Dokumen - Tips Proposal Penelitian Sosiolinguistik
Dokumen - Tips Proposal Penelitian Sosiolinguistik
PENDAHULUAN
bentuk bahasa tertentu yang dinamakan variasi, ragam atau dialek dengan
dan sebagai alat pengenal antarsuatu penutur dari kalangan atau daerah yang
berbeda.
yang dipahami oleh semua penutur bahasa itu. Namun meski berbeda dalam
wujud bahasa yang konkret, yang disebut parole, menjadi tidak seragam.
variasi berdasarkan kriteria (a) latar belakang geografi dan sosial penuturnya,
(b) medium yang digunakan, dan (c) pokok pembicaraan. Preston dan Shuy
1979 (dalam Chaer 1995 : 81) membagi variasi bahasa khususunya bahasa
Inggris Amerika berdasarkan (a) Penutur, (b) Interaksi, (c) Kode, dan (d)
Realisasi. Halliday 1970, 1990 (dalam Chaer 1995 : 81) membedakan variasi
bahasa berdasarkan (a) pemakaian, yang disebut dialek dan (b) pemakaian
yang disebut register. Sedangkan MC David 1969 (dalam Chaer 1995 : 82)
1
membagi variasi bahasa berdasarkan (a) dimensi regional, (b) dimensi sosial
dan (c) dimensi temporal. Dalam penelitian ini akan membahas tentang
bahasa dari variasi sosial yaitu tentang bahasa slang atau prokem.
ini disebabkan bahwa bahasa memiliki korelasi dengan budaya dan sosial
perubahan.
Remaja atau kaum muda adalah salah satu bagian dari masyarakat
yang dipakai remaja atau kaum muda dalam berkomunikasi pun bermacam-
http://lubisgrafura.wordpress.com./).
menggunakan bahasa prokem atau bahasa slang yang memiliki kesan santai
dan tidak kaku. Ketidakbakuan tersebut tercermin dalam kosa kata, struktur
2
kalimat dan intonasi. Pada sejarahnya bahasa slang ini digunakan oleh para
bahasa gaul pada awalnya merupakan bahasa yang banyak digunakan oleh
digunakan oleh remaja atau kaum muda dalam komunitas tertentu di semua
penjuru.
wordpress.com./) menyatakan bahwa salah satu ciri atau sifat bahasa yang
hidup yaitu akan selalu digunakan di dalam masyarakat, apa pun dan di
itu, dikenal ada variasi atau ragam bahasa pedagang, ragam bahasa
lama dengan makna baru. Pemakaian bahasa slang dengan kosakata yang
sama sekali baru sangat jarang ditemui. Slang merupakan kawasan kosakata,
Bahasa gaul remaja atau kaum muda bukanlah bentuk bahasa baru.
Bahasa gaul hanya terdiri dari beberapa istilah dan pembentukan kata baru
yang digunakan dalam sebuah kalimat. Bahasa gaul remaja atau kaum muda
3
dalam komunitasnya, seperti halnya bahasa prokem maupun bahasa slang,
ragam dengan ujaran generasi muda. Hal ini tidak berarti bahwa bahasa
generasi tua berbeda dengan bahasa generasi muda. Umumnya perbedaan itu
terletak pada fitur linguistik tertentu yang hanya dapat ditemukan pada ujaran
generasi tua, atau fitur-fitur yang lebih sering digunakan oleh generasi tua.
linguistik yang tidak terdapat atau jarang muncul pada ujaran generasi tua.
Wordpress.com./).
yang membedakan dengan variasi bahasa yang lain. Itu tampak pada pilihan
kata yang dapat berupa singkatan, akronim, kosa kata, struktur kalimat dan
gaul, yaitu bahasa gaul dapat berupa prokem atau slang, yang digunakan oleh
remaja atau kaum muda, bersifat semenatara atau temporal, sebagai identitas
kata, struktur kalimat dan intonasi. Dalam penelitian ini, fokus kajian adalah
bentuk kosa kata, fungsi dan peristiwa kebahasaan yang menyertai dalam
4
pertuturan terutama yang meliputi tindak tutur, campur kode dan jenis kalimat
Indonesia.
pelajar di LOTIM?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui bentuk kosa kata bahasa slang yang digunakan dalam
5
1.4 Manfaat
Indonesia.
masing.
6
BAB II
KAJIAN PUSTKA
oleh para peneliti, dapat kita melihat banyaknya hasil penelitian yang
Ada beberapa penelitian tentang bahasa Slang atau yang serupa yang
dilakukan oleh para pemerhati bahasa yang sudah dibaca oleh peneliti yaitu,
dalam dialog, dialog yang digunakan oleh para pemain sinetron sudah di
konsepkan terlebih dahulu sehinggga bukan bahasa yang murni dari pemain
atau tokoh itu sendiri, tetapi itu berdasarkan kondisi sosial. Dan satu lagi
bahasa yang digunakan oleh para remaja dan sejarah munculnya bahasa gaul
yang sedikit berkaitan dengan penelitian ini adalah skripsi hasil penelitian
7
yang sesuai dengan perjuangan hidupnya atau kondisis sosial para
ada penelitian yang terkait judul di atas yang membahas tentang bahasa
slang dalam sebuah komunitas akademisi. Oleh karena itu peneliti tertarik
dipahami sama oleh semua penutur bahasa. Namun meski berada dalam
wujud bahasa yang konkret, yaitu parole menjadi tidak seragam. Bahasa itu
hanya disebabkan oleh para penuturnya yang tidak homogen, tetapi karena
kriteria (a) latar belakang georafi dan sosial penuturnya, (b) medium yang
digunakan dan (c) pokok pembicaraan. Preston dan Shuy (1979) membagi
(b) intraksi, (c) kode dan (d) realisasi. Halliday (1970,1990) membedakan
variasi bahasa berdasarkan (a) pemakaian, yang disebut dialek, dan (b)
variasi bahasa berdasarkan (a) dimensi regional, (b) dimensi sosial dan (c)
8
berbagai aspek, namun pada dasarnya variasi bahasa itu datang atau timbul
digunakan untuk apa dalam bidang apa, apa jalur dan alatnya dan bagaimana
situasi keformalannya.
Salah satu variasi bahasa adalah Slang. Slang adalah variasi sosial
yang bersifat khusus dan rahasia. Artinya variasi ini digunakan oleh
kalangan tertentu yang sangat rahasia dan tidak diketahui oleh kalangan
diluar klompok itu. Bahasa prokem atau slang adalah bahasa sandi yang
9
bahasa gaul yang hidup dalam masyarakat petutur asli dan digunakan dalam
kehidupan sehari-hari, seperti dalam obrolan antar teman, atau dalam media
seperti teve, film dan besar kemungkinan dalam novel saat memaparkan
dengan kosakata yang sama sekali baru sangat jarang ditemui. Slang
tidak resmi dipakai oleh kaum remaja atau kelompok sosial tertentu untuk
berupa kosa kata yang serba baru dan berubah-ubah. Hal ini sejalan dengan
bahwa slang adalah variasi ujaran yang bercirikan dengan kosa kata yang
baru ditemukan dan cepat berubah, dipakai oleh kaum muda atau kelompok
Bahasa prokem biasa juga disebut sebagai bahasa sandi, yaitu bahasa
yang dipakai dan digemari oleh kalangan remaja tertentu (Laman Pusat
Bahasa dan Sastra, 2004). Sarana komunikasi seperti ini diperlukan oleh
kelompok lain atau agar pihak lain tidak dapat mengetahui apa yang sedang
10
dibicarakannya. Bahasa prokem itu tumbuh dan berkembang sesuai dengan
universal. Artinya bahasa-bahasa seperti itu akan ada pada kurun waktu
Kehadiran bahasa prokem itu dapat dianggap wajar karena sesuai dengan
terbatas pula di kalangan remaja kelompok usia tertentu dan bersifat tidak
Bahasa Slang atau prokem biasa juga disebut sebagai bahasa sandi,
yaitu bahasa yang dipakai dan digemari oleh kalangan remaja tertentu.
Bahasa ini konon berasal dari kalangan preman. Bahasa prokem itu
lain atau agar pihak lain tidak dapat mengetahui apa yang sedang
11
latar belakang sosial budaya pemakainya. Hal itu merupakan perilaku
Hal senada dituliskan juga pada laman Pusat Bahasa bahwa Bahasa
prokem adalah bahasa sandi, yang dipakai dan digemari oleh kalangan
remaja tertentu. Bahasa ini konon berasal dari kalangan preman. Bahasa
kelompok usia lain atau agar pihak lain tidak dapat mengetahui apa yang
tentang suatu peristiwa, dalam hal ini peristiwa bahasa atau pristiwa tutur.
linguistik dalam satu bentuk ujaran atau lebih yang melibatkan dua pihak,
yaitu penutur dan lawan tutur, dengan satu pokok tuturan, di dalam waktu,
tempat dan situasi tertentu. Sebuah percakapan baru dapat disebut sebagai
sebuah pristiwa tutur kalau memenuhi syarat seperti apa yang disebutkan di
atas atau seperti yang dikatakan oleh Dell Hymes (1972 dalam chaer 1995 :
62), seorang pakar sosiolinguistik terkenal, bahwa suatu pristiwa tutur harus
12
menjadi akronim SPEAKING. Kedelapan komponen itu adalah (diangkat
S (setting and scene). Setting berkenaan dengan waktu dan tempat tutur
penerima (pesan).
K (key), ini mengacu pada nada, cara dan semangat di mana suatu pesan
disampaikan.
seperti jalur lisan, tertulis, melalui telegraf atau telepon. Ini juga
Komponen tutur yang diajukan Hymes itu dalam rumusan lain tidak
sosiolinguistik, yaitu ‘who speak, what language, to worm, when and what
end”.
13
Peristiwa Tutur yang kita bicarakan diatas merupakan sebuah
mencapai suatu tujuan. Kalau pristiwa tutur merupakan gejala sosial seperti
penutur dalam menghadapi situasi tertentu. Kalau dalam pristiwa tutur lebih
dilihat pada tujuan pristiwanya, tetapi dalam tindak tutur lebih dilihat pada
makna atau pada arti tindakan dalam tuturannya. Tindak Tutur dan Pristiwa
Tutur merupakan dua gejala yang terdapat pada satu proses, yakni proses
komunikasi.
2.2.2 Komunitas
lain lebih dari yang seharusnya, dimana dalam sebuah komunitas terjadi
relasi pribadi yang erat antar para anggota komunitas tersebut karena adanya
14
komunitas, karenanya akan memiliki cara dan mekanisme yang berbeda
repertoir yang relatif sama serta mereka mampunyai penilaian yang sama
dapat kita melihat dari berbagai pendapat para ahli. Fishman (dalam Chaer
yang diberikan oleh Bloomfield ini dianggap terlalu sempit oleh para pakar
lebih dari satu bahasa. Labov ( 1972 : 158 dalam Chaer 1995 : 49) memberi
15
batasan “ satu klompok orang yang mempunyai norma yang sama mengenai
sebenarnya kalau kita kaji memiliki satu tujuan tentang pengertian dari
masyarakat tutur yang dimana masyarakat tutur itu merupakan setiap orang
yang menggunakan bahasa yang sama dan mengerti akan norma yang
Kaum muda merupakan salah satu sebutan atau sinonim untuk istilah
kata remaja. Remaja berasal dari kata latin adolensence yang berarti tumbuh
lebih luas lagi yang mencakup kematangan mental, emosional sosial dan
fisik (Hurlock, 1992). Menurut Sri Rumini & Siti Sundari (2004: 53) masa
remaja adalah peralihan dari masa anak dengan masa dewasa yang
anak dan masa dewasa yang mencakup perubahan biologis, kognitif dan
sosial-emosional.
Batasan usia remaja yang umum digunakan oleh para ahli adalah
dibedakan atas tiga, yaitu : (a) 12 – 15 tahun adalah masa remaja awal, (b)
16
masa remaja akhir. Tetapi Monks, Knoers dan Haditono membedakan masa
remaja menjadi empat bagian, yaitu : (1) masa pra-remaja 10 – 12 tahun, (2)
dan (4) masa remaja akhir 18 – 21 tahun (Deswita, 2006: 192). Menurut
Hurlock (1981) remaja adalah mereka yang berada pada usia 12-18 tahun.
Monks, dkk (2000) memberi batasan usia remaja adalah 12-21 tahun.
Stanley Hall (dalam Santrock, 2003) usia remaja berada pada 12-23 tahun.
masa peralihan dari masa anak-anak dengan masa dewasa dengan rentang
usia antara 12-22 tahun, dimana pada masa tersebut terjadi proses
maksud pembicara atau penulis, (iii) pengetian yang diberikan kepada suatu
Pateda, 2001:82) menyebutnya dengan tiga istilah yakni, name, sense, dan
thing. Soal makna terdapat dalam sense apabila seseorang mendengar kata
17
pengertian, itulah yang disebut dengan makna. Acuan tidak disebut karena
jangkauan linguis.
yang unik yang tak dapat dianalisis, kata lain tentang sesuatu kata yang
suatu lambing oleh hubungan yang telah dipilih, penggunaan lambing yang
18
BAB III
METODE PENELITIAN
Sebagai salah satu syarat suatu penelitian dikatakan sebagai karya ilmiah,
dimaksud adalah metode yang sesuai dan relevan dengan objek yang dikaji.
bukan hanya bagi ilmu bahasa tetapi juga bagi ilmu pengetahuan yang empiris.
Kegiatan ilmiah yang disebut penelitian dalam semua disiplin ilmu pada
dasarnya dibagi menjadi tiga tahap yaitu (a) tahap penyediaan data, (b) tahap
analisis data, dan (c) tahap penyajian hasil analisis Sudaryanto (dalam Mahsun,
1995 : 93). Oleh sebab itu untuk mendapatkan data maka kita harus menentukan
19
penelitian bahasa, pengertian populasi terkait dengan dua hal, yaitu masalah
atau anggota masyarakat tutur dalam suatu komunitas kaum muda dalam
budaya dan setatus sosial yang tergabung dalam sebuah kelompok. yang
menjadi populasi dalam penelitian bahasa Slang ini yaitu semua pelajar aktif
maka kegiatan ilmiah yang disebut penelitian dalam semua disiplin ilmu,
termasuk linguistik pada dasarnya dibagi dalam tiga tahap, yaitu : a. Tahap
penelitian, seperti yang sudah disebutkan di atas, yang merupakan bagian dari
metode dan teknik. Metode adalah cara yang harus dilaksanakan sedangkan
digunakan.
20
SMK N 1, dan MAN Selong sebagai sampel dalam penelitian. Dari ke-20
orang ini akan selalu diamati setiap apa yang akan menjadi pembicaraan
adalah metode Simak dan metode cakap. Data yang dimaksud dalam
penelitian ini, yaitu : data primer dan data sekunder. Data primer
dimaksudkan sebagai data yang didapatkan pada pristiwa tindak tutur atau
adegan tutur dalam komunitas itu. Sedangnkan data sekunder adalah data
bahasa tulis (Mahsun, 1995 : 94). Dalam metode simak ini, akan
menghasilkan teknik yang dikenal dengan nama teknik simak bebas libat
pristiwa tutur tanpa keterlibatan dalam pristiwa itu. Peneliti hanya sebagai
lapangan.
21
Metode Ini merupakan cara pengumpulan data dari peneliti yang
memiliki teknik dasar berupa teknik pancing. Dikatakan teknik dasar karena
apabila teknik catat dirasa sudah sempurna, maka teknik rekam bisa tidak
dilakukan.
kata atau menyiapkan kata-kata agar bahasa slang yang digunakan oleh
komunitas ini diucapkan pada saat itu (menyiapkan stimulus), seperti kata-
sehingga yang dihasilkan atau yang dicatat berupa perian bahasa yang bisa
22
62 (dalam Skripsi Herianto 2000: 22). Ciri utama dan pertama dalam
dua kajian, yaitu kajian linguistik dan kajian sosiologi (sosial masyarakat).
terkait dari pengguna bahasa slang yang tercipta dari komunitas pelajar yang
23
Indonesia maka akan dikaji dengan cara membandingkan kedua bahasa
tersebut.
lambang yang digunakan antara lain : tanda kurung siku ([ ... ]) dan tanda
petik atas tunggal (‘ ... ‘). Tanda kurung siku digunakan untuk
menunjukkan bahasa secara satuan fonetisnya, dan tanda petik tunggal atas
24
DAFTAR PUSTAKA
25