Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH

KEWIRAUSAHAAN
CADBURY DAIRY MILK

DOSEN PENGAMPU
Zulfah, M.Pd.

Disusun Oleh.
KELOMPOK IV

IKA JULIANA : (1984202011)


NOPRI HERLINDA : (1984202017)
NURHALENI : (1984202018)
SUCI FEBRIANI : (1984202034)
WINA JAMALIA : (1984202036)

PROGRAM STUDI S1 MATEMATIKA


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PAHLAWAN TUANKU TAMBUSAI
BANGKINANG
2021
Cadbury Dairy Milk

A. Latar Belakang

Coklat merupakan salah satu komoditi agribisnis yang banyak diminati oleh
masyarakat. Coklat adalah turunan produk dari buah kakao. Coklat banyak diolah menjadi
berbagai macam produk olahan mulai dari makanan, minuman, produk perawatan tubuh,
dsb. Hal ini makin menambah nilai dari coklat itu sendiri setelah diolah. Salah satu produk
olahan coklat yang banyak digemari adalah coklat bar. C
oklat bar adalah coklat yang melalui proses pemasakan hingga siap untuk
dikonsumsi, dalam proses produksinya dapat ditambahkan gula, isian seperti buah, kacang,
dan lainnya. Terdapat banyak produk yang memroduksi coklat bar ini, salah satunya adalah
Cadbury. Cadbury adalah produsen produk coklat bar dan banyak konsumen memilih coklat
Cadbury karena kualitas rasa dan kemasan yang menarik. Dalam pembahasan ini akan
dijelaskan mengenai nilai-nilai yang menjadi alasan mengapa konsumen memilih coklat
Cadbury

B. Sejarah Cadbury

Cadbury merupakan salah satu jenis makanan merk cokelat yang sangat terkenal di
dunia dan sukses di mancanegara dan juga Indonesia. Cadbury pertama kali diperkenalkan
oleh John Cadbury pada tahun 1824. John Cadbury mulai menjual teh, kopi, dan minuman
coklat di Bull Street di Birmingham, Inggris. Pada tahun 1831, ia memindah lokasi
produksinya ke sebuah pabrik di Bridge Street dan mulai menyasar ke konsumen kelas atas,
karena tingginya biaya produksi. Pada tahun 1847, John Cadbury bermitra dengan
saudaranya, Benjamin Cadbury, dan perusahaan mereka diberi nama “Cadbury Brothers”.
Dua bersaudara itu lalu membuka sebuah kantor di London, dan pada tahun 1854,

mereka menerima Royal Warrant sebagai pengolah coklat dan kakao resmi untuk Ratu

Victoria. Perusahaan ini sempat mengalami penurunan pada akhir dekade 1850an.

Anak John Cadbury, Richard Cadbury dan George Cadbury mengambil aih

perusahaan ini pada tahun 1861. Disaat dua bersaudara ini mengambil alih, perusahaan ini

sedang dalam kemunduran yang serius, jumlah pegawainya juga terus berkurang, dan

perusahaan juga terus, merugi. Berkat kecakapan dua bersaudara ini, pada tahun 1864,
Cadbury kembali meraup keuntungan. Dua bersaudara ini memutuskan untuk berfokus

untuk mengolah coklat, dan tidak lagi mengolah teh kopi, dan juga diikuti dengan

meningkatkan kualitas hasil produksi coklat mereka

Pada tahun 1878 dua bersaudara ini memutuskan untuk membangun pabrik baru

dipinggiran kota, sekitar enam kilometer dari pusat kota Birmingham. Perpindahan ke

pinggiran kota ini tidak pernah dilakukan oleh pebisnis manapun saat itu. Letaknya yang

berada di pinggir kota, memudahkan akses transportasi susu (yang dikirim dari Kanal) dan

juga kakao yang dikirim lewat rel dari pelabuhan London, Southampton, and Liverpool.

Dengan makin berkembangnya jaringan rel milik Brimingham West Suburban Railway

disepanjang alur kanal Worcester dan Birmingham, mereka membeli perumahan di

Bournbook, seluas 14,5 acre (5,9 ha) sejauh 5 mile (8,0 km) dari pusat kota Birmingham.

Dan mereka menamai perumahan itu “Bournville”, dan mereka juga membuka pabrik

Bournville di tahun berikutnya.

Pada tahun 1905, Cadbury meluncurkan varian cadbury Dairy Milk, sebuah varian

coklat yang memiliki proporsi susu lebih banyak, jika dibandingkan dengan varian

sebelumnya. Dairy Milk dikembangkan oleh George Cadbury, Jr. Ini juga pertama kalinya,

perusahaan asal inggris mampu memproduksi coklat susu dalam jumlah banyak. Dari awal

peluncurannya, Dairy Milk telah di bungkus dengan warna ungu yang khas. Dairy Milk

akhirnya menjadi produk paling laris dari Cadbury pada tahun 1914. Pada tahun 1906,

varian Bournville cocoa juga diperkenalkan. Codbury Dairy Milk Bournville Cocoa ini

disiapkan untuk ekspansi cepat Cadbury menyalip hasil penjuaan coklat dari J.S. Fry &

Sons untuk pertama kalinya.

Berkat Cadbury, untuk pertama kalinya coklat tidak lagi menjadi barang mewah dan

menjadi barang yang terjangkau untuk semua kelas ekonomi. Pada pertengahan dekade

1930an, Cadbury memperkirakan bahwa 90% rakyat Inggris telah mampu membeli coklat.
Pada tahun 1936, varian Dairy Milk pun menguasai 60% dari seluruh penjualan coklta susu

di Inggris.

Secara umum produk cokelat Cadbury mempunyai berbagai macam varian rasa yang

tersedia di pasaran yaitu antara lain Cadbury Dairy Milk, Cadbury Dairy Milk Cashew &

Cookies, Cadbury Dairy Milk Caramello, Cadbury Dairy Milk Panned Assortment, Cadbury

Dairy Milk Fruits and Nuts, Cadbury-Choclairs Caramel, Cadbury Dairy Milk Black Forest,

Cadbury dairy Milk Rolls dan Cadbury Hot Chocolate Drinks

C. Proses Pembuatan Cadbury

Pembuatan Codbury sendiri dilakukan dengan beberapa komposisi bahan utama.

Berdasarkan data BPOM, komposisi dari produk cokelat Cadbury yaitu: gula, susu bubuk,

lemak, cokelat, kacang almond, cokelat massa, lemak nabati, dan pengemulsi nabati Tahap

awal dalam proses pembuatan Cadbury yaitu proses pencampuran bijih cokelat dengan gula

dan susu full krim yang telah melalui proses kondensasi menjadi lebih kental dibanding

dengan susu biasa. Kemudian campuran antara bijih cokelat, gula dan susu full krim itu

dikeringkan di oven vakum hingga menjadi cokelat susu yang berbentuk seperti remahan.

Kemudian remahan cokelat yang telah bercampur dengan susu tersebut diambil oleh pabrik-

pabrik cadbury lainnya untuk digiling.

Setelah melalui proses penggilingan, pada cokelat tersebut ditambahkan lemak cokelat

(cocoa butter) dan ramuan- ramuan lainnya. Jumlah penambahan lemak cokelattersebut

tergantung dari jenis cokelat yang akan dihasilkan tersebut, misalkan, untuk membuat

cokelat bar lemak cokelat yang diperlukan cukup banyak. Berbeda dengan cokelat bar,

apabila yang hendak dibentuk adalah cokelat campuran (memiliki isi atau bahan campuran

makanan lainnya), maka lemak cokelat yang dibutuhkan lebih sedikit dibanding dengan bila

kita membuat cokelat bar. Di Inggris pada cokelat Cadburyjuga ditambahkan lemak nabati

sebesar 5% yakni dengan tujuan agar cokelat yang terbentuk lebih stabil dan memiliki
tekstur cokelat yang lembut sehingga lebih berkualitas, terutama pada saat dimakan. Setelah

itu ditambahkan lemak cokelat, campuran cokelat tersebut digiling dan diremas akan

menjadi lebih halus. Kemudian cokelat tersebut didinginkan (tempered) dengan tujuan agar

temperatur cokelat lebih stabil layaknya dark chocolate. Pada akhirnya, cokelat Cadbury

pun berada di tahap akhir dari proses pembuatan cokelat ini, dimana cokelat-cokelat tersebut

diproses sesuai dengan bentuk-bentuk ataupun jenis-jenis produk Cadbury, seperti cokelat

Cadbury Crunchie, Cadbury Creme Egg, dan lain-lain, termasuk coklat Cadbury Dairy Milk

yang dijual di Indonesia saat ini.

D. Cadbury Mengandung DNA Babi

Berdasarkan komposisi dan proses pembuatan yang telah dijelaskan diatas, maka

tidak dapat dipungkiri bahwa Cadbury bisa saja mengandung DNA babi. Hal ini telah

dinyatakan oleh kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) yaitu Roy Alexander

Sparingga yang telah menerima konfirmasi langsung dari Malaysia, bahwa salah satu jenis

varian dari Cadbury Dairy Milk yaitu Cadbury Dairy Milk Roast dengan nomor batch

221013NORI1 dan Cadbury Milk Hazelnut bernomor batch 200813M01H asal Malaysia

positif mengandung lemak babi. Akan tetapi kepala BPOM kembali menegaskan bahwa

produk-produk luar negeri yang tidak memiliki serifikat halal tidak akan di impor ke

indonesia, dan juga menghimbau kepada masyarakat Indonesia agar tidak cemas dalam

memikirkan hal ini karena BPOM memastikan bahwa produk-produk dari luar negeri yang

telah di impor ke Indonesia semuanya memiliki sertifikat halal kecuali salah satu produk

diatas.

Sedangkan Cadbury yang di produksi oleh PT. Cadbury Indonesia dipastikan telah

memiliki serifikat halal. Cabutnya PT Cadbury Indonesia dari Indonesia ternyata bukan

karena kesulitan bahan baku. Cadbury menutup pabrik coklat dan permen karena kalah
bersaing.Sebelumnya, kenaikan harga bahan baku coklat, gula maupun susu yang terjadi

sejak tahun 2006 menjadi alasan perusahaan coklat asal Inggris itu merelokasi pabriknya ke

luar Indonesia."Cadbury bukan tutup, tapi dia memindahkan pabrik coklatnya beberapa

tahun lalu dan yang baru-baru ini memindahkan pabrik permennya. Itu karena mereka tidak

bisa bersaing dengan Mayora (perusahaan makanan PT Mayora Indah Tbk)," kata Menteri

Perdagangan Mari Elka Pangestu.Hal itu disampaikan Mari, di sela-sela acara raker Depdag

di Hotel Borobudur, Jakarta, Selasa (17/7/2007). Mendag mengatakan, kepindahan tersebut

dilakukan Cadbury murni karena kalah bersaing sehingga tidak bisa dikatakan akibat

kesulitan bahan baku."Kalau situasinya seperti itu mestinya Mayora menghadapi hal yang

sama, tapi ini kan tidak," katanya.Meski demikian produk Cadbury masih bisa ditemui di

pasaran karena mereka tidak menghentikan penjualannya di Indonesia

Hal ini juga dinyatakan oleh kepala BPOM Roy Alexander, bahwa pihaknya telah

melakukan sampling varian produk cokelat dan telah di uji di laboratorium dan hasilnya

negatif. Varian produk Cadbury tersebut adalah:

a. Cadbury Dairy Milk Chocolate

b. Cadbury Dairy Milk Cashew & Cookies

c. Cadbury Dairy Milk Caramello

d. Cadbury Dairy Milk Panned Assortment

e. Cadbury Dairy Milk Panned Almond Nuts

f. Cadbury – Choclairs Caramel

g. Cadbury Dairy Milk Fruits and Nuts

h. Cadbury Dairy Milk Black Forest

i. Cadbury Dairy Milk Rolls (Milk Chocolate Bite Sized

j. Cadbury Hot Chocolate Drink 3 in 1

Anda mungkin juga menyukai