Anda di halaman 1dari 11

Accelerat ing t he world's research.

MENINJAU VAKSINASI COVID-19


DI INDONESIA : IMPLEMENTASI
KEBIJAKAN KESEHATAN DALAM
PERSPEKTIF PUBLIK DI
KABUPATEN...
Cucu Nadiyah

Cucu Nadiyah

Cite this paper Downloaded from Academia.edu 

Get the citation in MLA, APA, or Chicago styles

Related papers Download a PDF Pack of t he best relat ed papers 

RENCANA OPERASI PENANGGULANGAN COVID-19 BIDANG KESEHATAN DI INDONESIA


dr. Wiwi Ambarwat i, MKM

KELOMPOK 2 KEBIJAKAN T ERKAIT PROGRAM VAKSIN T UGAS AKK D


Khairun Nisa

Vaksinasi TATAP MUKA dan UU Cipt aker Modal Besar


Jalan baru Prum45
MENINJAU VAKSINASI COVID-19 DI INDONESIA :
IMPLEMENTASI KEBIJAKAN KESEHATAN DALAM PERSPEKTIF PUBLIK DI
KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA

Paper Ini Dibuat Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah


Administrasi Dan Kebijakan Kesehatan
Dosen Pengampu : Firman, S.KM., M.PH

Disusun Oleh :
NADYA FEBY VERONICA (1900029196)
KARINA INDI RADHIAH (1900029202)
CUCU NADIYAH (1900029239)

PRODI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN
YOGYAKARTA
2021
Meninjau Vaksinasi Covid-19 Di Indonesia:
Implementasi Kebijakan Kesehatan dalam Perspektif Publik
Di Kabupaten Kutai Kartanegara

Akhir tahun 2019 tepatnya pada bulan desember, dunia dihebohkan dengan
sebuah kejadian yang membuat banyak masyarakat resah yaitu dikenal dengan virus
corona (covid-19). Kejadian tersebut bermula dari Tiongkok, Wuhan (Yuliana, 2020).
Munculnya 2019-nCoV telah menarik perhatian global, dan Pada 30 Januari WHO
telah menyatakan COVID-19 sebagai darurat kesehatan masyarakat yang menjadi
perhatian internasional (Dong et al., 2020). Penambahan jumlah kasus COVID-19
berlangsung cukup cepat dan sudah terjadi penyebaran antar negara. Kemudian
WHO mengumumkan COVID-19 pada 12 Maret 2020 sebagai pandemic karena
jumlah kasus yang terus meningkat dengan pesat, disamping itu wabah ini telah
ditetapkan sebagai darurat kesehatan global (Putri, 2020).
Pandemi coronavirus COVID-19 telah memunculkan tantangan baru untuk
diatasi oleh negara bangsa. Secara khusus, yaitu mengenai bagaimana negara
merespons dan berupaya mencegah dan menghentikan penyebaran virus jauh lebih
luas. Banyak negara melakukan kebijakan yang diterapkan di dalam wilayahnya,
seperti sistem kebijakan lockdown, atau kebijakan menjaga jarak sosial atau social
distancing terhadap masyarakat. Beberapa negara menunjukkan keberhasilan, tetapi
ada pula yang menunjukkan kegagalan dari kebijakan ini. Oleh karena itu, perlu
segera dilakukan intervensi tidak hanya dari sisi penerapan protokol kesehatan namun
juga diperlukan intervensi lain yang efektif untuk memutuskan mata rantai penularan
penyakit, yaitu melalui upaya vaksinasi. Upaya ini telah dilakukan oleh berbagai
negara, termasuk Indonesia (Valerisha & Putra, n.d.)
Vaksinasi dinilai sebagai salah satu solusi dalam upaya menanggulangi pandemi
Covid-19. Berbagai institusi riset di berbagai negara bergegas untuk mengembangkan
varian vaksin dengan karakteristik dan efikasi masing-masing. Indonesia sebagai
negara yang terdampak Pandemi Covid-19 merespon dinamika pandemi global
dengan mengeluarkan kebijakan vaksinasi warga negara yang bertujuan untuk
memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di Indonesia, menurunkan angka
kesakitan dan kematian akibat Covid-19, mencapai kekebalan kelompok di
masyarakat (herd immunity) serta merestorasi kondisi perekonomian yang sempat
terhenti akibat pandemi. Pemerintah, melalui Kementerian Kesehatan setidaknya
telah mengeluarkan tiga kebijakan publik yang berkaitan dengan wacana vaksinasi
yang sudah mulai berjalan sejak Januari 2021 yang lalu.
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor
HK.01.07/MENKES/9860/2020 Tentang Penetapan Jenis Vaksin Untuk Pelaksanaan
Vaksinasi Corona Virus Disease 2019 mengatur enam jenis vaksin yang akan
digunakan dalam skema vaksinasi di Indonesia, yaitu vaksin yang diproduksi oleh PT
Bio Farma (Persero), Astra Zeneca, China National Pharmaceutical Group
Corporation (Sinopharm), Moderna, Pfizer Inc. and BioNTech dan vaksin buatan
Sinovac Biotech Ltd. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
Hk.01.07/MENKES/12757/2020 Tentang Penetapan Sasaran Pelaksanaan Vaksinasi
Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) mengatur kelompok prioritas penerima vaksin,
yaitu lansia, pelayan publik, dan pelayan medis. Keputusan Direktur Jenderal
Pencegahan Dan Pengendalian Penyakit Nomor Hk.02.02/4/1/2021 Tentang Petunjuk
Teknis Pelaksanaan Vaksinasi Dalam Rangka Penanggulangan Pandemi Corona
Virus Disease 2019 (covid-19) mengatur tentang pelaksanaan vaksinasi Covid-19
yang meliputi berbagai agenda yaitu perencanaan kebutuhan, sasaran, pendanaan,
distribusi dan manajemen logistik vaksin, pelaksanaan pelayanan, kerjasama,
pencatatan, dan pelaporan, strategi komunikasi, pemantauan dan penanggulangan
Kejadian Ikutan Pasca Vaksinasi Covid-19, serta juga digunakan sebagai acuan
dalam kegiatan monitoring dan juga evaluasi.
Berbagai kebijakan tersebut secara substantif telah memenuhi kriteria
fundamental dari kebijakan publik yang bertujuan untuk menjadi respon pemerintah
dalam menjawab permasalahan yang ada di masyarakat melalui alokasi sumber daya
dan barang publik, dalam konteks ini vaksin. Kebijakan pemerintah dalam merespon
secara cepat perkembangan penelitian vaksin dan penggunaan vaksin sebagai solusi
dalam mengatasi permasalahan pandemi di Indonesia (Shafa&Sriwidodo,2020).
Selain itu, kebijakan ini juga dinilai tepat dalam upaya membentuk kekebalan
komunitas masyarakat Indonesia dari Pandemi Covid-19, sehingga seiring dengan
meningkatnya rasio vaksinasi di masyarakat, pandemi Covid-19 dapat dikendalikan
dengan lebih kondusif. Selain itu, diproyeksikan bahwa pasca kebijakan vaksinasi
dilaksanakan, kegiatan perekonomian Indonesia dapat kembali berjalandengan
normal.
Sesuai arahan Presiden, pelaksanaan vaksinasi dilakukan serentak di 34
Provinsi, dan secara bertahap. Di bulan Januari fokus pelaksanaan vaksinasi adalah
ibu kota provinsi dan kab/kota yang berbatasan dengan ibu kota. Ditargetkan pada
bulan Februari, semua sasaran SDM Kesehatan sudah selesai divaksinasi. Target
sasaran berikutnya akan ditambahkan mengikuti ketersediaan vaksin. Ada beberapa
provinsi yang menjadi prioritas penerima vaksin Covid-19, hal ini dikarenakan adanya
pertimbangan kasus konfirmasi Covid-19 tertinggi dan juga termasuk sentra ekonomi-
pariwisata, Kalimantan Timur menjadi salah satu provinsi prioritas tersebut (Menkes,
2021).

Penyerahan Vaksin Covid-19 ke Dinas Kesehatan Kutai Kartanegara


Sumber : http://www.kutairaya.com/news.php?id=3468
Mengutip Kutairaya.co, pendistribusian vaksin covid-19 gelombang pertama ini
sebanyak 7.040 vaksin covid-19 untuk wilayah Kutai Kartangera diangkut dari Dinas
Kesehatan Kaltim menuju kantor Dinas Kesehatan pada Selasa 12 Januari 2021.
Selanjutnya, vaksin ini disimpan di Instalansi farmasi kabupaten, sesuai dengan
tatacara penyimpan vaksin yang baik dan benar. Yakni dengan menjaga vaksin tetap
dingin dan berada pada suhu minus 8 derajat celcius. Vaksin tersebut dijaga oleh
TNI/Polri.
Sejak 13 Januari 2021 Indonesia sudah memulai vaksinasi nasional yang
dipelopori oleh presiden Joko Widodo sebagai orang pertama penerima vaksin di
Istana Merdeka. Vaksinasi tersebut merupakan titik awal pelaksanaan vaksinasi
massal secara gratis guna menangani masalah pandemik Covid-19 di Indonesia.
Vaksin yang diterima oleh Presiden merupakan vaksin yang diproduksi oleh
CoronaVac buatan Sinovac Life Science Co.Ltd yang berkolaborasi dengan PT. Bio
Farma (Persero) dan telah melalui uji klinis. Dalam rangka mensukseskan program
vaksinasi Covid-19 Presiden menyampaikan 5 intruksi di antaranya pemberian vaksin
Covid-19 secara gratis tanpa membebankan biaya kepada masyarakat.
Setelah presiden divaksin pada 13 Januari, sehari setelahnya vaksinasi
dilakukan secara serentak seluruh Indonesia, Kabupaten Kutai Kartanegara memulai
vaksinasi tahap pertamanya dengan 10 tokoh masyarakat di Kaltim yang dilaksanakan
di RSUD Aji Muhammmad Parikesit Tenggarong Seberang. Dari 10 tokoh masyarakat
Kaltim, salah satunya adalah Kepala Dinas Kesehatan Kukar dr. Martina Yulianti
menjadi orang pertama yang disuntik vaksin sinovac. Sementara Bupati Kukar Edi
Damansyah sayangnya tidak bisa melakukan vaksinasi pada gelombang pertama
tersebut dikarenakan berkaitan dengan pertimbangan medis dari institusi kesehatan
dengan tujuan untuk menghindari efek samping akibat kondisi kesehatan. Hal ini
didasarkan pada Surat Keputusan Dirjen Pencegahan dan pengendalian penyakit
Nomor HK. 02.02 /4/1/2021 Tentang Teknis Pelaksanaan Vaksinasi Dalam Rangka
Penanggulangan Pandemi Covid-19.

Kepala Dinkes Kukar dr Martina Saat Menerima Suntikan Vaksin Covid-19


Sumber : https://www.kutaikartanegara.com/news.php?id=7058

Sebelum dilakukan penyuntikan vaksin berbagai tahapan dan protokol


kesehatan Covid-19 dilaksanakan seperti menggunakan masker, mencuci tangan,
menjaga jarak, pemeriksaan tensi darah hingga pengukuran suhu tubuh. Kemudian
setelah proses penyuntikkan, penerima vaksin harus tetap tinggal di tempat
pelayanan vaksinasi selama 3 menit. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi adanya
kasus kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI). Kejadian ini dapat berupa reaksi
Vaksin, kesalahan prosedur, koinsiden, reaksi kecemasan, atau hubungan kausal
yang tidak dapat ditentukan. Biasanya selalu ada efek setelah mendapatkan
imunisasi ini atau yang di dunia medis disebut dengan Kejadian Ikutan Pasca
Imunisasi (KIPI) usai tubuh merespon virus yang dilemahkan itu kedalam tubuh.
maka dari itu, untuk menghindari kejadian tersebut pihak Dinas Kesehatan
Kabupaten Kukar membentuk kelompok kerja (POKJA) KIPI. Sehingga ketika
penerima vaksin terjadi efek samping, Pokja sudah siap untuk diterjunkan.
Berdasarkan ketentuan yang telah ditetapkan dalam penggunaan Vaksin jenis
Sinovac, setiap orang mendapatkan suntikkan sebanyak dua kali dengan dosis
sebanyak 0,5 mililiter. Diketahui sebelumnya, vaksin Sinovac tahap pertama datang
di kukar sebanyak 7.040. Vaksinasi yang difokuskan untuk tenaga kesehatan dimulai
pada hari yang sama yaitu 14 Januari. Mengutip PusaranMedia.com fasilitas
pelayanan kesehatan yang ikut menjalankan proses vaksinasi totalnya ada 18.
Beberapa fasyankes yang ditunjuk melakukan vaksinasi secara bertahap, yaitu tiga
rumah sakit, 39 klinik swasta, dan 32 puskesmas.
Per tanggal 11 Februari 2021, vaksinasi Indonesia mencapai cakupan 1 juta
tenaga kesehatan. Vaksinasi Covid-19 tahap pertama gelombang kedua yang
diperuntukkan kepada tenaga kesehatan di Kabupaten Kutai Kartanegara pada saat
itu sudah mencapai 82% atau sekitar 4.000 nakes yang sudah disuntik (Juliansyah,
2021). Sementara sejauh ini berdasarkan data yang dilansir pada laman
kemenkes.go.id hingga 29 Maret 2021. Jumlah sumber daya manusia (SDM)
Kesehatan seluruh Indonesia yang telah memperoleh dosis pertama vaksin Covid-19
adalah sebanyak 1.432.153 atau 97.51 persen dari sasaran sebanyak 1.468.764
orang. Sementara itu, jumlah SDM Kesehatan yang telah memperoleh vaksin Covid-
19 dosis kedua mencapai sebanyak 1.275.981 orang. Artinya vaksinasi yang
diperuntukkan SDM kesehatan ini sudah hampir mendekati target sasaran.
Dalam surat Kemenkes RI Nomor SR.02.06/C.II/384/202, pelaksanaan vaksinasi
COVID-19 dilakukan tahap ke-2 dengan target sasaran pelayan publik dilaksanakan
pada pekan ketiga Februari 2021 dengan jumlah sasaran sebanyak 17,4 juta orang.
Untuk hal ini diperlukan pendataan sasaran kelompok tahap 2 yang terdiri dari Guru,
TNI, Polri, DPR, DPRD, Tokoh Agama, Pejabat Daerah, ASN, BUMN, BUMD, Satpol
PP, pedagang pasar, petugas pariwisata, Organda, hingga ojek atau taksi online.
Penyuntikan vaksin Covid-19 tahap dua diberikan kepada orang yang sudah
melakukan vaksinasi tahap pertama yang sebelumnya berlangsung pada tanggal 5
Maret 2021. Jadi setiap orang yang telah divaksin tahap pertama sudah bisa diberikan
vaksin tahap dua.
Diberikannya vaksin Covid-19, tahap ke-2 ini bertujuan untuk meningkatkan
imunitas dalam tubuh serta sebagai penangkal dari virus. Jadi diharapkan bagi siapa
saja yang sudah di vaksin akan terbebas dengan virus corona. Vaksin covid-19
memiliki 2 dosis yang disuntikan dengan interval 2 Minggu (14 hari). Dosis pertama
untuk mengenalkan vaksin dan memicu respon kekebalan awal. Dosis kedua untuk
menguatkan respon imun yang telah terbentuk sebelumnya. Antibodi baru akan
optimal 14-28 hari setelah suntikan kedua dilakukan. Bila seseorang dinyatakan positif
usai vaksinasi, artinya saat divaksinasi sudah terinfeksi covid-19 dan sedang dalam
masa inkubasi.
Selain melakukan vaksinasi terhadap petugas pelayanan publik, Dinas
Kesehatan Kutai Kartanegara (Kukar) juga menyasar para warga lanjut usia untuk
mendapatkan vaksin COVID-19, bertempat di Gedung Beladiri, GOR Aji Imbut,
Tenggarong Seberang pada selasa 09 Maret 2021. Dilansir Kaltimtoday.co Jumlah
lansia yang divaksin pada hari itu sekitar 200 lansia yang dilakukan secara massal.
Kegiatan vaksinasi terhadap kelompok lansia ini mendapat perhatian Sekretaris
Daerah Kabupaten Kukar H Sunggono yang datang langsung ke lokasi vaksinasi.
Harapannya dari kegiatan vaksinasi terhadap lansia bisa menacapai target untuk
memberikan vaksinasi terhadap 70% warga.

Pelaksanaan Vaksin Covid-19 Perdana Kepada Lanjut Usia di Gedung Beladiri,


Tenggarong Seberang (Supri/Kaltimtoday.co)
Sumber : https://kaltimtoday.co/perdana-pemkab-kukar-lakuan-vaksinasi-covid-
19-untuk-para-lansia/

Pihak Pemerintahan Kabupaten juga membentuk gerakan anak muda


mendaftarkan orang tuanya melalui Gform. Gform tersebut dapat diakses melalui link
bit.ly/vaksinetam-lansia. Selain itu jika membawa 3 orang lansia untuk divaksin maka
akan diberikan bonus 1 vaksin untuk orang tersebut. Hal ini dilakukan karena orang
tua rentan terhadap tertularnya penyakit dan mereka juga tidak bisa mengakses
internet. Oleh sebab itu, Pihak pemkab menggalakakkan pendaftaran orang tua lewat
anaknya. Sementara warga yang tinggal di daerah pedalaman yang dimana tidak
memiliki akses internet, dapat mendaftar lewat ketua RT setempat. Hal tersebut
langsung dikoordinasikan oleh dr. Martina Yulianti selaku Kepala Dinas Kesehatan
Kutai Kartanegara.
Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) juga menyediakan form
pendaftaran vaksin Covid-19 untuk masyarakat Kutai Kartanegara (kukar) yang
disebarluaskan melalui grup whatsapp. Form tersebut dapat diakses melalui laman
https://docs.google.com/forms/d/e/1FAIpQLSdPtWd5Agob0bnItXTfMuxjHtDH01y09J
oFgCSxpif7w8kGvg/viewform. Jadi masyarakat yang ingin mendaftar vaksin
diharuskan mengisi data tersebut dengan Kartu Keluarga (KK) berdomisili di wilayah
Kukar, stelah terdaftar akan diinformasikan melalui SMS atau pesan singkat. Hal itu
dilakukan untuk mempermudah data sasaran program vaksinasi.
Imam Pranawa selaku Kepala Bidang (kabid) Pencegahan Penyakit dan
Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinas Kesehatan Kukar juga menghimbau kepada
masyarakat, saat mendaftar harus memastikan memiliki Nomor Induk keluar (NIK)
yang masih aktif. Dilansir oleh kaltimtoday.com, bahwa ada suatu kejadian warga
yang memiliki KTP namun saat dimasukkan di data tertolak. Setelah berkoordinasi
dengan Capil, ternyata KTP milik warga tersebut tidak aktif, lebih lanjut, masyarakat
wajib mengisi sendiri form itu. Hal tersebut dapat dijadikan pelajaran akan kesiapan
vaksinasi Covid-19 jika sasaran vaksin kepada masyarakat umum.
Dari segi pelayanan dan pola penanganan Covid-19 termasuk vaksinasi Covid-
19 di Kalimantan Timur, termasuk Kabupaten Kutai Kartanegara ini cukup baik dan
memang siap melaksanakan vaksin. Pelaksanaan vaksinasi juga sangat baik dan
menerapkan protokol kesehatan hingga tak ada kerumunan Sejauh ini program
vaksinasi Covid-19 di Kabupaten Kutai Kartanegara mendapatkan tanggapan positif
dan kepercayaan yang cukup tinggi dari masyarakat. Namun tidak dipungkiri jika
masih ada beberapa masyarakat yang terhasut oleh berita hoaks mengenai vaksin
Covid-19 yang menyebar luas di Social Media ataupun dari mulut ke mulut, sehingga
hal ini membuat, sebagian masyarakat menjadi takut dan ragu untuk divaksin. Oleh
sebab itu, Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara gencar dan terus
mensosialisasikan vaksin agar masyarakat tidak termakan oleh hoaks vaksin jenis
apapun. Selain itu Pemkab Kukar bersama Satgas Penanganan Covid-19 juga telah
melakukan kampanye terkait upaya pemutusan mata rantai pandemik dan vaksin,
serta terkait dengan pendataan dan penjadwalan vaksinasi yang melibatkan Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil, agar target vaksinasi tertata dan terlaksana
dengan baik (Ansori, 2021).
Kebijakan vaksinasi di Kabupaten Kutai Kartanegara memiliki total sasaran
vaksinasi 123.841, per tanggal 29 Maret 2021 terdata total sasaran sudah tervaksinasi
sebesar 25.787 dari kelompok SDM kesehatan, petugas publik, dan lansia, Artinya
dari ketiga kelompok tersebut baru 21% yang telah menuntaskan vaksinasi sampai
dengan tahap 2 (Dinkes Kukar, 2021). Oleh karena itu, dapat dilihat bahwa masih
belum terdapat efisiensi dan efektivitas pengelolaan vaksin dikarenakan total sasaran
vaksin masih belum dipenuhi karena terdapat beberapa kelompok yang sama sekali
belum mendapatkan vaksin, bahkan tiga kelompok prioritas tersebut masih ada yang
belum menjalani vaksin secara tuntas.
Mengutip merdeka.com, Netty Prasetiyani, salah satu anggota DPR Komisi IX
menyatakan bahwa permasalahan tersebut seringkali muncul karena vaksin Covid-19
dikomersialisasi sehingga seringkali merugikan masyarakat dan memfasilitasi
kepentingan industri farmasi untuk memaksimalkan keuntungan (Bayhaqi, 2020).
Selaras dengan argumen tersebut, distribusi vaksin terhadap kelompok prioritas
dikategorisasi secara normatif. Seharusnya, untuk memaksimalkan efikasi vaksin,
kategorisasi dideterminasi secara non-normatif dan distribusi vaksin diprioritaskan
bagi kelompok dengan responsivitas pembentukan imun terhadap SARS-Cov 19 yang
tinggi. Mengelaborasikannya secara empirik, mengutip penelitian Lipstich & Dean
(2020), menyebutkan bahwa dalam pemberian vaksin, karakteristik vaksin yang
diberikan, efikasi vaksin, dan mekanismenya harus dipahami secara komprehensif.
Terlepas dari kekurangan implementasi kebijakan vaksinasi Indonesia, dapat
disimpulkan bahwa kebijakan tersebut telah substantif untuk mengendalikan
kekebalan komunitas terhadap SARS-Cov 19 secara kondusif.
Salah satu tantangan terbesar dalam keberhasilan vaksinasi COVID-19 adalah
penerimaan dan partisipasi masyarakat. Oleh karena itu, upaya edukasi pada
masyarakat harus terus ditingkatkan melalui berbagai saluran informasi. Komunikasi
interpersonal tenaga kesehatan pada masyarakat juga harus terus ditingkatkan. Hal
ini sesuai dengan temuan dan rekomendasi Survei Penerimaan Masyarakat terhadap
Vaksinasi COVID-19 yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan bersama ITAGI ,
WHO dan UNICEF. Namun pemerintah akan terus memastikan bahwa program
vaksinasi akan berjalan dengan baik, dan juga terus mengikuti hasil uji klinis covid-19
di berbagai belahan dunia dengan beragam jenis vaksin. Hal itu demi tercapainya
kekebalan komunitas atau Herd Immunity di Indonesia (KemenkesRI, 2021).
DAFTAR PUSTAKA

Ansori, M. (2021, Maret 24). Apresiasi Pelayanan Vaksin Covid Di Kukar. Diambil
Kembali Dari Rri.Co.Id: https://rri.co.id/samarinda/gaya-
hidup/kesehatan/1005226/apresiasi-pelayanan-vaksin-covid-di-kukar
Bayhaqi, A. (2020). DPR Kritik Pemerintah Impor Vaksin Belum Terbukti Efektif Tapi
Sudah Diiklankan. (2020, December 15). Merdeka.Com. Retrieved From
https://www.merdeka.com/peristiwa/dpr-kritik-pemerintah-impor-vaksin-
belum-terbukti-efektif-tapi-sudah-diiklankan.html
Dinkes Kukar. (2021). Data Vaksinasi Covid-19 Kukar per 29 Maret 2021. (30 Maret
2021) Diambil Kembali Dari: dinkes.kukarkab.go.id
http://dinkes.kukarkab.go.id/baca-berita-510-data-vaksinasi-covid19-
kukar-per-29-maret-2021.html
INDONESIEN AHK. (2021). COVID-19 Developments In Indonesia. Diambil Kembali
Dari INDONESIEN AHK:
https://indonesien.ahk.de/id/infocenter/berita/berita/covid-19-
developments-in-indonesia
Juliansyah. (2021). Vaksinasi Nakes Tahap Pertama Gelombang Kedua Di Kukar
Capai 82 Persen. (2021, Februari 13). Diambil Kembali Dari Selasar.Co:
https://selasar.co/read/2021/02/13/4320/vaksinasi-nakes-tahap-
pertama-gelombang-kedua-di-kukar-capai-82-persen
Kaltimtoday. (2021). Perdana, Pemkab Kukar Lakuan Vaksinasi Covid-19 Untuk Para
Lansia. (2021, Maret 9). Diambil Kembali Dari Kaltimtoday.Co:
https://kaltimtoday.co/perdana-pemkab-kukar-lakuan-vaksinasi-covid-
19-untuk-para-lansia/
Kaltimtoday.Co. (2021). Kabid P2PL Dinkes Kukar: Pendaftaran Vaksin Covid-19
Untuk Masyarakat Umum Sudah Dibuka. (2021, Februari 23). Diambil
Kembali Dari Kaltimtoday.Co: https://kaltimtoday.co/kabid-p2pl-
dinkes-kukar-pendaftaran-vaksin-covid-19-untuk-mayarakat-umum-
sudah-dibuka/
Kemenkesri. (2021). Vaksinasi Covid-19 Lindungi Diri, Lindungi Negeri. Kementerian
Kesehatan RI, 9, 22–50.
Keputusan Direktur Jenderal Pencegahan Dan Pengendalian Penyakit Nomor
Hk.02.02/4/1/2021 Tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Vaksinasi
Dalam Rangka Penanggulangan Pandemi Corona Virus Disease 2019
(Covid-19)
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
HK.01.07/MENKES/9860/2020 Tentang Penetapan Jenis Vaksin Untuk
Pelaksanaan Vaksinasi Corona Virus Disease 2019
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
Hk.01.07/MENKES/12757/2020 Tentang Penetapan Sasaran
Pelaksanaan Vaksinasi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19)
Kutairaya. (2021). 7.040 Vaksin Covid-19 Tiba, Kukar Siap Melaksanakan Program
Perdana Vaksinasi COVID-19. (2021, Januari 12). Diambil Kembali Dari
Kutairaya.Co: Http://Www.Kutairaya.Com/News.Php?Id=3468
Lipsitch, M., & Dean, N. E. (2020). Understanding COVID-19 Vaccine Efficacy.
Science, 370(6518), 763-765. Doi:10.1126/Science.Abe5938
Putri, R. N. (2020). Indonesia Dalam Menghadapi Pandemi Covid-19. Jurnal Ilmiah
Universitas Batanghari Jambi, 20(2), 705.
Https://Doi.Org/10.33087/Jiubj.V20i2.1010
Shafa, A., & Sriwidodo, S. (2020). Microneedle: Teknologi Baru Penghantar Vaksin
COVID-19. Majalah Farmasetika, 6(1).
Doi:10.24198/Mfarmasetika.V6i1.28092
Valerisha, A., & Putra, M. A. (N.D.). Pandemi Global COVID-19 Dan Problematika
Negara-Bangsa : Transparansi Data Sebagai Vaksin Socio-Digital ?

Anda mungkin juga menyukai