Kebanyakan pemilik mobil hanya mementingkan ganti oli mesin karena merasa oli transmisi masih
banyak. Faktanya, jumlah oli yang masih banyak tidak sebanding dengan kualitas olinya. Oli yang
masih banyak belum tentu adalah oli yang baik. Maka dari itu, jumlah oli ini tidak bisa dijadikan
patokan untuk ganti oli transmisi manual.
Ini dia beberapa ciri yang bisa kamu perhatikan dan juga rasakan ketika mengendarai mobil.
Hal yang paling terasa saat oli transmisi sudah buruk atau berkurang adalah pergantian gigi terasa
berat saat dioper. Bisa juga perpindahan gigi terasa menghentak. Hal ini menjadi sebab oli transmisi
manual perlu segera diganti karena bisa jadi kampas koplingnya sudah menipis.
Komponen yang tidak diberi pelumas atau olinya sudah jelek pasti akan memicu timbulnya suara,
begitu juga dengan sistem transmisi. Komponen logam pada sistem transmisi akan menimbulkan
bunyi kasar pada mesin kendaraan.
Bunyi kasar ini lama kelamaan akan terdengar seperti ketukan benda tumpul. Suara ini berasal dari
komponen transmisi yang terhambat dan saling berbenturan. Segera ke bengkel untuk melakukan
ganti oli sebelum komponen rusak, ya.
Sama seperti oli mesin, oli transmisi manual juga akan berubah warna menjadi gelap. Oli transmisi
yang baru biasanya berwarna bening kemerahan atau kecoklatan. Jika oli transmisi sudah berubah
hitam bahkan ada bau terbakar, artinya oli transmisi sudah perlu diganti. Kondisi ini yang biasanya
menyebabkan mobil ngebul.
4. Sudah mencapai jarak tempuh yang direkomendasikan
Setiap oli pasti memiliki masa pakai. Oli transmisi juga memiliki masa pakai yang perlu diganti
secara berkala. Biasanya, mobil manual direkomendasikan untuk mengganti oli transmisi setiap
kelipatan 20.000 km sampai dengan 40.000 km, tergantung jenis mobil dan juga pemakaian. Kamu
bisa melihat masa yang direkomendasikan ini pada buku manual mobilmu.
Sebelumnya sudah sedikit disinggung mengenai fungsi oli transmisi. Mari kita simak lebih lengkap
tentang fungsi oli transmisi pada mobil manual.
Perpindahan gigi pada mesin mobil manual tentu saja sangat penting. Untuk menciptakan
kenyamanan dalam berkendara, menghindari mesin dari timbulnya suara kasar dan beratnya
perpindahan gigi, tentu saja oli transmisi manual perlu diganti secara berkala. Semakin kecil gesekan
pada sistem transmisi akan membuat kerja mesin semakin halus. Tentu saja ini juga akan membuat
usia pakai komponen pada sistem transmisi menjadi lebih lama.
Bagi pengguna mobil yang rajin melakukan ganti oli transmisi pasti akan merasakan performa mesin
mobil meningkat. Tarikannya menjadi enteng dan mesin terasa halus. Hal ini terjadi karena zat aditif
pada oli transmisi manual mampu memperbaharui kinerja mesin seperti baru lagi.
Selain itu, oli yang sudah jelek dan menghitam akan mengakibatkan asap hitam yang keluar dari
knalpot.
Oli yang sudah jelek akan membawa debu dan kotoran bersirkulasi pada sistem transmisi. Debu dan
kotoran yang dibiarkan lama tidak diganti bisa mengendap bahkan menimbulkan korosi sehingga
komponen menjadi lecet. Lama kelamaan, komponen juga bisa mengalami kerusakan.
Kendaraan yang dirawat dengan baik pasti akan terjaga performa mesinnya. Mobil menjadi tidak
mudah mogok dan juga tidak turun mesin. Pasti kamu tidak mau mogok saat sedang berkendara,
bukan? Apalagi jika kamu berencana menjual mobil di kemudian hari, turun mesin akan membuat
harga mobil kamu turun juga. Jadi, lebih baik mengeluarkan biaya untuk perawatan daripada harus
menurunkan harga mobil yang turun mesin.