Anda di halaman 1dari 10

qwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopa

sdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcv
bnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyui
opasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklz
Pelatihan : Pelatihan Dasar CPNS (Distance Learning dalam
Keadaan Darurat atau Keadaan Tertentu) Angkatan III

xcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwert
Nama Peserta
Kelas
: Refita Mega Bakti
: A
Unit Kerja : KPP Pratama Palembang Seberang Ulu

yuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghj
Mata Pelatihan
Fasilitator
: Pembelajaran Agenda I
: BDK Palembang

klzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmq
wertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopas
dfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvb
nmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuio
pasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzx
cvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwerty
LEMBAR PENUGASAN ACYNCHRONOUS

Pelatihan : Pelatihan Dasar CPNS (Distance Learning dalam


Keadaan Darurat atau Keadaan Tertentu) Angkatan III
Nama Peserta : Refita Mega Bakti
Kelas : A
Unit Kerja : KPP Pratama Palembang Seberang Ulu
Mata Pelatihan : Pembelajaran Agenda I
Fasilitator : BDK Palembang

I. Breakdown dan Deskripsi


A. 4 (empat) Konsesus Dasar Berbangsa dan Bernegara
1. Pancasila

Pancasila secara sistematik disampaikan pertama kali oleh Ir. Soekarno di depan sidang
BPUPKI pada tanggal 1 Juni 1945. Pancasila dijadikan sebagai landasan bersama bagi fondasi dan
cita-cita berdirinya negara Indonesia merdeka. Selain berfungsi sebagai landasan bagi kokoh
tegaknya negara dan bangsa, Pancasila juga berfungsi sebagai bintang pemandu atau Leitstar,
sebagai ideologi nasional, sebagai pandangan hidup bangsa, sebagai perekat atau pemersatu
bangsa dan sebagai wawasan pokok bangsa Indonesia dalam mencapai cita-cita nasional.

2. Undang-Undang Dasar 1945

Naskah Undang-Undang Dasar 1945 dirancang sejak 29 Mei sampai 16 Juli 1945 oleh
Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI). Negara Indonesia adalah
konstitusionalisme dan paham Negara hukum. Di dalam Negara-negara yang mendasarkan
dirinya atas demokrasi konstitusional, Undang-undang dasar memiliki fungsi yang khas, yaitu
membatasi kekuasaan pemerintah sedemikian rupa, sehingga penyelenggaraan kekuasaan tidak
bersifat sewenang-wenang. Dengan demikian diharapkan hakhak warga Negara terlindungi.
Gagasan ini dinamakan konstitusionalisme.

3. Bhinneka Tunggal Ika


Sesuai makna semboyan Bhinneka Tunggal Ika yang dapat diuraikan BhinnaIka-Tunggal-
Ia berarti berbeda-beda tetapi pada hakekatnya satu. Sebab meskipun secara keseluruhannya
memiliki perbedaan tetapi pada hakekatnya satu, satu bangsa dan negara Republik Indonesia.

4. Negara Kesatuan Republik Indonesia

Keberadaan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) tidak dapat dipisahkan dari
persitiwa Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945, karena melalui peristiwa proklamasi
tersebut bangsa Indonesia berhasil mendirikan negara sekaligus menyatakan kepada dunia luar
(bangsa lain) bahwa sejak saat itu telah ada negara baru yaitu Negara Kesatuan Republik
Indonesia. Adapun tujuan NKRI seperti tercantuk dalam Pembukaan UUD 1945 alinea IV,
meliputi :
a. Melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah indonesia ;
b. Memajukan kesejahteraan umum;
c. Mencerdaskan kehidupan bangsa; dan
d. Ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan
keadilan sosial (Tujuan NKRI tersebut di atas sekaligus merupakan fungsi negara Indonesia.)
B. Bendera, Bahasa, Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan
1. Bendera

Bendera Negara Kesatuan Republik Indonesia yang selanjutnya disebut Bendera Negara
adalah Sang Merah Putih. Bendera Negara Sang Merah Putih berbentuk empat persegi panjang
dengan ukuran lebar 2/3 (dua-pertiga) dari panjang serta bagian atas berwarna merah dan
bagian bawah berwarna putih yang kedua bagiannya berukuran sama. Bendera Negara yang
dikibarkan pada Proklamasi Kemerdekaan Bangsa Indonesia tanggal 17 Agustus 1945 di Jalan
Pegangsaan Timur Nomor 56 Jakarta disebut Bendera Pusaka Sang Saka Merah Putih. Bendera
17 Pusaka Sang Saka Merah Putih disimpan dan dipelihara di Monumen Nasional Jakarta.

2. Bahasa

Bahasa Negara Kesatuan Republik Indonesia yang selanjutnya disebut Bahasa Indonesia
adalah bahasa resmi nasional yang digunakanndi seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik
Indonesia. Bahasa Indonesia yang dinyatakan sebagai bahasa resmi negara dalam Pasal 36
Undang-Undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia Tahun 1945 bersumber dari bahasa
yang diikrarkan dalam Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 1928 sebagai bahasa persatuan yang
dikembangkan sesuai dengan dinamika peradaban bangsa. Bahasa Indonesia berfungsi sebagai
jati diri bangsa, kebanggaan nasional, sarana pemersatu berbagai suku bangsa, serta sarana
komunikasi antardaerah dan antarbudaya daerah.) Bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi
negara berfungsi sebagai bahasa resmi kenegaraan, pengantar pendidikan, komunikasi tingkat
nasional, pengembangan kebudayaan nasional, transaksi dan dokumentasi niaga, serta sarana
pengembangan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan bahasa media massa.

3. Lambang Negara

Lambang Negara Kesatuan Republik Indonesia yang selanjutnya disebut Lambang


Negara adalah Garuda Pancasila dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika. Lambang Negara
Kesatuan Republik Indonesia berbentuk Garuda Pancasila yang kepalanya menoleh lurus ke
sebelah kanan, perisai berupa jantung yang digantung dengan rantai pada leher Garuda, dan
semboyan Bhinneka Tunggal Ika ditulis di atas pita yang dicengkeram oleh Garuda. Garuda
dengan perisai sebagaimana dimaksud dalam memiliki paruh, sayap, ekor, dan cakar yang
mewujudkan lambang tenaga pembangunan. Garuda memiliki sayap yang masingmasing
berbulu 17, ekor berbulu 8, pangkal ekor berbulu 19, dan leher berbulu 45.

4. Lagu Kebangsaan

Lagu Kebangsaan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang selanjutnya disebut Lagu
Kebangsaan adalah Indonesia Raya. Lagu Kebangsaan adalah Indonesia Raya yang digubah oleh
Wage Rudolf Supratman.

C. 5 Nilai Nilai Bela Negara


1. Cinta Tanah Air
Sikap cinta tanah air yang dimiliki oleh setiap individu dapat tercermin dari perilaku
untuk membela dan melindungi tanah airnya, rela berkorban demi kepentingan bangsa,
mencintai adat, budaya, serta lingkungan. inta tanah air adalah cinta kepada Negara tempat kita
dilahirkan, dibesarkan dan memperoleh kehidupan di dalamnya. Karena dari Negara kita
tersebut semua yang kita butuhkan akan kita dapatkan. Cinta tanah air adalah sama saja rela
berkorban demi kepentingan Negara. Memajukan kehidupan bangsa, mencerdaskan diri demi
ikut berpartisipasi dalam rangka proses pembangunan tanah air atau negaranya dari Negara
yang kecil, berkembang sampai menjadi Negara yang maju.
2. Sadar berbangsa dan bernegara
Kesadaran berbangsa dan bernegara merupakan sikap kita yang harus sesuai dengan
kepribadian bangsa yang selalu dikaitkan dengan cita-cita dan tujuan hidup bangsanya.

3. Setia kepada pancasila sebagai ideologi Negara


Negara kita adalah negara hukum berdasarkan pancasila. Pancasila sudah dirumuskan
oleh leluhur kita sedemikian mungkin sesuai dengan karakter dan jiwa bangsa kita. Kita sebagai
warga negara Indonesia harus mengamalkan pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
4. Rela berkorban untuk bangsa dan Negara
Rela berkoban untuk kepentingan bangsa dan negara merupakan hak dan kewajiban
kita sebagai warga negara. Keikutsertaan warga negara dalam rela berkoban bukan hanya dalam
lingkup nasional tetapi juga dalam lingkup terdekat. Persoalan rela berkorban bukan hanya TNI
dan Polritetapi tanggung jawab kita semua sebagai warga negara. Rasa nasionalisme yang kuat
biasanya menimbulkan seseorang akan punya rasa rela berkoban yang kuat juga. Semangat
nasionalisme dan patriotisme sangat penting untuk kita terutama pada kalangan muda, rasa
nasionalisme itu mempunyai hasrat untuk kesatuan, kemerdekaan, keaslian, dan kehormatan
bangsa
5. Mempunyai kemampuan awal bela negara

Salah satu nilai-nilai dasar bela negara adalah memiliki kemampuan awal bela negara,
baik secara fisik maupun non fisik. Secara fisik dapat ditunjukkan dengan cara menjaga
kesamaptaan (kesiapsiagaan) diri yaitu dengan menjaga kesehatan jasmani dan rohani.
Sedangkan secara non fisik, yaitu dengan cara menjaga etika, etiket, moral dan memegang
teguh kearifan lokal yang mengandung nilai-nilai jati diri bangsa yang luhur dan terhormat.

II. Hubungan dengan profesionalisme ASN

Dalam rangka pelaksanaan cita-cita bangsa dan mewujudkan tujuan negara sebagaimana
tercantum dalam pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, perlu
dibangun aparatur sipil negara yang memiliki integritas, profesional, netral dan bebas dari intervensi
politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme, serta mampu menyelenggarakan
pelayanan publik bagi masyarakat dan mampu menjalankan peran sebagai unsur perekat persatuan
dan kesatuan bangsa berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945.
Hal tersebut juga sesuai dengan nilai dasar ASN sebagai profesi yaitu memegang teguh
ideologi Pancasila, setia dan mempertahankan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945 serta pemerintahan yang sah, mengabdi kepada negara dan rakyat Indonesia.

Pegawai ASN wajib setia dan taat pada Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan pemerintah yang sah dan menjaga
persatuan dan kesatuan bangsa. Apabila melakukan penyelewengan terhadap Pancasila dan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 maka PNS akan diberhentikan tidak
dengan hormat.

III. Penerapannya di lingkungan pekerjaan

Penerapan 4 konsensus bangsa di lingkungan pekerjaan diantaranya yaitu setia dan taat
pada Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan
Republik Indonesia, dan pemerintah yang sah dan menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Selain
itu juga menerapkan prinsip Bhinneka Tunggal Ika dalam kehidupan sehari-hari dengan menjaga
toleransi dan tidak melakukan diskriminasi terhadap rekan kerja, pemangku kepentingan, maupun
pihak luar.

Penerapan 4 Simbol negara di lingkungan pekerjaan diantaranya adalah dengan rutin


melakukan upacara bendera dan upacara peringatan lainnya, menggunakan bahasa Indonesia
sebagai bahasa sehari-hari, menggunakan lambang negara pada dokumen-dokumen penting, dan
memutarkan lagu kebangsaan yaitu Indonesia Raya setiap pagi di lingkungan kantor.

Penerapan 5 Nilai Nilai Bela Negara di lingkungan pekerjaan diantaranya adalah tidak
melanggar kode etik dan kode perilaku yang akan mencoreng nama baik Negara Kesatuan Republik
Indonesia, disiplin, jujur, dan profesional dalam melaksanakan tugas dan kewajiban terkait dengan
pekerjaan sehari-hari, bekerja dengan sepenuh hati demi kepentingan umum, memberikan
pelayanan dengan cepat dan cermat sehingga pekerjaan dapat dilakukan secara efektif dan efisien
guna mendukung terwujudnya cita-cita Negara Kesatuan Republik Indonesia, selalu menjadi contoh
yang baik untuk lingkungan sekitar sesuai dengan peran ASN sebagai perekat dan pemersatu
bangsa.
Pelatihan : Pelatihan Dasar CPNS (Distance Learning dalam
Keadaan Darurat atau Keadaan Tertentu) Angkatan III
Nama Peserta : Refita Mega Bakti
Kelas : A
Unit Kerja : KPP Pratama Palembang Seberang Ulu
Mata Pelatihan : Pembelajaran Agenda I
Fasilitator : BDK Palembang

Membuat lesson learned berupa video berdurasi maksimal 3 menit

Berikut link video youtube dengan judul “Lesson Learned Jendral Soedirman”:

https://youtu.be/QW7sLFrOn9g

Anda mungkin juga menyukai