan bagi pasien GGK adalah HD, memberi peluang bagi pasien untuk
cuci darah (Hemodialisa) atau transplantasi lebih adaptatif dengan program HD. Di sisi
ginjal (Rahayu, Ramlis & Fernando, 2018). lain, semakin lama menjalani HD juga
Pasien yang melakukan transplantasi ginjal semakin tinggi potensi memunculkan
yang sebelumnya menjalani hemodialisa komplikasi yang justru dapat menghambat
(HD) selama 10 tahun akan memiliki perkembangan program terapi HD (Bayhakki
outcome yang lebih buruk dibandingkan & Hasneli, 2017). Tokala, Kandou & Dundu
dengan pasien yang melakukan transplantasi (2015) menjelaskan lamanya pasien
ginjal secara langsung (Pranoto, 2010). menjalani HD dapat menyebabkan berbagai
Indonesia Renal Registry (IRR, 2017) masalah, salah satunya stressor fisik yang
menunjukkan di Indonesia prevalensi berpengaruh pada berbagai dimensi
penduduk dengan penyakit GGK yang kehidupan pasien yang meliputi biologi,
menjalani pengobatan hemodialisa (HD) psikologi, sosial, spiritual (biopsikososial).
dengan kategori pasien baru berjumlah Masalah yang muncul dalam kehidupan
30.831 dan 77.892 pasien aktif dimana angka pasien GGK seperti kurangnya kontrol atas
tersebut mengalami peningkatan dari tahun aktivitas kehidupan sehari-hari, sosial,
ke tahun. Pasien GGK dengan stadium V kehilangan kemerdekaan, pensiun dini, stres
menjalani pengobatan HD umumnya keuangan, perubahan peran, mengubah citra
dilakukan sebanyak dua sampai tiga kali diri, gangguan dalam kehidupan keluarga,
seminggu, selama tiga sampai lima jam dan rendahnya harga diri akan dialami oleh

2
pasien yang menjalani hemodialisa. Pasien HASIL dan PEMBAHASAN
GGK yang menjalani hemodialisa akan Tabel.1 Distribusi Frekuensi Lama
cenderung berdampak emosi, kognitif dan Menjalani Hemodialisa
perilaku adaptasi yang memunculkan stres Lama
(Harahap, Sarumpaet & Tarigan, 2015). No Menjalani Jumlah %
Saputri (2016) dalam penelitiannya Hemodialisa
yang berjudul “faktor-faktor yang 1. 12 Bulan 11 21,2
mempengaruhi stres pada pasien yang 2. 12-24 Bulan 14 26,9
menjalani terapi hemodialisa di RS bethesda 3. > 24 Bulan 27 51,9
Yogyakarta” menjelaskan bahwa faktor Total 52 100,0
utama pencetus stres adalah lama menjalani
hemodialisa. Stres yang muncul pada pasien Tabel.1 menjelaskan bahwa lebih dari
GGK yang menjalani HD dapat berpengaruh separuh (51,9 %) pada lama menjalani
positif dan bisa juga negatif. Seperti yang hemodialisa > 24 bulan yaitu 27 pasien dan
dikemukakan oleh Rasmun (2004) bahwa terendah pada lama < 12 Bulan (21,2%)
jika intensitas serangan stres tinggi, maka yaitu 11 pasien.
kemungkinan kekuatan mental tidak mampu
mengatasinya dan sebaliknya. Hal ini sejalan Hasil penelitian ini didukung
pada penelitian Sari, Elita, & Novayelinda penelitian yang dilakukan oleh Pranoto
(2014) tentang hubungan tingkat stres (2010) yang menunjukkan bahwa jumlah
dengan strategi koping pada pasien yang terbanyak pada lama pasien menjalani
menjalani HD dengan hasil penelitian dari 30 hemodialisa > 24 bulan yaitu 27 pasien dari
pasien, 11 orang (36,7%) memiliki tingkat 60 pasien. Menurtu Cecilia (2011) terapi
stres ringan, sedangkan 19 orang (63,3%) hemodialisa memang dibutuhkan waktu yang
dengan tingkat stres berat. lama bahkan seumur hidup karena pasien
Berdasarkan hasil studi pendahuluan gagal ginjal kronik sudah tidak mampu lagi
yang dilakukan peneliti pada tanggal 3 untuk menyaring cairan dalam tubuh
Oktober 2018 di Rumah Sakit Umum Daerah sehingga pasien gagal ginjal kronik harus
(RSUD) Bendan Kota Pekalongan terdapat melakukan terapi hemodialisa. Lama
181 pasien dengan gagal ginjak kronik dan menjalani hemodialisa diartikan sebagai
54 diantaranya adalah pasien yang menjalani waktu yang telah digunakan atau seberapa
hemodialisa. sehingga peneliti memilih lama pasien menjalani hemodialisa (Sari,
melakukan penelitian di RSUD Bendan. 2017).
Selain itu juga masih jarang dilakukan
penelitian terkait GGK di RSUD Bendan. Semakin lama pasien menjalani
Sehingga dari uraian diatas peneliti tertarik terapi hemodialisa itu akan semakin
untuk meneliti mengenai hubungan lama mempertahankan masa hidupnya
menjalani hemodialisa dengan tingkat stres dibandingkan dengan pasien yang tidak
pada pasien gagal ginjal kronik di RSUD melakukan terapi hemodialisa, karena lama
Bendan Kota Pekalongan. menjalani hemodialisa sangat berpengaruh
terhadap pasien gagal ginjal kronik, dimana
METODE rentan waktu menjalani hemodialisa dapat
Penelitian ini merupakan penelitian mempengaruhi keadaan fisik maupun psikis
kuantitatif. Desain deskriptif correlation pasien. Lamanya pasien dapat bertahan hidup
dengan Pendekatan cross sectiona. Tehnik dalam proses hemodialisa ini dapat
penelitian menggunakan total sampling. dikarenakan keadaan fisik pasien yang baik.
Penelitian ini dilakukan selama 2 minggu Hal ini dibuktikan dengan hasil penelitian
pada 4-16 Maret 2019 di RSUD Bendan bahwa 90% pasien gagal ginjal kronik yang
Kota Pekalongan. menjalani hemodialisa > 6 bulan kondisi

3
fisiknya semakin baik (Warhamna & Husna Tabel 3. Hasil Analisis Uji Bivariat Antara
(2016). Hubungan Lama Menjalani Hemodialisa
dengan Tingkat Stres
Tabel.2 Distribusi Frekuensi Tingkat Tingkat Stres
Stres
Stres Norm
Stres Stres
Stres Sanga r ρ
Ringa Sedan
al Berat t
No Tingkat Stres Jumlah % n g
Berat
L 12 2 4 2 2 0,4 0,0
1. Normal 7 13,5 a bln (28,6) (50,0) (14,3)
1 (7,7)
(20,0) 65 02
m
2. Stres Ringan 8 15,4 a 12-
24
4 2 5 2 1
H (57,1) (25,0) (35,7) (15,4) (10,0)
3. Stres Sedang 14 26,9 D bln
>
1 2 7 10 7
4. Stres Berat 13 25,0 24
bln
(14,3) (25,0) (50,0) (76,9) (70,0)

5. Stres Sangat 10 19,2 Total 7 8 14 13 10

Berat
Total 52 100,0 Tabel.3 Menjelaskan hasil analisis statistik
menggunakan uji Gamma didapatkan ρ value
Tabel.2 menujukkan tingkat terbanyak 0,002 maka nilai ρ value < α (0,05), sehingga
(26,9%) pada tingkat stres sedang yaitu 14 H0 ditolak, berarti ada hubungan yang
Pasien dan terendah pada tingkat normal signifikan antara lama menjalani hemodialisa
(13,5%) yaitu 7 pasien. dengan tingkat stres pada pasien gagal ginjal
kronik di RSUD Bendan Kota Pekalongan.
Pada penelitian ini terbanyak Nilai korelasi Gamma (r) sebesar 0,465
menunjukkan pada tingkat stres sedang. Hal menunjukkan bahwa tingkat hubungannya
ini dikarenakan pasien gagal ginjal kronik adalah sedang dan nilai korelasinya positif
yang menjalani hemodialisa sebagian besar (+), maka korelasinya searah yaitu semakin
sudah menjalani hemodialisa dalam waktu lama menjalani hemodialisa maka semakin
yang lama sehingga sudah merasa terbiasa tinggi pula tingkat stres pasien gagal ginjal
dengan segala perubahan yang terjadi dalam kronik di RSUD Bendan Kota Pekalongan.
dirinya, walaupun terkadang komplikasi dari Ini berarti semakin lama pengobatan
penyakit gagal ginjal kronik yang sering hemodialisa maka tingkat stres semakin
membuat pasien mengalami berbagai meningkat, karena semakin lama maka faktor
masalah dan apabila mekanisme koping stres akan semakin menumpuk. Pengobatan
pasien tidak baik dalam merespon stressor, biaya yang semakin lama semakin berat dan
maka akan berdampak pada tingkat stres ada beberapa hal lain seperti berhentinya
pasien. Penelitian ini sejalan dengan pasien dari pekerjaan, tidak dapat berfungsi
penelitian Cecilia (2011) yang menunjukkan sebagaimana tanggung jawab pasien,
pada pasien Gagal Ginjal Kronik (GGK) kurangnya kebutuhan perekonomian hal ini
yang menjalani hemodialisa di RSUP DR. menjadi faktor ekonomi yang dapat membuat
M. Djamil Padang lebih dari separuh pasien pasien semakin terjatuh dalam tekanan stres.
(52,8 %) dalam kategori stres sedang. Pasien juga mengeluh sudah pasrah terhadap
Penyakit kronis ini tidak hanya berdampak kehidupannya, menjalani terapi hemodialisa
pada biologis pasien, tetapi juga berdampak hanya dijadikan kegiatan yang harus
pada psikologis pasien. pasien yang berfikir dilakukan, wujud ketidakberdayaan pasien
bahwa penyakit kronis ini menyeramkan, terhadap kondisi kesehatannya. Pasien akan
merupakan hal yang tidak nyaman yang sering marah, mudah tersinggung, dan cemas
menimbulkan stres. Hal ini sejalan dengan berkelanjutan. Hal ini sesuai teori yang
penjelasan Smeltzer & Bare (2010) bahwa dikemukakan oleh Lukaningsih (2014)
selama proses menjalani hemodialisa banyak bahwa gejala stres dapat berupa gejala
masalah yang dialami oleh pasien, baik psikoneurosa seperti cemas, gelisah, resah,
masalah biologis maupun masalah psikologis sedih, depresi, curiga, fobia, bingung, salah
yang muncul dalam kehidupan pasien. faham, agresi, labil, jengkel, marah, lekas
panik, cermat secara berlebihan.

4
Pada penelitian ini nilai terbanyak Tchape, O, D, M, Tchapoge, Y, B, Atuhaire,
pada lama menjalani hemodialisa > 24 bulan C, Priebe, G, Cumber, S, N. (2018).
yang memiliki tingkat stres yang berat. Hal ‘Physiological and psychosocial
ini dapat disimpulkan bahwa semakin lama stressors among hemodialysis
menjalani terapi hemodialisa, maka semakin patients in the Buea Regional
berat tingkat stres yang dialami pasien. Hospital, Cameroon’. Jurnal of Pan
Kondisi psikologis seperti kecemasan dan African Medical.
stres dapat memperburuk kesehatan pasien
gagal ginjal kronik. Hasil penelitian ini Harahap, M, I, M, Sarumpaet, S, M, Tarigan,
sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh M. (2015). ‘Hubungan stres, depresi
Fernando, Rahayu & Ramlis (2018) dengan dan dukungan sosial dengan
hasil penelitian pasien dengan frekuensi kepatuhan pembatasan asupan nutrisi
hemodialisa sering akan mengalami tingkat dan cairan pada pasien gagal ginjal
stres yang lebih tinggi dibanding dengan kronik’. Tesis M.Kep.
pasien yang jarang menjalani hemodialisa.
Rahayu, F, Ramlis, R, Fernando, T. (2018).
Semakin lama pasien menjalani
‘Hubungan frekuensi hemodialisa
terapi hemodialisa akan sering merasa takut
dengan tingkat stres pada pasien
akan masa depan, ketakutan dan
gagal ginjal kronik yang menjalani
keputusasaan juga sering dialami oleh pasien
hemodialisa’. Vol 1, no.2, hh. 141.
karena ketergantungan pada mesin dialiser.
Perasaan ini sering terjadi pada pasien yang Pranoto, I. (2010). ‘Hubungan antara lama
sedang menjalani hemodialisa, Penerimaan hemodialisa dengan terjadinya
pasien terhadap ketergantungan alat perdarahan intra serebral’. Skripsi Dr.
hemodialiser dan ketergantungan kepada Universitas Sebelas Maret.
petugas kesehatan, hubungan sosial yang
terputus karena pasien yang memiliki Indonesia Renal Register (IRR). (2016).
keterbatasan fisik (lemah), tekanan keluarga, Program Indonesian renal registry.
dan beban ekonomi yang semakin lama akan Tim IRR.
menjadi beban fikiran Wurara, Kanine &
Wowiling (2013). Beberapa hal tersebut Indonesia Renal Register (IRR). (2017).
merupakan beberapa dampak psikologis pada Program Indonesian renal registry.
pasien yang telah menjalani hemodialisa Tim IRR.
yang setiap manusia menginginkan dirinya Lukaningsih, Z. (2014). Psikologi kesehatan.
menjadi orang yang bermartabat dan berguna Yogyakarta : Nuha Medika.
bagi dirinya, keluarga, lingkungan kerja,
masyarakat sekitar, dan berharga di mata Rahman, M, T, S, A, Kaunang, T, M, D,
Tuhan. Elim, C. (2016). ‘Hubungan antara
lama menjalani hemodialisa dengan
KESIMPULAN kualitas hidup pasien yang menjalani
Terdapat hubungan antara lama hemodialisis di uning hemodialisa
menjalani hemodialisa dengan tingkat stres RSUP. Prof. Dr. R. D. Kandou
pada pasien gagal ginjal kronik di RSUD Manado’. Jurnal e-Clinic (Eci). Vol
Bendan Kota Pekalongan. 4, no.1, hh. 36.

DAFTAR PUSTAKA Tokala, B, F, Kandou, L, F, Dundu, A, E.


Bayhakki & Hasneli, Y. (2017). ‘Hubungan (2015). ‘Hubungan antara lamanya
lama menjalani hemodialisa dengan menjalani hemodialisis dengan
inter-dialytic weightgain (IDWG) tingkat kecemasan pada pasien
pada pasien hemodialisa’. Universitas dengan penyakit ginjal kronik di
Riau. Vol. 5, no. 3, hh. 244. RSUP PROF.Dr. R. D. Kandou

5
Manado’. Jurnal e-Clinic (Eci). Vol.
3, no. 1. hh. 403.
Saputri, R. (2016). ‘Faktor – faktor yang
mempengaruhi stres pada pasien yang
menjalani terapi hemodialisa di RS
Bethesda Yogyakarta’. S.Kep.
Universitas Gajah Mada Yogyakarta.
Rasmun. 2009. Stres. Koping dan Adaptasi.
Jakarta : Sagung Seto.
Sari, Y, Elita, V, Novayelinda, R. (2014).
‘Hubungan tingkat stres dan strategi
koping pada pasien yang menjalani
terapi hemodialisa’, SKep,
Universitas Riau.
Cecilia. (2011). ‘Hubungan Tingkat Stres
dengan Kualitas Hidup Pasien Gagal
Ginjal Kronik Yang Menjalani
Hemodialisa di Rsup Dr. M. Djamil
Padang’. Skripsi. Universitas
Andalas.
Wahamna, N & Husna, C. (2016). ‘Gagal
ginjal kronik berdasarkan lamanya
menjalani hemodialisis i Rumah Sakit
Umum Daerah dr. Zaenal Abidin
Banda Aceh’. S.Kep. Universitas
SyiahKuala Banda Aceh.
Smeltzer, S. C. & Bare (2010). Buku Ajar
Keperawatan Medikal-Bedah.
Vol.2.E/8. Jakarta : EGC.
Wurara, Y,G,V. Kanine, E. Wowiling, F.
(2013). ‘Mekanisme Koping Pada
Pasien Penyakit Ginjal Kronik Yang
Menjalani Terapi Hemodialisis Di
Rumah Sakit Prof. Dr.R.D Kandou
Manado’. E-journal keperawatan (e-
Kp). Vol. 1. No. 1.

Anda mungkin juga menyukai