Dokumen - Tips Makalah Ekonomi Manajerial Bab 6 Teori Produksi Dan Estimasi
Dokumen - Tips Makalah Ekonomi Manajerial Bab 6 Teori Produksi Dan Estimasi
KELOMPOK 5
M ADRIAN GUMELAR 1211011184
AHMAD YASIR 1411011006
DIAN LESTARI 1411011028
HAFEZ ARFAT 1411011048
NASTA IHDINA MARVILIA 1411011088
PUTRI AYU PURNAMA SARI 1411011102
RAUDATU ATFALIAH 1411011108
SUHENDRA HIDAYAT 1411011126
ISMATUL UMI SITI ROZIQOH 1411031066
Dosen Pembina :
Dr. Rr. Erlina, S.E.,M.Si.
Faila Shofa, S.E.,M.Si
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah swt yang telah memberikan
rahmat dan karuniaNya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
ini. Sholawat beserta salam senantiasa tercurah kepada junjungan kita nabi
Muhammad SAW kepada keluargan, sahabat, serta pejuang islam yang senantiasa
kita harapkan syafaatnya di hari kiamat nanti.
Kami menyadari masih banyak kekurangan pada makalah ini. Oleh karenanya
kami sangat mengharapkan kritik maupun saran yang membangun untuk
perbaikan di masa yang akan datang. Untuk itu kami mohon maaf atas kekurangan
dan kesalahan dalam pembuatan tugas ini.
Penyusun
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................... ii
DAFTAR ISI................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 1
1.1 Latar Belakang......................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................... 2
1.3 Metode Penulisan ..................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN................................................................................ 3
2.1 ORGANISASI PRODUKSI DAN FUNGSI PRODUKSI..................... 3
2.1.1 Organisasi Produksi................................................................................ 3
2.1.2 Fungsi Industri........................................................................................ 4
2.2 FUNGSI PRODUKSI DENGAN SATU INPUT VARIABEL.............. 6
2.2.1 Produk Total, Rata-rata, dan Marginal................................................... 6
2.2.2 Hukum Hasil, yang Semakin Menurun dan Tahapan-tahapan Produksi 8
2.3 PENGGUNAAN INPUT VARIABEL SECARA OPTIMUM.............. 9
2.4 FUNGSI PRODUKSI DENGAN DUA INPUT VARIABEL............... 10
2.4.1 Isokuan Produksi.................................................................................... 10
2.4.2 Wilayah Ekonomis Produksi.................................................................. 10
2.4.3 Tingkat Marginal dari Substitusi Teknis................................................ 12
2.4.4 Input Substitusi dan Komplementer Sempurna...................................... 13
2.5 KOMBINASI INPUT YANG OPTIMAL.............................................. 14
2.5.1 Garis Isocost........................................................................................... 14
2.5.2 Kombinasi Input Optimum untuk Meminimumkan Biaya atau
Memaksimumkan Output....................................................................... 15
2.5.3 Maksimisasi Laba................................................................................... 16
2.5.4 Efek Perubahan Harga Input................................................................... 17
2.6 SKALA HASIL...................................................................................... 17
2.7 FUNGSI PRODUKSI EMPIRIS............................................................ 18
2.8 INOVASI DAN DAYA SAING GLOBAL........................................... 19
iv
BAB III PENUTUP......................................................................................... 20
3.1 Studi kasus.............................................................................................. 20
3.1.1 Bagaimana Perusahaan Memperoleh Teknologi Baru ?......................... 20
3.1.2 Bagaimana Xerox Kehilangan dan Memperoleh Kembali Daya
Saing Internasional dan Menjadi Pemimpin dalam Teknologi
Informasi................................................................................................. 21
3.1.3 Pabrik Digital Amerika Serikat yang Baru............................................. 22
3.2 Kesimpulan............................................................................................. 24
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................
v
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
berdasarkan latar belakang masalah di atas, penulis merumuskan rumusan
masalah sebagai berikut :
a. apakah fungsi Prosuksi dan Organisasi Produksi ?
b. bagaimana fungsi produksi dengan satu input ?
c. bagaimana penggunaan input variabel secara optimum ?
d. bagaimana fungsi produksi dengan dua variabel ?
e. bagaimana kombinasi optimum input ?
2
BAB II
PEMBAHASAN
TEORI PRODUKSI DAN ESTIMASI
3
2.1.2 Fungsi Industri
Suatu fungsi produksi (production function) adalah persamaan, tabel, atau
grafik yang menunjukan output komoditas maksimum perusahaan yang bisa
diproduksi pada setiap periode waktu dengan kombinasi input. Sehingga
persamaan untuk fungsi produksi dengan 2 input :
Q = f ( L,K )
12Q juga bisa dihasilkan dengan 1K dan 3L (perhatikan angka terakhir baris
pertama), tetapi perusahaan tentu saja tidak akan menggunakan kombinasi tenaga
kerja dan modal pada tingkat ini. Demikian juga, 12Q dapat dihasilkan dengan 1L
dan 4K atau 5K, tetapi perusahaan juga pasti tidak akan menggunakan kombinasi
tersebut.
4
Permukaan Produksi Diskret
Tinggi batang menunjukkan output maksimum (Q) yang diproduksi pada setiap
kombinasi dari setiap tenaga kerja (L) dan modal (K) seperti yang di tunjukkan
dalam sumbu-sumbu tersebut. Sehingga, puncak dari seluruh batang-batang
tersebut membentuk permukaan produksi (production surface) dari perusahaan.
Permukaan Produksi yang Kontinu
Sumbu horizontal dan sumbu miring, mencerminkan input tenaga kerja dan
modal, sementara sumbu vertikal mengukur tinggi permukaan atau tingkat
maksimum output yang dihasilkan dari m,asing-masing kombinasi input
seluruhnya diasumsikan bisa dibagi secara kontinu. Output yang dihasilkan bisa
memegang modal konstan pada K1, dan meningkatkan tenaga kerja dari 0 ke L2
5
unit ditunjukkan oleh tinggi persilangan antara K1AB (dengan dasar paralel
terhadap sumbu tenaga kerja).
2.2 FUNGSI PRODUKSI DENGAN SATU INPUT VARIABEL
2.2.1 Produk Total, Rata-rata, dan Marginal
Produksi Total (total production) :
TP = Q = f(L)
Produksi Marginal (marginal production) adalah perubahan dalam produk total
atau tambahan output akibat perubahan per unit tenaga kerja. Rumusnya adalah :
∆ TP
MPL =
∆L
Produksi Rata-rata (average product) adalah produk total dibagi dengan
kuantitas tenaga kerja yang digunakan. Rumusnya adalah :
TP
APL =
L
Elastisitas Output (output elasticity) digunakan untuk mengukur persentase
perubahan output dibagi dengan persentase perubahan pada jumlah tenaga kerja
yang digunakan. Sehingg rumusnya adalah :
MP L
EL =
AP L
Produksi Total, Marginal, dan Rata-rata dari Tenaga Kerja, dan Elastisitas Output
6
Kurva Produk Total, Marginal, dan Rata-rata dari Tenaga Kerja
Panel paling atas menunjukkan kurva produk total dari tenaga kerja. TP
tertinggi terletak pada 4L dan 5L. Panel yang bawah menunjukkan kurva produk
marginal dan rata-rata dari tenaga kerja. MPL diplot ditengah-tengah antara unit
tenaga kerja berurutan yang digunakan. Kurva MPL meningkat sampai 1,5L dan
7
kemudian menurun , dan menjadi negatif setelah melewati 4,5L. Kurva tertinggi
antara 2L dan 3L.
8
Dengan waktu tenaga kerja yang dibagi secara kontinu, kita mempunyai kurva TP,
MP, dan AP yang halus. Kurva MPL (yang merupakan kemiringan dari garis
singgung terhadap kurva TP) naik sampai dengan titik G’, menjadi nol pada titik
J’, dan setelahnya negatif. Kurva APL (diberikan oleh kemiringan dari garis yang
berasal dari awal kesuatu titik pada kurva TP) naik sampai titik H’ dan setelahnya
menurun (tetapi tetap positif sepanjang TP positif). Tahap I produksi untuk tenaga
kerja berhubungan dengan bagian kurva APL yang menarik. Tahap II mencakup
kisaran antara APL maksimum sampai dengan pada saat MPL nol. Tahap III terjadi
pada saat MPL negatif.
9
Penggunaan L Optimal saat L= 3,50
10
2.4 FUNGSI PRODUKSI DENGAN DUA INPUT VARIABEL
2.4.1 Isokuan Produksi
Isokuan (isoquant) menggambarkan berbagai kombinasi dari dua input
(misalnya, tenaga kerja dan modal) yang bisa digunakan oleh perusahaan untuk
berproduksi pada tingkat output tertentu. Isokuan yang lebih tinggi menunjukkan
output yang lebih besar. Sebaliknya, isokuan yang lebih rendah menunjukkan
output yang lebih kecil.
Isokuan
11
Sebuah isokuan menggambarkan berbagai kombinasi dua input yang
digunakan oleh perusahaan untuk berproduksi pada berbagai tingkat output
tertentu. Dari tabel, kita dapat melihat bahwa output sebanyak 12 unit (12Q) dapat
diproduksi dengan 1L dan 5K (titik M), 1L dan 4K (titik N), 2L dan 1,5K (titik R),
3L dan 1K (titik S), atau 6L dan 1K (titik T). Semakin tinggi isokuan berarti
semakin tinggi tingkat output.
12
memproduksitingkat output yang sama dengan menggunakan lebih sedikit tenaga
kerja dan modal.
13
Bentuk suatu isokuan mencerminkan derajat sejauh mana satu input dapat
didistribusikan oleh yang lainnya dalam produksi. Di satu sisi, semakin kecil
lekukan isokuan, semakin tinggi derajat subtitusi input-input produksi. Di sisi lan,
semakin besar lekukan isokuan, semakin rendah derajat subtitusinya.
Walaupun subtitusi sempurna dan komplementer sempurna dari input dalam
produksi dapat dimungkinkan, dalam banyak kasus isokuan melengkung (input
tidak bersubtitusi secara sempurna) hal ini berarti dalam situasi produksi yang
biasa, tenaga kerja dapat disubtitusikan untuk modal pada tingkatan tertentu.
Semakin kecil derajat kelengkungan isokuan, semakin mudah input dapat saling
mensubtitusi dalam produksi.
Substitusi Sempurna Komplementer Sempurna
Pada saat isokuan merupakan garis lurus (kemiringan absolut atau MRTS adalah
konstan), input adalah substitusi sempurna. Dalampanel sebelah kiri, 2L dapat
disubstitusikan dengan 1K tanpa mengindahkan titik produksi dalam isokuan.
Dengan mempunyai sudut kanan isokuan pada panel sebelah kanan, produksi
hanya terjadi dengan 2K/1L. Sehingga, tenaga kerja dan modal adalah
komplementer sempurna. Menggunakan lebih banyak tenaga kerja atau lebih
banyak modal tidak akan menambah output (yaitu, MPL = MPK = 0).
14
isokuan dapat digunakan untuk menetapkan kombinasi input yang optimum bagi
perusahaan untuk memaksimumkan laba.
Garis Isocost
15
Dengan biaya total sebesar C = $100 dan w = r = $10, kita akan memperoleh garis
isocost AB pada panel sebelah kiri, dengan titik potong vertikal C/r = $100/$10 =
10K, dan kemiringannya adalah –w/r = -$10/$10 = -1. Dengan C’ = $140 dan w =
r =$10 kita memiliki garis isocost A’B’ pada panel sebelah kanan. Dengan C’’ =
$80 dan w = r = $10, garis isocost-nya adalah A’’B’’ pada panel sebelah kanan.
Sebaliknya, dengan C = $100 dan r = $10 tetapi w = $5, kita mendapatkan garis
isocost AB* pada panel sebelah kanan, dengan titik potong vertikal 10K dan
kemiringan -1/2.
w
MRTS =
r
16
yang optimum (titik persinggungan), kemiringan absolut dari isokuan (MRTS =
MPL/MPK) sama dengan kemiringan absolut garis isocost (w/r), sehingga MPL/w
= MPK/r.
17
sebesar $10, tetapi w turun menjadi $5, perusahaan dapat mencapai isokuan 10Q
dengan C = $70. Kombinasi optimum K dan L ditunjukkan oleh titik R dimana
isocost A*B’ bersinggungan dengan isokuan 10Q, dan K/L = 3/8.
18
Skala hasil = 1 Skala hasil > 1
Pada seluruh panel dalam gambar ini, kita mulai dimana perusahaan
menggunakan 3L dan 3K serta memproduksi sebanyak 100Q (titik A). Dengan
menggandakan input menjadi 6L dan 6K, panel sebelah kiri menunjukkan bahwa
output juga bertambah dua kali menjadi 200Q (titik B), sehingga kita memperoleh
skala hasil tetap; panel tengah menunjukkan bahwa output meningkat menjadi tiga
kali lipat yakni 300Q (titik C), sehingga kita memperoleh skala hasil meningkat;
sementara panel sebelah kanan menunjukkan bahwa output hanya meningkat
menjadi 150Q (titik D), sehingga kita memperoleh skala hasil menurun.
19
Inovasi Produk (product innovation) yang berarti pengenalan produk baru
atau yang telah dikembangkan. Inovasi Proses (process innovation) yaitu
pengenalan proses produksi baru yang telah di kembangkan.
Menurut model siklus produksi (product Cycle modelt), perusahaan yang
memperkenalkan inovasi bagaimana juga secara berkala kehilangan pasar
ekspornya dan bahkan pasar domestiknya karena diambil oleh perusahaan imitator
asing yang bisa membayat upah lebih murah dan secara umum mengeluarkan
biaya lebih rendah. Sementara itu, secara teknologi berbagai perusahaan unggulan
memperkenalkan produk-produk dan teknologi yang jauh lebih maju.
Sistem Produksi Tepat Waktu (Just-In-Time Production System) yang
didasarkan pada keharusan ketersediaan setiap bagian atau komponen hanya pada
saat dibutuhkan.
Desain Dengan Bantuan Komputer (Computer-Aided Design-CAD)
memungkinkan para teknisi penelitian dan pengembanganuntuk mendesai produk
atau komponen di layar komputer, melakukan eksperimen secara cepat dengan
desain alternatif, dan menguji keandalannya pada semua di layar komputer.
Produksi Dengan Bantuan Komputer (Computer-Aided Manufacturing
-CAM) mengeluarkan instruksi terhadap jaringan dari perangkat mesin yang
diintegrasi untuk memproduksi prototipe produk tersebut.
BAB III
20
PENUTUP
21
Peringkat
Inovasi Inovasi
Metode Akuisisi Proses Produk
R & D independen 1 1
Lisensi 2 3
Rekayasa Balik 4 2
5 4
Perekrutan Pegawai Perusahaan yang Menginovasi
6 6
Hak Paten
7 7
Percakapan dengan Karyawan Perusahaan yang
Menginovasi
22
Menghadapi situasi yang mengancam hidupnya, Xerox dengan bantuan anak
perusahaannya di Jepang (Fuji Xerox), mengumpulkan respon yang kuat, yang
melibatkan reorganisasi dan integrasi pengembangan dan produksi serta usaha
kendali mutu yang ambisius di perusahaan secara keseluruhan. Keterlibatan
karyawan ditingkatkan, para pemasok dilibatkan pada desain produk tahap awal,
dan dilakukan pengurangan inventori serta pemasok dalam jumlah besar.
Perbandingan konstan dilakukan untuk menguji kemajuan dalam program
kendali mutu dan kepuasan pelanggan. Dengan melakukan tindakan yang drastis
ini, Xerox membalikan kecenderungan kehilangan pangsa pasar, bahkan segmen
pasar yang rendah selama pertengahan kedua tahun 1990-an.
Sejarah tampaknya berulang dengan sendirinya pada ahir tahun 1990-an,
dimana Xerox menemukan kembali dirinya bertarung dengan perusahaan jepang
Canon untuk supremasi dalam dunia digital teknologi informasi perkantoran.
Tetapi saat ini, Xerox mengubah dirinya menjadi perusahaan dokumentasi digital
dan solusi yang menggabungkan peranti keras, peranti lunak, dan jasa-jasa
layanan ke dalam paket layanan dan konsultasi, industri ke industri.
23
manufaktur dan ritel. Cepatnya waktu yang digunakan untuk memasarkan dan
kemampuan memenuhi pesanan memberikan keuntungan luar biasa bagi
perusahaan Amerika Serikat atas pesaing asingnya. Sebagai hasilnya, setela kalah
pada perang daya saing (terutama terhadap Jepang) selama tahun 1980-an,
perusahaan AS memperoleh kembali pasarnya yang hilang pada tahun 1990-an.
Computer-aided design (CAD) secara dramatis meningkatkan jalannya
inovasi. Sebagai contoh, seorang desainer dapat memanggil pada layar sebuah
pintu mobil dan mencoba membuka dan menutup pintu, menurunkan jendela naik
dan turun, melakukan eksperimen dengan materi yang lebih ringan, dan
mengarahkan mesin-mesin untuk membuat prototipe pintu. CAD yang demikian,
memungkinkan Chrysler untuk mendesain dan membangun dengan sangat sukses
mobil semikecil “Neon” dalam 33 bulan dibandingkan yang biasa dilakukan
selama 45 bulan.
Bahkan lebih eksotis lagi, ilmuan di Caterpillar, produsen peralatan pengeruk
tanah yang terbesar di dunia, melakukan pengujian terhadap Virtual Reality
sebelum mereka diproduksi. Pesawat jet Boing 777 seluruhnya dikembangkan
dengan sistem CAD. CAD bahkan digunakan untuk mendesain dan
mensilmulasikan seluruh unit perakitan, dan dapat digunakan untuk mengirim
order produksi ke mesin pemasok sehingga boleh dikatakan mereka menjadi
perpanjangan pabrik perusahaan. Singkatnya, kita mungkin berada pada
kemunculan revolusi terbesar dalam manufaktur sejak penyempurnaan mesin-
mesin industri di tahun 1800. Dan dengan superioritas AS pada peranti lunak,
tampaknya tidak mungkin pesaing asing akan menyamai kejeniusan manufaktur
Amerika yang baru dalam waktu singkat.
24
3.2 Kesimpulan
25
DAFTAR PUSTAKA
26