Jasa Jasa
No Uraian Total Keterangan
Sarana Pelayanan
1. Biaya makanan padat KLS I/VIP 25550 5950 31500 Per porsi
3. Biaya makanan saring KLS I/VIP 17550 3950 21500 Per porsi
4. Biaya makan saring KLS II/III 14550 3950 18500 Per porsi
Spesifik malnutrisi
dewasa
21100 2000 23100 Per porsi
kekurangan
glutamin
Spesifik minimum
serbuk untuk anak 1-5 13000 2000 15000 Per porsi
thn.
Standar makanan yang ditetapkan di instalasi gizi RSUD Praya ada tiga
macam yaitu :
Berat/ Pembagia
No Nama Bahan Frekuensi Santuan Keterangan
Porsi n/hari
1 Beras 100 3 300 Gram
2 Telur 1 1 1 Btr
Atau daging
3 Daging Ayam 70 1 70 Gram
ikan
Atau daging
4 Daging Sapi 40 1 40 Gram
ikan
5 Sayuran 75 3 225 Gram
(VIP dan Kls
6 Buah 100 1 100 Gram
I) 2x
7 Tahu 50 1 50 Gram
8 Tempe 25 2 50 Gram
Khusus
9 Kacang Hijau 25 1 25 Gram
Kelas 3
10 Minyak 10 3 30 Gram
11 Gula Pasir 15 1 15 Gram
12 Gula Merah 20 1 20 Gram
Khusus VIP,
13 Kue 1 1 1 Buah Kls I, II (Kls
III 3 kl/mgg)
Khusus VIP,
14 Teh Manis 1 1 1 Gls
Kls I, II
15 Bumbu/Santan 1 6 6 Kl
Catatan :
Buah VIP : Apel, Anggur, Melon, Semangka, Pisang, Pepaya, Kelengkeng,
Jeruk, dll.
Jenis produksi menu saat ini digunakan untuk semua kelas baik keals VIP,
I, II, dan III. Sedangkan yang membedakannya adalah cara penyajian dan
snack, dimana pasien kelas VIP dan I disajikan menggunakan kotak dan pasien
kelas II dan III disajikan menggunakan mika.
Adapun contoh menu reguler yang digunakan di Instalasi Gizi RSUD
Praya.
Tabel 3. Salah Satu Contoh Menu Hari III
WAKTU MENU BAHAN MAKANAN BERAT (g)
Nasi putih Beras putih giling 100
Telur ceplok saus Telur ayam 50
bawang bombay Minyak 1,5
Tempe 25
Cabe merah 3
Bawang putih 2
Tempe bumbu merah
Terasi 0,3
Tomat 4
Pagi
Minyak 2,5
(06.30)
Kembang kool 25
Wortel 25
Labu siam 25
Tumis kembang kool, Bawang merah 2
wortel, labu siam Bawang putih 1,5
Cabe merah 2,5
Tomat 3
Minyak 9
Tepung terigu
Telur
Snack Brownis Mentega
Gula pasir
Coklat
Nasi
Beras giling mentah 100
putih/lembek/bubur
Semur daging Daging sapi 40
Tahu 50
Tempe 25
Sambal goreng tahu Cabe merah 3
tempe Bawang putih 2
Tomat 4
Siang
Minyak 5
(11.30)
Wortel 25
Buncis 25
Kentang 25
Sop sayuran Bawang merah 1,25
Bawang putih 1,25
Bawang bombay 1,25
Merica 0,6
Buah Pisang hijau 50
Nasi
Beras giling mentah 100
putih/lembek/bubur
Daging ayam 70
Tomat 4
Minyak 6,3
Ayam goreng pelecing
Cabe merah 3
Sore Bawang putih 2
(17.30) Terasi 0,3
Tempe bacem Tempe 25
Kecipir 40
Bening kecipir kacang Kacang panjang 35
panjang Bawang merah 1
Bawang putih 0,75
Buah Pepaya 100
Nilai Gizi :
Energi : 2136,4 Kkal
Protein : 75,5 gram
Lemak : 65,8 gram
Karbohidrat : 307,7 gram
Berat/ Pembagia
No Nama Bahan Frekuensi Santuan
Porsi n sehari
1 Bubur 900 3 300 Gram
2 Daging sapi 40 1 40 Gram
3 Daging Ayam 70 1 70 Gram
4 Telur Ayam 50 1 1 Btr
5 Tempe 50 2 25 Gram
6 Tahu 50 1 50 Gram
5 Sayuran 225 3 75 Gram
6 Buah Pisang 100 1 100 Gram
7 Buah pepaya 100 1 100 Gram
8 Kacang Hijau 25 1 25 Gram
9 Minyak 30 3 10 Gram
10 Gula Pasir 20 1 20 Gram
11 Gula Merah 10 1 10 Gram
12 Bumbu/Santan 15 1 15 Kl
Tabel kapasitas pasien berdasarkan jenis diet dan kelas perawatan pada
hari Kamis, tanggal 4 November 2021. Untuk mengetahui jumlah produksi
sehari yang keluar dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel. 6 Kapasitas Pasien Berdasarkan Jenis Diet dan Kelas Perawatan
RUANGAN
Tunjung Tunjung
Bersalin/nifas Anak Bedah jml
Bentuk Diet VIP Kls I ICU RIC IGD Laki Wanita
VIP II III II III II III II III II III
PAGI
Makanan Biasa 2 3 4 1 20 2 1 1 2 2 7 45
Makanan Lunak 1 1 2 3 2 3 1 4 3 1 7 28
Makanan Saring 1 1 1 1 4
Makanan Cair 1 4 1 2 8
Sonde 0
Jumlah 3 5 6 4 3 1 22 2 5 3 7 1 7 1 15 85
SIANG
Makanan Biasa 3 2 4 1 18 2 3 2 2 1 2 8 48
Makanan Lunak 1 1 4 2 8 1 4 1 8 30
Makanan Saring 1 1 2
Makanan Cair 4 1 3 1 3 12
Sonde 0
Jumlah 4 2 5 4 5 1 0 20 2 6 2 12 2 9 1 17 92
MALAM
Makanan Biasa 3 2 4 1 18 2 3 2 2 1 2 8 48
Makanan Lunak 1 1 4 2 8 1 4 1 8 30
Makanan Saring 1 1 1 3
Makanan Cair 4 1 3 1 3 12
Sonde 0
Jumlah 4 2 5 4 5 1 0 20 2 7 2 12 2 9 1 17 93
C. Ketenagaan
Pelayanan gizi yang baik menjadi salah satu penunjang rumah sakit dalam
penilaian standar akreditasi untuk menjamin keselamatan pasien yang mengacu
pada The Joint Comission International (JCI) for Hospital Accreditation. Semakin baik
pelayanan gizi yang diberikan maka semakin baik pula standar akreditasi rumah
sakit tersebut. Hal ini dapat terlaksana bila tersedia tenaga gizi yang professional
dalam memberikan pelayanan gizi. Profesionalisme tenaga gizi dalam memberikan
pelayanan gizi diatur berdasarkan Permenkes No 26 tahun 2013, tentang
Penyelenggaraan Pekerjaan dan Praktik Tenaga Gizi. Dalam upaya menjamin
pelaksanaan pelayanan gizi yang optimal di rumah sakit diperlukan adanya standar
kebutuhan tenaga gizi secara lebih rinci yang memuat jenis dan jumlah tenaga gizi
(PGRS, 2013).
Jenis ketenagaan yang berada di Instalasi Gizi RSUD Praya dapat dilihat pada
tabel 7 dibawah ini :
Tenaga Kerja
No Kategori SDM yang Tersedia di
Instalasi Gizi
5. Penyaji
Hasil perhitungan jumlah ketenagaan yang seharusnya ada di Unit Gizi RSUD
Praya dengan menggunakan rumus ISN (Indicator Of Staffing Needs) dapat dilihat
pada tabel 8 dibawah ini :
5. Penyaji
Kesimpulan : Jumlah pelaksana asuhan gizi rawat inap yang dibutuhkan yaitu 8
orang sedangkan pelaksana asuhan gizi rawat inap yang tersedia di instalasi gizi
yaitu 4 (tim) dimana masing-masing tim yaitu 2 orang sehingga masih kurang 2 orang
untuk memenuhi kebutuhan pada perhitungan.
1× 7× 365 2.555
= = =1,3(1 orang)
1.974 1.974
Kesimpulan : Jumlah kepala instalasi gizi, kepala unit, coordinator rawat inap,
coordinator rawat jalan dan logistic yang dibutuhkan yaitu 1 orang sedangkan yang
tersedia masing-masing 1 orang sehingga sudah terpenuhi.
4. Kebutuhan juru masak
A : Cuti tahunan 12 hari
B : Hari libur nasional 17 hari
C : Libur hari minggu dalam setahun 52 hari
D : Ketidakhadiran kerja 2 hari
E : Waktu kerja sehari 12 jam sehari
Beban kerja = (365 – (A + B + C + D)) × E
= (365 – (12 + 17 + 52 + 2)) × 7 jam
= (365 – 83) × 7 jam
= 282 × 7 jam
= 1.974 jam
Kebutuhan juru masak =
Tenaga
Kerja yang
No Kategori SDM Perhitungan ISN
Tersedia di
Instalasi Gizi
Tenaga pelaksana
6. asuhan gizi rawat inap 8 orang 10 orang
10. Penyaji
D. Produksi Makanan
Kegiatan produksi makanan dimulai dari tahap pengadaan bahan makanan
sampai penyaluran bahan makanan.
1. Pengadaan Bahan
Pengadaan bahan makanan meliputi penetapan spesifikasi bahan makanan,
perhitungan harga makanan, pemesanan dan pembelian bahan makanan, dan
melakukan survey pasar (PGRS, 2013).
a. Penetapan spesifikasi
Spesifikasi bahan makanan adalah standar bahan makanan yang
ditetapkan oleh unit gizi sesuai dengan ukuran, bentuk, penampilan, dan
kualitas bahan makanan
b. Pemesanan bahan makanan
Pemesanan bahan makanan adalah penyusunan permintaan bahan
makanan berdasarkan pedoman menu dan rata-rata jumlah konsumen yang
dilayani sesuai periode pemesanan yang ditetapkan dengan tujuan
tersedianya daftar pesanan bahan makanan sesuai menu, waktu pemesanan,
standar porsi bahan makanan dan spesifikasi yang ditetapkan.
2. Pembelian bahan makanan
Pembelian bahan makanan merupakan serangkaian kegiatan penyediaan
macam, jumlah, spesifikasi bahan makanan untuk memenuhi kebutuhan
konsumen sesuai ketentuan atau kebijakan yang berlaku. Sistem pembelian
yang sering dilakukan antara lain :
a. Pembelian langsung ke pasar
b. Pembelian dengan musyawarah
c. Pembelian yang akan datang
d. Pembelian tanpa tanda tangan
e. Pembelian melalui pelelangan
3. Penerimaan bahan makanan
Penerimaan bahan makanan adalah suatu kegiatan yang meliputi
memeriksa, meneliti, mencatat, memutuskan dan melaporkan tentang macam
dan jumlah bahan makanan sesuai dengan pesanan dan spesifikasi yang telah di
tetapkan, serta waktu penerimaannya dengan tujuan diterimanya bahan
makanan sesuai dengan daftar pesanan, waktu pesan dan spesifikasi yang
ditetapkan.
4. Penyimpanan bahan makanan
Penyimpanan bahan makanan adalah suatu tata cara menata, menyimpan,
memelihara jumlah kualiatas, dan keamanan makanan kering dan segar di
gudang bahan makanan kering dan dingin dengan tujuan tersedianya bahan
makanan yang siap digunakan dalam jumlah dan kualitas.
5. Penyaluran bahan makanan
Penyaluran bahan makanan adalah tata cara mendistribusikan bahan
makanan berdasarkan permintaan dari unit kerja pengolahan makanan dengan
tujuan tersedianya bahan makanan siap pakai dengan jumlah dan kualitas yang
tepat sesuai dengan pesanan dan waktu yang diperlukan.
Tabel 17. Contoh Tabel Penerimaan Bahan Makanan Tanggal 4 April 2021
Nama bahan makanan
No Pesanan Terima
basah
1. Tahu 4,5 Kg
2. Tempe 3 Kg
3. Pisang hijau 5 Sisir
4. Tauge 1,5 Kg
5. Ketimun 3 Kg
6. Jagung manis 1 Kg
7. Buncis 2,5 Kg
8. Kembang Kol 1 Kg
9. Wortel 8 Kg
10. Daging sapi 3,5 Kg
11. Daging ikan (marlin) 4,5 Kg
12. Peer 1 Kg
13. Terasi 0,25 Kg
14. Bawang Merah 2 Kg
15. Bawang Putih 1 Kg
16. Cabe besar 2 Kg
17. Tomat 3 Kg
18. Cabe kecil 0,25 Kg
19. Pepaya 5 Bh
20. Kentang 1 Kg
Pada proses pengolahan Oseng tahu tempe mulai dari tahap persiapan,
cara pengolahan, serta cita rasa sudah sesuai dengan mekanisme tahapan
persiapan yaitu tersedianya bahan makanan yang dipersiapkan, tempat dan
peralatan, prosedur tetap persiapan dan standar porsi, standar resep,
standar bumbu, jadwal persiapan serta jadwal pemasakannya
7. DISTRIBUSI MAKANAN
Distribusi makanan adalah serangkaian proses kegiatan penyampaian
makanan sesuai dengan jenis makanan dan jumlah porsi konsumen/pasien
yang dilayani. Tujuan pendistribusian makanan yaitu agar pasien
mendapatkan makanan sesuai diet dan ketentuan yang berlaku. Ruang
distribusi melayani penyaluran makanan untuk pasien kelas I, II, III dan VIP.
Jenis distribusi makanan yang digunakan di Instalasi gizi RSUD Praya
yaitu sistem sentralisasi atau distribusi makanan yang dipusatkan dimana
makanan dibagi dan disajikan dalam alat makan di dalam ruangan produksi
makanan sebelum dibawa ke pasien. Keuntungan menggunakan jenis
distribusi ini yaitu pengawasan diet dapat dilakukan dengan mudah dan teliti,
dapat menghindari kemungkinan kesalahan pemberian jenis diet dan
pekerjaan distribusi dapat dilakukan lebih cepat. Pendistribusian dilakukan
menggunakan troli makanan dan dibagikan oleh pramusaji yang bertugas.
Adapun jadwal kegiatan pendistribusian makanan yang dilakukan setiap
hari di RSUD Praya :
: : 06.30 -
Pagi
makan 08.00
Sna : 09.30 –
ck 10.00
: : 11.30 -
Siang
makan 12.00
: : 17.00 -
Sore
makan 18.00
Namun pada saat pengamatan yang kami lakukan untuk makanan
pagi dan snack di distribusakan dalam satu waktu yaitu pada makan siang,
ini disebabkan oleh tenaga pendistribusi , dan troli yang berjumlah 1 orang.
Pada saat mendistribusikan makanan, pramusaji yang bertugas yaitu
sebanyak 1 orang. Dalam proses pendistribusian digunakan 1 troli untuk
mengantar makanan ke semua ruang kelas perawatan dan waktu yang
diperlukan untuk mendistribusikan makanan ke pasien yaitu kurang lebih 30
menit
E. Dapur, Kelaikan Hygiene Sanitasi
1. Gambaran umum dapur
Dapur Instalasi Gizi RSUD Praya terletak di lantai 1 bersebelahan
dengan ruang laundry dan berhadapan dengan ruang isolasi. Pada
Instalasi Gizi terdapat beberapa ruangan seperti : ruang kepala instalasi
gizi, ruang penerimaan bahan makanan, ruang penyimpanan bahan
makanan kering dan basah, ruang pengolahan, ruang formula, ruang
penyimpanan alat, ruang penyajian dan ruang distribusi, ruang ganti,
ruang pencucian, dan kamar mandi. Adapun denah dapur dan usulan
denah dapur gizi di Instalasi Gizi RSUD Praya dapat dilihat pada gambar
di bawah ini
a. Denah Dapur
Gambar 1. Denah dapur gizi
2. Kelaikan Hygiene dan Sanitasi
Pemeriksaan hygiene sanitasi dilakukan untuk menilai kelaikan
persyaratan teknis fisik yaitu bangunan, peralatan dan ketenagaan
serta persyaratan makanan dari cemaran kimia dan bakteriologis.
Nilai pemeriksaan ini dituangkan di dalam berita acara kelaikan fisik.
a. Batas Penilaian Jasa Boga
1) Golongan A1 sampai dengan nomor 28 dan nilai bobot : 70
2) Golongan A2 sampai dengan nomor 31 dan nilai bobot : 74
3) Golongan A3 sampai dengan nomor 35 dan nilai bobot : 83
4) Golongan B sampai dengan nomor 40 dan nilai bobot : 92
URAIAN
NO BOBOT SKOR
LOKASI, BANGUNAN, FASILITAS
Halaman bersih, rapi, kering dan berjarak sedikitnya 500
meter dari sarang lalat/ tempat pembuangan sampah, serta
1. 1 1
tidak tercium bau busuk tidak sedap yang berasal dari
sumber pencemaran
Konstruksi bangunan kuat, aman, terpelihara, bersih dan
2. bebas dari barang-barang yang tidak berguna atau barang 1 1
sisa.
Lantai rapat air, kering, terpelihara dan mudah dibersihkan 1 1
Dinding, langit-langit dan perlengkapannya dibuat dengan
1 0
baik, terpelihara dan bebas dari debu
Bagian dinding yang kena percikan air dilapisi bahan kedap
1 1
air setinggi 2 meter
Pintu dan jendela dibuat dengan baik dan kuat.
Pintu dibuat menutup sendiri, membuka kedua arah dan
1 0
dipasang alat penangkap lalat dan bau-bauan. Pintu dapur
yang berhubungan keluar membuka kearah luar
PENCAHAYAAN 4
Pencahayaan sesuai dengan kebutuhan dan tidak
7. menimbulkan bayangan. Kuat cahaya sedikitnya 10 fc pada 1 1
bidang kerja
PENGHAWAAN 5
Ruang kerja maupun peralatan dilengkapi ventilasi yang
8. 1 1
baik sehingga diperoleh kenyamanan dan sirkulasi udara
SUMBER AIR BERSIH 6
Sumber air bersih yang aman, jumlahnya cukup dan air
9. 5 5
bertekanan
AIR KOTOR 11
Pembuangan air kotor dari dapur, kamar mandi, WC dan air
10. 1 1
hujan lancar, bak dan kering sekitar
FASILITAS CUCI TANGAN DAN TOILET 12
11. Jumlah cukup, nyaman dipakai dan mudah dibersihkan 3 3
PEMBUANGAN SAMPAH 15
Tersedia bak atau tong sampah yang cukup untuk
12. menampung sampah, dibuat anti lalat, tikus dan dilapisi 2 2
kantong plastic yang selalu diangkat setiap kali penuh
RUANG PENGOLAHAN MAKANAN 17
Tersedia lantai yang cukup untuk perkerja pada bangunan
13. yang terpisah dari tempat tidur atau tempat mencuci 1 0
pakaian
Keadaan ruangan bersih dari barang yang tidak berguna.
14. 1 1
Barang tersebut disimpan rapi digudang
KARYAWAN 18
Semua karyawan yang bekerja bebas dari penyakit infeksi,
15. penyakit kulit, bisul, luka terbuka dan infeksi saluran 5 5
pernafasan Atas (ISPA)
Tangan selalu dicuci bersih, kuku dipotong pendek, bebas
16. 5 5
kosmetik, dan perilaku yang hygienis
Pakaiankerja , dalamkeadaanbersih,
17. 1 1
rambutpendekdantubuhbebasdariperhiasan
MAKANAN 29
18. Sumbernya, keutuhan dan tidak rusak 5 5
Bahan yang terolah dalam wadah/ kemasan asli, terdaftar,
19. 5 5
berlabel dan tidak kedaluwarsa
PERLINDUNGAN MAKANAN 39
Penanganan makanan yang potensi bahaya pada suhu,
cara dan waktu yang memadai selama penyimpanan,
20. peracikan, persiapan, penyajian dan pengangkutan 5 5
makanan serta melunakan makanan beku sebelum dimasak
(thawing)
Penangan makanan yang potensial berbahaya karena tidak
21. 4 4
ditutup atau disajikan ulang
PERALATAN MAKANAN DAN MASAK 48
Perlindungan terhadap peralatan makan dan masak dalam
22. cara pembersihan, penyimpanan, penggunaan dan 2 2
pemeliharaan
23. Alat makan dan masak yang sekali pakai tidak dipakai ulang 2 2
Proses pencucian melalui tahapan mulai dari pembersihan
24. 5 5
sisa makanan, perendaman, pencucian dan pembilasan
Bahan racun atau pestisida disimpan tersendiri di tempat
25. yang aman terlindung, menggunakan label/ tanda yang 5 5
jelas untuk digunakan
Perlindungan terhadap serangga, tikus, hewan peliharaan
26. 4 3
dan hewan pengganggu lainnya
JUMLAH 69 65
KHUSUS GOLONGAN A.1
Ruang pengolahan makanan tidak dipakai sebagai ruang
27. 1 1
tidur
28. Tersedia satu buah lemari es 4 4
JUMLAH 70 70
KHUSUS GOLONGAN A.2
Pengeluaran asap dapur dilengkapi dengan alat
29. 1 1
pembuangan asap
30. Fasilitas pencucian dilengkapi dengan 3 bak pencuci 2 2
Tersedia kamar ganti pakaian dan dilengkapi dengan
31. 1 1
penyimpanan pakaian / loker
JUMLAH 74 74
KHUSUS GOLONGAN A.3
Saluran pembuangan limbah dapur dilengkapi dengan
32. 1 0
grease trap (penangkap lemak)
33. Tempat memasak terpisah secara jelas dengan tempat 1 1
penyajian makanan matang
Lemari penyimpanan dingin dengan suhu -5°C dilengkapi
34. 4 4
dengan thermometer pengontrol
35. Tersedia kendaraan pengangkut makanan yang khusus 3 2
JUMLAH 83 81
KHUSUS GOLONGAN B
36. Sudut lantai dan dinding konus 1 1
37. Tersedia ruang belajar 1 0
38. Alat pembuangan asap dilengkapi filter 1 0
39. Dilengkapi saluran air panas untuk pencucian 2 0
40. Lemari pendingin dapat mencapai suhu -10°C 4 4
JUMLAH 92 86