Anda di halaman 1dari 7

361

Permainan Kartu Bilangan, Motivasi Belajar Matematika


Mulyasni

PERMAINAN KARTU BILANGAN SEBAGAI ALAT PERAGA


UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA
SISWA KELAS V SDN 010 UJUNG BATU

Mulyasni
mulyasni.10@yahoo.co.id
SDN 010 Ujung Batu

ABSTRACT
This research is motivated by the lack of motivation to learn mathematics student class V
SDN 010 Ujung Batu. Goals to be achieved in this research is to improve student learning
motivation math class V SDN 010 Ujung Batu through the game card numbers as props
carried out for 1 month. This research was conducted in SDN 010 Ujung Batu. Classes that
thorough research is a class V with the number of students as many as 30 people. This
classroom action research was started in August 2014. This form of research is classroom
action research. The research instrument consists of instruments teacher and student activity
sheets and achievement test. Based on the results of research and discussion can be
concluded that the application of the card game of numbers as props can increase student
motivation to learn mathematics in the subject matter of integers class V SDN 010 Ujung
Batu, as it is seen in the first cycle of students' motivation by category reached 59.9% pretty
good, and increased in the second cycle in which student learning mnotivasi be 71.3% with
good category, dnegan this shows the card game as props able to increase students'
motivation in learning mathematics

Keywords: motivation, game card numbers

PENDAHULUAN menggerakkan aktivitas siswa kepada


Motivasi merupakan faktor yang tujuan belajar (Prayitno, 1989).
mempunyai arti penting bagi seorang anak Mata pelajaran matematika
didik. Motivasi merupakan salah satu faktor bertujuan agar peserta didik memiliki
yang mempengaruhi keberhasilan dalam kemampuan 1) memahami konsep
belajar. Apabila siswa termotivasi maka matematika, menjelaskan keterkaitan
siswa akan belajar dengan segenap tenaga antarkonsep dan mengaplikasikan konsep
dan fikirannya semaksimal mungkin untuk atau algoritma secara luwes, akurat, efisien,
mencapai tujuan sesuai dengan yang dan tepat, dalam pemecahan masalah, 2)
diharapkan. Sebagaimana dikemukakan menggunakan penalaran pada pola dan
oleh Elida Prayitno bahwa terjadinya sifat, melakukan manipulasi matematika
perbedaan reaksi ataupun aktivitas dalam dalam membuat generalisasi, menyusun
belajar seperti yang digambarkan di atas bukti, atau menjelaskan gagasan dan
dapat dijelaskan melalui pembahasan pernyataan matematika, 3) memecahkan
tentang perbedaan motivasi. Oleh karena masalah yang meliputi kemampuan
itu, dalam belajar tidak saja merupakan memahami masalah, merancang model
suatu energi yang menggerakkan siswa matematika, menyelesaikan model dan
untuk belajar, tetapi juga suatu yang menafsirkan solusi yang diperoleh, 4)
mengkomunikasikan gagasan dengan

Jurnal Primary Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau
| Volume 5 | Nomor 3 | Edisi Khusus HUT PGRI Ke-71 Tanggal 25 November 2016 | ISSN: 2303-1514 |
362

Permainan Kartu Bilangan, Motivasi Belajar Matematika


Mulyasni

simbol, tabel, diagram, atau media lain dekatnya atau teman yang dianggap
untuk memperjelas keadaan atau masalah, pintar.
dan 5) memiliki sikap menghargai
kegunaan matematika dalam mempelajari Menyadari pentingnya pelajaran
matematika, serta sikap ulet dan percaya matematika pada jenjang SD maka perlu
diri dalam pemecahan masalah (Depdiknas perhatian yang sungguh-sungguh untuk
2003). meningkatkan motivasi belajar matematika
Dari tujuan pembelajaran siswa. Keberhasilan tidak lepas dari
matematika tersebut dapat dijelaskan bahwa kualitas pengajaran yang diberikan guru,
pembelajaran matematika dapat melatih Oleh karena itu, berdasarkan data
siswa untuk mengembangkan kemampuan sebelumnya maka peneliti ingin melakukan
dalam menarik suatu kesimpulan, kreatif, alternatif perubahan dan perbaikan terutama
mampu menyelesaikan masalah dan dalam proses pembelajaran.
mengkomunikasikan gagasan serta menata Adapun cara untuk mengatasinya
cara berfikir dan pembentukan keterampilan dengan menerapkan permainan kartu
matematika untuk mengubah tingkah laku bilangan sebagai alat peraga. Alat peraga
siswa. yang digunakan merupakan benda yang
Berdasarkan pengalaman penulis konkrit yang dapat membantu siswa
sebagai guru kelas V SDN 010 Ujung Batu, memahami materi pelajaran dan membuat
motivasi siswa dalam mengikuti proses pelajaran tersebut lebih menarik dan
pembelajaran matematika masih rendah. berkesan, sehingga pembelajaran bisa
Berbagai usaha telah dilakukan guru dalam dirasakan siswa lebih menyenangkan dan
meningkatkan motivasi belajar matematika tidak membosankan. Selain itu,
siswa di antaranya proses pembelajaran penggunaan alat peraga bisa mempercepat
dilakukan tepat waktu, guru menggunakan proses pembelajaran. Alat peraga yang
metode ceramah, pemberian tugas dan digunakan dalam penelitian ini adalah
tanya jawab dalam proses pembelajaran. permainan kartu bilangan..
Selain itu peneliti juga sudah mencoba Pujiati (2007) mengemukakan
menggunakan media dalam proses bahwa kegunaan permainan kartu bilangan
pembelajaran tetapi hal tersebut belum adalah untuk melatih keterampilan siswa
dapat meningkatkan motivasi belajar siswa. dalam memahami suatu pokok bahasan
Gejala-gejala kurangnya motivasi siswa tertentu dalam pembelajaran matematika.
dalam mengikuti proses pembelajaran Bentuk permainan kartu bilangan dalam
matematika yang ditemui penulis selama matematika tidak jauh berbeda dengan
mengajar di kelas V SDN 010 Ujung Batu kartu domino yang ditemui pada kehidupan
adalah sebagai berikut: sehari-hari. Perbedaan utamanya terletak
1. Sebagian besar siswa tidak mau bertanya pada kartu-kartunya dan aturan
saat proses pembelajaran. permainannya. Permainanan dengan kartu
2. Lebih dari sebagian besar siswa takut juga dikemukakan oleh Silbermen (2002)
ditunjuk ke depan untuk mengerjakan sebagai pembelajaran kooperatif tipe index
tugas yang diberikan guru, bahkan card match kartu bilangan (mencocokkan
terkesan menghindar kartu indeks) adalah cara menyenangkan
3. Sebagian besar siswa dalam lagi aktif untuk meninjau ulang materi
mengerjakan latihan dan tugas yang pelajaran. Selanjutnya dalam pembelajaran
diberikan guru, hanya mengharapkan ini membolehkan peserta didik untuk
bantuan atau contekan dari teman berpasangan dan memainkan kuis kepada
kawan sekelas.

Jurnal Primary Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau
| Volume 5 | Nomor 3 | Edisi Khusus HUT PGRI Ke-71 Tanggal 25 November 2016 | ISSN: 2303-1514 |
363

Permainan Kartu Bilangan, Motivasi Belajar Matematika


Mulyasni

Berdasarkan pendapat tersebut, Dalam kegiatan belajar, motivasi


dapat dijelaskan bahwa permainan dengan sangat diperlukan, dengan kata lain hasil
kartu bilangan sering diterapkan dalam belajar akan menjadi optimal kalau ada
pembelajaran termasuk matematika, karena motivasi. Karena motivasi dapat berfungsi
pembelajaran ini dapat membuat aktivitas sebagai pendorong usaha dan pencapaian
siswa menjadi aktif dalam pembelajaran prestasi. Seseorang melakukan usaha
hingga pada akhirnya dapat meningkatkan karena adanya motivasi. Adanya motivasi
motivasi mereka dalam belajar. yang baik dalam belajar akan menunjukkan
Berdasarkan latar belakang sebelumnya hasil yang baik.
peneliti tertarik melakukan penelitian Hal ini sejalan dengan pendapat
WLQGDNDQ NHODV GHQJDQ MXGXO ³3HUPDLQDQ yang dikemukakan ole Sardiman bahwa
Kartu Bilangan sebagai Alat Peraga untuk dalam kegiatan belajar, peranan motivasi
Meningkatkan Motivasi Belajar baik intrinsik (dari dalam diri) maupun
Matematika Siswa Kelas V SDN 010 ekstrinsik sangat diperlukan (Sardiman
8MXQJ %DWX´ 2004). Dengan motivasi seseorang dapat
Mc. Donald (dalam Hamalik, 2005) mengembangkan aktivitas dan inisiatif,
mengemukakan bahwa motivasi adalah dapat mengarahkan dan memelihara
perubahan energi dalam diri seseorang yang ketekunan dalam melakukan kegiatan
GLWDQGDL GHQJDQ PXQFXOQ\D ³feeling´ GDQ belajar.
didahului dengan tanggapan terhadap Anderson dalam Prayitno (1989)
adanya tujuan. Ada tiga elemen penting mengemukakan bahwa motivasi belajar
dari motivasi yaitu: dapat dilihat dari karakteristik tingkah laku
a. Bahwa motivasi itu mengamati siswa yang menyangkut minat, ketajaman
terjadinya perubahan energi pada diri perhatian, konsentrasi, dan ketekunan.
setiap individu manusia Siswa yang memiliki motivasi yang tinggi
b. Motivasi ditandai dengan munculnya dalam belajar menampakkan minat yang
rasa/ feeling efeksi seseorang besar dan perhatian yang penuh terhadap
c. Motivasi dirangsang karena adanya tugas-tugas belajar. Mereka memusatkan
tujuan. sebanyak mungkin energi fisik maupun
psikis terhadap kegiatan, tanpa mengenal
Hamalik (2005) mengemukakan ada perasaan bosan, apalagi menyerah. Winkel
dua prinsip yang dapat digunakan untuk dalam Angkowo berpendapat bahwa faktor-
meninjau motivasi, yaitu: (1) motivasi faktor yang mempengaruhi motivasi belajar
dipandang sebagai suatu proses. dapat juga disebut faktor situasional. Ada
Pengetahuan tentang proses ini akan lima faktor situasiona, yaitu sebagai
membantu kita menjelaskan kelakuan yang berikut.
kita amati dan untuk meperkirakan a. Pribadi Siswa
kelakuan-kelakuan lain pada seseorang; (2) Faktor yang mencakup hal-hal seperti
kita menentukan karakter dari proses ini taraf intelegensi, daya motivasi belajar,
dengan melihat petunjuk-petunjuk dari kemampuan berbahasa, kecepatan
tingkah lakunya. Apakah petunjuk-petunjuk belajar, kadar motivasi belajar, sikap
dapat dipercaya, dapat dilihat kegunaannya terhadap tugas belajar, motivasi dalam
dalam memperkirakan dan menjelaskan belajar, perasaan dalam belaajr, kondisi
tingkah lakunya. Motivasi adalah mental dan fisik. Ini berarti kondisi nyata
perubahan energi dalam diri (pribadi) yang dimiliki siswa mempunyai
seseorang yang ditandai dengan timbulnya kuantitas sendiri-sendiri sehingga hasil
perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan. yang diperolehpun akan berbeda-beda.

Jurnal Primary Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau
| Volume 5 | Nomor 3 | Edisi Khusus HUT PGRI Ke-71 Tanggal 25 November 2016 | ISSN: 2303-1514 |
364

Permainan Kartu Bilangan, Motivasi Belajar Matematika


Mulyasni

b. Pribadi Guru b. Banyak menggunakan media/ alat


Faktor ini mencakup hal-hal seperti peraga, baik media asli maupun media
kepribadian, penghayatan nilai-nilai yang lain.
kehidupan, daya motivasi belajar, c. Membutuhkan kreatifitas guru
motivasi kerja, keahlian dalam d. Membutuhkan waktu yang lama
penguasaan materi dan penggunaan e. Dapat memotivasi siswa dalam
prosedur didaktik, gaya memimpin, serta pembelajaran
kemampuan untuk bekerja sama dengan f. Dapat menciptakan pemahaman siswa
tenaga kependidikan yang lain. dan daya ingat siswa tidak akan mudah
c. Struktur Jaringan Hubungan Sosial di hilang.
Sekolah
Faktor ini mencakup hal-hal seperti Sobel dan Maletsky (2004)
system sosial, status sosial siswa, menyatakan bahwa anjuran tentang alat
interaksi sosial siswa, interaksi sosial peraga dalam pelajaran matematika
antar siswa dan antara guru dengan dimaksudkan agar siswa dapat
siswa, serta suasana di dalam kelas. mengembangkan pembelajarannya. Alat
d. Sekolah sebagai Institusi Pendidikan peraga yang dimaksud adalah alat peraga
Faktor ini mencakup hal-hal seperti yang dapat dibuat sendiri oleh guru dalam
disiplin sekolah, pembentukan satuan- waktu yang singkat dan mudah belajarnya
satuan kelas, pembagian tugas diantara misalnya kartu bilangan. Metode permainan
para guru, penyusunan jadwal pelajaran, yang diterapkan dalam penelitian ini adalah
penyusunan kurikulum pengajaran dan metode permainan kartu. Metode
pengawasan terhadap pelaksanaannya, permainan ini dirancang sebagai permainan
serta hubungan dengan orang tua. perkelompok. Masing-masing anggota
e. Situasi dan kondisi sekolah dimana kelompok diberi kartu yang bertuliskan
siswa berada. Faktor ini mencakup bilangan ratusan secara acak. Setelah itu
berbagai hal yang muncul di luar dugaan mereka diminta untuk membuat formasi
barisan berdasarkan urutan yang
Bentuk permainan kartu bilangan dikehendaki, mulai dari yang terkecil atau
dalam matematika tidak jauh berbeda mulai dari yang terbesar secepat mungkin.
dengan kartu domino yang ditemui pada Kelompok yang bisa menyusun barisan
khidupan sehari-hari. Perbedaan utamanya paling cepat sesuai urutan menjadi
terletak pada kartu-kartunya dan aturan pemenang. Demi keleluasaan bermain,
permainannya. Adapun kegunaan sangat disarankan permainan ini dilakukan
permainan kartu bilangan adalah untuk di luar ruangan. Siswa dalam permainan ini
melatih keterampilan siswa dalam secara tidak langsung juga belajar bekerja
memahami suatu pokok bahasan tertentu sama dalam kelompok dan bagaimana
dalam pembelajaran matematika. mengembangkan komunikasi yang efektif
Aspek-aspek yang berhubungan dalam kelompok mereka.
metode permainan diantaranya yaitu: Setiap benda yang dihadirkan dalam
pengamatan, menafsir, menerapkan, dan pelajaran belum dapat dikatakan alat
mengkomunikasikan pembelajaran dengan peraga, sebab mungkin saja benda itu hanya
permainan. Karakteristik metode permainan sebagai alat penyampaian ataupun alat
adalah sebagai berikut: pelajaran saja. Papan tulis misalnya hanya
a. Lebih banyak mengaktifkan siswa sebagai alat menyampaikan karena papan
tulis tersebut ditulis, dan melalui tulisan
tersebut siswa membantu guru agar proses

Jurnal Primary Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau
| Volume 5 | Nomor 3 | Edisi Khusus HUT PGRI Ke-71 Tanggal 25 November 2016 | ISSN: 2303-1514 |
365

Permainan Kartu Bilangan, Motivasi Belajar Matematika


Mulyasni

belajar siswa lebih efisien. Sudjana (2005) peraga mencapai 75% dari jumlah siswa
mengemukakan ada enam fungsi pokok dari keseluruhan
alat peraga dalam proses belajar mengajar.
Berdasarkan pengertian di atas, dapat
disimpulkan bahwa fungsi alat peraga METODE PENELITIAN
adalah sebagai alat bantu untuk Bentuk dari penelitian ini adalah penelitian
menciptakan proses pembelajaran yang tindakan kelas, Penelitian ini dilaksanakan
efektif, sebagai media dalam menanamkan dalam dua siklus, tiap siklus terdiri dan dua
konsep-konsep matematika dan kali pertemuan., Subjek dalam penelitian ini
mempercepat proses belajar mengajar. adalah siswa kelas V SDN 010 Ujung Batu.
Siswa tidak bosan ataupun lelah karena Jumlah siswa yang dijadikan subjek
penjelasan sudah terfokus pada alat yang penelitian sebanyak 30 orang siswa. Objek
diperagakan, memperbesar minat dan dalam penelitian ini adalah penerapan
perhatian siswa untuk belajar. Penelitian ini permainan kartu bilangan sebagai alat
dikatakan berhasil apabila siswa yang peraga, PTK ini dilakukan di SDN 010
memiliki motivasi belajar yang tinggi di Ujung Batu. Daur siklus PTK menurut
dalam belajar matematika dengan Arikunto (2010) adalah sebagai berikut :
permainan kartu bilangan sebagai alat

Refleksi awal

Perencanaan

Refleksi SIKLUS I pelaksanaan

Pengamatan

Perencanaan

Refleksi SIKLUS II Pelaksanaan

Pengamatan

Gambar 1. Alur Penelitian PTK

HASIL DAN PEMBAHASAN siswa pada siklus I dan rata-rata motivasi


Peningkatan motivasi belajar siswa belajar siswa pada siklus II meningkat.
rata-rata siklus I secara umum mengalami Peningkatan yang terjadi hampir pada
peningkatan. Motivasi belajar siswa semua indikator motivasi yang diamati.
dianalisis berdasarkan pengamatan melalui Untuk lebih jelasnya rata-rata siklus I dapat
lembar observasi. Rata-rata motivasi belajar dilihat pada tabel 1 di bawah ini.

Jurnal Primary Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau
| Volume 5 | Nomor 3 | Edisi Khusus HUT PGRI Ke-71 Tanggal 25 November 2016 | ISSN: 2303-1514 |
366

Permainan Kartu Bilangan, Motivasi Belajar Matematika


Mulyasni

Tabel 1. Rekapitulasi Rata-rata Motivasi Belajar Siswa


Siklus I Siklus II
No Indikator
Skor % Skor %
1 Mengerjakan tugas dengan serius 55 57.29 67 69.8
2 Tidak putus asa dengan prestasi yang didapatnya 64.5 67.19 77 80.2
3 Bertanya tentang materi pelajaran yang belum 58.5 60.94 68.5 71.4
dipahami
4 Tidak mau mencontek dan meniru pendapat 57.5 59.9 67 69.8
orang lain
5 Mengerjakan soal latihan yang sulit 52 54.17 64.5 67.2
6 Mempertahankan pendapatnya kalau sudah 57.5 59.9 66.5 69.3
yakin.
Jumlah 345 359.4 410.5 427.6
Rata-rata 57.5 59.9 68.4 71.3
Kriteria Cukup Baik Baik

Dari tabel di atas, dapat dilihat dilakukan siswa untuk mendapatkan proses
peningkatan-peningkatan indikator pada belajar secara keseluruhan
motivasi belajar siswa, yang mana rata-rata
motivasi belajar siswa pada siklus I adalah
59,9% dan pada siklus II menjadi 71,3%. SIMPULAN DAN REKOMENDASI
Motivasi belajar matematika siswa dari Berdasarkan hasil penelitian dan
siklus I ke siklus II meningkat hampir pada pembahasan dapat disimpulkan bahwa
setiap indikator yang diamati. Peningkatan penerapan permainan kartu bilangan
yang terjadi karena dalam permainan kartu sebagai alat peraga dapat meningkatkan
bilangan sebagai alat peraga, siswa dituntut motivasi belajar matematika siswa pada
bukan hanya menyelesaikan tugas secara materi pokok bilangan bulat kelas V SDN
individu tetapi juga bekerja sama dengan 010 Ujung Batu, sebagaimana hal ini
baik dalam kelompok untuk menyelesaikan terlihat pada siklus I motivasi belajar siswa
evaluasi. Siswa harus aktif berdiskusi mencapai 59,9% dengan kategori cukup
dengan kelompok. Siswa aktif baik, dan meningkat pada siklus II dimana
menyampaikan pendapat dan mnotivasi belajar siswa menjadi 71,3%
mempertahankan pendapat yang dianggap dengan kategori baik, dnegan hal ini
benar. Secara umum penerapan permainan menunjukan permainan kartu sebagai alat
kartu bilangan sebagai alat peraga dapat peraga mampu meningkatkan motivasi
meningkatkan motivasi belajar matematika belajar siswa dalam permbelajaran
siswa kelas V SDN 010 Ujung Batu Matematika.
semester ganjil tahun pelajaran 2014/2015 Dengan memperhatikan
pada materi pokok Bilangan Bulat. pembahasan hasil penelitian dan
Selain hasil penelitian ini dapat kesimpulan di atas, maka peneliti
meningkatkan motivasi belajar matematika mengajukan beberapa saran yang
siswa kelas kelas V SDN 010 Ujung Batu, berhubungan dengan penerapan permainan
hasil penelitian ini juga terdapat kelemahan kartu bilangan sebagai berikut.
antara lain instrumen penelitian hanya 1. Dalam menerapkan permainan kartu
mengukur motivasi belajar siswa secara bilangan sebagai alat peraga, guru
kognitif. Instrumen ini tentu belum dapat sebaiknya menggunakan instrumen yang
mengukur proses pembelajaran yang dapat mengukur proses pembelajaran

Jurnal Primary Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau
| Volume 5 | Nomor 3 | Edisi Khusus HUT PGRI Ke-71 Tanggal 25 November 2016 | ISSN: 2303-1514 |
367

Permainan Kartu Bilangan, Motivasi Belajar Matematika


Mulyasni

yang dilakukan siswa agar mendapatkan


proses belajar secara keseluruhan tidak
hanya mengukur motivasi belajar siswa
secara kognitif.
2. Dalam menerapkan permainan kartu
bilangan sebagai alat peraga, guru
diharapkan lebih matang dalam
perencanaan agar waktu yang digunakan
dalam pelaksanaan sesuai dengan
perencanaan
3. Guru lebih merata dalam membimbing
siswa sehingga tidak ada kecemburuan
sosial dalam bimbingan
4. Guru mempersiapkan terlebih dahulu
kartu yang akan dibagikan pada setiap
siswa dalam kelompoknya agar tidak
terlihat bingung di depan siswa.
5. Bagi peneliti lain, penerapan permainan
kartu bilangan sebagai alat peraga dapat
diterapkan pada materi pokok lainnya.

DAFTAR PUSTAKA
Angkowo. 2007. Optimalisasi Media
Pembelajaran. Jakarta: Gramedia.
Arikunto, Suharsimi. 2010. Penelitian
Tindakan Kelas. Jakarta. Bumi
aksara
Depdiknas. 2002. Kamus Besar Bahasa
Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka
Dimyati dan Mudjiono. 2002. Belajar dan
Pembelajaran. Jakarta: Rineka
Cipta
Elida Prayitno. 1989. Motivasi dalam
Belajar. Jakarta: P2LPTK
Hamalik, Oemar. 2004. Proses Belajar
Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara
Sudjana, Nana. 2005. Dasar-dasar Proses
Belajar Mengajar. Bandung: Sinar
Baru Algesindo

Jurnal Primary Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau
| Volume 5 | Nomor 3 | Edisi Khusus HUT PGRI Ke-71 Tanggal 25 November 2016 | ISSN: 2303-1514 |

Anda mungkin juga menyukai