Anda di halaman 1dari 2

Nama : Muhammad Chairullah

NPM : 1923200074

Kelas : MJ72

Mata Kuliah : Bisnis Internasional

1. Permasalahn – permasalahan apa yang ada dalam strategi subtitusi impor yang telah
menyebabkan pemerintah perlu meningkatkan titik beratnya pada promosi ekspor?
Jawab:
- Perusahaan asing menanamkan modal di sektor industri substitusi impor
memperoleh keuntungan karena memperoleh proteksi di balik benteng tari dan
memperoleh fasilitas keringanan pajak serta insentif penanaman modal
- Besarnya defisit neraca transaksi berjalan yaitu tingginya impor sehingga
menyebabkan membengkaknya defisit perdagangan sehingga langkah yang
akan dilakukannya ialah mendorong industri yang bisa menghasilkan produk
subsitusi impor dan sekaligus bisa meningkatkan ekspor.
- Kecilnya skala pasar domestik menyebabkan para investor meminta jaminan
kepastian pasar agar skala jual produksi mereka mencapai tingkat efisiensi
ekonomis bahkan dapat memberikan keuntungan supernormal. Hal ini menjadi
salah satu alasan mengapa para investor menuntut hak monopoli legal atau
pembatasan jumlah produsen berdasarkan ketentuan hukum. Hingga struktur
industri umumnya monopoli atau oligopoli yang berdasarkan kekuatan hukum.
- Ketergantungan yang makin besar terhadap impor yang dapat menjadi
persoalan besar dalam kebijakan substitusi impor karena tidak tersedianya
industri pendukung misalnya, tempat yang dapat menyediakan bahan bahan
baku dan mesin mesin yang dibutuhkan oleh perusahaan. Akibatnya kebijakan
substitusi impor akan menimbulkan ketergantungan baru terhadap impor.
Impor bahan baku dan barang modal justru meningkat jika target pertumbuhan
output industri atau ekonomi ditingkatkan
2. Permasalahan apa yang menyebabkan penurunan tingkat kelahiran dalam pemerintah
Eropa dan Jepang!
Jawab :
Penduduk Eropa dan Jepang lebih memilih fokus pada karir dan pekerjaan /
workaholic sehingga merasa tak ada waktu nanti bila memutuskan untuk menikah dan
membangun suatu keluarga, sedangkan pekerjaan harus tetap dijalani tiap hari dan
membuang banyak waktu apalagi saat lembur. Selain itu masalah yang cukup berat
apabila menambah anggota keluarga karena beban tanggung jawab juga biaya hidup di
negara maju yang sangat tinggi hingga penduduk Eropa maupun Jepang merasa nanti
tidak sanggup menanggungnya, jadi masyarakat sana lebih mementingkan kehidupan
pribadi Dulu. Memprioritaskan kehidupan mencapai goals masing-masing. Apalagi
kalau sudah bekeluarga tentunya tidak sebebas dulu dalam melakukan hal hal yang
diinginkan dan ini sangat bertentangan dengan penduduk Eropa maupun Jepang yang
lebih menganut ke gaya hidup bebas dan masih ingin bersenang-senang. Jadi tentunya
mereka akan memilih fokus pada diri sendiri dulu baru ke orang lain. Belum lagi
masalah tingkat bunuh diri yang tinggi yang diakibatkan kerasnya kehidupan mereka
disana. Mereka selalu bekerja keras hingga membuat diri mereka secara tidak sadar
bisa lelah baik secara jasmani maupun rohani. Bila berbicara tentang Jepang, disana
sistem pernikahan nya juga cukup sulit seperti pergantian nama marga istri, sedangkan
orang sana lebih memilih untuk tidak ribet. Ketidakseimbangan banyak hal ini pemicu
angka kelahiran di kedua negara tersebut terus menurun.

Anda mungkin juga menyukai