Oleh
9 UBZ
Orientasi
R 'Aidh al-Qarni dalam Bukunya La Tahzan (Jangan Bersedih) berpesan, orang hebat adalah
mengubah lemon masam menjadi minuman lezat dan nikmat. Begitulah orang-orang hebat
menjalani kehidupan. Asam dan pahitnya kehidupan ia ubah menjadi kesuksesan yang
nikmat. Raeni adalah seorang anak perempuan dari Bapak Mugiyono yang berasal dari
Langenharjo, Kecamatan Kendal, Kabupaten Jawa Tengah, ia adalah seorang anak dari
karyawan di pabrik kayu lapis. Selepas lulus SMK raeni ingin melanjutkan kuliah dan
sang ayahpun rela mengajukan pensiun dini dari perusahaan kayu lapis agar mendapatkan
pesangon sebagai persiapan biaaya Raeni berkuliah. Selepas pensiun dini sang ayahpun
melakoni profesi pengayuh becak, kKarena penghasilannya tak menentu sekitar Rp 10-Rp 50
ribu per hari maka ayahya juga bekerja sebagai penjaga malam sebuah sekolah dengan gaji
Perumitan peristiwa.
Raeni sempat terancam tak bisa kuliah karena uang pesangon ditambah penghasilan ayahnya
sebagai penarik becak tak cukup untuk biaya kuliah dirinya. Apalagi ditambah biaya kos
karena jarak antara rumah dan kampus sangat jauh, belum lagi biaya makan dan pengeluaran
lain, namun raeni tak mau menyerah oleh keadaan. Raeni belajar giat agar mendapat nilai
baik dan mendapatkan beasiswa Bidikmisi untuk berkuliah. BIDIKMISI adalah bantuan
biaya pendidikan bagi calon mahasiswa tidak mampu secara ekonomi dan memiliki potensi
akademik baik untuk menempuh pendidikan di perguruan tinggi pada program studi
unggulan sampai lulus tepat waktu. Beruntung raeni diterima beasiswa bidikmisi dan
mendapat bantuan biaya pendidikan serta bantuan biaya hidup. Saat berita pengumuman
SNPTM raeni juga diterima di Jurusan Pendidikan Akuntansi Fakultas Ekonomi (FE)
Universitas Negeri Semarang (Unnes). Raeni juga telah diterima bekerja di sebuah
perusahaan sebagai tenaga akuntansi dengan berbekal ijazah Sekolah Menengah Kejuruan .
Komplikasi
Walaun mendapatkan beasiswa bidikmisi dan bekerja namun kendala dalam berkuliah selalu
ada seperti semangat kulih kadang turun dan naik, tantangannya adalah harus membagi waktu
antara kuliah, bekerja, juga kegiatan lainnya. Sewaktu masih menjalani program sarjana di
Unnes, Raeni masih harus memenuhi sendiri kebutuhan lain seperti biaya kos, makan, dan
penunjang kuliah meski disokong BIDIKMISI. Orang tuanya ikut berjuang mencukupi
kebutuhannya. Misalnya saat Raeni membutuhkan laptop untuk perkuliahan. Raeni tak
berani berharap banyak pada ayahnya. Tapi, yang mengejutknnya, sang ayah malah berhasil
Resolusi
Raeni Mendapatkan gelar wisudawan terbaik tingkat Sarjana S1 dan Raeni tidak malu
diantar wisuda dengan becak sang bapak, karena ingin memberikan inspirasi kepada para
penerima beasiswa Bidik Misi lainnya untuk tidak malu dengan kondisi keluarga. Raeni juga
diundang oleh presiden SBY ke istana. Presiden SBY memberikan apresiasi dan mendukung
bila ingin melanjutkan pendidikan dengan skema Beasiswa Presiden Republik Indonesia
(BPRI) yang didanai Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP). Reani pun mendaftar dan
lulus S2 di bidang International Accounting and Finance University of Birmingham,
Inggris dengan beasiswa LPDP. Saat Raeni berkuliah S2 sempat diwawancarai oleh Menteri
Keuangan Sri Mulyani. Tak disangka, Menteri Keuangan Sri Mulyani yang juga jadi tokoh
inspiratif dunia, rupanya mengidolakan seseorang dari kalangan biasa. Raeni saat ini Lalu
serangkaian proses seleksi LPDP tidaklah mudah, belum lagi Syarat bahasa inggris menjadi
tantangan yang tidak mudah. Raeni harus mengikuti empat kali ujian sebelum nilainya
memenuhi syarat universitas. "Sempat seseorang menyarankan agar raeni menyerah saja
karena kehabisan waktu untuk mengikuti tes bahasa," namun raeni tidak menyerah sehingga
berhasil lulus beasiswa.. Setelah berkuliah S2 di inggris pun proses adaptasi pun sulit namun
raeni berhasil melewatinya. Saat kuliah reni juga magang sebagai junior akuntan di College
of Social Science di kampusnya. Dia ingin memahami akuntansi yang dipelajarinya langsung
dalam praktek. Selama setahun menimba ilmu di Inggris, Raeni harus membagi waktu, ia
berangkat ke kampus jam 7 pagi dan biasanya baru pulang ke rumah jam 11 malam serta aktif
dalam beberapa organisasi. Perjuangan sang bapak dalam kehidupan Raeni memang luar
biasa. Setelah pemberitaan tentang mereka tersiar, ayahnya mendapat tawaran untuk
mengantarkan anak Bupati Kendal ke sekolah setiap harinya. Seiring waktu, sang ayah tak
lagi mengayuh becak. Kini dia menjadi mengantarkan anak Bupati tersebut dengan
menggunakan mobil. Pada malam hari, ayahnya bertugas menjadi tenaga keamanan di SMK
Koda
Prestasi Raeni, tak terlepas dari pengorbanan ayahnya yang begitu besar dan tulus. Padahal,
dari kecil tidak ada yang berlebihan dalam hidupnya. Semuanya serba terbatas. Dengan tekad
yang kuat, anak seorang pengayuh becak dapat memperbaiki kualitas dirinya dan juga
kesejahteraan keluarganya. idak ada yang tidak mungkin di dalam hidup ini.
Cita-cita dapat diraih dengan kemauan yang besar. Jangan merasa rendah diri, jangan merasa
terhalang oleh kondisi ekonomi keluarga, tetaplah selalu fokus untuk terus maju menggapai
cita-cita