Anda di halaman 1dari 12

Pengertian Manajemen Kreativitas

Menurut Bob Geldof, manajemen kreativitas (creativity management) menyangkut pengetahuan


(knowing) tentang: Pertama, bagaimana menggali sifat-sifat yang tidak

menyamai/menandingi (nonrivalrous) dari ide-ide. Kedua, bagaimana menyatakan (as hak kekayaan
intelektual dan membuat ide-ide yang dimilikinya sebagai produk v memiliki kesamaan (rivalrous), Dua
sisi keputusan itu merupakan hal yang pokok (er dari proses manajemen (Howkins, 2001: 129). Menurut
Howkins (2001), ada beberapa perbedaan pandangan yang muncd dalam mengelola ekonomi kreatif
dan ekonomi konvensional, yaitu pertama, perbeda kreativitas ekonomi (economics of creativity)
dengan ilmu ekonomi konvensional terutanis dalam peran pokok individual. Menurut pandangan ahli
ekonomi konvensional, sener Adam Smith, bahwa ekonomi konvensional memusatkan perhatian pada
perusahaari dan berkeyakinan bahwa perusahaan lebih efisien daripada individu dalam menggunakan
sumber daya. Pandangan yang sama dikemukakan oleh ahli ekonomi Ronald Coae (1930-an) yang
mengemukakan bahwa, perusahaan memiliki biaya transaksi yang lebih rendah daripada individu, dan
peran sentral perusahaan dipandang permanen. Sedangkan, menurut pandangan kreativitas ekonomi,
justru sebaliknya bahwa kreativitas ekonomi lebih efisien, karena kreativitas ekonomi, seperti teka-teki
dalam berimajinasi, tidak bergantung pada organisasi dan tidak memerlukan peralatan dan sejumlah
modal sumber daya yang besar. Ini berarti memiliki biaya transaksi yang rendah. Kedua, teori ekoniomi
konvensional berasumsi bahwa setiap orang bertindak secara rasional dalam memaksimumkan
kepuasan dan keuntungannya. Begitu juga perusahaan bertindak rasional dalam merespons informasi
pasar untuk memaksimumkan keuntungan. Sedangkan, ekonomi kreatif tidak hanya bebas dari tindakan
irasional, tetapi juga merupakan motor dan penggerak nilai tambah yang lebih banyak (karena banyak
pembaruan dan penemuan). Ketiga, barang-barang konvensional yang memilki sifat-sifat yang sama bisa
bersaing berdasarkan pada besaran biaya dan tingkat harga. Sedangkan, produk- produk kreatif tidak
dèmikian, tetapi pada karakter dari kreasi imajinatil. Sifat dari ide-ide mengubah sifat-sifat dalam
persaingan (The nature of ideas changes the nature of competition). Sebagai contoh, suatu produk bisa
bersaing di pasar karena biayanya dan harganya yang lebih murah. Akan tetapi, produk ekonomi kreatif
tersebut bisa bersaing bila karakternya berubah. Kepribadian dan kemampuan seseorang sangat
menentukan keteranmpilan kreatil potensial. Kemampuan tersebut sangat ditentukan oleh iklim dan
lingkungan perusahaan. Menurut Richard Bauman, tanggung jawab manajemen adalah
mengordinasikan. memupuk, mengarahkan, dan mengendalikan kegiatan-kegiatan kreatif para
karyawan ke arah pencapaian sasaran organisasi (Dale Timpe,1992: 179). Richard Bauman dalam buku
Dale Timpe (1992: 179), mengemukakan bahwa suasana organisasi yang mendorong kreativitas
ditentukan oleh hal berikut.

1. Hubungan yang baik antara atasan dan bawahan

Manajer harus merancang pendekatan individu yang positif dengan merälgsa mendorong kreativitas.
Berikan pengakuan kepada karyawan yang telah memiliki gagasan baru dan ucapkan terima kasih.
2 Keterbukaan komunikasi. Keberhasilan kreatif biasanya tercinta dari pekerjaan orang lain, dan
terbentuk sangat bergantung pada arus informasi yang bebas dan akses data. Oleh sebab itu, doronglah
akses keluar, dan jalin komunikasi untuk mendorong kreativitas.

3 Dukungan dan kerja sama yang aktif. Ciptakan suatu pmsedur yang pasti untuk pertimbangan yang
adil dan konsisten atas gagasan yang dikemukakan oleh para bawahan, Komunikasikan gagasan-gagasan
yang dapat dilaksanakan, dan jelaskan gagasan yang tidak dapat dilaksanakan secara pribadi, dan
kemukakan alasannya.

4. Perhatian pada karyawan secara kreatif. lika memungkinkan, pisahkan orang-orang yang kreatif dari
tekanan kerja setiap hari. Berikan lingkungan yang mendukung untuk belajar dan bekerja.

5. Waktu untuk berpikir. Berikanlah waktu luang dan kesempatan untuk berpikir dan terlibat dalam
pekerjaan kreatif. Robin Rooks.dalam buku karya Dale Timpe (1992: 179), mengemukakan konsep waktu
dan kebebasan sebagai berikut.

a. Kebebasan berekspresi.

b. Kepuasan kerja.,

c. Komunikasi yang efektif.

d. Saling menghormati, serta dorongan dari manajemen dan rekan-rekan kerja.

6. Menghindari kritik-kritik prematur. Kritik-kritik prematur, ketidaksabaran, serta ketidakpercayaan,


semua akan mematikan gagasan. Seorang manajer harus melindungi orang kreatif dari tekanan-tekanan
dalam pekerjaan. Gagasan-gagasan harus dievaluasi berdasarkan manfaatnya.

7. Gaya manajemen "kendali longgar". Orang yang banyak gagasan diberi kebebasan untuk memilih,
memecahkan masalah, dan membahas gagasan.

Gagasan gagasan kreatif bisa muncul dari karyawan berbagai tingkatan dan bahkan lebih kreatif dari
yang paling bawah. Manajer pada tingkat atas, biasanya jarang berpikir hal-hal yang relatif kecil, padahal
sangat penting dalam menunjang. kegiatan manajerial. Manajer yang sudah bertugas pada jabatan
tertentu beberapa bulan atau tahun bisa kehabisan gagasan. Akan tetapi, bisa menampung gagasan dari
bawahannya atau karyawannya

Menurut Richard Bauman dalam buku karya A Dale Timpe (1992: 116), ada beberans hal yang harus
dilakukan untuk mendorong karyawan agar menghasilkan gagasan-gagasan baru, yaitu sebagai berikut.
1. Bersikap menerima. 2. Berikan penghargaan dengan bebas. 3. Bersikap penuh penghargaan. 4.
Bantulah menyiapkan gagasan. 5. Hormati gagasan karyawan. 6. Carilah gagasan yang berhubungan. 7.
Doronglah saran-saran. 8. Jelaskan setiap penolakan gagasan dari karyawan. Terimalah gagasan-gasan
mereka, walaupun mungkin gagasan tersebut kurang dapat diterima, tidak jelas, dan kurang operasional
sehingga sulit untuk dilaksanakan. Mereka yang sudah memberikan gagasan harus segera dihargai,
dihormati, dan diberi pujian untuk merangsang gagasan baru. Bahkan, mereka akan bangga apabila
gagasannya diterima dan langsung diperhatikan. Karena manajer dihadapkan kepada berbagai pilihan
dan prioritas maka diperlukan pertimbangan-pertimbangan tertentu, untuk menerima gagasan tersebut,
dan bila tidak setuju jelaskan apa alasannya supaya karyawan mengerti akan kondisi keputusan
penolakan dari manajer. Seperti dalam artikel "Creativity at Work" yang di muat dalam http://www.
creativityatwork.com/what-is-creativity/, 13/7/2012, bahwa keunggulan (excellence) ditentukan oleh: 1.
peluang (opportunities), 2. desakan/dorongan/semangat (encouragement), 3. pelatihan (training). 4.
motivasi (motivation), 5. hampiri semua praktik (most of all-practice).

Mengelola Kreativitas Individu dan Organisasi

Bertone (1993) memandang kreativitas sebagai "kemampuan berpikir di luar rencana. menciptakan
kebaruan dan konklusi yang cocok dan berfungsi untuk pemecahan

masalah atau untuk menangkap peluang." (http://www.diegm.uniud.it/create/Handbook/


management/ IndexCreativity.htm, hlm 1, 2012) Ada tiga kata kunci dari definisi kreativitas tersebut,
yaitu: 1. kecakapan (ability). 2. di luar rencana (out of scheme). 3. masalah/peluang
(problem/opportunity). Menurut Bertone ada dua elemen penting yang berbeda dari kreativitas.
Pertama, elemen tidak spesifik, keterampilan manajerial (managerial skills-soft skill), hal ini menyangkut
kreativitas, kepemimpinan, komunikasi, dan kapabilitas belajar. Kedua, elemen spesifik sescorang (hard
skill) menyangkut keterampilan memproduksi, keuangan. pemasaran, dan sebagainya. Hal tersebut bisa
dilakukan oleh setiap orang. dengan ukuran yang berbeda, dan dapat diperbaiki.
(http://www.diegm.uniud.it/ createlllundbook/management/ IndexCreativity.htm/, 3/7/2012). Dengan
kemampuan (expression) berpikir di luar rencana (thinking out of scheme), berarti menggunakan
berpikir lateral dan divergen. Komponen-komponen berpikir lateral dan divergen terdiri atas: a. keaslian
(originality), yaitu kemampuan untuk menghasilkan ide-ide baru (capability of expressing new ideas), b.
kemudahan (fluidity), yaitu banyaknya jawaban untuk suatu pertanyaan tertentu (quantity of answers
given to a question), c. fleksibilitas (flexibility), yaitu bervariasi jawaban yang dimiliki (variety of answers
provided), d. kemampuan perluasan (elaboration capability), yaitu tingkat perluasan jawaban yang lebih
detail, definisi, dan konkret (level of detail, definition, concreteness of the answers). Kreativitas adalah
suatu keterampilan yang dapat dikembangkan dan suatu proses yang dapat dikelola. Kreativitas
merupakan faktor yang sangat penting untuk keberhasilan di masa yang akan datang. Kreativitas dimulai
dengan dasar ilmu pengetahuan, pembelajaran disiplin ilmu, dan kematangan cara berpikir. Kita belajar
menjadi kreatif dengan cara uji coba, menggali, bertanya, menggunakan imajinasi, dan menyintesiskan
informasi (http:// www.creativityatwork.com/what-is-creativity/,13/7/2012). Adapun strategi untuk
mengembangkan kreativitas, meliputi:

1. seni berbasis belajar untuk bisnis (arts-based learning for business),

2. whole-brain kreativitas & inovasi (whole-brain creativity & innovation),

3. kreativitas dan inovasi pelatihan (creativity and innovation coaching),


4. desain-berpikir sebagai strategi inovasi (design-thinking as a strategy for innovation),

5. mengatasi mitos tentang kreativitas (overcoming myths about creativity).

Kreativitas merupakan kompetensi inti bagi para pimnpinan dan manajer, dan merupakan salah satu
cara terbaik untuk mengatur perusahaan agar terhindar dari persaingan. Dengan kreativitas kita akan
memiliki kemampuan untuk melihat dunia dengan cara baru, untuk menemukan pola yang tersembunyi,
untuk membuat hubungan antara fenomena yang tampaknya tidak berhubungan, dan untuk
menghasilkan solusi. Menghasilkan solusi segar untuk masalah, dan kemampuan untuk menciptakan
produk baru, proses atau jasa untuk pasar yang berubah, adalah bagian dari modal intelektual yang
memberikan perusahaan keunggulan kompetitif, Kreativitas membutuhkan keseluruhan otak berpikir-
otak kanan: imajinasi, seni dan intuisi, ditambah otak kiri: logika dan perencanaan
(http://www.creativityatwork.com/what-is-reativity/, 13/7/2012).

Faktor-Faktor Organisasi yang Mendorong Kreativitas Kreativitas merupakan kompetensi yang


diperlukan oleh seorang manajer. Semua organisasi memerlukan kreativitas, iklim yang tepat, gaya
kepemimpinan, sumber daya dan kompetensi, struktur dan sistem organisasi, dan budaya. 1. Iklim
organisasi (organizational climate). Iklim organisasi merupakan suasana yang menciptakan motivasi
sescorang dalam organisasi, mendorong kreativitas, partisipasi aktif semua pekerja, kebebasan
berekspresi, dan standar kinerja yang terdefinisikan.

2 Gaya kepemimpinan (style of leadership) Gaya Kepemimpinan demokratis meningkatkan kreativitas


dalam organisasi, sedangkan kepemimpinan outokrasi dapat menurunkan kreativitas. Hal yang paling
fundamental adalah mengomunikasikan visinya secara formal dan nonformal dan melakukan tindakan
yang sesuai dengan visi itu. Dengan contoh perilaku kepemimpinan seperti itu maka kapasitas kolektif
suatu manajemen menjadi lebih baik, dan menjadi perangkat yang dapat mendorong untuk:

a. mendorong untuk melakukan percobaan tentang cara-cara baru untuk mengelola bisnis,

b. menghindari hukuman (avoids punishments) bagi orang yang ingin mencoba menemukan cara-cara
meskipun tidak berhasil dalam uji coba tersebut,

c mendorong partisipasi (encourages the participation) dari kolaborator, klien, kompetitor, dan sumber
informasi lain,

d. memerlukan pemeriksaan (requires the examination) tentang strategi alternatif yang berbeda dengan
yang diterima secara tradisional untuk membuat kejutan bagi organisasi,

e. menyediakan tanggung jawab yang berbeda terhadap orang untuk memperhaiki strategi input.
Misalnya, dia-pemimpin yang demokratis memberi kesempatan bertanggung jawab diantara direktur
yang berbeda untuk memperbaiki riset tentang pesaing
f. sering kali membaktikan sebagian waktunya untuk pemeriksaan kolaborasi suatu evolusi lingkungan
internal maupun eksternal dan peluang-peluang darurat

3. Sumber daya dan kompetensi (resources and competences).


(http://www.diegm.uniud.it/create/Handbook/management/lndexCreativity.htm). capital), yaitu
sumber daya manusia. Beberapa saran yang baik untuk persiapan staf,yaitu :

a. eleksi (selection), suat ini banyak organisasi yang menggunakan lulusan/tamatan internasional dan
lleksibel untuk menyesuaikan dengan perubahan sistem giobal yang sangat cepat.

b pelatihan (training), dengan jelas, perencanaan strategi dan pembentukan skenario merupakan unsur
penting, selain pengalaman praktik yang sangat bermanfaat.

c. jalur karier (career paths), organisasi harus memperkuat fleksibilitas sumber daya manusia, memberi
kesempatan kepada manajer untuk berpengalaman internasional dan rotasi pekerjaan.

d. tanggung jawab untuk bisnis (responsibility for a business), pertanggungiawaban yang sempurna dari
manajer bisnis untuk memperluas area produksi dan pemasaran, memperkuat motivasi individu melalui
difusi "rasa memiliki" terhadap proyek atau proses.

4. Budaya organisasi (organizational culture) Untuk mendorong pengembangan kreativitas dalam


organisasi sangat penting suatu budaya yang menyeimbangkan dengan tiga faktor yang terdiri atas:
pengendalian (control), kebebasan bertindak (freedom of action), dan risiko (risk). Organisasi telah
banyak mengembangkan sistem pengendalian dan kadang-kadang membuat konflik, karena sistem
pengendalian dapat menghambat kinerja. Sistem pengendalian yang ketat sering kali tidak cukup untuk
menghadapi lingkungan persaingan yang sangat cepat, Dalam aktivitas manajerial, jika satu sisi ada
pengendalian dan sebaliknya, di satu sisi ada kebebasan untuk bertindak, khususnya kebebasan untuk
menggali, untuk mengejar objektivitas tanpa mengabaikan sistem pengendalian, untuk mengambil
risiko, untuk mengadakan eksperimen tanpa takut gagal atau rugi, untuk mencari dana eksternal dalam
rangka mendanai ide ide inovasi. Saat ini manajer senior harus mendanai jenis kebebasan bagi
organisasi, hal ini diperlukan agar dapat menggali opsi opsi dan alternatif-alternatif baru untuk
menciptakan nilai baru untuk masa yang akan datang.

5. Struktur dan sistem (structures and systems) Untuk mendorong kreativitas muncul dan meningkat
dalam organisasi maka sistem dan struktur baru harus tumbuh. Dalam sistem organisasi kreatif, hal yang
sangat penting adalah menggunakan peran motivasi individu pekerja untuk menaruh Pertanan terhadap
imbalan non-uang. Sistem insentif uang bukan satu-satunya, yang ferpenting adalah menciptakan
keinginan untuk berinovasi secara nyata

Ekonomi Imajinatif

Ekonomi imajinatif membahas bagaimana mengelola ide dan membuat keuntungan (profit). Menurut
Bob Geldof dalam karyanya Managing Creativity, ".sementara orang memandang bahwa kreativitas dan
manajemen, seperti uang koin yang bersifat kompatibel (compatible), yaitu saling melengkapi,
sedangkan kreativitas dan ekonomi bersifat saling merusak (mutually destructive), yaitu saling
menghancurkan (Howkins, 2001: 127). Salah satu tugas dari manajemen adalah mengelola bagaimarna
membuat orang lebih kreatif atau tidak. Untuk memahami manajemen kreativitas, kita harus memahami
kreativitas ekonomi. Ada dua jalinan sistem nilai, vaitu: satu sisi berdasarkan produk-produk fisik,
alat/perlengkapan, karier dan platform, bersifat riil, dan material secara fisik. Di lain pihak, berdasarkan
kekayaan intelektual, yang bersifat nonriil dan memiliki sedikit karekteristik. Karekteristik ekönomi yang
lain dari ide-ide adalah bahwa biaya mereplikasi atau meniru ide ide sering kali diabaikan (negligible).
Hampir semua syarat dan keperluan ilmu pengetahuan, keterampilan (skill), kompetensi dan imput
intelektual lainnya sangat diperlukan dalam berpikir, dalam riset, dan dalam tahapan pengembangan.

Prinsip-Prinsip Manajemen Kreativitas

Menurut Bob Geldof pemimpin The Boowtown Rats dan sebagai penemu alat bantu hidup dan
pengusaha internet (entrepreneur internet) yang di muat dalam buku Howkins (2001: 131) yang
berjudul The Creative Economy; How People Make Money from Ideas, mengemukakan 10 prinsip
manajemen yang memengaruhi proses kreativitas:

1. orang kreatif (creative peole),

2. pekerjaan pemikir (the job of thinker),

3. wirausaha kreatif (the creative entrepreneur),

4. pekerjaan setelah bekerja (the post-employment job),

5. örang yang tepat waktu (the just-in-time person),

6. perusahaan sementara (the temporary company),

7. kantor jaringan dan kelompok bisnis (the network office and the business cluster).

8. Kerja tim (teamwork),

9. keuangan (finance).

10. kontrak dan perjanjian (deals and hits).

Orang Kreatif (The Creative People)

Orang kreatif memulai dari dalam dirinya sendiri, dan benar menurut dirinya sendiri atan percaya diri.
Tugas kepemimpinan orang kreatif adalah mengelola kekayaan intelektualnya sendiri, dan percaya
terhadap kecakapan diri sendiri. Hasilnya adalah bahwa orang kreatif sering mendalam, keranjingan
atau bernafsu terhadap pekerjaan yang dikerjakannya, apakah mereka bckerja secara full-time (penuh
waktu) atau paruh waktu (part-time), dibayar atau tidak dibayar. Orang kreatif selalu men-transfer
pikirannya kepada tugas yang dikerjakannya. Pekerjaan yang dikerjakannya selalu diyakini betul dan
penuh dengan imajinasi. Ambisi terhadap berbagai keberhasilan menjadikan mereka lebih tertarik pada
misi proyeknya sendiri daripada kepada struktur manajemen dan keuangan proyek. Hasilnya mereka
lebih menyukai bekerja sendiri atau memimpin proyek yang memiliki kesamaan visi. Mulailah dari diri
Anda untuk percaya diri, untuk mengelola kekayaan intelektual sendiri. Pekerjaan Pemikir (The Job of
Thinker). Pekerjaan pemikir menyangkut semua elemen yang ada pada proses Review, Incubation,
Dreams, Excitement, and Reality Checks-RIDER (Tinjauan, Inkubasi, Mimpi-Mimpi, Kebahagiaan,
Memeriksa Kenyataan). Orang tersebut memiliki pekerjaan yang full- time, selalu serius, dan berdedikasi
pada setiap pekerjaan yang ada, dan melakukannya dengan penuh tanggung jawab. Oléh sebab itu, kita
semua berpikir dari waktu ke waktu. Berpikirlah dari waktu ke waktu. "Ingat bahwa pekerjaan Anda
adalah pemikir (thinker) bukan berpikir (thinking)" ("Note: the job is 'thinker' not 'thinking" (Howkins,
2001: 134). Pekerjaan pemikir merupakan pekerjaan full-time, selalu serius dan berdedikasi pada setiap
pekerjaan yang ia dapatkan, melakukannya dengan penuh rasa tanggung jawab. Dengan demikian,
berpikir adalah pekerjaan kecakapan (thinking is a proper job). Wirausaha Kreatif (The Creative
Entrepreneur) Dalam ekonomi kreatif selalu ada enterpreneur kreatif. Seorang ahli ekonomi dan jurnalis
Prancis yang hidup selama Revolusi Prancis, yaitu Jean Baptiste Say adalah orang yang menemukan
istilah entrepreneur. Beliau memperkenalkan gagasan perubahan danketidakpastian sebagai sesuatu
yang normal dan bahkan positif. Jika Adam Smith dan David Ricardo ingin memperbaiki efisiensi proses
produksi dengan mengidentifikasi titik permintaan dan penawaran dalam kondisi harga keseimbangan
yang stabil maka Jean Baptiste Say ingin memulai dengan usaha-usaha baru (new ventures) atau
spekulasi baru. Beliau tertarik pada risiko dan keseimbangan sementara (the moments equilibrium and
risk). Selanjutnya, Ahli ekonomi Austria, Joseph Schumpeter pada pertengahan Abad ke-20, mengatakan
bahwa, entrepreneur menggali inovasi untuk menciptakan monopoli, yang kemudian diikuti oleh
entrepreneur lain untuk menciptakan monopoli baru. Entrepreneur dalam ekonomi kreatif sering
disebut "entrepreneur kreatif" yang beroperasi, seperti model entrepreneur. Mereka menggunakan
kreativitas untuk membuka kekayaan yang berada pada dirinya sendiri. Seperti modal yang lain, mereka
percaya bahwa kekayaan kreativitas jika dikelola dengan baik maka akan menghasilkan kekayaan yang
lebih banyak. Pekerja-pekerja pabrik tradisional mungkin memiliki ide-ide yang lebih

baik tentang bagaimana memacu perusahaannya yang lebih cepat, tetapi pekerja-pekerja itu tidak
pernah menggunakan ide-ide mereka dalam praktik. Entrepreneur kreatif memiliki lima karektersitik
sebagai berikut.

1. Visi (vision).

Entrepreneur memiliki khayalan-khayalan (dreams), dan ingin mewujudkan khayalan- khayalan tersebut
dalam kehidupan nyata.

2. Fokus (focus). Mereka sangat menentukan, mantap (dogged) dan mendalam (fixated).

3. Kecerdasan finansial (financial acumen).

Kecerdasan finansial membantu seseorang dalam menghindari kerugian (pitfalls). Bangunlah yang lebih
cepat dan tertidurlah di malam hari.

4. Kebanggaan atau rasa harga diri (pride).


Entrepreneur percaya bahwa tidak hanya ide yang secara khusus akan dikerjakan, tetapi bahwa mereka
adalah hanya seseorang yang dapat melakukan pekerjaan itu. Mereka membuat proposal sendiri,
mengerjakan sediri, memiliki ide-ide, dan kebanggaan.

5. Urgensi (urgency).

Menekankan pada visi, fokus, dan kepercayaan diri. Bagi seseorang yang berjiwa entrepreneur jika tidak
melakukannya segera, tidak memiliki arti apa-apa. Entrepreneur selalu ingin melakukannya segera,
sekarang juga, terpisah dari alasan persaingan, sebab mereka tidak dapat menghiraukan untuk berpikir
yang lainnya. Setiap permulaan dalam ekonomi kreatif adalah momentum untuk memulai berbisnis yang
paling baik, mengambil perhatian, dan merupakan modal seperti bola salju.

Pekerjaan Setelah Bekerja (The Post-emploment Job)

Pekerjaan setelah bekerja pada umumnya dilakukan oleh para entrepreneur dalam bentuk pekerjaan
bebas (freelance work), pekerjaan separuh waktu (part-time work), pekerjaan informal (informal work),
independen, dan sebagian besar dikelola sendiri. Masyakat post- industri sangat memerlukan pekerjaan
setelah bekerja. Banyak orang bergembira dengan ide-idenya, dan hidup secara bebas (independent).

Masyarakat post-industry dan masyarakat informasi mengklaim bahwa mesin akan menggantikan
manusia dan cenderung menimbulkan pengangguran. Prediksi itu cenderung tidak tepat, mesin
sebenarnya hanya pengganti pekerjaan dạn tugas-tugas manusia yang rutin, tidak menghilangkan
pekerjaan, tetapi memberikan peluang untuk mendorong peluang bisnis baru dengan menggunakan ide
idenya. Gap tersebüt akan gagal oleh pemikir dan oleh entrepreneur kreatif yang menggunakan
kecakapannya. Cara mereka bekerja adalah bebas mewujudkan kemampuannya untuk menggerakkan
pekerjaannya, mewujudkan hubungan bisnis secara berkesinambungan, dan menciptakan kekayaan.
Oleh sebab itu, masyarakat post-industry memerlukan pekerjaan setelah bekerja

Orang yang Tepat Waktu (The Just-in-Time Person)

Orang yang selalu tepat waktu (just-in-time person) berhulbungan dengan pengetahuan dan kecakapan
kreatif, keperluan pekerjaan khusus industri kreatif, dan selalu memenuhi permintaan yang tepat pada
waktunya, Penggunaan tepat waktu (just-in-time) untuk menjelaskan suatu sistem logistik guna
mempertahankan tingkat persediaan yang sesuai dengan keinginan pelanggan. Di mana dan kapan saja
diperlukan, produk tersebut harus tersedia. Seseorang yang just-in-time dapat melakukan pekerjaan
untuk beberapa perusahaan pada waktu yang sama, mengeksploitasi kecakapannya dalam portofolio
proyek proyek, dan melakukannyá seperti itu.

Perusahaan Sementara (The Temporary Company)


Entrepreneur dan seseorang yang Just-in-time secara alamiah berkumpul sementara untuk rapat khusus
dan tujuan tujuan jangka pendek. Perusahaan sementara merupakan bentuk minimalis yang
memfokuskan pada bahan-bahan pekerjaan, yang meliputi tujuan, orang, dan pekerjaan-pekerjaan
sebagai sesuatu yang harus dilakakan. Perusahaan sementara (temporary company) menyajikan sosial,
intelektual, dan kerangka kerja manajerial untuk mengelola suatu proses kreatif. Fungsinya yang paling
penting adalah untuk menggerakkan ide-ide, paten, dan output kreatif lain yang akan ditangani dan
dieksploitasi oleh perusahaan lain. Penambahan pendapatan digunakan untuk meningkatkan
pembayaran kepada pekerja dalam bentuk gaji dan royalti sehingga setiap individu menciptakan laba
bukan menciptakan perusahaan. Jadi, perusahaan sementara wajib (compulsory), lebih suka
meningkatkan biaya pekerja daripada laba untuk mendorong kreativitas.

Kantor Jaringan dan Kelompok Bisnis (The Network Office and The Business Cluster)

Orang-orang kreatif, apakah pemikir (thinkers), entrepreneur, pekerja post-industri atau orang just-in-
time memerlukan kantor-kantor untuk alasan keperluan praktis, seperti. berangkat pagi, mengenal
kolega-kolega, kertas kerja, menyelenggarakan pertemuan, dan melakukan pekerjaan-pekerjaan kantor.
Mereka memerlukan tempat dan koneksi jaringan, tempat untuk berpikir dan tempat untuk melakukan
sesuatu. Bagi orang kreatif bekerja adalah untuk berpikir, memikir, dan melakukan sesuatu. Kantor
jaringan merupakan habitat-tempat hidup alamiah para pemikir, entrepreneur, pekerja post-industri,
dan orang-orang yang tepat waktu (just-in-time). Ini merupakan alat-alat mereka dalam mengelola jarak
dan waktu.l

Kerja Tim (Teamwork)

Kantor jaringan dapat menumbuh suburkan kerja tim khusus, leaderwork dan teamship. Kerja tim
sangat penting untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas, Bahkan, kerja tim dapat mendorong
keberhasilan.

Keuangan (Finance)

Manajemen keuangan dalam ekonomi kreatif dan ekonomi konvensional relatif tidak berbeda. Setiap
bisnis apa pun jenis dan produknya pasti memerlukan sistem keuangan, seperti penganggaran (budget),
perhitungan (account), dan pemahaman tentang akuntansi dan aturan perpajakan.

Hal yang sedikit berbeda adalah bahwa ekonomi kreatif ingin menggali nilai-nilai finansial (financial) dari
kekayaan intelektual (intelektual asset) yang dimiliki. Untuk menggali aset-aset intelektual tersebut ada
tiga tahapan, yaitu:

1. tahap permulaan (starting),

2. tahap merangkai perusahaan (set up of company), dan


3. tahap pertumbuhan (growing). Ketiga tahapan tersebut memerlukan arus kas (cash flow) masing-
masing. Akan tetapi, tidak hanya arus kas yang diperlukan dalam setiap tahapan tersebut, juga harus
diperhatikan:

a. kepercayaan diri (self-confidence).

b. manajemen dan relasi (management and relationship),

c. risiko yang mungkin terjadi, dan

d. apa yang akan terjadi bila semua terjadi kejatuhan yang mengerikan (horribly wrong).

Menciptakan sesuatu selalu mengandung biaya peluang (opportunity cost). Biaya menciptakan sesuatu
merupakan biaya yang tidak digunakan untuk menciptakan sesuatu yang lain. Bekerja pada kreativitas,
apakah dalam bentuk berpikir (just thinking) atau hanya mengerjakan sesuatu (just doing) mengandung
biaya yang tidak dapat dihindarkan. Sejumlah dana diperlukan pada tahap permulaan, tetapi tidak
terlalu besar. Kita dapat menggali dari sumber-sumber dana, seperti tabungan, pinjaman, bantuan dari
keluarga atau teman, kartu kredit, hibah (grant), dan bank yang bersedia meminjamkan. Pada tahap ini
yang harus ditanamkan adalah kepercayaan (confidence).

Pada tahap permulaan dan pembukaan perusahaan diperlukan keterampilan manajemen tentang cara
menangani keuangan yang berasal dari luar. Uang tersebut harus dibagi dua sumber:

1. utang (debet), yaitu pinjaman substansial dari investor atau bank, dan

2. kekayaan (equity), perusahaan yang dapat dijual secara kas (cash).

Pilihan bergantung pada sejumlah faktor, yaitu situasi keuangan yang ada, derajat risiko yang akan
datang, dan sifat-sifat keuntungan (reward) di masa yang akan datang. Utang (debt) menyebabkan
perusahaan terkendali, tetapi memerlukan aset sebagai jaminan (collateral), maupun pembayaran
kembali secara reguler.

Bisnis kreatif biasanya memiliki aset dan pendapatan yang relatif sedikit sehingga sulit memperolch
pinjaman. Namun demikian, biaya permulaan pada ekonomi kreatif orang dan kekayaan intelektual
(people and intellectual property) lebih kecil daripada biaya permulaan pada ekonomi konvensional.
Perlu dicatat, menurut Arthur Andersen yang dimuat dalam buku karya Howkins (2001: 153) bahwa
paten, hak cipta, merek dagang dipandang penting untuk beberapa perusahaan, tetapi jarang digunakan
sebagai jaminan untuk mendapatkan pinjaman dan nilainya dianggap di bawah jaminan.

Kaidah-Kaidah Meraih Sukses (Rules for Succes)

Anda ingin sukses dalam melakukan kegiatan ekonomi kreatif? Menurut Bob Geldof dalam artikelnya
"Managing Creativity" yang dimuat dalam buku karya Howkins (2001: 162-165) mengemukakan 11
kaidah yang perlu diperhatikan untuk meraih sukses dalam ekonomi kreatif, sebagai berikut.

1. Ciptakan sendiri (invent yourself).


Ciptakan suatu kelompok kecakapan personal yang unik. Miliki ide sendiri, kelola sendiri, bangun
momentum, bila sedang sekolah atau kuliah cepat-cepat lulus sesegera mungkin, jika Anda
menghendakinya, tetapi jangan berhenti belajar. Menari-narilah seolah-olah tidak ada seorangpun yang
melihatnya. Pilah-pilah kaidah. Perjelas aset- aset dan kecakapan yang dimiliki. Semua itu unik, dan itu
semua Anda miliki (they are all you have).

2. Masukkan prioritas pada ide-ide, bukan pada data (put the priority on ideas, not on data).

Ciptakan dan tumbuhkan imajinasi kreatif yang Anda miliki, bangun neraca keseimbangan modal
intelektual personal. Pahami paten, hak cipta, merek dagang, dan hukum-hukum kekayaan intelektual
lainnya yang melindungi ide-ide Anda. "Entrepreneur pada ekonomi kreatif lebih khawatir jika
kehilangan kemampuan untuk berpikir, ketimbang kehilangan uang perusahaannya. Berpikirlah tentang
ini (think about it)."

3. Jadilah pengembara (be nomadic).

Kemana pun dan di mana pun para pengembara berada, mereka selalu merasa di rumahnya sendiri.
Mereka memilih jalur, alat perjalanan, dan menentukan, serta memilih berapa lama mereka tinggal.
Menjadi pengembara tidak berarti merasa sendirian, banyak pengembara melakukan perjalanan
berkelompok khususnya di malam hari. Pengembara menghargai gurun pasir dan oasis sama halnya
dengan

orang kreatif memerlukan ketenangan dan keramaian. "Berpikirlah sendiri dan bekerjalah bersama
(thinking alone and working together)"

4. Tentukan sendiri dengan kegiatan berpikir Anda sendiri, bukan oleh (tugas) dari orang lain yang
diberikan kepada Anda. (Define yourself by your own thinking activities, not by the Jjob) title somebody
else has given you).

Jika Anda bekerja pada perusahaan X untuk mengerjakan proyek Y, katakan bahwa Anda sedang bekerja
untuk proyek Y pada perusahaan X. Orang yang benar-benar berani selalu menyebut dirinya sendiri
sebagai pemikir. Dalam ekonomi kreatif, kita masing-masing bisa berpikir dan menukar pemecahan yang
kreatif dengan satu sama lain. Setiap orang mencari hasil (outcome) positif yang saling menguntungkan.

5. Belajarlah tanpa berhenti (learn endlessly), pinjamlah, berinovasilah.

Ingat bunyi iklan Tenaga Listrik Amerika, "Ide baru sering kali merupakan pertemuan dua ide lama
untuk pertama kali. Gunakan kembali, temukan kembali, bangkitkan kembali, jadilah sesuatu yang
memesona." Artis kreatif mencari-cari (scavenge) ide- ide baru. Tidak peduli dari mana ide itu berasal,
apa pun yang terjadi lakukanlah. "lika Anda bosan, lakukan sesuatu yang lain lagi. Gunakan jaringan. Jika
Anda tidak dapat menemukan jaringan yang tepat, mulailah. Ambil risiko dan kerjakanlah sesuatu yang
tidak pasti (Take risks and do uncertainly things)."

6. Gali popularitas dan rayakan (exploit fame and celebrity).


Popularitas oleh para ahli ekonomi disebut "sunk cost", yaitu biaya yang tidak dapat diperbarui kembali,
tetapi dapat digali secara bebas pada pembelanjaan lebih lanjut, baik popularitas maupun perayaannya
kedua-duanya membawakan hadiah (rewards) tidak terbatas. Menjadi orang yang sangat terkenal-
bahkan dikenal langsung adalah sangat penting dalam ekonomi kreatif di Abad 21. Menurut David Bowie
dalam buku Howkins (2001: 163-164) bahwa, "esensi untuk menjadi bintang adalah kemampuan Anda
untuk menjadikan diri Anda seperti menyenangkan orang lain untuk diri Anda sendiri. Jangan membuat
terkenal untuk beberapa menit, buat keterkenalan selama Anda hidup kreatif"

7. Perlakukanlah sebaik-baiknya sebagai suatu kenyataan dan sebaliknya (treat the virtual as real and
vice-versa).

Jangan menilai realitas hanya berdasarkan teknologi, tetapi dengan berbagai persoalan yang lebih
penting, seperti kemanusiaan dan kebenaran. "Setiap waktu, gunakan proses RIDER. Baurkan khayalan-
khayalan (dreams) dengan kenyataan untuk menciptakan hak milikmu sendiri di masa yang akan
datang."

8. Berbaik hatilah (be kind).

Kebaikan hati Anda merupakan suatu tanda kesuksesan. Data tidak pernah berkata "silakan". Manusia
dapat dan akan mengatakan "silakan" dan "maknai". Orang memperlakukan orang lain seperti
memperlakukan dirinya sendiri. "Perlakukanlah orang lain seperti memperlakukan dirimu sendiri. Orang
yang berbaik hati akan mendatangkan lebih banyak jaringan, masukan pengetahuan lebih banyak dan
ciptakan peluang lebih banyak".

9. Kagumi keberhasilan secara terbuka (admire success, openly).

"Jangan berhenti dengan keberhasilan: jadilah orang yang selalu ingin tahu tentang kegagalan".
("Equaly, do not be faxated on success: be curious about failure"). Bukan persoalan menang atau kalah
perhitungan, mungkin saja kalah. Kekalahan jadikan kemenangan untuk masa yang akan datang. Orang
kreatif adalah orang yang mempertimbangkan secara saksama dan teliti terhadap keberhasilan dan
kegagalan, sebab ia selalu ingin belajar dari keberhasilan dan kegagalan (prinsip nomor 5). Sesuatu yang
buruk atau jelek anggaplah penurunan (depression), bukan "ressesion". "Anda tidak akan pernah untung
jika Anda tidak pernah rugi (You will never win if you cannot lose)".

10. Berambisilah, dan berani pergi (be very ambitious, boldly go).

"Berambisi dalam mengerjakan sesuatu, dan mencita-citakan sesuatu sangat penting untuk
menghasilkan keberhasilan. Beranilah bertindak dan bertanggung jawab". Ambisius dan keberanian
sangat penting untuk meraih keberhasilan. Bersenang- senanglah (have fun). Bersenag-senanglah untuk
menghilangkan stres dan memunculkan ide-ide. Orang yang senang (enjoy) dengan dirinya sendiri
adalah orang yang tidak hanya bergembira tetapi berprestasi lebih cepat. "Apabila Anda menulis 10
kaidah untuk keberhasilan dalam ekonomi kreatif, jangan khawatir jika Anda diakhiri dengan 12 kaidah.
Anda dapat memilah kaidahmu sendiri" (lihat kaidah nomor 1; Howkins, 2001: 165).

Anda mungkin juga menyukai