Legalisasi
Nama Jabatan
Laboratory Supervisor ISO 9001
Ditulis Henty Ira Fajar
Technical Manager ISO/IEC 17025
Management Representative ISO 9001
Diperiksa Prayogo Yuwono P Quality Manager ISO 9001
Top Manager ISO/IEC 17025
Management Representative ISO 9001
Disetujui Oleh Prayogo Yuwono P Quality Manager ISO 9001
Top Manager ISO/IEC 17025
Disetujui oleh Suwarno Conventional Seed Operation Lead Indonesia
Daftar Isi
1 Tujuan.............................................................................................................................4
2 Ruang Lingkup...............................................................................................................4
3. Tolok Ukur.....................................................................................................................4
4. Definisi...........................................................................................................................4
5. Persyaratan Proses..........................................................................................................6
7. Langkah Kerja.................................................................................................................7
3. Tolok Ukur : Contoh benih yang diambil mewakili kelompok benihnya sesuai
dengan ISTA handbook on Seed Sampling 2nd 2004.
4. Definisi
4.1 Lot benih adalah volume tertentu dari benih yang dapat di identifikasi secara fisik
dan unik.
4.2 Sampling adalah Suatu proses yang dilakukan untuk memilih, mengambil sampel
secara benar dari suatu populasi sehingga dapat dipergunakan sebagai wakil yang
absah bagi populasi tersebut .
4.3 Contoh benih adalah sebagian kecil dari bahan atau produk yang akan di analisis
dan atau sebagian dari suatu populasi atau lot yang dapat terdiri atas satu individu
atau kelompok individu.
4.4 Contoh benih representative adalah sebagian dari populasi yang akan diuji,
mempunyai ciri-ciri yang keberadaannya diharapkan mampu mewakili populasi
yang sebenarnya.
4.5 Contoh primer adalah contoh benih yang diperoleh dari satu titik pengambilan pada
suatu kelompok benih.
4.6 Contoh komposit adalah gabungan dari semua contoh primer yang diperoleh dari
kelompok benih yang sama.
4.7 Contoh kirim adalah contoh yang dikirim ke laboratorium penguji benih, diperoleh
dari sebagian atau seluruh contoh komposit yang volumenya memenuhi
syarat/ketentuan yang berlaku.
4.8 Contoh kerja adalah contoh benih yang diperoleh dengan jalan pengurangan yang
merata dan bertahap dari contoh kirim dan volumenya memenuhi ketentuan yang
berlaku.
4.9 Contoh duplikat adalah contoh yang diperoleh dari contoh komposit yang sama dan
ditandai dengan “contoh duplikat”.
4.10 Penyegelan adalah penutupan setiap wadah benih sedemikian rupa sehingga wadah
tidak mungkin dibuka dan ditutup kembali tanpa menimbulkan kerusakan pada
wadah. Penerima contoh akan mengetahui apabila wadah tersebut sudah pernah
dibuka jika segel rusak.
4.11 Penandaan/ pelabelan dilakukan untuk wadah lot benih atau contoh yang berupa
identifikasi unik
4.12 Contoh waring adalah contoh yang diperoleh dari contoh komposit yang diambil
selama proses berjalan dalam hal ini merupakan benih komersil dan benih induk
yang diproduksi lokal
4.13 COM adalah kode untuk benih komersial
4.14 BAS adalah kode untuk benih induk gen 2
4.15 PBS adalah kode untuk benih induk gen 1
4.16 Kode 300 adalah benih after shelling/ setelah pemipilan
4.17 Kode 500 adalah benih after cleaner atau after gravity/ setelah pembersihan
4.18 Kode 610 adalah benih after treatment/ setelah perlakuan
4.19 Kode 700 adalah benih finished pack/ setelah pengemasan
4.20 Chaffy Seed adalah benih lengket, contohnya adalah benih tomat dan padi
4.21 Non Chaffy Seed adalah benih tidak lengket, contohnya adalah benih jagung,
jagung manis, cabe dan sawi
4.22 Petugas Pengambil Contoh benih adalah petugas yang memiliki kompetensi dalam
melakukan pengambilan contoh benih
4.23 PPE adalah Personal Protection Equipment atau APD adalah Alat Pelindung Diri
4.24 MILS adalah Mobile Integrated Laboratory System yang merupakan aplikasi
online dalam perekaman data-data laboratorium.
6. Resiko Mutu dan Tindakan Pencegahan : Mengacu pada Lampiran 04. PM Quality Plan
ISO 9001
7. Langkah Kerja
7.2.3.1 Melakukan pengisian pada check list untuk pengujian kondisi sebelum
memulai pengambilan contoh lot benih (DF-E-68._Formulir Pengecekan
Kondisi Pengambilan Contoh Benih). Apabila sesuai maka pengambilan
contoh benih dapat dilanjutkan, namun apabila tidak sesuai maka
pengambilan contoh benih ditunda dan diinformasikan kepada pemilik
contoh benih untuk dilakukan tindakan perbaikan kemudian membuat
rencana pengambilan contoh baru.
7.2.3.2 Mengambil jumlah contoh primer yang mencukupi
7.2.3.3 Pengambilan contoh primer harus menggunakan prosedur dan peralatan
yang benar
7.2.3.4 Menggabungkan contoh primer dan melakukan pembagian komposit
contoh menjadi contoh kirim
7.2.3.5 Jika benih dikemas dalam wadah, maka pengambilan contoh harus di
acak, diambil dari bagian atas, tengah, dan bawah dan tidak hanya dari
satu posisi dalam wadah.
7.2.3.6 Sedangkan untuk benih curah atau wadah besar, pengambilan contoh
harus di ambil secara acak dari berbagai posisi dan kedalaman.
7.2.4 Ukuran Lot Benih
Volume lot benih masing-masing species berbeda.
No Nama Nama latin Lot Maksimum Metode Pengambilan
(kg) Contoh
1 Jagung Zea mays 40,000 Autosampler, trier
dan aliran benih
2 Padi Oryza sativa 30,000 Trier
Toleransi kelebihan lot benih adalah 5%. Jika volume melebihi batas maksimal, maka
lot besar tersebut harus di bagi 2 sesuai ketentuan, dan kemudian harus di pisahkan dan
masing-masing di beri tanda
7.2.5 Homogenitas
Lot benih harus di homogenkan sedemikian rupa sehingga tidak ada keterangan
heterogen. Apabila ada keterangan heterogen, maka dapat dilakukan pengujian
heterogenitas benih tersebut dengan mengambil beberapa wadah.
7.2.6 Wadah
Setiap wadah harus ditutup rapat/disegel dan diberi label atau tanda untuk
memudahkan identifikasi lot benih.
7.2.6.1 Wadah benih tidak boleh bersifat merusak contoh benih dan harus
dalam keadaan bersih untuk mencegah kontaminasi silang
7.2.6.2 Wadah benih harus dilakukan pengujian untuk mengetahui apakah
wadah tersebut tepat untuk benih terutama benih yang akan dilakukan
pengujian kadar air
7.2.6.3 Lot benih harus berada dalam wadah yang dapat disegel atau diberi
tanda. Pemberian segel dibawah pengawasan petugas pengambil contoh
benih.
7.2.6.4 Jika lot benih sudah di beri tanda sebelum pengambilan contoh, petugas
pengambil contoh harus memverifikasi tanda dan menyegel setiap
wadah. Selain itu, petugas pengambil contoh dapat menandai wadah
dan harus melihat setiap wadah sebelum lot benih ditinggalkan atau
tidak lagi dalam pengawasannya.
7.2.7 Petugas pengambil contoh bertanggung jawab terhadap pemberian segel, tanda
dan pengemasan serta menjamin bahwa contoh primer, komposit atau contoh
kirim berada ditangan orang yang berwenang dalam pengujian laboratorium.
7.2.8 Plant Quality Technician adalah petugas yang bertanggungjawab dalam
mengawasi proses pengambilan contoh benih, memastikan identitas lot benih
serta melakukan pengajuan ke laboratorium.
7.2.11.2 Metode sendok: Metode ini cocok digunakan untuk contoh benih
berukuran kecil. Alat yang diperlukan adalah nampan, spatula dan
sendok. Setelah pencampuran secara menyeluruh, benih dituang di
atas nampan. Nampan diusahakan tidak terguncang. Menggunakan
sendok pada satu tangan, spatula di tangan yang lain ambil sejumlah
kecil benih tidak kurang dari 4 titik secara acak. Sejumlah contoh ini
diambil untuk mengestimasi jumlah contoh kerja secukupnya, tetapi
tidak kurang dari jumlah yang telah ditentukan.
7.2.11.3 Metode Paruhan : Metode ini hanya digunakan pada benih lengket
seperti benih padi, metode ini juga direkomendasikan untuk
pengurangan contoh dalam pengujian kesehatan benih apabila
kontaminasi silang terjadi. Prinsip metode ini adalah membuat
gundukan diatas meja dengan menggunakan sendok datar persegi
kemudian membagi gundukan menjadi dua dengan penggaris
selanjutnya masing – masing gundukan dibagi lagi menjadi dua
hingga didapatkan 8 gundukan kecil, 4 gundukan berselang seling
digabungkan.
7.2.11.4 Untuk benih lengket lakukan pencampuran sebanyak dua kali dan
benih tidak lengket di lakukan satu kali.
1 Jagung 1000
2 Padi 700
7.2.13.5 Pengambilan contoh Primer dengan isi Wadah 1000 kg (Jumbo Bag)
Ver. 2
Ver. 1
Catatan :
1) Standard di atas berlaku untuk semua ukuran kemasan 500 gr, 1 kg dan 5 kg, karena ukuran kemasan
tidak berpengaruh signifikan terhadap setting mesin dan jumlah sample
2) Jika contoh benih yang diperoleh kurang dari 6 kg, lakukan setting pada mesin autopacking agar
didapatkan contoh primer @ 500 gram selama proses berlangsung hingga kebutuhan contoh primer
mencukupi
3) Pastikan contoh benih setelah perlakuan dikemas dalam wadah yang rapat/tersegel untuk menjaga
mutu contoh benih.
4) Lakukan penyesuaian pada nomor versi autosampler apabila terdapat upgrade/ pemutakhiran pada
autosampler
7.2.13.10 Contoh benih yang diambil mewakili kelompok benihnya sesuai dengan
ISTA handbook on Seed Sampling 2nd 2004
No batch :
Varietas :
FR/ Status Contoh benih :
7.4.5 Lakukan pemeriksaan kondisi benih
sebelum melakukan pengambilan
7.2.13.9
No batch :
PT. SYNGENTA SEED INDONESIA
DOKUMEN INSTRUKSI KERJA
NAMA DOKUMEN: NOMER DOKUMEN: REVISI: