Anda di halaman 1dari 32

MAKALAH

Kejujuran dan Kesediaan Siswa Kelas 9 SMP Kolese


Kanisius Tahun Ajaran 2021-2022 dalam Mengerjakan
Tugas

Disusun oleh :

Christian Hendra Hartimin | 91 | 4

Farrel Alexander Rumate | 91 | 9

Gregory Josh Adrianto | 91 | 14

Mesa Natadenta | 91 | 19

Rafael Adhitya Putra Kusuma | 91 | 24

William John Widjaja | 91 | 29

SMP KOLESE KANISIUS JAKARTA

TAHUN AJARAN 2021/2022


KATA PENGANTAR

Puji Syukur Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat, bimbingan, dan karunia yang
telah diberikan selama proses pengerjaan makalah ini yang berjudul “Kejujuran dan Kesediaan
Siswa Kelas 9 SMP Kolese Kanisius Tahun Ajaran 2021-2022 dalam Mengerjakan Tugas”
sehingga kami sebagai penulis dapat menyelesaikan tugas makalah IPS baik, lancar, dan tepat
waktu. Kelancaran dan kesuksesan makalah ini tentunya berasal berkat dan anugerah dari Tuhan
Yang Maha Esa.

Makalah yang berjudul “Kejujuran dan Kesediaan Siswa Kelas 9 SMP Kolese Kanisius
Tahun Ajaran 2021-2022 dalam Mengerjakan Tugas” ini menjadi suatu bentuk tanggung jawab
dari penyelesaian tugas dalam kegiatan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) pada mata pelajaran Ilmu
Pengetahuan Sosial (IPS). Makalah ini bertujuan untuk mendapatkan solusi dari masalah
kejujuran murid di SMP Kolese Kanisius. Selain itu, makalah berikut juga bertujuan untuk
memberikan perhatian lebih kepada para pembaca mengenai kesediaan atau kesiapan murid SMP
Kolese Kanisius dalam memilih kejujuran di era modern.

Kelancaran dan kesuksesan proses pembuatan makalah ini tentunya tidak luput dari
berbagai dorongan dan bantuan dari berbagai pihak. Maka dari itu kami sebagai penulis
mengucapkan terimakasih sebesar besarnya kepada berbagai pihak yang telah membantu:

1. Bapak Hendro Suciyanto, selaku guru utama mata pelajaran IPS kelas 9 yang telah
memberikan banyak bantuan serta bimbingan dalam menyelesaikan makalah kami.

2. Bapak/Ibu guru rumpun IPS dan PPKn yang telah ikut serta membimbing dan membantu
proses pembuatan makalah.

3. Seluruh Kanisian kelas 9 yang telah senantiasa membantu proses pengerjaan makalah kami
melalui pengisian kuesioner di Google Form.

Kami tentunya sangat menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan.
Maka dari itu kami memohon maaf sebesar-besarnya dan setulus-tulusnya atas segala
kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu kritik dan saran sangat kami terima untuk
membantu mengembangkan harapan lebih terhadap kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR ISI
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Perkembangan teknologi mempengaruhi cara pandangan dan cara berpikir setiap


manusia di Bumi. Di Zaman Modern ini dengan banyaknya perubahan yang terjadi baik
secara sosial ekonomi, teknologi, dan terutama budaya juga mempengaruhi kehidupan
orang-orang biasa yang mempunyai akses ke internet dimana banyak orang dari segala
penjuru dunia terkoneksi dan dapat berkomunikasi bersama, maka kita harus berperilaku
positif dalam menjaga interaksi yang saling mendukung sesama.

Kejujuran merupakan sikap dasar yang menunjukkan tingkat moralitas seseorang.


Seseorang biasanya dinilai berkualitas dan berintegritas dari seberapa tinggi nilai-nilai
kejujuran termanifestasi dalam dirinya. Kejujuran adalah bab pertama dalam buku
kebijaksanaan - Thomas Jefferson. Makna tersebut mendefinisikan kejujuran merupakan
hal pertama yang ada didalam kehidupan kita. Semua keputusan bijak yang kita lakukan
kelak berasal dari kejujuran yang kita lakukan. Kejujuran membawakan kehormatan
terhadap orang yang menjadi pelaku kita. Kejujuran menjadi muka seseorang terhadap
orang lain. Kebohongan yang seakan-akan terungkapkan kepada pelaku akan kemudian
memberikan persepsi baru terhadap orang tersebut. Dampak negatif yang kemudian
keluar menyebabkan kita menjadi semakin jauh dari kebaikan dan kedamaian.
Conscience seorang Kanisian benar-benar diuji dalam peristiwa sulit, dimana kita bisa
berbuat bohong untuk mendapatkan apa yang kita ingin miliki. Akan tetapi, pengajaran
4C 1L menyebabkan para Kanisian untuk bersikap sadar dan terbuka atas segala hal yang
memungkinkan mereka untuk bersikap egois atau lebih mementingkan kepentingan diri
sendiri diatas kepentingan orang banyak..

Peristiwa ketidakjujuran seringkali terjadi dalam kehidupan sosial manusia.


Kejujuran seorang Kanisian dapat diuji pada saat mengerjakan tugasnya yang dikerjakan
secara individual atau kelompok. Namun dalam penelitian ini, kami akan menguji
kesediaan dan kejujuran seorang Kanisian SMP Kolese Kanisius saat mengerjakan
tugasnya. Dalam skenario tertentu, seseorang dapat melakukan plagiarisme secara
besar-besaran dan menyontek pekerjaan temannya. Disini kami akan melihat bagaimana
kemampuan seorang Kanisian untuk memiliki Conscience yang benar dan melakukan
proses pembelajaran dengan lancar dan jujur.

Semua penjelasan diatas merupakan alasan atau latar belakang pemilihan tema
penelitian kami. Kami seakan-akan merasa prihatin dengan kemampuan seorang Kanisian
dalam menjaga hati nuraninya dalam era modern atau globalisasi. Melalui proses
pengerjaan tugas, kami dapat mengetahui fakta atau kenyataan yang dimiliki oleh Siswa
Kanisian.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan masalah-masalah yang telah dijelaskan pada latar belakang makalah


berikut, dapat disimpulkan terdapat beberapa pertanyaan untuk mempermudah proses
pembahasan dalam makalah ini. Permasalahan tersebut adalah :

1.2.1. Apakah para Siswa Kelas 9 SMP Kolese Kanisius Tahun Ajaran 2021-2022
sudah menerapkan 4C1L dalam kehidupan sehari-hari mereka ?

1.2.2. Seberapa penting Conscience dan kejujuran dalam kehidupan para Siswa Kelas
9 SMP Kolese Kanisius Tahun Ajaran 2021-2022 ?

1.2.3. Apakah para Siswa Kelas 9 SMP Kolese Kanisius Tahun Ajaran 2021-2022
sudah menerapkan kejujuran dengan baik saat mengerjakan tugas-tugas yang
telah diberikan ?

1.2.4. Apa saja solusi yang bisa kita berikan agar para Siswa Kelas 9 SMP Kolese
Kanisius Tahun Ajaran 2021-2022 bisa menerapkan kejujuran secara lebih
dalam kehidupan mereka ?
1.3. Tujuan Makalah

1.3.1. Mengetahui apakah Kanisian telah menerapkan 4C1L dalam kehidupan Siswa
Kelas 9 SMP Kolese Kanisius Tahun Ajaran 2021-2022.

1.3.2. Mendeskripsikan kepentingan conscience yang membuahkan suatu kejujuran


yang dimiliki seorang Siswa Kelas 9 SMP Kolese Kanisius Tahun Ajaran
2021-2022.

1.3.3. Mengetahui tingkat kejujuran Siswa Kelas 9 SMP Kolese Kanisius Tahun
Ajaran 2021-2022 pada kehidupan sehari-hari mereka.

1.3.4. Mendapatkan kemampuan untuk mendeskripsikan solusi yang diharapkan Siswa


Kelas 9 SMP Kolese Kanisius Tahun Ajaran 2021-2022 miliki untuk
memperbaiki masalah kejujuran dan kesediaan mereka di dalam era modern ini.

1.4. Pembatasan Masalah

1.4.1. Kejujuran dan kesediaan dalam penelitian ini hanya dibatasi pada tingkat
kejujuran dan kesediaan yang dimiliki Siswa Kelas 9 SMP Kolese Kanisius
Tahun Ajaran 2021-2022 terhadap kemampuannya saat mengerjakan tugas.

1.4.2. Kesediaan yang dimaksud adalah kesanggupan yang dimiliki Siswa Kelas 9
SMP Kolese Kanisius Tahun Ajaran 2021-2022 dalam menolak ketidakjujuran
mereka dalam mengerjakan suatu tugas.

1.4.3. Kejujuran yang dimaksud adalah kemampuan seorang Siswa Kelas 9 SMP
Kolese Kanisius Tahun Ajaran 2021-2022 dalam memilih kejujuran saat
mengerjakan tugasnya.

1.4.4. Penelitian ini hanya dilakukan selama proses pengerjaan tugas makalah
sederhana perubahan sosial di pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial yang diajarkan
oleh Bpk.Hendro Suciyanto.

1.4.5. Penelitian ini dilakukan secara kualitatif dengan melakukan pengumpulan data
melalui kuesioner dalam bentuk google forms yang diberikan kepada para
Siswa Kelas 9 SMP Kolese Kanisius Tahun Ajaran 2021-2022, sehingga data
yang akan dikumpulkan berupa kalimat yang berisi jawaban dari
pertanyaan-pertanyaan questioner
BAB 2

PEMBAHASAN

2.1. Teori yang Mendasari Permasalahan

2.1.1. Kejujuran

Menurut Mustari (2011 : 13 - 15) jujur adalah suatu perilaku yang


didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang dapat dipercaya
dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan, baik kepada dirinya atau orang lain.
Jujur merupakan suatu karakter moral yang mempunyai sifat-sifat positif dan
mulia seperti integritas, penuh kesabaran, dan lurus sekaligus tidak berbohong,
curang, ataupun mencuri.

Menurut Purnama dikutip oleh Puspita (2012 : 74) Jujur adalah sikap
yang harus dimiliki oleh setiap orang. Tanpa adanya kejujuran tindakan
korupsi, kolusi dan nepotisme akan tetap ada. Jujur sebagai sebuah nilai,
merupakan keputusan seseorang untuk mengungkapkan bahwa realitas yang
ada tidak dimanipulasi dengan cara-cara berbohong atau menipu orang lain
untuk keuntungan dirinya.

Menurut Dharma Kesuma dkk (2012: 16), pengertian jujur adalah suatu
keputusan yang dimiliki seseorang dalam mengungkapkan perasaannya,
kata-kata, dan perbuatannya, bahwa kenyataan yang ada benar-benar terjadi
dan tidak dimanipulasi dengan cara meniru atau berbohong agar mendapatkan
keuntungan untuk dirinya sendiri.

Sehingga, dapat disimpulkan bahwa kejujuran merupakan hal yang


penting untuk dimiliki seseorang. Kejujuran dapat dicerminkan sebagai suatu
reputasi seseorang terhadap orang lain dalam menguji kejujuran. Seseorang
bisa dengan cepat tidak mempercayai orang tersebut karena perilakunya yang
tidak jujur. Kejujuran disimpulkan sebagai suatu karakter moral dan sifat
positif yang memiliki hubungannya dengan persaudaraan.
2.1.2. Kesediaan

Ruhimat Toto (2011: 87) menyatakan guru hendaknya membuat


pembelajaran yang lebih inovatif sehingga mendorong siswa untuk belajar lebih
optimal baik di dalam kelas maupun di luar kelas sesuai dengan kurikulum.
Untuk menciptakan suasana pembelajaran kondusif dan menyenangkan perlu
adanya pengemasan model pendekatan pembelajaran yang menarik. Peserta
didik tidak merasa terbebani oleh materi ajar yang harus dikuasai.

Menurut Slameto (2003) “Kesiapan adalah keseluruhan kondisi seseorang


atau individu yang membuatnya siap untuk memberikan respon atau jawaban di
dalam cara tertentu terhadap suatu situasi dan kondisi yang dihadapi”.

Siswa diminta untuk mempersiapkan melalui kesediaan dan kesiapannya,


baik kekuatan fisik maupun mental agar bisa selalu bersedia untuk mengikuti
kegiatan belajar-mengajar dan terus berinteraksi di lingkungan sekolah mereka
dengan menghadapi siswa dengan baik dan mencoba untuk memberikan
pelajaran dan kenyamanan yang sebaik mungkin agar mereka merasa betah dan
tetap mengikuti sekolah dan pembelajaran sekolah.

2.1.3. Tugas

Menurut Dale Yoder dalam moekijat (1998), “The Term Task is frequently
used to describe one portion or element in a job” dimana tugas dipakai untuk
mengembangkan suatu unsur atau satu bagian dalam sebuah jabatan.

Definisi tugas menurut para ahli, yaitu Dale Yoder dalam Moekijat
(1998:9), Tugas digunakan untuk mengembangkan satu bagian atau satu unsur
dalam suatu jabatan.

Stone dalam Moekijat (1998:10), mengemukakan bahwa suatu tugas


merupakan suatu kegiatan pekerjaan khusus yang dilakukan untuk mencapai
suatu tujuan tertentu. Definisi lainnya yang menilai bahwa tugas merupakan
suatu kegiatan spesifik yang dijalankan dalam organisasi yaitu menurut John &
Mary Miner dalam Moekijat (1998:10), menyatakan bahwa tugas adalah
kegiatan pekerjaan tertentu yang dilakukan untuk suatu tujuan khusus.
Pengertian fungsi menurut Kamus Lengkap Bahasa Indonesia merupakan
kegunaan suatu hal, daya guna serta pekerjaan yang dilakukan.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa Tugas Siswa Kelas 9 SMP Kolese


Kanisius Tahun Ajaran 2021-2022 adalah suatu pekerjaan Siswa Kelas 9 SMP
Kolese Kanisius Tahun Ajaran 2021-2022 yang dilakukan untuk suatu tujuan
khusus. Selain itu, juga bisa diartikan sebagai sesuatu yang digunakan untuk
mengembangkan satu bagian atau satu unsur sebagai seorang Siswa Kelas 9
SMP Kolese Kanisius Tahun Ajaran 2021-2022 .

2.1.4. Siswa

Pengertian siswa dalam Kamus Bahasa Indonesia adalah orang/anak yang


sedang berguru (belajar, bersekolah). Menurut Prof. Dr. Shafique Ali Khan
(2005) pengertian siswa adalah orang yang datang ke suatu lembaga untuk
memperoleh atau mempelajari beberapa tipe pendidikan. Sedangkan menurut
Daradjat (1995) siswa adalah pribadi yang “unik” yang mempunyai potensi dan
mengalami proses berkembang. Dalam proses berkembang itu siswa
membutuhkan bantuan yang sifat dan contohnya tidak ditentukan oleh guru
tetapi oleh anak itu sendiri, dalam suatu kehidupan bersama dengan
individu-individu yang lain.

Menurut Abu Ahmadi siswa adalah orang yang belum mencapai dewasa,
yang membutuhkan usaha, bantuan bimbingan dari orang lain yang telah
dewasa guna melaksanakan tugas sebagai salah satu makhluk Tuhan, sebagai
umat manusia, sebagai warga negara yang baik dan sebagai salah satu
masyarakat serta sebagai suatu pribadi atau individu, sedangkan menurut Ali
(2010) menyatakan bahwa siswa adalah mereka yang secara khusus diserahkan
oleh orang tua untuk mengikuti pembelajaran yang diselenggarakan disekolah
dengan tujuan untuk menjadi manusia yang memiliki pengetahuan,
berketrampilan, berpengalaman, berkepribadian, berakhlak dan mandiri.
Menurut Sardiman (2003), pengertian siswa adalah orang yang datang
kesekolah untuk memperoleh atau mempelajari beberapa tipe pendidikan. Pada
masa ini siswa mengalami berbagai perubahan, baik fisik maupun psikis. Selain
itu juga berubah secara kognitif dan mulai mampu berpikir abstrak seperti orang
dewasa. Pada periode ini pula remaja mulai melepaskan diri secara emosional
dari orang tua dalam rangka menjalankan peran sosialnya yang baru sebagai
orang dewasa. Masa ini secara global berlangsung antara usia 12-22 tahun.

Dapat disimpulkan bahwa definisi dari siswa Kelas 9 SMP Kolese


Kanisius Tahun Ajaran 2021-2022 adalah mereka yang pergi ke SMP Kolese
Kanisius Jakarta untuk mendapatkan sebuah bimbingan, ilmu, atau pendidikan
dari guru.

2.2. Hasil Pengamatan

Data sampel penelitian ini didapatkan melalui penyebaran kuesioner kepada para
Siswa Kelas 9 SMP Kolese Kanisius Tahun Ajaran 2021-2022 melalui media google
forms. Berdasarkan dari google form yang sudah disebarkan kepada Siswa Kelas 9 SMP
Kolese Kanisius Tahun Ajaran 2021-2022, terdapat 32 sampel yang sudah terkumpul.

2.2.1. Data Responden

2.2.1.1. Kelas
2.2.1.2. Absen

Dari 32 sampel yang sudah terkumpul, Kelas 91 merupakan kelas


dengan sampel terbanyak sebanyak 11 sampel atau sekitar 34,4 % dari 32
sampel, Kelas 95 merupakan kelas dengan sampel terbanyak kedua sebanyak 7
sampel atau sekitar 21,9 % dari 32 sampel, Kelas 92, 93 dan 94 masing masing
memiliki jumlah sampel yang sama sebanyak 4 sampel atau sekitar 12,5 % dari
32 sampel, sedangkan kelas 96 merupakan kelas dengan sampel paling sedikit
sebanyak 2 sampel atau sekitar 6,3% dari 32 sampel.

2.2.2. Data Sampel

2.2.2.1. Pertanyaan Pertama

Dari diagram responden pertanyaan pertama dapat diketahui bahwa 31


sampel atau sekitar 96,9 % dari 32 sampel menjawab bahwa mereka sudah
menerapkan 4C 1L dalam kehidupan sehari-hari, lalu tidak ada sampel yang
menjawab bahwa mereka belum menerapkan 4C 1L dalam kehidupan sehari
hari ataupun tidak mengetahui apa itu 4C 1L, dan ada 1 sampel atau sekitar 3,1
% dari 32 sampel yang menjawab sudah menerapkan 4C 1L namun tidak semua
nilai ada.

2.2.2.2. Pertanyaan Kedua

Dari diagram responden pertanyaan kedua dapat diketahui bahwa 28


sampel atau sekitar 87,5 % dari 32 sampel menjawab bahwa mereka selalu sadar
dan sedia untuk mengerjakan tugas, lalu tidak ada sampel yang menjawab
bahwa mereka selalu disuruh dan diingatkan oleh orang tua untuk mengerjakan
tugas, dan ada 4 sampel atau sekitar 12,5 % dari 32 sampel yang menjawab
bahwa kadang-kadang ingat dan sadar, namun terkadang lupa

2.2.2.3. Pertanyaan Ketiga

Dari diagram responden pertanyaan ketiga diketahui bahwa 29 sampel


atau sekitar 90,6 % dari 32 sampel menjawab bahwa mereka selalu mengerjakan
tugas dengan sungguh-sungguh dan totalitas, lalu tidak ada sampel yang
menjawab bahwa mereka tidak pernah mengerjakan tugas yang diberikan, dan
ada 3 sampel atau sekitar 9,4 % dari 32 sampel yang menjawab bahwa belum
mengerjakan semua tugas yang diberikan dengan sungguh-sungguh dan
totalitas.

2.3. Pembahasan

Dari hasil survey yang kelompok IPS 4 telah lakukan dengan metode penelitian
kuantitatif melalui kuesioner dengan media google form yang telah disebarkan melalui
WhatsApp dan Gmail. Sejak Senin tanggal 18 Oktober 2021 sampai Kamis tanggal 21
Oktober 2021, kami telah memperoleh data dari 32 responden yang telah mengisi survey.
Responden berasal dari kelas 91, 92, 93, 94, 95, dan 96. Dari 32 sampel yang sudah
terkumpul, Kelas 91 merupakan kelas dengan sampel terbanyak sebanyak 11 sampel atau
sekitar 34,4 % dari 32 sampel, Kelas 95 merupakan kelas dengan sampel terbanyak kedua
sebanyak 7 sampel atau sekitar 21,9 % dari 32 sampel, Kelas 92, 93 dan 94 masing
masing memiliki jumlah sampel yang sama sebanyak 4 sampel atau sekitar 12,5 % dari
32 sampel, sedangkan kelas 96 merupakan kelas dengan sampel paling sedikit sebanyak 2
sampel atau sekitar 6,3% dari 32 sampel.

Pada pertanyaan pertama, peneliti menginginkan data mengenai apakah kanisian


kelas 9 telah/sudah menerapkan 4C1L dalam kehidupan sehari-hari? Dari diagram
responden pertanyaan pertama dapat diketahui bahwa 31 sampel atau sekitar 96,9 % dari
32 sampel menjawab bahwa mereka sudah menerapkan 4C 1L dalam kehidupan
sehari-hari, lalu tidak ada sampel yang menjawab bahwa mereka belum menerapkan 4C
1L dalam kehidupan sehari hari ataupun tidak mengetahui apa itu 4C 1L, dan ada 1
sampel atau sekitar 3,1 % dari 32 sampel yang menjawab sudah menerapkan 4C 1L
namun tidak semua nilai ada.

Dari pertanyaan pertama bisa kita simpulkan bahwa kanisian dapat menerapkan
4C1L dalam kehidupannya sehari-hari. 4C1L merupakan semangat dasar kanisian dalam
melaksanakan kehidupannya sehari-hari. 4C1L terdiri atas Competence, Compassion,
Commitment, Conscience, dan 1L adalah Leadership. Hal ini mempersiapkan para
kanisian untuk menghadapi arus globalisasi dengan berbagai dampak yang diakibatkan.

Pada pertanyaan kedua, peneliti menginginkan data mengenai apakah selama


berada di SMP Kolese Kanisius, baik sebelum pandemi dan selama pandemi, apakah
kanisian siswa kelas 9 telah mengerjakan seluruh tugas atas kesadaran dan kesediaan diri
sendiri? Dari diagram responden pertanyaan kedua dapat diketahui bahwa 28 sampel atau
sekitar 87,5 % dari 32 sampel menjawab bahwa mereka selalu sadar dan sedia untuk
mengerjakan tugas, lalu tidak ada sampel yang menjawab bahwa mereka selalu disuruh
dan diingatkan oleh orang tua untuk mengerjakan tugas, dan ada 4 sampel atau sekitar
12,5 % dari 32 sampel yang menjawab bahwa kadang-kadang ingat dan sadar, namun
terkadang lupa.

Dari pertanyaan kedua, peneliti menyimpulkan bahwa kanisian memiliki


kesadaran dan kesediaan terhadap setiap tugas yang telah diberikan oleh guru namun
tidak menutup kemungkinan terhadap adanya kanisian yang tidak secara penuh memiliki
kesadaran dan kesediaan dalam mengerjakan tugas yang diberikan.

Pada pertanyaan ketiga, peneliti menginginkan data mengenai apakah kanisian


kelas 9 selalu menyelesaikan dan mengerjakan seluruh tugas yang diberikan dengan
sungguh-sungguh dan totalitas? Dari diagram responden pertanyaan ketiga diketahui
bahwa 29 sampel atau sekitar 90,6 % dari 32 sampel menjawab bahwa mereka selalu
mengerjakan tugas dengan sungguh-sungguh dan totalitas, lalu tidak ada sampel yang
menjawab bahwa mereka tidak pernah mengerjakan tugas yang diberikan, dan ada 3
sampel atau sekitar 9,4 % dari 32 sampel yang menjawab bahwa belum mengerjakan
semua tugas yang diberikan dengan sungguh-sungguh dan totalitas.

Dari pertanyaan ketiga, bisa disimpulkan bahwa kanisian selalu mengerjakan


semua tugas yang diberikan oleh guru dengan totalitas dan penuh kesungguhan hati.
Namun tidak menutup kemungkinan terhadap kanisian yang tidak secara totalitas dan
kesungguhan hati.

Melalui hasil survey yang telah diisi oleh responden yang terdiri dari Siswa SMP
Kolese Kanisius kelas 9 ta. 2021/2022 dapat disimpulkan bahwa kejujuran dan
ketersediaan kanisian kelas 9 sangat mempengaruhi produktivitas kanisian dalam
mengerjakan tugas yang telah diberikan. Mayoritas responden telah menerapkan 4C1L
dalam kehidupan mereka dan memiliki kesadaran akan tugas-tugas yang mereka miliki
dan totalitas dalam mengerjakannya.

Kami bisa menemukan hubungan antara dampak globalisasi dalam hal ini.
Dampak buruk globalisasi dalam bidang produktivitas kanisian dalam mengerjakan tugas
yang diberikan bisa diminimalisir dengan adanya pembekalan yang telah diberikan
sekolah melalui semangat dasar 4C1L yang diterapkan oleh murid. Sayangnya tidak
semua siswa bisa bertahan dari dampak buruk globalisasi. Perlu ada penekanan nilai-nilai
4C1L lebih lanjut kepada setiap kanisian untuk melawan dampak buruk ini.
BAB 3

PENUTUP

3.

3.1. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian berikut, dapat dinyatakan bahwa siswa kelas 9 pada SMP
Kolese Kanisius yang berada di tahun ajaran 2021- 2020 telah menerapkan semboyan
4C1L dalam kehidupan sehari-harinya. Pernyataan berikut dapat dibuktikan dari data
yang tersedia, dimana terdapat sejumlah 31 siswa dari 32 siswa total yang menyatakan
bahwa mereka sudah menerapkan semboyan 4C1L dalam kehidupan sehari-hari.
Sejumlah 1 siswa juga menjawab bahwa ia telah melaksanakan semboyan 4C1L dalam
kehidupan sehari-hari namun semua nilainya belum terlaksana. Siswa yang telah
melaksanakan semboyan 4C1L dalam kehidupan sehari-harinya maka secara tidak
langsung akan dapat menghadapi arus globalisasi yang semakin berkembang dengan
berbagai dampak yang diakibatkan. Conscience dan kejujuran dalam kehidupan para
Siswa Kelas 9 SMP Kolese Kanisius juga merupakan hal yang melekat pada siswa dalam
kelas 9 tahun ajaran 2021- 2022. Pernyataan berikut dapat dibuktikan dengan pertanyaan
kedua dan juga pertanyaan ketiga, dimana sangat banyak jumlah siswa kelas 9 pada SMP
Kolese Kanisius telah mengerjakan seluruh tugas atas kesadaran dan kesediaan diri
sendiri dan juga menyelesaikan dan mengerjakan seluruh tugas yang diberikan dengan
sungguh-sungguh dan totalitas. Maka, kejujuran dan ketersediaan siswa kelas 9 sangat
mempengaruhi produktivitas siswa dalam mengerjakan tugas yang telah diberikan.
Mayoritas responden telah menerapkan 4C1L dalam kehidupan mereka dan memiliki
kesadaran akan tugas-tugas yang mereka miliki dan totalitas dalam mengerjakannya.
Permasalahan berikut sama halnya seperti globalisasi, dimana dibutuhkan pembekalan
dalam globalisasi seperti semboyan 4C1L dalam rangka mencegah turunnya
produktivitas.
3.2. Saran

Berdasarkan penelitian berikut, terdapat beberapa saran yang dapat diberikan


kepada siswa-siswa terutama di SMP Kolese Kanisius. Pertama-tama, siswa harus selalu
menerapkan dan menjunjung tinggi nilai kejujuran. Hal ini dapat dicapai dengan
menjunjung tinggi nilai keadilan, kerja keras, dan juga kejujuran dalam mengerjakan
tugas-tugas yang diberikan. Hal ini juga dapat dicapai dengan bersikap aktif di ruang
belajar dan juga belajar dengan keras sehingga siswa dapat menjunjung nilai kejujuran
dengan lebih baik lagi.
LAMPIRAN

I. Hasil Pie Chart:

1. Apakah Kanisian kelas 9 telah/sudah menerapkan 4C1L dalam kehidupan


sehari-hari?

2. Selama berada di SMP Kolese Kanisius, baik sebelum pandemi dan selama pandemi,
apakah Kanisian siswa kelas 9 telah mengerjakan seluruh tugas atas kesadaran dan
kesediaan diri sendiri?
3. Apakah Kanisian kelas 9 selalu menyelesaikan dan mengerjakan seluruh tugas yang
diberikan dengan sungguh-sungguh dan totalitas?

II. Tabel Nomor Pengisi/Peserta

Tabel Nomor Pengisi/Peserta Kuisioner

No. Nama Kelas Absen NIS

001 Moses Juan Law 91 21 9236

002 Gerardo Nandavardhana Abdipranoto 94 10 9202

003 Alexander Gunawan 95 2 9137

004 Peter Coleson Chow 93 24 9131

005 Clarence Chayadi 91 5 9110

006 Karsten Soehartono 94 16 9127


007 Evangelo Krisliandre Jatmika 95 8 9171

008 Monza Rayyan kamesjwara 94 22 9178

009 Thomas Steven Ardririanto 91 28 9188

010 Moses Jaiden Kwan 93 21 9212

011 Agustinus Farrel Hanan 94 1 9136

012 Rafael Maximiliano 91 26 9247

013 Antonio Marcell Janova 91 2 9193

014 Karolus Marvelus Melko 95 15 9230

015 Pedro Suwarna Jonathan Pangaribuan 96 19 9243

016 Bonifasius Marcello Rahardja 95 3 9224

017 Emanuelle Craig Taruman 91 7 9197

018 Christopher Valiant Setyoputro 92 8 9194

019 Daryl Putra Budihardjo 95 5 9147

020 Vincentius Farrel Bhaskoro Setyanto 93 26 9190

021 Mario Joaquin Sianturi 91 18 9176

022 Mikael Ernest Susanto 91 20 9156


023 Dhammananda Justin Yu 93 6 9148

024 Louis Sebastian Andrew 91 17 9129

025 Edward Paskah Mulia Tambunan 92 12 9088

026 Bernardinus Fernando 91 3 9083

027 Phoenixius Kenneth Ryuta 96 20 9244

028 George Ernest Christian 95 10 9116

029 Jason Kamadjaja 95 11 9123

030 Nicholas Gunawan 91 23 9100

031 Nobuhiro Komatsuda 92 21 9181

III. Pertanyaan Pertama

1. Keterangan:

a. 1 = Ya, saya sudah menerapkan 4C1L dalam kehidupan sehari-hari

b. 2 = Tidak, saya belum menerapkan 4C1L dalam kehidupan sehari-hari

c. 3 = Saya tidak mengetahui apa itu 4C1L

d. 4 = Other (Pilihan lain)


No. Apakah Kanisian kelas 9 telah/sudah Bagi yang memilih poin 2, 3, ataupun
menerapkan 4C1L dalam kehidupan other, mengapa hal tersebut dapat terjadi?
sehari-hari? Jelaskan dengan singkat! Bagi yang
memilih poin 1 silahkan dilewatkan dan
tulis tanda (-)

001 1 -

002 1 -

003 1 -

004 1 -

005 1 -

006 1 -

007 1 -

008 1 -

009 1 -

010 1 -

011 1 -

012 1 -

013 1 -
014 1 -

015 1 -

016 1 -

017 1 -

018 1 -

019 1 -

020 1 -

021 1 -

022 1 -

023 1 -

024 1 -

025 1 -

026 1 -

027 1 -

028 4 Dikarenakan sebagai Kanisian adanya


kesadaran untuk melaksanakan hal
(Iya namun tidak semua nilai yang
tersebut namun tentunya untuk
ada) melaksanakan hal tersebut adalah hal yang
sulit sehingga tidak semua nilai bisa saya
lakukan

029 1 -

030 1 -

031 1 -

IV. Pertanyaan Kedua

1. Keterangan:

a. 1 = Ya, saya selalu sadar dan sedia untuk mengerjakan tugas

b. 2 = Belum, saya selalu disuruh dan diingatkan oleh orang tua untuk mengerjakan
tugas

c. 3 = Kadang-kadang, saya kadang-kadang ingat dan sadar, namun terkadang lupa

d. 4 = Other (Pilihan lain)

No. Apakah Kanisian kelas 9 telah/sudah Bagi yang memilih poin 2, 3, ataupun
menerapkan 4C1L dalam kehidupan other, mengapa hal tersebut dapat terjadi?
sehari-hari? Jelaskan dengan singkat! Bagi yang
memilih poin 1 silahkan dilewatkan dan
tulis tanda (-)

001 1 -

002 1 -
003 1 -

004 1 -

005 1 -

006 1 -

007 1 -

008 1 -

009 1 -

010 1 -

011 1 -

012 1 -

013 1 -

014 1 -

015 1 -

016 1 -

017 3 Saya terkadang lupa karena memang saya


orangnya pelupa
018 1 -

019 3 Mayoritas karena lupa waktu

020 1 -

021 1 -

022 1 -

023 1 -

024 1 -

025 1 -

026 1 -

027 1 -

028 3 Saya yang memiliki niat untuk


mengerjakan semua tugas dengan baik,
disiplin dan tanggung jawab tentunya
membuat saya selalu mengerjakan tugas
dengan baik namun terkadang saya lupa
dengan adanya tugas sehingga bisa tidak
mengumpulkan atau terlambat

029 1 -

030 3 Karena fokusnya terpecah dengan hal-hal


lain diluar tugas yang beberapa penting
namun beberapa hanya senang dilakukan

031 1 -

V. Pertanyaan Ketiga

1. Keterangan:

a. 1 = Ya, saya selalu mengerjakan semua tugas dengan sungguh-sungguh dan


totalitas

b. 2 = Belum, saya belum mengerjakan semua tugas yang diberikan dengan


sungguh-sungguh dan totalitas

c. 3 = Saya tidak pernah mengerjakan tugas yang diberikan

d. 4 = Other (Pilihan lain)

No. Apakah Kanisian kelas 9 telah/sudah Bagi yang memilih poin 2, 3, ataupun
menerapkan 4C1L dalam kehidupan other, mengapa hal tersebut dapat terjadi?
sehari-hari? Jelaskan dengan singkat! Bagi yang
memilih poin 1 silahkan dilewatkan dan
tulis tanda (-)

001 1 -

002 1 -

003 1 -

004 1 -
005 1 -

006 1 -

007 1 -

008 1 -

009 1 -

010 1 -

011 1 -

012 1 -

013 1 -

014 1 -

015 1 -

016 1 -

017 1 -

018 1 -

019 1 -

020 1 -
021 1 -

022 1 -

023 1 -

024 1 -

025 1 -

026 1 -

027 1 -

028 2 Saya memiliki keinginan namun sulit


untuk dilaksanakan secara konsisten

029 2 Karena kadang kadang masih mager dan


malas untuk mengerjakan

030 2 Karena terdistraksi dengan hal-hal lain


yang tidak memiliki hubungan

031 1 -

VI. Link-Link

No. Judul Link


1. Google Form Hasil Kuesioner https://docs.google.com/forms/d/1rdhHbr
S_ydmKM1j3EyjnQpeCgOW3I8Z4qTo9
_sZwG3M/edit#responses

2. Google Sheets Hasil Kuesioner https://docs.google.com/spreadsheets/d/1


cb1u4GFU7TCHQiapR8h43egIdTZsMb
7pNWVVFGzdPxQ/edit?resourcekey#gi
d=1829289593

DAFTAR PUSTAKA
1. Daviq Chairil Syah, R.R. (2016), Metode dan Teknik Mengajarkan Kejujuran pada Anak
sejak Usia Dini, Prodi PG PAUD FKIP Universitas Riau
https://media.neliti.com/media/publications/165135-ID-none.pdf

2. Astrella Janice, (2015), Studi Tentang Pelaksanaan Tugas dan fungsi badan
pemberdayaan masyarakat Desa (BPMD) dalam pembangunan desa di desa Tanjung
Lapang Kecamatan Malinau Barat Kabupaten Malinau, Journal Ilmu Pemerintah
https://ejournal.ip.fisip-unmul.ac.id/site/wp-content/uploads/2015/10/JURNAL%20ELL
A%20(10-13-15-11-03-27).pdf

3. Pengertian Tugas, fungsi, kelebihan dan kelemahan


https://www.jatikom.com/pengertian-tugas-terlengkap/

4. http://repository.uma.ac.id/bitstream/123456789/633/5/108600171_file5.pdf

5. M. Prawiro (2019), Pengertian Jujur : arti, manfaat, jenis, dan contoh perilaku jujur,
Maxmonroe.com,
https://www.maxmanroe.com/vid/sosial/pengertian-jujur.html

6. http://e-journal.uajy.ac.id/4009/3/2TS13290.pdf

Anda mungkin juga menyukai