Anda di halaman 1dari 6

JAWABAN UAS THE :

1. Kegiatan persiapan perencanaan pembangunan gedung perpustakaan :


a. Penunjukan Penanggung Jawab Pembangunan Gedung
Petugas yang ditunjuk untuk bertanggung jawab atas perencanaan, menyiapkan
peralatan dan perlengkapan perpustakaan, aktif dalam penyusunana persyaratan
gedung hingga ke pembangunan fisik. Ia sebaiknuya seorang pustakawan yang
kaya pengalaman, mampu menerjemahkan pengalamannya mengenai kebutuhan
perpustakaan dalam intruksi tertulis tersebut, sangat penting dalam perencanaan
dan pembuatan desain gedung.
b. Penentuan Prinsip Desain Gedung
Ruang perpustakaan disediakan untuk menyimpan koleksi, pengunjung staff,
ruang jasa, sarana perpustakaan seperti katalog, microreader, mesin fotocopy,
mesin penjilidan dan sebagianya. Untuk memasuki gedung dari luar maupun dari
pintu masuk, pengunjung tidak perlu dipusingkan oleh rancangan gedung yang
berbelit-belit. Pembangunan gedung perpustakaan hendaknya memiliki desain
fungsional daripada monumental. Artinya desain yang dibuat ada manfaatnya,
bukannya merupakan hiasan sebagai bagian dari sebuah monument. Gedung
perpustakaan yang di desain untuk sistem terbuka dapat digunakan untuk sistem
tertutup namun tidak sebaliknya.
c. Kegiatan Perencanaan
Dalam perencanaan pelaksanaan pembangunan gedung perpustakaan, sebaiknya
pustakawan ditunjuk sebagai pelaksana. Pustakawan yang di tunjuk harus segera
melakukan langkah persiapan sebagai berikut :
• Menyusun bibliografi mengenai gedung perpustakaan
• Membaca literatur
• Mempelajari fungsi badan induk yang membawahi perpustakaan
• Mengkaji jasa perpustakaan yang telah dan akan diberikan
• Menyusun perlengkapan
• Membuat catatan mengenai program gedung perpustakaan.
d. Perkiraan Ruangan
Keberadaan Gedung maupun ruang perpustakaan dimaksudkan untuk
menampung dan melindungi koleksi dan kerusakan, sekaligus sebagai wadah
untuk melaksanakan kegiatan perpustakaan. Dalam perencanaan ruang
perpustakaan sekolah, ditetapkan berdasarkan jumlah siswa dan kegiatan-
kegiatan yang dilaksanakan oleh perpustakaan.
e. Pembagian Pembangunan Gedung
Dalam pelaksanaan pembangunan gedung perpustakaan, perlu di bentuk panitia
pembangunan gedung yang beranggotakan sebagai berikut :
• Arsitek
• Pustakawan
• Konsultan Perpustakaan
• Kepala Lembaga yang membawahi perpustakaan seperti dewan perpustkaan,
rektor atau wakilnya
• Lembaga Administrasi dan Keuangan
f. Pemilihan Lokasi
Pemilihan lokasi gedung perpustakaan hendaknya mempertimbangkan
kenyamanan pemakai, perluas masa mendatang, ketersediaan tanah dan dana.
Untuk lokasi perpustakaan sekolah adalah bagian dari kegiatan sekolah. Lokasi
harus di atur sedemikian rupa agar siswa dapat mempergunakan perpustakaan
dengan lebih leluasa.
g. Rencana Pendahuluan
Dalam rencana pendahuluan tata letak perlengkapan dan peralatan sudah mulai
di siapakan , begitu pula lokasi perlengkapan dan tempat alat listrik, namun
penerangan dapat dibahas kemudian. Setiap detail lantai harus dibahas oleh
arsitek konsultan ( bila ada), pustkawan dan pemimpin badan induk.
Dalam recana pendahuluan ini, peran pustakawan sangat penting, karena ia harus
mampu memvisualisasikan apakah permintaan perpustakaan terpenuhi atau
tidak.
h. Rencana Akhir dan Spesifikasi
Setelah melalui proses rencana pendahuluan maka dimulailah pembuatan
rencana akhir. Rencana akhir sering disebut juga rencana kerja yang terdiri dari
rencana lantai, rencana evaluasi dan seksi dan rincian struktur. Semuanya
memberikan deskripsi grafis ditinjau dari sudut fisik. Rencana pembangunan
umum akan disertai dengan gambar yang melukiskan desain misalnya mesin
pendingin udara, sistem ventilasi dan sistem penerangan. Sedangkan desain
tambahan mencakup desain serta lokasi feature umum dan khusus, misalnya rak,
perabot dan sebagainya.
i. Asas-asas Tata Ruang
Disamping memperhatikan asas tata ruang perlu diperhatikan pula asas jarak,
asas rangkaian kerja, dan asas pemanfaatan, Asas jarak yakni susunan tata ruang
yang yang memungkinkan proses penyelesaian pekerjaan dengan menempuh
jarak paling pendek. Asas rangkain kerja adalah suatu tata ruang yang
menempatkan tenaga dan alat-alat dalam suatu rangkain yang sejalan dengan
urutan penyelsaian pekerjaan yang bersangkutan.

2. Kemampuan / kompetensi yang perlu dikuasai oleh pustakawan sekolah :


a. Pustakawan harus berpendidikan formal minimal sarjana ilmu perpustakaan atau
non-ilmu perpustakaan yang memiliki sertifikat Diklat kepustakawanan yang
memadai
b. Pustakawan harus memiliki keahlian, rasa tanggung jawab dan pengabdian,
adapun mutu dari hasil kerja yang dilakukan tidak akan dapat dihasilkan oleh
tenaga yang bukan pustakawan, dikarenakan pustakawan yang memiliki jiwa
keprofesionalan terhadap kerjanya akan selalu mengembangkan kemampuan
dan keahliannya untuk memberikan hasil kerja yang bermutu.
c. Pustakawan harus memiliki kemampuan mengoprasikan komputer,basis data /
data base dan teknologi jaringan.
d. Pustakawan harus memiliki kemampuan terhadap penguasaan peralatan TI
e. Pustakawan harus menguasai ilmu manajerial, kependidikan, sosial, arsiparis,
index dan pengembangan karakter.
f. Pustakawan harus mampu menyusun rencana kerja yang baik dan terencana
untuk meningkatkan kualitas di perpustakaan.

3. Informasi yang dimuat dalam buku inventarisasi atau buku induk untuk jenis bahan
pustaka berupa buku antara lain :
a. Nomor Urut.
b. Tanggal, diisikan tanggal kapan buku atau bahan pustaka tersebut diterima dan
menjadi milik perpustakaan.
c. Nomor Inventaris, kegiatan memberikan penomoran buku berdasarkan urutan
penerimaannya. Nomor Inventaris disebut juga dengan nomor induk buku yang
merepresentasikan bahwa buku tersebut merupakan koleksi ke….(kesekian)
yang dimiliki oleh perpustakaan. Setiap eksemplar bahan perpustakaan memiliki
nomor induk yang berbeda meskipun judul, pengarang, penerbit, dan tahun
terbitnya sama. Apabila bahan pustaka hilang kemudian diganti dengan cetakan
yang sama maka nomor induk yang digunakan sesuai dengan nomor induk dari
buku yang hilang.
d. Asal, keterangan biasanya diisi dengan symbol sesuai dengan cara pengadaannya.
Misalnya Pembelian (B), pemberian/hadiah/hibah (H, Penggandaan (C).
e. Pengarang
f. Judul
g. Impresium
h. Sandi pustaka

4. Bagaimana kerjasama dalam pengembangan koleksi dapat dilakukan?


Kerjasama perpustakaan merupakan kerjasama yang melibatkan 2 perpustakaan
atau lebih. Kerjasama ini diperlukan karena tidak satu pun perpustakaan dapat
berdiri sendiri dalam arti koleksinya maupun memenuhi kebutuhan informasi
pemakainya. Perpustakaan di dunia pun, seperti Library Of Congress di amerika
Serikat, dan The British Library di Inggris dengan koleksinya lebih dari 100 juta
materi perpustakaan pun masih mengandalkan pada kerjasma antar perpustakaan
untuk memenuhi informasi pemakainya. Dengan demikian, bagi perpustakaan yang
lebih sedikit koleksinya, Kerjasama antar perpustakaan merupakan syarat mutlak
untuk memenuhi kebutuhan informasi pemakainya. Kerjasama perpustakaan
dilakukan berdasarkan konsep bahwa kekuatan dan efektivitas kelompok
perpustakaan akan lebih lebih besar di bandingkan dengan kekuatan dan efektivitas
perpustakaan masing-masing.

Anda mungkin juga menyukai