Anda di halaman 1dari 9

Nama : Jeni Safitri

NIM : 20053039

Membuat dan Menentukan Harga Produk

A. Latar Belakang Produk


Istilah produk dapat didefinisikan secara lebih luas menjadi, baik itu barang-barang
berwujud maupun jasa, yang dapat memenuhi kebutuhan pelanggan. Kebanyakan produk
yang dihasilkan untuk kebutuhan pelangan dibagi menjadi :
1) Produk sehari-hari, yaitu barang-barang yang tersedia secara luas bagi konsumen,
sering dibeli, dan mudah didapat, contoh susu, surat kabar, soda, dan permen karet.
2) Produk perbelanjaan, berbeda dengan produk kebutuhan sehari-hari dalam hal
mereka tidak sering dibeli. Sebelum membeli barang-barang pembelanjaan,
konsumen pada umumnya akan melihat-lihat terlebih dahulu serta membandingkan
mutu dan harga dari produk-produk pesaing, contoh perabotan dan alat-alat rumah
tangga.
3) Produk khusus, yaitu produk-produk yang oleh konsumen-konsumen tertentu
dianggap khusus dan karenanya dibutuhkan usaha khusus untuk membelinya. Ketika
mengevaluasi produk khusus, konsumen menjadikan preferensi (selera) pribadi
mereka dasar dari keputusan membeli, bukannya perbandingan harga.
1. Lini Produk
Lini produk adalah kumpulan produk atau jasa yang saling berkaitan yang ditawarkan
oleh satu perusahaan. Sebagai contoh, Coke, Diet Coke, Caffein-Free Diet Coke, dan
Sprite semuanya merupakan bagian dari satu lini produk The Cola-Cola Company.
Satu lini produk produk cenderung mengalami ekspansi dari waktu ke waktu seiring
dengan adanya identifikasi kebutuhan pelanggan oleh perusahaanThe Cola-Cola
Company menyadari bahwa terdapat konsumen yang berbeda-beda jika dilihat dari
kesukaanmereka atas tertentu kafein versus tanpa kafein, dan diet versus regular.
Perusahaan telah memperluas lini produk minuman ringannya untuk memenuhi
berbagai jenis kebutuhan ini.
2. Bauran Produk
Bauran produk yaitu beragamnya jenis produk yang ditawarkan oleh sebuah
perusahaan. Kebanyakan perusahaan cenderung memperluas bauran produknya dari
waktu ke waktu seiring dengan identifikasi yang dilakukan atas kebutuhan atau
preferensi pelanggan. Sebuah perusahaann menambahkan lebih banyak produk ke
dalam produk baurannya, perusahaan hendaknya terlebih dahulu menentukan apakah
terdapat permintaan untuk produk baru tersebut dan apakah telah mampu
menyediakan secera efisien. Sebuah perusahaan bahkan harus memutuskan untuk
menghentikan produksi salah satu produk dalam bauran produknya. Contoh bauran
produk, Quaker State pada awalnya berfokus pada oli mesin namun kemudian
menambahkan cairan pembersih kaca, minya rema, dan banyak produk kendaraan
bermotor lainnya ke dalam bauran produknya.
3. Meningkatkan Kemudahan Produk
Sebuah perusahaan juga dapat memperluas produknya dengan emnjadikan produk
tersebut menjadi lebih mudah diakses dan lebih mudah untuk digunakan atau dibeli.
Bagi kebanyakan pelanggan,kemudahaan penggunaan sama pentingnya dengan
produk itu sendiri. Kemajuan dibidang teknologi memungkinkan perusahaan
meningkatkan kemudahan penggunaan produk-produknya. Sebagai contoh,
perusahaan kini memberikan informasi yang lengkap mengenai produk-produk
mereka secara online seperti buku dapat dipesan secara online kapan saja.
4. Siklus Hidup Produk
Kebanyakan produk mengalami apa saja yang disebut dengan siklus hidup produk
atau kumpulan fase umum sepanjang usia produk. Keputusan-keputusan pemasaran
yang dibuat untuk satu produk tertentu dapat dipengaruhi oleh fase siklus yang
sedang terjadi. Siklus hidup produk secara umum memilki empata fase yang spesifik :
 Pengenalan, yaitu periode awal dimana konsumen diinformasikan mengenai
adanya sebuah produk baru. Promosi produk dimaksudkan untuk
memperkenalkan produk tersebut dan membuat konsumen mengetahui
keberadaannya.
 Pertumbuhan, yaitu periode dimana penjualan produk meningkat dengan
pesat. Pemasaran produk pada umumnya dimaksdukan untuk memperkuat
fitur-fitur yang dimilkinya.
 Kemapanan, yaitu periode dimana produk-produk pesaing tambahan telah
memasuki pasar dan penjualan produk mulai stabil karena meningkatnya
pesaing.
 Penurunan, yaitu periode dimana penjualan produk mengalami penurunan,
baik karena menurunnya permintaan konsumen untuk jenis produk tersebut
atau kerena pesaing mengambil pangsa pasar. Jika perusahaan tidak
mempersiapkan diri untuk menghadapi fase penurun sebagai produknya,
perusahaan tersebut dapat mengalami penurunan bisnis secara tiba-tiba.
B. Mengidentifikasi Pasar Target
Para pelanggan yang membeli sebuah produk kemungkinan memliki ciri-ciri tertentu
yang sama dan kebutuhan yang sama pula. Perusahaan mencoba mengenali ciri-ciri ini
sehingga nantinya perusahaan tersebut dapat mengarahkan pemasarannya keorangoranh
denga ciri-ciri seperti itu. usaha pemasaran biasanya ditunjukkan ke pasar targer tertentu
yaitu, sekelompok individu atau organisasi dengan ciri-ciri yang serupa yang mungkin
memebeli sebuah produk tertentu. Pasar-pasar target secara luas dapat diklasifikasikan
menjadi :
 Pasar konsumen, dibentuk untuk berbagai jenis produk dan jasa konsumen minsalnya
kamera, pakaian, dan perabot rumah tangga)
 Pasar industry, dibentuk untuk produk-produk industri yang dibeli oleh perusahaan
minsalnya plastik dan baja.

Ciri-ciri umum yang digunakan untuk menguraika pasar targer dapat meliputi jenis
kelamin, usia, dan kisaran penghasilan konsumen, contoh pasar target untuk motor trail
adalah pria dibawah usia 30 tahun, sedangkan pasar target untuk pelayaran pesiar selama
tiga bulan adalah pria atau wanita kaya yang berusia di atas 50 tahun.

1. Faktor-faktor yang memengaruhi besarnya pasar target


 Demografis. Permintaan total produk-produk atau jasa tertentu bergantung
pada demografis, atau karakteristik populasi manusia atau segmen-segmen
tertentu dari populasi. Seiring dengan perubahan kondisi demografis, maka
berubah pula permintaannya. Sebagai contoh, statistik demografis
menunjukkan adanya kenaikan jumlah wanita yang bekerja di luar rumah.
Toko-toko pakaian menciptakan lebih banyak lini pakaian kerja untuk wanita.
 Geografi. Total penerimaan produk juga dapat dipengaruhi oelh geografi.
Perusahaan menargetkan penjualan ban-ban salju ke Negara-negara bagian di
sebelah utara dan papan selancar ke pantai barat dan timur Amerika Serikat.
Selera makanan juga dipengaruhi oleh geografi. Permintaan makanan pedas di
Negara-negara bagian barat daya akan lebih tinggi dibandingakan di Negara-
negara bagian lainnya.
 Faktor-faktor ekonomi. Seiring dengan perubahan kondisi ekonomi, maka
preferensi konsumen juga ikut mengalami perubahan. Selama periode resesi,
permintaann sebagian besar jenis barang akan mengalami penurunan. Produk
khusus dan produk perbembelanjaan sangat sensitive dengan kondisi-kondisi
seperti ini.
2. Penggunaan e-marketing untuk memperluas pasar target
Istilah e-marketing mengacu pada penggunaan internet untuk melakukan
pendesainan, penentuan harga, distribusi, dan promosi produk. E-marketing adalah
bagian dari e-commerce, yaitu penggunaan teknologi elektronik untuk melakukam
bernagai transaksi bisnis, minsalnya penjualan produk dan pengakusisian informasi
mengenai konsumen dengan cara yang lebih efisien.
C. Menciptakan Produk-produk Baru
Sebuah produk baru tidak harus mencerminkan suatu penemuan yang terkenal.
Kebanyakan produk baru hanya sekadar peningkatan dari produk-produk yang sduah ada.
Produk yang sudah ada menjadi using atau ketinggalan, atau tidak sebermanfaat di masa
lalu, karena dua alasan yaitu :
 Produk dapat mengalami ketinggalan mode dan tidak zama lagi, contoh
permintaan jenis pakaian tertentu lama-kelamaan akan mengalami penurunan
karena ketinggalam mode.
 Produk dapat mengalami ketinggalan teknologi dan kalah dibandingakan dengan
produk-produk baru yang teknologinya lebih maju, contoh ketika Hewlett Packard
membuat printer yang bekerja lebih cepat, model-model lama menjadi subjek dari
ketinggalan teknologi.
1. Penggunaan riset pemasaran untuk menciptakan produk-produk baru
Ketika perusahaan mengembangkan produk. Perusahaan tersebut akan menilai pasar
untuk memonitor strategi-strategi pasar para pesaingnya. Banyak perusahaan memilih
untuk membuatb keputusan-keputusan produk yang lebih inovatif dari pada
pesaingnya. Untuk mendapatkan gambaran mengenai apa yang diinginkan oleh
konsumen, perusahaan menggunakan riset pemasaran yaitu pengumpulan dan analisis
data yang diperlukan untuk melakukan pengambilan keputusan pemasaran.
2. Bagaimana penelitian dan pengembangan untuk menciptakan produk
Perusahaan menginvestasikan dana untuk penelitian dan pengembangan guna
mendesain produk-produk yang telah diproduksi. Perusahaan-perusahaan manufaktur
cenderung menginvestasikan lebih banyak uang untuk litbang dibandingkan dengan
perusahaan-perusahaan jasa karena teknologi dapat dengan mudah meningkatkan
produk-produk yang diproduksi dari pada jasa.
3. Langkah-langkah yang dibutuhkan untuk menciptakan produk baru
 Mengembangkan ide produk. langkah pertama dalam pemciptaan produk
baru adalah mengembangkan ide. Ketika fokusnya adalah meningkatkan
produk yang sudah ada, ide tersebut sebenarnya sudah ada, dan perusahaan
hanya tinggal membuat produk tersebut menjadi lebih baik.
 Menilai kelayakan ide produk. Setiap ide untuk produk baru atau yang
ditingkatkan sebaiknya dinilai dengan mengestimasikan biaya dan
keuntungannya. Ide tersebut sebaiknya dilaksanakan hanya jika keuntungan
yang di peroleh lebih besar dari biaya.
 Mendesain dan menguji produk. Jika perusahaan merasa yakin bahwa
produk baru tersebut layak untuk dilakukan, perusahaan harus menentukan
desain dari karakteristik-karakteristik lain dari produk. Produk tersebut harus
diuji sebelum diimplementasikan.
 Mendistribusikan dan mempromosikan produk. Ketika perusahaan
memperkenalan produk-produk baru atau meningkatkan produk yang sudah
ada, mereka pada umumnya mencoba untuk menginformasikan kepada para
pelanggan. Produk-produk baru atau yang ditingkatkan tersebut akan
diperkenalkan kepada konsumen melalui berbagai teknik pemasaran.
 Melakukan audit atas produk. Setelah produk baru selesai diperkenalkan ke
pasar, biaya dan keuntungan actual hendaknya diukur dan dibandingkan
dengan biaya dan keuntungan yang diramalkan sebelumnya. Perbandingan ini
dilakukan untuk menegtahui apakah analisis biaya manfaat cukup akurat.
D. Diferensiasi Produk
Perbedaan produk atau diferensiasi produk adalah usaha sebelum perusahaan untuk
membedakan produknya dari produk-produk pesaing dengan cara yang akan membuat
produk tersebut menjadi lebih menarik. Beberapa produk dibedakan dengan produk
pesaing dilihat dari mutunya. Sebagai contoh, kopi Starbuck popular dimana-mana
karena mutunya, meskipun harganyacukup mahal. Key-Bee Toys menggunakan stratergi
pemasaran dengan mengkhususkan diri pada beberapa pilihan mainan bermutu tinggi,
dari pada bersaing dengan Wal-Mart, utnuk seluruh lini produk mainan yang ada.
Setiap perusahaan akan mencari keunggulan kompetitif yang bisa membedakan produk
mereka dengan produk pesaing. Berikut adalah beberapa metode umum yang digunakan
untuk membedakan produk :
1. Desain produk yang unik. Berbagai karakteristik dapat membuat satu produk
lebih baik dibandingkan produk lain, termasuk diantaranya keamanan, keandalan,
dan kemudahan penggunaan. Tidak hanya produk saja, ini juga dapat
membedakan bentuk jasa. Seperti halnya perusahaan yang memproduksi produk
dengan desain yang unik, perusahaan jasa pun berusaha untuk mengembangkan
jasa yang unik. Sebegaian besar jasa dapat diebdakan melalui ketepatan waktu
dan efisiensi. Perusahaan yang memberikan jasa kepada pelanggan secara tepat
waktu dan harga yang terjangkau memiliki peluang cukup besar untuk meraih
kesuksesan.
2. Kemasan yang unik. Strategi pengemasan menentukan kesuksesan atau
kegagalan sebuah produk, terutama bagi produk-produk yang tingkat mutunya
tidak berbeda jauh. Sebagai usaha untuk membedakan diri mereka dari pesaing,
beberapa perusahaan mengemas ulang berbagai macam produk-produk bahan
makanan dalam wadah yang tidak mudah pecah atau dapat dibuang dengan
mudah. Kemasan juga dapat menjadi media iklan. Sebagai contoh, banyak
produk makanan seperti microwave dinner dikemas dengan cara pembuatan
dibagian luarnya. Cara pembuatan ini juga menunjukkan betapa mudahnya
makanan tersebut disajikan. Kemasan juga menginformasikan kepaada
konsukmen akan kandungan gizi atau kehigenisannya. Iklan pada kemasan bisa
jadi merupakan faktor kunci yang mendorong konsumen membeli sebuah produk
3. Merek yang unik. Pemberian merek adalah salah satu metode
mengidentifikasikan produk dan membedakannya dari produk-produk pesaing.
Mereka pada umumnya dilambangkan oleh satu nama dan symbol. Merek dagang
adalah bentuk identifikasi suatu merek yang secara hukum dilindungi
pernggunaannya oleh perusahaan-perusahaan lain. Beberapa merek dagang telah
menjadi begitu umum sehingga mereka mencerminkan produk itu sendiri.
Sebagai contoh, “Coke” sering kali digunakan untuk menyebut semua jenis
minuman cola dan “Kleenex” sering kali digunakan untuk meneybut semua jenis
tisu pembersih wajah.
E. Strategi Penentuan Harga
Perusahaan dalam menentukan harga-harga produknya akan mempertimbangkan hal-hal
sebagai berikut :
 Biaya produksi
 Pasokan persediaan
 Harga pesaing
1. Penentuan harga berdasarkan biaya produksi
Beberapa perusahaan menentukan harga sebuah produk dengan mengestimasikan
biaya produksi per unit produk dan kemudian menambahkan sejumlah margin
metode penentuan harga produk ini umumnya disebut dengan penentuan harga
berbasis biaya. Jika metode ini digunakan, perusahaan juga harus memperhitungkan
seluruh biaya produksi yang terkait dengan pembuatan produk tersebut.
2. Penentuan harga berdasarkan pasokan persediaan
Beberapa keputusan penentuan harga berkaitan langsung dengan pasokan persediaan.
Sebagai contoh, perusahaan-perusahaan komputer seperti Apple pada umumnya
mengurangi harga komputer pribadi yang ada untuk menyediakan ruang bagi model-
model baru yang akan segera dipasarkan. Dealer mobil juga sering menggunakan
strategi itu. kebanyakan perusahaan manufaktur dan paritel cenderung mengurangi
harga disaat mereka merasa perlu mengurangi persediaan.
3. Penentuan harga berdasarkan harha pesaing
Perusahaan biasanya mempertimbangkan harga pesaing ketika menentukan harga
produk-produknya. Perusahaan-perusahaan tersebut dapat menggunakan berbagai
strategi penentuan harga untuk berkompetisi dengan produk-produk lain seperti :
 Penentuan harga penetrasi, yaitu strategi menentukan harga yang lebih
rendah dari pada harga poduk-produk pesaing untuk dapat menembus pasar.
 Penentu harga defensive, yaitu strategi menurunkan harga produk untuk
mempertahankan pangsa pasar.
4. Contoh penentuan harga sebuah produk
5. Titik impas
Titik impas adalah jumlah unti dimana total pendapatan sama dengan total biaya.
Untuk setiap jumlah di bawah titik impas, total biaya pasti melebihi total pendapatan.
Untuk setiap jumlah di atas titik impas, total pendapatan pasti melebihi total biaya.
Titik impas dapat dihitung dengan pertama kali memperkirakan margin kontribusi,
yaitu perbedaan antara harga dan biaya variabel per unit.
6. Penentuan harga produk-produk berbasis teknologi
Seiring dengan meningkatnya penerapan teknologi informasi ke dalam produk,
perusahaan-perusahaan manufaktur harus memikirkan ulang strategi tradisional
penentuan harganya. Pada umumnya, sebagian besar biaya-biaya produk berasal dari
tenaga kerja dan bahan baku . hal ini artinya, biaya variabel dari setiap unit yang
diproduksi menjadi faktor yang sangat penting dalam keputusan penentuan harga..
F. Keputusan Penentuan Harga Tambahan
1. Pemberian diskon
Oleh karena beberapa pelanggan bersedia untuk membayar sebuah produk dengan
harga yang lebih tinggi dibanding pelanggan yang lain, sebuah perusahaan dapat
mencoba untuk mengenakan harga yang berbeda pula. Pemberian diskon
memungkinkan perusahaan menarik pelanggan yang lebih memperhitungkan harga,
sementara membebankan harga yang lebih tinggi untuk pelanggan-pelanggan lain
yang kurang memperhitungkan harga.
2. Harga obral
Banyak perusahaan menggunakan harga obral sebagai salah satu cara untuk memberi
diskon kepada para pelangggan yang melakukan pembelian hanya jika terdapat
pengurangan harga. Sebagai contoh, toko-toko ritel cenderung mengobral sebagian
produknya pada minggu-minggu tertentu. Strategi ini tidak hanya untuk menarik
pelanggan yang sebelumnya tidak memiliki keinginan membeli produk-produk
tersebut pada harga penuh, melainkan untuk mendorong mereka agar membeli
produk-produk lain selagi mereka masih berada dalam toko.
3. Persyaratan kredit
Perusahaan dalam persyaratan kredit dapat memengaruhi penjualan sebuah
perusahaan. Jadi, perusahaan dapat mengubah persyaratan kreditnya sebagai salah
satu sarana pemasaran.

Anda mungkin juga menyukai