Anda di halaman 1dari 11

KELAS X PARIWISATA

PENGANTAR ILMU
PARIWISATA&PERHOTELAN

Perkembangan dan Etika Komunikasi


Judul Elemen
Perhotelan, Dokumen Perjalanan

Perkembangan Perhotelan, Etika


Deskripsi Komunikasi di Perhotelan, serta Dokumen
Perjalanan dan cara mendapatkan paspor

Kelas X / Pariwisata
Alokasi Waktu 12 JP
Jumlah Pertemuan 2–3
Fase Pencapaian E
Beriman, bertakwa pada Tuhan Yang
Profil Pelajar Pancasila Maha Esa, dan berakhlak Mulia, Mandiri,
Bernalar Kritis, dan Kreatif
Model Pembelajaran Discovery Learning
Moda Pembelajaran Luring, Daring/Kombinasi
Diskusi, Presentasi, Demonstrasi, Simulasi
Metode Pembelajaran
Praktik
Bentuk Penilaian Asesmen, Non Kognitif dan Kognitif
Sumber Pembelajaran Buku Paket, Modul, Internet dan Lainnya
Bahan Pembelajaran Buku tulis untuk mencatat
Alat Praktik Pembelajaran
LCD Projector, PPT, Video Pembelajaran,
Media Pembelajaran
Internet

Perkembangan Perhotelan, Etika


Tujuan Pembelajaran Komunikasi di Perhotelan, serta Dokumen
Perjalanan dan cara mendapatkan paspor
LAMPIRAN

BAB. IV PERKEMBANGAN PERHOTELAN


4.1. Perkembangan Perhotelan International
Hotel tertua berada di Pompei bagian selatan Italia. Kemudian gunung Vesuvius
meletus sehingga lahar panas mengubur hampir seluruh bagian kota Industri akomodasi
berkembang pada tahun 1282 di Florance dengan istilah Innkeepers.
Industri perhotelan berawal dari Inggris 1658 disebut sebagai Inn atau Travern yang
menyediakan pelayanan penginapan untuk para penumpang coach yang singgah dan
bermalam. Inn tertua berada di Amerika serikat 1640

A. Perkembangan Hotel Modern


Perkembangan hotel modern dari waktu ke waktu sebagai berikut:
 Tahun 1794 dibangun city hotel di kota Baltimore oleh David Barnum
 Tahun 1800 dibangun coffe house di Amerika
 Tahun 1829 dibangun Tremont House di Boston
 Tahun 1824 dibangun New York House
 Tahun 1830 dibangun The Palmer House
 Tahun 1830 dibangun Sherman House di Chicago
 Tahun 1888 dibangun The Spring House
 Tahun 1893 dibangun Denver’s Brown di San Fransisco
 E.M. Statler
Disebut juga sebagai Raja hotel di Amerika, didirikan oleh Ellsworth M. Statler
(1880-1928), pendiri hotel Chain pertama di dunia
 Conrad Hilton
Pada 1954 Statler menjual aset termasuk hotel chain kepada conrad hilton. Kemudian
Conrad mendirikan Hilton Hotel Coorperation pada tahun 1946. Dua tahun kemudian
berdiri perusahaan internasional Hilton
 Kemmons Wilson
Tahun 1950 Holiday inn chain dibangun di Memphis, Tennese. Hotel tersebut
dikembangkan untuk wisatwan dan keluarga, kemudian pemasaran dikembangkan untuk
para tamu-tamu bisnis.
 J.W. Marriot
Merupakan salah satu pendiri hotel di Virginia (Daerah Washington DC) dengan
nama hotel Marriott. Kemudian mengembangkan bisnis Marriot hotel and resort.
 Ernest Henderson dan Robert Moore
Pada tahun 1937 didirikan Sheraton chain. Hotel Sheraton Stonesheaven adalah cikal
bakal dari hotel sheraton di dunia. Sheraton adalah hotel pertama yang terdaftar di bursa
saham New York.
B. Kilas Balik Perkembangan Hotel di Indonesia
Usaha hotel tumbuh pada saat masa pemerintahan Hindia Belanda di Indonesia.
Semakin ramai dunia perdagangan dengan kedatangan orang Belanda dan Eropa kebutuhan
sarana akomodasi dirasakan semakin meningkat. Perkembangan hotel di Indonesia, sebagai
berikut:
 Didirikan hotel di Batavia yaitu hotel Des Indes, hotel Royal dan Hotel Rijswijk.
 Kemudian hotel Du Pavillon di Semarang
 Hotel Sarkies dan Hotel Oranje di Surabaya
 Hotel De boer dan Astoria di Medan
 Grand Hotel dan Staat Hotel di Makasar
 Hotel Internasional Pertama
Pada tanggal 5 Agustus 1962, didirikan sebuah hotel di Jakarta milik PT. Hotel
Indonesia, sebuah perusahaan pemerintah, dan merupakan hotel bertaraf Internasional
pertama di Indonesia
 Februari 1966 hotel Samudera Beach di Pelabuhan Ratu beroprasi
 Maret 1966 hotel Ambarukmo Palace di Yogyakarta beroprasi
 November 1966 Hotel Bali Beach di Pantai sanur Bali beroprasi

C. Klasifikasi Hotel
Klasifikasi hotel dibagi menjadi 8 kategori, sebagai berikut:
1. Luas dan Jumlah Kamar
Berdasarkan luas dan jumlah kamar, terdapat beberapa hotel, yakni:
a. Hotel kecil (small hotel), hotel yang memiliki lebih dari 25 kamar atau kurang dari
100 kamar
b. Hotel menengah (above average hotel), hotel yangmemiliki lebih dari 100 kamar dan
kurang dari 300 kamar
c. Hotel besar (large hotel), hotel yang memiliki lebih dari 300 kamar
2. Jenis Tamu yang Menginap
Berdasarkan jenis tamu menginap, terdapat beberapa jenis hotel, yakni:
a. Hotel keluarga (family hotel), hotel dirancang untuk keluarga
b. Hotel bisnis (bussiness hotel), hotel yang dirancang untuk para usahawan
c. Hotel wisata (tourist hotel), hotel yang dirancang untuk para wisatawan
d. Hotel transit (transit hotel), hotel yang dirancang khusus untuk orangorang yang
melakukan persinggahan sementara dalam suatu perjalanan
e. Hotel perawatan kesehatan (cure hotel), hotel yang dirancang untuk orang-orang yang
sedang menginginkan penyembuhan dari suatu penyakit atau meningkatkan
kesehatannya
f. Hotel konvensi (convention hotel), hotel dirancang untuk keperluan orang-orang yang
menyelenggarakan konvensi
3. Lama Tamu Menginap
Berdasarkan lama tamun menginap, terdapat beberapa jenis hotel, yakni:
a. Transient hotel, tamu menginap hanya satu sampai dua malam
b. Semi Resident hotel, tamu menginap 12 malam atau sampai satu minggu
c. Residential hotel, tamu menginap dalam jangka waktu lama, lebih dari satu minggu
4. Lokasi
Berdasarkan lokasi, terdapat beberapa jenis hotel, yakni:
a. Mountain hotel, hotel yang berada di daerah pegunungan
b. Beach hotel, hotel yang terletak di tepi pantai
c. City hotel, hotel yang berlokasi di perkotaan
d. Highway hotel, hotel yang terletak di tepi jalan bebas hambatan dan biasanya diantara
dua kota
e. Airport hotel, hotel yang terletak tidak jauh dari Airport
f. Resort hotel, hotel yang berlokasi di kawasan wisata
5. Lama Buka Dalam Setahun
Berdasarkan lama buka dalam satu tahun, terdapat beberapa jenis hotel, yakni:
a. Seasonal hotel, hotel yang hanya buka pada waktu – waktu tertentu dalam setahun
(3,6,9 bulan)
b. Year-round hotel, hotel yang buka sepanjang tahun
6. Tarif Kamar
Berdasarkan tarif kamar, tedapat beberapa jensi hotel, yakni:
a. Ekonomi class hotel, tarif kamar kelas ekonomi
b. First klas hotel, tarif lebih mahal
c. Deluxe/luxury hotel, harga kamar sangat mahal
7. Menurut Bintang
Menurut bintang, terdapat lima jensi hotel, yakni: bintang 1 sampai dengan bintang
lima. Perbedaan level bintang terletak pada fasilitas, peralatan dan mutu serta standard
pelayanan, penentuan diadakan setiap tiga tahun sekali dan ditetapkan oleh Keputusan
Direktur Jenderal Pariwisata dalam bentuk sertifikat
8. Unsur atau Komponen Harga Kamar
Berdasarkan komponen harga kamar, terdapat beberapa jenis hotel, yakni:
a. Europan plan hotel (EP), hotel yang menetapkan bahwa harga kamar hanya untuk
kamar saja
b. Continental Plan Hotel (CP), hotel yang menetapkan bahwa harga kamar termasuk
makan pagi
c. Modified American Plan Hotel (MAP) hotel yang menetapkan bahwa kamar termasuk
dua kali makan (makan pagi, siang atau malam)
d. Full American Plan, harga kamar termasuk makan tiga kali

4.2. ETIKA KOMUNIKASI DI PERHOTELAN


A. Fungsi Komunikasi
Fungsi komunikasi yang baik dalam usaha perhotelan, sebagai berikut:
1. Menjalin hubungan yang harmonis antara karyawan dengan tamu, karyawan dengan
karyawan, dan karyawan dengan pihak manajemen
2. Mengingkatkan kesetiakawanan dan loyalitas antara sesama karyawan dalam satu
lingkungan kerja
3. Meningkatkan kerjasama antar karyawan
4. Membuat kesan yang baik tentang hotel sehingga suatu saat tamu akan kembali lagi
menginap.

B. Speech (Berbicara)
Terdapat beberapa cara berbicara dengan tamu, yakni:
1. Face to face atau berbicara langsung (tatap muka)
2. Voice contact atau berbicara melalui telpon

3. Kata-kata yang diucapkan mampu menumbuhkan suasana bersahabat, positif dan


diucapkan dengan jelas.
4. Saat tamu tiba di hotel, melakukan beberapa hal, yakni:
a. Greeting (memberikan salam)
b. Offering (memberikan penawaran)
5. Ucapan yang harus dihindari, yakni:
a. Tidak tahu
b. Jangan
c. Jangan anda lakukan
d. Bapak harus
e. Ibu tidak boleh

C. Penyebutan Nama Tamu


Tujuan menyebutkan nama tamu saat berkomunikasi, yakni:
1. Menunjukkan persahabatan dan membuat tamu seolah-olah di rumah sendiri
2. Menunjukkan penghargaan dan pengenalan anda sehingga tamu merasa yakin
3. Menunjukkan rasa bahwa tamu orang penting
4. Menunjukkan bahwa petugas memberikan perhatian penuh

D. Peran Petugas Hotel


Petugas atau karyawan hotel mempunyai berbagai peran, yakni:
1. Diplomat
Seorang diplomat yang baik akan memberikan penjelasan dengan sabar dan teliti
serta siap membantu para tamu batik tamu domestik maupun tamu mancanegara.
2. Sebagai Seorang Psikolog
Mengidentifikasi perilaku tamu agar dapat menetapkan cara yang tepat
berhubungan dengan tamu tersebut. Reaksi yang ditunjukkan kepada tamu pada
berbagai situasi akan berdampak kepada kesan tamu.
3. Seorang sumber informasi
Informan dapat memberikan jawaban atas pertanyaan tamu dan menyuguhkan
informasi secara efisien, cepat dan akurat. Informasi penting artinya bagi tamu dan
hotel, karena tamu membutuhkan informasi yang belum diketahui. Petugas dapat
menciptakan hubungan yang baik dengan cara memberikan infromasi yang
bermanfaat, yakni informasi dapat meningkatkan penjualan
4. Sebagai Seorang penjual
Memberikan informasi tentang ketersediaan kamar, harga, dan fasilitas.

E. Teknik Menelpon
Beberapa yang perlu diperhatikan dalam teknik melakukan panggilan telepon, yakni
1. Suara
2. Pembicaraan
3. Etika Menelpon
4. Jarak antara mulut dan telpon
5. Tidak menelpon sambil makan/minum
6. Tutup telpon perlahan
7. Mengaatur volume suara
8. Tersenyum
9. Ramah dan sopan
10. Tidak membuat tamu menunggu lama
11. Hindari kata “apa”
12. Siap dengan pulpen dan kertas

4.3. DOKUMEN PERJALANAN

A. Dokumen Perjalanan
Perjalanan dibagi menjadi dua, yaitu perjalanan dalam negeri dan perjalanan luar
negeri. Perjalanan dalam negeri adalah perjalanan yang dilakukan oleh seseorang ataupun
sekelompok orang terbatas di dalam negeri sendiri. Perjalanan luar negeri adalah perjalanan
yang dilakukan oleh seseorang ataupun sekelompok orang terbatas di luar negeri atau disebut
dengan outbound. Perjalanan dalam negeri dokumen yang dibutuhkan utama adalah KTP,
berbeda dengan perjalanan ke luar negeri. Perjalanan ke luar negeri membutuhkan beberapa
dokumen, yakni:
1. Paspor
Menurut Travel Information Manual atau panduan Informasi perjalanan 1969,
pasport adalah suatu dokumen perjalanan resmi yang dikeluarkan oleh instansi
pemerintah yang berwenang untuk warga negara atau orang asing lainnya yang tidak
memiliki kewarganegaraan dan berdomisili dalam wilayah negara yang mengeluarkan
paspor tersebut. Paspor mempunyai beberapa fungsi, yakni:

a. Dokumen utama dalam perjalanan internasional


b. Dokumen yang menerangkan kebangsaan dan kewarganegaraan seseorang
c. Dokumen yang memuat data identitas pribadi seseorang seperti nama jelas, tempat
dan tanggal lahir, agama, pas foto dan tanda tangan pemegang paspor
Paspor dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Imigrasi atau perwakilan Republik
Indonesia di luar negeri di bawah pengawasan departemen Kehakiman. Terdapat
beberapa macam Paspor, yakni:

a. Paspor Diplomatik
Dikeluarkan oleh menteri luar negeri atas nama Presiden Republik Indonesia untuk
pejabat pemerintah yang menjalankan tugas – tugas diplomatic

b. Paspor Biasa
Dikeluarkan oleh kantor imigrasi setempat untuk warga negara yang akan
bepergian ke luar negeri dengan tujuan pribadi serta dalam rangka tugas
pemerintahan, dinas maupun diplomatik. Paspor jenis ini dipakai oleh para wisatawan,
usahawan berlaku 5 tahun dan dapat dipergunakan 6 bulan sebelum masa berlaku
habis

c. Paspor untuk Orang Asing


Dikeluarkan oleh pemerintah untuk orang asing yang tidak memiliki
kewarganegaraan, berlaku 1 tahun

d. Paspor Perjalanan Laksana Paspor


Dikeluarkan oleh pemerintah, memiliki keabsahan seperti paspor dan hanya
berlaku untuk satu kali perjalanan dan dikeluarkan dalam kondisi tertentu dan
diberikan kepada orang tertentu.

e. Paspor Keluarga
Paspor yang dikeluarkan untuk keluarga yang didalamnya terdapat anak yang
belum memiliki identitas legal, dapat dipergunakan untuk bepergian bersama-sama
atau dapat dipergunakan oleh orang yang namanya tercantum dalam paspor tersebut.

f. Paspor Haji
Paspor khusus yang dipergunakan untuk melaksanakan ibadah haji, berlaku untuk
satu kali jalan.
2. Visa
Sebelum orang melakukan perjalanan ke luar negeri, maka wajib mengurus visa
negara yang akan dikunjungi terlebih dahulu. Negara yang mempunyai hubungan
diplomatik membuka kantor perwakilan di luar negeri. Perwakilan ini disebut sebagai
kedutaan sedangkan pejabatnya disebut dengan duta besar. Terdapat beberapa jenis Visa,
yakni:

a. Visa Diplomatik d. Visa Transit

b. Visa Dinas e. Visa Temporer

c. Visa Wisata f. Visa Imigran


3. Fiskal
Setiap orang sebelum berpergian ke luar negeri diwajibkan untuk membayar fiskal
kecuali Korps diplomatik, yakni pegawai pemerintah yang melakukan tugas untuk
negara (tidak termasuk keluarga) atau penduduk yang berdomisili di daerah perbatasan
dengan luar negeri.
4. Exit Permit
Dokumen yang diperlukan untuk bepergian ke luar negeri dan meninggalkan tempat
tinggalnya untuk sementara waktu. Bentuk exit permit berupa cap atau stempel pada
lembaran paspor. Syarat mendapatkan exit permit harus memiliki surat keterangan
pembayaran fiskal dari kantor imigrasi
5. Health Certificate
Dokumen yang dikeluarkan oleh departemen kesehatan melalui jawatan karantina
(airport) dan telah diakui oleh World Health Organization (WHO). Diperuntukkan bagi
negara yang masih belum bebas penyakit menular.

B. Cara Mendapatkan Paspor Biasa

Paspor dapat diperoleh secara online atau datang langsung ke imigrasi, dengan
memenuhi berbagai persayaratan, sebagai berikut;

1. Kartu tanda penduduk yang masih berlaku atau surat keterangan pindah keluar negeri;
2. Kartu keluarga;
3. Akta kelahiran, akta perkawinan atau buku nikah, ijazah, atau surat baptis;
4. Surat pewarganegaraan Indonesia bagi Orang asing yang memperoleh
kewarganegaraan Indonesia melalui pewarganegaraan atau penyampaian pernyataan
untuk memilih kewarganegaraan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan;

5. Surat penetapan ganti nama dari pejabat yang berwenang bagi yang telah mengganti
nama; dan

6. Paspor biasa lama bagi yang telah memiliki paspor biasa.

Anda mungkin juga menyukai