Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

TEORI DAN SEJARAH ARSITEKTUR 2


“ARSITEKTUR BAROK (BAROQUE ARCHITECTURE)”

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK VII

Islamiyah tamrin (D51115011)

Khaerunnisa Ashadi (D51115021)

Ulil Amri (D51115303)

Mudrikah (D51115311)

Inya Masita Talohu (D51115325)

UNIVERSITAS HASANUDDIN
JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR

2016
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, bahwa penulis telah
menyelesaikan tugas mata kuliah Teori dan Sejarah Arsitektur 2 yang membahas tentang
Arsitektur zaman Barok (Baroque).

Dalam penyusunan tugas ini, tidak sedikit hambatan yang kami hadapi. Oleh karena
itu, Dalam meneyelesaikan tugas ini, sumber yang penulis dapatkan adalah dari beberapa
literatur yang berkaitan dengan materi yang dibahas.

Harapan kami semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan dapat
menjadi bahan diskusi untuk perbaikan. Kami menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari
sempurna, oleh karena itu saran dan kritik sangat diharapkan untuk perbaikan dimasa yang
akan datang.

Gowa, 29 September 2016

KELOMPOK 7

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR 1

DAFTAR ISI 2

BAB I PENDAHULAN

1.1 LATAR BELAKANG 3

1.2 RUMUSAN MASALAH 3

1.3 TUJUAN 4

1.4 STRUDI LITERATUR 4

BAB II PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN 5

2.2 TEORI DAN SEJARAH 5

2.3 MENGENAL BANGUNAN BAROK 6

2.4 TIPE BANGUNAN 9

2.5 SISTEM STRUKTURAL9

2.6 PRINSIP ESTETIKA VENUSTAS 9

2.7 CONTOH BANGUNAN 11

2.8 ARSITEK BAROK 18

BAB III PENUTUP

3.1 KESIMPULAN 20

2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Masyarakat Renaisan telah jenuh terhadap kenyataan-kenyataan yang ada, karena


semuanya mengacu pada pada realitas yang sempurna. Hal itu juga mempengaruhi kehidupan
zaman itu, sampai dengan arsitekturnya.

Mulailah mereka membuat eksperimen-eksperimen baru, yaitu dengan melebih-lebihkan


pada lukisannya, sehingga terciptalah bentuk yang tidak realistis dan terlalu berlebihan baik
pada warna maupun coraknya. Ekspresi semula yang pasrah dan simetri, berubah menjadi
mencekam, gelisah, dengan pengunaan warna-warna yang kontras. Semua bidang seni
terpengaruh demikian pula dengan arsitekturnya.

Pada masa itulah keimanan orang-orang mulai menyusut, karena mereka mulai
berorientasi dengan uang. Mereka hidup makin ke arah materi, sedangkan spiritual makin
ditinggalkan.

Itulah fenomena yang terjadi di masa itu tepatnya hampir 500 tahun yang lalu, atau pada
akhir abad ke 16 di Eropa, tepatnya berkembang di Italia. Sehingga, arsitektur pada masa
itupun mencerminkan bagaimana keadaan masyarakat pada saat itu, keadaan sosial, ekonomi,
dan budaya yang berkembang lebih ke arah materialisme dan humanisme.

1.2 RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka dapat ditentukan rumusan masalah dalam
makalah ini seperti:

1. Apa pengertian arsitektur baroque ?

2. Bagaimana sejarah dan perkembangan arsitektur baroque?

3. Bagaimana ciri-ciri dan contoh-contoh bangunan yang berarsitektur baroque?

1.3 TUJUAN

3
Tujuan pembuatan makalah ini adalah:

1. Untuk mengetahui pengertian arsitektur baroque


2. Mengetahui sejarah dan perkembangan arsitektur baroque
3. Mengetahui ciri-ciri dan contoh-contoh bangunannya.

1.4 STRUDI LITERATUR

1. Bahan

Bahan pembahasan paper ini bersumber dari beberapa artikel yang terkait di situs
internet, dengan pencarian dari google dan sumber referensi yang cukup terpercaya. Juga
dicantumkan beberapa bahan dari buku tulis ilmiah dengan pembahasan terkait didalamnya.

Terdapat pula sumber yang berasal dari dokumen pribadi yang melengkapi sebagai
bahan pertimbangan dalam penulisan paper tentang sejarah arsitektur baroque ini.

2. Sistem

Sistem pengkajian menggunakan sistem sejarah dan teori kritik arsitektur.

3. Metodologi

Metodologi pada penulisan paper ini dimulai dari menentukan tema pembahasan lalu
dilakukan penelitian lebih lanjut dengan mengambil dari berbagai referensi.

Setelah mendapatkan bahan referensi dari berbagai sumber itu, dilakukan tahapan
penulisan yang dimulai dari penulisan judul, identitas mahasiswa, abstrak, pendahuluan yang
diikuti oleh latar belakang dan tujuan, dilanjutkan dengan Studi literatur yang didalamnya
meliputi bahan dan sistem, lalu dilanjutkan penulisan metodologi, isi dan pembahasan yang
didalamnya bersisi hasil penulisan dan pencarian sumber referensi penulis dalam membuat
paper ini. Terakhir dibuatlah kesimpulan dan saran sebagai penutup dan juga sebagai
masukan untuk membuat karya tulis yang lebih baik kedepannya.

BAB II

4
PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN

Menurut bahasa, pengertian baroque


berasal dari kata bahasa portugis dan italia,
yaitu: Barroco (Portugis): berarti mutiara
yang berbentuk lonjong, namun
tumbuhnya tidak beraturan. 2. Barroco
(Italia) berarti sebuah bayangan
penggambaran yang dibuat berlebih-
lebihan, atau juga sebuah gagasan atau
konsep yang berliku tidak wajar dan tidak
karuan.

Secara harfiah, arti dari kata Baroque


adalah mutiara pelengkap yang mempunyai bentuk tidak teratur dan tidak simetris.Namun
pengertian barok dalam arsitektur adalah sebuah tren baru atau gaya baru yang
mengembangkan bentuk arsitektur renaissance dan klasik, yang sering mengekspresikan
kebangkitan gereja-gereja katolik pada masa itu, dengan pembaharuan karakter bangunannya
melalui bentuk, pencahayaan, bayangan dan kean dramatik pada bangunan dan ruangannya
itu sendiri.

Dalam arsitektur Barok, penekanan ditempatkan pada tiang, kubah, cahaya-dan-


bayangan (chiaroscuro), efek pewarnaan 'painterly', dan permainan antara ruang isi dan
kosong. Pada bagian dalam ruangan (interior) Barok, ruang kosong menandakan adanya
tangga monumental, berbeda dari arsitektur terdahulu

2.2 TEORI DAN SEJARAH

Era renasissance sudah berada di ujung tanduk, tepatnya diakhir abad ke 16 dimana para
masyarakat yang bukan kaum bangsawan sudah mulai menunjukan eksistensinya, dimana
mereka menentang para penganut budaya ilmiah sekularis yang ada dizaman renaissance.
Sehingga era ini disebut juga dengan era manerrisme yang merupakan era transisi ke
Baroque.

Pada zaman itu, banyak kaum borjuis (orang kaya baru) bermunculan, masyarakat mulai
meninggalkan agama mereka pelan-pelan dan mereka sibuk dengan urusan perdagangan.
Pada masa itu pula kapitalisme mulai terjadi, dimana hal itu menimbulkan kesenjangan
sosial, sehingga para kaum borjuis mulai menguasai masyarakat dan gelar kebangsawanan
mulai ditinggalkan oleh banyak orang yang tadinya bangsawan.

5
Maka dari itu, mereka menjadi pioner-pioner penting pada masa itu. Karena mereka
jugalah yang menentukan kemana arah budaya berikutnya berkembang, yaitu ke arah masa
Baroque.

Untuk menunjukan kekuasaannya, mereka mulai menunjukan kemegahan mereka dari


arsitektur-arsitektur yang dibuat. Dari rumah pribadi, tempat beribadah, hingga bangunan-
bangunan publik dibuat dengan sangat detail pada dekorasi bangunan khas baroque.

Arsitektur Baroque ini juga merupakan simbol yang ingin mereka tunjukan bahwa
mereka menentang era renaisans yang sangat mengekang masyarakatnya. Sehingga era
baroque ini diartikan juga sebagai zaman kemerdekaan bagi para msayarakat eropa terdahulu
dari kaum bangsawan.

Dalam rangka memperbaiki kondisi msayarakat seperti apa yang mereka inginkan, maka
para borjuis itu menggunakan tukang-tukang dalam pembuatan arsitektur baroque ini sebagai
rangka memperbaiki penghidupan finansial mereka sebagai kepedulian borjuis terhadap
sesama kaumnya. Jadi, di era Baroque ini terlihat jelas bahwa budaya sosialisme yang tinggi
itu selalu menentang budaya kapitalisme.

Arsitektur baroque juga mengekspresikan bangunan sebagai reformasi dari Renaissance


itu sendiri. Pergerakan itu dipengaruhi oleh keberadaan paradigma agama di mana Gereja
katolik bereformasi merespon keberadaan Kristen Protestan. Sehingga arsitektur baroque
hadir sebagai manifesto dari reformasi agama, dimana Kristen Katolik mulai menunjukan
kekuatannya. Arsitektur baroque ditemukan dari ekspresi secular dari bentuk istana, pertama
di Perancis adalah Chateau de Maisons (1642).

Arsitektur Barok juga dihubung-hubungkan dengan Kolonialisme di Eropa. Di jaman itu


dipegang oleh bangsa Spanyol dan Perancis karena ada pengaruh dari perang agama yang
berlangsung di Perancis, Spanyol dan Belanda. Ini menyebabkan arsitektur Barok kemudian
menyebar sampai di wilayah-wilayah Jajahan, seperti yang banyak terdapat di Spanyol.

Sama seperti arsitektur Gothic, arsitektur Barok juga tersebar di beberapa wilayah di
Eropa seperti Spanyol, Italia, Perancis, Malta, Belanda, Belgia, Inggris ,Negara Scandinavia,
Lithuania, Russia, Portugal dan Brazil.

2.3 MENGENAL BAGUNAN BAROK

Cita rasa pergerakan yang menerus, yang terutama diciptakan oleh permainan dinding-
dinding cekung dan cembung, adalah fitur yang paling jelas pada bangunan Baroque. Kesan
pertama dalam melihat bangunan Baroque adalah seperti melihat sebuah teater. Ada drama,
ada pergerakan, ada efek pencahayaan yang jelas (striking) dan akustik yang baik.
Arsitektur Baroque, yang muncul pertama kali di Roma, adalah gaya bangunan pada gereja,
istana dan bangunan umum (yang dirancang dalam skala besar). Pada hal tertentu, arsitektur
Baroque dapat dikatakan sebagai perpanjangan dari arsitektur Renaissans. Keduanya

6
mempunyai kubah (dome), kolom, pilaster, entablature dan komponen-komponen klasik
lainnya. Yang berbeda pada arsitektur Baroque adalah kebebasan, kebebasan dalam
menggabungkan komponen-komponen tersebut, dimana saat Renaisans kebebasan ini tidak
dapat diterima (ada aturan-aturan baku).

Dinding bergelombang merupakan fitur


yang menakjubkan dari gereja-gereja Baroque.
Order raksasa, biasanya setinggi dua lantai, dan
dinding raksasa mendominasi eksterior. Tebing
layar-nya bisa berbentuk lengkung kurva,
ataupun lengkung yang mengarah ke atas
bertemu pada puncaknya. Jendela-jendela besar
berbentuk persegi panjang, dan jendela yang
lebih kecil, yang mempunyai lebih banyak
ornament, berbentuk lingkaran, setengah
lingkaran, atau oval (bulat telur). Bentuk oval
juga diterapkan pada bingkai pahatan dinding
(frame wall carving). Denah lantai dasar
biasanya juga oval, yang merupakan bentuk
geometris paling ‘bergerak’ (fluid) dan yang menciptakan rasa pergerakan (movement).
Bentuk oval digunakan di seluruh bangunan. Saat memasuki gereja kesan teater menjadi
lebih kuat. Para perancang gereja Baroque menginginkan orang yang datang untuk beribadah
untuk merasakan bahwa mereka juga ikut dalam acara, agar mereka dapat mendengar dan
melihat si pendeta dengan baik. Karena itu kebanyakan gereja Baroque tidak mempunyai
kolom-kolom yang membagi gang samping (aisle) dan lorong tengah (nave), namun
digantikan dengan kapel-kapel di bagian samping sepanjang dinding.

7
Pada interior, seperti pada eksterior, dinding bergelombang memberikan cita rasa
pergerakan. Altar kaya dengan dekorasi dan baldachin di atasnya. Baldachin adalah semacam
kanopi, umumnya berbentuk kubah, yang disangga oleh empat kolom yang juga kaya dengan
dekorasi ukiran. Balkon, bagian tak terpisahkan dari teater, juga dapat ditemukan di gereja-
gereja Baroque. Beberapa di antaranya dihiasi dekorasi ukiran-ukiran logam. Paduan usaha
dari para arsitek, pelukis dan pemahat membuahkan hasil yang menawan. Langit-langit
didekorasi dengan lukisan. Dekorasi dinding menggunakan stucco, dimana bahan ini adalah
bahan yang fleksibel, sehingga membantu menciptakan garis-garis lengkung sebagai
karakteristik Baroque. Gereja-gereja Baroque mendapatkan cahaya dari sedikit sumber,
umumnya dari kubah, baik kubah pusat ataupun kubah-kubah kecil di sekelilingnya. Efek
dari pencahayaan, yang didapat dari jumlah cahaya yang tepat menyinari tempat yang tepat,
merupakan bagian yang penting dari arsitektur gereja Baroque.

Banyak karakteristik yang ditemukan di


gereja Baroque dapat ditemukan di istana
juga. Termasuk di dalamnya adalah
fasade bergelombang, garis-garis ‘hidup’
(fluid) baik dalam konstruksi dan
dekorasi, dan kaya akan dekorasi. Tangga
monumental adalah fitur penting pada
istana dan villa Baroque. Tangga-tangga
ini mendominasi sirkulasi bangunan baik
di ruang luar ataupun ruang dalam bangunan.

8
2.4 TIPE BANGUNAN (UTILITAS)

Type bangunan pada masa baroque berupa:

 Sebagai tempat ibadah, gereja


 Sebagai pusat pemerintahan istana
 Bangunan umum yang di rancang dalam skala besar, tempat ziarah dan tempat pusat
interaksi kegiatan masyarakat baik formal maupun informal.

2.5 SISTEM STRUKTURAL

Sistem struktur pada massa baroque hampir tidak mengalami perubahan yang signifikan,
hampir sama dengan massa renaissance.

Pada zaman ini juga masih terlihat komposisi yang lengkap yaitu:

1 Pediment, tiang-tiang
2 Pedestai
3 Entablature

Namun pada zaman ini bentuk segitiga/pedimentersebut tidak berfungsi langsung sebagai
bentuk segitiga atap, namun hanya sebagai tempelan yang juga berfungsi langsung sebagai
pintu utama atau pintu masuk suatu bangunan.

2.6 PRINSIP ESTETIKA VENUSTAS

Prinsip estetika pada masa baroque lebih menekankan pada bagian interior,
diantaranya:

 Permainan dinding-dinding cekung dan cembung, adalah fitur yang paling jelas pada
bangunan baroque.
 Kubah(dome), kolom, pilaster, entablature dan komponen-komponen klasik lainya.

Yang berbeda pada arsitektur baroque adalah kebebasan, kebebasan dalam menggabungkan
komponen-komponen tersebut, dimana saat renaisans kebebasan ini tidak diterima.

Menurut Sullivan (2005), bahwa karateristik seni baroque terbentuk dari beberapa unsur,
seperti:

9
 Sense of movement, energy dan tension. Salah satu teknik visualisasiyang terkenal
pada zaman baroque adalah teknik chiaroscuro yang digunakan oleh seorang pelukis
belanda yang bernama Rembrandt harmenszoon van rijn.
 Cirri visual yang melekat pada corak seni baroque adalah kontras cahaya (gelap-
terang) yang dominan dan menghasilkan kesan dramatis pada lukisan.

Baroque juga memiliki beberapa karakteristik diantaranya:

 Naves yang zaman sebelumnya panjang dan sempit digantkan oleh bentuk yang lebih
lebar dan sikular.
 Penggunaan cahaya secara dramatis.
 Kaya akan ornamen, langit-langit yang dipenuhi fresco (wall painting) dalam skala
besar.
 Façade eksternal yang memiliki karakter proyeksi terpusat yang dramatis
 Interior seringkali tidak lebih dari tempat bagi lukisan dan patung ukiran.

Aliran baroque ini cenderung lebih dinamis sifatnya:

 Denah bagian sudut di delesaikan dengan bentuk lengkung atau melingkar.


 Pilar-pilar dibentuk berpilin/memutar.
 Ornament membentuk 3 dimensi sehingga mencuat keluar.
 Banyak terdapat hiasan pahatan untuk menunjang eksterior dan interior.
 Penggunaan warna-warna cerah.

Menurut Sullivan (2005), bahwa karateristik seni Baroque terbentuk dari beberapa unsur,
seperti sense of movement, energy dan tension. Arsitektur barok lebih menitikan pada elemen
bayangan pada karya arsitektur, gelap, mencekam, khidmat.

10
Baroque juga memiliki beberapa karakteristik
diantaranya naves yang zaman sebelumnya panjang
dan sempit digantikan oleh bentuk yang lebih lebar
dan sirkular, penggunaan cahaya secara dramatis,
kaya akan ornamen, langit-langit yang dipenuhi
fresco (wall painting) dalam skala besar, facade
eksternal yang memiliki karakter proyeksi terpusat
yang dramatis, interior seringkali tidak lebih dari
tempat bagi lukisan dan patung ukiran

Ciri-ciri lainnya:

Berkembang dari era mannerism Dinamis dan


sistematis, Dinamis dan menyatu dengan ruang
luar Elemen klasik sebagai sculpture Terdistorsi
dan manipulatif, menciptakan efek dramatis, “great theatre” Undulating wall (undulating
space), dinding berombak-ombak. Ciri bentuk oval (persegi panjang + lingkaran) : ruang
memusat. Pluralistik Menurut Barnes, corak seni baroque mengandung unsur tekanan
yang kuat, kekuatan emosi, dan sesuatu yang elegan (Barnes, 2005).

2.7 CONTOH BANGUNAN


2.7.1 Basilica St.Pieter (VATICAN)

Pembangunan gereja basilika ini dimulai tahun 1506, untuk menggantikan sebuah gereja
yang sudah berumur 1200 tahun, yang terdiri tas makam St. Petrus ( Zaman Kristen Awal )
setelah para arsitek bersaing untukmengajukan rancangannya, pemenangnya adalah Donate
Bramante. Kemudian para arsitek lainnya seperti Raffaelo dan Michaelangelo berulang kali
melakukan perubahan besar. Ketika Kathedral itu selesai dibangun pada tahun 1623, hanya
kubah besarnya saja rancangan Michaelangelo yang menyerupai rencana asli.

11
Diatas deretan pilar, berdiri patung-patung besar (orang-orang yang dihormati dalam
agama kristen) menghadap halaman dalam membentuk oval. Patung tersebut bergaya barok
yang dirancang oleh Bernini puluhan tahun kemudian.

DENAH

TAMPAK

12
2.7.2 San Carlo alle Quattro Fontane (ROMA)

San Carlo alle Quattro Fontane adalah suatu gereja


( 1638-41) di Roma, yang dirancang oleh Francesco
Borromini ( 1599-1677), salah satu dari contoh dari
arsitektur terkemuka Barok. Kompleksitas yang
geometris dalam menyambungkan bujur berbentuk oval
dan lingkaran menciptakan keluasan di dalam sudut
gereja yang kecil, yang mana berdiri sangat dekat dari
Palazzo Barberini ( jendela yang dirancang oleh
Borromini) dan piazza (serambi)

Gereja ini juga di jalan yang sama dari saingan mereka Lorenzo Gian Bernini'S dalam
bangunan yang juga berbentuk oval Sant'Andrea al Quirinale. Kecekung bagian muka gedung
yang cembung San Carlo menggelombang dalam suatu fungsi dan tidak klasik.

Kolom Corinthian jangkung menyela entablatures. hemi-cherubim Bersayap


Idiosyncratic digunakan untuk membingkai relung patung, salah satu patung yang paling
utama dalam bangunan gereja tersebut adalah patung suci Charles Borromeo yang dibuat
olehAntonio Raggi. Di sampingnya adalah patung St. Yohanes Matha dan St. Felix Valois,
pendiri dari Order Tritunggal

Di sudut dekat air mancur terdapat suatu lukisan tentang Neptunus berbaring
telentang. Kubah dari gereja mempunyai suatu pola teladan kopor salib kompleks, bujur telur,
dan sudut enam. Rencana denah adalah suatu persimpangan yang gegabah dari bentuk oval

DENAH

13
Dari denah ini kita bisa lihat bahwa denah lantai
dasar terdiri dari tiga ruangan yang sesuai untuk
bermaca-macam fungsi. Memasuki gereja ini kita akan
menjumpai sebuah nave ( ruang tengah gereja) yang
berbentuk oval yang menyediakan keangka spasial
untuk rute prosesi umat. Arah gerak dipertegas oleh
kubah barrel yang memanjang dan kolom-kolom pada
kedua sisi nave, yang pada seetiap kasus membentuk
relung, nave berakhir pada bagian gereja yang
terpenting yaitu mimbar. Ruang ini diperluas pada
ketiga bagian sisi-sisinya melalui apse-apse (bagian gereja yang menonjol dan berbetuk
setengah bundar). Bagian belakang apse tenagh merupakan dinding kolomn. Melaluinya
paduan suara dapat dilihat.

TAMPAK

POTONGAN

14
INTERIOR

2.7.2 Francesco Borromini - Sant'Agnese in Agone (ROMA)

15
DENAH

INTERIOR

16
2.7.4 El Escorial ( SPANYOL)

DENAH

INTERIOR

17
2.8 ARSITEK BAROK

Ada beberapa tokoh dalam seni Baroque yaitu :

1. Carlo Maderno

Dianggap sebagai pelopor dari arsitektur Barok. Rancangan fasadnya pada Santa
Susanna, St. Peter's Basilica dan Sant'Andrea della Valle adalah kunci utama
perkembangan arsitektur barok di italia.

2. Michelangelo Merisi Dacaravagio

Lahir di Florencce, Italia 1457. Beliau adalah seiman pada masa Renaissance, Detail
ukiran yang dia ciptakan menandai awal Baroque dan mengakhiri arsitektur klasik
murni. Karateristik seni design dari Michaelangelo adalah dengan menganalogikan
ukiran dengan simetris tubuh manusia.

3. Francesso Borromini

18
Lahir di Italia pada abad 17. Karateristik dari karyanya adalah florid, bergaya
ekspansive, designnya cenderung lebih memperhatikan bentuk geometric daripada
proporsi skala manusia. Barromini bermain dengan ruang dan pencahayaan. Contoh
hasil karyanya adalah katedral San Carlo Alle Quatro Fontane, Roma dan San Ivo
della Sapienza, Roma.

4. Giovanni Lorenzo Bernini

Lahir di Naples, Italia pada tahun 1958. Karateristik design bernini merupakan
gabungan antara arsitektur, lukisan dan ukiran dengan bentuk yang dinamis. Salah
satu rancangannya adalah Piazza Navona di Roma, Italia dan Santo Andre al
Quirinale.

5. Rembrandt Harmenszoon van Rijn

Beliau menggunakan teknik yang dikenal dengan sebutan chiaroscuro yang berasal
dari dua kata dalam bahasa Italia yaitu kata chiaro yang berarti terang, dan oscuro
yang berarti gelap.
Beberapa arsitek Baroque terkenal termasuk: Giacomo Barozzi da Vignola
(1507-1573, Pietro Berrettini da Cortona (1596-1669, Francois Mansart (1598-1666),
Château de Maisons, Jules Hardouin Mansart (1646-1708, Louis Le Vau (1612-1670).
Arsitek Baroque Perancis antara lain, Jules Hardouin Mansart dan Louis Le Vau. Di
Jerman, Balthasar Neumann (1687-1753). Di Inggris, Sir John Vanbrugh (1664-1726).
Sementara di Rusia, Bartolomeo Rastrelli (1700-1771).

19
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Arsitektur Baroque berkembang sesuai dengan kebudayaan dan kehidupan pada masa itu,
tepatnya pada akhir abad ke 16 setelah masa renaissance. Perkembangan arsitektur baroque
juga dipengaruhi dari kaum borjuis pada saat itu dalam upayanya menentang kaum bangsawan
dan kapitalis. Ciri-ciri yang paling khas dari arsitektur Baroque adalah permainan kubah,
gelap-terang cahaya (Chiaroscuro), undullating wall, dan interior yang memusat ke satu titik.

20

Anda mungkin juga menyukai