Anda di halaman 1dari 9

Mata Kuliah : Kelembagaan Usaha Peternakan

Dosen : Mufidah Muis S. P, M.Si

MAKALAH
PENGEMBANGAN DAN PEMELIHARAAN KELOMPOK

KELOMPOK 4 :

1. Khaerunnisa (2C) ( 05.03.19.18313)


2. Muhammad Alpian (2C) (05.03.19.1816)
3. Muhammad Yusri Saldi (2D) (05.03.19.1848)
4. Nur Rahmawati (2 C) (05.03.19.1822)
5. Nurshafitri (2D) (05.03.19.1855)
6. Rindi Artika (2C) (05.03.19.1827)
7. Nadyatul Khairah Hn (2C) (05.03.19.1819)

PRODI PENYULUHAN PETERNAKAN DAN KESEJAHTERAAN


HEWAN
POLITEKNIK PEMBANGUNAN PERTANIAN
(POLBANGTAN ) GOWA
BONE
2020
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Segala puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat
dan karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan tugas penulisan makalah mata kuliah
kelembagaan usaha peternakan tepat waktu. Tidak lupa shalawat serta salam
tercurah kepada Rasulullah SAW yang syafa’atnya kita nantikan kelak.

Penulisan makalah berjudul “ pengembangan dan pemeliharaan Kelompok” dapat


diselesaikan karena bantuan banyak pihak. Kami berharap makalah kami dapat
menjadi referensi bagi pihak yang tertarik pada masalah dinamika kelompok.
Selain itu, kami juga berharap agar pembaca mendapatkan sudut pandang baru
setelah membaca makalah ini.

Penulis menyadari makalah bertema bahasa ini masih memerlukan


penyempurnaan, terutama pada bagian isi. Kami menerima segala bentuk kritik
dan saran pembaca demi penyempurnaan makalah. Apabila terdapat banyak
kesalahan pada makalah ini, kami memohon maaf.

Demikian yang dapat kami sampaikan. Akhir kata, semoga makalah kelembagaan
usaha peternakan ini dapat bermanfaat.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Makassar , 15 November 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ i

DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii

I PENDAHULUAN ............................................................................................. 1

A. Latar Belakang ............................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 1

C. Tujuan .......................................................................................................... 1

II PEMBAHASAN .............................................................................................. 2

III PENUTUP ...................................................................................................... 5

A. Kesimpulan .................................................................................................. 5

B. Saran............................................................................................................. 5

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 6

ii
I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pentingnya kelompok bagi kehidupan manusia bertumpu pada kenyataan bahwa
manusia adalah makhluk sosial dimana manusia tidak dapat hidup sendirian. Dalam
perjuangan hidupnya, guna memenuhi kebutuhan hidup, kelompok manusia tidak
terlepas dari interaksinya dengan manusia lain disekelilingnya. Sejak dilahirkan ke
dunia sampai meninggal dunia, manusia selalu terlibat dalam interaksi, artinya tidak
terlepas dari kelompok.

Di dalam kelompok ini proses sosialisasi berlangsung, sehingga manusia menjadi


dewasa dan mampu menyesuaikan diri. Dengan demikian, hamper dari seluruh waktu
dalam kehidupan sehari-hari dihabiskan melalui interaksi dalam kelompok, dididik
dalam kelompok, belajar di dalam kelompok, bekerja di dalam kelompok, bermain-
main di dalam kelompok, dan seterusnya dengan adanya berbagai kegiatan di dalam
kelompok tersebut maka dalam seluruh kehidupannya, manusia menghabiskan
waktunya dalam seluruh kehidupannya, manusia menghabiskan waktunya dalam
berbagai keanggotaan pada berbagai jenis kelompok. Dengan demikian dapat
dikatakan bahwa pada setiap perkembangannya, manusia membutuhkan kelompok.

B. Rumusan Masalah
Bagaimanakah yang dimaksud dengan pengembangan dan pemeliharaan kelompok?

C. Tujuan
Mengetahui apa yang dimaksud dengan pengembangan dan pemelioharaan kelompok

1
II PEMBAHASAN

Dinamika kelompok adalah suatu kelompok yang teratur dari dua individu atau
lebih yang mempunyai hubungan psikologis secara jelas antara anggota yang satu
dengan yang lain. Dinamika Kelompok menguraikan kekuatan-kekuatan yang
terdapat dalam situasi kelompok yang menentukan perilaku kelompok dan
anggotanya. Pengertian dinamika kelompok merupakan suatu metode dan proses
yang bertujuan meningkatkan nilai kerjasama kelompok. Artinya metode dan proses
dinamika kelompok ini berusaha menumbuhkan dan membangun kelompok yang
semula terdiri dari kumpulan individu yang belum saling mengenal satu sama lain
menjadi satu kesatuan kelompok dengan satu tujuan, satu norma dan satu cara
pencapaiannya yang disepakati bersama. Kelompok dan kerumunan berbeda.
kelompok biasanya berkembang melalui sebuah urutan terstandar dalam evolusi
mereka. Kita menyebut model ini model lima tahap perkembangan kelompok.
Meskipun riset mengindikasikan bahwa tidak semua kelompok mengikuti pola ini,
model tersebut adalah sebuah kerangka kerja yang berguna untuk memahami
perkembangan kelompok. Dalam bagian ini, kita mendeskripsikan model umum yang
terdiri atas lima tahap tersebut dan sebuah model alternatid untuk kelompok –
kelompok sementara dengan tenggar waktu.

Kelompok biasanya berkembang melalui sebuah urutan terstandar dalam


evolusi mereka. Kita menyebut model ini model lima tahap perkembangan kelompok.

2
Meskipun riset mengindikasikan bahwa tidak semua kelompok mengikuti pola ini,
model tersebut adalah sebuah kerangka kerja yang berguna untuk memahami
perkembangan kelompok. Dalam bagian ini, kita mendeskripsikan model umum yang
terdiri atas lima tahap tersebut dan sebuah model alternatid untuk kelompok –
kelompok sementara dengan tenggar waktu.
Seperti diperlihatkan pada gambar model lima tahap perkembangan kelompok
(five – stage – group – development – model) menyebutkan karakteristik
perkembangan kelompok dalam lima tahap yang berbeda pembentukan, timbulnya
konflik, normalisasi, hasil berupa kinerja, dan pembubarannya.
a. Tahap Pembentukan (forming)
Memiliki karakteristik besarnya ketidakpastian atas tujuan, struktur, dan
kepemimpinan kelmpok tersebut. Para anggotanya “menguji kedalam air” untuk
menentukan jenis – jenis perilaku yang dapat diterima. Tahap ini selesai ketika para
anggotanya mulai menganggap diri mereka sebagai bagian dari kelompok.
b. Tahap Timbulnya Konflik (Strorming)
Satu dari konflik intrakelompok. Para anggotanya menerima keberadaan
kelompok tersebut, tetapi terdapat penolakan terhadap batasan – batasan yang
diterapkan kelompok tersebut terhadap setiap individu. Lebih jauh lagi, terdapat
konflik atas siapa yang akan mengendalikan kelompok tersebut. Ketika tahap ini
selesai, terdapat sebuah hierarki yang relatif kelas atas kepemimpinan dalam
kelompok tersebut.
c. Tahap Normalisasi
Tahap ketiga ini adalah tahap di mana hubungan yang dekat terbentuk dan
kelompok tersebut menunjukkan kekohesifan. Dalam tahap ini terdapat sebuah rasa
yang kuat akan identitas kelompok dan persahabatan. Tahap normalisasi (norming
stage) ini selesai ketika struktur kelompok tersebut menjadi solid dan kelompok telah
mengasimilasi serangkaian ekspektasi definisi yang benar atas perilaku anggota.
d. Tahap Performing (Berkinerja)
Pada titik ini struktur telah sepenuhnya fungsional dan diterima. Energi
kelompok telah berpindah dari saling mengenal dan memahami menjadi
mengerjakan tugas yang ada.
e. Tahap Adjourning Stage (Pembubaran)
Untuk kelompok – kelompok kerja yang permanen, berkinerja adalah tahap
terakhir dalam perkembangan mereka. Tetapi, untuk komisi, tim, angkatan tugas

3
sementara, dan kelompok - kelompok kerja yang mempunyai tugas yang terbatas
untuk dilakukan, terdapat tahap pembubaran. Dalam tahap ini, kelompok tersebut
mempersiapkan diri untuk pembubarannya. Kinerja tugas yang tinggi tidak lagi
menjadi prioritas tertinggi kelompok. Sebagai gantinya, perhatian diarahkan untuk
menyelesaikan aktivitas – aktivitas. Respons dari anggota kelompok dalam tahap ini
bervariasi. Beberapa merasa gembira, bersenang – senang dalam persahabatan dan
pertemanan yang didapatkan selama kehidupan kelompok kerja tersebut.Kebanyakan
orang yang menginterprestasikan model lima tahap tersebut berasumsi bahwa sebuah
kelompok menjadi semakin efektif seiring kelompok tersebut bergerak melalui empat
tahap.
Meskipun asumsi ini mungkin secara benar, apa yang membuat sebuah
kelompok efektif adalah lebih kompleks dari yang dikenali oleh model ini? Di bawah
kondisi tertentu, konflik tingkat tinggi mungkin baik untuk kinerja kelompok yang
tinggi. Jadi kita dapat mengharap untuk menemukan situasi di mana kelompok –
kelompo itu dalam tahap II berpenampilan lebih baik dibandingkan mereka yang
berada pada Tahap III dan IV. Dengan cara serupa, kelompok – kelompok tidak
selalu beproses dengan jelas dari satu tahap ke tahap selanjutnya. Kadang – kadang,
pada kenyataannya, beberapa tahapan berjalan pada waktu yang bersamaan, seperti
kelompok yang mengalami konflik dan tampilan waktu yang sama. Bahkan suatu
kelompok terkadang mundur ke tahap sebelumnya. Jadi, pendukung yang paling kuat
dari model ini sekalipun tidak mengasumsikan bahwa semua kelompok mengikuti
proses lima tahap secara tepat atau bahwa tahap IV selalu yang paling diinginkan.
Mengembangkan dan membina kelompok dimaksudkan sebagai usaha
mempertahankan kehidupan kelompok, kehidupan berkelompok dapat dilihat dari
adanya kegiatan, yaitu:
a) Mengusahakan/mendorong agar semua anggota kelompok ikut berpartisipasi
dalam setiap kegiatan kelompok. Dengan demikian rasa memiliki kelompok
dari para anggotanya akan tinggi
b) Tersedianya fasilitas
c) Mengusahakan/mendorong menumbuhkan kegiatan, agar para anggota bisa
ikut aktif berperan
d) Menciptakan norma kelompok. Norma kelompok ini adalah sebagai acuan
anggota kelompok bertindak
e) Mengusahakan adanya kesempatan anggota baru, baik untuk menambah
jumlah maupun mengganti anggota yang keluar satu persatu
f) Berjalannya proses sosialisasi. Untuk mensosialisasikan adanya anggota baru
adanya norma kelompok adanya kesepakatan, dan sebagainya

4
III PENUTUP
A. Kesimpulan
Dinamika kelompok adalah suatu kelompok yang teratur dari dua individu
atau lebih yang mempunyai hubungan psikologis secara jelas antara anggota yang
satu dengan yang lain. Mengembangkan dan membina kelompok dimaksudkan
sebagai usaha mempertahankan kehidupan kelompok.
B. Saran

Meskipun penulis menginginkan kesempurnaan dalam penyusunan makalah


ini akan tetapi pada kenyataannya masih banyak kekurangan yang perlu penulis
perbaiki. Hal ini dikarenakan masih minimnya pengetahuan penulis. Oleh karena itu
kritik dan saran yang membangun dari para pembaca sangat penulis harapkan
sebagai bahan evaluasi untuk kedepannya.

5
DAFTAR PUSTAKA

Abu Hurairah, Purwanto, Dinamika Kelompok, Bandung: Rifka Aditama, 2010.

ARIFIN, Bambang Syamsul. Dinamika Kelompok. 2015.

Modul Pendidikan Dan Pelatihan Fungsional Bagi Penyuluh Pertanian,


file:///C:/Users/nuranita/Downloads/ahli_dinamika_fasilitator.pdf

Anda mungkin juga menyukai