Anda di halaman 1dari 10

TRANSKRIP HASIL WAWANCARA

KEPADA RESPONDEN KEPALA SMPN 1 BANGSAL

Assalamualaikum Wr. Wb.

Dalam rangka melaksanakan rangkaian tugas Diklat CKS Kabupaten Mojokerto yaitu
Peningkatan Kompetensi Calon Kepala Sekolah Di Sekolah Magang (SMPN 1
BANGSAL) dan terkait dengan pengumpulan data dari responden, mohon
diperkenankan saya mengajukan beberapa pertanyaan :
1. Sudah berapa lama Bu Mawar menjabat Kepala SMPN 1 Bangsal, dari tahun
berapa Bunda?

KS : Saya mengabdi di SMPN 1 Bangsal ini sudah kurang lebih 5 tahun, yaitu
sejak tahun 2013

2. Sebelum mulai magang di SMPN 1 Bangsal ini, telah saya sampaikan ke Bu


Mawar bahwa berdasarkan AKPK saya, kompetensi saya masih rendah pada
dimensi supervise. Untuk itulah hal-hal yang akan saya tanyakan yaitu terkait
dengan kegiatan supervise Bu. Dalam kegiatan supervise itu tentunya ada
tahapan-tahapan yang harus dilalui oleh seorang kepala sekolah. Nah, menurut
Ibu Mawar bagaimana tahapan-tahapan yang biasa ibu lakukan dalam kegiatan
supervise akademik itu?

KS : Begini pak Imam, ada 4 tahapan dalam melakukan supervise akademik


a. Melaksanakan supervise perangkat pembelajaran
b. Melaksanakan supervise komponen-komponen RPP
c. Melaksanaka supervise proses pembelajaran di kelas.
d. Melaksanakan supervise penilaian Hasil Belajar.
.
3. Dalam kegiatan supervise akademik, Ibu tentunya menggunakan beberapa
pendekatan. Apa saja Bu, pendekatan yang diterapkan untuk kegiatan supervise
tersebut?
KS : Pendekatan yang saya gunakan untuk melakukan supervise itu meliputi
tiga macam yaitu :
Pendekatan Direktif, Non direktif dan Kolaboratif. Pendekatan direktif
ini adalah cara pendekatan terhadap masalah yang bersifat langsung,
dalam hal ini kepala sekola sebagai supervisor lebih dominan. Sedangkan
non direktif yaitu pendekatan terhadap permasalahan yang sifatnya tidak
langsung. Supervisor banyak mendengarkan, cenderung memberi
penguatan dan secara bersama memecahkan masalah.

4. Bagaimana cara Ibu melakukan kegiatan supervise akademik terhadap guru?


KS : Mengingat jumlah guru di sini, di sekolah kami ini cukup banyak ya,
yaitu ada 42 guru, sehingga kami melakukan supervise kepada sejumlah guru
yang senior atau yang cukup kami anggap kompeten dalam hal pembelajaran dan
selanjutnya guru-guru yang telah memiliki kompetensi tersebut kami beri
wewenang untul membatu melakukan supervise terhadap teman-teman guru
sejawat atau guru-guru yang lainnya, sehingga dengan demikian kegiatan
supervise di sekolah kami bisa berjalan secara efesien dan efektif.

5. Menurut Ibu, apa manfaat supervise secara umum di sekolah yang Ibu pimpin ini
?
KS : Ya, secara umum, bagi saya supervise itu banyak manfaatnya, diantaranya
yaitu; Dengan adanya supervise, akan menambah ilmu terhadap para guru,
utamanya yaitu ilmu yang berkaitan dengan keberhasilan dalam pembelajaran di
kelas. Di situ muaranya akan berimbas ke siswa atau peserta didik. Mereka yaitu
peserta didik akan lebih termotivasi dan memiliki minat yang tinggi bilamana
proses dan kegiatan pembelajaran yang diterapkan oleh gurunya di kelas-kelas itu
cukup jelas dan menarik.

6. Terakhir Bunda, menurut Ibu, bagaimana prinsisp-prinsip supervise itu?


KS : Sebenarnya didalam supervise akademik itu ada 14 macam, cuman di
sini saya sebutkan beberapa saja yang sekiranya sangat penting bagi seorang
kepala sekolah untuk melakukannya ya. Yang pertama yaitu :
1. Praktis, artinya mudah dikerjakan sesuai kondidi sekolah.
2. Sistematis, artinya dikembangkan sesuai perencanaan program supervise dan
tujuan pembelajaran.
3. Obyektif, artinya masukan data dan informasi sesuai aspek-aspek instrument.
4. Kekeluargaan, artinya mempertimbangkan saling asah, asih dan asuh dalam
mengembangkan pembelajaran.
5. Berkesinambungan, artinya supervise akademik dilakukan secara teratur dan
berkelanjutan oleh kepala sekolah.
6. Komprehensif, artinya memenuhi ke tiga tujuan supervise akademik, yaitu :
pengembangan professional, penumbuhan motivasi dan pengawasan kualitas.
7. Bagaimana pengalaman Ibu mengarahkan dan menggerakkan rekan sejawat untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah?
KS : Kepala sekolah dalam mengarahkan dan menggerakkan rekan sejawat
(bawahan) dengan cara memperlakukan semua guru dan tendik dengan baik yang
menunjukkan rasa kekeluargaan, membina kebersamaan dan memberikan rasa
nyaman sehingga tercipta kekompakan dalam suasana bekerja yang sehat dan
menyenangkan.
8. Apa keunggulan-keunggulan non-akademik yang dimiliki SMPN 1 Bangsal?

Keunggulan yang dimiliki SMP Negeri 1 Bangsal selain akademik juga non
akademik. Keunggulan non akademik yang lebih disenangi anak-anak yaitu
Paskib, Kegiatan tersebut termasuk dalam kegiatan ektrakurikuler yang sering
mendapatkan kejuaraan
Terimakasih Bu Mawar, atas informasi dan kesempatan menggali ilmu tentang
program-program peningkatan kompetensi pada dimensi supervise akademik, yang
sangat berguna untuk Peningkatan Kompetensi Calon Kepala Sekolah Di Sekolah
Magang (SMPN 1 Bangsal).

RESPONDEN

Siti Mawarni, S.Pd., M.M.Pd


(Kepala Sekolah)
TRANSKRIP HASIL WAWANCARA
KEPADA RESPONDEN WAKA KURIKULUM SMPN 1 BANGSAL

Assalamualaikum Wr. Wb.

Dalam rangka melaksanakan rangkaian tugas Diklat CKS Kabupaten Mojokerto yaitu
Peningkatan Kompetensi Calon Kepala Sekolah Di Sekolah Magang (SMPN 1
Bangsal) dan terkait dengan pengumpulan data dari responden, mohon diperkenankan
saya mengajukan beberapa pertanyaan :
1. Pertama, saya awali dulu bertanya tentang identitas Pak Dar. Kalau boleh
tahu, nama lengkapnya pak Dar ini siapa?
WK: Kalau nama lengkap saya, Sudaryanto, S.Pd. Itu untuk nama lengkap
saya.
2. Terimakasih. Untuk selanjutnya, sudah berapa lama Bapak Sudaryanto ini
mengabdi sebagai guru di SMPN 1 Bangsal?
WK: Saya mengajar di SMP Negeri 1 Bangsal ini mulai tahun 1987. Kalau
dihitung sampai sekarang ya kurang lebih sudah 34 tahun.
3. Wah, ya lama banget itu pak Dar. Terus di sekolah ini Pak Dar ini dipercaya
memegang mapel apa ya?
WK: Kalau mulai dari awal ya cukup banyak, ada 3 mapel, yaitu; Seni
Budaya, IPA dan Pembukuan juga pernah, dan sampai sekarang yang masih
tetap, sesuai dengan jurusan saya yaitu Seni Budaya.
4. Baik Pak Daryanto, dalam kegiatan magang di sekolah ini, saya memilih
untuk mempelajari kegiatan supervise, karena peningkatan kompetensi saya
itu terfokus pada Supervisi akademik. Pertanyaan saya yaitu, apakah Bapak
Daryanto ikut membantu Ibu Kepala sekolah dalam kegiatan supervise
akademik?
WK: Sebagai Waka Kurikulum tentu saya ikut membantu Ibu Kepsek,
termasuk dalam pembuatan program supervise, yang didalamnya terdapat
rencana dan pelaksanaan kegiatan supervise serta termasuk tindak lanjut
supervise.
5. Ok pak Daryanto, berarti ada ya buku program supervise yang dibuat di
sekolah ini?

6. Baiklah pak Dar. Bagaimana menurut Bapak Sudaryanto tentang kegiatan


supervise akademik yang dilakukan oleh ibu kepsek di SMPN 1 Bangsal ini?
WK : Kegiatan Supervisi ini biasanya dilakukan secara rutin setiap semester.
Jadi setiap tahun itu dilaksanakan 2 kali.
7. Apakah kegiatan supervise itu dilakukan secara mandiri oleh bu Mawar selaku
kepala sekolah ataukah dilakukan dengan melibatkan beberapa guru untuk
mensupervisi teman-temannya?
WK : Bu Mawar dalam melakukan supervise itu ada yang dilakukan secara
mandiri yaitu ke sejumlah guru senior yang ditunjuk untuk membantu
supervise. Jadi ada sekitar 6 guru yang disupervisi secara mandiri oleh ibu
kepsek. Kemudian 6 guru tersebut mendapatkan tugas untuk mensupervisi
teman-temannya.
8. Terkait dengan Waka Kurikulum, apakah ada semacam buku program
kurikulum atau KTSP yang pak Dar punya?
WK : Ya, tentunya ada, sebab buku program itu penting bagi kami untuk
acuan dan pedoman dalam melakukan setiap kegiatan. Termasuk
mengkordinasi KBM, memngelola administrasi pendidikan dan merencanakan
serta menyusun program pengembangan kurikulum.
9. Apakah didalamnya termasuk ada Visi, Misi dan Tujuan sekolah?
WK : Tentu ada, pak Imam. Itu termuat dalam Bab II yang meliputi visi, misi
dan tujuan sekolah, bahkan termasuk meliputi profil sekolah.

Baik, terimakasih pak daryanto, atas informasi dan kesempatan yang sangat berguna
untuk Peningkatan Kompetensi Calon Kepala Sekolah Di Sekolah Magang (SMPN 1
Bangsal).

RESPONDEN

SUDARYANTO, S.Pd
(Waka Kurikulum)
TRANSKRIP HASIL WAWANCARA
KEPADA RESPONDEN WAKA HUMAS SMPN 1 BANGSAL

Assalamualaikum Wr. Wb.

Dalam rangka melaksanakan rangkaian tugas Diklat CKS Kabupaten Mojokerto yaitu
Peningkatan Kompetensi Calon Kepala Sekolah Di Sekolah Magang (SMPN 1
Bangsal) dan terkait dengan pengumpulan data dari responden, mohon diperkenankan
saya mengajukan beberapa pertanyaan :
1. Apa ada kebijakan-kebijakan dari kepala sekolah yang didelegasikan kepada
Ibu untuk peningkatan mutu, pokok, dan kompetensi guru, apakah ada
program-program khususnya?
WH: Tidak ada program khusus, yang saya sampaikan kepada guru-guru itu
misalnya, diberi surat-surat dari dinas kemudian ada informasi yang
berhubungan dengan guru nanti saya yang menyampaikan ke bapak/ibu guru.
2. Selama ada kegiatan rapat guru maupun tendik dan kegiatan lainnya apakah
ibu Tri Mulyani selalu mencatat notulen?
WH: Ada sendiri yang mencatat notulen yaitu secara bergantian, ya kadang
dari staff TU, kadang dari guru. Saya yang mengkondisikan.
3. Sehubungan dengan tugas ke-humas-an, hubungan dengan stakeholder
khususnya dengan alumni apakah terjadi di SMP Negeri 1 Bangsal?
WH: Untuk tahun- tahun sebelumnya, iya. Alumni membantu saat sekolah
mengikuti lomba adiwiyata, lomba paskibra, senam pramuka, kreasi baris
berbaris Pramuka dan memberi bantuan untuk ikut melatih sesuai pengalaman
yang pernah diraih sebelumnya.
4. Bagaimana cara menghubungi alumni?
WH: Melalui reuni, para alumni akhirnya saling berkumpul dan membentuk
ikatan.
5. Dari mana awalnya ide melibatkan alumni pertama kali; apakah ide ibu atau
kepala sekolah?
WH: Ide berasal dari kepala sekolah, untuk memaksimalkan pengembangan
sekolah
6. Bagaimana hubungan dengan instansi lain seperti dengan puskesmas dan
PLH?
WH: Sekolah selalu bekerja sama dengan puskesmas, dan sudah ada MOU-
nya. Puskesmas mengadakan pemeriksaan rutin selama dua bulan sekali,
mengadakan kegiatan imunisasi. Instansi lainnya ada Polsek untuk kegiatan
pembinaan tentang narkoba, dan tertib lalu lintas.
7. Apakah ada buku-buku ke-humas an yang ibu pegang?
WH: Ya, tentunya ada, sebab buku kehumasan itu penting bagi kami untuk
acuan dalam melakukan setiap kegiatan yang sudah terprogram.
8. Sehubungan dengan tugas humas di sekolah ini, apakah Bu Tri ini juga
dilibatkan untuk ikut membantu dalam kegiatan supervise akademik oleh Ibu
Kepala sekolah?
WH : Kalau dilibatkan secara langsung sih, tidak pak Imam, tetapi hanya
membantu untuk mengkondisikan, karena biasanya yang membantu dalam hal
supervise itu selain dari WAKA Kurikulum, juga dari kordinator assessor
PKG.
9. Berarti Ibu Tri ini sifatnya hanya membantu mengkondisikan ya?
WH : Iya, betul2, pak Imam.

Baik, terimakasih Bu Tri, atas informasi dan kesempatan yang sangat berguna untuk
Peningkatan Kompetensi Calon Kepala Sekolah Di Sekolah Magang (SMPN 1
Bangsal).

RESPONDEN

Dra. TRIMULYANI, M.Pd


(Waka Humas)
TRANSKRIP HASIL WAWANCARA
KEPADA RESPONDEN GURU DAN SARPRAS SMPN 1 BANGSAL

Assalamualaikum Wr. Wb.

Dalam rangka melaksanakan rangkaian tugas Diklat CKS Kabupaten Mojokerto yaitu
Peningkatan Kompetensi Calon Kepala Sekolah Di Sekolah Magang (SMPN 1
Bangsal) dan terkait dengan pengumpulan data dari responden, mohon diperkenankan
saya mengajukan beberapa pertanyaan :
1. Okay Pak Teguh, terkait dengan kegiatan supervise di sekolah ini, pak Teguh
selaku Sarpras sekaligus sebagai guru bidang study atau maple yang
mengampu Bhs Inggris ya?

2. Baiklah pak Teguh, terkait dengan kegiatan supervise di sekolah ini, apakah
pak Teguh langsung mendapatkan supervise langsung dari bu Mawar selaku
kepala sekolah atau melalui perwakilan dari guru-guru senior?
Guru :Sebenarnya yang pertama itu supervise langsung dari kepala sekolah,
biasanya yaitu mensupervisi masalah administrasi. Setelah itu beliaunya turun
ke kelas-kelas untuk mensupervisi tentang proses pembelajaran. Tetapi karena
banyaknya jumlah guru di SMP kami, sehingga untuk efisiensinya, ibu kepala
sekolah mendelegasikan ke beberapa guru senior yang dianggap punya
kompetensi di bidang supervise akademik untuk ikut membantu kepala
sekolah dalam kegiatan supervise di kelas-kelas.
3. Iya. Iya pak Teguh. Betul. Berarti kadang-kadang itu kegiatan supervise secara
langsung dihandel oleh Ibu kepala sekolah, terutama dalam hal administrasi,
sedangkan untuk mensupervisi proses pembelajaran di kelas-kelas, hal ini
banyak dibantu oleh guru-guru seniop yang dianggap berkompetens di bidang
supervise, begitu ya pak Teguh?
Guru :.Iya. benar, pak Imam
4. Omong-omong, sudah berapa lama Bapak Teguh ini menjadi guru Bhs Inggris
di SMPN 1 Bangsal ini?
Guru : Sekitar 24 tahun, sebab saya mengajar di sekolah ini sejak tahu 1997.
5. Selain sebagai guru, pak Teguh juga dipercaya mendapat tugas tambahan
sebagai sarpras. Sejak kapan pak teguh ini mendapatkan tugas tambahan
dalam urusan sarpras?
WS : Sejak tahun 2018
6. Sejak menjabat sebagai Waka Sarpras, Apa pak Teguh juga membuat
semacam, buku program untuk Sarpras di sekolah ini?
Guru : Ya, tentunya ada, sebab buku tentang sarana dan prasarana itu penting
bagi kami untuk acuan dalam melakukan setiap kegiatan sesuai dengan
rencana.
7. Sehubungan dengan tugas SARPRAS di sekolah ini, apakah Bapak Teguh ini juga pernah
mengalami kendala?
Guru : Iya. Apapun pekerjaan dan tugas seseorang itu pasti ada semacam kendala yang harus
diliwati. Namun, jika kita mau berusaha, insya Allah kita bisa mencari solusinya. Kendala
yang paling sering saya hadapi dalam urusan sarpras ini adalah masalah pendanaan.
8. Oouch, begita ya Pak Teguh… Insya Allah memang benar juga, unsur pendanaan itu paling
esensial dalam memenuhi terwujudnya suatu sarana.

Baik, terimakasih Pak Teguh, atas informasi dan kesempatan yang sangat berguna untuk Peningkatan
Kompetensi Calon Kepala Sekolah Di Sekolah Magang (SMPN 1 Bangsal).

RESPONDEN

TEGUH PRABOWO, S.Pd


(Waka SARPRAS)

Anda mungkin juga menyukai