Anda di halaman 1dari 11

SATUAN ACARA PENYULUHAN

TENTANG DIARE

DISUSUN OLEH :
NOVITA PRASTIWI

Rumah Sakit Airan Raya

Jl. Airan Raya No.99, Way Huwi


Lampung Selatan
SATUAN ACARA PENYULUHAN DIARE

Topik pembahasan : Pengenalan tentang penyakit diare

Sasaran : Keluarga/pasien Ruang Rawat Inap lantai 3 RS Airan Raya

Hari/tanggal : Senin, 30 Agustus 2021


Tempat : Ruang tunggu pasien Rawat Inap lantai 3 RS Airan Raya

Lama : 30 menit
Penyaji : Perawat Pelaksana Ruang Rawat Inap Lantai 3

A. Tujuan Umum

Setelah diberikan penyuluhan kesehatan selama 30 menit klien dan keluarga diharapkan
dapat mengerti tentang penyakit Diare .

B. Tujuan Khusus

Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan diharapkan klien/keluarga mampu:

1. Menjelaskan tentang Diare


2. Menjelaskan penyebab Diare
3. Menjelaskan tanda dan gejala diare
4. Menjelaskan jenis-jenis diare
5. Menjelaskan komplikasi diare
6. Menjelaskan pencegahan Diare
7. Menjelaskan cara perawatan atau penatalaksanaan Diare

C. Sasaran
Adapun sasaran dari penyuluhan ini ditujukan khususnya kepada klien dan keluarga di
Ruang Rawat Inap lantai 3 RS. Airan Raya
D. Materi (terlampir)
1. Pengertian diare
2. Penyebab diare
3. Tanda dan gejala diare
4. Jenis-jenis diare
5. komplikasi diare
6. Cara pencegahan diare

7. Penatalaksanaan dan pencegahan diare  


E.   Alat Bantu :
 Leaflet
 Lembar Balik

F. Metode
1.      Ceramah dan tanya jawab.
2.      Leaflet

G. Kegiatan Penyuluhan

NO WAKTU KEGIATAN PENYULUHAN KEGIATAN PESERTA


1. 5 menit Pembukaan :
 Mengucapkan salam    Menjawab salam,
 Menjelaskan nama dan instansi    Mendengarkan
kerja
 Menjelaskan tujuan pendidikan   
kesehatan
 Menyebutkan materi yang diberikan
 Menanyakan kesiapan peserta

2. 10 menit Pelaksanaan :
1.     Penyampaian materi    Mendengarkan
 Menjelaskan tentang pengertian
diare
 Menjelaskan tentang penyebab diare
 Menjelaskan tanda dan gejala
terkena diare
 Menjelaskan jenis-jenis diare
 Menjelaskan tentang komplikasi
diare
 Menjelaskan tentang pencegahan
diare 
 Menjelaskan tentang
penatalaksanaan dan
perawatan diare     Bertanya
2.     Tanya jawab
 Memberikan kesempatan kepada
peserta untuk bertanya
3. 10 menit Evaluasi:
 Menanyakan kembali hal-hal yang    Menjawab
sudah dijelaskan mengenai diare    Menjelaskan
 Meminta kepala ruangan untuk
memberikan tambahan, masukan    Memperhatikan
dan saran pada penyuluhan
kesehatan yang sudah dilakukan
4. 5 menit Penutup :
 Menutup pertemuan dengan    Mendengarkan
menyimpulkan materi yang telah    Menjawab salam
dibahas
 Memberikan salam penutup

H. Evaluasi :

1.      Klien dan keluarga mampu mengulangi penjelasan yang telah disampaikan oleh perawat
2.      Klien dan keluarga mampu menjawab pertanyaan yang diajukan perawat
3.      Penilaian

I. Kriteria Evaluasi
1. Klien dan keluarga mampu menjelaskan pengertian diare
2. Klien dan keluarga mengetahui penyebab diare
3. Klien dan keluarga mampu mengerti tanda dan gejala penyakit diare
4. Klien dan keluarga mampu mengetahui jenis-jenis dari diare
5. Klien dan keluarga mengetahui cara pencegahan diare
6. Klien dan keluarga mengetahui cara penatalaksanaan dan perawatan pasien dengan diare
DIARE

A. Pengertian Diare

Diare (bahasa Inggris: diarrhea) adalah sebuah penyakit di saat tinja atau feses berubah
menjadi lembek atau cair yang biasanya terjadi paling sedikit tiga kali dalam 24 jam. Di
negara berkembang, diare adalah penyebab kematian paling umum pada balita, dan juga
membunuh lebih dari 2,6 juta orang setiap tahunnya.

B. Penyebab Diare
Penyebab Diare adalah masuknya virus (Rotravirus, Adenovirus Enteris, Virus Norwalk),

Bakteri atau toksin (Compylobacter, Salmonella, Escherihia Coli, Yesinia dan lainnya),

parasit (Biardia Lambia, Cryptosporidium). Beberapa mikroorganisme patogen ini

menyebabkan infeksi pada sel-sel, memproduksi enterotoksin atau cytotoksin dimana

merusak sel-sel, atau melekat pada dinding usus pada Diare akut. Penularan Diare bisa

melalui fekal-oral dari satu klien ke klien yang lainnya. Beberapa kasus ditemui

penyebaran patogen dikarenakan makanan dan minuman yang terkontaminasi. Mekanisme

dasar penyebab timbulnya Diare adalah gangguan osmotik. Selain itu menimbulkan

gangguan sekresi akibat toksin di dinding usus, sehingga sekresi air dan elektrolit

meningkat kemudian terjadi diare (Taqiyyah dan Jauhar, 2013).


C. Tanda dan Gejala Diare
1. Feses lembek dan cair
Buang air besar dalam sehari dapat menandakan diare, bentuk feses akan terlihat
lembek dengan ukuran yang tidak beraturan, atau bahkan cair (dengan atau tanpa
ampas). Feses yang lembek dan encer seperti air disebabkan oleh proses pencernaan
makanan yang tidak berjalan lancar. Jenis makanan yang sulit dapat dicerna dengan
baik oleh pencernaan adalah yang tinggi gula fruktosa, makanan pedas, makanan
berminyak, dan minuman berkafein seperti kopi. Selama mencerna, usus malah menarik
lebih banyak cadangan air sehingga feses tidak berbentuk padat. Mencret juga dapat
disebabkan oleh infeksi pada pencernaan yang mengganggu kerja usus. Infeksi
mengganggu proses penyerapan air di usus, sehingga feses lebih lembek atau bahkan
cair.

2. Sakit perut atau mulas


Gejala lain yang akan dirasakan saat menderita diare adalah perut yang terasa mulas
atau sakit melilit. Ujungnya, rasa sakit ini akan menimbulkan dorongan untuk buang air
besar. Terkadang mulas juga disertai dengan perih dan panas. Gejala ini menandakan
adanya peradangan pada organ cerna akibat infeksi. Peradangan akan memicu otot usus
untuk mendorong feses sampai ke anus. Selama proses tersebut, jaringan di sekitar usus
meregang sehingga merasakan mulas.

3. Demam
Demam juga bisa menjadi tanda sedang mengalami dehidrasi saat diare. Diare membuat
tubuh mengeluarkan banyak cairan dan elektrolit dalam sekali waktu. Jika tidak bisa
menggantikan cairan yang hilang, semakin besar peluang mengalami dehidrasi. Demam
dapat memperparah dehidrasi. Semakin tinggi demam, semakin parah dehidrasi yang
mungkin dialami.

4. Perut kembung
Perut kembung juga merupakan salah satu tanda khas dari penyakit ini. Biasanya, gejala
ini muncul bila diare yang dialami dipicu dari intoleransi laktosa. Laktosa adalah gula
yang sering terdapat pada produk susu dan olahannya. Kembung terjadi akibat gas yang
berkumpul di usus besar. Gas ini terbentuk dari proses pembusukan (fermentasi) sisa
karbohidrat, serat, atau protein yang tidak dapat dicerna oleh usus kecil. Hasilnya,
kondisi ini akan membuat perut terasa penuh, kencang, dan begah.

5. Mual atau muntah

Saat diare, kita rentan mengalami mual hingga bahkan mungkin muntah-muntah. Mual
dan muntah pada umumnya adalah wujud dari infeksi yang terjadi dalam organ cerna.
Bakteri seperti Staphylococcus aureus dan Bacillus cereus dapat melepaskan racun
selama menginfeksi organ cerna. Racun tersebut kemudian memicu organ pencernaan
memproduksi lebih banyak gas dan cairan yang membuat perut terasa tidak nyaman. Di
saat yang bersamaan, peradangan akibat infeksi merangsang pusat muntah di batang
otak sehingga dapat menimbulkan gejala mual dan muntah hebat. Ini adalah respon
alami tubuh untuk mengeluarkan kuman yang menyebabkan masalah pencernaan.

6. Haus terus menerus

Diare yang disertai demam dan muntah-muntah cenderung membuat dehidrasi. Maka
dari itu, tubuh akan memunculkan rasa haus demi mendorong untuk minum guna
mencegah dehidrasi. Rasa haus yang muncul terus-menerus inilah yang menjadi salah
satu gejala diare. Karena alasan tersebut, minum air menjadi salah satu cara untuk
mengatasi gejala diare. pengobatan alami untuk diare. Selain minum air putih, minum
oralit juga dapat menjaga keseimbangan kadar elektrolit di dalam tubuh.

7. Hilang nafsu makan

Gejala lain yang dapat menandakan sedang diare adalah menurunnya nafsu makan.
mungkin jadi tidak mau makan karena perut rasanya sakit dan kembung. Terus-terusan
mual dan muntah juga dapat membuat semakin malas makan. Meski gejala diare ini
menyerang, penting untuk tetap makan selama masih sakit agar bisa bertenaga.
Mencukupi asupan makan juga dapat membantu meringankan gejala diare yang dialami.
Salah satu caranya, bisa mengonsumsi makanan yang mudah dicerna tubuh lewat pola
makan BRAT. Pola makan ini terdiri dari Banana (pisang), Rice (nasi), Apple sauce
(saus apel), dan Toast (roti bakar) yang mudah dicerna saat diare. Makan makanan
tersebut dalam porsi sedikit namun sering. Makanan tersebut juga akan membuat
kenyang lebih lama karena kandungan seratnya. Sementara kandungan pektinnya baik
untuk memadatkan feses. Hindari makanan yang bisa memperparah gejala diare, seperti
makanan pedas dan berminyak.

D. Jenis jenis Diare


1. Diare Akut
Diare akut adalah gejala diare yang muncul tiba-tiba dan berlangsung selama kurang
lebih 3 hari sampai sekitar seminggu. Diare akut itu sendiri kemudian dibagi menjadi
dua jenis yaitu:
a. Acute watery diarrhoea
Diare ini ditandai dengan feses cair yang berlangsung selama beberapa jam sampai
beberapa hari, tidak lebih dari dua minggu. Pada kebanyakan kasus, diare berair
disebabkan oleh infeksi rotavirus pada bayi dan anak kecil atau infeksi norovirus
pada orang dewasa
b. Acute bloddy diarrhoea
Diare akut berdarah disebut juga dengan disentri, yang disebabkan oleh infeksi
bakteri entamoeba histolytica atau shigella bacillus pada saluran pencernaan. Lama
waktu penyakit berlangsung biasanya berkisar 1-3 hari. Adanya darah dalam feses
pada jenis diare akut ini disebabkan oleh adanya luka terbuka pada usus yang
diakibatkan oleh serangan bakteri tersebut.
2. Diare Kronis
Gejala Diare kronis dapat berlangsung hingga 4 minggu, bahkan lebih. Diare kronis
disebabkan oleh penyakit chorn atau kolitis ulserativa. Selain membuat feses jadi
encer, dua kondisi tersebut dapat menimbulkan adanya darah pada feses disertai sakit
perut. Diare kronis yang disebabkan oleh penyakit ini dikenal juga dengan diare
eksudatif.
3. Diare Persisten
Diare persisten adalah diare yang berlangsung lebih dari 14 hari, namun tidak lebih
dari 4 minggu. Diare persisten terjadi karena adanya infeksi virus, bakteri, maupun
parasit. Diare jenis ini menyebabkan feses encer berkepanjangan disertai dengan
penurunan berat badan. Pada bayi dan anak diare ini bisa menyebabkan malnutrisi
(kekurangan gizi) bila tidak ditangani dengan tepat.
4. Diare osmotik
Tipe diare ini terjadi ketika makanan yang ada diusus tidak dapat diserap dengan baik.
Akibatnya, cairan berlebihan terbuang bersama feses dan membuat feses jadi encer.
Diare osmotik dapat terjadi karena jenis makanan yang mengandung laktosa, pemanis
buatan dan obat-obatan seperti, penggunaan antibiotik, obat hipertensi, dan obat
pencahar yang mengandung bahan aktif seperti natrium fosfat, magnesium sulfat atau
magnesium fosfat.
5. Diare Sekretori
Jenis diare yang lebih lama dari diare akut ini disebabkan oleh gangguan sekresi pada
usus kecil atau besar dalam menyerap elektrolit. Saat kadar air cukup banyak dalam
tubuh, air akan dibuang ke usus kecil yang terganggu fungsinya. Sekresi air pada usus
ini akan melebihi kemampuan usus untuk menyerap sehingga membuat feses jadi
encer. Selain infeksi bakteri E. Coli, jenis diare ini juga bisa disebabkan oleh produksi
hormon tertentu akibat adanya penggunaan obat antidepresan, dan keracunan logam
atau insektisida.

E. Komplikasi Diare
1. Dehidrasi ringan sampai ke berat
Gejala seperti buang air terus-menerus, kadang disertai mual dan muntah membuat
cairan di dalam tubuh berkurang. Jika jumlahnya tidak memenuhi kebutuhan tubuh,
dehidrasi dapat terjadi. Cairan tubuh tidak hanya air saja, tapi juga elektrolit. Cairan
tersebut mendukung sel dan organ tubuh untuk bekerja secara optimal. Bila cairan tubuh
tidak mencukupi, sistem kinerja tubuh akan terganggu. Pada kasus parah, dehidrasi
akibat diare parah yang telat ditangani atau tidak ditangani dengan tepat bisa
menyebabkan bahaya kematian.
2. Malnutrisi
Diare juga dapat menyebabkan komplikasi berupa malnutrisi (kekurangan gizi)
terutama pada bayi dan anak-anak. Risikonya besar jika diare yang terjadi sudah kronis
alias terjadi terus-menerus. Malnutrisi menandakan tubuh seseorang tidak menerima
asupan gizi yang cukup. Komplikasi diare ini terjadi akibat orang yang diare muntah dan
buang air terus-menerus, tetapi tidak cukup makan karena tidak nafsu makan atau mual.
Komplikasi diare ini memang jarang menyebabkan kematian, namun bisa menimbulkan
dampak terganggunya pertumbuhan anak dan kesulitan untuk melakukan aktivitas
seperti orang normal. Tanda kekurangan gizi akibat diare parah ini seperti, nafsu makan
berkurang, berat badan menurun, lemah dan lelah sepanjang waktu.
3. Hipokalemia
Hipokalemia adalah kondisi ketika tubuh kekurangan kalium atau potasium. Kondisi ini
dapat dialami siapa saja, terutama penderita diare atau muntah-muntah. Kalium adalah
mineral dalam tubuh yang mengendalikan fungsi sel saraf dan otot, terutama otot
jantung. Kalium juga berperan dalam menjaga keseimbangan cairan tubuh dan
mengatur tekanan darah.
4. Kelelahan
5. Syok hipovolemik
Syok hipovolemik terjadi ketika tubuh kehilangan banyak darah atau cairan. Selain
karena perdarahan, jumlah darah yang bersirkulasi di dalam tubuh juga dapat berkurang
ketika seseorang kehilangan terlalu banyak cairan tubuh.
6. Hingga kematian

F. Pencegahan Diare
1. Hindari makanan dan minuman yang tidak bersih
2. Mencuci tangan dengan sabun sebelum dan setelah melakukan tindakan apapun
3. Rebus air minum hingga matang
4. Gunakan air bersih untuk memasak
5. Buang air besar pada tempatnya
6. Meletakkan makanan di tempat tertutup
G. Perawatan atau penatalaksanaan diare
1. Dapat dimulai dari rumah dengan minum larutan gula garam, larutan oralit, tetap
minum ASI (bayi).
Oralit adalah minuman yang sering dianjurkan untuk mengatasi diare. Seringnya
buang air besar saat diare dapat menyebabkan dehidrasi, oralit bekerja untuk
menggantikan garam dan cairan yang hilang dalam feses. Minum larutan ini sedikit
demi sedikit. Setelah minum 2-3 teguk, berhenti sebentar untuk memberi kesempatan
oralit diserap oleh usus terlebih dahulu. Untuk membuat larutan oralit, perlu
mencampurkan 2 sendok teh gula pasir dan ½ sendok teh garam halus dengan air
hangat 200 ml atau segelas air matang. Kalau mau lebih praktis, oralit kini banyak
tersedia dalam bentuk kemasan yang bisa langsung diseduh
2. Diet BRAT
BRAT adalah singkatan dari banana (pisang), rice (nasi), apple sauce (saus apel), dan
toast (roti panggang). Diet ini dinilai efektif untuk meredakan diare karena sifat
hambar dari makanan-makanan dan rendah serat dari makanan-makanan tersebut.
3. Tetap makan dan minum
4. Istirahat yang cukup
5. Bila masih diare segera bawa ke puskesmas atau rumah sakit terdekat

Anda mungkin juga menyukai