Anda di halaman 1dari 15

KONSEP PENDIDIKAN ISLAM: PERAN DAN TANTANGAN

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI TENGAH PANDEMI


COVID-19

DI
S
U
S
U
N
OLEH :
KELOMPOK :1
ANGGOTA : AMANDA PUTRI
AYU LISNA
CUT RAHMATUL AULA
INTAN WULANDARI
SEMESTER : VII
UNIT :1
PRODI : PAI
MATA KULIAH : SEMINAR PAI
PEMBIMBING : NURLISMA, MA

SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH


PTI AL-HILAL SIGLI
TAHUN 2022

ii
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum. Wr. Wb.


Segala puji bagi Allah yang telah memberikan kami kemudahan sehingga
dapat menyelesaikan makalah ini. Tanpa pertolongan-Nya mungkin kami tidak
akan sanggup menyelesaikannya dengan baik. Salawat dan salam semoga
terlimpah curahkan kepada “KONSEP PENDIDIKAN ISLAM: PERAN DAN
TANTANGAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI TENGAH PANDEMI COVID-19”
Semoga makalah ini dapat memberikan pengetahuan dan pemahaman
yang lebih luas kepada pembaca. Walaupun makalah ini memiliki banyak
kelebihan dan kekurangan. Kami membutuhkan kritik dan saran dari pembaca
yang membangun sehingga nantinya kami menjadi lebih baik lagi. Terima kasih

Sigli, Oktober 2022

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................i
DAFTAR ISI.......................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah.....................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................1
C. Tujuan Penulisan................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN....................................................................................3
A. Pengertian Pendidikan Agama Islam Dan Covid-19..........................3
B. Peran Dan Tantangan Pendidikan Agama Islam di Tengah
Pandemi Covid -19.............................................................................3
C. Kebijakaan Pendidikan Islam di Masa Covid-19................................7
BAB III PENUTUP............................................................................................9
A. Kesimpulan.........................................................................................9
B. Saran..................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................11

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Pendidikan merupakan sebuah pondasi dari sebuah peradaban, sehingga
kualitas peradaban suatu wilayah tergantung juga dari kualitas pendidikannya.
Pendidikan merupakan kunci pembangunan sumber daya manusia. Tak dapat
dipungkiri virus Covid-19 ini merubah semua tatanan pendidikan di berbagai
negara tak terkecuali pendidikan islam dalam implementasinya dalam
pembelajaran dimasa pandemi ini.
Berbagai problematika muncul beriringan dengan semakin merebaknya
virus ini segala daya dan upaya telah dilakukan pemerintah guna memperkecil
kasus penyebaran Covid-19 ini tak dipungkiri dampak dari virus ini yakni
dalam bidang pendidikanKarena pentingnya pendidikan, maka dalam keadaan
bagaimanapun pendidikan harus selalu diusahakan untuk berjalan dengan
baik. Sehingga pemerintah mengeluarkan kebijakan-kebijakan seperti
pembelajaran jarak jauh dan kebijakan lain untuk mengupayakan pendidikan
di Indonesia terus berjalan.1

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Apa pengertian pendidikan agama Islam dan Covid-19?
2. Bagaimana peran dan tantangan pendidikan agama Islam di tengah
pandemi Covid-19?
3. Bagaimana kebijakaan pendidikan Islam di masa Covid-19?

1
Widya Sari dkk, Analisis Kebijakan Pendidikan Terkait Implementasi Pembelajaran
Jarak Jauh pada Masa Darurat Covid-19, (Fakultas Tarbiyah: IAIN Bone, 2020), hal. 2-3.

1
C. Tujuan Penulisan
Adapun Tujuan Penulisan Makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui pengertian pendidikan agama Islam dan Covid-19.
2. Untuk mengetahui peran dan tantangan pendidikan agama Islam di tengah
pandemi Covid-19.
3. Untuk mengetahui kebijakaan pendidikan Islam di masa Covid-19.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Pendidikan Agama Islam Dan Covid-19


Pendidikan Agama Islam merupakan upaya sadar dan terencana dalam
menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memehami, menghayati,
mengimani, bertakwa berakhlak mulia, mengamalkan ajaran agama Islam dari
sumber utamanya kitab suci Alquran dan Hadis, melalui kegiatan bimbingan,
pengajaran latihan, serta penggunaan pengalaman.2
Pandemi Covid-19 adalah pandemi dari virus corona yang pertama kali
diidentifikasi pada Desember 2019 di Wuhan, Cina. Dan Indonesia pertama
mengkonfirmasi kasus Covid-19 pada 2 Maret 2020.
Jadi dengan demikian dapat penulis simpulkan bahwa Pendidikan agama
Islam adalah usaha yang berupa pengajaran, bimbingan dan membina peserta
didik agar senantiasa mengetahui, memahami, meyakini dan mengamalkan
ajaran agama Islam dalam kehidupan sehari-hari sebagai pedoman dan jalan
kehidupan untuk mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat. Pandemi Covid-19
telah merubah tatanan peradaban manusia salah satunya dalam dunia
pendidikan. Perubahan tersebut terlihat pada perubahan pola sistem belajar
mengajar salah satunya dalam proses pembelajaran Pendidikan Agama Islam.

B. Peran Dan Tantangan Pendidikan Agama Islam di Tengah Pandemi


Covid -19
a. Peran Pendidikan Agama Islam di Tengah Pandemi Covid-19
Selain dari guru yang berperan dalam proses pendidikan sebagai
penerapan kebijakan pendidikan islam, ada peran orang tua yang juga
harus mendukung kebijakan pendidikan islam yang ada di Indonesia pada
masa pandemi ini. Orang tua sebagai pendukung kebijakan pendidikan
islam ini orangtua haruslah memiliki peran aktif didalamnya dalam
2
Ramayulis, Metodologi Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Kalam Mulia, 2010), cet.
VI, hal. 21

3
mengawasi anak untuk benar-benar serius, membantu memfasilitasi
semampunya untuk anak agar anak bisa belajar dengan nyaman dan
maksimal walau berada dalam kondisi pembelajaran dari rumah,
orangtualah yang berperan aktif untuk mengawasi langsung kepada sang
anak agar kebutuhan belajarnya selalu terpenuhi.
Dengan demikian pendidikan islam dimulai sejak dini. Maka peran
orangtua dalam memberikan pendidikan agama islam dalam keluarga
menjadi faktor utama untuk perkembangan pemahaman islam pada anak,
karena Pendidikan dalam keluarga berjalan sepanjang masa, melalui
proses interaksi dan sosialisasi didalam keluarga itu sendiri.
Selama masa pandemi, sebagian besar negara di dunia telah
terjangkit virus Covid-19. Dan pemerintah mengimbau seluruh masyarakat
untuk mematuhi protokol kesehatan yang telah ditetapkan. Misalnya jaga
jarak, pakai masker, selalu cuci tangan, atau lebih praktis dengan hand
sanitizer atau semprotan alkohol, dan lain-lain. Dan dengan himbauan ini
kita dapat memutus mata rantai penyebaran virus Covid-19, selalu disiplin
dengan aturan yang telah ditetapkan. Dalam Islam terdapat aturan-aturan
dalam hidup, salah satunya adalah menjaga kesehatan dan kebersihan
dalam diri dan lingkungan. Kesehatan adalah anugerah dari Tuhan untuk
manusia. Efek Covid-19 mengingatkan kita bahwa kita harus selalu
memperhatikan kebersihan dan kesehatan, karena semua ini juga
terkandung dalam iman.3
Pendidikan Islam membantu untuk melatih orang-orang berkualitas
tinggi yang memiliki rasa tanggung jawab untuk perkembangan masa
depan. Ini sejalan dengan dengan pendapat Syaiful Anwar dari pendidikan
Islam sebagai kawah dari perkembangan intelektual memiliki peran
penting.
Virus Covid-19 ini merubah semua tatanan pendidikan di berbagai
negara tak terkecuali pendidikan islam dalam implementasinya dalam
3
Endang Purwati, Erna Lisdiawati,dan Fery diantoro. Upaya Pencapaian Tujuan
Pendidikan Islam dalam Pendidikan Nasional Dimasa Pandemi Covid-19, (MA’ALIM: Jurnal
Pendidikan Islam,Vol 2 No 01, 2021), hal 24-25.

4
pembelajaran dimasa pandemi. Berbagai problematika muncul beriringan
dengan semakin merebaknya virus ini, salah satunya terganggunya proses
pembelajaran. Proses kegiatan belajar mengajar harus tetap berjalan dan
peserta didik jangan kehilangan haknya dalam belajar.
Jadi dapat penulis simpulkan bahwa, dengan adanya pandemi
Covid-19 ini memberikan sebuah pembelajaran yang secara tidak langsung
terjadi pada semua. Yaitu agar selalu mendekatkan diri kepada Tuhan
dengan meminta kepadanya memohon kepadanya, berikhtiyar, tawakal,
sabar, menjaga kebersihan, menghargai saudara-saudara diluar sana yang
mayoritas terdampak Covid-19. Dengan Covid-19 seakan-akan
mengingatkan kembali, bahwa sekarang ini banyak yang lupa dengan
ajaran-ajaran Islam terutama lupa dengan Tuhan semesta.

b. Tantangan Pendidikan Islam di Tengah Pandemi Covid-19


Pembelajaran jarak jauh bagi guru maupun siswa merupakan
tantangan besar. Tantangan bagi guru adalah bagaimana mampu
mengajarkan siswanya yang memiliki kecerdasan dan penangkapan yang
berbeda-beda, gaya belajar yang beraneka ragam, serta solutif ketika
siswanya mengalami hambatan dalam proses pembelajaran jarak jauh. Hal
tersebut bisa menjadi peluang guru untuk memahami kondisi dan situasi
murid serta melakukan tindakan yang tepat untuk memberikan pengajaran
maupun pelayanan. Sehingga disinilah guru memiliki tantangan dan
peluang untuk mempelajari teknologi baik visual maupun audio visual.
Kebijakan pembelajaran jarak jauh itu sendiri tentunya menjadikan
tantangan tersendiri bagi Pendidik Agama Islam untuk melakukan
pembelajaran dengan menggunakan teknologi. Bahkan pendidik pada
pembelajaran jarak jauh dituntut siap untuk melakukan pembelajaran
daring secara efektif kepada peserta didik dan memiliki kreativitas dalam
proses mengajar.4

4
Suharwoto, Mayoritas Guru di Indonesia 'Gaptek', (Jakarta: Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan, 2020), hal. 22

5
Pembelajaran jarak jauh mengajarkan guru harus cepat merespon
untuk siap tanggap terhadap perubahan serta belajar memahami
perkembangan teknologi digital pada saat ini.

Ada beberapa problematika yang dialami dalam pelaksanaan


pembelajaran daring antara lain:

1. Faktor pendidik
1) Keterbatasan sarana dan prasarana
2) Penguasaan teknologi yang masih rendah
3) Kurangnya keefektifan belajar mengajar
2. Faktor peserta didik
1) Kurangnya melakukan budaya literasi
2) Tingkat pemahaman agama yang berbeda-beda
3) Kemauan siswa yang rendah untuk belajar
4) Keberagaman pengetahuan siswa yang berbeda-beda
5) Lingkungan keluarga
6) Lingkungan masyarakat5
Dengan demikian dapat penulis simpulkan bahwa, pada masa pandemi
proses pembelajaran tidak dapat dilaksanakan seperti biasa. Sekolah harus
ditutup sementara dari kegiatan belajar mengajar harus terpenuhi.
Sehingga banyak peserta didik dan guru yang masih dibingungkan dengan
kondisi dan situasi pandemi. Guru dan peserta didik tidak dapat lagi
berinteraksi langsung sehubungan dengan terjadinya wabah pandemi.
Sekolah tidak lagi berfungsi sebagai tempat belajar berinteraksi peserta
didik, karena proses kegiatan belajar mengajar dilaksanakan dari rumah.

C. Kebijakaan Pendidikan Islam di Masa Covid-19

Kebijakan pendidikan Islam diartikan sebagai perumusan keputusan yang


berkaitan dengan kegiatan pendidikan Islam baik dari segi metode

Suci Febriyantika Rahman, Problematika Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI)


5

pada Masa Pandemi Covid-19 di SMP Islam Nurussalam al-Khoir Mojolaban Sukoharjo, (Srikpsi
UMS, 2020), hal 8-12.

6
pembelajaran, kurikulum, sarana prasarana pendidikan maupun strategi
pembelajaran yang harus diterapkan di dalam dan di luar kelas untuk
mencapai tujuan pendidikan.

Menurut H.A.R Tilaar, kebijakan pendidikan adalah perumusan berbagai


cara untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional yang diwujudkan atau
dicapai oleh lembaga sosial (lembaga sosial) atau organisasi sosial yang
berbentuk lembaga pendidikan formal, nonformal, dan informal.6

Pemerintah dalam hal ini menteri pendidikan telah menetapkan kebijakan


pendidikan di tengah pandemi dengan mengeluarkan surat edaran Nomor 15
tahun 2020 tentang pedoman penyelenggaraan belajar dari rumah (BDR)
dalam masa darurat penyebaran Coronan Virus Desease (Covid-19). Dalam
rangka pemenuhan hak peserta didik untuk mendapatkan layanan pendidikan
selama darurat penyebaran virus corona, maka penyelenggaran pendidikan
dilakukan melalui program pembelajaran jarak jauh (PJJ). Metode
pembelajaran yang dikembangkan selama proses pembelajaran jarak jauh
dapat dilakukan dengan menggunakan metode pembelajaran daring, luring dan
kombinasi.7

Tanggung jawab dan kewajiban pengembangan pendidikan Islam juga


adalah hak orang harus menerima dari semua warga negara negara, pendidik
dan pemerintah. Pendidikan Islam yang diwakili oleh Kementerian Agama
telah mengambil langkah-langkah yang tepat untuk melaksanakan proses
pendidikan selama pandemi Covid-19. Pendidikan Islam yang harus
menyeimbangkan kebutuhan spiritual dan intelektual harus dikelola dengan
baik untuk mengakomodir kebutuhan di masa pandemi ini. Langkah-langkah
yang dilakukan Kemenag masih pada tataran formalitas dalam hubungan
pewarisan antar organisasi, seperti pemberian kuota, pemberian pelatihan
pemagangan bagi guru, dan lain-lain. Oleh karena itu, sebagai rumah kedua
dalam belajar siswa, sekolah perlu secara cerdas mengelola manajemen
6
Koko Adya Winati, Qiqi Yuliati Zaqiah, dkk, “Kebijakan Pendidikan Di Masa
Pandemi”, (Palembang: Universitah Muhammadiyah, 2021), hal. 4.
7
Koko Adya Winati, Qiqi Yuliati Zaqiah, dkk, “Kebijakan Pendidikan …, hal. 2.

7
pembelajaran siswanya. Salah satunya adalah pembelajaran online dengan
WAG, GM dan Zoom.8

Pendidikan Islam berupaya dalam pencapaiannya ditengah wabah pandemi


covid-19, yang memiliki tujuan untuk menumbuhkan, meningkatkan ataupun
memupuk pengetahuan dari sebuah penghayatan, pemahaman serta
pengalaman peserta didik tentang agama dan nilai pendidikan lainnya.
Sehingga bisa manjadi manusia yang mampu mengembangkan potensinya,
maupun berkembang dalam hal keimanan, ketaqwaan kepada Tuhan Yang
Maha Esa, menjadi manusia yang bertanggung jawab untuk bangsa dan
negara. Pendidikan Islam sering dipandang tidak memiliki paksaan dalam
memproses sistem kependidikan, sehingga terkesan diremehkan. Dan ini
seakan-akan perwujudan yang sangat eronis dalam perjuangan menuju cita-
cita dan tujuan pendidikan Nasional.

Dengan demikian, dapat penulis simpulkan bahwa dalam situasi


pemutusan mata rantai Covid-19, pendidikan Islam berperan dalam penerapan
sistem pembelajaran online. Hal ini sebagai upaya pemerintah untuk
mengurangi risiko terpaparnya masyarakat terhadap wabah Covid-19.
Lockdown merupakan cara alternatif untuk menahan pandemi Covid-19
dengan harapan bisa menghilangkan virus ini secara perlahan. Pendidik dalam
proses pendidikan Islam di sekolah tidak hanya perlu menguasai seperangkat
materi yang disediakan untuk siswa, tetapi guruharus menguasai metode
pembelajaran yang berbeda.

BAB III
PENUTUP

8
Syahrul Ramdhan, Manajemen Pendidikan Islam dalam Menjaga Kualitas
Pembelajaran di Tengah Pendemi Covid-19, (Equilibrium: Jurnal Pendidikan Vol.IX. Issu 2.
2021), hal. 147.

8
A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Pandemi Covid-19 adalah pandemi dari virus corona yang pertama kali
diidentifikasi pada Desember 2019 di Wuhan, Cina. Dan Indonesia
pertama mengkonfirmasi kasus Covid-19 pada 2 Maret 2020.
2. Peran Dan Tantangan Pendidikan Agama Islam di Tengah Pandemi Covid-
19
 Peran Pendidikan Agama Islam di Tengah Pandemi Covid-19:
dengan adanya pandemi Covid-19 ini memberikan sebuah
pembelajaran yang secara tidak langsung terjadi pada semua. Yaitu
agar selalu mendekatkan diri kepada Tuhan dengan meminta
kepadanya memohon kepadanya, berikhtiyar, tawakal, sabar,
menjaga kebersihan, menghargai saudara-saudara diluar sana yang
mayoritas terdampak Covid-19.
 Tantangan Pendidikan Islam di Tengah Pandemi Covid-19:
Pembelajaran jarak jauh bagi guru maupun siswa merupakan
tantangan besar. Tantangan bagi guru adalah bagaimana mampu
mengajarkan siswanya yang memiliki kecerdasan dan penangkapan
yang berbeda-beda, gaya belajar yang beraneka ragam, serta solutif
ketika siswanya mengalami hambatan dalam proses pembelajaran
jarak jauh.
3. Kebijakan pendidikan Islam diartikan sebagai perumusan keputusan yang
berkaitan dengan kegiatan pendidikan Islam baik dari segi metode
pembelajaran, kurikulum, sarana prasarana pendidikan maupun strategi
pembelajaran yang harus diterapkan di dalam dan di luar kelas untuk
mencapai tujuan pendidikan.

B. Saran
Dengan adanya makalah ini, penulis berharap makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca khususnya mahasiswa-mahasiswi PTI Al-Hilal

9
Sigli. Penulis  pula  berharap pembaca bisa memberikan penilaian, kritik dan
saran lebih lanjut terhadap makalah yang sederhana ini.

10
DAFTAR PUSTAKA

Endang Purwati, Erna Lisdiawati,dan Fery diantoro. Upaya Pencapaian Tujuan


Pendidikan Islam dalam Pendidikan Nasional Dimasa Pandemi Covid-19,
MA’ALIM: Jurnal Pendidikan Islam Vol 2 No 01, 2021.

Koko Adya Winati, Qiqi Yuliati Zaqiah, dkk, Kebijakan Pendidikan Di Masa
Pandemi, Palembang: Universitah Muhammadiyah, 2021.
Ramayulis, Metodologi Pendidikan Agama Islam, cet. VI., Jakarta: Kalam
Mulia, 2010.
Suharwoto, Mayoritas Guru di Indonesia 'Gaptek'. Jakarta: Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan, 2020.
Suci Febriyantika Rahman, Problematika Pembelajaran Pendidikan Agama Islam
(PAI) pada Masa Pandemi Covid-19 di SMP Islam Nurussalam al-Khoir
Mojolaban Sukoharjo, Srikpsi UMS, 2020.
Syahrul Ramdhan, Manajemen Pendidikan Islam dalam Menjaga Kualitas
Pembelajaran di Tengah Pendemi Covid-19, Equilibrium: Jurnal
Pendidikan Vol.IX. Issu 2, 2021.
Widya Sari dkk, Analisis Kebijakan Pendidikan Terkait Implementasi
Pembelajaran Jarak Jauh pada Masa Darurat Covid-19, Fakultas
Tarbiyah: IAIN Bone, 2020.

11

Anda mungkin juga menyukai