Anda di halaman 1dari 93

ANALISIS KINERJA GURU PAI PADA MASA PANDEMI COVID –

19 DI MTs MA'ARIF ROUDLOTUT THOLIBIN METRO UTARA

SKRIPSI

Di ajukan Untuk Memenuhi Syarat Guna

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Agama Islam (S.Pd)

Oleh:

Hiyarotus Sulaimah

NPM : 181210079

Prodi: Pendidikan Agama Islam (PAI)

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM MA’ARIF NU (IAIM NU)

METRO LAMPUNG

2022 M/1444 H
MOTTO

     


     
       
     
      

Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu: "Berlapang-

lapanglah dalam majlis", Maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi

kelapangan untukmu. dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", Maka berdirilah,

niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan

orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha

mengetahui apa yang kamu kerjakan. ( Q.S. Al-Mujadalah 11 )

2
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum.Wr.Wb.

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

memberikan rahmad, hidayah dan inayah-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini dengan judul “ANALISIS KINERJA GURU PAI

PADA MASA PANDEMI COVID – 19 DI MTs MA’ARIF ROUDLOTUT

THOLIBIN METRO UTARA”.

Penulis menyadari dalam penyusunan skripsi ini tidak dapat terselesaikan

tanpa bantuan dari berbagai pihak, oleh karenanya penulis mengucapkan terima

kasih kepada:

1. Bapak Dr. Mispani Romli,M.Pd.I, selaku rektor Institut Agama Islam

Ma’arif Nahdhotul Ulama (IAIMNU) Metro Lampung.

2. Bapak Agus Setiawan M.H.I, selaku wakil rektor I IAIM NU Metro

Lampung.

3. Bapak Ahmad Muslimin,Lc. M.H.I selaku wakil rektor II IAIM NU Metro

Lampung.

4. Bapak Iwannudin, M.H.I, selaku wakil rektor III IAIM NU Metro

Lampung.

3
5. Bapak Muhammad Yusuf M.Pd.I, selaku dekan fakultas tarbiyah IAIM

NU Metro Lampung.

6. Bapak Ikhwan Aziz Q, M.Pd.I, selaku ketua prodi pendidikan agama islam

IAIM NU Metro Lampung.

7. Bapak Zarnuji, M.Pd.I selaku Pembimbing I dalam penelitian ini.

8. Ibu Rina Mida Hayati, M.Pd.I selaku Pembimbing II yang penuh

kesabaran telah memberikan bimbingan, motivasi serta dukungan dalam

kesempurnaan penyusunan skripsi ini.

9. Dosen dan staaf IAIM NU Metro Lampung.

10. Keluarga saya khususnya orang tua yang sangat saya sayangi yakni Bapak

Ahmad Japar dan Ibu Nur Kholifah dan satu adik saya yaitu Wa’aroquhu

Kallu’lui, yang tidak henti-hentinya memberikan doa, dukungan serta

restunya untuk menyelesaikan skripsi.

11. Kepada Sekolah MTs Ma’arif Roudlotut Tholibin Metro Utara yang telah

bersedia dan memberi saya kesempatan untuk melakukan penelitian ini

dari awal hingga akhir.

12. Teman-teman sealmamater Prodi PAI IAIM NU Metro Lampung.

Sebagai ungkapan terakhir, penulis mengharapkan kritik dan saran dari

semua pihak untuk kebaikan dalam menyempurnakan skripsi ini. Karena penulis

sadar, bahwasanya skripsi ini jauh dari kata sempurna. Hanya inilah kemampuan

yang dimiliki penulis, semoga dengan adanya kritik dan saran tersebut penulis

dapat memperbaiki kekurangan-kekurangan yang ada, dengan senang hati penulis

akan menerima dan ucapkan terima kasih.

4
Wassalamu’alaikum.Wr.Wb.

Metro, November 2021

Penulis

Hiyarotus sulaimah

ANALISIS KINERJA GURU PAI PADA MASA PANDEMI COVID – 19 DI

MTs MA’ARIF ROUDLOTUT THOLIBIN METRO UTARA

ABSTRAK

Pendidikan adalah bagian terpenting yang harus di miliki oleh manusia,

dengan pendidikan cita-cita nasional bangsa indonesia yang di perjuangkan

selama ini akan terwujud yaitu upaya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa

melalui pendidikan nasional. Kinerja merupakan unjuk kerja, berkaitan dengan

kinerja guru yang di maksud kinerja ialah kegiatan guru dalam proses

pembelajaran. Proses pembelajaran guru memiliki peran yang sangat penting

untuk menentukan keberhasilan pembelajaran. Demikian ini, penulis mengajukan

rumusan masalah “ bagaimana analisis kinerja guru PAI dan faktor penghambat

pada masa pandemi covid-19 di MTs Ma’arif Roudlotut Tholibin Metro

Utara”.Tujuan ini untuk mengetahui analisis kinerja guru PAI dan Faktor

penghambat pada masa pandemi covid-19 di MTs Ma’arif Roudlotut Tholibin

5
Metro Utara. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian lapangan (Field

Research). Subjek penelitian adalah guru. Tekhnik pengumpulan data yang di

gunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Untuk menganalisis data

menggunakan model Milles and Huberman yaitu reduksi data, display data, dan

penarikan kesimpulan. Tekhnik untuk memeriksa keabhasan data menggunakan

triangulasi. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan analisis kinerja guru

PAI pada masa pandemi covid – 19 dapat di simpulkan bahwa : kinerja guru PAI

di MTs Ma’arif Roudlotut Tholibin Metro Utara, masih tergolong kurang

maksimal karena dari lima aspek pengukuran kinerja yang di teliti yaitu kualitas

kerja, ketepatan waktu, insiatif, kemampuan dan komunikasi hanya aspek insiatif

dan komunikasi yang di nilai sudah cukup baik. Untuk meningkatkan kinerja guru

PAI di MTs Ma’arif Roudlotut Tholibin Metro Utara, maka di harapkan agar guru

lebih efektif dan efisien dalam proses pembelajaran sehingga tujuan – tujuan

pendidikan dapat terlaksana dengan baik.

Kata Kunci : Kinerja Guru, Pandemi Covid – 19.

6
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada kondisi saat ini sedang mengalami keterpurukan yang

melanda seluruh belahan dunia yang khusus nya dalam menjalankan

sistem pendidikan yang di karenakan adanya virus yang berbahaya atau di

kenal dengan covid – 19.1 Covid – 19 ini adalah sebagai teguran kepada

umat manusia agar semua kembali peduli terhadap ciptaan Tuhan,

Indonesia merupakan salah satu Negara yang terinfeksi pandemi covid-19.

Penyakit corona virus 2019 (COVID-19) adalah penyakit menular yang di

sebabkan oleh sindrom pernapasan akut corona Virus 2 (SARS-CoV-2).

Penyakit ini pertama kali di identifikasikan pada Desember 2019 di

wuhan, Ibu kota provinsi hubei china, dan sejak itu menyebar secara
1
Rahmad Kholik Akbar, “Kinerja Tenaga Pendidik Dalam Mengelola
Pembelajaran Di Masa Pandemi Covid-19,” Inspirasi Manajemen Pendidikan 09, no. 01
(2020): 62–74.

7
global, mengakibatkan pandemic korona virus 2019-20 yang sedang

berlangsung. Gejala umum termasuk demam, batuk, dan sesak nafas,

gejala lain mungkin sebagian besar kasus mengakibatkan gejala ringan,

beberapa berkembang menjadi pneumonia virus dan kegagalan multi-

organ. Pada 5 April 2020, lebih dari 1,2 juta kasus telah di laporkan di

lebih dari 200 negara dan wilayah, mengakibatkan lebih dari 64.700

kematian. Lebih 246.000 orang telah pulih.2

Virus disease di Indonesia saat ini berdampak bagi seluruh sektor

masyarakat, salah satu nya adalah sektor pendidikan. Menghadapi hal ini,

sistem pendidikan nasional harus mampu menghadapi kondisi pandemi-19

serta menuntut para pelaku di dunia pendidikan untuk meningkatkan

kualitas pendidikan, agar bisa mewujudkan tujuan pendidikan

sebagaimana yang tercantum dalam undang-undang N0 Tahun 2003

tentang sistem pendidikan nasional menyatakan:

Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan

membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembang nya potensi

peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada

Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,

mandiri, dan menjadi warga negara yang demokrasi serta bertanggung

jawab.

Matdio Siahaan, “Dampak Pandemi Covid-19 Terhadap Dunia Pendidikan,”


2

Dampak Pandemi Covid-19 Terhadap Dunia Pendidikan 20, no. 2 (2020).

8
Dalam rangka mencapai tujuan tersebut, proses pembelajaran pada

masa pandemi covid-19 di laksanakan di rumah melalui pembelajaran

daring demi memutuskan mata rantai penyebaran covid-19. Seluruh

peserta didik, pendidik belajar di rumah, serta menjadi kendala yang di

laksanakan menjadi kendala besar, setiap perubahan dari belajar mengajar

serta tatap muka menjadikan sebuah jaringan yang membutuhka kesiapan

dari seluruh unsur, sejak di mulai dari sekolah, pendidik, murid dan wali

murid.3

Pendidikan merupakan faktor yang sangat menentukan kualitas bangsa.

Sejarah menunjukkan bahwa bangsa yang memperhatikan mutu

pendidikan ternyata mengalami perkembangan yang mengagumkan, hal

ini seakan membuktikan bahwa hasil pendidikan berupa sumber daya

manusia yang bermutu, menjadi dasar yang kokoh bagi perkembangan

suatu bangsa. Oleh karena nya mutlak di perlukan langkah-langkah

pembaharuan dalam dunia pendidikan yang perlu secara mendasar,

konsistem dan sistematik. Untuk mencapai tujuan pendidikan nasional

berupaya mengadakan perbaikan dan pembaharuan sistem pendidikan di

Indonesia, yaitu dalam bentuk pembaharuan kurikulum, penataan guru,

peningkatan manajemen pendidikan, serta pembangunan sarana dan

prasarana pendidikan. Pembaharuan ini di harapkan dapat di hasilkan

Yunus Russamsi, “Pengaruh Kepemimpinan Pembelajaran Kepala Sekolah


3

Dan Pengembangan Diri Pendidik Terhadap Kinerja Guru Masa Pandemi Covid-19”
(UIN Sunan Gunung Djati Bandung, 2020).

9
manusia yang kreatif yang sesuai dengan tuntutan zaman, yang pada

akhirnya mutu pendidikan di Indonesia meningkat.4

Guru merupakan profesi yang memerlukan keahlian khusus. Tugas

guru meliputi mendidik, mengajar dan melatih mendidik berarti

meneruskan dan mengembangkan nilai hidup. Mengajar berarti

meneruskan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi dan melatih

yaitu mengembangkan keterampilan-keterampilan kepada peserta didik.

Dalam undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan

nasional, Pasal 39 ayat 2 (2003:27) yaitu:

“Pendidik merupakan tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan


melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran,
melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian dan
pengabdian kepada masyarakat, terutama bagi pendidik pada Perguruan
Tinggi”.
Dalam pengertian tersebut, telah terkandung suatu konsep bahwa guru

profesional yang bekerja melaksanakan fungsi dan tujuan sekolah harus

memiliki kompetensi-kompetensi yang di tuntut agar guru mampu

melaksanakan tugas nya dengan sebaik-baiknya. Seperti yang dinyatakan

oleh Hamalik guru yang di nilai kompeten secara profesional, adalah:

1) Guru tersebut mampu mengembangkan tanggung jawab dengan sebaik-

baik nya.

2) Guru tersebut mampu melaksanakan peranan-peranan nya secara berhasil.

3) Guru tersebut mampu bekerja dalam usaha mencapai tujuan pendidikan

(tujuan instruksional sekolah)

4
S Syamsudin, “Penerapan Fungsi-Fungsi Manajemen Dalam Meningkatkan
Mutu Pendidikan. Idaarah: Jurnal Manajemen Pendidikan, 1 (1),” 2017.

10
4) Guru tersebut mampu melaksanakan peranan nya dalam proses mengajar

dan belajar dalam kelas.5

Menurut Fattah, kinerja di artikan sebagai ungkapan kemajuan yang di

dasari oleh pengetahuan, sikap, keterampilan dan motivasi dalam

menghasilkan suatu pekerjaan. Demikian ini dapat di simpulkan bahwa

kinerja adalah hasil kerja seseorang yang mencerminkan prestasi kerja

sebagai ungkapan pengetahuan, sikap dan keterampilan. Menurut

Hamalik, kemampuan dasar yang di sebut juga kinerja seorang guru terdiri

dari:

1) Kemampuan mengelola merencanakan pembelajaran

2) Kemampuan mengelola program belajar mengajar

3) Kemampuan mengelola kelas

4) Kemampuan menggunakan media atau sumber belajar

5) Kemampuan mengelola interaksi belajar mengajar

6) Mampu melaksanakan evaluasi belajar siswa.6

Kinerja guru merupakan suatu bentuk penyesuaian antara keinginan

individu berdasarkan acuan tujuan yang ada pada tujuan pendidikan.

Seorang guru haruslah mampu memiliki kinerja yang baik, dengan

memiliki kinerja yang baik maka kualitas dari pendidikan dari segi

pengajaran akan dapat menghasilkan nilai yang sesuai dengan harapan.

5
Feralys Novauli, “Pengaruh Kompetensi Guru Terhadap Peningkatan Prestasi
Belajar Pada SMP Negeri Di Kota Banda Aceh,” Jurnal Pencerahan 6, no. 1 (2012).
6
Agus Sarifudin, “Peningkatan Kinerja Guru Dalam Implementasi Penilaian
Sistem SKS Melalui Supervisi Akademik Pengawas Sekolah,” Edukasi Islami: Jurnal
Pendidikan Islam 8, no. 02 (2019): 417–34.

11
Adapun indikator kinerja guru yang di lakukan di MTs Ma’arif

Roudlotut Tholibin Metro Utara sebagai berikut :

1) Kualitas

2) Ketepatan

3) Kemampuan

Demikian ini penjelasan dari uraian di atas ialah kesimpulan survei dari

peneliti saat melaksanakan PPL ( praktek pengalaman lapangan ) pada

tanggal 2 agustus - 3 september 2021 di MTs Ma’arif Roudlotut Tholibin

Metro Utara adalah :

Kualitas kerja yang di lakukan guru di MTs Ma’arif Roudlotut Tholibin

ialah hasil kerja belum cukup maksimal apabila di bandingkan dengan

saat sebelum pandemi. Akan tetapi tugas yang di berikan kepada peserta

didik berjalan dengan lancar dan pemberian tugas hanya sedikit dan tidak

maksimal dari sebelum datang wabah pandemi covid-19.7

Adapun ketetapan waktu guru di masa pandemi covid-19 menurut

peniliti ialah belum cukup baik. Walaupun dalam hal pengumpulan tugas,

guru selalu mengarahkan peserta didik agar mengumpulkannya sesuai

dengan waktu yang di tetapkan namun dalam memulai maupun

mengakhiri proses pembelajaran di masa pandemi covid-19 ini guru tidak

selalu tepat waktu.8

7
Wawancara dan observasi dengan Bapak Kepala Sekolah ( Bapak Muhsinin,
S.Pd.I ) di MTs Ma’arif Roudlotut Tholibin Metro Utara.
8
Wawancara dengan Bapak Bahrudin, S.Pd.I ( Guru SKI MTs Ma’arif
Roudlotut Tholibin ) Metro Utara 5 Agustus 2021.

12
Sedangkan kemampuan guru di MTs Ma’arif Roudlotut Tholibin

menurut kesimpulan survei peneliti ialah guru mampu memimpin kelas

dan mampu mengelola interaksi belajar mengajar. Adapun dalam

pelaksanaan kinerja guru di sekolah MTs Ma’arif Roudlotut Tholibin

adalah sebelum guru melakukan kegiatan belajar mengajar guru terlebih

dahulu mempelajari materi yang akan di ajarkan kepada peserta didik.

Kemudian tidak semua peserta didik aktif dalam proses pembelajaran, hal

ini dapat di lihat dari saat di laksanakannya proses pembelajaran.

Metode yang di lakukan oleh guru selama pandemi covid-19 ini

adalah luring, ceramah dan demonstrasi, walaupun ada sebagian peserta

didik yang keluar saat waktu jam pelajaran tetapi guru memberikan

tindakan konsekuensi berupa hukuman yaitu dengan piket selama masuk

waktu pembelajaran di mulai, agar peserta didik tidak melanggar

peraturan yang sudah di terapkan.9

Selain itu karena tanggung jawab guru lebih besar karena harus tetap

menjalankan tugas nya dari rumah sebagai seorang pengajar, guru harus

bisa mungkin memberikan materi kepada peserta didik walaupun keadaan

tidak seperti biasanya.

Demikian ini dapat di katakan bahwa tujuan dari pendidikan dapat

tercapai dengan adanya kinerja guru yang berkualitas. Namun saat ini

9
Wawancara dan observasi dengan Bapak Kepala Sekolah ( Bapak Muhsinin,
S.Pd.I ) di MTs Ma’arif Roudlotut Tholibin Metro Utara.

13
proses belajar mengajar kurang dapat berjalan dengan baik dalam proses

belajar dan mengajar di karenakan wabah pandemi covid-19.10

Hal tersebut tentu menjadi kendala bagi keoptimalan kinerja guru.

Dari permasalahan tersebut, kepala sekolah sebagai penanggung jawab

utama dari kelangsungan lembaga pendidikan harus memberikan upaya

agar dalam pelaksanaan belajar mengajar daring dapat membentuk

pembelajaran yang optimal bagi siswa, serta kepala sekolah harus

menyupayakan tercipta nya kinerja guru yang baik agar dapat menunjang

kelangsungan pembelajaran siswa serta kelangsungan lembaga pendidikan

di masa pandemi Covid-19.

Oleh karena itu, penulis melakukan penelitian untuk mengetahui

tingkat keberhasilan sekolah dalam meningkatkan kinerja guru selama

proses pembelajaran yang telah di tetapkan. Penelitian ini lebih berpatokan

terhadap guru, melihat situasi kegiatan yang terjadi selama proses

pembelajaran. Guru di tuntut memiliki kemampuan atau kinerja guru yang

memadai yang berfokus pada analisis kinerja guru pada masa covid-19

agar mampu memberikan motivasi terhadap siswa-siswi nya. Oleh karena

itu, guru mengikuti peraturan dari dinas pendidikan untuk memudahkan

dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab sebagai seorang guru.

Sekolah MTs Ma’arif Roudlotut Tholibin adalah Sekolah

menengah ke atas yang pertama ada di 28 Purwosari Metro Utara Kota

Metro, tidak adanya sekolah saja melainkan ada Pondok Pesantren. Proses
10
Nunuk Hariyati, “Implementasi Kompetensi Manajerial Kepala Sekolah
Dalam Meningkatkan Kinerja Guru Pada Masa Pandemi Covid-19 Di SMA Negeri 1
Sidoarjo,” n.d.

14
pembelajaran di Sekolah MTs Ma’arif Roudlotut Tholibin belajar sampai

pukul 10:00 WIB. Proses belajar berbeda dari sebelum nya, belajar tidak

efektif seperti biasanya.11 Karena mencegah dari wabah pandemi covid-

19, dari kerumunan keramaian siswa, guru dan lingkungan masyarakat

yang terdekat dengan lokasi sekolah. Akan tetapi belajar pun berjalan

dengan lancar walaupun tidak seperti biasanya sebelum adanya pandemi

covid-19.

Alasan Penulis memilih Sekolah MTs Ma’arif Roudlotut Tholibin

Metro Utara yaitu lokasi nya relatif, tidak membuat pembelajaran serta

pengelolaan nya menurun. Adanya kinerja guru yang aktif di MTs Ma’arif

Roudlotut Tholibin mampu mengatasi persoalan terkait pembelajaran yang

mengalami perubahan di masa pandemi, misalnya yang sebelum nya

masuk waktu jam pelajaran di mulai pada jam 07 : 30 menjadi 07 : 15 dan

peningkatan baca’an tadarus berupa juz’ama sebelum waktu jam pelajaran

di mulai.12 Proses pembelajaran di Sekolah MTs Ma’arif Roudlotut

Tholibin di terapkan adanya sholat dhuha berjama’ah sebelum masuk

kelas, jadi siswa di wajibkan untuk mengikuti sholat dhuha berjamaah.

Mewawancarai salah satu pihak guru Bapak Bahrudin S.Pd.I selaku

sebagai Imam sholat dhuha menjelaskan bahwa sekolah MTs Ma’arif

Roudlotut Tholibin bahwasan nya dengan di adakan sholat dhuha

berjamaah agar siswa disiplin dalam proses belajar dan datang ke sekolah

11
Wawancara dengan Bapak Bahrudin, S.Pd.I ( Guru SKI MTs Ma’arif
Roudlotut Tholibin ) Metro Utara 6 Agustus 2021, Jam 11 : 15.
12
Wawancara dengan Bapak Bahrudin, S.Pd.I ( Guru SKI MTs Ma’arif
Roudlotut Tholibin ) Metro Utara, 6 Agustus 2021, Jam 11 : 15.

15
dengan tepat waktu.13 Walaupun sebelum adanya pandemi, sholat dhuha

tetap berjalan hanya berbeda dengan kegiatan pembelajaran di kelas yang

sebelum nya belajar sampai waktu dhuhur melainkan sampai pukul 10:00

WIB.14 Kinerja guru yang di lakukan di Sekolah MTs Ma’arif Roudlotut

Tholibin memerintahkan kepada siswa nya agar tetap mematuhi protokol

kesehatan sebelum memasuki pembelajaran berlangsung, seperti

melakukan cuci tangan, jaga jarak, memakai masker di dalam maupun di

luar kegiatan serta pengurangan waktu pada jam mata pelajaran.

Uraian dari penulis, evaluasi tersebut dapat di ukur kinerja guru dalam

mengelola pembelajaran. Kinerja guru pada kondisi ini adalah mampu

mengarahkan kegiatan belajar peserta didik untuk memperoleh

pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap yang dapat membawa

perubahan tingkah laku maupun kesadaran diri peserta didik.

Berdasarkan latar belakang masalah yang sudah di sampaikan di atas,

peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang “ Analisis Kinerja

Guru PAI Pada Masa Pandemi Covid-19 di MTs Ma’arif Roudlotut

Tholibin Metro Utara Kota Metro”.

B. Fokus Masalah

Berdasarkan dari uraian latar belakang di atas, agar dalam penelitian

terfokus pada permasalahan, maka penulis membatasi masalah pada

Analisis Kinerja Guru PAI Pada Masa Pandemi Covid-19 yang di teliti Di

13
Wawancara dengan Bapak Bahrudin, S.Pd.I ( Guru SKI MTs Ma’arif
Roudlotut Tholibin ) Metro Utara, 6 Agustus 2021, Jam 11 : 15.
14
Wawancara dengan Bapak Bahrudin, S.Pd.I ( Guru SKI MTs Ma’arif
Roudlotut Tholibin ) Metro Utara, 6 Agustus 2021, Jam 11 : 15.

16
MTs Ma’arif Roudlotut Tholibin yaitu Kinerja Guru pada masa Pandemi

Covid-19.

C. Rumusan Masalah

Dari penguraian fokus masalah di atas, maka rumusan masalah yang

muncul dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana Analisis Kinerja Guru PAI pada Masa Pandemi Covid-19 di

MTs Ma’arif Roudlotut Tholibin Metro Utara?

2. Apa saja faktor pendukung dan penghambat Analisis Kinerja Guru PAI

pada Masa Pandemi Covid-19 di MTs Ma’arif Roudlotut Tholibin Metro

Utara?

D. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang di capai oleh penulis dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui Analisis Kinerja Guru PAI pada Masa Pandemi Covid-

19 di MTs Ma’arif Roudlotut Tholibin Metro Utara.

2. Untuk mengetahui faktor dan penghambat Analisis Kinerja Guru PAI pada

Masa pandemi Covid-19 di MTs Ma’arif Roudlotut Tholibin Metro Utara.

E. Manfa’at Penelitian

Dengan penelitian ini di harapkan bisa bermanfa’at baik secara teoritis

ataupun secara praktis.

1. Manfa’at Teoritis

17
a. Hasil penelitian ini kemudian di harapkan bisa menjadi salah satu

tambahan Ilmu khusus nya Analisis Kinerja Guru PAI pada Masa Pandemi

Covid-19.

b. Di harapkan dapat memberikan Kontribusi pemikiran bagi kajian tentang

Analisis Kinerja Guru PAI pada Masa Pandemi Covid-19.

2. Manfa’at Praktis

a. Hasil penelitian ini di harapkan memberikan Kontribusi bagi Lembaga

yang bersangkutan dalam meningkatkan mutu Pendidikan serta dalam

pencapaian tujuan.

b. Dapat di jadikan sebagai acuan bagi Sekolah, Kepala Sekolah, dan Guru

terkait pengembangan mutu Sekolah melalui Analisis Kinerja Guru PAI

pada Masa Pandemi Covid-19.

c. Memberikan masukan dan pemikiran bagi Penelitian selanjut nya terkait

Analisis Kinerja Guru PAI pada Masa Covid-19.

18
BAB II

KAJIAN TEORITIK

A. Kajian Teori

1. Pengertian Kinerja

Kinerja atau performance dapat di artikan sebagai unjuk kerja

sebagai hasil dari suatu proses. Unjuk kerja di maksud di dasarkan atas

deskripsi atau spesifikasi suatu pekerjaan yang menjadi tugas dan

tanggung jawab nya. Dalam hal ini, kinerja merupakan perwujudan dari

hasil perpaduan yang sinergik dari kemampuan dan motivasi dalam

pekerjaan. Demikian itu, kinerja seseorang terlihat dari produktivitas nya

dalam melaksanakan tugas-tugas pekerjaan nya.

Kinerja juga di istilahkan dengan performance. Performance di

terjemahkan menjadi kinerja juga prestasi kerja atau pelaksaan kerja atau

pencapaian kerja atau hasil kerja, unjuk kerja, penampilan kerja

kemampuan (ability) biasanya (motivation) merupakan dorongan khusus

dan hasrat seseorang untuk melakukan suatu pekerjaan dengan baik.

Menurut Prawirosentono pengertian kinerja yaitu, hasil kerja yang

dapat di capai oleh seseorang atau sekelompok orang dalam suatu

organisasi, sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing,

dalam rangka upaya mencapai tujuan organisasi moral maupun etika. 15

15
Muzakar Muzakar, “Kinerja Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Mutu
Lulusan Pada Madrasah Tsanawiyah Negeri Meureubo,” Jurnal Ilmiah Islam Futura 14,
no. 1 (2014): 110–33.

19
Sedangkan kinerja menurut Kotter dan Hesket adalah sebagai hasil kerja

yang di hasilkan oleh seorang pegawai dalam satuan waktu tertentu

(Husaini Usman).16

Berdasarkan pendapat para ahli di atas, penulis dapat

menyimpulkan bahwa kinerja pada hakikat nya memiliki arti yang sama,

hanya saja dalam penyampaian nya dan batasan dari kinerja itu saja yang

menjadi perbedaan. Jadi, kinerja adalah suatu usaha yang di lakukan dalam

melaksanakan tugas dan tanggung jawab dalam rangka mencapai tujuan

dan prestasi kerja yang baik.

2. Pengertian Kinerja Guru

Kinerja guru merupakan tindakan menampilkan dan melaksanakan

suatu hal kegiatan dalam tugas utama guru adalah mengajar. 17 Menurut

Indra Bastian kinerja guru merupakan gambaran mengenai tingkat

pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan dalam mewujudkan sasar, tujuan,

misi dan visi organisasi yang tertuang dalam perumusan - perumusan

skema strategis suatu organisasi.18 Menurut Sulistyorini kinerja adalah

tingkat keberhasilan seorang dan kelompok orang dalam melaksanakan

tugas yang sudah di tetapkan.

16
M Hasbi, “KINERJA GURU AQIDAH AKHLAK, SKI, AL-QUR’AN HADITS,
FIQIH DI MADRASAH TSANAWIYAH (MTs) AL-IKHLAS KEBAN II KEC. SANGA
DESA KAB. MUB,” El-Idare: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam 2, no. 2 (2016): 67–85.
17
Siti Asiah, “Efektivitas Kinerja Guru,” TADBIR: Jurnal Manajemen Pendidikan
Islam 4, no. 2 (2016): 1–11.

18
Yuliani Fitria, “PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN BUDAYA
ORGANISASI TERHADAP KINERJA GURU MTS DI KABUPATEN PASURUAN”
(University Of Muhammadiyah Malang, 2018).

20
Menurut Fatah kinerja di artikan sebagai ungkapan kemajuan yang

di dasari oleh pengetahuan, sikap dan motivasi dalam menghasilkan suatu

pekerjaan. Kinerja guru dapat di simpulkan bahwa kemampuan yang di

tunjukkan oleh guru dalam melaksanakan tugas dan pekerjaan nya, kinerja

di katakan baik dan memuaskan apabila tujuan yang di capai sesuai

dengan standar yang sudah di tetapkan.19

Berkaitan erat dengan kinerja guru di dalam melaksanakan tugas

nya sehari-hari, sehingga dalam melaksanakan tugas nya terhadap seorang

guru perlu memiliki tiga kemampuan kinerjanya agar tercapai yaitu:

a. Kemampuan pribadi yaitu bersifat fisik seperti tampang, suara, mata atau

pandangan, kesehatan, pakaian, pendengaran, dan hal-hal yang bersifat

psikis misalnya humor atau ramah.

b. Kemampuan sosial yaitu bersifat terbuka, disiplin, memiliki dedikasi,

tanggung jawab, suka menolong, bersifat membangun, tertib, bersifat adil,

pema’af, jujur, dan demokratis, dan cinta anak didik.

c. Kemampuan profesional sebagaimana di rumuskan oleh P3G yang

meliputi 10 kemampuan profesional guru yaitu: menguasai bidang studi

dalam kurikulum sekolah dan menguasai bahan pendalaman atau aplikasi

bidang studi, mengelola program belajar mengajar, mengelola kelas,

menggunakan media dan sumber, menguasai landasan-landasan

kependidikan, mengelola interaksi belajar mengajar, menilai prestasi siswa

Manrizonriadi Manrizonriadi, Rambat Nur Sasongko, and Zakaria Zakaria,


19

“AUDIT KINERJA GURU (STUDI DESKRIPTIF EVALUATIF PADA GURU


BERSERTIFIKAT PENDIDIK SMP NEGERI 7 SELUMA)” (Universitas Bengkulu,
n.d.).

21
untuk kepentingan pendidikan, mengenal fungsi dan program bimbingan

penyuluhan, mengenal dan menyelenggarakan administrasi sekolah.20

Penulis dapat menyimpulkan bahwa kinerja guru adalah adanya

wujud aplikasi dari setiap potensi yang di miliki oleh seorang pendidik

yaitu guru. Kinerja di katakan benar, memuaskan apabila tujuan di capai

dengan sesuai standar yang sudah di tetapkan.

3. Indikator Kinerja Guru

Menurut Uno dan Lamatenggo ada lima indikator kinerja guru:

a. Kualitas kerja ialah pengukuran kualitas mencerminkan tingkat kepuasan,

yaitu seberapa baik dalam penyelesaian nya.

Indikator berkaitan dengan kualitas kerja guru dalam menguasai

segala sesuatu berkaitan dengan persiapan perencanaan program

pembelajaran dan penerapan hasil penelitian dalam pembelajaran di kelas.

b. Kecepatan atau ketepatan kerja ialah kesesuian kinerja dengan waktu yang

telah di tetapkan. Ketepatan waktu adalah cara yang di gunakan untuk

mengetahui tinggi rendah nya kinerja guru.21

Indikator berkaitan dengan ketepatan kerja guru dalam

menyesuaikan materi ajar dengan karkteristik yang di miliki peserta didik

dan penyelesaian program pengajaran sesuai dengan kalender akademik.

c. Insiatif dalam kerja ialah proses pembelajaran yang di lihat dari

penggunaan media pembelajaran, penggunaan berbagai metode


20
Teguh Supriyanto, “Pengaruh Religiusitas Dan Motivasi Kerja Terhadap
Kinerja Guru Madrasah Ibtidaiyah Se Kecamatan Giriwoyo Kabupaten Wonogiri Tahun
Pelajaran 2015/2016” (Tesis. IAIN Surakarta, 2016).
21
Asri Nur Fadilah, “Pengaruh Penempatan Pegawai Terhadap Kinerja (Studi
Pada Pegawai Sekretariat Daerah Kabupaten Gresik),” Jurnal Administrasi Publik 1, no.
5 (2013): 847–52.

22
pembelajaran dan penyelenggaraan administrasi sekolah dengan baik.

Bertujuan dalam mendapatkan siswa berhak untuk meraih suasana belajar

yang menyenangkan, dan lingkungan belajar yang di kondisikan dengan

baik serta memiliki iklim yang kondusif.

Indikator berkaitan dengan insiatif guru dalam model pembelajaran

yang variatif sesuai materi pelajaran dan penggunaan berbagai inventaris

sekolah dengan bijak.

d. Kemampuan kerja ialah guru yang memiliki andil yang sangat besar

terhadap keberhasilan di sekolah, sehingga guru di harapkan memiliki

kemampuan yang baik dalam bekerja. Kemampuan kerja dapat di ukur

melalui efektif belajar aktifitas kepemimpinan guru di dalam kelas,

kemampuan mengelola proses belajar mengajar, pelaksanaan penilaian

hasil belajar dan penguasaan landasan pendidikan.

Indikator berkaitan dengan kemampuan guru dalam memimpin

keadaan kelas agar tetap kondusif, pengelolaan kegiatan belajar mengajar,

dan penilaian hasil belajar peserta didik.

e. Komunikasi ialah pelaksaan layanan bimbingan belajar, dalam

mengkomunikasikan hal-hal baru dalam pembelajaran dan terbuka untuk

menerima masukan yang bertujuan sebagai perbaikan pembelajaran.22

Indikator berkaitan dengan komunikasi yang di lakukan guru dalam

proses layanan bimbingan belajar dengan siswa yang kurang mampu

22
Dini Diwiyani and Alit Sarino, “Gaya Kepemimpinan Situasional Kepala
Sekolah Dan Motivasi Kerja Guru Sebagai Determinan Kinerja Guru,” Manajerial:
Jurnal Manajemen Dan Sistem Informasi 17, no. 1 (2018): 83–94.

23
mengikuti pembelajaran dan terbuka dalam menerima masukan untuk

perbaikan pembelajaran.23

Menurut Undang-undang nomor 20 tahun 2003 sistem Pendidikan

Nasional Pasal 39 indikator kinerja guru yaitu merencanakan

pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan

penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, terutama pendidik pada

Perguruan Tinggi.

Menurut Kemendiknas indikator kinerja guru meliputi keterampilan

merencanakan pembelajaran, dalam hal ini kemampuan dalam memahami

tujuan pembelajaran, melakukan analisis pembelajaran, mengenali

perilaku siswa, mengidentifikasi karakteristik siswa. Sehingga guru di

harapkan mampu dalam mempersiapkan segala guru di harapkan mampu

dalam mempersiapkan segala perlengkapan pembelajaran, melaksanakan

proses pembelajaran, kemampuan menggunakan metode pembelajaran

yang relevan, mengggunakan alat atau media pembelajaran, mengadakan

evaluasi, dan mempunyai tanggung jawab moral yang di embankannya.

Sesuai dengan peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor

22 tahun 2016 kinerja merupakan standar proses untuk satuan pendidikan

dasar dan menengah, mencakup perencanaan proses pembelajaran,

pelaksanaan proses pembelajaran, penilaian hasil pembelajaran, dan

pengawasan proses pembelajaran.

1. Merencanakan proses pembelajaran


23
Koswara Koswara and Rasto Rasto, “Kompetensi Dan Kinerja Guru
Berdasarkan Sertifikasi Profesi,” Jurnal Pendidikan Manajemen Perkantoran
(JPManper) 1, no. 1 (2016): 61–71.

24
Perencanaan pembelajaran di rancang dalam bentuk silabus dan

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang mengacu pada standar isi.

Penyusunan silabus dan Rpp di sesuaikan pendekatan pembelajaran yang

di gunakan.

a. Silabus

Silabus sebagai acuan pengembangan (RPP) memuat identitas mata

pelajaran, identitas sekolah, kompetensi dasar (KD), materi pokok,

kegiatan pembelajaran, penilain, alokasi waktu, dan sumber belajar.

b. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Rencana pelaksanaan (RPP) adalah rencana kegiatan pembelajaran tatap

muka untuk satu pertemuan atau lebih. RPP di kembangkan dari silabus

untuk mengarahkan kegiatan pemebelajaran peserta didik dalam upaya

mencapai kompetensi dasar (KD). Komponen RPP terdiri atas sebagai

berikut:

1) Identitas sekolah yaitu nama satuan pendidikan

2) Identitas mata pelajaran atau tema dan subtema

3) Kelas atau semester

4) Materi pokok

5) Alokasi waktu di tentukan sesuai dengan keperluan untuk pencapaian KD

dan BAB belajar dengan pertimbangan jumlah jam pelajaran yang tersedia

dalam silabus dan KD yang harus di capai

25
6) Tujuan pembelajaran yang di rumuskan berdasarkan KD dengan

manggunakan kata kerja operasional yang dapat di amati dan di ukur, dan

mencakup sikap, pengetahuan dan keterampilan

7) Kompetensi dasar dan Indikator pencapaian kompetensi

8) Materi pembelajaran, memuat fakta, konsep, prinsip dan prisedut yang

relevan dan di tulis dalam bentuk butir sesuai dengan rumusan indikator

ketercapaian kompetensi

9) Metode pembelajaran di gunakan oleh pendidik untuk mewujudkan

suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik mencapai KD

yang di sesuaikan dengan karakter peserta didik dan KD yang di capai

10) Media pembelajaran, berupa alat bantu proses pembelajaran untuk

menyampaikan materi pelajaran

11) Sumber belajar, dapat berupa buku, media cetak dan elektronik, alam

sekitar, atau sumber belajar lain yang relevan

12) Langkah-langkah pembelajaran di lakukan melalui tahapan pendahuluan,

inti dan penutup

13) Penilaian hasil pembelajaran

2. Melaksanakan pembelajaran

Pelaksanaan pembelajaran merupakan implementasi dari RPP,

pelaksanaan pembelajaran meliputi kegiatan pendahuluan, kegiatan inti,

dan kegiatan penutup

3. Melaksanakan penilaian proses dan hasil pembelajaran

26
Penilaian proses pembelajaran menggunakan pendekatan penilaian otentik

yang menilai kesiapan peserta didik, proses, dan hasil belajar secara utuh.

Selain itu, hasil penilaian otentik di gunakan sebagai bahan untuk

memperbaik proses pembelajaran sesuai dengan standar penilaian

pendidikan, evaluasi hasil pembelajaran di lakukan saat proses

pembelajaran dan di akhir satuan pelajaran dengan menggunakan metode

dan alat yaitu tes, lisan atau perbuatan, tes tertulis.

4. Melakukan pengawasan proses pembelajaran

Pengawasan dalam proses pembelajaran meliputi, pemantauan, supervisi,

evaluasi, pelaporan dan tindak lanjut.

a. Pemantauan

1) Pemantauan proses pembelajaran di lakukan pada tahap perencanaan,

pelaksanaan dan penilaian hasil pembelajaran

2) Pemantauan di lakukuan dengan cara diskusi kelompok terfokus,

pengamatan, pencatan, perekaman, wawancara dan dokumentsi.

3) Kegiatan pemantauan di laksanakan oleh kepala dan pengawas satuan

pendidikan.

b. Supervisi

1) Supervisi proses pembelajaran di lakukan pada tahap perencanaan,

pelaksanaan, dan penilaian hasil pembelajaran.

2) Supervisi pembelajaran di selenggarakan dengan cara pemberian contoh

nya, diskusi, pelatihan, dan konsultasi

27
3) Kegiatan supervisi di lakukan oleh kepala sekolah dan pengawas stauan

pendidikan.

c. Evaluasi

1) Evaluasi proses pembelajaran di lakukan untuk menentukan kualitas

pembelajaran secara keseluruhan, mencakup tahap perencanaan proses

pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, dan penilaian hsil

pembelajaran.

2) Evaluasi proses pembelajaran di selenggarakan dengan cara sebagai

berikut:

a) Membandingkan proses pembelajaran yang di laksanakan guru dengan

standar proses

b) Mengidentifikasi kinerja guru dalam proses pembelajaran sesuai dengan

kompetensi guru

c) Evaluasi guru dalam proses pembelajaran

d. Pelaporan

Hasil kegiatan pemantauan, supervisi dan evaluasi proses pembelajaran di

laporkan kepada pemangku kepentingan.

e. Tindak lanjut

1) Penguatan dan penghargaan di berikan kepada guru yang telah memenuhi

standar

2) Teguran yang bersifat mendidik di berikan kepada guru yang belum

memenuhi standar

28
3) Guru di beri kesempatan untuk mengikuti pelatihan atau penataran lebih

lanjut.24

Bahwasannya penulis dapat menyimpulkan bahwa indikator kinerja guru

merupakan sama-sama proses belajar mengajar di kelas yang bertujuan

untuk menarik perhatian siswa untuk mengikuti proses pembelajaran,

menyampaikan tujuan pembelajaran, mengingatkan siswa konsep atau

prinsip yang telah di pelajari dalam menyampaikan materi.

4. Kompetensi Kinerja Guru

Kompetensi ialah kewenangan atau kekuasaan yang dapat menentukan

atau memutuskan segala sesuatu hal, untuk mencapai tujuan yang di

persyaratkan yang sesuai dengan kondisi yang di harapkan. 25 Pada

dasarnya guru memiliki tiga kompetensi yaitu :

a) Kompetensi kepribadian

Setiap guru mempunyai karakter pribadi sendiri yang berbeda-

beda. Jadi pribadi guru itu pun perlu di kembangkan secara terus –

menerus agar guru mempunyai keterampilan misalnya:

1. Mengenal dan mengakui harkat dan potensi dari setiap individu

dan murid yang di ajarkannya.

2. Membina suatu suasana sosial yang meliputi iteraksi belajar

mengajar sehingga amat bersifat menunjang secara moral.

24
Hendrik A E Lao, “MODEL DETERMINAN KINERJA GURU SEKOLAH MENENGAH
ATAS NEGERI DI KOTA KUPANG NUSA TENGGARA TIMUR” (Universitas Negeri Semarang,
2019).
25
Uzer Usman Muhammad, “Menjadi Guru Profesional,” Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2000.

29
3. Membina suatu perasaansaling menghormati, saling

bertanggung jawab dan saling mempercayai antara guru dan

murid.

4. Kompetensi penguasaan atas bahan pengajaran.

b) Kompetensi penguasan atas bahan pengajaran

Penguasaan yang meliputi bahan bidang studi sesuai dengan

kurikulum yaitu:

1. Menguraikan ilmu pengetahuan atau percakapan dan apa yang

harus di ajarkan dalam bentuk komponen dan informasi

sebenarnya.

2. Menyusun komponen-komponen atau informasi yang

sedimikian rupa baiknya sehingga akan memudahkan murid

dalam mempelajari pelajaran yang di terima.

c) Kompetensi dalam cara mengajar

Kompetensi dalam cara mengajar memiliki keterampilan khusus

misalnya:

1. Merencanakan atau menyusun setiap program satuan pelajaran

atau menyusun keseluruhan kegiatan untuk satu satuan waktu

(catur wulan atau semester dan tahun ajaran).

2. Mempergunakan dan megembangkan media pendidikan atau

alat peraga bagi murid dalam proses belajar yang di

perlukannya.

30
3. Mengembangkan dan mempergunakan semua metode-metode

mengajar sehingga terjadilah kombinasi-kombinasi dan variasi

yang efektif.26

5. Fungsi Kinerja Guru Dalam Pembelajaran

Guru di dalam kelas selan melakukan kegiatan pembelajaran bagi

siswa nya, juga memiliki fungsi sebagai pendidik dalam membimbing

dan memberikan contoh dari sikap dan prilaku untuk mengantarkan

siswa sampai pada titik kedewasaan. Adapun fungsi kinerja guru dalam

pembelajaran yaitu:

a) Fungsi Instruksional ialah menyampaikan sejumlah keterangan-

keterangan dan fakta-fakta kepada murid, memberikan tugas, dan

mengoreksi atau memeriksanya.

b) Fungsi Edukasional ialah fungsi sentral guru dan setiap guru harus

berusaha mendidik murid-muridnya menjadi manusia dewasa.

c) Fungsi Manajerial ialah manajerial dalam sekolah modern tidak

hanya terbatas di dalam kelas, akan tetapi juga menyangkut situasi

sekolah d mana ia bekerja, bahkan menyangkut pula kegiatan –

kegiatan di dalam masyarakat.27

6. Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Guru

26
Siska Tanudjaja, “Darajat, Zakiyah Pengajaran Agama Islam. Jakarta: Bumi
Aksara. Daulay, Haidar Putra Pendidikan Islam Dalam Sistem Pendidikan Nasional,” n.d.
27
Ade Rukmana and Asep Suryana, “Pengelolaan Kelas,” Bandung. UPIPRESS,
2006.

31
Menurut P.Drucker mengemukan, bahwa dalam mengendalikan

kinerja (Performance) Karyawan atau pegawai mempunyai lima di mensi

yaitu sebagai berikut:

a) Dimensi fisiologis adalah dimensi yang menujuk, bahwa manusia akan

bekerja dengan baik

b) Dimensi psikologis, adalah dimensi yang aspek-aspek kepribadian

seseorang memperoleh kepuasan pekerjaan

c) Dimensi sosial, adalah yang mengacu pada suatu ungkapan hubungan

sosial di antara sesama karyawan, misalnya terjadi konflik dalam suatu

organisasi atau kelompoknya.

d) Dimensi ekonomi adalah dimensi yang hubungannya dengan kehidupan

karyawan misalnya upah atau imbalan

e) Dimensi keseimbangan adalah dimensi yang ada hubugannya dengan

keseimbangan antara apa yang di peroleh dari pekerjaannya kebutuhan

hidup nya.

Dimensi – dimensi kinerja karyawan atau pegawai, faktor-faktor

yang mempengaruhi kinerja guru dalam tugas pendidikan sebagai tugas

profesional, sangat di pengaruhi oleh faktor-faktor keberhasilan dalam

proses pembelajaran atau proses belajar mengajar (PBM) di kelas (skala

mikro), maupun dalam lingkungan Institusional atau lembaga (skala

messo).28

28
Asep Habib Idrus Alawi, “Pendidikan Penguatan Karakter Melalui Pembiasaan
Akhlak Mulia,” Jurnal Qiroah 9, no. 1 (2019): 16–29.

32
Menurut Anwa Prabu Mangkunegara, faktor yang mempengaruhi

kinerja guru adalah faktor kemampuan (ability) dan faktor motivasi

(motivision) .

1) Faktor kemampuan

Secara psikologi, kemampuan guru terdiri dari kemampuan potensi

dan kemampuan realty (knowledge+skill). Artinya seorang guru yang

memiliki latar belakang pendidikan yang tinggi dan sesuai dengan bidang

nya serta terampil dalam mengerjakan pekerjaan sehari-hari, maka ia akan

lebih mudah mencapai kinerja yang di harapkan.

2) Faktor motivasi

Merupakan kekuatan energi, penopang dalam melakukan sesuatu

untuk mencapai tujuan yang ingin di capai. Dalam motivasi ajaran Islam,

motivasi kerja ini sangat terkait dengan niat. Seseorang sangat mungkin

akan memperoleh apa yang di harapkan jika di lakukan dengan sungguh-

sungguh dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Sesuai sabda

Rasulullah SAW.

‫صلَّى اهللُ َعلَْي ِه َو َسلَّ َم‬ ِ


َ ‫ت َر ُس ْو ُل اهلل‬
ِ ِ ِِ ِ َ
ُ ‫قال أَمْي ُر الْ ُم ْؤمننْي َ َرض َي اهللُ َعْنهُ مَس ْع‬

‫ت ِه ْجَرتُهُ اِىَل‬ ٍ ِ ِ
ْ َ‫ فَ َم ْن َكان‬.‫ال بِانِّيَات إِمَّنَا ل ُك ِّل إِلِ ْم ِرء َما َن َوى‬
ُ ‫ إِمَّنَا ااْل َ ْع َم‬: ‫َي ُق ْو ُل‬

‫ت ِه ْجَرتُهُ لِ ُّد ْنيَا يُ ِسْيَب َها اَْو‬ ِِ ِ ِ ِِ ِ


ْ َ‫اهلل َو َر ُس ْوله فَ ِه ْجَرتُهُ اىَل اهلل َو َر ُس ْوله ِو َم ْن َكان‬

ِ ِ ِ ِ ِ
ْ ‫ا ْمَرأًَة َيْنك ُح َها فَه ْجَرتُهُ اىَل َما َه َجَر ايَل‬

33
(‫َر َواهُ الْبُ َخا ِرى َو ُم ْسلِ ْم‬

Artinya : Rasulullah SAW,” Sesungguhnya setiap amalan itu bergantung

pada niatnya. Sesungguhnya setiap orang itu akan mendapat sesuatu sesuai

dengan niatnya. Siapa yang berhijrah karena Allah dan Rasulnya, maka

hijrahnya itu karena Allah dan Rasulnya. Siapa yang berhijrah untuk

mendapatkan dunia dia akan mendapatkan atau karena perempuan yang

ingin di kawininya, maka hijrahnya itu mendapatkan apa yang diniatkan

(HR. Bukhari)”.

Hadist di atas menggambarkan bahwa kerja itu sangat di pengaruhi

oleh motivasi yang mendasarinya. Seorang yang hijrah karena motivasi

dunia dan wanita, maka ia akan mendapatkannya. Dan siapa yang hijrah

karena Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya itu akan di terima oleh Allah

dan Rasul-Nya. Adapun faktor pendukung kinerja guru dapat di golongkan

kedalam dua macam yaitu:

a) Faktor dari dalam diri sendiri (Intern) yang meliputi:

1) Kecerdasan merupakan peranan penting dalam keberhasilan pelaksanaan

tugas-tugas seorang pendidik dalam proses pembelajaran.

2) Keterampilan dan kecakapan merupakan keterampilan dan kecakapan

orang berbeda-beda. Hal ini di karenakan adanya perbedaan dari berbagai

pengalaman dan latihan.

3) Bakat merupakan penyesuaian antara bakat dan pilihan pekerjaan dapat

menjadikan seseorang bekerja dengan pilihan dan keahliannya.

34
4) Kemampuan dan minat merupakan ketenangan kerja bagi seorang tugas

dan jabatan yang sesuai dengan kemampuannya.

5) Motif merupakan meningkatkan nya kerja seseorang

6) Kesehatan merupakan proses bekerja seseorang sampai selesai jika

kesehatan terganggu maka pekerjaan terganggu juga.

7) Kepribadian merupakan integral tinggi kemungkinan tidak akan banyak

mengalami kesulitan dan menyesuaikan diri dengan lingkungan kerja dan

rekan kerja yang akan meningkatkan kerjanya.

8) Cita- cita dan tujuan dalam bekerja, merupakan seseorang yang sesuai

dengan cita-cita maka tujuan yang hendak di capai dapat terlaksana karena

ia bekerja secara sungguh-sungguh rajin, dan bekerja dengan sepenuh hati.

b) Faktor dari luar diri sendiri (ekstern)

1) Lingkungan keluarga merupakan dapat mempengaruhi seseorang dalam

kehidupan keluarga dapat menurunkan gairah kerja.

2) Lingkungan kerja merupakan dapat mendorong seseorang bekerja secara

optimal.

3) Komunikasi dengan kepala sekolah yakni komunikasi yang efektif, tidak

adanya komunikasi yang efektif dapat mengakibatkan timbulnya salah

pengertian.

4) Sarana dan prasarana merupakan untuk membantu guru dalam

meningkatkan kinerjanya terutama kinerja dalam proses.

5) Kegiatan guru di kelas merupakan pendidikan yang di lakukan secara

bertahap, guru dalam pengembangan program pembelajaran tidak akan

35
bermakna bagi perbaikan proses dan hasil belajar siswa, jika manajemen

sekolahnya tidak memberi peluang tumbuh dan berkembang kreatifitas

guru. Menurut Dede Rosyada dalam bukunya paradigma pendidikan

demokratis bahwa kegiatan guru di dalam kelas meliputi:

a) Guru harus menyusun perencanaan pembelajaran yang bijak.

b) Guru harus mampu berkomunikasi secara efektif dengan siswa-siswanya.

c) Guru harus bisa mengembangkan srategi pembelajaran yang

membelanjakan.

d) Guru harus menguasai kelas.

e) Guru harus melakukan evaluasi secara benar.

6) Kegiatan guru di sekolah yaitu:

Berpartisipasi di bidang administrasi, di mana dalam bidang administrasi ,

guru memiliki keempatan yang banyak untuk ikut serta dalam kegiatan-

kegiatan sekolah adalah sebagai berikut:

a) Mengembangkan filsafat pendidikan

b) Memperbaiki dan menyesuaikan kurikulum

c) Merencanakan program supervisi

d) Merencanakan kebijakan-kebijakan kepegawaian.29

Jadi kesimpulan menurut penulis, adalah faktor yang

mempengaruhi kinerja guru itu tergantung baik dan buruk dari proses

belajar mengajar seorang dalam menghadapi peserta didik nya. Faktor

29
Laode Ismail Ahmad, “Konsep Penilaian Kinerja Guru Dan Faktor Yang
Mempengaruhinya,” Idaarah: Jurnal Manajemen Pendidikan 1, no. 1 (2017).

36
salah satunya adalah supervisor dalam melaksanakan pengawasan atau

supervisi kemampuan (kinerja guru).

Sementara itu faktor penghambat kinerja guru yaitu:

a. Perbedaan guru berdampak pada kinerja guru

b. Guru yang tidak linier menyebabkan kurang maksimal dalam memberikan

materi kepada siswa

c. Adanya senioritas dalam situasi kerja menyebabkan tidak seimbangnya

pembagian kinerja atau tugas pokok

d. Banyaknya tugas yang harus di kerjakan guru apabila pekerjaa yang tidak

selesai di sekolah lalu di selesaikan di rumah.

Demikian itu, guru tidak fokus pada pembelajaran siswa, karena hal

ini dapat mengenai salah satu faktor pendukung dalam meningkatkan

kinerja guru yaitu, Reward.30

Demikian itu penulis dapat menyimpulkan bahwa adanya faktor

pendukung dan penghambat suatu kinerja guru merupakan salah dua

komponen yang tidak bisa terpisah dan kerena harus seimbang dalam

kemajuan pendidikan. Sebagai supervisor sekolah harus mendahulukan

faktor penghambat dari pada faktor pendukung, karena hambatan itu harus

segera di selesaikan terlebih dahulu agar tidak berdampak pada

pembelajaran di sekolah.

4.Dampak Pandemi Covid – 19

30
Wahyu Ramadoni, Kusmintardjo Kusmintardjo, and Imron Arifin,
“Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam Upaya Peningkatan Kinerja Guru (Studi Multi
Kasus Di Paud Islam Sabilillah Dan Sdn Tanjungsari 1 Kabupaten Sidoarjo),” Jurnal
Pendidikan: Teori, Penelitian, Dan Pengembangan 1, no. 8 (2016): 1500–1504.

37
Penyebab pandemi covid – 19 di temukan tidak hanya berdampak pada

kesehatan sekaligus faktor ekonomi namun juga berdampak pada hal lain nya,

terutama di bidang pendidikan. Karena itu, perlu di katakan langkah yang

bersifat antisipatif dan preventif sebab banyaknya peristiwa penting terhadap

dunia pendidikan nasional.31 Akibat adanya pandemi covid – 19,

menyebabkan dengan di terapkannya berbagai kebijakan untuk memutus

mata rantai penyebaran virus covid -19 di Indonesia. Cara yang di lakukan

pemerintah indonesia salah satunya menerapkan himbauan kepada

masyarakat agar melakukan physical distancing adalah himbauan dalam

menjaga jarak seperti masyarakat, menjauhi aktivitas dalam segala bentuk

kerumunan, perkumpulan dan menghindari adanya pertemuan yang

melibatkan banyak orang. Walaupun pendidikan di Indonesia ikut terdampak

adanya pandemi covid – 19, namun di balik ini semua terhadap hikmah dan

pelajaran yang dapat di ambil.32 Adapun dampak pandemi covid – 19

terhadap pembelajaran sebagai berikut :

a. Sekolah dari rumah

Sekolah dari rumah ialah mewakili seluruh aktivitas pembeljaran yang

yang di lakukan oleh guru dan peserta didik di rumah masing – masing

menggunakan media yang tersedia. Dalam surat edaran di jelaskan ketentuan

belajar dari rumah di laksanakan dengan ketentuan yaitu:

31
Andina Amalia and Nurus Sa’adah, “Dampak Wabah Covid-19 Terhadap
Kegiatan Belajar Mengajar Di Indonesia,” Jurnal Psikologi 13, no. 2 (2021): 214–25.
32
Siahaan, “Dampak Pandemi Covid-19 Terhadap Dunia Pendidikan.”

38
1) Belajar dilakukan dengan daring atau jarak jauh untuk memberikan

pengalaman bermakna bagi peserta didik tidak menuntaskan

pencapaian kurikulum.

2) Fokus utama pembelajaran di rumah ialah pendidikan kecakapan

yaitu guru harus memiliki wawasan edukasi pandemi covid – 19 di

luar materi ajar mata pelajaran yang harus di ajarkan kepada peserta

didik.

3) Aktivitas dan tugas pembelajaran di berikan secara bervariasi dalam

minat dan kondisi terhadap peserta didik.

b. Transformasi Media Pembelajaran

Fungsi media pembelajaran ialah dapat mengektifkan proses pembelajaran

sebab dapat membangkitkan minat dan motivasi peserta didik dalam

mengikuti pembelajaran. Media yang lazim di gunakan dalam pembelajaran

misalnya audio visual, media cetak seperti buku pelajaran, terutama media

yang paling klasik ialah papan tulis yang umumnya digunakan guru dalam

proses belajar mengajar.

c. Penyesuaian Metode Pembelajaran

Pandemi Covid – 19 telah menyebabkan pembelajaran di lakukan dari

rumah juga berdampak pada penyesuaian metode pembelajaran yang di

lakukan oleh guru. Guru harus mampu memilih metode yang bagus dalam

situasi waktu yang singkat selama pembelajaran menggunakan aplikasi dalam

jaringan. Dalam pembelajaran daring, fasilatas paling utama adalah jaringan

telekomuniaksi yang baik, sementara tidak semua peserta didik berada pada

39
level ekonomi yang mampu dan mencukupi bantuan biaya penggunaan

aplikasi tersebut.

d. Penyesuaian Evaluasi Pembelajaran

Evaluasi ialah penilaian atau upaya pengendalian mutu pembelajaran yang

mendorong akuntabilitas dalam mutu proses pendidikan. Selama pada masa

pandemi covid – 19 sistem evaluasi pembelajaran yaitu :

1) Penilaian harian yang di laksanakan setiap selesai KD

2) Penilaian tengah semester yang di laksanakan setiap dua bulan belajar

3) Penilaian akhir tahun menjelang kenaikan kelas di rasakan kurang

maksimal karena beberapa alasan di antaranya peserta didik dalam

jenjang pendidikan sekolah mengisi soal ujian secara daring tanpa

pengawasan guru secara ketat.

e. Kaloborasi Orang Tua Peserta Didik

Kaloborasi orang tua di rumah sangat menentukan pencapaian tujuan

pembelajaran. Orang tua menjadi pengganti guru selama belajar di rumah.

Orang tua sebelumnya mencurahkan waktunya mencari nafkah kembali

mengaktifkan peranannya secara total mengawasi anaknya belajar di rumah.33

5. Pandemi Covid-19

Menurut who (world health organization) pandemi adalah penyebaran

penyakit baru ke seluruh dunia (world health organization). Namun tidak ada

definisi yang dapat di terima tentang istilah pandemi secara rinci dan lengkap,
33
Abd Rahim Mansyur, “ Dampak Covid – 19 Terhadap Dinamika Pembelajaran
Di Indonesia “, Jurnal Education and Learning, Indonesia : Universitas Muslim
Indonesia, Volume 1, Nomor 2, Juli 2020, hlm. 113-123.

40
beberapa pakar mempertimbangkan definisi berdasarkan penyakit yang secara

umum di katakan pandemi dan mencoba mempelajari penyakit dengan

memeriksa kesaman dan perbedaannya.34

Penyakit corona virus 2019 (covid-19) adalah salah satu jenis virus

pneumonia yang di sebabkan oleh severe acute respiratory syndrome

coronavirus-2 (SARS-CoV-2). Virus ini merupakan virus corona jenis

ketiga yang sangat patogen setelah severe acute respiratory syndrome

coronavirus (SARS-CoV) dan middle east respiratory syndrome

coronavirus (MERS-CoV). Beberapa orang terinfeksi SARS-CoV-2 tetapi

hanya memiliki gejala yang ringan bahkan ada yang tidak memiliki

gejala. Sebagian besar pasien yang terinfeksi virus ini dapat pulih tanpa

perlu perawatan yang khusus. Sekitar 1 dari 5 orang yang terinfeksi virus

ini menderita sakit yang lebih serius dan parah bahkan pada beberapa

orang sampai kesulitan bernapas. Orang-orang dengan usia lanjut dan

orang yang memiliki penyakit penyerta seperti diabetes atau hipertensi

memiliki kemungkinan yang lebih besar mengalami sakit yang lebih

serius. Orang-orang usia lanjut dan orang yang mempunyai penyakit

penyerta lebih berisiko tinggi untuk terkena COVID-19 (WHO, 2020).35

Penulis dapat menyimpulkan bahwa pernyataan di atas covid-19 adalah

dampak buruk bagi seluruh dunia. Segala kegiatan terhambat dalam proses

34
Rina Tri Handayani, Dewi Arradini, Aquartuti Tri Darmayanti, Aris
Widiyanto,” Pandemi Covid -19, Respon Imun Tubuh dan Herd”, Jurnal Ilmiah Stikes
Kendal, Jawa Tengah : Sekolah Tingggi Ilmu Kesehatan Kendal, Volume 10, Nomor 3,
Juli, 2020 hlm. 374.
35
Rara Julia Timbara Harahap,” Karakteristik Klinis Penyakit Coronavirus
2019”, Jurnal Penelitian Perawat Profesional, Bandar Lampung: Fakultas Kedokteran
Universitas Lampung, Volume 2, Nomor 3, Agustus, 2020 hlm 319.

41
pembelajaran khususnya bagi pendidikan siswa dan harus melakukan

aktivitas belajar di rumah atau daring, dengan hal ini bisa di jadikan situasi

yang baik dalam pengembangan pendidikan karakter di lingkungan

keluarga.

B. Kerangka Berfikir

Menurut Sugiyono kerangka berfikir ialah sintesa yang

mencerminkan keterkaitan variabel yang di teliti dan merupakan tuntunan

untuk memecahkan masalah penelitian serta merumuskan hipotesis yang

berbentuk bagan alur yang di lengkapi penjelasan kualitatif.36

Menurut Dr.Siswojo teori ialah seperangkat konsep dan definisi dan

saling berhubungan yang mencerminkan suatu pandangan sistematik

mengenai fenomena dengan menerangkan hubungan antara variabel. Teori

menjalin hasil pengamtan dalam suatu penjelasan yang memungkinkan

ilmuah untuk untuk membuat pernyataan umum mengenai variabel dan

hubungannya.37

Kerangka berfikir ialah konsep dasar yang menjadi suatu masalah

di dalam penelitian. Kerangka berfikir dapat di katakan suatu konsep yang

berisikan keterkaitan suatu variabel bebas dan variabel terikat.

Berikut ini gambaran kerangka berfikir dalam penelitian ini:

H Kinerja guru pada a. Kualitas kerja


36
N. Lilis Suryani,” Pengaruh Lingkungan Kerja Non Fisik dan Komunikasi
pandemi covid-19
Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Bangkitb. Kecepatan
Maju atau ketepatan
Bersama Di Jakarta” Jurnal Ilmiah
Manajemen Sumber Daya Manusia, Pamulang : Fakultas Ekonomi Universitas,Volume 2,
Nomor 3, Mei, 2019. kerja
37
Mardalis, Metode Penelitian ( Jakarta: Bumi Aksara, 2004), hlm
c. Insiatif 42.
kerja
d. Kemampuan kerja
42
e. Komunikasi
c
Gambar 2.1 kerangka berfikir teoritis

Keterangan :

Gambar kesatu yaitu kinerja guru pada masa pandemi covid-19

merupakan proses pembelajaran sebagai upaya kegiatan yang ada menjadi

kegiatan yang lebih baik, dan tujuan yang telah di terapkan di capai

dengan baik melalui suatu kegiatan pembelajaran yang di laksanakan oleh

guru sesuai dengan target dan tujuan.

Gambar kedua dari kerangka teori sub A yaitu kualitas kerja

merupakan pengukuran kualitas yang mencerminkan tingkat kepuasan

43
dalam seberapa baik dalam penyelesaiannya.

Gambar ketiga kerangka teori sub B yaitu kecepatan atau ketepatan

kerja merupakan kesesuian kinerja dengan waktu yang telah di tetapkan.

Ketetapan waktu adalah cara yang di gunakan untuk mengetahui tinggi

rendah nya kinerja guru.38

Gambar keempat kerangka teori sub C insiatif yaitu proses

pembelajaran yang di lihat dari penggunaan media pembelajaran,

penggunaan berbagai metode pembelajaran dan penyelenggaraan

administrasi sekolah dengan baik.

Gambar kelima kerangka teori sub D kemampuan kerja yaitu guru

memiliki andil yang sangat besar terhadap keberhasilan di sekolah,

sehingga guru di harapkan memiliki kemampuan yang baik dalam bekerja.

Gambar keenam kerangka teori sub E komunikasi yaitu pelaksanaan

pelayanan bimbingan belajar, dalam mengkomunikasin hal-hal baru dalam

pembelajaran dan terbuka untuk menerima masukan yang bertujuan

sebagai perbaikan pembelajaran.39

C. Kajian Penelitian Yang Relevan

Penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah:

1. Penelitian yang di lakukan oleh Vera Ayu Puspita dengan judul

“Pengaruh Kinerja Guru dan Fasilitas Belajar Di Rumah Terhadap


38
Asri Nur Fadilah, Abdul Hakim dan Siswidiyanto, “ Pengaruh Penempatan
Pegawai Terhadap Kinerja” Jurnal Administrasi Publik ( JAP ), Malang dan Universitas
Brawijaya, Volume 1, Nomor 5, hlm. 849.
39
Dini Dwiyanti dan Alit Sarino, “ Gaya Kepemimpinan Situsiasional Kepala
Sekolah dan Motivasi Kinerja Guru Sebagai Determinan Kinerja Guru”, Jurnal
http://ejournal.upi.edu/index.php/manajerial, Bandung : Guru Sekolah Menengah
Kejuruan Negri 11, Volume 3, Nomor 4, Januari 2018, hlm. 83.

44
Hasil Belajar PAI Di SMP N 2 Raman Utara Lampung Timur” dalam

penelitian tersebut menggunakan jenis penelitian Kuantitatif terdapat

beberapa kesimpulan di antaranya:

a. Pengaruh yang positif dan signifikan antara kinerja guru terhadap hasil

belajar PAI.

b. Pengaruh yang positif dan signifikan antara fasilitas belajar di rumah

terhadap hasil belajar PAI.

c. Pengaruh yang positif dan signifikan secara simultan kinerja guru dan

fasilitas belajar di rumah terhadap hasil PAI.40

Perbedaan yang di lakukan oleh Vera Ayu Puspita dengan penelitian saya

yaitu subjek penelitian adalah guru tingkat MTs Ma’arif. Sedangkan Vera

ayu puspita subjek penelitian adalah guru tingkat SMP.

2. Penelitian yang di lakukan oleh Eny Purwanitingsih “Kinerja Guru

Sekolah Dasar Negeri 2 Metuk Kabupaten Boyolali Pada Masa Pandemi

Covid-19” penelitian ini terdapat kesimpulan yaitu kinerja guru SD Negeri

2 Metuk Kabupaten Boyolali pada masa pandemi covid-19, kendala dalam

meningkatkan kinerja guru adalah kurang nya penguasaan TIK, fasilitas

belajar peserta didik, dan pendampingan orang tua, usaha yang di lakukan

untuk meningkatkan kinerja guru dengan meningkatkan penguasaan TIK

(Teknologi Informasi Komunikasi).41

Perbedaan yang di lakukan oleh Eny Purwanitingsih, dengan penelitian


40
Vera Ayu Pustika, Pengaruh Kinerja Guru dan Fasilitas Belajar di Rumah
Terhadap Hasil Belajar PAI Di SMP N 2 Raman Utara Lampung Timur, (Dalam Tesis)
Pascasarjana Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung, 2021.
41
Eni Purwanitingsih, Kinerja guru Sekolah Dasar Negeri 2 Metuk Kabupaten
Boyolali Pada Masa Pandemi Covid-19, (Dalam Tesis) Universitas Muhammadiyah
Surakarta, 2021.

45
saya yaitu subjek penelitian saya Di MTs Ma’arif dan penelitian Eny

Purwanitingsih di sekolah dasar (SD), akan tetapi memiliki persamaan

dengan menggunakan metode kualitatif. Penelitian saya terdapat

kesimpulan ialah sebelum datang nya wabah pandemi covid-19 waktu

proses belajar mengajar berjalan efektif dan efisien, karena masih kondisi

virus covid-19 sehingga waktu belajar bagi peserta didik menjadi di

kurangi.

46
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Dalam kesempatan ini, peneliti menggunakan jenis penelitian

lapangan (Field Research). Penelitian Lapangan (Field Research) ialah

pengumpulan data yang di lakukan di lapangan untuk mengadakan

pengamatan terhadap suatu fenomena dalam suatu keadaan alamiah.

Teknik pengumpulan data menggunakan metode observasi lapangan,

interview, dan dokumentasi. Metode analisis data yang di gunakan

menurut Miles dan Huberman dalam Idrus , yaitu menggunakan tahap-

tahap yang di mulai dari pengumpulan data, redukasi data, penyajian data,

dan penarikan simpulan.42

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode kualitatif.

Metode penelitian kualitatif juga dapat di sebut sebagai metode naturalistik

karena dalam proses penelitian nya di lakukan pada kondisi yang

alamiyah, juga di sebut sebagai metode etnographi, karena meode ini pada

awalnya di gunakan untuk meneliti bidang antropologi budaya, di sebut

juga sebagai metode kualitatif di karenakan data yang terkumpul dan

analisinya bersifat kualitatif.

Metode penelitian kualitatif ialah metode yang di landaskan pada

filsafat postpositivisme, yang menganggap realitas sosial sebagai sesuatu


42
Irkhamiyati,”Evaluasi Persiapan Perputakaan Stikes’Aisyiyah Yogyakarta
Dalam Mambangun Perpustakaan Digital”, Jurnal.ugm.ac.id/bip, Yogyakarta: UNISA,
Volume 13, Nomor 1, Juni, 2017. hlm. 41.

47
yang utuh penuh makna, dan bersifat interaktif. Penelitian yang di gunakan

pada obyek yanag alamiyah, dalam artian obyek yang berkembang apa

adanya dan tanpa adanya manipulasi oleh peneliti. Instrumen dalam

metode penelitian kualitatif ialah orang atau peneliti itu sendiri, yang

berbekal teori-teori dan wawasan yang luas.43

Dalam penelitian kualitatif, kegiatan lapangan merupakan

penelitian yang mengambil data primer dari lapangan atau lokasi

penelitian tertentu. Penelitian bertujuan untuk memahami (understanding)

dunia makna yang di simbolkan dalam perilaku masyarakat menurut

perspektif masyarakat itu sendiri. Karena bersifat undestanding, data

penelitian kualitatif bersifat naturalistik, metodenya induktif, pelaporannya

bersifat deskritif dan naratif. Penelitian ini di lakukan pada daerah-daerah

di mana perluasan pengetahuan, memproses data secepatnya serta

memanfaatkan kesempatan untuk mengklarifikasi dan mengikhtisarkan.

Peneliti berusaha dapat menghindari pengaruh subyektif dan menjaga

lingkungan secara alamiah agar proses sosial yang terjadi sebagaimana

biasanya, dan peneliti harus berusaha sbaik mungkin bersikap selektif,

penuh kehati-hatian, dan serius dalam menyaring data sesuai dengan

realitas di lapangan sehingga data yang terkumpul benar-benar relevan dan

terjamin keabsahannya.44

43
Sugiono, Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, 26 ed.
(Bandung: Alfabeta, 2027), hlm.93.
44
Karebet Gunawan,” Srategi Pemasaran Dalam Meningkatkan Usaha Para
Anggota Baitul Maal Wat Tanwil”, Jurnal Kajian Ekonomi dan Bisnis Islam, Kudus:
Volume 10, Nomor 2, 2017.hlm. 249-250.

48
Demikian itu, dapat di tarik kesimpulan bahwasannya dengan

menggunakan jenis penelitian kualitatif di harapkan dapat memperoleh

pemahaman dan penafsiran yang lebih mendalam mengenai makna dan

fakta yang relevan tentang analisis kinerja guru pada masa pandemi covid-

19.

B. Metode Pendekatan

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan deskriptif

kualitatif yaitu sebuah penelitian yang lebih banyak di tunjukkan pada

sebuah teori yang berdasarkan dari konsep-konsep yang timbul dari

sebuah teori yang berdasarkan dari konsep-konsep yang timbul dari data

empiris. Kata lain penelitian yang di lakukan untuk memecahkan masalah

yang berdasarkan data-data, dan penyajian data serta menganalisis data. 45

Tujuan pendekatan deskriptif ialah membuat pecandraan secara sistematis,

aktual, akurat dalam fakta-fakta dari sifat-sifat populasi atas daerah

tertentu.46 Adapun metode penelitian kualitatif yang di gunakan pada

sebuah penelitian masyarakat yang bertujuan untuk memahami sifat dan

maknanya, hal ini masyarakat merupakan mereka yang ada Lembaga

Pendidikan MTs Ma’arif Roudlotut Tholibin Metro Utara.

Penelitian ini juga ialah penelitian yang akan di jelaskan melalui

permasalahan yang aktual sehingga penlitian ini akan menjadi acuan bagi

45
Cholid Narbuko dan H. Abu Achmadi, Metodologi Penelitian, (Jakarta : PT.
Bumi Aksara, 2010), hlm 44.
46
Sumadi Suryabtra , Metode Penelitian, ( Jakarta: PT. Raja Granfindo Persada,
2010), hlm 75.

49
peneliti lainnya, dan pendekatan yang di lakukan adalah pendekatan

deduktif.

Jadi dapat di tarik kesimpulan dalam pendekatan ini untuk dapat

mengungkapkan makna analisis kinerja guru pada masa pandemi covid-19

di MTs Ma’arif Roudlotut Tholibin Metro Utara.

C. Sumber Data

Sumber data ialah sumber subjek dari tempat berasal nya data

dalam penelitian yang akan di peroleh, dalam penentuan sumber data

secara umum di dasarkan atas jenis data yang telah di tentukan. Sumber

data dapat di bedakan menjadi sumber data primer dan sumber data

sekunder.47

Hasan data primer ialah data yang di kumpulkan atau di peroleh

langsung dari lapangan oleh orang yang melakukan penelitian serta

pemahaman orang bersangkutan yang memerlukannya. Data primer di

maksudkan sebagai sumber data yang di peroleh secara langsung dari

seseorang ataupun lembaga yang berwewenang dan mempunyai tanggung

jawab atas pengumpulan atau penyimpanan dokumen.

Jadi, yang menjadi sumber data primer dalam penelitian ini adalah

kepala Sekolah, guru, dan siswa.48

47
Sandi Hesti Sondak, Rita N Taroreh dan Yantje Uhing,” Faktor-faktor
Loyalitas Pegawai Di Dinas Pendidikan Daerah Provinsi” Jurnal Emba, Sulawesi
Selatan: Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Jurusan Manajemen Universitas Sam Ratulangi,
Volume 7, Nomor 2, Januari, 2019 hlm.675.
48
Rifa Ulfayati Huri, Sukarelawati dan Maria Fitriah, “Perilaku sosial Muslim
Terhadap LGBT dalam Film Cinta FisabilillaH” Jurnal Komunikatio, Bogor: Fakultas
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Djuanda, Volume 5, Nomor 1, April
2019.hlm.17.

50
Sedangkan sumber data sekunder ialah sumber data yang di peroleh

dengan cara membaca, mempelajari dan memahami melalui media lain

yang bersumber dari literatur, buku-buku, serta dokumen.49

Jadi, yang termasuk data sekunder penelitian tersebut adalah sejarah

MTs Ma’arif Roudlotut Tholibin Metro Utara, keadaan sarana dan

prasarana, keadaan siswa, dan jadwal kegiatan keagamaan.

Data yang di kumpulkan dalam penelitian ini adalah data yang

sesuai dengan fokus penelitian, yaitu analisis kinerja guru pada masa

pandemi covid-19 di MTs Ma’arif Roudlotut Tholibin Metro Utara.

Selanjutnya data tersebut di deskripsikan dalam bentuk kata-kata yang

memberikan makna tertentu, dan selebihnya dapat berupa data tanjungan

lain di peroleh.

D. Teknis Pengumpulan Data

Terdapat berbagai setting dalam pengumpulan data, berbagai

sumber, juga berbagai cara. Teknik pengumpulan data ialah langkah yang

paling utama dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah

mendapatkan data, tanpa mengetahui tekhnik pengumpulan data, maka

peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang di

tetapkan. Jika di lihat dari segi sumbernya maka dapat di kumpulkan

dengan sumber primer dan sekunder. Dan jika dilihat dari segi caranya

49
Vina Herviani dan Angky Febriansyah,” Tinjauan Atas proses penyusunan
Laporan Keuangan pada Young Entrepreneur Academy Indonesia” Jurnal Riset
Akuntansi, Bandung: Universitas Komputer Indonesia, Volume 8, Nomor 2, Oktober,
2016.hlm.23.

51
maka pengumpulan data dengan cara interview (wawancara) kuisioner

(angket), observasi (pengamatan).

Jadi penulis dapat menyimpulkan bahwa pengumpulan data ialah

suatu hal yang penting, karena dari pengumpulan data tersebut dapat di

ketahui dan di peroleh data-data yang sesuai dengan jenis penelitian.

Dalam peneliti ini penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai

berikut:

1. Observasi

Observasi ialah instrumen lain yang sering di jumpai dalam

penelitian Pendidikan. Instrumen observasi akan lebih efektif jika

informasi yang hendak di ambil berupa kondisi atau fakta alami.50

Menurut Sutrisno Hadi observasi ialah suatu proses yang kompleks,

suatu proses yang tersusun dari berbagai proses dan psikologis. Dua di

antara yang terpenting adalah proses pengamatan dan ingatan.51

Dalam penelitian ini peneliti melakukan observasi secara langsung

ketika melakukan kegiatan PPL (praktek pengalaman lapangan) di MTs

Ma’arif Roudlotut Tholibin, yang di mana peneliti melihat proses belajar

mengajar secara langsung saat guru mendidik peserta didiknya, misalnya

guru membuat struktur kelas dan membuat jadwal piket, serta dalam

proses belajar di antara siswa ada yang melakukan kesalahan atau

melanggar peraturan, maka guru melakukan tindakan konsekuensi kepada

50
Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan, (Jakarta: Bumi
Aksara,2009).hlm.78
51
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, kualitatif dan Kombinasi (Mixed
Methods),(Bandung: Alfabeta, 2020), hlm 233-462.

52
peserta didik untuk melakukan hukuman yang berupa piket kelas selama

waktu jam pelajaran di mulai. 52 Adapun pada setiap proses pembelajaran

guru mengadakan evaluasi setiap satu bulan sekali pada setiap bab

materi.53

Proses pelayanan terhadap komunikasi para guru wali kelas MTs

Ma’arif Roudlotut Tholibin itu berperan sangat baik walaupun setiap guru

memiliki karakter yang berbeda. Karena setiap guru memiliki retorika

sendiri dalam menjelaskan materi kepada peserta didik, misalnya guru

memiliki gayanya sendiri, ada yang tegas pada saat mengajar, ada yang

monoton, serta ada yang humoris dan bikin semangat belajarnya. Sebab

tugas guru itu mengarahkan siswa dalam belajar, berinteraksi dengan

lingkungan serta mengembangkan pemikiran jati diri siswa. Wali kelas di

MTs Ma’arif Roudlotut Tholibin itu berperan untuk memberikan

pelayanan terhadap segala masalah siswa yaitu masalah pribadi, sosial,

serta belajar.54

Penulis menggunakan teknik observasi selama tanggal 3 Agustus –

3 September 2021 karena ingin mengamati secara langsung terhadap

peristiwa yang terjadi pada objek penelitian. Observasi partisipan yang

juga di lakukan dalam memperoleh untuk data di lapangan dengan alasan

mengetahui secara langsung dan menggambarkan keadaan yang ada di

dalam nya.
52
Wawancara dengan Bapak Bahrudin, S.Pd.I ( Guru SKI MTs Ma’arif
Roudlotut Tholibin Metro Utara ), 6 Agustus 2021.
53
Observasi dengan Bapak Bahrudin, S.Pd.I ( Guru SKI MTs Ma’arif Roudlotut
Tholibin Metro Utara), 6 Agustus 2021.
54
Wawancara dan Observasi dengan Bapak Muhsinin, S.Pd.I ( Kepala Sekolah
MTs Ma’arif Roudlotut Tholibin Metro Utara).

53
2. Interview (wawancara)

Menurut Arikunto wawancara adalah sebuah dialog yang di lakukan

oleh pewawancara.55 Wawancara ialah untuk mengetahui dan melengkapi

data upaya memperoleh data yang akurat dan sumber data yang tepat.56

Wawancara atau interview ialah suatu bentuk komunikasi verbal,

jadi semacam percakapan yang bertujuan memperoleh informasi.57

Wawancara juga merupakan alat untuk mendapatkan informasi mengenai

apa yang di pikirkan serta di rasakan mengenai aspek kehidupan. Jadi

wawancara di katakan berfungsi deskriptif yaitu menggambarkan suatu

kejadian seolah-olah kejadian tersebut menjadi kenyataan.

Wawancara dapat di lakukan dengan dua cara yaitu terstruktur dan

tidak terstruktur, bisa di lakukan dengan cara tatap muka ataupun dengan

via telepon.

Wawancara terstruktur di gunakan sebagai teknik pengumpulan data, yang

apabila peneliti telah mengikuti tentang informasi apa yang akan di

peroleh nantinya.

Demikian itu, sebelum tersegalanya wawancara peneliti atau

pengumpulan data telah mempersiapkan. Instrumen penelitian yang

berkaitan dengan pernyataan – pernyataan tertulis yang alternatif dan juga

sudah di persiapkan jawabannya. Sedangkan wawancara tidak berstruktur

55
Irmel Puji Pratiwi dan Yulistiani, “ Kajian Etnografi Batik Gentongan Tanjung
Bumi Madura” e-Journal, Surabaya: Fakultas Teknik Universitas Negeri, Volume 8,
Nomor 3, Agustus, 2019 hlm 187.
56
Ditha Prasanti, “ Penggunaan Media Komunikasi Bagi Remaja Perempuan
Dalam Pencarian Informasi Kesehatan” Jurnal Lontar, Bandung: Fakultas Ilmu
Komunikasi Universitas Padjajaran, Volume 6, Nomor 1, Januari 2018. Hlm 17.
57
S.Nasution, Metode Research, ( Jakarta: Bumi Aksara, 2012) hlm 113.

54
adalah wawancara yang di lakukan secara bebas, peneliti tidak

menggunakan pedoman wawancara yang tersusun sistematis dan tidak

lengkap dengan pengumpulan datanya.

Wawancara adalah kegiatan suatu bentuk obrolan antara

pengumpulan data dengan responden untuk memperoleh informasi yang di

teliti. Wawancara ini di tunjukkan kepada semua subjek peneliti yaitu

kepala sekolah dan dewan guru jenis wawancara yang di gunakan yang di

lakukan peneliti adalah wawancara secara terstruktur.

Metode ini di gunakan untuk memperoleh keterangan-keterangan

yang berkatan tentang objek penelitian. Adapun teknik wawancara ini

peneliti ingin memperoleh data berupa : Dokumetasi terkait dengan proses

analisis kinerja guru pada masa pandemi covid-19. Teknik wawancara ini

penulis di tujukan kepada:

a. Kepala Madrasah

b. Guru

c. Siswa

3. Dokumentasi

Dokumentasi ialah tekhnik pengumpulan data yang tidak langsung

di tujukan pada subjek penelitian,tetapi melalui dokumen. Dokumen ialah

catatan yang tertulis dan isinya merupakan pernyataan tertulis dan di susun

oleh seseorang atau lembaga untuk keperluan pengujiansuatu peristiwa,

berguna bagi sumber data, bukti, informasi kealamiahan yang di peroleh

55
dan di temukan untuk membuka kesempatan lebih memperluas

pengetahuan terhadap sesuatu yang di selidiki.58

Metode atau teknik dokumentator adalah teknik pengumpulan data

dan informasi melalui pencarian dan penemuan bukti-bukti. Metode

dokumentator ini merupakan metode pengumpulan data yang berasal dari

sumber non manusia. Sumber-sumber informasi non-manusia ini

kebanyakan sudah tersedia dan siap pakai. Dokumen berguna karena dapat

memberikan latar belakang yang lebih luas mengenai pokok penelitian.59

Dokumen yang telah terkumpulkan dapat membantu peneliti dalam

memahami peristiwa yang terjadi di objek penelitian dan membantu dalam

pembuatan pendapat terhadap suatu data. Adapun beberapa bahan

dokumentasi yang di lakukan peneliti adalah :

1) Evaluasi

2) Absensi kinerja guru

3) RPP (rencana pelaksanaan pembelajaran)

Ketiga penjelasan di atas ialah evaluasi merupakan penilaian yang

di lakukan secara sistematis untuk mengetahui hasil tugas peserta didik.

Konsep evaluasi yang di laksanakan di MTs Ma’arif Roudlotut Tholibin

mencakup syarat sistem evaluasi, prinsip pelaksanaan, aspek yang di nilai

dalam evaluasi dan perangkat pelaksanaan evaluasi.60 Begitupun juga

terkait kinerja guru dalam evaluasi pembelajaran di MTs Ma’arif


58
H. Mahmud, Metode Penelitian Pendidikan,( Bandung:Pustaka Setia,2011),
hlm 183.
H.Afifudin, dan Beni Ahmad Saebani, Metodologi Penelitian Kualitatif
59

(Bandung Pustaka Setia,2009).


60
Wawancara dengan Bapak Bahrudin, S.Pd.I ( Guru SKI MTs Ma’arif
Roudlotut Tholibin Metro Utara ), 6 Agustus 2021.

56
Roudlotut Tholibin yaitu guru merancang alat evaluasi untuk mengukur

kemajuan dan keberhasilan belajar peserta didik, guru menggunakan

berbagai hasil penilaian untuk memberikan umpan balik bagi peserta didik

tentang kemajuan belajarnya dan bahan penyusunan rancangan

pembelajaran, pengelola hasil penilaian.61

Adapun absensi kinerja guru ialah bukti kehadiran guru dalam

proses dan penentuan hasil pembelajaran di sekolah karena masih tetap

berperan penting di sekolah MTs Ma’arif Roudlotut Tholibin. 62 Apabila

guru absen mengajar di kelas maka peserta didik akan merugi selama satu

hari tanpa ada pembimbing. Maka guru yang tidak hadir di sekolah MTs

Ma’arif Roudlotut Tholibin perlu mendapatkan perhatian, karena

menunjukkan bahwa ketidak hadiran guru tidak hanya merugikan

keuangan pemerintah, melainkan juga masyarakat dan orang tua siswa. 63

Sedangkan RPP (rancangan pelaksanaan pembelajaran) ialah

penyelenggaraan pendidikan yang di tandai oleh adanya kegiatan

pengelolaan kelas, penggunaan media atau sumber belajar, dan

penggunaan metode pembelajaran. Walaupun dari sekian kinerja guru di

sekolah MTs Ma’arif Roudlotut Tholibin dalam proses belajar tidak sesuai

dengan RPP yang tercantum, tetapi sebagian guru menyesuaikan proses

pembelajaran menurut RPP masing-masing yang telah di rancang. 64


61
Wawancara Bapak Lutfi Said Pratama, M.Pd.I ( Waka Kurikulum sekolah
MTs Ma’arif Roudlotut Tholibin Metro Utara ) 10 Agustus 2021.
62
Wawancara dengan Bapak Muhsinin, S.Pd.I ( Kepala Sekolah MTs Ma’arif
Roudlotut Tholibin Metro Utara )
63
Wawancara dengan Bapak Muhsinin, S.Pd.I ( Kepala Sekolah MTs Ma’arif
Roudlotut Tholibin Metro Utara )
64
Wawancara bapak Bahrudin, S.Pd.I ( Guru SKI MTs Ma’arif Roudlotut
Tholibin Mtero Utara ) 6 Agustus 2021.

57
Karena ada kendala yang tidak sesuai di RPP dalam proses belajar

mengajar yaitu ada beberapa pengelolaan media belajar yang kurang

memadai dalam proses pembelajaran, misalnya tidak adanya perangkat

LCD proyektor.65 Dokumen ini akan membantu peneliti untuk

pengumpulan data yang berupa evaluasi, absen kinerja guru, dan RPP

(rancangan pelaksanaan pembelajaran).

Dokumen-dokumen yang di kumpulkan akan membantu peneliti

dalam memahami fenomena yang terjadi di lokasi penelitian dan

membantu interprestasi data. Selain itu, dokumen dan data literatur dapat

membantu dalam menyusun teori dan melakukan validasi data.66

E. Teknik Analisa Data

Analisis data merupakan proses penyususun data agar dapat di

interprestasi. Penyusunan data berarti klarifikasi data dengan pola,tema

dan kategori tertentu.67 Analisis data ialah pencarian atau pelaksanaan

pola- pola. Analisis data kualitatif adalah pengujian sistematik dari sesuatu

untuk menetapkan bagian-bagian nya, hubungan antara kajian, dan

hubungannya terhadap keseluruhan nya. Menurut Bodgan dan Biklen

bahwa analisis data ialah proses pencarian dan pengaturan secara

sistematik hasil wawancara, catatan-catatan, dan bahan-bahan yang di

Wawancara Bapak Lutfi Said Pratama, M.Pd.I ( Waka Kurikulum sekolah


65

MTs Ma’arif Roudlotut Tholibin Metro Utara ) 10 Agustus 2021.

66
H.Afifudin, dan Beni Ahmad Saebani, Metodologi Penelitian Kualitatif
(Bandung Pustaka Setia,2009), hlm 141.
67
Beni Ahmad Saebani, Metode Penelitian (Bandung Pustaka Setia,2008), hlm
95.

58
kumpulkan untuk meningkatkan pemahaman terhadap semua hal yang di

kumpulkan dan memungkinkan menyajikan apa yang di temukan.

Miles dan Huberman dalam Imam Gunawan menjelaskan bahwa

menganalisis data penelitian kualitatif terdapat tiga tahapan yang harus di

kerjakan, yaitu:

1. Reduksi Data (Data Reduction)

Mereduksi data adalah kegiatan merangkum, mencari hal-hal pokok,

memfokuskan pada hal-hal yang penting, serta mencari tema dan polanya.

Setelah di reduksinya suatu data, maka dapat memberikan gambaran yang

jelas dan memudahkan ketika pengumpulan data. Hal-hal yang harus di

perhatikan ialah temuan yang di anggap asing tidak di kenal, dan belum

memiliki pola, karena tujuan dari penelitian kualitatif yaitu mencari pola,

dan makna yang masih tersembunyi di balik pola dan data yang terlihat.

Setelah data direduksi maka langkah selanjutnya adalah memaparkan data.

2. Paparan Data (Data Display)

Pemaparan data di gunakan sebagai beberapa informasi yang tersusun,

dan memberi peluang untuk melakukan penarikan kesimpulan dan

pengambilan tindakan. Digunakannya penyajian data bertujuan untuk

meningkatkan pemahaman kasus dan sebagai acuan melakukan tindakan

berdasarkan pemahaman dan analisis penyajian data.

3. Penarikan kesimpulan dan verifikasi (conclusion drawing/verifying).

Penarikan kesimpulan adalah suatu hasil dari penelitian yang menjawab

fokus penelitian di suguhkan dalam bentuk deskriptif objek penelitian.

59
Analisis data kualitatif merupakan usaha yang berlanjut, berulang dan

terus menerus. Analisis data sudah dapat menggambarkan keberhasilan

apabila rangkaian kegiatan reduksi data, penyajian data, dan penarikan

kesimpulan sudah di lakukan dan saling menyusul.68

Model Interaktif dalam analisis data dapat di gambarkan sebagai berikut.

Data Collection
collectiOOOOOon GData Collection

Data Reduction
collectiOOOOOon

Conclusions
Drawing/verifying

Gambar 2.2 komponen dalam analisis data model interaktif (Miles dan

Huberman, 1992).

Dari gambar uraian di atas, dalam penelitian kualitatif, penarikan

kesimpulan di lakukan dengan cara terus menerus sepanjang proses

penelitian berlangsung. Di mulai sjak memasuki lapangan dan selama

proses pengumpulan data, peneliti berusaha untuk menganalisis dan

mencari, makna dari data yang di kumpulkan, dengan suatu cara mencari

68
Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif Teori & Praktik,hlm 210-212.

60
pola, tema, hubungan persmaan, hal-hal yang sering muncul, maka akan di

peroleh kesimpulan yang bersifat tetap.

F. Keabhasan Data

Sugiyono menyatakan bahwa teknik pemeriksaan keabhasan data

merupakan derajat kepercayaan atas data penelitian yang di peroleh dan

bisa di pertanggung jawabkan kebenarannya. 69 Dalam pengecekan

kredibilitas, triangulasi diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai

sumber melalui berbagai cara, dan berbagai waktu. Demikian itu, maka

terdapat triangulasi sumber, triangulasi tekhnik pengumpulan data, dan

waktu.

1. Triangulasi sumber

Triangulasi sumber di gunakan untuk menguji kredibilitas data yang di

lakukan dengan cara mengecek data yang sudah ada melalui beberapa

sumber.

2. Triangulasi tekhnik

Triangulasi tekhnik di gunakan untuk menguji kredibilitas data yang di

lakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan

tekhnik yang berbeda.

3. Triangulasi waktu

Kredibilitas data juga dapat di pengaruhi oleh waktu. Pengumpulan data

melalui tekhnik wawancara yang di lakukan pada waktu pagi hari di

waktu nara sumber dalam keadaan masih segar, belum banyak masalah,

69
Sugiyono, Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, hlm: 269-277

61
akan menghasilkan data yang lebih valid sehingga lebih valid sehingga

lebih kredibel.70

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

70
Sugiyono, Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, hlm : 273-274.

62
1. Sejarah Singkat Tentang Berdirinya MTs Ma’arif Roudlotut

Tholibin

Dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan negara serta

mewujudkan tujuan pendidikan nasional yang termaktub dalam

Undang-Undang, Madrasah Tsanawiyah Ma’arif Roudlotut Tholibin

turut serta menyelenggarakan proses pendidikan dengan upaya

mercerdaskan kehidupan masyarakat dengan pendidikan yang

menekankan kepada pendidikan tingkat menengah dibawah

Kementerian Agama Republik Indonesia yang mengajarkan Ilmu ilmu

agama dan ilmu ilmu umum serta didasari dengan Aqidah Ahlussunah

Wal Jama’ah, sehingga Madrasah Tsanawiyah Ma’arif Roudlotut

Tholibin turut serta dalam melaksanakan tujuan pendidikan Nasional.

Dalam upaya penyelenggaran pendidikan dan pengajaran,

Madrasah Tsanawiyah Ma’arif Roudlotut Tholibin selalu berusaha

untuk meningkatkan dan mengembangkan , baik dalam peningkatan

dan pengembangan proses pembelajaran mutu pendidikan maupun

peningkatan dan pengembangan hubungan dengan berbagai pihak

lain dalam langka keberlangsungan proses pendidikan dan

pembelajaran.

Keberadaan Madrasah Tsanawiyah Ma’arif Roudlotut Tholibin

adalah lembaga pendidikan yang bernaung di bawah Kementerian

Agama Republik Indonesia, yang penyelenggaraanya di bawah

Lembaga Pendidikan Ma’arif NU dan berada di wilayah lingkungan

63
Yayasan Pondok Pesantren Roudlotut Tholibin, dengan beralamatkan

di jalan R.A Kartini Desa Purwosari Kecamatan Metro Utara Kota

Metro, Berdiri tahun 2011 dengan jumlah siswa 46 siswa/i dan juga

pada saat itu kepala madrasah dipimpin oleh Bapak Drs. H. Imam

Safingi juga para karyawan madrasah selanjutnya mengajukan izin

oprasional ke kementrian Agama.

Pada tanggal 11 juli 2012 maka Kementrian Agama Kota Metro

mengeluarkan Sertifikat dan SK pendirian Izin Oprasional madrasah

karna dipandang penting juga sudah memenuhi syarat untuk

dikeluarkanya, dan pada tahun 2013 karna tuntutan pemerintah PNS

diluar satmikal tidak diperbolehkan menjabat tenaga kependidikan

maka digantikanlah oleh Bapak Lutfi Said Pratama, S.Pd.I.

Selanjutnya agar pendidikan itu diakui ijazah kelulusanya maka

pihak madrasah mengajukan Akreditasi ke-KEMENAG, dan

dikabulkanya pada saat itu, pada tahun 2015 terlaksanalah akreditasi

madrasah dengan nilai akreditasi B hingga Empat tahun mendatang.

Kemudian pada tahun 2017 ketika masa jabatannya berakhir, Kepala

Madrasah Tsanawiyah Ma’arif Roudlotut Tholibin diserahkan kepada

Bapak Muhsinin, S.Pd.I hinga saat ini.

Berdirinya Madrasah Tsanawiyah Ma’arif Roudlotut Tholibin

Metro yang pertama kali di pimpin oleh :

a. Bapak Drs. H Imam Safingi

b. Bapak Lutfi Said Pratama, M.Pd.I

64
c. Bapak Muhsinin, S.Pd.I

Pada awal berdiri nya kondisi murid Madrasah Tsanawiyah

Ma’arif Roudlotut Tholibin Metro berjumlah 46 siswa.

2. Profil MTs Ma’arif Roudlotut Tholibin

1. Nama Sekolah : MTs Ma;arif Roudlotut Tholibin Metro Utara

2. NSM : 12121872008

3. NPSM : 10816994

4. Alamat Sekolah : Jl. Ra Kartini, 28 Purwosari Metro Utara Kota

Metro

5. Status Sekolah : Akreditasi B

6. Waktu Pelajaran : Pagi

Gedung dan Lahan Madrasah Tsanawiyah Ma’arif Roudlotut

Tholibin, menempati gedung semi permanen, yang terdiri dari 8

lokal, 1 mushola 1 masjid serta 6 asrama, berdiri di atas lahan

seluas 1195 meter persegi. Masing – masing di gunakan sebagai

berikut : 7 (enam) lokal ruang belajar, 1 lokal kantor, 1 lokal ruang

guru, 1 lokal aula, 3 asrama putra, 4 asrama putri, 1 mushola dan 1

masjid.

3. Visi dan Misi, Tujuan MTs Ma’arif Roudlotut Tholibin Metro

Utara

a. Visi dan Misi, Tujuan MTs Ma’arif

 Visi

65
Menjadikan Madrasah Tsanawiyah Ma’arif Roudlotut Tholibin

Kota Metro sebagai Lembaga Pendidikan yang berkualitas dalam

menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran, dan pengabdian

dalam masyarakat, yang dibangun atas komitmen yang kokoh

dalam upaya mengembangkan kehidupan masyarkat yang

berilmu, beramal, berakhlakul karimah, damai dan sejahtera yang

didasari oleh Aqidah Islam Ahlussunah Wal jama’ah. (Beriman,

Beramal dan Berakhlak, Serta Ungul Dalam Ilmu dan

Tekhnologi, Trampil dan Mandiri Berdasarkan Islam Ahlussunah

Wal jama’ah).

 Misi

Melaksanakan pendidikan dan pengajaran serta pengabdian

masyarakat agar siswa memiliki dedikasi yang tinggi, bermoral,

berkualitas, profesional mempunyai standar mutu dan daya

saing yang tinggi serta memberikan ketauladanan bagi

masyarakat.

a. Meningkatkan keyakinan beragama dengan faham

Ahlussunnah wal jama’ah

b. Meningkatkan dan mengembangkan sikap jujur,

disiplin, sopan santun dan tanggung jawab dalam

kehidupan shari-hari.

c. Meningkatkan penguasaan ilmu dan teknologi sesuai

dengan tingkat pendidikan siswa.

66
 Tujuan

Tujuan program Madrasah Tsanawiyah Ma’arif Roudlotut

Tholibin Kota Metro adalah, menjadikan siswa yang berilmu

agama luas, berwawasan yang cukup dan mempunyai

keterampilan yang lebih. Madrasah Tsanawiyah Ma’arif

Roudlotut Tholibin memiliki keahlian Khusus seperti : Bahasa

Arab, Bahasa Inggris, Kitab Kuning, keterampilan computer,

amaliyah-amaliyah aswaja an-nahdliyah.71

4. Letak Geografis MTs Ma’arif Roudlotut Tholibin

Madrasah Tsanawiyah Ma’arif Roudlotut Tholibin beralamat di

Jalan RA Kartini 28 Purwosari Metro Utara Kota Metro. Dan

dikelilingi oleh 3 MI swasta (MINU, MI Muhammadiyyah Metro

Pusat), 4 SD Negri (SDN 01 Metro Utara, SDN 02 Metro Utara, SDN

04 Metro Utara, SDN 05 Metro Utara).

a. Struktur MTs Ma’arif Roudlotut Tholibin

N NAMA PENDIDIKA TM JABATA MATA

O GURU N T N PELAJARAN

TERKAHIR
1 Muhsinin, S1 PAI 201 Kep. Mad -

S.Pd.I 1
2 Lutfi Said S2 PAI 201 Waka Al-Qur’an

Pratam 2 Kurikulu Hadist/IPS

m
3 Imam S1 PAI 201 Fiqih
71
Dokumentasi MTs Ma’arif Roudlotut Tholibin Metro Utara, 23 Oktober 2021.

67
Rohani,S.Ag 1
4 Qomarudin, S1 PAI 201 Akidah

S.Pd.I 2 Akhlak/Aswaja

5 Bahrudin,S.P S1 PAI 201 Waka SKI/PKn

d.I 1 Kesiswaa

n
6 Janatul S1 201 Bendahar MTK

Ngaliyah, Matematika 1 a

S.Pd.I
7 Sri Murni, S1 201 MTK/B.Lampun

S.Pd.I Matematika 1 g
8 Husnul S1 PAI 201 Prakarya/Seni

Khotimah, 3 budaya

S.Pd.I
9 Drs. Imam S1 PAI 201 Al-Qur’an Hadist

Syafi’i 1
10 Ali S1 Penjaskes 201 Penjaskes

Mustakim, 5

S.Pd.I
11 Marfu’atul S1 B. Inggris 201 B. Inggris

Hasanah, 8

S.Pd.I
12 Ahnaf S1 B. Arab 201 IPS

Ghozali, S.Pd 5
13 Afifatur S1 B. Arab 201 B.Arab

Rohmah, 8

S.Pd
14 M. Rois Ab S1 PAI 202 Kep. Tata IPA

68
dillah, S.Pd 0 Usaha
15 Elli Ernawati, S1 PAI 202 Seni

S.Pd 0 budaya/B.Lampu

ng
16 Ali Mahfudz, S1 B. Arab 202 B.Arab

S.Pd 0

5. Sarana dan Prasarana MTs Ma’arif Roudlotut Tholibin

a. Gedung dan Lahan

Madrasah Tsanawiyah Ma’arif Roudlotut Tholibin Menempati

gedung semi permanen, yang terdiri dari 8 Lokal, 1 Mushola 1

Masjid serta 6 Asrama, berdiri diatas lahan seluas 1195 Meter

persegi. Masing – masing digunakan sebagai berikut : 7 (Enam)

lokal ruang belajar, 1 lokal kantor, 1 lokal ruang guru, 1 lokal aula,

3 Asrama Putra 4 Asrama Putri, 1 mushola dan 1 Masjid.72

b. Fasilitas belajar mengajar MTs Ma’arif Roudlotut Tholibin

Jumlah menurut kondisi (unit)


Jenis
Baik Rusak Jumlah Total
Ruang Kelas 9 9
Ruang Kepala Madrasah 1 1
Ruang Guru 1 1
Ruang perpustakaan 1 1
Ruang Tata Usaha 1 1
Ruang Kesenian 1 1
Toilet Guru 1 1
Toilet Siswa 1 1
Masjid/mushola 1 1
Kursi siswa 220 5 225
Meja siswa 110 3 113
Kursi guru diruang kelas 8 1 9
Meja guru diruang kelas 9 9
72
Dokumentasi MTs Ma’arif Roudlotut Tholibin Metro Utara, 23 Oktober 2021.

69
Papan tulis 9 9
Bola sepak 1 1
Lapangan sepak bola 2 2
Personal computer 2 1 3
Printer 1 1
LCD proyektor 1 1
Meja guru dan tenaga
16 16
kependidikan
Jumla

Kelas h
VII VIII IX
A B C A B C A B C
32 24 26 23 17 21 28 28 21 220
c. Keadaan Peserta Didik

d. Sistem Kurikulum

Madrasah Tsanawiyah Ma’arif Roudlotut Tholibin

menggunakan kurikulum terpadu, Kementrian Agama,

Kurikulum Pesantren dan Kurikulum umum. Keterpaduan

kurikulum dilaksanakan dalam sistem pembelajaran dan materi

ajar.

e. Pelaksanaan belajar.

Proses belajar mengajar dilaksanakan pada pagi, sore dan

malam hari. Dengan model pembelajaran Scientific dan

karakter. Bagi yang mondok dengan metode Boarding School

( Asrama ).

1) Materi Ajar secara umum meliputi :

70
a. Materi Agama bahasa Arab (Muhadasah, Nahwu,

Shorof), Al-Quran Hadist,Fiqh, Sejarah Kebudayaan

Islam, Aqidah Akhlak

b. Materi Umum ( Bahasa Inggris, Matematika, IPA, IPS,

Bahasa Indonesia, PKn )

c. Materi Keterampilan (Prakarya, Seni Budaya, dan

Penjaskes)

d. Materi Keagamaan dan Mulok ( Amaliah ASWAJA An-

nahdliah, dan Bahasa Lampung)

2) Tenaga Pengajar

Tenaga pengajar meliputi para tenaga ahli dari berbagai

lulusan perguruan tinggi dari Jawa dan luar Jawa, Pesanteren dan

lulusan sarjana kejuruan serta kursus keahlian.

3) Kegiatan Ekstrakulikuler.

a. Qiro’ah

b. Kaligrafi

c. Pramuka

d. Seni Hadrohpsi

e. Olahraga

f. Seni Tari

4) Bimbel Madrasah

English, Arabic, Sains (Fisika, biologi dan Matematika).

71
B. Deskripsi Hasil Penelitian

a. Analisis Kinerja Guru PAI Pada Masa Pandemi Covid-19 di MTs

Ma’arif Roudlotut Tholibin Metro Utara

Penelitian ini membahas tentang analisis kinerja guru PAI pada

masa pandemi covid-19 di MTs Ma’arif Rhoudlotut Tholibin Metro Utara,

bahwasannya analisis kinerja guru sangat berperan penting dalam proses

pembelajaran guru terhadap peserta didik untuk meningkatkan

berlangsungnya pembelajaran secara kondusif. Kinerja guru PAI di MTs

Ma’arif Roudlotut Tholibin Metro Utara dalam penilaian dari kepala

sekolah di nilai baik, adapun kompetensi yang di nilai oleh pihak kepala

sekolah belum cukup maksimal, misalnya dari segi keteladan kurang tepat

waktu dalam berangkat ke sekolah, tetapi selalu tepat waktu dalam

memulai jam pelajaran.73 Kinerja guru yang di lakukan oleh pendidik

dalam ketepatan waktu belajar di nilai oleh bapak kepala sekolah ialah 60

% atau 70 %, karena di sebabkan adanya pandemi covid-19 guru tidak

selalu datang tepat waktu dan jarang masuk ke sekolah, terkadang banyak

jam pelajaran kosong di sebabkan guru tidak masuk ke sekolah. Selama

adanya pandemi covid-19 bapak kepala sekolah tidak berani memberi

nilai sampai 80% atau 90% terhadap kinerja guru. 74

Jadi guru mengalami perubahan dalam berangkat ke sekolah, tetapi

guru selalu aktif dalam memasuki waktu pada jam pelajaran, waktu jam

73
Wawancara dengan Bapak Muhsinin, S.Pd.I ( Kepala Sekolah MTs Ma’arif
Roudlotut Tholibin Metro Utara ), 23 Oktober 2021.
74
Wawancara dengan Bapak Muhsinin, S.Pd.I ( Kepala Sekolah MTs Ma’arif
Roudlotut Tholibin Metro Utara ), 23 Oktober 2021.

72
pelajaran yang di laksanakan di MTs Ma’arif Roudlotut Tholibin Metro

Utara di mulai dari jam 07:30-10:00. Sebelum adanya pandemi waktu jam

pelajaran sekolah tetap stabil, dan di mulai dari jam 08:00-02:00,

sedangkan waktu belajar pun tidak di persingkat seperti waktu adanya

pandemi, akan tetapi kinerja guru (PAI) tetap selalu semangat dalam

memberikan tugas belajar kepada siswa walaupun dalam suasana

berbeda.75

Kinerja guru (PAI) itu sangat penting dalam berperan untuk menididk

peserta didik, terutama dalam meningkatkan minat belajar sehingga dapat

terjadi keberlangsungan belajar yang optimal. Adapun mata pelajaran PAI

merupakan pendidikan untuk menyiapkan manusia untuk lebih baik dan

menghadapi masa ayang akan datang, maka dari itu tujuan pendidikan

agama islam ialah untuk meningkatkan kualitas siswa yang beriman dan

bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Untuk lebih jelasnya peneliti

akan menguraikan program kegiatan kinerja guru PAI di MTs Ma’arif

Roudlotut Tholibin Metro Utara yaitu:

a) Kegiatan Harian

1. Berdo’a sebelum dan sesudah pembelajaran

Sebelum proses kegiatan belajar mengajar di mulai maka

wajib membaca do’a dan melantunkan pembaca’an asmaul husna

di lakukan setelah sholat dhuha berjama’ah didirikan. Tujuan nya

baik guru ataupun siswa agar memperoleh ketenangan dari Allah

75
Wawancara dengan Bapak Muhsinin, S.Pd.I ( Kepala Sekolah MTs Ma’arif
Roudlotut Tholibin Metro Utara ), 23 Oktober 2021.

73
SWT yang selalu membukakan pintu hati dan pikiran dalam

menerima dan memberi ilmu pengetahuan saat pembelajaran di

kelas maupun di luar kelas. Penekanan dari kegiatan ini bertujuan

untuk membentuk karakter siswa agar lebih beragamis dan

terbiasa melakukan hal yang baik di sekolah maupun di luar

sekolah.

2. Pembaca’an juz’ama

Pembaca’an juz’ama ini di lakukan sebelum jam pelajaran di

mulai dan setiap kelas di wajibkan untuk membaca nya. Di

adakan nya pembaca’an juz’ama sebelum jam pelajaran di mulai

bertujuan agar siswa terbiasa melantunkan ayat-ayat Al-qur’an

dan menambah ingatan hafalan yang sudah di hafal sebelumnya.

3. Sholat dhuha

Pelaksanaan program sholat dhuha di laksanakan di dalam

mushola dalam setiap masing-masing siswa. Setelah sholat

dhuha melantunkan pembaca’an asmaul husna serta berdzikir

dan berdo’a bersama. Tujuan dari kegiatan ini supaya siswa

terbiasa melaksanakan kewajiban sholat fardhu dan melakukan

sholat sunnah, dan di harapkan kegiatan ini dapat menjadikan

siswa lebih giat dalam belajar di kelas dan selalu tepat waktu

berangkat ke sekolah.76

b) Kegiatan bulanan

76
Hasil wawancara dan observasi di MTs Ma’arif Rhoudlotut Tholibin Metro
Utara, 23 Oktober 2021.

74
1. Khataman Al-Quran

Kegiatan ini di lakukan pada waktu sebulan sekali dari jam

08:00 s/d. Pada hari jum’at sebelum jam pelajaran di mulai,

setelah khataman selesai kegiatan pun di lanjut dengan bersih-

bersih halaman sekolah setiap masing-masing kelas. Bertujuan

agar siswa dapat lebih aktif dalam melakukan kegiatan yang

bermanfa’at.

c) Kegiatan Tahunan

1. Kegiatan Haflah

Kegiatan tahunan ini di selenggarakan pada haflah di

MTs Ma’arif Rhoudlotut Tholibin Metro Utara. Para wisudan

dan wisudawati dengan ini bisa lebih semangat lagi dalam

melanjutkan kejenjang pendidikan selanjutnya.

2. Peringatan hari-hari besar

Kegiatan program tahunan ini seperti peringatan Maulid

Nabi, hari santri, dan 17 Agustus, serta memperingati isro

mi’roj. Kegiatan ini bertujuan supaya siswa mengetahui

peristiwa penting untuk di jadikan sebuah pelajaran dan

sebagai acuan dalam menjalankan tuntunan ajaran islam dalam

lingkup NU.77

Adapun pandemi covid-19 juga mempengaruhi proses kegiatan belajar

mengajar di sekolah MTs Ma’arif Roudlotut Tholibin Metro Utara, sehingga

77
Hasil wawancara dan observasi di MTs Ma’arif Rhoudlotut Tholibin Metro
Utara, 23 Oktober 2021.

75
awal munculnya pandemi covid-19 di indonesia pemerintah menetapkan

sistem pembelajaran di rumah (daring) adapun sekolah MTs Ma’arif

Roudlotut Tholibin Metro Utara sempat di liburkan sementara waktu.78

Setelah di keluarkan kebijakan pemerintah dengan syarat memenuhi

protokol kesehatan yang harus di terapkan saat proses belajar mengajar,

maka pihak sekolah memulai kegiatan pembelajaran. Walaupun kegiatan

belajar mengajar di sekolah MTs Ma’arif Roudlotut Tholibin tatap muka

dan belajar pun di percepat tidak seperti biasanya, karena adanya pendemi

covid-19 belajar pun tetap aktif walaupun belum cukup maksimal.79

Berdasarkan hasil wawancara yang peneliti lakukan dengan Bapak

Muhsinin Kepala Sekolah MTs Ma’arif Roudlotut Tholibin Metro Utara

mengenai analisis kinerja guru PAI, bahwasannya :

“Tingkat analisis guru PAI pada masa pandemi covid-19, di nilai baik,
adapun yang kurang maksimal yaitu dari segi keteladanan, misalnya masuk

78
Hasil wawancara dan observasi di MTs Ma’arif Rhoudlotut Tholibin Metro
Utara, 23 Oktober 2021.

79
Hasil wawancara dengan Bapak Muhsinin, S.Pd.I ( Kepala Sekolah MTs
Ma’arif Roudlotut Tholibin Metro Utara ), 23 Oktober 2021.

76
sekolah sering tidak tepat waktu, hanya saja pada waktu jam pelajaran selalu
dengan tepat waktu”.80
Berdasarkan hasil wawancara dengan Ibu Janatul Ngaliyah,

pembelajaran pada saat pandemi bahwasannya :

“Sebagai guru harus memperhatikan keadaan siswa, harus benar-benar


dalam keadaan sehat, dan tetap menjaga protokol kesehatan. Sedangkan
faktor penghambat dalam pembelajaran selama pandemi covid-19 yaitu
faktor waktu, karena waktu yang di berikan saat pembelajaran selama
pandemi lebih di kurangi di bandingkan waktu belajar normal, dan faktor
pendukung nya adalah guru memberikan pembelajaran tambahan melalui
daring”.81

Namun seiring berjalan nya waktu penerapan pembelajaran di

tengah pandemi covid-19, terdapat beberapa kekurangan sebagaimana

yang di ungkapkan oleh siswa Nabila salah satu siswi kelas 8 B

bahwasannya :

“Mengalami kekurangan dengan tidak adanya media pembelajaran dalam


belajar, misalnya LCD proyektor, jadi siswa belajar pun dengan secara
metode diskusi atau ceramah”.82
Hal ini juga di sampaikan oleh Nabila yang merasakan kejenuhan dalam

belajar menyatakan bahwa :

“Merasakan bosan dan rasa jenuh ketika belajar, karena belajar terkadang
menggunakan motede – motode sebelum nya misal nya metode diskusi
dan ceramah, agar belajar tidak terlalu monoton, siswa berharap agar
mendapat motivasi dari guru dalam semangat belajar walaupun belajar
nya dengan secara metode diskusi dan ceramah”.83

80

Hasil wawancara dengan Bapak Muhsinin, S.Pd.I ( Kepala Sekolah MTs


Ma’arif Roudlotut Tholibin Metro Utara ), 23 Oktober 2021.

81
Wawancara dengan Ibu Jantul Ngaliyah, S.Pd selaku (Bendahara), MTs
Ma’arif Roudlotut Tholibin Metro Utara, 23 Oktober 2021.
82
Wawancara dengan Nabila, Salah Satu Siswi Kelas 8 B MTs Ma’arif
Roudlotut Tholibin Metro Utara.
83
Wawancara dengan Nabila, Salah Satu Siswi Kelas 8 MTs Ma’arif Roudlotut
Tholibin Metro Utara.

77
Begitupun menurut Ibu Jannatul Ngaliyah selaku bendahara sekolah MTs

Ma’arif Roudlotut Tholibin Metro Utara, bahwasannya :

“Selama adanya pandemi covid -19, pada saat pembelajaran sangat


berkurang nya waktu dalam proses kegiatan belajar mengajar, sehingga
mengakibatkan pembelajaran tidak tuntas, begitu juga dengan daring,
siswa juga kurang maksimal dalam tambahan penjelasan materinya”.84
Guru pendidikan agama islam ialah sesorang yang tidak hanya

mengajarkan tentang materi, tetapi mengajarkan segala banyak hal misalnya

mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan

mengevaluasi peserta didik dan mencontohkan tentang akhlak sopan santun

yang baik.

Adapun peran guru PAI yakni sebagai khalifah atau contoh yang baik,

pendamping, pembimbing dan pendidik peserta didik, dari ketepatan waktu

belajar, komunikasi atau tutur kata yang baik, sehingga anak mencontoh

perilaku yang di lakukan guru. Pendapat ini di perkuat hasil wawancara ibu

Jannatul Ngaliyah selaku bendahara MTs Ma’arif Roudlotut Tholibin Metro

Utara.

“Guru pendidikan agama islam itu harus memiliki peran dalam


menyampaikan materi, dan guru harus bisa mengajar dengan
menggunakan metode agar siswa bisa lebih mudah di pahami oleh siswa,
misalnya dengan metode kontektual yang mengaitkan materi dengan
kehidupan sehari-hari. Bertujuan agar siswa tidak merasa bosan dan jenuh
dalam proses pembelajaran di mulai”.85
Berdasarkan hasil wawancara dengan siswa kelas 8 MTs Ma’arif

Roudlotut Tholibin Metro Utara tanggal 23 oktober 2021, peneliti

84
Wawancara Ibu Jannatul Ngaliyah, S.Pd Selaku (Bendahara) MTs Ma’arif
Roudlotut Tholibin Metro Utara, 23 Oktober 2021.
85
Wawancara, dengan Ibu Jannatul Ngaliyah, S.Pd Selaku (Bendahara) MTs Ma’arif
Roudlotut Tholibin Metro Utara, 23 Oktober 2021.

78
menganalisis keadaan guru, bahwasannya guru belum cukup stabil ketika

dalam proses pembelajaran dimulai, karena guru sering ada acara dadakan

sehingga masuk jam pembelajaran menjadi terhambat sehingga siswa pun

di perintahkan untuk belajar diskusi sendiri dan pelajaran yang sudah di

diskusikan oleh siswa akan di jelaskan kembali oleh guru di pertemuan

selanjutnya. Karena adanya pandemi covid-19 kinerja guru terhambat

dalam proses pembelajaran, terutama dalam ketepatan waktu datang ke

sekolah, dengan keadaan seperti itu, guru harus mampu bisa mengatur

waktu dalam mengejar ketepatan datang ke sekolah sehingga tidak

terlambat dan tidak berkurang jadwal masuk jam pelajaran.

Dalam kinerja guru PAI di MTs Ma’arif Roudlotut Tholibin Metro

Utara merupakan proses pelatihan yang di mana guru belajar

mencontohkan kinerja yang baik terhadap peserta didik, kepala sekolah

dan masyarakat. Bertujuan agar siswa mengaplikasikan karakter yang

baik dan bisa menjadikan siswa lebih aktif dalam belajar sehingga

mendorong dan termotivasinya dalam diri mereka dan tertanam

keberhasilan dan kesuksesan bagi diri siswa sendiri.

b. Faktor Pendukung Dan Penghambat Dalam Analisis Kinerja Guru PAI

Pada Masa Pandemi Covid-19 Di MTs Ma’arif Roudlotut Tholibin

Metro Utara

Setelah di lakukan, dalam arti suatu faktor dapat menjadi faktor

pendukung, tetapi dapat juga merupakan faktor penghambat, padahal faktor

79
pendukung dan faktor penghambat itu saling berkaitan. Pertama di kutip dari

wawancara dengan kepala sekolah.

“ Kendala terletak pada kesulitan belajar peserta didik yaitu dengan


berbeda pendidikan, karena ada siswa dari pondok pesantren dan sebagian
dari non pesantren, sehingga kesulitan guru PAI saat belajar pada mata
pelajaran Al-quran hadist misalnya ketika suruh membaca Al-Qur’an”.86

Penuturan guru mata pelajaran ada beberapa peserta didik yang

susah diatur dan terkadang terlambat masuk sekolah, bahkan membolos

saat jam mata pelajaran berlangsung, dan tidak mengerjakan tugas.

“Semisal itu ada, karena watak, sifat dan karakter anak berbeda-beda,
ada yang nurut dan mudah di nasehati, dan kemungkinan hampir ada
20% yang belum tepat waktu dalam pengumpulan tugas”.87
Reward adalah cara guru untuk memberikan motivasi atau supaya

anak-anak lebih aktif dalam semangat belajar, pada saat peserta didik

mendapatkan prestasi, guru memberikan penghargaan nilai kepada

peserta didik.

“Kalau ada peserta didik, yang tidak mentaati peraturan sekolah, dan
tidak memahami materi yang sedang di jelaskan, guru sebagai
pendidik memperhatikan semua siswa dan mengontrol anak-anak
yang tidak fokus ketika belajar dengan cara menegurnya”.88
Selain Reward, guru mata pelajaran PAI sering memberikan

trik-trik kepada peserta didik, dengan harapan membangkitkan

semangat peserta didik. Di kutip dari wawancara oleh bapak kepala

sekolah MTs Ma’arif Roudlotut Tholibin Metro Utara.

“Guru mengadakan tanya jawab materi yang sebelumnya kepada


peserta didik, setelah itu guru memberikan evaluasi ketika sudah
86
Wawancara Dengan Bapak Muhsinin, S.Pd.I Selaku (Kepala Sekolah) MTs
Ma’arif Roudlotut Tholibi Metro Utara, 23 Oktober 2021.
87
Wawancara Dengan Ibu Jannatul Ngaliyah, S.Pd Selaku (Bendahara) MTs
Ma’arif Roudlotut Tholibin Metro Utara, 23 Oktober 2021.
88
Wawancara Dengan Ibu Jannatul Ngaliyah,S.Pd Selaku (Bendaha) MTs
Ma’arif Roudlotut Tholibin Metro Utara, 23 Oktober 2021.

80
mata pelajaran setiap bab selesai, dengan di adakan evaluasi guru
mendorong motivasi kepada peserta didik agar lebih tingkat dalam
belajar, sebelum berangkat ke sekolah”.89
Menurut kepala sekolah siswa, guru dan orang tua dapat

menjadi faktor pendukung dan menghambat upaya dalam membentuk

siswa di siplin dalam belajar dan tanggung jawab.

“Orang tua di rumah dapat menjadi pendukung nya ketika


mengingatkan anaknya agar taat dan di siplin sekolah, karena
berpengaruh penting terhadap semangat dan tanggung jawab siswa,
apalagi siswa dari pondok pesantren, harus jadi contoh teladan bagi
temannya yang bukan anak dari pondok pesantren”.90
Adapun faktor penghambat bagi kinerja guru ialah dari segi

faktor waktu, karena sebelum adanya pandemi waktu proses

pembelajaran di sekolah di mulai dari jam 07:30-12:00, sehingga

adanya pandemi waktu belajar pun di persingkat menjadi dari jam

07:15-10:00.

“Karena berkurang nya jam mata pelajaran, proses KBM pun tidak
selesai dengan tuntas, melainkan di ganti materi tambahan dengan
belajar daring setelah pulang jam sekolah”.91
Hasil wawancara menurut peneliti dari kelas siswi 8 bahwasannya :

“Ada sebagian siswa yang kurang di siplin dalam pengumpulan


tugas, yang beralasan lupa dalam mengerjakan serta alasan banyak
tugas d luar jam sekolah”.92
Demikian beberapa faktor penghambat dan pendukung

yang di temukan dalam pengamatan ini. Antara lain merupakan

guru, orang tua serta lingkungan sekolah.

C. Pembahasan
89
Wawancara Dengan Bapak Muhsinin, S.Pd.I Selaku (Kepala Sekolah), MTs
Ma’arif Roudlotut Tholibin Metro Utara, 23 Oktober 2021.
90
Wawancara Dengan Bapak Muhsinin, S.Pd.I Selaku ( Kepala Sekolah ), MTs
Ma’arif Roudlotut Tholibin Metro Utara, 23 Oktober 2021.
91
Wawancara Dengan Ibu Jannatul Ngaliyah, S.Pd Selaku (Bendahara), MTs
Ma’arif Roudlotut Tholibin Metro Utara, 23 Oktober 2021.
92
Wawancara Dengan Nabila Siswi Kelas 8, MTs Ma’arif Roudlotut Tholibin
Metro Utara, 23 Oktober 2021.

81
Analisis kinerja guru di tanamkan dengan tujuan untuk mendidik

peserta didik yang baik dan benar, agar peserta didik bisa

mengaplikasikan prilaku yang di contohkan oleh guru nya, baik dari

ketepatan waktu belajar, komunikasi, dan kualitas kerjanya.

Indikator kinerja guru yang di lakukan di MTs Ma’arif Roudlotut

Tholibin Metro Utara, ada beberapa indikator kinerja guru :

1. Ketepatan waktu

Ketepatan waktu dalam proses pembelajaran guru belum di nilai

tepat waktu, semenjak adanya pandemi covid-19.93 Adapun sebagian guru

yang selalu tepat waktu dan ada yang tidak.94Sehingga guru memberikan

materi kepada peserta didik sebelum guru masuk pada waktu pada jam

mata pelajaran di mulai, misalnya kendala guru yang tidak tepat waktu

dalam masuk sekolah :

a. Sering ada acara dadakan, sehingga belajar pun menjadi terhambat

b. Terkadang ada sebagian murid yang susah di atur dalam mematuhi

perintah yang ada di sekolah.95

2. Kualitas Kerja

Kualitas kinerja guru PAI, masih belum sesuai dengan materi yang

di terapkan di RPP, dan tidak semua guru membuat RPP kecuali pada saat

93
Wawancara Bapak Muhsinin, S.Pd.I, Selaku (Kepala Sekolah), MTs Ma’arif
Roudlotut Tholibin Metro Utara, 23 Oktober 2021.
94
Wawancara Dengan Ibu Jannatul Ngaliyah, S.Pd, Selaku (Bendahara), MTs
Ma’arif Roudlotut Tholibin Metro Utara, 23 Oktober 2021.
95
Wawancara Dengan Nabila Siswi Kelas 8, MTs Ma’arif Roudlotut Tholibin
Metro Utara, 23 Oktober 2021.

82
akreditasi semua guru kompak membuat RPP, bertujuan untuk menambah

penilaian dalam akreditasi sekolah.96

Adapun menurut sebagian guru, ada yang membuat RPP adapun

tidak, tujuan guru tetap sama yaitu mengembangkan materi dan bisa

membuat enjoy terhadap peserta didik agar belajar tidak terlalu

monoton.97

3. Insiatif

Insiatif guru yang di lakukan pada saat proses belajar mengajar

belum ada tetapi itu pun dari sebagian guru, karena insiatif yang di

lakukan guru MTs Ma’arif Roudlotut Tholibin Metro Utara yaitu masih

proses pembelajaran yang lama, akan tetapi pihak Bapak Kepala Sekolah

meminta untuk membuat metode pembelajaran yang terpenting siswa

asyik dan enjoy dan bisa memahami materi ketika di jelaskan.98

Menurut dari peserta didik, ada pelajaran yang membuat ia

terkesan ketika belajar ialah, dari pelajaran prakarya, jadi siswa di

perintahkan untuk membuat kerajinan baik dari belajar memasak, serta

kerajian tangan seperti bunga plastik. Karena itu siswa tidak merasa bosan

dan jenuh ketika saat belajar, sehingga siswa terlatih dan berkembang

96
Wawancara Dengan Bapak Muhsinin, S.Pd.I Selaku (Kepala Sekolah) MTs
Ma’arif Roudlotut Tholibin Mtero Utara, 23 Oktober 2021.
97
Wawancara Ibu Jannatul Ngaliyah, S.Pd, Selaku (Bendahara), MTs Ma’arif
Roudlotut Tholibin Metro Utara, 23 Oktober 2021.
98
Wawancara Dengan Bapak Muhsinin, S.Pd.I Selaku (Kepala Sekolah) MTs
Ma’arif Roudlotut Tholibin Mtero Utara, 23 Oktober 2021.

83
dengan cara belajar seperti itu, di saat mata pelajaran prakarya

berlangsung.99

4. Kemampuan Guru

Kemampuan guru itu baik. Tetapi yang kurang cukup baik ialah

dari suri tauladan, yakni guru kurang ontime dalam masalah tepat waktu

dalam masuk ke sekolah, karena walaupun masalah yang sedikit spele jika

tidak ada perubahan bisa berpengaruh terhadap peserta didik. Maka dari

itu bapak kepala sekolah menegaskan, untuk datang selalu tepat waktu

dan bisa mencontohkan kepada peserta didik bisa lebih efektif dalam

belajar mengajar.100

Sedangkan menurut peserta didik kemampuan guru ialah

menerangkan dengan secara singkat, karena pada saat pandemi covid-19

guru mengejar waktu pada saat pembelajaran, jadi paham atau tidak nya

guru menjelaskan materi tersebut. Sehingga murid pun mengalami

terbatas dalam masalah kepahaman materi, serta di saat siswa yang belum

paham materi bisa di jelaskan di pertemuan selanjutnya.101

5. Komunikasi

99
Wawancara Dengan Nabila Siswi Kelas 8, MTs Ma’arif Roudlotut Tholibin
Metro Utara, 23 Oktober 2021.

100
Wawancara Dengan Bapak Muhsinin, S.Pd.I Selaku (Kepala Sekolah) MTs
Ma’arif Roudlotut Tholibin Mtero Utara, 23 Oktober 2021.

101
Wawancara Dengan Nabila Siswi Kelas 8, MTs Ma’arif Roudlotut Tholibin Metro Utara,
23 Oktober 2021.

84
Komunikasi yang di lakukan oleh guru kepada peserta didik

maupun masyarakat itu di nilai baik.102 Adapun yang di lakukan guru

kepada peserta didik dalam proses pembelajaran ialah guru memberikan

semangat untuk memulai pembelajaran yang tentunya akan berpengaruh

pada peserta didik, serta guru harus mampu memberikan stimulus yang

tujuannya untuk merangsang pola berfikir siswa dalam memahami materi.

Guru ketika berkomunikasi dalam berproses pembelajaran yaitu

menggunakan metode inkuiri, jiksaw (kelompok), demontrasi, study

kasus, dan menyesuaikan materi yang akan di pelajari. Tentunya mereka

akan bersemangat jika mereka memahaminya, maka dari itu guru sebagai

pendidik harus mampu memberikan penjelasan yang mudah di fahami

dengan bahasa sederhana dan menyenangkan.103

Dari penelitian di atas peneliti menyimpulkan bahwa indikator analisis

kinerja guru PAI pada masa pandemi covid-19, masih ada beberapa guru

yang kurang efektif dalam proses pembelajaran nya baik dari ketapatan

waktu, kualitas, kemampuan serta insiatif nya. Kinerja guru merupakan

kegiatan yang berlangsung pada saat terjun ke sekolah, sehingga bisa

mencotohkan dan berkinerja selayak nya menjadi seorang pendidik.

Karena kinerja guru ialah faktor penentu keberhasilan belajar, seperti di

siplinnya dalam ketepatan waktu belajar, dan tepat waktu dalam

102
Wawancara Dengan Bapak Muhsinin, S.Pd.I Selaku (Kepala Sekolah) MTs
Ma’arif Roudlotut Tholibin Mtero Utara, 23 Oktober 2021.

103
Wawancara Ibu Jannatul Ngaliyah, S.Pd, Selaku (Bendahara), MTs Ma’arif
Roudlotut Metro Utara, 23 Oktober 2021.

85
pemberian tugas. Dari penelitian dan wawancara sudah terlihat bahwa

analisis kinerja guru masih kurang efektif terhadap kehadiran dalam

ketepatan waktu datang ke sekolah.

Adapun dari peserta didik masih ada yang kurang tepat waktu dalam

mengumpulkan tugas. Kurangnya di siplin mempengaruhi ketidak fokusan

belajar sehingga sebagian besar siswa tidak memahmi materi yang di

ajarkan, dalam di siplin nya siswa mengenai keterlambatan dalam

megumpulkan tugas sering menjadi alasan karena lupa mengerjakan tugas

di rumah atau di pondok pesantren serta alasan karena banyak tugas di luar

jam sekolah. Mengenai terhadap kinerja guru PAI pada masa pandemi

covid-19, kegiatan pembelajaran berkurang dan terkadang banyak jam

pelajaran yang kosong, dan kurang ontime dalam tepat waktu berangkat ke

sekolah.

86
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang penelitian yang

berjudul “Analisis Kinerja Guru PAI Pada Masa Pandemi Covid-19 Di MTs

Ma’arif Roudlotut Tholibin Metro Utara”. Maka dapat di simpulkan bahwa :

1. Analisis kinerja guru PAI pada masa pandemi covid-19 di MTs Ma’arif

Roudlotut Tholibin Metro Utara.

Analisis kinerja guru PAI pada masa pandemi covid-19 di lakukan ada

beberapa indikator kinerja guru sebagai berikut: Kualitas kerja, kecepatan

atau ketepatan kerja, insiatif, kemampuan kerja, komunikasi. Sesuai

dengan peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 22 tahun

2016 kinerja merupakan standar proses untuk satuan pendidikan dasar dan

menengah, mencakup perencanaan proses pemebelajaran, pelaksanaan

proses pembelajaran, penilaian hasil pembelajaran, dan pengawasan proses

pembelajaran.

2. Faktor penghambat dan pendukung dalam analisis kinerja guru PAI pada

masa pandemi.

Ada beberapa faktor yang mendukung dan menghambat kinerja guru ini

antara lain: guru, orang tua, dan lingkungan sekolah. Semua faktor

tersebut akan menjadi pendukung dan pengaruh serta arahan positif bagi

anak sesuai dengan tugas nya masing-masing.

Sebagai contoh, guru yang bisa menjadi tauladan dalam kedisiplinan

terhadap ketepatan waktu belajar atau tepat waktu berangkat ke sekolah,

87
sebaliknya jika ketiga faktor tersebut memberi pengaruh yang negatif

seperti jika anak bergaul dalam lingkungan yang berakhlakul buruk, maka

akan menjadi anak yang tidak di siplin, susah di atur dan tidak

bertanggung jawab.

B. Saran

Berdasarkan penelitian yang di lakukan penulis memberikan saran,

yaitu sebagai berikut:

1. Bagi kepala sekolah, dalam meningkatkan kinerja guru PAI hendaknya

meningkatkan motivasi kerja bagi seluruh guru yang ada, karena

bekerja tanpa motivasi tidak akan menghasilkan kualitas mengajar

yang lebih baik.

2. Bagi guru PAI, pengalaman mengajar merupakan faktor yang penting

karena guru yang berpengalaman akan memiliki kinerja yang lebih

baik di bandingkan dengan guru yang tidak berpengalaman.

Pengalaman tidak hanya di tinjau dari lama mereka telah menjadi guru,

tetapi juga dapat di asah melalui pelatihan, seminar, karya ilmiah dan

lannya.

3. Bagi peserta didik, di harapkan dapat patuh serta taat dengan peraturan

yang ada dan menjadi peserta didik yang benar-benar memiliki jiwa di

siplin dan tanggung jawab di manapun dan kapanpun.

4. Bagi peneliti yang akan datang, semoga bisa menjadi acuan untuk

melanjutkan penelitian dengan metode-metode lainnya, yang bisa

88
menjadi lebih dalam tentang kinerja guru PAI dalam pengelolaan

perencanaan pembelajaran.

89
DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, Laode Ismail. “Konsep Penilaian Kinerja Guru Dan Faktor Yang

Mempengaruhinya.” Idaarah: Jurnal Manajemen Pendidikan 1, no. 1

(2017).

Akbar, Rahmad Kholik. “Kinerja Tenaga Pendidik Dalam Mengelola

Pembelajaran Di Masa Pandemi Covid-19.” Inspirasi Manajemen

Pendidikan 09, no. 01 (2020): 62–74.

Alawi, Asep Habib Idrus. “Pendidikan Penguatan Karakter Melalui Pembiasaan

Akhlak Mulia.” Jurnal Qiroah 9, no. 1 (2019): 16–29.

Amalia, Andina, and Nurus Sa’adah. “Dampak Wabah Covid-19 Terhadap

Kegiatan Belajar Mengajar Di Indonesia.” Jurnal Psikologi 13, no. 2 (2021):

214–25.

Asiah, Siti. “Efektivitas Kinerja Guru.” TADBIR: Jurnal Manajemen Pendidikan

Islam 4, no. 2 (2016): 1–11.

Diwiyani, Dini, and Alit Sarino. “Gaya Kepemimpinan Situasional Kepala

Sekolah Dan Motivasi Kerja Guru Sebagai Determinan Kinerja Guru.”

Manajerial: Jurnal Manajemen Dan Sistem Informasi 17, no. 1 (2018): 83–

94.

Fadilah, Asri Nur. “Pengaruh Penempatan Pegawai Terhadap Kinerja (Studi Pada

Pegawai Sekretariat Daerah Kabupaten Gresik).” Jurnal Administrasi Publik

1, no. 5 (2013): 847–52.

Fitria, Yuliani. “PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN BUDAYA

ORGANISASI TERHADAP KINERJA GURU MTS DI KABUPATEN

90
PASURUAN.” University Of Muhammadiyah Malang, 2018.

Hariyati, Nunuk. “Implementasi Kompetensi Manajerial Kepala Sekolah Dalam

Meningkatkan Kinerja Guru Pada Masa Pandemi Covid-19 Di SMA Negeri

1 Sidoarjo,” n.d.

Hasbi, M. “KINERJA GURU AQIDAH AKHLAK, SKI, AL-QUR’AN HADITS,

FIQIH DI MADRASAH TSANAWIYAH (MTs) AL-IKHLAS KEBAN II

KEC. SANGA DESA KAB. MUB.” El-Idare: Jurnal Manajemen

Pendidikan Islam 2, no. 2 (2016): 67–85.

Koswara, Koswara, and Rasto Rasto. “Kompetensi Dan Kinerja Guru

Berdasarkan Sertifikasi Profesi.” Jurnal Pendidikan Manajemen

Perkantoran (JPManper) 1, no. 1 (2016): 61–71.

Lao, Hendrik A E. “MODEL DETERMINAN KINERJA GURU SEKOLAH

MENENGAH ATAS NEGERI DI KOTA KUPANG NUSA TENGGARA

TIMUR.” Universitas Negeri Semarang, 2019.

Manrizonriadi, Manrizonriadi, Rambat Nur Sasongko, and Zakaria Zakaria.

“AUDIT KINERJA GURU (STUDI DESKRIPTIF EVALUATIF PADA

GURU BERSERTIFIKAT PENDIDIK SMP NEGERI 7 SELUMA).”

Universitas Bengkulu, n.d.

Muhammad, Uzer Usman. “Menjadi Guru Profesional.” Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2000.

Muzakar, Muzakar. “Kinerja Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Mutu Lulusan

Pada Madrasah Tsanawiyah Negeri Meureubo.” Jurnal Ilmiah Islam Futura

14, no. 1 (2014): 110–33.

91
Novauli, Feralys. “Pengaruh Kompetensi Guru Terhadap Peningkatan Prestasi

Belajar Pada SMP Negeri Di Kota Banda Aceh.” Jurnal Pencerahan 6, no. 1

(2012).

Ramadoni, Wahyu, Kusmintardjo Kusmintardjo, and Imron Arifin.

“Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam Upaya Peningkatan Kinerja Guru

(Studi Multi Kasus Di Paud Islam Sabilillah Dan Sdn Tanjungsari 1

Kabupaten Sidoarjo).” Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, Dan

Pengembangan 1, no. 8 (2016): 1500–1504.

Rukmana, Ade, and Asep Suryana. “Pengelolaan Kelas.” Bandung. UPIPRESS,

2006.

Russamsi, Yunus. “Pengaruh Kepemimpinan Pembelajaran Kepala Sekolah Dan

Pengembangan Diri Pendidik Terhadap Kinerja Guru Masa Pandemi Covid-

19.” UIN Sunan Gunung Djati Bandung, 2020.

Sarifudin, Agus. “Peningkatan Kinerja Guru Dalam Implementasi Penilaian

Sistem SKS Melalui Supervisi Akademik Pengawas Sekolah.” Edukasi

Islami: Jurnal Pendidikan Islam 8, no. 02 (2019): 417–34.

Siahaan, Matdio. “Dampak Pandemi Covid-19 Terhadap Dunia Pendidikan.”

Dampak Pandemi Covid-19 Terhadap Dunia Pendidikan 20, no. 2 (2020).

Supriyanto, Teguh. “Pengaruh Religiusitas Dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja

Guru Madrasah Ibtidaiyah Se Kecamatan Giriwoyo Kabupaten Wonogiri

Tahun Pelajaran 2015/2016.” Tesis. IAIN Surakarta, 2016.

Syamsudin, S. “Penerapan Fungsi-Fungsi Manajemen Dalam Meningkatkan Mutu

Pendidikan. Idaarah: Jurnal Manajemen Pendidikan, 1 (1),” 2017.

92
Tanudjaja, Siska. “Darajat, Zakiyah Pengajaran Agama Islam. Jakarta: Bumi

Aksara. Daulay, Haidar Putra Pendidikan Islam Dalam Sistem Pendidikan

Nasional,” n.d.

93

Anda mungkin juga menyukai