Anda di halaman 1dari 40

PT.

SYNGENTA SEED INDONESIA


DOKUMEN INSTRUKSI KERJA
NAMA DOKUMEN: NOMER DOKUMEN: REVISI:

INSTRUKSI KERJA PENGAMBILAN CONTOH


DIK-E-90 7
BENIH
Berlaku untuk (lokasi): Berlaku untuk (komoditi): TANGGAL BERLAKU:
INDONESIA Corn and Rice 20 September 2017
Author/ Co-Author: Paraf Manager Mutu : Halaman ke:
HENTY IRA FAJAR 1 of 40

Legalisasi
Nama Jabatan
Laboratory Supervisor ISO 9001
Ditulis Henty Ira Fajar
Technical Manager ISO/IEC 17025
Management Representative ISO 9001
Diperiksa Prayogo Yuwono P Quality Manager ISO 9001
Top Manager ISO/IEC 17025
Management Representative ISO 9001
Disetujui Oleh Prayogo Yuwono P Quality Manager ISO 9001
Top Manager ISO/IEC 17025
Disetujui oleh Suwarno Conventional Seed Operation Lead Indonesia

Status Perubahan Dokumen


No
Tanggal Isi perubahan
Revisi
00 01-09-2012 Terbitan Pertama
01 10-04-2013 Classification : Internal Use Only
Nomor dokumen: DIK-E-90
02 24-06-2015  Perubahan format dokumen baru dengan versi APAC dan penambahan
gambar
 Penjabaran pengambilan contoh benih per proses
 Penyesuaian standar ISTA
 Penambahan definisi chaffy dan non- chaffy, PPE, status proses
 Penambahan cara pengambilan contoh pada berbagai wadah dan aliran
benih
 Penambahan teknis pengambilan contoh kerja
 Penambahan pengecekan kondisi benih sebelum dilakukan
pengambilan contoh benih
 Perubahan pada table pengambilan contoh primer menggunakan
autosampler
 Penambahan rencana pengambilan contoh benih
03 19-01-2016  Penambahan Production and Processing Technology Manager sebagai
penerima notifikasi elektronik
 Penambahan identitas lot benih pada waring

Classification: Internal Use Only


PT. SYNGENTA SEED INDONESIA
DOKUMEN INSTRUKSI KERJA
NAMA DOKUMEN: NOMER DOKUMEN: REVISI:

INSTRUKSI KERJA PENGAMBILAN CONTOH


DIK-E-90 7
BENIH
Berlaku untuk (lokasi): Berlaku untuk (komoditi): TANGGAL BERLAKU:
INDONESIA Corn and Rice 20 September 2017
Author/ Co-Author: Paraf Manager Mutu : Halaman ke:
HENTY IRA FAJAR 2 of 40

 Mengganti istilah pengujian daya tumbuh menjadi daya berkecambah


 Penambahan definisi petugas pengambil contoh benih
 Penambahan nama latin dan metode pengambilan contoh pada table 5.4
 Menghapus pencatatan tanggal actual dan penyerahan rekaman rencana
pengambilan contoh benih dari pengambil contoh benih kepada
manajer teknis pada masing – masing langkah kerja
 Perubahan pada pengambilan contoh benih setelah pengemasan, yaitu
menggunakan autosampler
 Merevisi table autosampler setelah pembersihan pada point 5.11.8
dengan tonase hingga 40 MT
 Pengambilan contoh benih menggunakan metode benih mengalir pada
pengambilan contoh setelah pemipilan apabila tonasenya kurang dari
2MT
04 31-03-2016  Melakukan revisi pada setting autosampler mesin autopacking
05 26-08-2016  Menghapus tahun pada ISO 9001 dan ISO 17025
 Menghapus detail pada persyaratan proses dan mengganti menjadi
“Mengacu pada Lampiran 07. PM Persyaratan Proses Pengujian
Laboratorium ISO 17025”
 Menghapus table pada Resiko Mutu dan Tindakan Perbaikan dan
mengganti menjadi “Mengacu pada Lampiran 04. PM Quality Plan ISO
9001”
06 20-04-2017  Menambahkan poin Pengenalan Dasar – Dasar Pengambilan Contoh
Benih pada Instruksi Kerja
 Menambahkan no versi autosampler shelling, cleaner dan packing
 Menambahkan point “4) Lakukan penyesuaian pada nomor versi
autosampler apabila terdapat upgrade/ pemutakhiran pada autosampler”
pada bagian bawah table autosampler
 Melakukan revisi pada setting autosampler shelling
07 13-09-2017  Merevisi komoditas menjadi Jagung dan Padi
 Menambahkan penggunaan cool box untuk contoh yang diambil dari
cold storage di luar site
 Merubah nama instruksi kerja Trier (DIK-E-145) menjadi Instruksi
Kerja Alat Laboratorium (DIK-E-59)
 Merubah nama instruksi kerja DIK-E-42._Instruksi Kerja Pengujian
Kemurnian Fisik Benih menjadi DIK-E-42._Instruksi Kerja Pengujian
Kemurnian Fisik Benih, Penetapan Berat 100 Butir dan Jumlah Butir
Per Kg

Classification: Internal Use Only


PT. SYNGENTA SEED INDONESIA
DOKUMEN INSTRUKSI KERJA
NAMA DOKUMEN: NOMER DOKUMEN: REVISI:

INSTRUKSI KERJA PENGAMBILAN CONTOH


DIK-E-90 7
BENIH
Berlaku untuk (lokasi): Berlaku untuk (komoditi): TANGGAL BERLAKU:
INDONESIA Corn and Rice 20 September 2017
Author/ Co-Author: Paraf Manager Mutu : Halaman ke:
HENTY IRA FAJAR 3 of 40

 Penambahan istilah sample duplikat untuk pengambilan contoh setelah


pemipilan, istilah sample duplikat untuk sample waring dan finish good

Daftar Isi

1 Tujuan.............................................................................................................................4

2 Ruang Lingkup...............................................................................................................4

3. Tolok Ukur.....................................................................................................................4

4. Definisi...........................................................................................................................4

5. Persyaratan Proses..........................................................................................................6

6. Resiko Mutu dan Tindakan Pencegahan........................................................................6

7. Langkah Kerja.................................................................................................................7

Classification: Internal Use Only


PT. SYNGENTA SEED INDONESIA
DOKUMEN INSTRUKSI KERJA
NAMA DOKUMEN: NOMER DOKUMEN: REVISI:

INSTRUKSI KERJA PENGAMBILAN CONTOH


DIK-E-90 7
BENIH
Berlaku untuk (lokasi): Berlaku untuk (komoditi): TANGGAL BERLAKU:
INDONESIA Corn and Rice 20 September 2017
Author/ Co-Author: Paraf Manager Mutu : Halaman ke:
HENTY IRA FAJAR 4 of 40

1. Tujuan : Untuk menjelaskan proses pengambilan contoh primer, contoh


komposit, contoh kirim dan contoh kerja pengujian benih.

2. Ruang Lingkup : Infrastruktur laboratorium, gudang, sumber daya manusia, lot


benih, dan contoh benih.

3. Tolok Ukur : Contoh benih yang diambil mewakili kelompok benihnya sesuai
dengan ISTA handbook on Seed Sampling 2nd 2004.

4. Definisi
4.1 Lot benih adalah volume tertentu dari benih yang dapat di identifikasi secara fisik
dan unik.
4.2 Sampling adalah Suatu proses yang dilakukan untuk memilih, mengambil sampel
secara benar dari suatu populasi sehingga dapat dipergunakan sebagai wakil yang
absah bagi populasi tersebut .
4.3 Contoh benih adalah sebagian kecil dari bahan atau produk yang akan di analisis
dan atau sebagian dari suatu populasi atau lot yang dapat terdiri atas satu individu
atau kelompok individu.
4.4 Contoh benih representative adalah sebagian dari populasi yang akan diuji,
mempunyai ciri-ciri yang keberadaannya diharapkan mampu mewakili populasi
yang sebenarnya.
4.5 Contoh primer adalah contoh benih yang diperoleh dari satu titik pengambilan pada
suatu kelompok benih.
4.6 Contoh komposit adalah gabungan dari semua contoh primer yang diperoleh dari
kelompok benih yang sama.

Classification: Internal Use Only


PT. SYNGENTA SEED INDONESIA
DOKUMEN INSTRUKSI KERJA
NAMA DOKUMEN: NOMER DOKUMEN: REVISI:

INSTRUKSI KERJA PENGAMBILAN CONTOH


DIK-E-90 7
BENIH
Berlaku untuk (lokasi): Berlaku untuk (komoditi): TANGGAL BERLAKU:
INDONESIA Corn and Rice 20 September 2017
Author/ Co-Author: Paraf Manager Mutu : Halaman ke:
HENTY IRA FAJAR 5 of 40

4.7 Contoh kirim adalah contoh yang dikirim ke laboratorium penguji benih, diperoleh
dari sebagian atau seluruh contoh komposit yang volumenya memenuhi
syarat/ketentuan yang berlaku.
4.8 Contoh kerja adalah contoh benih yang diperoleh dengan jalan pengurangan yang
merata dan bertahap dari contoh kirim dan volumenya memenuhi ketentuan yang
berlaku.
4.9 Contoh duplikat adalah contoh yang diperoleh dari contoh komposit yang sama dan
ditandai dengan “contoh duplikat”.
4.10 Penyegelan adalah penutupan setiap wadah benih sedemikian rupa sehingga wadah
tidak mungkin dibuka dan ditutup kembali tanpa menimbulkan kerusakan pada
wadah. Penerima contoh akan mengetahui apabila wadah tersebut sudah pernah
dibuka jika segel rusak.
4.11 Penandaan/ pelabelan dilakukan untuk wadah lot benih atau contoh yang berupa
identifikasi unik
4.12 Contoh waring adalah contoh yang diperoleh dari contoh komposit yang diambil
selama proses berjalan dalam hal ini merupakan benih komersil dan benih induk
yang diproduksi lokal
4.13 COM adalah kode untuk benih komersial
4.14 BAS adalah kode untuk benih induk gen 2
4.15 PBS adalah kode untuk benih induk gen 1
4.16 Kode 300 adalah benih after shelling/ setelah pemipilan
4.17 Kode 500 adalah benih after cleaner atau after gravity/ setelah pembersihan
4.18 Kode 610 adalah benih after treatment/ setelah perlakuan
4.19 Kode 700 adalah benih finished pack/ setelah pengemasan
4.20 Chaffy Seed adalah benih lengket, contohnya adalah benih tomat dan padi
4.21 Non Chaffy Seed adalah benih tidak lengket, contohnya adalah benih jagung,
jagung manis, cabe dan sawi

Classification: Internal Use Only


PT. SYNGENTA SEED INDONESIA
DOKUMEN INSTRUKSI KERJA
NAMA DOKUMEN: NOMER DOKUMEN: REVISI:

INSTRUKSI KERJA PENGAMBILAN CONTOH


DIK-E-90 7
BENIH
Berlaku untuk (lokasi): Berlaku untuk (komoditi): TANGGAL BERLAKU:
INDONESIA Corn and Rice 20 September 2017
Author/ Co-Author: Paraf Manager Mutu : Halaman ke:
HENTY IRA FAJAR 6 of 40

4.22 Petugas Pengambil Contoh benih adalah petugas yang memiliki kompetensi dalam
melakukan pengambilan contoh benih
4.23 PPE adalah Personal Protection Equipment atau APD adalah Alat Pelindung Diri
4.24 MILS adalah Mobile Integrated Laboratory System yang merupakan aplikasi
online dalam perekaman data-data laboratorium.

5. Persyaratan Proses : Mengacu pada Lampiran 07. PM Persyaratan Proses Pengujian


Laboratorium ISO 17025

6. Resiko Mutu dan Tindakan Pencegahan : Mengacu pada Lampiran 04. PM Quality Plan
ISO 9001

Classification: Internal Use Only


PT. SYNGENTA SEED INDONESIA
DOKUMEN INSTRUKSI KERJA
NAMA DOKUMEN: NOMER DOKUMEN: REVISI:

INSTRUKSI KERJA PENGAMBILAN CONTOH


DIK-E-90 7
BENIH
Berlaku untuk (lokasi): Berlaku untuk (komoditi): TANGGAL BERLAKU:
INDONESIA Corn and Rice 20 September 2017
Author/ Co-Author: Paraf Manager Mutu : Halaman ke:
HENTY IRA FAJAR 7 of 40

7. Langkah Kerja

7.1 Persiapan APD/ PPE (berdasarkan matriks APD/ PPE matriks)


- Persiapkan APD/ PPE sesuai dengan matriks APD/ PPE
- Pastikan APD/ PPE layak digunakan

7.2 Pengenalan Dasar – Dasar Pengambilan Contoh Benih


7.2.1 Pengenalan
Untuk mendapatkan hasil yang seragam dan akurat dalam pengujian benih,
penting diketahui bahwa sampel primer, komposit & diserahkan diambil dan
dipersiapkan dengan hati-hati. Tidak peduli seberapa akurat pekerjaan
laboratorium dilakukan, hasilnya hanya dapat menunjukkan kualitas dari sampel
diajukan untuk analisis, sehingga setiap upaya harus dilakukan untuk memastikan
bahwa sampel dikirim untuk pengujian laboratorium benih secara akurat
merepresentasikan komposisi dari batch benih yang di ujikan. Setiap upaya harus
dilakukan untuk mendapatkan sampel kerja yang merupakan perwakilan dari
sampel diajukan.
7.2.2 Penandaan
Penandaan/Pemberian keterangan : wadah lot benih dianggap telah ditandai atau
diberi label jika terdapat identifikasi tanda pada/dalam wadah yang membatasi lot
benih. Pada saat pengambilan contoh, setiap wadah harus diberi tanda atau
keterangan, sebagai penanda bisa berupa nomor, huruf atau kombinasi keduanya
yang akan di cantumkan dalam laporan hasil uji. Penandaan contoh kerja harus
tertelusur ke lot asal.
7.2.3 Dasar Pengambilan Contoh Benih
Dasar pengambilan contoh benih meliputi :

Classification: Internal Use Only


PT. SYNGENTA SEED INDONESIA
DOKUMEN INSTRUKSI KERJA
NAMA DOKUMEN: NOMER DOKUMEN: REVISI:

INSTRUKSI KERJA PENGAMBILAN CONTOH


DIK-E-90 7
BENIH
Berlaku untuk (lokasi): Berlaku untuk (komoditi): TANGGAL BERLAKU:
INDONESIA Corn and Rice 20 September 2017
Author/ Co-Author: Paraf Manager Mutu : Halaman ke:
HENTY IRA FAJAR 8 of 40

7.2.3.1 Melakukan pengisian pada check list untuk pengujian kondisi sebelum
memulai pengambilan contoh lot benih (DF-E-68._Formulir Pengecekan
Kondisi Pengambilan Contoh Benih). Apabila sesuai maka pengambilan
contoh benih dapat dilanjutkan, namun apabila tidak sesuai maka
pengambilan contoh benih ditunda dan diinformasikan kepada pemilik
contoh benih untuk dilakukan tindakan perbaikan kemudian membuat
rencana pengambilan contoh baru.
7.2.3.2 Mengambil jumlah contoh primer yang mencukupi
7.2.3.3 Pengambilan contoh primer harus menggunakan prosedur dan peralatan
yang benar
7.2.3.4 Menggabungkan contoh primer dan melakukan pembagian komposit
contoh menjadi contoh kirim
7.2.3.5 Jika benih dikemas dalam wadah, maka pengambilan contoh harus di
acak, diambil dari bagian atas, tengah, dan bawah dan tidak hanya dari
satu posisi dalam wadah.
7.2.3.6 Sedangkan untuk benih curah atau wadah besar, pengambilan contoh
harus di ambil secara acak dari berbagai posisi dan kedalaman.
7.2.4 Ukuran Lot Benih
Volume lot benih masing-masing species berbeda.
No Nama Nama latin Lot Maksimum Metode Pengambilan
(kg) Contoh
1 Jagung Zea mays 40,000 Autosampler, trier
dan aliran benih
2 Padi Oryza sativa 30,000 Trier
Toleransi kelebihan lot benih adalah 5%. Jika volume melebihi batas maksimal, maka
lot besar tersebut harus di bagi 2 sesuai ketentuan, dan kemudian harus di pisahkan dan
masing-masing di beri tanda

Classification: Internal Use Only


PT. SYNGENTA SEED INDONESIA
DOKUMEN INSTRUKSI KERJA
NAMA DOKUMEN: NOMER DOKUMEN: REVISI:

INSTRUKSI KERJA PENGAMBILAN CONTOH


DIK-E-90 7
BENIH
Berlaku untuk (lokasi): Berlaku untuk (komoditi): TANGGAL BERLAKU:
INDONESIA Corn and Rice 20 September 2017
Author/ Co-Author: Paraf Manager Mutu : Halaman ke:
HENTY IRA FAJAR 9 of 40

7.2.5 Homogenitas
Lot benih harus di homogenkan sedemikian rupa sehingga tidak ada keterangan
heterogen. Apabila ada keterangan heterogen, maka dapat dilakukan pengujian
heterogenitas benih tersebut dengan mengambil beberapa wadah.
7.2.6 Wadah
Setiap wadah harus ditutup rapat/disegel dan diberi label atau tanda untuk
memudahkan identifikasi lot benih.
7.2.6.1 Wadah benih tidak boleh bersifat merusak contoh benih dan harus
dalam keadaan bersih untuk mencegah kontaminasi silang
7.2.6.2 Wadah benih harus dilakukan pengujian untuk mengetahui apakah
wadah tersebut tepat untuk benih terutama benih yang akan dilakukan
pengujian kadar air
7.2.6.3 Lot benih harus berada dalam wadah yang dapat disegel atau diberi
tanda. Pemberian segel dibawah pengawasan petugas pengambil contoh
benih.
7.2.6.4 Jika lot benih sudah di beri tanda sebelum pengambilan contoh, petugas
pengambil contoh harus memverifikasi tanda dan menyegel setiap
wadah. Selain itu, petugas pengambil contoh dapat menandai wadah
dan harus melihat setiap wadah sebelum lot benih ditinggalkan atau
tidak lagi dalam pengawasannya.
7.2.7 Petugas pengambil contoh bertanggung jawab terhadap pemberian segel, tanda
dan pengemasan serta menjamin bahwa contoh primer, komposit atau contoh
kirim berada ditangan orang yang berwenang dalam pengujian laboratorium.
7.2.8 Plant Quality Technician adalah petugas yang bertanggungjawab dalam
mengawasi proses pengambilan contoh benih, memastikan identitas lot benih
serta melakukan pengajuan ke laboratorium.

Classification: Internal Use Only


PT. SYNGENTA SEED INDONESIA
DOKUMEN INSTRUKSI KERJA
NAMA DOKUMEN: NOMER DOKUMEN: REVISI:

INSTRUKSI KERJA PENGAMBILAN CONTOH


DIK-E-90 7
BENIH
Berlaku untuk (lokasi): Berlaku untuk (komoditi): TANGGAL BERLAKU:
INDONESIA Corn and Rice 20 September 2017
Author/ Co-Author: Paraf Manager Mutu : Halaman ke:
HENTY IRA FAJAR 10 of 40

7.2.9 Persyaratan Alat dan Personel untuk Mengambil Contoh Benih


7.2.9.1 Peralatan tidak boleh merusak benih atau hanya dapat memilih benih
berdasarkan ukuran, bentuk, densitas, kelengketan benih atau sifat –
sifat yang lainnya.
7.2.9.2 Alat harus dalam keadaan bersih untuk mencegah kontaminasi silang
7.2.9.3 Jika wadah benih hanya bisa diambil contohnya dari satu sisi saja, maka
alat untuk mengambil benih harus cukup panjang untuk meraih sisi
yang berlawanan, namun jika mungkin untuk mengambil contoh benih
dari sisi lainnya, maka panjang alat pengambil contoh harus memiliki
panjang setengah dari ukuran wadah benih.
7.2.9.4 Apabila akan dilakukan pengambilan contoh benih, wadah harus di
susun sedemikian rupa sehingga pengambilan contoh dapat
memungkinkan untuk dilakukan.
7.2.9.5 Lebar bukaan alat pengambil benih lebarnya minimal dua kali ukuran
maksimum diameter benih. Berikut contoh alat pengambil benih yang
umum digunakan ;
7.2.9.5.1 Nobbe Trier
Dengan Lebar bukaan trier minimal dua kali ukuran maksimum
diameter benih

7.2.9.5.2 Sampling Stick (tipe sleeve)

Classification: Internal Use Only


PT. SYNGENTA SEED INDONESIA
DOKUMEN INSTRUKSI KERJA
NAMA DOKUMEN: NOMER DOKUMEN: REVISI:

INSTRUKSI KERJA PENGAMBILAN CONTOH


DIK-E-90 7
BENIH
Berlaku untuk (lokasi): Berlaku untuk (komoditi): TANGGAL BERLAKU:
INDONESIA Corn and Rice 20 September 2017
Author/ Co-Author: Paraf Manager Mutu : Halaman ke:
HENTY IRA FAJAR 11 of 40

7.2.9.5.2.1 Pada saat menutup trier jenis ini, tidak


menyebabkan retakan atau patahan pada benih.
7.2.9.5.2.2 Sampling Stick harus memiliki panjang yang
cukup untuk meraih sisi yang berlawanan dari
dinding wadah benih.
7.2.9.5.2.3 Lebar lubang alat minimal dua kali ukuran
maksimum diameter benih.

7.2.9.6 Pengambilan Contoh Benih Menggunakan Tangan


7.2.9.6.1 Pastikan tangan dalam keadaan kering dan bersih serta
gulung lengan baju jika perlu
7.2.9.6.2 Jika mengambil contoh benih setelah perlakuan pastikan
menggunakan sarung tangan yang sesuai
7.2.9.6.3 Pengambilan contoh dengan tangan merupakan metode
yang paling sesuai untuk benih yang dapat rusak jika di
ambil menggunakan trier. Misal nya benih dengan kadar air
rendah, benih legume dengan ukuran besar atau benih
dengan sayap.

Classification: Internal Use Only


PT. SYNGENTA SEED INDONESIA
DOKUMEN INSTRUKSI KERJA
NAMA DOKUMEN: NOMER DOKUMEN: REVISI:

INSTRUKSI KERJA PENGAMBILAN CONTOH


DIK-E-90 7
BENIH
Berlaku untuk (lokasi): Berlaku untuk (komoditi): TANGGAL BERLAKU:
INDONESIA Corn and Rice 20 September 2017
Author/ Co-Author: Paraf Manager Mutu : Halaman ke:
HENTY IRA FAJAR 12 of 40

7.2.9.6.4 Pengambilan contoh benih dengan tangan dapat dilakukan


pada wadah benih dengan kedalaman maksimal 40 cm dari
permukaan benih
7.2.9.6.5 Seluruh posisi dalam wadah benih harus dapat diraih.
Wadah dengan lapisan penutup atau tidak dapat dibuka
maka harus di potong lalu diambil contohnya dan dikemas
kembali. Wadah juga dapat dikosongkan sebagian atau
seluruhnya selam proses pengambilan contoh untuk dapat
mencapai semua posisi dalam wadah.
7.2.9.7 Pengambil Contoh Benih
7.2.9.7.1 Pengambil contoh harus dilakukan oleh petugas yang sudah
mengikuti latihan/training dan berpengalaman dalam
pengambilan contoh serta audit secara berkala
7.2.9.7.2 Petugas pengambil contoh harus independen, bebas tekanan
komersial serta mengikuti aturan pengambilan contoh yang
sudah ditetapkan.
7.2.10 Sampling di Laboratorium
7.2.10.1 Contoh benih yang diterima di laboratorium (contoh kirim) perlu
dikurangi untuk mendapatkan contoh kerja yang akan digunakan untuk
uji. Sejumlah metode dapat digunakan untuk mendapatkan sampel
kerja tersebut.
7.2.10.2 Pencampuran dan pembagian benih: tujuan utama dalam pencampuran
dan pembagian benih adalah untuk mendapatkan contoh benih yang
homogen dan representatif untuk dianalisa, yaitu dengan cara
mengurangi contoh kirim menjadi contoh kerja dengan jumlah yang
dipersyaratkan.
7.2.11 Metode pencampuran dan pembagian

Classification: Internal Use Only


PT. SYNGENTA SEED INDONESIA
DOKUMEN INSTRUKSI KERJA
NAMA DOKUMEN: NOMER DOKUMEN: REVISI:

INSTRUKSI KERJA PENGAMBILAN CONTOH


DIK-E-90 7
BENIH
Berlaku untuk (lokasi): Berlaku untuk (komoditi): TANGGAL BERLAKU:
INDONESIA Corn and Rice 20 September 2017
Author/ Co-Author: Paraf Manager Mutu : Halaman ke:
HENTY IRA FAJAR 13 of 40

7.2.11.1 Metode pembagi secara mekanis: Pengurangan jumlah contoh benih


dilakukan dengan menggunakan pembagi mekanis (soil divider).
Dengan persyaratan sebagai berikut;
7.2.11.1.1 Gunakan devider yang minimal memiliki 10 saluran
7.2.11.1.2 Lebar minimal tiap saluran adalah 2 kali diameter
maksimal benih
Dalam metode ini alat membagi sampel yang melewatinya
menjadi dua bagian atau kurang lebih sama. Sampel kirim
dapat dicampur melalui pembagi, dilakukan pengulangan
yang kedua kali, dan ketiga kali jika diperlukan. Sampel
dikurangi pada setiap pembagian, proses pengurangan
dilanjutkan sampai sampel kerja yang diperlukan
diperoleh.

7.2.11.2 Metode sendok: Metode ini cocok digunakan untuk contoh benih
berukuran kecil. Alat yang diperlukan adalah nampan, spatula dan
sendok. Setelah pencampuran secara menyeluruh, benih dituang di
atas nampan. Nampan diusahakan tidak terguncang. Menggunakan
sendok pada satu tangan, spatula di tangan yang lain ambil sejumlah
kecil benih tidak kurang dari 4 titik secara acak. Sejumlah contoh ini
diambil untuk mengestimasi jumlah contoh kerja secukupnya, tetapi
tidak kurang dari jumlah yang telah ditentukan.

Classification: Internal Use Only


PT. SYNGENTA SEED INDONESIA
DOKUMEN INSTRUKSI KERJA
NAMA DOKUMEN: NOMER DOKUMEN: REVISI:

INSTRUKSI KERJA PENGAMBILAN CONTOH


DIK-E-90 7
BENIH
Berlaku untuk (lokasi): Berlaku untuk (komoditi): TANGGAL BERLAKU:
INDONESIA Corn and Rice 20 September 2017
Author/ Co-Author: Paraf Manager Mutu : Halaman ke:
HENTY IRA FAJAR 14 of 40

7.2.11.3 Metode Paruhan : Metode ini hanya digunakan pada benih lengket
seperti benih padi, metode ini juga direkomendasikan untuk
pengurangan contoh dalam pengujian kesehatan benih apabila
kontaminasi silang terjadi. Prinsip metode ini adalah membuat
gundukan diatas meja dengan menggunakan sendok datar persegi
kemudian membagi gundukan menjadi dua dengan penggaris
selanjutnya masing – masing gundukan dibagi lagi menjadi dua
hingga didapatkan 8 gundukan kecil, 4 gundukan berselang seling
digabungkan.

7.2.11.4 Untuk benih lengket lakukan pencampuran sebanyak dua kali dan
benih tidak lengket di lakukan satu kali.

Classification: Internal Use Only


PT. SYNGENTA SEED INDONESIA
DOKUMEN INSTRUKSI KERJA
NAMA DOKUMEN: NOMER DOKUMEN: REVISI:

INSTRUKSI KERJA PENGAMBILAN CONTOH


DIK-E-90 7
BENIH
Berlaku untuk (lokasi): Berlaku untuk (komoditi): TANGGAL BERLAKU:
INDONESIA Corn and Rice 20 September 2017
Author/ Co-Author: Paraf Manager Mutu : Halaman ke:
HENTY IRA FAJAR 15 of 40

7.2.12 Pengambilan Contoh dari Lot Benih


7.2.12.1 Pengambilan Contoh Primer
7.2.12.1.1 Lot benih harus disusun/ditata secara baik sehingga setiap
wadah memiliki kemungkinan yang sama untuk diambil
contohnya.
7.2.12.1.2 Tentukan ukuran tiap-tiap contoh primer yang diambil dari
setiap wadah atau setiap titik pengambilan diperkirakan
sama.
7.2.12.1.3 Bila keadaan lot benih/wadahnya tidak memungkinkan
penerapan prosedur pengambilan contoh, maka
pengambilan contoh ditunda. Petugas berhak meminta data
yang lengkap tentang pencampuran dan pencurahan dari
lot benih yang dimaksud. Bila ternyata dokumen tidak
lengkap, dan benih secara fisik kelihatan heterogen, maka
pengambilan contoh dapat dibatalkan/ditolak.
7.2.12.2 Pengambilan Contoh Komposit
7.2.12.2.1 Bila contoh primer dalam lot kelihatan homogen, maka
contoh tersebut digabung dalam satu kantong menjadi
contoh komposit. Dalam kasus tertentu, beberapa contoh
primer dalam secara langsung dimasukan kedalam satu
wadah. Untuk contoh primer yang tidak homogen, maka
pengujian lot benih tersebut tidak boleh diteruskan dan
dilakukan pengujian heterogenitas
7.2.12.2.2 Setelah contoh komposit terkumpul, maka lakukan
pencampuran benih untuk jagung menggunakan soil
divider.
7.2.12.3 Pengambilan Contoh Kirim

Classification: Internal Use Only


PT. SYNGENTA SEED INDONESIA
DOKUMEN INSTRUKSI KERJA
NAMA DOKUMEN: NOMER DOKUMEN: REVISI:

INSTRUKSI KERJA PENGAMBILAN CONTOH


DIK-E-90 7
BENIH
Berlaku untuk (lokasi): Berlaku untuk (komoditi): TANGGAL BERLAKU:
INDONESIA Corn and Rice 20 September 2017
Author/ Co-Author: Paraf Manager Mutu : Halaman ke:
HENTY IRA FAJAR 16 of 40

7.2.12.3.1 Setelah contoh komposit tercampur secara keseluruhan,


maka dari contoh komposit tersebut dibagi menjadi contoh
kirim dengan petunjuk di bawah ini :
No Nama Minimal Berat Contoh Kirim
(gr)

1 Jagung 1000

2 Padi 700

7.2.12.3.2 Jika tidak mungkin melakukan pencampuran dan


pengurangan dengan tepat pada kondisi gudang, maka
contoh komposit harus di bawa ke laboratorium untuk
pengurangannya.
7.2.12.3.3 Bila contoh komposit volumenya sesuai untuk contoh
kirim maka tidak perlu dilakukan pengurangan.
7.2.12.4 Pemberian tanda dan pengiriman contoh kirim
7.2.12.4.1 Setiap contoh diberi tanda sesuai dengan lotnya dan
petugas pengambil benih harus melakukan verifikasi
terhadap pemberian tanda/ label dan segel/ seal benih
tersebut.
7.2.12.4.2 Contoh kirim harus ditutup rapat atau dikemas sedemikian
rupa untuk mencegah kerusakan selama di perjalanan.
7.2.12.5 Kirimkan contoh ke laboratorium tanpa penundaan dan dikirim oleh
petugas pengambil contoh benih.
7.2.12.6 Apabila contoh diambil dari cold storage diluar site, perlu di simpan
dalam cool box tertutup

Classification: Internal Use Only


PT. SYNGENTA SEED INDONESIA
DOKUMEN INSTRUKSI KERJA
NAMA DOKUMEN: NOMER DOKUMEN: REVISI:

INSTRUKSI KERJA PENGAMBILAN CONTOH


DIK-E-90 7
BENIH
Berlaku untuk (lokasi): Berlaku untuk (komoditi): TANGGAL BERLAKU:
INDONESIA Corn and Rice 20 September 2017
Author/ Co-Author: Paraf Manager Mutu : Halaman ke:
HENTY IRA FAJAR 17 of 40

7.2.13 Intensitas Pengambilan Contoh Primer dari Lot Benih


7.2.13.1 Pengambilan Contoh Primer dengan Isi Wadah 10 kg (didalam
sack)
Untuk Lot benih dengan kapasitas kurang dari 15 kg, wadah dapat
digabung menjadi unit pengambilan contoh yang tidak melebihi 100
kg. Rumus untuk menghitung jumlah sampling dalam lot benih :
Jumlah wadah x isi per wadah
Jumlah unit sampling =
100
Dengan catatan selalu bulatkan hitungan ke atas.

7.2.13.2 Pengambilan Contoh Primer dengan Isi Wadah 15 -100 kg


(didalam sack)
Jumlah Sack atau Jumlah Contoh Primer yang Diambil
wadah

Classification: Internal Use Only


PT. SYNGENTA SEED INDONESIA
DOKUMEN INSTRUKSI KERJA
NAMA DOKUMEN: NOMER DOKUMEN: REVISI:

INSTRUKSI KERJA PENGAMBILAN CONTOH


DIK-E-90 7
BENIH
Berlaku untuk (lokasi): Berlaku untuk (komoditi): TANGGAL BERLAKU:
INDONESIA Corn and Rice 20 September 2017
Author/ Co-Author: Paraf Manager Mutu : Halaman ke:
HENTY IRA FAJAR 18 of 40

1-4 3 contoh primer/ sack


5-8 2 contoh primer/ sack
9-15 1 contoh primer/ sack
16-29 1 contoh primer dari minimal 15 sack yang dipilih acak
30 Setiap 2 sack diambil 1 contoh primer
31-59 1 contoh primer dari minimal 20 sack yang dipilih acak
60-89 Setiap 2 sack diambil 1 contoh primer
90-119 Setiap 3 sack diambil 1 contoh primer
120-149 Setiap 4 sack diambil 1 contoh primer
150-179 Setiap 5 sack diambil 1 contoh primer
180-209 Setiap 6 sack diambil 1 contoh primer
210-239 Setiap 7 sack diambil 1 contoh primer
240-269 Setiap 8 sack diambil 1 contoh primer
270-299 Setiap 9 sack diambil 1 contoh primer
300-329 Setiap 10 sack diambil 1 contoh primer
330-359 Setiap 11 sack diambil 1 contoh primer
360-389 Setiap 12 sack diambil 1 contoh primer
390-419 Setiap 13 sack diambil 1 contoh primer
420-449 Setiap 14 sack diambil 1 contoh primer
450-479 Setiap 15 sack diambil 1 contoh primer
480-509 Setiap 16 sack diambil 1 contoh primer

7.2.13.3 Pengambilan Contoh Primer dengan Isi Wadah 1 kg (pouch


finish good)
Jumlah Pouch dalam 1 lot Jumlah Contoh Primer yang
1-100 pouch 3 contoh primer secara acak
Diambil

Classification: Internal Use Only


PT. SYNGENTA SEED INDONESIA
DOKUMEN INSTRUKSI KERJA
NAMA DOKUMEN: NOMER DOKUMEN: REVISI:

INSTRUKSI KERJA PENGAMBILAN CONTOH


DIK-E-90 7
BENIH
Berlaku untuk (lokasi): Berlaku untuk (komoditi): TANGGAL BERLAKU:
INDONESIA Corn and Rice 20 September 2017
Author/ Co-Author: Paraf Manager Mutu : Halaman ke:
HENTY IRA FAJAR 19 of 40

101-200 pouch 6 contoh primer secara acak


201-300 pouch 9 contoh primer secara acak
301-400 pouch 12 contoh primer secara acak
401-500 pouch 10 contoh primer secara acak
501-600 pouch 12 contoh primer secara acak
601-700 pouch 14 contoh primer secara acak
701-800 pouch 16 contoh primer secara acak
801-1500 pouch 9-15 contoh primer secara acak
1501-3000 pouch 15 contoh primer secara acak
3001-5900 pouch 20 contoh primer secara acak
>5900 pouch 30 contoh primer secara acak
Sampling Unit : 100 pouch
7.2.13.4 Pengambilan contoh Primer dengan isi Wadah 5 kg (pouch finish
good)
Volume lot (kg) Jumlah pouch/ lot Jumlah Contoh Primer yang
1-100 1-20 pouch 3 contoh primer secara acak
Diambil
101-200 21-40 pouch 6 contoh primer secara acak
201-300 41-60 pouch 9 contoh primer secara acak
301-400 61-80 pouch 12 contoh primer secara acak
401-500 81-100 pouch 10 contoh primer secara acak
501-600 101-120 pouch 12 contoh primer secara acak
601-700 121-140 pouch 14 contoh primer secara acak
701-800 141-160 pouch 16 contoh primer secara acak
801-1500 161-300 pouch 9-15 contoh primer secara acak
1501-3000 301-600 pouch 15 contoh primer secara acak
3001-5900 601-1180 pouch 20 contoh primer secara acak
>5900 >60 pouch 30 contoh primer secara acak
Sampling unit : 20 pouch

7.2.13.5 Pengambilan contoh Primer dengan isi Wadah 1000 kg (Jumbo Bag)

Ukuran Lot (ton) Jumlah Contoh Primer yang Diambil


Kurang dari 0,5 Minimal 5 contoh primer
0,5 – 3 Satu contoh primer setiap 300 kg, minimal 5 contoh primer
3 – 20 Satu contoh primer setiap 500 kg, minimal 10 contoh primer
Lebih dari 20 Satu contoh primer setiap 700 kg, minimal 40 contoh primer
Classification: Internal Use Only
PT. SYNGENTA SEED INDONESIA
DOKUMEN INSTRUKSI KERJA
NAMA DOKUMEN: NOMER DOKUMEN: REVISI:

INSTRUKSI KERJA PENGAMBILAN CONTOH


DIK-E-90 7
BENIH
Berlaku untuk (lokasi): Berlaku untuk (komoditi): TANGGAL BERLAKU:
INDONESIA Corn and Rice 20 September 2017
Author/ Co-Author: Paraf Manager Mutu : Halaman ke:
HENTY IRA FAJAR 20 of 40

7.2.13.6 Pengambilan contoh Primer pada Aliran Benih

7.2.13.7 Pengambilan Contoh Primer dengan Automatic Sampler pada


mesin Shelling
Autosampler diatur dengan selalu terbuka selama proses shelling
berlangsung. Untuk tonase ≤ 5 MT pengambilan contoh benih
dilakukan di vibrating conveyor menggunakan aturan pada point
7.2.13.6 Pengambilan Contoh Primer pada Aliran Benih. (Ver. 1)
7.2.13.8 Pengambilan Contoh Primer dengan Automatic Sampler pada
mesin Cleaner, disesuaikan dengan waktu Proses dan tonase
benih

Classification: Internal Use Only


PT. SYNGENTA SEED INDONESIA
DOKUMEN INSTRUKSI KERJA
NAMA DOKUMEN: NOMER DOKUMEN: REVISI:

INSTRUKSI KERJA PENGAMBILAN CONTOH


DIK-E-90 7
BENIH
Berlaku untuk (lokasi): Berlaku untuk (komoditi): TANGGAL BERLAKU:
INDONESIA Corn and Rice 20 September 2017
Author/ Co-Author: Paraf Manager Mutu : Halaman ke:
HENTY IRA FAJAR 21 of 40

Ver. 2

7.2.13.9 Pengambilan Contoh Primer dengan Automatic Sampler pada


Mesin Packing

Classification: Internal Use Only


PT. SYNGENTA SEED INDONESIA
DOKUMEN INSTRUKSI KERJA
NAMA DOKUMEN: NOMER DOKUMEN: REVISI:

INSTRUKSI KERJA PENGAMBILAN CONTOH


DIK-E-90 7
BENIH
Berlaku untuk (lokasi): Berlaku untuk (komoditi): TANGGAL BERLAKU:
INDONESIA Corn and Rice 20 September 2017
Author/ Co-Author: Paraf Manager Mutu : Halaman ke:
HENTY IRA FAJAR 22 of 40

Actual cycle Autosampler open Recommendation setting Autosampler Primary sample


Tonage (MT)
Valve ISTA Standard  Open (second) Interval (second) (kg)
sampling during
1000 38 5 2 2.4
process
sampling during
2000 76 5 2 4.9
process
3000 115 10 2 8 7.3
4000 118 10 2 8 7.5
5000 147 12 2 8 9.4
6000 176 14 2 15 6.6
7000 206 16 2 15 7.7
8000 235 18 2 15 8.8
9000 265 20 2 15 9.9
10000 294 22 2 15 11.0
11000 323 24 2 25 7.6
12000 353 26 2 25 8.3
13000 382 28 2 25 9.0
14000 412 30 2 25 9.7
15000 441 32 2 25 10.4
16000 470 34 2 40 7.1
17000 500 36 2 40 7.6
18000 529 38 2 40 8.0
19000 559 40 2 40 8.5
20000 588 40 2 40 8.9
21000 617 40 2 40 9.4
22000 647 40 2 40 9.8
23000 676 40 2 40 10.3
24000 706 40 2 40 10.7
25000 735 40 2 40 11.2
26000 764 40 2 60 7.9
27000 794 40 2 60 8.2
28000 823 40 2 60 8.5
29000 853 40 2 60 8.8
30000 882 40 2 60 9.1
31000 911 40 2 60 9.4
32000 941 40 2 60 9.7
33000 970 40 2 60 10.0
34000 1,000 40 2 60 10.3
35000 1,029 40 2 60 10.6
36000 1,058 40 2 60 10.9
37000 1,088 40 2 60 11.2
38000 1,117 40 2 60 11.5
39000 1,147 40 2 60 11.8
40000 1,176 40 2 60 12.1

Ver. 1
Catatan :
1) Standard di atas berlaku untuk semua ukuran kemasan 500 gr, 1 kg dan 5 kg, karena ukuran kemasan
tidak berpengaruh signifikan terhadap setting mesin dan jumlah sample

Classification: Internal Use Only


PT. SYNGENTA SEED INDONESIA
DOKUMEN INSTRUKSI KERJA
NAMA DOKUMEN: NOMER DOKUMEN: REVISI:

INSTRUKSI KERJA PENGAMBILAN CONTOH


DIK-E-90 7
BENIH
Berlaku untuk (lokasi): Berlaku untuk (komoditi): TANGGAL BERLAKU:
INDONESIA Corn and Rice 20 September 2017
Author/ Co-Author: Paraf Manager Mutu : Halaman ke:
HENTY IRA FAJAR 23 of 40

2) Jika contoh benih yang diperoleh kurang dari 6 kg, lakukan setting pada mesin autopacking agar
didapatkan contoh primer @ 500 gram selama proses berlangsung hingga kebutuhan contoh primer
mencukupi
3) Pastikan contoh benih setelah perlakuan dikemas dalam wadah yang rapat/tersegel untuk menjaga
mutu contoh benih.
4) Lakukan penyesuaian pada nomor versi autosampler apabila terdapat upgrade/ pemutakhiran pada
autosampler
7.2.13.10 Contoh benih yang diambil mewakili kelompok benihnya sesuai dengan
ISTA handbook on Seed Sampling 2nd 2004

7.3 Pengambilan contoh benih tongkol (cobs) di pHO setelah kedatangan


7.3.3 Lakukan pengambilan contoh cobs di
tiap – tiap truck panen sebanyak 5
titik dengan kedalaman sepanjang 1
siku tangan (± 1/2 meter)
7.3.4 Pengambilan cobs masing – masing 2
untuk tiap titik

7.3.5 Potong masing - masing cobs menjadi


2 bagian, dan lakukan pemipilan pada
salah satu dari setengah bagian
masing – masing cobs dan
kembalikan potongan yang lain ke
truk
7.3.6 Apabila akan dilakukan pengujian
kadar air, lakukan pengujian segera
setelah contoh benih diambil dari truk

Classification: Internal Use Only


PT. SYNGENTA SEED INDONESIA
DOKUMEN INSTRUKSI KERJA
NAMA DOKUMEN: NOMER DOKUMEN: REVISI:

INSTRUKSI KERJA PENGAMBILAN CONTOH


DIK-E-90 7
BENIH
Berlaku untuk (lokasi): Berlaku untuk (komoditi): TANGGAL BERLAKU:
INDONESIA Corn and Rice 20 September 2017
Author/ Co-Author: Paraf Manager Mutu : Halaman ke:
HENTY IRA FAJAR 24 of 40

7.3.7 Apabila tidak memungkinkan untuk


melakukan pengujian segera, simpan
sementara contoh cobs dalam amplop
kertas yang sudah diberi lubang untuk
mencegah kondensasi
7.4 Pengambilan Contoh Primer menggunakan Autosampler
7.4.3 Pastikan rencana pengambilan contoh
benih (rekaman DF-E-69._Formulir
Rencana Pengambilan Contoh Benih)
sudah tersedia di MILS, atau sudah
tersedia dalam bentuk rekaman DF-E-
69._Formulir Rencana Pengambilan
Contoh Benih manual apabila
pembuatan rencana pengambilan
contoh benih dilakukan secara
manual.
7.4.4 Siapkan peralatan pengambilan
contoh yaitu wadah tempat
penampungan contoh benih dengan
kapasitas 15 kg, tagging, staples,
plastic contoh benih dan spidol.
Pastikan peralatan pengambilan
contoh benih dalam keadaan bersih

No batch :
Varietas :
FR/ Status Contoh benih :
7.4.5 Lakukan pemeriksaan kondisi benih
sebelum melakukan pengambilan

Classification: Internal Use Only


PT. SYNGENTA SEED INDONESIA
DOKUMEN INSTRUKSI KERJA
NAMA DOKUMEN: NOMER DOKUMEN: REVISI:

INSTRUKSI KERJA PENGAMBILAN CONTOH


DIK-E-90 7
BENIH
Berlaku untuk (lokasi): Berlaku untuk (komoditi): TANGGAL BERLAKU:
INDONESIA Corn and Rice 20 September 2017
Author/ Co-Author: Paraf Manager Mutu : Halaman ke:
HENTY IRA FAJAR 25 of 40

contoh benih dan catat pada DF-E-


68._Formulir Pengecekan Kondisi
Pengambilan Contoh Benih di MILS
atau mengisi manual di DF-E-
68._Formulir Pengecekan Kondisi
Pengambilan Contoh Benih
7.4.6 Apabila kondisi benih sudah sesuai,
lakukan pengambilan contoh benih.
Apabila tidak sesuai lakukan
konfirmasi kepada Pemilik Benih.
Jika salah satu pertanyaan pada
formulir DF-E-68._Formulir
Pengecekan Kondisi Pengambilan
Contoh Benih jawabannya tidak
(kecuali point 7 dan 8) maka
pengambilan contoh tidak dapat
dilakukan
7.4.7 Lakukan pengaturan pada
autosampler sesuai dengan DIK-D-
23._Instruksi Kerja Operasional
Sheller-Precleaning atau DIK-D-24
Instruksi Kerja Operasional Fine
Cleaner atau DIK-D-30._Instruksi Autosampler pada Shelling
Kerja Operasional Mesin Auto
Packing. Pengaturan autosampler
pada mesin cleaner didasarkan pada
volume benih sesuai table 7.2.13.7 –

Classification: Internal Use Only


PT. SYNGENTA SEED INDONESIA
DOKUMEN INSTRUKSI KERJA
NAMA DOKUMEN: NOMER DOKUMEN: REVISI:

INSTRUKSI KERJA PENGAMBILAN CONTOH


DIK-E-90 7
BENIH
Berlaku untuk (lokasi): Berlaku untuk (komoditi): TANGGAL BERLAKU:
INDONESIA Corn and Rice 20 September 2017
Author/ Co-Author: Paraf Manager Mutu : Halaman ke:
HENTY IRA FAJAR 26 of 40

7.2.13.9

Autosampler pada Fine Cleaner

Autosampler pada Mesing Packing


7.4.8 Lakukan pengisian identitas nomor
batch, hybrid, grup material, crop, dan
status contoh pada plastic contoh
benih sesuai dengan nomor lot yang
sedang diambil contoh benihnya.

7.4.9 Tampung contoh primer pada wadah


bersih yang sudah disiapkan. Lakukan
pemberian tanda pada wadah

Classification: Internal Use Only


PT. SYNGENTA SEED INDONESIA
DOKUMEN INSTRUKSI KERJA
NAMA DOKUMEN: NOMER DOKUMEN: REVISI:

INSTRUKSI KERJA PENGAMBILAN CONTOH


DIK-E-90 7
BENIH
Berlaku untuk (lokasi): Berlaku untuk (komoditi): TANGGAL BERLAKU:
INDONESIA Corn and Rice 20 September 2017
Author/ Co-Author: Paraf Manager Mutu : Halaman ke:
HENTY IRA FAJAR 27 of 40

mengenai informasi nomor batch dan


varietas lot benih yang sedang
diproses

7.4.10 Lakukan pencampuran dan


pengurangan semua contoh komposit
sesuai dengan point 7.2.11
7.4.11 Untuk contoh benih setelah pemipilan
(after shelling), lakukan pencampuran
dan pengurangan hingga didapatkan ±
2 kg contoh komposit kemudian
masukkan ke dalam plastic contoh
benih yang sudah di beri identitas. 1
kg di kirim kan ke laboratorium untuk
uji dan 1 kg untuk duplikat.
7.4.12 Untuk contoh benih setelah
pembersihan (after conditioning)
Lakukan pencampuran dan
pengurangan hingga didapatkan
contoh kirim untuk laboratorium
sebanyak 2 kg (berlaku untuk benih
komersil maupun benih induk) dan
untuk contoh waring sebagai contoh

Classification: Internal Use Only

No batch :
PT. SYNGENTA SEED INDONESIA
DOKUMEN INSTRUKSI KERJA
NAMA DOKUMEN: NOMER DOKUMEN: REVISI:

INSTRUKSI KERJA PENGAMBILAN CONTOH


DIK-E-90 7
BENIH
Berlaku untuk (lokasi): Berlaku untuk (komoditi): TANGGAL BERLAKU:
INDONESIA Corn and Rice 20 September 2017
Author/ Co-Author: Paraf Manager Mutu : Halaman ke:
HENTY IRA FAJAR 28 of 40

duplikat sebanyak 6-12 kg untuk


komersil serta 2-5 kg untuk benih
induk kemudian contoh di waring
yang sudah diberi identitas no batch,
varietas dan status contoh benih
dimasukkan ke dalam jumbo bag
terakhir dari lot yang diambil
contohnya

7.4.13 Untuk contoh benih setelah


pengemasan lakukan pencampuran
dan pengurangan hingga di dapatkan
contoh benih sebanyak 6 kg,
kemudian masukkan 1 kg contoh
benih ke dalam plastic contoh benih
untuk diajukan ke laboratorium
sedangkan sisanya yaitu sebanyak 5
kg dimasukkan ke dalam 10 plastik
contoh benih/ pouch finish good
masing – masing 500 gr sebagai
contoh duplikat.

7.4.14 Lakukan penyegelan plastic dengan


melipat plastic bagian atas menjadi 3
bagian kemudian di staples untuk
contoh yang dimasukkan ke plastic

Classification: Internal Use Only


PT. SYNGENTA SEED INDONESIA
DOKUMEN INSTRUKSI KERJA
NAMA DOKUMEN: NOMER DOKUMEN: REVISI:

INSTRUKSI KERJA PENGAMBILAN CONTOH


DIK-E-90 7
BENIH
Berlaku untuk (lokasi): Berlaku untuk (komoditi): TANGGAL BERLAKU:
INDONESIA Corn and Rice 20 September 2017
Author/ Co-Author: Paraf Manager Mutu : Halaman ke:
HENTY IRA FAJAR 29 of 40

contoh atau dengan melakukan seal

7.4.15 pada contoh yang dimasukkan ke


dalam pouch finish good
7.4.16 Lakukan pengisian pada DF-E-
14._Formulir Pengiriman Contoh
Benih mengenai identitas contoh
benih beserta dengan pengujian yang
diperlukan sesuai DIK-E-
40._Instruksi Kerja penerimaan
Contoh Benih di MILS atau
melakukan pengisian pada form
manual apabila pengajuan contoh
benih dilakukan secara non-elektronik

7.4.17 Serahkan contoh kirim ke


laboratorium, apabila pengiriman
contoh benih dilakukan secara non-
elektronik sertakan rekaman
Pengiriman Contoh Benih ke
Laboratorium

7.5 Pengambilan Contoh Primer Proses yang berasal dari Sack

Classification: Internal Use Only


PT. SYNGENTA SEED INDONESIA
DOKUMEN INSTRUKSI KERJA
NAMA DOKUMEN: NOMER DOKUMEN: REVISI:

INSTRUKSI KERJA PENGAMBILAN CONTOH


DIK-E-90 7
BENIH
Berlaku untuk (lokasi): Berlaku untuk (komoditi): TANGGAL BERLAKU:
INDONESIA Corn and Rice 20 September 2017
Author/ Co-Author: Paraf Manager Mutu : Halaman ke:
HENTY IRA FAJAR 30 of 40

7.5.3 Pastikan rencana pengambilan contoh


benih (rekaman DF-E-69._Formulir
Rencana Pengambilan Contoh Benih)
sudah tersedia di MILS, atau sudah
tersedia dalam bentuk rekaman DF-E-
69._Formulir Rencana Pengambilan
Contoh Benih manual apabila
pembuatan rencana pengambilan
contoh benih dilakukan secara manual.

7.5.4 Lakukan penyiapan peralatan


pengambilan contoh benih (trier),
tagging dan wadah tempat
penampungan contoh benih yang
memiliki tutup. Pastikan peralatan
pengambilan contoh benih dalam
keadaan bersih
7.5.5 Lakukan pemeriksaan kondisi benih sebelum
melakukan pengambilan contoh benih dan
catat pada DF-E-68._Formulir Pengecekan
Kondisi Pengambilan Contoh Benih
7.5.6 Apabila kondisi benih sudah sesuai, lakukan
pengambilan contoh benih. Apabila tidak
sesuai lakukan konfirmasi kepada Pemilik
Benih. Jika salah satu pertanyaan pada
formulir DF-E-68._Formulir Pengecekan

Classification: Internal Use Only


PT. SYNGENTA SEED INDONESIA
DOKUMEN INSTRUKSI KERJA
NAMA DOKUMEN: NOMER DOKUMEN: REVISI:

INSTRUKSI KERJA PENGAMBILAN CONTOH


DIK-E-90 7
BENIH
Berlaku untuk (lokasi): Berlaku untuk (komoditi): TANGGAL BERLAKU:
INDONESIA Corn and Rice 20 September 2017
Author/ Co-Author: Paraf Manager Mutu : Halaman ke:
HENTY IRA FAJAR 31 of 40

Kondisi Pengambilan Contoh Benih


jawabannya tidak (kecuali point 7 dan 8)
maka pengambilan contoh tidak dapat
dilakukan
7.5.7 Lakukan pengambilan contoh dengan
intensitas pengambilan contoh primer sesuai
dengan table 7.2.13.1 Pengambilan Contoh
Primer dengan Isi Wadah 10 kg (didalam
sack) dan 11.2 Pengambilan Contoh Primer
dengan Isi Wadah 15 -100 kg (didalam sack)
pada tabel 7.2.13.2. Pengambilan contoh
benih dengan memilih salah satu cara berikut
:
7.5.7.1 Membuka sack terlebih dahulu
kemudian masukkan trier dalam
keadaan terbuka hingga ke dasar sack
7.5.7.2 Pengambilan contoh benih disack bisa
menggunakan tangan apabila tidak
memungkinkan pengambilan contoh
benih menggunakan alat pengambil
contoh benih lainnya. Ambil contoh
benih hingga ke dasar wadah

7.5.7.3 Dengan menusuk sack menggunakan


trier. Setelah melakukan penusukan,
tutup lubang kembali menggunakan
selotip.

Classification: Internal Use Only


PT. SYNGENTA SEED INDONESIA
DOKUMEN INSTRUKSI KERJA
NAMA DOKUMEN: NOMER DOKUMEN: REVISI:

INSTRUKSI KERJA PENGAMBILAN CONTOH


DIK-E-90 7
BENIH
Berlaku untuk (lokasi): Berlaku untuk (komoditi): TANGGAL BERLAKU:
INDONESIA Corn and Rice 20 September 2017
Author/ Co-Author: Paraf Manager Mutu : Halaman ke:
HENTY IRA FAJAR 32 of 40

Sesuai dengan Instruksi Kerja Penggunaan Trier dalam


DIK-E-59 Instruksi Kerja Alat Laboratorium

7.5.8 Tampung contoh primer pada wadah


bersih yang sudah disiapkan dan
usahakan tidak ada benih yang jatuh ke
bagian luar wadah. Beri identitas varietas
dan no batch benih pada wadah
penampung

7.5.9 Lakukan pencampuran dan pembagian


contoh primer sesuai dengan poin 7.2.11
9 Metode Pembagian dan Pencampuran
hingga didapatkan jumlah minimal
contoh kirim pada table 7.2.12.3.1
7.5.10 Masukkan contoh komposit ke dalam
plastic contoh benih, lakukan pengisian
DF-E-14._Formulir Pengiriman Contoh
Benih kemudian serahkan ke
laboratorium sesuai dengan point 7.4.12
– 7.4.14

7.6 Pengambilan Contoh Primer pada Jumbo Bag

Classification: Internal Use Only


PT. SYNGENTA SEED INDONESIA
DOKUMEN INSTRUKSI KERJA
NAMA DOKUMEN: NOMER DOKUMEN: REVISI:

INSTRUKSI KERJA PENGAMBILAN CONTOH


DIK-E-90 7
BENIH
Berlaku untuk (lokasi): Berlaku untuk (komoditi): TANGGAL BERLAKU:
INDONESIA Corn and Rice 20 September 2017
Author/ Co-Author: Paraf Manager Mutu : Halaman ke:
HENTY IRA FAJAR 33 of 40

7.6.3 Pastikan rencana pengambilan contoh benih


(rekaman DF-E-69._Formulir Rencana
Pengambilan Contoh Benih) sudah tersedia
di MILS, atau sudah tersedia dalam bentuk
rekaman DF-E-69._Formulir Rencana
Pengambilan Contoh Benih manual apabila
pembuatan rencana pengambilan contoh
benih dilakukan secara manual.

7.6.4 Lakukan persiapan peralatan pengambilan


contoh benih seperti wadah penampung
contoh benih, plastic contoh benih, staples
serta alat pengambil contoh benih/ trier dan
pastikan semua peralatan dalam keadaan
bersih sebelum digunakan

7.6.5 Lakukan pemeriksaan kondisi benih


sebelum melakukan pengambilan contoh
benih dan catat pada DF-E-68._Formulir
Pengecekan Kondisi Pengambilan Contoh
Benih
7.6.6 Apabila kondisi benih sudah sesuai, lakukan
pengambilan contoh benih. Apabila tidak
sesuai lakukan konfirmasi kepada Pemilik

Classification: Internal Use Only


PT. SYNGENTA SEED INDONESIA
DOKUMEN INSTRUKSI KERJA
NAMA DOKUMEN: NOMER DOKUMEN: REVISI:

INSTRUKSI KERJA PENGAMBILAN CONTOH


DIK-E-90 7
BENIH
Berlaku untuk (lokasi): Berlaku untuk (komoditi): TANGGAL BERLAKU:
INDONESIA Corn and Rice 20 September 2017
Author/ Co-Author: Paraf Manager Mutu : Halaman ke:
HENTY IRA FAJAR 34 of 40

Benih. Jika salah satu pertanyaan pada


formulir DF-E-68._Formulir Pengecekan
Kondisi Pengambilan Contoh Benih
jawabannya tidak (kecuali point 7 dan 8)
maka pengambilan contoh tidak dapat
dilakukan
7.6.7 Lakukan pengambilan contoh benih dengan
cara membuka terlebih dahulu tali pada
Jumbo bag kemudian buka inner plastic
jumbo bag. Intensitas pengambilan contoh
primer sesuai dengan table 7.2.13.5
Pengambilan contoh Primer dengan isi
Wadah 1000 kg (Jumbo Bag)

7.6.8 Ambil contoh benih menggunakan trier


hingga trier mnyentuh dasar Jumbo Bag.
Penggunaan trier sesuai dengan sesuai
dengan Instruksi Kerja Penggunaan Trier
dalam DIK-E-59 Instruksi Kerja Alat
Laboratorium

Classification: Internal Use Only


PT. SYNGENTA SEED INDONESIA
DOKUMEN INSTRUKSI KERJA
NAMA DOKUMEN: NOMER DOKUMEN: REVISI:

INSTRUKSI KERJA PENGAMBILAN CONTOH


DIK-E-90 7
BENIH
Berlaku untuk (lokasi): Berlaku untuk (komoditi): TANGGAL BERLAKU:
INDONESIA Corn and Rice 20 September 2017
Author/ Co-Author: Paraf Manager Mutu : Halaman ke:
HENTY IRA FAJAR 35 of 40

7.6.9 Lakukan pencampuran dan pembagian contoh


devider sesuai point 7.2.11 Metode
Pencampuran dan Pembagian hingga
didapatkan minimal Contoh Kirim
laboratorium sesuai table 7.2.12.3.1 Masukkan
contoh komposit ke dalam plastic contoh
benih, lakukan pengisian DF-E-14._Formulir
Pengiriman Contoh Benih kemudian serahkan
ke laboratorium sesuai dengan point 7.4.12 –
7.4.14

7.7 Pengambilan Contoh Finish Good/ Pouch

Classification: Internal Use Only


PT. SYNGENTA SEED INDONESIA
DOKUMEN INSTRUKSI KERJA
NAMA DOKUMEN: NOMER DOKUMEN: REVISI:

INSTRUKSI KERJA PENGAMBILAN CONTOH


DIK-E-90 7
BENIH
Berlaku untuk (lokasi): Berlaku untuk (komoditi): TANGGAL BERLAKU:
INDONESIA Corn and Rice 20 September 2017
Author/ Co-Author: Paraf Manager Mutu : Halaman ke:
HENTY IRA FAJAR 36 of 40

7.7.3 Pastikan rencana pengambilan contoh


benih (rekaman DF-E-69._Formulir
Rencana Pengambilan Contoh Benih)
sudah tersedia di MILS, atau sudah
tersedia dalam bentuk rekaman DF-E-
69._Formulir Rencana Pengambilan
Contoh Benih manual apabila pembuatan
rencana pengambilan contoh benih
dilakukan secara manual.

7.7.4 Siapkan peralatan pengambilan contoh


benih seperti lakban, gunting, staples,
plastic contoh benih dan spidol serta
pastikan semua peralatan dalam keadaan
bersih sebelum digunakan

7.7.5 Lakukan pemeriksaan kondisi benih


sebelum melakukan pengambilan contoh
benih dan catat pada DF-E-68._Formulir
Pengecekan Kondisi Pengambilan
Contoh Benih

Classification: Internal Use Only


PT. SYNGENTA SEED INDONESIA
DOKUMEN INSTRUKSI KERJA
NAMA DOKUMEN: NOMER DOKUMEN: REVISI:

INSTRUKSI KERJA PENGAMBILAN CONTOH


DIK-E-90 7
BENIH
Berlaku untuk (lokasi): Berlaku untuk (komoditi): TANGGAL BERLAKU:
INDONESIA Corn and Rice 20 September 2017
Author/ Co-Author: Paraf Manager Mutu : Halaman ke:
HENTY IRA FAJAR 37 of 40

7.7.6 Apabila kondisi benih sudah sesuai,


lakukan pengambilan contoh benih.
Apabila tidak sesuai lakukan konfirmasi
kepada Pemilik Benih. Jika salah satu
pertanyaan pada formulir DF-E-
68._Formulir Pengecekan Kondisi
Pengambilan Contoh Benih jawabannya
tidak (kecuali point 7 dan 8) maka
pengambilan contoh tidak dapat
dilakukan
7.7.7 Ambil box yang akan diambil contoh
benihnya, kemudian buka seal
menggunakan gunting. Ambil pouch
dengan jumlah yang sudah ditentukan
sesuai dengan point 7.2.13.3
Pengambilan Contoh Primer dengan Isi
Wadah 1 kg (pouch finish good) atau
table 7.2.13.4 Pengambilan contoh
Primer dengan isi Wadah 5 kg (pouch
finish good) sesuai dengan volume
wadah. Pengambilan berasal dari box
secara acak, kemudian seal kembali box
yang sudah diambil pouch-nya
7.7.8 Buka semua pouch benih kemudian
ambil sebanyak ±300 gr atau hingga
jumlah minimal contoh kirim terpenuhi

Classification: Internal Use Only


PT. SYNGENTA SEED INDONESIA
DOKUMEN INSTRUKSI KERJA
NAMA DOKUMEN: NOMER DOKUMEN: REVISI:

INSTRUKSI KERJA PENGAMBILAN CONTOH


DIK-E-90 7
BENIH
Berlaku untuk (lokasi): Berlaku untuk (komoditi): TANGGAL BERLAKU:
INDONESIA Corn and Rice 20 September 2017
Author/ Co-Author: Paraf Manager Mutu : Halaman ke:
HENTY IRA FAJAR 38 of 40

dan kumpulkan dalam satu wadah


7.7.9 Lakukan pencampuran dan pembagian
contoh komposit sesuai dengan point
7.2.11 Metode Pencampuran dan
Pembagian hingga didapatkan minimal
contoh kirim sesuai table 7.2.12.3.1
7.7.10 Masukkan contoh komposit ke dalam
plastic contoh benih, lakukan pengisian
DF-E-14._Formulir Pengiriman Contoh
Benih kemudian serahkan ke
laboratorium sesuai dengan point 7.4.12
– 7.4.14

7.8 Pengambilan Contoh Kerja di Laboratorium


7.8.3 Lakukan pengambilan contoh benih
menggunakan metode yang sudah
ditentukan sesuai dengan jenis tanaman
dan sifat kelengketannya

Classification: Internal Use Only


PT. SYNGENTA SEED INDONESIA
DOKUMEN INSTRUKSI KERJA
NAMA DOKUMEN: NOMER DOKUMEN: REVISI:

INSTRUKSI KERJA PENGAMBILAN CONTOH


DIK-E-90 7
BENIH
Berlaku untuk (lokasi): Berlaku untuk (komoditi): TANGGAL BERLAKU:
INDONESIA Corn and Rice 20 September 2017
Author/ Co-Author: Paraf Manager Mutu : Halaman ke:
HENTY IRA FAJAR 39 of 40

7.8.4 Ambil contoh kerja untuk pengujian kadar


air, jika pengujian kadar air menggunakan
metode oven, ambil minimal 3 titik dan
segera masukkan kedalam plastik kedap
yang sudah diberi label identitas
7.8.5 Untuk pengujian kadar air menggunakan
moisture meter dan sekaligus untuk
pengujian kemurnian fisik benih,
masukkan contoh kirim sesuai berat
minimal contoh kerja untuk kemurnian
fisik ke dalam plastik kedap yang sudah
diberi label identitas. Lama pengambilan
contoh kirim untuk kadar air maksimal 30
detik. Teknis pengambilan contoh kerja
untuk pengujian kemurnian fisik benih
sesuai dengan DIK-E-42._Instruksi Kerja
Pengujian Kemurnian Fisik Benih,
Penetapan Berat 100 Butir dan Jumlah
Butir Per Kg
7.8.6 Lakukan pengambilan contoh kerja daya
tumbuh, vigor, SNP dan GOT. Untuk
pengambilan contoh daya berkecambah
dan vigour pastikan contoh yang terambil
tidak terdapat kotoran benih, benih
tanaman lain dan biji gulma
7.8.7 Jenis contoh kerja yang disiapkan

Classification: Internal Use Only


PT. SYNGENTA SEED INDONESIA
DOKUMEN INSTRUKSI KERJA
NAMA DOKUMEN: NOMER DOKUMEN: REVISI:

INSTRUKSI KERJA PENGAMBILAN CONTOH


DIK-E-90 7
BENIH
Berlaku untuk (lokasi): Berlaku untuk (komoditi): TANGGAL BERLAKU:
INDONESIA Corn and Rice 20 September 2017
Author/ Co-Author: Paraf Manager Mutu : Halaman ke:
HENTY IRA FAJAR 40 of 40

disesuaikan dengan Rekaman


Pengambilan Contoh Benih. Detail serta
banyak masing – masing contoh kerja
yang disiapkan sesuai dengan DIK-E-
40._Instruksi Kerja penerimaan Contoh
Benih

Classification: Internal Use Only

Anda mungkin juga menyukai