Anda di halaman 1dari 2

BAB III

RANGKUMAN

A. Anatomi dan Fisiologi Otot Rangka


1. Anatomi Otot Rangka
Otot rangka merupakan otot lurik yang melekat pada tulang yang membentuk
daging dari anggota badan. Susunan tulang merupakan salah satu unsur sistem
penegak. Tulang manusia dihubungkan dengan tulang yang lain melalui sendi.
Otot merupakan alat gerak aktif dan sumsum tulang atau kerangka merupakan
alat gerak pasif (Wiarto, G, 2013).
B. Otot Gastrocnemius
1. Anatomi Otot Gastrocnemius
Menurut Paulsen & Waschke (2012) otot gastrocnemius merupakan otot pada
betis yang menghubungkan knee joint dan ankle bagian posterior. Otot
gastrocnemius merupakan sebagian besar otot betis. Pada bagian atas, terdiri dari
dua tendon pada bagian lateral dan medial dari bagian atas condylus femuris
bagian ini terpisah sampai pada kapsul knee joint. Bagian medial lebih besar dari
lateral dan porsi ototnya lebih distal dari bagian lateral. Serabut otot dari
pertemuan kedua bagian ini akan berjalan ke arah distal yang lebarnya semakin
mengecil, di mana dimulai pada septum di antara dua bagian dan akan berhenti
dan mengecil di atas otot soleus.

C. Delayed Onset Muscle Soreness (DOMS)


1. Definisi DOMS
DOMS pertama kali dijelaskan oleh Thedore Hough pada tahun 1902 dalam
penelitiannya menyebutkan karena adanya kerusakan yang dalam pada otot.

2. Etiologi DOMS

DOMS dapat terjadi karena nyeri otot yang tertunda yang disebabkan karena
kerusakan jaringan otot.

3. Teori Pencetus Nyeri Otot DOMS


Teori asam laktat didasarkan pada asumsi bahwa asam laktat terus diproduksi
setelah latihan. Rasa sakit DOMS karena adanya penumpukan asam laktat yang
berlebihan pada otot yang berkontraksi eksentrik berlebihan.

A. TENDON

Cedera pada tendon fleksor merupakan cedera yang sering terjadi. Data
epidemiologi dari Norway mencatat insidensi terjadinya cedera pada tendon
flexor sekitar 1 kasus tiap 7000 penduduk di Negara industri. Cedera ini lebih
sering terjadi pada laki-laki dan terbanyak pada usia antara 15 sampai usia 30
tahun (Hansen, 2003).
Tendon Achilles (calcaneus tendo) merupakan tendon terkuat dan paling tebal
diantara tendon lainnya yang berfungsi untuk melekatkan triceps surae (soleus
dan dua kepala gastrocnemius) ke tulang calcaneus. Tendon Achilles mempunyai
kekuatan sekitar tujuh kali berat badan selama melakukan gerakan lari. Hal Ini
meningkatkan besarnya pada kekuatan selama berdiri yang kira-kira setengah dari
berat badan (Benjamin dkk, 2007). Tendo achilles ini terdiri dari dua buah tendo
yang bergabung yaitu otototot soleus dan gastrocnemius, otot otot ini berada
pada bagian belakang tulang tumit. Kumpulan jaringan otot solesus terselip
kedalam bagian dalam tulang tumit. Disekeliling kedua tendon tersebut terdapat
satu lapisan vaskuler yang amat penting yaitu peritenon yang memelihara suplai
darah pada jaringan tendon, Karena penempatan yang khusus dari masing masing
jaringan tendon maka para atlet mempunyai kecenderungan menjadi berkaki
datar, dan sering kali menarik soleus ini berulang – ulang sehingga dapat
meningkatkan cidera (Jamal, 1997).

Anda mungkin juga menyukai