KEWIRAUSAHAAN
CADBURY DAIRY MILK
DOSEN PENGAMPU
Zulfah, M.Pd.
Disusun Oleh.
KELOMPOK IV
A. Latar Belakang
Coklat merupakan salah satu komoditi agribisnis yang banyak diminati oleh
masyarakat. Coklat adalah turunan produk dari buah kakao. Coklat banyak diolah menjadi
berbagai macam produk olahan mulai dari makanan, minuman, produk perawatan tubuh,
dsb. Hal ini makin menambah nilai dari coklat itu sendiri setelah diolah. Salah satu produk
olahan coklat yang banyak digemari adalah coklat bar. C
oklat bar adalah coklat yang melalui proses pemasakan hingga siap untuk
dikonsumsi, dalam proses produksinya dapat ditambahkan gula, isian seperti buah, kacang,
dan lainnya. Terdapat banyak produk yang memroduksi coklat bar ini, salah satunya adalah
Cadbury. Cadbury adalah produsen produk coklat bar dan banyak konsumen memilih coklat
Cadbury karena kualitas rasa dan kemasan yang menarik. Dalam pembahasan ini akan
dijelaskan mengenai nilai-nilai yang menjadi alasan mengapa konsumen memilih coklat
Cadbury
B. Sejarah Cadbury
Cadbury merupakan salah satu jenis makanan merk cokelat yang sangat terkenal di
dunia dan sukses di mancanegara dan juga Indonesia. Cadbury pertama kali diperkenalkan
oleh John Cadbury pada tahun 1824. John Cadbury mulai menjual teh, kopi, dan minuman
coklat di Bull Street di Birmingham, Inggris. Pada tahun 1831, ia memindah lokasi
produksinya ke sebuah pabrik di Bridge Street dan mulai menyasar ke konsumen kelas atas,
karena tingginya biaya produksi. Pada tahun 1847, John Cadbury bermitra dengan
saudaranya, Benjamin Cadbury, dan perusahaan mereka diberi nama “Cadbury Brothers”.
Dua bersaudara itu lalu membuka sebuah kantor di London, dan pada tahun 1854,
mereka menerima Royal Warrant sebagai pengolah coklat dan kakao resmi untuk Ratu
Victoria. Perusahaan ini sempat mengalami penurunan pada akhir dekade 1850an.
Anak John Cadbury, Richard Cadbury dan George Cadbury mengambil aih
perusahaan ini pada tahun 1861. Disaat dua bersaudara ini mengambil alih, perusahaan ini
sedang dalam kemunduran yang serius, jumlah pegawainya juga terus berkurang, dan
perusahaan juga terus, merugi. Berkat kecakapan dua bersaudara ini, pada tahun 1864,
Cadbury kembali meraup keuntungan. Dua bersaudara ini memutuskan untuk berfokus
untuk mengolah coklat, dan tidak lagi mengolah teh kopi, dan juga diikuti dengan
Pada tahun 1878 dua bersaudara ini memutuskan untuk membangun pabrik baru
dipinggiran kota, sekitar enam kilometer dari pusat kota Birmingham. Perpindahan ke
pinggiran kota ini tidak pernah dilakukan oleh pebisnis manapun saat itu. Letaknya yang
berada di pinggir kota, memudahkan akses transportasi susu (yang dikirim dari Kanal) dan
juga kakao yang dikirim lewat rel dari pelabuhan London, Southampton, and Liverpool.
Dengan makin berkembangnya jaringan rel milik Brimingham West Suburban Railway
Bournbook, seluas 14,5 acre (5,9 ha) sejauh 5 mile (8,0 km) dari pusat kota Birmingham.
Dan mereka menamai perumahan itu “Bournville”, dan mereka juga membuka pabrik
Pada tahun 1905, Cadbury meluncurkan varian cadbury Dairy Milk, sebuah varian
coklat yang memiliki proporsi susu lebih banyak, jika dibandingkan dengan varian
sebelumnya. Dairy Milk dikembangkan oleh George Cadbury, Jr. Ini juga pertama kalinya,
perusahaan asal inggris mampu memproduksi coklat susu dalam jumlah banyak. Dari awal
peluncurannya, Dairy Milk telah di bungkus dengan warna ungu yang khas. Dairy Milk
akhirnya menjadi produk paling laris dari Cadbury pada tahun 1914. Pada tahun 1906,
varian Bournville cocoa juga diperkenalkan. Codbury Dairy Milk Bournville Cocoa ini
disiapkan untuk ekspansi cepat Cadbury menyalip hasil penjuaan coklat dari J.S. Fry &
Berkat Cadbury, untuk pertama kalinya coklat tidak lagi menjadi barang mewah dan
menjadi barang yang terjangkau untuk semua kelas ekonomi. Pada pertengahan dekade
1930an, Cadbury memperkirakan bahwa 90% rakyat Inggris telah mampu membeli coklat.
Pada tahun 1936, varian Dairy Milk pun menguasai 60% dari seluruh penjualan coklta susu
di Inggris.
Secara umum produk cokelat Cadbury mempunyai berbagai macam varian rasa yang
tersedia di pasaran yaitu antara lain Cadbury Dairy Milk, Cadbury Dairy Milk Cashew &
Cookies, Cadbury Dairy Milk Caramello, Cadbury Dairy Milk Panned Assortment, Cadbury
Dairy Milk Fruits and Nuts, Cadbury-Choclairs Caramel, Cadbury Dairy Milk Black Forest,
Berdasarkan data BPOM, komposisi dari produk cokelat Cadbury yaitu: gula, susu bubuk,
lemak, cokelat, kacang almond, cokelat massa, lemak nabati, dan pengemulsi nabati Tahap
awal dalam proses pembuatan Cadbury yaitu proses pencampuran bijih cokelat dengan gula
dan susu full krim yang telah melalui proses kondensasi menjadi lebih kental dibanding
dengan susu biasa. Kemudian campuran antara bijih cokelat, gula dan susu full krim itu
dikeringkan di oven vakum hingga menjadi cokelat susu yang berbentuk seperti remahan.
Kemudian remahan cokelat yang telah bercampur dengan susu tersebut diambil oleh pabrik-
Setelah melalui proses penggilingan, pada cokelat tersebut ditambahkan lemak cokelat
(cocoa butter) dan ramuan- ramuan lainnya. Jumlah penambahan lemak cokelattersebut
tergantung dari jenis cokelat yang akan dihasilkan tersebut, misalkan, untuk membuat
cokelat bar lemak cokelat yang diperlukan cukup banyak. Berbeda dengan cokelat bar,
apabila yang hendak dibentuk adalah cokelat campuran (memiliki isi atau bahan campuran
makanan lainnya), maka lemak cokelat yang dibutuhkan lebih sedikit dibanding dengan bila
kita membuat cokelat bar. Di Inggris pada cokelat Cadburyjuga ditambahkan lemak nabati
sebesar 5% yakni dengan tujuan agar cokelat yang terbentuk lebih stabil dan memiliki
tekstur cokelat yang lembut sehingga lebih berkualitas, terutama pada saat dimakan. Setelah
itu ditambahkan lemak cokelat, campuran cokelat tersebut digiling dan diremas akan
menjadi lebih halus. Kemudian cokelat tersebut didinginkan (tempered) dengan tujuan agar
temperatur cokelat lebih stabil layaknya dark chocolate. Pada akhirnya, cokelat Cadbury
pun berada di tahap akhir dari proses pembuatan cokelat ini, dimana cokelat-cokelat tersebut
diproses sesuai dengan bentuk-bentuk ataupun jenis-jenis produk Cadbury, seperti cokelat
Cadbury Crunchie, Cadbury Creme Egg, dan lain-lain, termasuk coklat Cadbury Dairy Milk
Berdasarkan komposisi dan proses pembuatan yang telah dijelaskan diatas, maka
tidak dapat dipungkiri bahwa Cadbury bisa saja mengandung DNA babi. Hal ini telah
dinyatakan oleh kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) yaitu Roy Alexander
Sparingga yang telah menerima konfirmasi langsung dari Malaysia, bahwa salah satu jenis
varian dari Cadbury Dairy Milk yaitu Cadbury Dairy Milk Roast dengan nomor batch
221013NORI1 dan Cadbury Milk Hazelnut bernomor batch 200813M01H asal Malaysia
positif mengandung lemak babi. Akan tetapi kepala BPOM kembali menegaskan bahwa
produk-produk luar negeri yang tidak memiliki serifikat halal tidak akan di impor ke
indonesia, dan juga menghimbau kepada masyarakat Indonesia agar tidak cemas dalam
memikirkan hal ini karena BPOM memastikan bahwa produk-produk dari luar negeri yang
telah di impor ke Indonesia semuanya memiliki sertifikat halal kecuali salah satu produk
diatas.
Sedangkan Cadbury yang di produksi oleh PT. Cadbury Indonesia dipastikan telah
memiliki serifikat halal. Cabutnya PT Cadbury Indonesia dari Indonesia ternyata bukan
karena kesulitan bahan baku. Cadbury menutup pabrik coklat dan permen karena kalah
bersaing.Sebelumnya, kenaikan harga bahan baku coklat, gula maupun susu yang terjadi
sejak tahun 2006 menjadi alasan perusahaan coklat asal Inggris itu merelokasi pabriknya ke
luar Indonesia."Cadbury bukan tutup, tapi dia memindahkan pabrik coklatnya beberapa
tahun lalu dan yang baru-baru ini memindahkan pabrik permennya. Itu karena mereka tidak
bisa bersaing dengan Mayora (perusahaan makanan PT Mayora Indah Tbk)," kata Menteri
Perdagangan Mari Elka Pangestu.Hal itu disampaikan Mari, di sela-sela acara raker Depdag
dilakukan Cadbury murni karena kalah bersaing sehingga tidak bisa dikatakan akibat
kesulitan bahan baku."Kalau situasinya seperti itu mestinya Mayora menghadapi hal yang
sama, tapi ini kan tidak," katanya.Meski demikian produk Cadbury masih bisa ditemui di
Hal ini juga dinyatakan oleh kepala BPOM Roy Alexander, bahwa pihaknya telah
melakukan sampling varian produk cokelat dan telah di uji di laboratorium dan hasilnya