Anda di halaman 1dari 7

BAB III

METODOLOGI STUDI KASUS

A. Desain Studi Kasus

Desain penelitian adalah suatu strategi untuk mencapai tujuan penelitian

yang telah ditetapkan dan berperan sebagai pedoman atau penuntun peneliti

pada seluruh proses penelitian (Nursalam, 2015).

Dalam karya tulis ini penulis menggunakan penelitian deskriptif,

dengan rancangan studi kasus. Menurut Setiadi (2013) pendekatan deskriptif

yaitu suatu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk

menggambarkan suatu keadaan secara objektif. Penelitian ini menggunakan

desain observasional dimana penelitian hanya bertujuan untuk melakukan

pengamatan dan non eksperimental. Penelitian ini menggunakan rancangan

studi kasus yaitu salah satu jenis rancangan penelitian yang mencakup satu

unit penelitian secara insentif. Studi kasus dibatasi oleh tempat dan waktu,

serta kasus yang dipelajari berupa peristiwa, aktivitas, atau individu dan

menggambarkan atau mendeskripsikan pemberian tindakan keperawatan.

B. Subyek Studi Kasus

Pada studi kasus ini tidak mengenal populasi dan sampel, namun lebih

mengarah kepada istilah subyek studi kasus oleh karena yang menjadi subyek

studi kasus sejumlah dua pasien (individu) yang diamati secara mendalam.

Subyek yang digunakan dalam studi kasus ini adalah pasien dengan

riwayat Tuberkulosis melalui intervensi pursed lip breathing dan

diaphragmatic breathing exercise, subyek pada studi kasus ini memiliki 2

kriteria, yaitu:
1. Kriteria inklusi

Kriteria inklusi merupakan karakteristik umum subjek penelitian

dari suatu populasi target yang terjangkau dan akan diteliti (Nursalam,

2013), dengan kriteria:

a. Pasien dewasa dengan keadaan stabil secara klinis

b. Pasien dispnea dengan riwayat tuberkulosis yang mengalami

penurunan saturasi oksigen.

2. Kriteria ekslusi

Kriteria eksklusi adalah menghilangkan atau mengeluarkan subyek

yang memenuhi kriteria inklusi dari studi karena berbagai sebab

(Nursalam, 2016). Adapun kriteria ekslusi dari studi kasus ini yaitu:

a. Pasien dengan penurunan kesadaran

b. Pasien dengan saturasi oksigen normal

c. Pasien dengan hiperventilasi

C. Fokus Studi Kasus

Fokus studi kasus adalah kajian utama yang akan dijadikan titik acuan

studi kasus. Fokus studi kasus pada kasus ini adalah:

1. Asuhan keperawatan pemberian prosedur Pursed Lip Breathing pada

pasien TB dengan penurunan saturasi oksigen.

2. Asuhan keperawatan pemberian prosedur Diaphragmatic Breathing

Exercise pada pasien TB dengan penurunan saturasi oksigen.

D. Definisi Operasional Fokus Studi

Definisi operasional adalah definisi berdasarkan karakteristik yang

diamati dari sesuatu yang didefinisikan tersebut. Karakteristik yang dapat


diamati (diukur) itulah yang merupakan kunci definisi operasional. Definisi

operasional adalah mendefinisikan variabel secara operasional berdasarkan

karakteristik yang diamati, memungkinkan peneliti untuk melakukan

observasi atau pengukuran secara cermat terhadap suatu objek atau fenomena.

Definisi operasional ditentukan berdasarkan parameter yang dijadikan ukuran

dalam penelitian (Nursalam, 2015).

1. Asuhan keperawatan pada pasien TB dengan masalah penurunan saturasi

oksigen merupakan suatu asuhan keperawatan secara menyeluruh dari

pengkajian hingga evaluasi pada pasien TB untuk mengatasi penurunan

saturasi oksigen.

2. Menurut Nerini (2011) dalam Permadi & Wahyudi (2017) Pursed Lip

Breathing merupakan latihan pernapasan yang menekankan pada proses

pernapasan yang dilakukan secara tenang dan rileks dengan tujuan untuk

mempermudah proses pengeluaran udara yang terjebak oleh saluran napas.

3. Diaphragmatic Breathing Exercise merupakan salah satu latihan

pernapasan pada pasien asma yang bertujuan untuk menggunakan dan

menguatkan otot diafragma selama inspirasi, sehingga mencapai ventilasi

yang terkontrol dan efisien, meningkatkan inflasi alveolar secara

maksimal, dan menyingkirkan pola aktivitas otot-otot pernapasan yang

tidak berguna (Smeltzer & Bare, 2002).


E. Ruang Lingkup Studi Kasus

Adapun ruang lingkup studi kasus ini adalah:

1. Tempat Studi Kasus

Tempat yang dipilih sebagai lokasi studi kasus yaitu di Rumah

Sakit Patut Patuh Patju Gerung. Adapun alasan dalam pemilihan lokasi

adalah:

a. Berdasarkan jadwal kurikulum praktek klinik yang telah ditentukan

sehingga RS Patut Patuh Patju sebagai tempat melakukan studi kasus

dengan pasien TB yang mengalami penurunan saturasi oksigen

b. Ruang IGD dengan tanda gejala yang mengalami penurunan saturasi

oksigen.

2. Waktu Studi Kasus

Waktu studi kasus akan dilaksanakan pada bulan 19-29 Mei 2021.

F. Pengumpulan data

Pengumpulan data menggunakan kasus murni dengan menerapkan 2

intervensi yang didapatkan. Dua intervensi tersebut dibandingkan

keefektifannya untuk 2 kasus yang sama dengan melakukan asuhan

keperawatan mulai dari pengkajian sampai evaluasi.

Penyusunan bagian awal instrument dituliskan karakteristik

responden: umur, pekerjaan, social ekonomi, jenis kelamin, dll. Jenis

instrument yang sering digunakan pada ilmu keperawatan diklasifikasikan

menjadi 5 bagian (Nursalam, 2003), yaitu:

1. Biofisiologis (pengukuran yang berorientasi pada dimensi fisiologis

manusia, baik invivo maupun invitro).


2. Observasi (terstruktur dan tidak terstruktur)

Observasi dapat dilaksanakan dengan menggunakan beberapa model

instrument, antara lain:

a. Catatan Berkala: mencatat gejala secara berurutan menurut waktu

namun tidak terus menerus

b. Daftar Cek List: menggunakan daftar yang memuat nama observe

disertai jenis gejala yang diamati

3. Wawancara (terstruktur dan tidak terstruktur)

4. Format pengkajian di ruang IGD


G. Daftar Artikel Hasil Pencarian

Adapun hasil pencarian jurnal terkait sebagai berikut:

Tabel 3. Daftar Hasil Pencarian Jurnal Terkait

No. Author Tahun Volume Judul Metode (Desain, Has

Sampel, Variable,

Intrumen, Analisis)
1. Winda Amiar, 2020 Volume 3, Efektivitas pemberian 1. Desain: Quasy Dari hasi
dan Erwan
No.1 teknik pernafasan pursed Experiment pre-post didapatka
Setiyono
lips breathing dan posisi test dimana n

semi fowler terhadap 2. Sampel: 12 oksigen s

peningkatan saturasi responden pemberia

oksigen pada pasien TB 3. Variable pursed lip

paru independen: pursed dengan ra

lips breathing dan (normal)

posisi semi fowler devisai 1

Variabel dependen: saturasi o

saturasi oksigen. dilakukan

4. Instrumen: observasi fowler de

5. Analisis: uji T 95,17 (no

dependent statistic d

6. = 0,025 (

0,05) ma

disimpulk

yang sign

pemberia

breathing
fowler te

saturasi o

pasien TB

Anda mungkin juga menyukai