Anda di halaman 1dari 3

Nama : Rosyid Abdul Majid

NPM : 2106786944

Program Studi : S2 Ilmu sejarah

Kelas : A (Teori Kebudayaan)

UJIAN TENGAH SEMESTER

MATAKULIAH TEORI KEBUDAYAAN

SEMESTER GANJIL 2021-2022

PROGRAM PASCASARJANA ILMU SEJARAH

UNIVERSITAS INDONESIA

Pertanyaan:

Apa proses signifikasi dari Roland Barthes dan berikan 1 contoh perkembangan
makna menurut model Dinamika Strukturnya Roland Barthes (E-R-C). (Prof. Dr.
Djoko Marihandono)

Jawaban:

Barthes melihat signifikansi adalah sebuah proses total dengan suatu


susunan yang sudah tersetruktur. Sehingga Signifikasi tidak hanya terbatas pada
bahasa, tetapi juga pada yang lainnya. Barthes menganggap apapun bentuk dari
kehidupan sosial adalah merupakan suatu sistem tanda tersendiri.

Ilmu mengenai tanda yang dijabarkan oleh Barthes pada bukunya


Methologies adalah satu dari kompenen dari ilmu mengenai tanda yang sudah di
jelaskan oleh Saussure empat puluh tahun yang lalu dengan nama Semiologi (ilmu
tentang bentuk) dan dikembangkan lagi olehnya,Ferdinand de Saussure selain
memperkenalkan konsep semiology ia juga berperan dalam pencetusan
Strukturalisme. Barthes di thun 1956 setelah membaca karya Saussure: Cours de
Linguistique Generale ia melihat terdapat kemungkinan menerapkan semiotik ke
dalam bidang-bidang lainnya. Barthes akhirnya menekankan dalam semiology
selalu terdapat relasi antara dua terminology antara penanda dan petanda.
Teori dari Barthes secara makna menganut dan merupakan turunan dari teori
de Saussure, dimana ia mengembangkan teori metabahasa atau mitos dan konotasi
dari signifant-signifie. Signifant di ekspresikan menjadi (E) dan signifie
diekspresikan menjadi (C). akan tetapi daiantara E dan Charus terdapat relasi yang
diekspresikan(R) tertentu shingga akan terbentuk tanda (Sign, Sn). Disini Saussure
menekankan pada penanda dalam tingkat denotative, dan Barthes menyempurankan
Saussure dengan mengembangkan system penanda pada tingkat konotatif. Makna
konotasi yang didapat dari pembacaan dengan cara retroaktif akan dapat
memunculkan makna konotasi yang lain, sehingga makna konotasi dapat
berkembang menjadi makna denotasi dan seterusnya.

1. Signifier 2. Signified
(Penanda) (Petanda)

3. Denotative Sign (tanda Denotatif)

2. Conotative Signifier 3. Conotative Signified


(penanda Konotatife) (Petanda Konotatif)

4. Connotative Sign (Tanda Konotatif)

Dari peta Barthes diatas terlihat bahwa tanda denotatif (3) terdiri atas penanda (1) dan
pertanda (2). Akan tetapi, pada saat bersamaan tanda denotatif adalah juga tanda konotatif
(4). Denotatif merupakan system signifikasi tingkat ke dua, denotatif dapat dikatakan sebagai
makna objektif yang tetap, dan konotasi bisa dikatakan sebagai makna subjektif dan
berfariasi.

Metabahasa atau konsep mitos menurut Barthes adalah sebuah system komunikasi
dan mitos adalah sebuah pesan. Mitos bisa juga dipandnag sebagai perkembangan dari
konotasi. Konotasi yang sudah lama terbentuk dalam kehidupan bermasyarakat itu adalah
mitos, atau system tanda-tanda yang dimaknai manusia.

Contoh perkembangan makna menurut Barthes seperti tangis dan tertawa yang terlihat
oleh seseorang dalam bentuknya adalah penanda dan dapat diamati dengan cepat melalui
penandanya berupa suara, gerak atau yang lainnya yang pada awalnya disepakati bersama
oleh masyarakat bahwa tertawa adalah kegembiraan dan tangis adalah kesedihan (denotative
pertama). Adapaun dalam makna konotatif apa yang menjadi tujuan dari tangis berubah
seperti untuk mengejek, jengkel, atau gembira dalah petandanya. Sehingga tawa dan tangis
menimbulkan berbagai makna, seseorang yang menangis belum tentu bersedih hati seperti
menangisnya karena emosi kegembiraan yang berlebih. Tertawapun belum tentu mendapat
kesenangan bisa jadi karena sakit, jengkel, atau marah.

Sumber:

Barthes, Roland. Mythologies. USA: The Noonday Press, 1991.

Barthes,Roland. Elements of Semiology. Terj. M. Ardiansyah ,Elemenelemen Semiologi. Cet.


I; Yogjakarta: IRCiSoD, 2012.

Kurniawan. Semiologi Roland Barthes. Magelang: Yayasan Indonesia Tera, 2001.

Lustyantie, Ninuk.Pendekatan Semiotik Roland Barthes Dalam Karya Sastra Perancis.


pps.unj.ac.id/publikasi/dosen.

Puji Santosa, Ancangan Semiotik dan Pengkajian Susastra. Cet. I; Bandung: CV Angkasa,
2013.

Anda mungkin juga menyukai