genovevaorzora@gmail.com
PENDAHULUAN
1
(2010:5) mengatakan bahwa Bukannya salah jika karyawan tidak peduli terhadap
visi perusahaan, tapi karena visi itu tak terlihat oleh karyawan. Mereka lebih
termotivasi oleh sesuatu yang berupa ancaman, baik situasi pada masa mendatang
ataupun berupa hukuman (punishment). Berdasarkan pendapat tersebut, semakin
menguatkan bahwa, kodisi terjepit adalah motivasi terbaik untuk seseorang bisa
meraih kesuksesan.
2
agar mereka mau bekerja sama, bekerja efektif dan terintegrasi dengan segala
daya upayanya untuk mencapai kepuasan. Berdasarkan pernyataan tersebut, dalam
kondisi terendah kondisi seseorang, selama masih memiliki motivasi, maka situasi
tersebut akan diubah menjadi hal yang baik.
TINJAUAN PUSTAKA
MOTIVASI
Pengertian Motivasi
Menurut Asrori (2020:54) Istilah motivasi berasal dari kata motif yang dapat
diartikan sebagai kekuatan yang terdapat dalam diri individu, yang menyebabkan
individu tersebut bertindak atau berbuat. Menurut John W Santrock (dalam
Asrori, 2020 : 55), motivasi adalah proses memberi semangat, arah, dan kegigihan
perilaku. Artinya, perilaku yang termotivasi adalah perilaku yang penuh energi,
terarah dan bertahan lama. Jadi motivasi adalah dorongan kuat yang ada pada diri
seseorang untuk melakukan tindakan demi mencapai tujuan.
Teori Motivasi
3
Aldefer Clayton Aldefer menjelaskan tentang tiga kebutuhan-kebutuhan
manusia yaitu: Existence, Relatedness, Growth.
c. Teori kebutuhan John W. Atkinson
John W. Atkinson mengusulkan ada tiga macam dorongan dalam diri yaitu
Need for achievment (kebutuhan untuk berprestas), Need for power (kebutuhan
akan kekuatan), Need for affiliation (kebutuhan untuk berafiliasi atau
berhubungan dekat dengan orang lain).
d. Teori Kebutuhan David McClelland
Menurut McClelland kebuthan manusia meliputi needs for power, needs for
affiliation, needs for achievements,
e. Teori Motivator-Hygiene Herzberg
Ada dua faktor yang mepengaruhi motivasi, yaitu motivation factor dan
Extrinsic factor.
f. Teori harapan Vroom.
Orang termotivasi bila ia percaya bahwa (1) perilaku tertentu akan
menghasilkan hasil tertentu, (2) hasil tersebut mempunyai nilai positif baginya,
dan (3) hasil tersebut dapat dicapai dengan usaha yang dilakukan seseorang.
Macam-Macam Motivasi
Menurut sadirman (dalam Asrori, 2020 : 60) motivasi dapat dilihat dari dasar
pembentukannya terbagi pada dua bagian yaitu motivasi bawaan dan motivasi
yang dipelajari.
Fungsi Motivasi
Sadirman (dalam Asrori, 2020 : 60) menjelaskan motivasi mendorong seseorang
untuk melakukan sesuatu, karena motivasi memiliki fungsi seperti:
Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor yang
melepaskan energi.
Menentukan arah perbuatan, yakni kearah tujuan yang hendak dicapai.
Menyeleksi perbuatan yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus
dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan perbuatan-
perbuatan yang tidak bermanfaat lagi bagi tujuan tersebut
4
SETRES
Pengertian Setres
Stres merupakan reaksi negatif dari orang-orang yang mengalami tekanan berlebih
yang dibebankan kepada mereka akibat tuntutan, hambatan, atau peluang yang
terlampau banyak, Robbins dan Coulter (dalam Asih,dkk 2018 : 7). Handoko
(dalam Asih,dkk 2018 :7) mengungkapkan stres adalah suatu kondisi ketegangan
yang mempengaruhi emosi, proses berpikir dan kondisi seseorang. Jadi, setres
adalah perasaan tertekan akibat terlalu banyak tuntutan yang mempengaruhi
kondisi seseorang menjadi tidak nyaman dalam segala hal.
Jenis-Jenis Setres
Berney dan Selye (dalam Dewi, melalui Asih, dkk 2018 : 4) mengungkapkan ada
beberapa jenis setres yaitu
Distrees
Merupakan setres yang timbul karena tuntutan yang memberatkan dan tidak
menyenangkan yang membuat seseorang akan sangat terbebani. Menurut
Quick dan Quick (dalam Waluyo melalui Asih 2018 : 6) distrees yaitu hasil
dari respon terhadap stress yang bersifat tidak sehat, negative, dan destruktif
(bersifat merusak). Setres ini sangat membahayakan bagi individu yang
mengalami, karena bisa membuat seorang individu menjadi mudah sakit.
Hyperstress
Yaitu stress yang berdampak luar biasa bagi yang mengalaminya. Contoh
adalah stres akibat serangan teroris.
Hyposttress
Merupakan stress yang muncul karena kurangnya stimulasi. Contohnya
seseorang bosan karena selalu melakukan rutinitas yang sama.
Gejala-Gejala Setres
5
o Fisik
o Perilaku
o Psikologis
Ketidakpuasan kerja, tekanan, kecemasan, lekas marah, kebosanan, dan
penundaan.
Faktor Penyebab Setres
Sutherland dan Cooper (dalam Wijayaningsih, melalui Asih, dkk) menyatakan
faktor-faktor yang mempengaruhi setres adalah:
o Faktor penilaian kognitif
Stres adalah pengalaman subjektif individu didasarkan atas persepsi terhadap
situasi, baik dari dalam maupun dari luar. Setiap individu berbeda dalam
mereaksi suatu stresor. Ada yang menganggap ringan, sedang, atau berat ada
yang merasa tidak berdaya.
o Faktor pengalaman
Merupakan proses belajar mengajar tentang kenyataan kalau sering
menghadapi suatu masalah dan bisa dihadapi dengan baik maka kalau
dihadapkan pada masalah yang sama akan mudah diselesaikan.
o Faktor tuntutan
Besar kecilnya tuntutan akan mempengaruhi penanggulangan stres pada
individu
o Faktor pengaruh interpersonal
Respon terhadap stres dipengaruhi oleh latar belakang dan pengalaman
subjektif.
PRESTASI KERJA
6
Pengertian Prestasi Kerja
Fahmi (dalam Waworuntu,dkk 2018) prestasi kerja kerja adalah proses
mengevaluasi seberapa baik karyawan mengerjakan pekerjaan merekak etika
dibandingkan dengan satu set standar. Hasibuan (dalam Waworuntu,dkk 2018)
mengatakan bahwa, prestasi kerja adalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorang
dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan
atas kecakapan, pengalaman dan kesungguhan serta waktu. Berdasarkan pendapat
para tersebut maka dapat disimpulakan bahwa prestasi kerja adalah keberhasilan
seseorang dalam melakukan tugasnya.
Tekanan akan selalu muncul dalam setiap aspek kehidupan individu, baik
dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat, maupun berorganisasi. Individu tidak
akan bisa menghindarinya. Ia harus mampu menerima tekanan menjadi tantangan,
atau ia akan setres bila tidak mampu menerima tantangan dengan baik.
7
dicurahkan untuk melaksanakan pekerjaan”. Dengan adanya dorongan untuk
melakukan hal yang lebih baik, belum disertai usaha tingkat setres sudah sangat
menurun.
Setres memang selalu dikaitkan dengan hal negatif dan memang ada
keterkaitan. Tetapi setres tidak selalu buruk, karena saat setres dianggap sebagai
peluang maka potensi hasil maksimallah yang akan didapatkan. Contohnya,
banyak profesional menganggap beban kerja yang berat dan tenggat waktu yang
mepet sebagai tantangan untuk peningkatan mutu pekerjaan. Stres bisa positif bisa
negatif, tergantung bagaimana menyikapinya. Bila sesuatu hal yang buruk bisa
diubah menjadi baik kenapa tidak.
Eustress / good stress ini sengaja dibuat untuk melawan setres karena
kurang stimulus. Yang luar biasa dari individu adalah, mereka akan mengalami
setres saat terlalu banyak tekanan dan akan mengalai setres pula saat tidak ada
tekanan. Orang yang hanya melakukan rutinitas yang sama sehari-hari akan
mengalami hypostress, yang akan mengakibatkan menurunnya kualitas individu.
8
Maka dengan diberikan rangsangan eustress, diharapkan individu bisa
mengembalikan perfoma maksimalnya.
Kesimpulan
Setres akan selalu ada dalam setiap aspek kehidupan individu. Bahkan,
Setiap individu dapat menjadi faktor pemicu stress individu lain. Cara individu
untuk mengubah setress menjadi prestasi adalah dengan cara mengubah setres itu
menjadi motivasi. Dengan adanya motivasi, setiap tekanan yang datang akan
mampu diolah individu mejadi cambuk guna meningkatkan potensi diri.
Organisasi kadang sengaja membuat eustress atau stres yang baik untuk
memicu individu menampilakan performa terbaiknya. Berney dan Selye (dalam
Dewi, melalui Asih,dkk : 2018) good stress merupakan stress yang menimbulkan
stimulus dan kegairahan, sehingga memiliki efek yang bermanfaat bagi individu
yang mengalaminya. Saat seseorang tidak memiliki gairah dalam bekerja karena
rutinitas yang membosankan, tentu pervormanya akan tidak berkembang atau
bahkan menurun. Maka diperlukan adanya stres untuk meningkatkan motivasi
karyawan dalam bekerja. Degan adanya motivasi maka, setres yang merupakan
hal negatif akan diubah menjadi hal positif.
Implikasi
Setres akan selalu bermakna positif bila individu menerima dengan positif
pula. Semua tekanan atau perasaan tidak mampu bisa diubah menjadi motivasi.
Misalnya individu yang merasa terlalu banyak dilimpahi pekerjaan ia bisa
meningkatkan kemampuan manajemen waktunya. Seorang individu yang merasa
tidak mampu menerima tanggung jawab tertentu, bisa memotivasi diri untuk
mengembangkan potensi demi meningkatnya perfoma kerjanya. Bila setres yang
silih berganti berdatangan dalam kehidupan individu, diubah menjadi motivasi
maka niscaya prestasi akan menanti.
9
DAFTAR PUSTAKA
“Noviansyah dan Zunaidin. (2011). Pengaruh Stres Kerja Dan Motivasi Kerja
Terhadap Kinerja Karyawan PT. Perkebunan Minanga Ogan Baturaja.
Jurnal Manajemen dan Bisnis Sriwijaya, Vol 9, No 18, Halaman 43-58”
Setiabudi, Jaya. The Power Of Kepet. 2010. Jakarta: Gramedia.
10
11