Anda di halaman 1dari 14

SMP Negeri 125 Jakarta

Teks
Eksposisi
Bersama
Ibu Mala Utami, S. P
Struktur
Kaidah
Kebahasaan
Teks Eksposisi
Kompetensi
Dasar
3.6 Menelaah isi dan struktur teks eksposisi
(berupa artikel ilmiah populer dari koran/ majalah)
yang diperdengarkan atau dibaca.

4.6 Menyajikan gagasan, pendapat ke dalam bentuk


tek seksposisi berupa artikel ilmiah populer
(lingkungan hidup, kondisi sosial, dan/atau
keragaman budaya, dll) secara lisan dan tertulis
dengan memperhatikan struktur, unsur
kebahasaan, aspek lisan.
Tujuan
Pembelajaran
Setelah mengikuti proses kegiatan pembelajaran:

1. Peserta didik dapat menganalisis struktur teks


eksposisi diantaranya tesis, argumentasi, dan
penegasan ulang dari wacana yang dibaca atau
didengar.
2. .Peserta didik dapat menganalisis isipola penyajian
teks eksposisi dari segi kaidah kebahasaannya.
3. Peserta didik dapat menyusun sebuah teks
eksposisi dengan memperhatikan struktur, pola
penyajian pargraf, dan Bahasa yang digunakan
dalam aspek tulis atau aspek lisan.
Kaidah Kebahasaan
Teks Eksposisi
Menggunakan kata Menggunakan kata
teknis atau istilah. kerja mental.
Menggunakan Menggunakan kata
konjungsi sebab akibat. perujuk.
Menggunakan Menggunakan kata
konjungsi temporal. lugas.
Kata teknis atau istilah merupakan kata
yang memiliki makna tertentu dalam suatu
Kata teknis bidang keilmuan.
berfungsi untuk memperkenalkan kosakata
atau istilah yang membuat komunikasi dalam bidang
tertentu menjadi ringkas dan tidak ambigu.
Contoh kata teknis atau istilah:
- Komputer Andi baru saja di(instal).
- Adi terkejut mendengar bahwa (ujian)
akan berlangsung hari ini.
- Sampah yang menumpuk di sungai
akhirnya menyebabkan (banjir).
Konjungsi sebab akibat adalah hubungan yang
menjelaskan bahwa suatu peristiwa atau
Konjungsi peristiwa dikaitkan dengan sebab tertentu.
kata ‘karena, ‘sebab’, maka’, merupakan
sebab akibat konjungsi sebab.
Selain itu, ada juga kata sambung ‘oleh
karena’, ‘akibatnya’, dan ‘sehingga’, yang
bisa digunakan dalam kalimat sebab akibat.
Contoh penggunaan kojungsi sebab akibat:
- Di daerah itu sering terjadi penebangan
liar dan kebakaran hutan, akibatnya hutan
menjadi gundul.
digunakan untuk menghubungkan hubungan
Konjungsi waktu antara dua hal atau peristiwa yang
terjadi.
Temporal Kata yang termasuk konjungsi temporal di
antaranya: apabila, bilamana, demi, hingga,
atau Waktu ketika, sebelum, sampai, sejak, sementara,
setelah, sesudah, tatkala.
Contoh konjungsi temporal pada kalimat:
Sebelum tidur malam, jangan lupa
menggosok gigi.
Andi berangkat sekolah sesudah
sarapan pagi.
kata kerja mental adalah jenis kata kerja yang
mengekspresikan sikap atau respon seseorang Kata Kerja
terhadap suatu tindakan, pengalaman, atau
keberadaan.
Mental
Ciri kata kerja mental di antaranya:
menerangkan tentang persepsi (contohnya melihat,
merasa), afeksi (contohnya khawatir, suka, cinta), dan
kognisi (misalnya mengerti, memahami, berpikir).
menggunakan kata-kata yang mengindera dan biasa
dilakukan manusia.
mempunyai bentuk frasa yang bersifat mengindikasikan.
menggunakan kata yang biasa dilakukan manusia. Terakhir,
terdapat peran orang lain atau fenomena tertentu yang
menjadi pemicu.
Contoh kalimat yang menggunakan kata kerja mental:
Randi merasa bahwa tindakannya pulang ke Kata Kerja
rumah tepat waktu setelah bekerja telah sesuai
dengan tata tertib perusahaan. (Kata "merasa"
Mental
merupakan verba mental yang menerangkan
persepsi).
Bu Dian sangat khawatir karena anak
perempuannya masih terbaring lemah di rumah
sakit. (Kata "khawatir" adalah verba mental
yang menerangkan afeksi).
Saya telah berpikir mengenai peluang karir dan
masa depan saya di perguruan tinggi ini. (Kata
"berpikir" adalah verba mental yang
menerangkan kognisi).
merupakan kata yang digunakan untuk
merujuk bagian teks sebelumnya maupun
sesudahnya dalam suatu kalimat.
Kata rujukan ini berfungsi sebagai penghubung Kata Perujuk
bagian-bagian teks atau sebagai kohesi.
Kata rujukan dibagi menjadi dua jenis yaitu:
kata rujukan menurut arah rujukannya, yaitu
kata rujukan yang menunjuk hal yang telah
disebutkan atau ke arah kiri (anaforis)
kata rujukan yang menunjuk hal yang belum
disebutkan atau kata rujukan ke arah kanan
(kataforis).
Kata rujukan anaforis meliputi dia, ia, -nya,
mereka, beliau, itu, ini, demikian, begitu, hal
itu, ini, situ, dan sana.
Kata rujukan kataforis yaitu meliputi berikut,
berikut ini, ini, begini, demikian, yakni, dan
Kata Perujuk
yaitu.
Contoh kalimat yang menggunakan kata perujuk
atau rujukan:
Hari Rabu kemarin saya membaca buku The
Second Sex karya dari Simone de Beauvoir,
buku ini merupakan salah satu buku terbagus
yang pernah saya baca.
Kata yang digunakan dalam teks eksposisi
Menggunakan
harus mudah dipahami oleh para pembaca. kata lugas
Menggunakan kata atau kalimat sehari-
hari formal sesuai dengan kaidah
kebahasaan Bahasa Indonesia.
Terima kasih sudah
menyimak!
Apakah ada pertanyaan?

Anda mungkin juga menyukai