Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

PENYUSUNAN RENCANA
ANGGARAN PENDAPATAN
BELANJA SEKOLAH (RAPBS)

MATA KULIAH : MANAJMEN BERBASIS SEKOLAH


DOSEN PENGAMPU : Dra. SORTA SIMANJUNTAK, M.S
KELAS : I EKSTENSI 2019

DISUUN OLEH :

KELOMPOK 8

 FRAM RITONGA (1193311102)


 AHMAD SALIM LUBIS (1193311110)
 ERNITA SINAGA (1193311103)
 BASARMA DAMANIK (1193311098)

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN


PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

1
DAFTAR ISI

HALAMAN COVER

DAFTAR ISI……………………………………………………………………ii

BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang…………………………………………………….……1
B. Rumusan Masalah………………………………………………………2
C. Tujuan………………………………………………………………..…2

BAB II KAJIAN TEORI


A. Pengertian, Fungsi dan Tujuan RAPBS………………………………...3
B. Komponen Pembiayaan Sekolah………………………………………..4
C. Bentuk-Bentuk Anggaran RAPBS ……………………………………..5
D. Langkah-Langkah Penyusunan RAPBS……………………...………...7
E. Prinsip-Prinsip Pengelolaan Keuangan Sekolah….……………….......10
F. Prinsip Penyusunan RAPBS……………………………………..........12
G. Pertanggungjawaban RAPBS…………………………………………12

BAB III PENUTUP


KESIMPULAN………………………………………………………….........14
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………….......15
LAMPIRAN……………………………………………………………….….16

2
ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sekolah adalah sebuah aktifitas besar yang di dalamnya ada empat
komponen yang saling berkaitan. Empat komponen yang di maksud adalah Staf
Tata laksana Administrasi, Staf Teknis Pendidikan yang didalamnya meliputi
Kepala Sekolah dan Guru, Komite sekolah sebagai badan independent yang
membantu terlaksananya operasional pendidikan, dan siswa sebagai peserta didik
yang bisa di tempatkan sebagai konsumen dengan tingkat pelayanan yang harus
memadai. Hubungan keempatnya harus saling berkaitan, karena keberlangsungan
operasional sekolah terbentuknya dari hubungan keempat komponen tersebut
karena kebutuhan akan pendidikan demikian tinggi. Salah satu unsur yang penting
dimiliki oleh suatu sekolah agar menjadi sekolah yang dapat mencetak anak didik
yang baik adalah dari segi keuangan. Manajemen pembiayaan atau anggaran
sekolah sangat penting hubungannya dalam pelaksanaan kegiatan sekolah.
Ada beragam sumber dana yang dimiliki oleh suatu sekolah, baik dari
pemerintah maupun pihak lain. Ketika dana masyarakat atau dana pihak ketiga
lainnya mengalir masuk, harus dipersiapkan sistem pengelolaan keuangan yang
professional dan jujur. Pengelolaan keuangan secara umum sebenarnya telah
dilakukan dengan baik oleh semua sekolah. Hanya kadar substansi pelaksanaanya
yang beragam antara sekolah yang satu dengan yang lainnya. Adanya keragaman
ini bergantung kepada besar kecilnya tiap sekolah, letak sekolah dan julukan
sekolah. Pada sekolah-sekolah biasa yang daya dukung masyarakatnya masih
tergolong rendah, pengelolaan keuangannya pun masih sederhana. Sedangkan,
pada sekolah-sekolah biasa yang daya dukung masyarakatnya besar, bahkan
mungkin sangat besar, tentu saja pengelolaan keuangannya cenderung menjadi
lebih rumit. Kecenderungan ini dilakukan karena sekolah harus mampu
menampung berbagai kegiatan yang semakin banyak dituntut oleh masyarakatnya.

1
Sekolah yang dituntut untuk menampung berbagai kegiatan dengan
membutuhkan anggaran maka diperlukan suatu rancangan anggaran pendapatan
dan belanja sekolah (RAPBS) untuk mengatur sistem keuangan. Pengaturan
sistem keuangan sangat dipentingkan dengan bertujuan membenuk suatu sekolah
yang unggul dalam berbagai hal dan memudahkan pengguna yaitu siswa untuk
mendapatkan suatu fasilitas pembelajaran yang lebih baik.
Dilatar belakangi oleh alasan diatas maka penulis membuat makalah
tentang rancangan anggaran pendapatan dan belanja sekolah (RAPBS) untuk
mewujudkan pendidikan dengan fasilitas yang terbaik yang digunakan oleh siswa.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, dapat dibuat perumusan
masalah sebagai berikut .
1. Apakah pengertian, fungsi dan tujuaan dari RAPBS ?
2. Bagaimana komponen pembiayaan sekolah?
3. Bagaimana bentuk-bentuk anggaran dalam RAPBS?
4. Bagaimana langkah-langkah dalam penyusunan RAPBS ?
5. Bagaimana prinsip-prinsip pengelolaan keuangan sekolah?
6. Bagaimana prinsip-prinsip penyusunan RAPBS ?
7. Bagaimana bentuk pertanggung jawaban dalam penyusunan RAPBS ?

C. Tujuan
Adapun tujuan dalam penulisan makalah ini yaitu sebagai berikut.
1. Mengetahui pengertian, fungsi dan tujuan dari RAPBS.
2. Mengetahui komponen pembiayaan sekolah.
3. Mengetahui bentuk-bentuk anggaran dalam RAPBS
4. Mengetahui langkah-langkah penyusunan RAPBS.
5. Mengetahui prinsip-prinsip pengelolaan keuangan sekolah.
6. Mengetahui prinsip-prinsip penyusunan RAPBS.
7. Mengetahui bentuk pertanggung jawaban dalam penyusunan RAPBS.

2
BAB II

KAJIAN TEORI

A. Pengertian, Fungsi dan Tujuan RAPBS


RAPBS (Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah) adalah
anggaran terpadu antara penerimaan dan penggunaan dana serta pengelolaan
dalam memenuhi seluruh kebutuhan sekolah selama satu tahun pelajaran berjalan.
Dimana sumber dananya berasal dari pemerintah pusat, pemerintah daerah,
masyarakat, dan orangtuan/wali peserta didik. Sumber dana perolehan dan
pemakaian dana dipadukan dengan kondisi objektif kepentingan sekolah dan
penyandang dana (Abuddinata, 2003).
Secara garis besar, kegiatan RAPBS dilakukan agar rencana penerimaan
dan pengeluaran dan sekolah dapat dikontrol dengan baik (Baharuddin & Makin,
2010). Menurut Fattah (2004), adapun secara rinci, RAPBS berfungsi untuk:
 Pedoman pengumpulan dana dan pengeluarannya
 Menggali dana secara kreatif dan maksimal
 Menggunakan dana secara jujur dan terbuka
 Mengembangkan dana secara produktif
 Mempertanggungjawabkan dana secara objektif
Menurut TIM FKIP UMS (2004), tujuan RAPBS adalah sebagai berikut.
 Memberikan informasi dalam pembuatan keputusan yang rasional mengenai
alokasi sumber daya organisasi.
 Membantu dalam menilai pelayanan yang diberikan oleh sekolah serta
kemampuan sekolah memberikan pelayanan.
 Membantu menilai kinerja organisasi sekolah atas pelaksanaan tanggung
jawabnya.
 Memberikan informasi mengenai kinerja organisasi sekolah selama satu
periode. Pengukuran secara periodik atas perubahan jumlah dan keadaan

3
sumber kekayaan bersih, informasi mengenai usaha dan hasil pelayanan yang
berguna urtuk menilai kinerja.
 Memberikan informasi mengenai bagaimana organisasi sekolah memperoleh
dan membelanjakan sumber daya kas
 Memberikan penjelasan dan interpretasi untuk membantu pemakai dalam
memahami informasi keuangan yang diberikan

B. Komponen Pembiayaan Sekolah


Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah (RAPBS) harus
berdasarkan pada rencana pengembangan sekolah dan merupakan bagian dari
rencana operasional tahunan. RAPBS setidaknya meliputi penganggaran untuk
kegiatan pengajaran, materi kelas, pengembangan profesi guru, renovasi bangunan
sekolah, pemeliharaan, buku, meja dan kursi. Penyusunan RAPBS tersebut harus
melibatkan kepala sekolah, guru, komite sekolah, staf TU dan komunitas sekolah.
RAPBS perlu disusun pada setiap tahun ajaran sekolah dengan memastikan bahwa
alokasi anggaran bisa memenuhi kebutuhan sekolah secara optimal (Abuddinata,
2003).
Menurut Dedi (2004), komponen-komponen biaya sekolah meliputi
komponen untuk:
 Peningkatan kegiatan belajar mengajar
 Pemeliharaan dan penggantian sarana dan prasana pendidikan
 Peningkatan pembinaan kegiatan siswa
 Kesejahteraan
 Rumah tangga sekolah
 Biaya pembinaan, pemantauan, pengawasan, dan pelaporan
Komponen-komponen biaya pendidikan yang memberikan kontribusi
terhadap kualitas dan optimalisasi proses belajar mengajar adalah sebagai berikut:
 Pembinaan tenaga kependidikan
 Pengadaan alat-alat belajar
 Pengadaan bahan belajar
 Perawatan

4
 Sarana kelas dan sekolah
 Pengelolaan kelas dan sekolah
Komponen-komponen utama manajemen keuangan yang mendukung
terlaksananya optimalisasi biaya pendidikan adalah sebagai berikut.
 Prosedur anggaran
 Pembelajaran pendistribusian
 Prosedur investasi
 Prosedur pemeriksaan

C. Bentuk-Bentuk Anggaran RAPBS


Fattah (2000: 23) mengatakan bahwa anggaran biaya pendidikan terdiri
dari dua sisi yang berkaitan satu sama lain, yaitu sisi anggaran penerimaan dan
anggaran pengeluaran. Anggaran penerimaan adalah pendapatan yang diperoleh
setiap tahun oleh sekolah, baik rutin maupun insidental, yang diterima dari
berbagai sumber resmi. Untuk SMP Negeri umumnya memiliki sumber-sumber
anggaran penerimaan dari Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah Provinsi,
Pemerintah Daerah Kabupaten, orang tua murid, masyarakat sekitar dan sumber
lainnya. Sedangkan anggaran pengeluaran adalah jumlah uang yang dibelanjakan
setiap tahun untuk kepentingan pelaksanaan pendidikan di sekolah.
Belanja sekolah sangat ditentukan oleh komponen-komponen yang jumlah
dan porsinya bervariasi diantara sekolah yang satu dengan sekolah yang lain, serta
dari waktu ke waktu. Lebih lanjut Nanang Fattah (2000:23) mengatakan bahwa
biaya pendidikan meliputi biaya langsung (direct cost) dan biaya tidak langsung (
indirect cost). Biaya langsung terdiri dari biaya-biaya yang dikeluarkan untuk
keperluan pelaksanaan pengajaran dan kegiatan belajar siswa berupa pembelian
alat-alat pelajaran, sarana belajar, biaya transportasi, gaji guru, baik yang
dikeluarkan oleh pemerintah, orang tua , maupun siswa sendiri. Sedangkan biaya
tidak langsung berupa keuntungan yang hilang (earning forgone) dalam bentuk
biaya kesempatan yang hilang (opportunity cost) yang dikorbankan oleh siswa
selama belajar.

5
Anggaran RAPBS berupa bentuk-bentuk anggaran dari berbagai macam
lembaga atau perseorangan. Berikut ini bentuk-bentuk anggaran untuk menunjang
keberlangsungan pembelajaran siswa .

1. Dana dari Pemerintah


Dana dari pemerintah disediakan melalui jalur Anggaran Rutin dalam
Daftar Isian Kegiatan (DIK) yang dialokasikan kepada semua sekolah untuk
setiap tahun ajaran. Dana ini lazim disebut dana rutin. Besarnya dana yang
dialokasikan di dalam DIK biasanya ditentukan berdasarkan jumlah siswa kelas I,
II dan III. Mata anggaran dan besarnya dana untuk masing-masing jenis
pengeluaran sudah ditentukan Pemerintah di dalam DIK. Pengeluaran dan
pertanggungjawaban atas pemanfaatan dana rutin (DIK) harus benar-benar sesuai
dengan mata anggaran tersebut. Selain DIK, pemerintah sekarang juga
memberikan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Dana ini diberikan secara
berkala yang digunakan untuk membiayai seluruh kegiatan operasional sekolah.
2. Dana dari Orang Tua Siswa
Pendanaan dari masyarakat ini dikenal dengan istilah iuran Komite.
Besarnya sumbangan dana yang harus dibayar oleh orang tua siswa ditentukan
oleh rapat Komite sekolah. Pada umumnya dana Komite terdiri atas :
a. Dana tetap bulan sebagai uang kontribusi yang harus dibayar oleh orang tua
setiap bulan selama anaknya menjadi siswa di sekolah
b. Dana incidental yang dibebankan kepada siswa baru yang biasanya hanya
satu kali selama tiga tahun menjadi siswa (pembayarannya dapat diangsur).
c. Dana sukarela yang biasanya ditawarkan kepada orang tua siswa terterntu
yang dermawan dan bersedia memberikan sumbangannya secara sukarela
tanpa suatu ikatan apapun.
3. Dana dari Masyarakat
Dana ini biasanya merupakan sumbangan sukarela yang tidak mengikat
dari anggota-anggota masyarakat sekolah yang menaruh perhatian terhadap
kegiatan pendidikan di suatu sekolah. Sumbangan sukarela yang diberikan
tersebut merupakan wujud dari kepeduliannya karena merasa terpanggil untuk
turut membantu kemajuan pendidikan. Dana ini ada yang diterima dari

6
perorangan, dari suatu organisasi, dari yayasan ataupun dari badan usaha baik
milik pemerintah maupun milik swasta
4. Dana dari Alumni
Bantuan dari para Alumni untuk membantu peningkatan mutu sekolah
tidak selalu dalam bentuk uang (misalnya buku-buku, alat dan perlengkapan
belajar). Namun dana yang dihimpun oleh sekolah dari para alumni merupakan
sumbangan sukarela yang tidak mengikat dari mereka yang merasa terpanggil
untuk turut mendukung kelancaran kegiatan-kegiatan demi kemajuan dan
pengembangan sekolah. Dana ini ada yang diterima langsung dari alumni, tetapi
ada juga yang dihimpun melalui acara reuni atau lustrum sekolah
5. Dana dari Peserta Kegiatan
Dana ini dipungut dari siswa sendiri atau anggota masyarakat yang
menikmati pelayanan kegiatan pendidikan tambahan atau ekstrakurikuler, seperti
pelatihan komputer, kursus bahasa Inggris atau keterampilan lainnya.
6. Dana dari Kegiatan Wirausaha Sekolah
Ada beberapa sekolah yang mengadakan kegiatan usaha untuk
mendapatkan dana. Dana ini merupakan kumpulan hasil berbagai kegiatan
wirausaha sekolah yang pengelolaannya dapatj dilakukan oleh staf sekolah atau
para siswa misalnya koperasi, kantin sekolah, bazaar tahunan, wartel, usaha
fotokopi, dll (Sutisno,1993).

D. Langkah-langkah Penyusunan RAPBS


Penyusunan anggaran merupakan langkah-langkah positif untuk
merealisasikan rencana yang telah disusun Rencana Anggaran Pendapatan dan
Belanja Sekolah (RAPBS) harus berdasarkan pada rencana pengembangan
sekolah dan merupakan bagian dari rencana operasional tahunan. RAPBS meliputi
penganggaran untuk kegiatan pengajaran, materi kelas, pengembangan profesi
guru, renovasi bangunan sekolah, pemeliharaan, buku, meja dan kursi.
Penyusunan RAPBS tersebut harus melibatkan kepala sekolah, guru, komite
sekolah, staf TU dan komunitas sekolah. RAPBS perlu disusun pada setiap tahun
ajaran sekolah dengan memastikan bahwa alokasi anggaran bisa memenuhi

7
kebutuhan sekolah secara optimal. Adapun, dalam proses penyusunan anggaran,
sekurang-kurangnya harus melalui tahapan-tahapan sebagai berikut.
a. Mengidentifikasi kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan selama periode
anggaran.
b. Mengidentifikasi sumber-sumber yang dinyatakan dalam uang, jasa, dan
barang.
c. Semua sumber dinyatakan dalam bentuk uang sebab anggaran pada dasarnya
merupakan pernyataan finansial.
d. Memformulasikan anggaran dalam bentuk format yang telah disetujui dan
dipergunakan oleh instansi tertentu.
e. Menyusun usulan anggaran untuk memperoleh persetujuan dari pihak
berwenang.
f. Melakukan revisi usulan anggaran.
g. Persetujuan revisi usulan anggaran.
h. Pengesahan anggaran (Fattah, 2012).
penyusunan RAPBS tidak hanya mengandalkan pengetahuan dan
keterampilan seadanya. Sistematika penyusunan dan konten RAPBS harus
disusun secara logis dan valid. Untuk itu penyusunan RAPBS harus dapat
meyakinkan serta akurat sehingga timbul kepercayaan dari pihak yang akan
membantu termasuk orang tua siswa, dan agar penyusunan anggaran sekolah atau
RAPBS dapat efektif dan efisien, langkah-langkah yang perlu diambil adalah:

a. menginventarisasi program/kegiatan sekolah selama satu tahun mendatang


b. Menyusun program kegiatan tersebut berdasarkan jenis dan prioritas
c. Menghitung volume, harga satuan, dan kebutuhan dana untuk setiap komponen
kegiatan
d. Membuat kertas kerja dan lembaran kerja, menentukan dana dan pembebanan
anggaran, serta menuangkannya ke dalam format baku RAPBS
e. Menghimpun data pendukung yang akurat untuk bahan acuan guna
mempertahankan anggaran yang diajukan (Asmani,2012).
Dengan langkah tersebut, nampak bahwa secara sistematis, anggaran atau
RAPBS harus disusun harus memperhatikan program sekolah, jenis dan skala

8
prioritas. Berikut ini diagram proses penyusunan RAPBS secara partisipatif
sebagai berikut.

Kepala sekolah Kepala sekolah mengundang


mempelajari visi,misi guru dan pengurus komite
progam utama sekolah sekolah untuk menyusun draft
yang telah ada RAPBS

Kepala sekolah bersama


guru dan pemgurus
komite sekolah membahas
draft dan menetapkan
RAPBS

RAPBS sudah
siap dilaksanakan
(Asmani,2012)

Skema di atas adalah diagram proses penyusunan RAPBS yang


partisipatif. Selain beberapa teori tentang prosedur penyusunan RAPBS tersebut,
menurut Minarti (2012) , dalam penyusunan RAPBS, kepala sekolah sebaiknya
membentuk tim yang terdiri dari dewan guru dan pengurus komite sekolah.
Setelah tim dan kepala sekolah menyelesaikan tugas, merinci semua anggaran
pendapatan dan belanja sekolah, kemudian kepala sekolah menyetujuinya.Hal
tersebut membuat semua pihak yang dilibatkan akan berkontribusi secara
maksimal dan merasa bertanggung jawab terhadap RAPBS yang telah disusun
bersama.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas, maka dapat dipahami bahwa
prosedur atau langkah-langkah penyusunan RAPBS cukup panjang dan rumit.
Pada intinya, prosedur tersebut berhubungan dengan adanya identifikasi terhadap
program, menentukan sumber dana, menuangkannya dalam format RAPBS, dan
revisi jika diperlukan.

9
E. Prinsip-Prinsip Pengelolaan Keuangan Sekolah
Pengelolaan keuangan sekolah perlu memperhatikan sejumlah prinsip.
Undang-undang No 20 Tahun 2003 pasal 48 menyatakan bahwa pengelolaan dana
pendidikan berdasarkan pada prinsip keadilan, efisiensi, transparansi, dan
akuntabilitas publik. Disamping itu prinsip efektivitas juga perlu mendapat
penekanan. Berikut ini dibahas masing-masing prinsip tersebut, yaitu transparansi,
akuntabilitas, efektivitas, dan efisiensi (Sutisno,1993).

1. Transparansi
Transparan berarti adanya keterbukaan. Transparan di bidang pengelolaan
berarti adanya keterbukaan dalam mengelola suatu kegiatan. Di lembaga
pendidikan, bidang pengelolaan keuangan yang transparan berarti adanya
keterbukaan dalam pengelolaan keuangan lembaga pendidikan, yaitu keterbukaan
sumber keuangan dan jumlahnya, rincian penggunaan, dan pertanggung
jawabannya harus jelas sehingga bisa memudahkan pihak-pihak yang
berkepentingan untuk mengetahuinya. Transparansi keuangan sangat diperlukan
dalam rangka meningkatkan dukungan orangtua, masyarakat dan pemerintah
dalam penyelenggaraan seluruh program pendidikan di sekolah. Disamping itu
transparansi dapat menciptakan kepercayaan timbal balik antara pemerintah,
masyarakat, orang tua siswa dan warga sekolah melalui penyediaan informasi dan
menjamin kemudahan di dalam memperoleh informasi yang akurat dan memadai
(Sutisno,1993).
Beberapa informasi keuangan yang bebas diketahui oleh semua warga
sekolah dan orang tua siswa misalnya rencana anggaran pendapatan dan belanja
sekolah (RAPBS) bisa ditempel di papan pengumuman di ruang guru atau di
depan ruang tata usaha sehingga bagi siapa saja yang membutuhkan informasi itu
dapat dengan mudah mendapatkannya. Orang tua siswa bisa mengetahui berapa
jumlah uang yang diterima sekolah dari orang tua siswa dan digunakan untuk apa
saja uang itu. Perolehan informasi ini menambah kepercayaan orang tua siswa
terhadap sekolah (Majid, 2009).

10
2. Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah kondisi seseorang yang dinilai oleh orang lain karena
kualitas performansinya dalam menyelesaikan tugas untuk mencapai tujuan yang
menjadi tanggung jawabnya. Akuntabilitas di dalam pengelolaan keuangan berarti
penggunaan uang sekolah dapat dipertanggung jawabkan sesuai dengan
perencanaan yang telah ditetapkan. Berdasarkan perencanaan yang telah
ditetapkan dan peraturan yang berlaku maka pihak sekolah membelanjakan uang
secara bertanggung jawab. Pertanggung jawaban dapat dilakukan kepada orang
tua, masyarakat dan pemerintah. Ada tiga pilar utama yang menjadi prasyarat
terbangunnya akuntabilitas, yaitu (1) adanya transparansi para penyelenggara
sekolah dengan menerima masukan dan mengikut sertakan berbagai komponen
dalam mengelola sekolah , (2) adanya standar kinerja di setiap institusi yang dapat
diukur dalam melaksanakan tugas, fungsi dan wewenangnya, (3) adanya
partisipasi untuk saling menciptakan suasana kondusif dalam menciptakan
pelayanan masyarakat dengan prosedur yang mudah, biaya yang murah dan
pelayanan yang cepat (Majid, 2009).

3. Efektivitas
Efektif seringkali diartikan sebagai pencapaian tujuan yang telah
ditetapkan. Efektivitas tidak berhenti sampai tujuan tercapai tetapi sampai pada
kualitatif hasil yang dikaitkan dengan pencapaian visi lembaga. Efektivitas lebih
menekankan pada kualitatif outcomes. Pengelolaan keuangan dikatakan
memenuhi prinsip efektivitas kalau kegiatan yang dilakukan dapat mengatur
keuangan untuk membiayai aktivitas dalam rangka mencapai tujuan lembaga yang
bersangkutan dan kualitatif outcomes-nya sesuai dengan rencana yang telah
ditetapkan (Sutisno,1993).

4. Efisiensi
Efisiensi berkaitan dengan kuantitas hasil suatu kegiatan. Efisiensi adalah
perbandingan yang terbaik antara masukan (input) dan keluaran (output) atau
antara daya dan hasil. Daya yang dimaksud meliputi tenaga, pikiran, waktu, biaya.
Perbandingan tersebut dapat dilihat dari dua hal:
1. Dilihat dari segi penggunaan waktu, tenaga dan biaya:

11
Kegiatan dapat dikatakan efisien kalau penggunaan waktu, tenaga dan
biaya yang sekecil-kecilnya dapat mencapai hasil yang ditetapkan. Ragam
efisiensi dapat dijelaskan melalui hubungan antara penggunaan waktu, tenaga
(Majid, 2009).

2. Dilihat dari segi hasil


Kegiatan dapat dikatakan efisien kalau dengan penggunaan waktu, tenaga
dan biaya tertentu memberikan hasil sebanyak-banyaknya baik kuantitas maupun
kualitasnya (Majid, 2009).
Tingkat efisiensi dan efektivitas yang tinggi memungkinkan terselenggaranya
pelayanan terhadap masyarakat secara memuaskan dengan menggunakan sumber
daya yang tersedia secara optimal dan bertanggung jawab (Majid, 2009).

F. Prinsip Penyusunan RAPBS


Prinsip-prinsip dalam penyusunan RAPBS adalah.
1. RAPBS harus benar-benar difokuskan pada peningkatan pembelajaran murid
secara jujur, bertanggungjawab, dan transparan.
2. RAPBS harus ditulis dalam bahasa yang sederhana dan jelas, dan dipajang
ditempat terbuka di sekolah.
3. Dalam menyusun RAPBS, sekolah sebaiknya secara seksama memprioritaskan
pembelanjaan dana sejalan dengan rencana pengembangan sekolah
(Baharuddin & Makin, 2010).
Hal penting yang harus diperhatikan dalam penyusunan RAPBS adalah
harus adanya pemenuhan biaya yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan
sokolah/madrasah setiap tahunnya. RAPBS dituntut mencakup semua anggaran
kegiatan rutin dan biaya penting lainnya, agar semua rencana dapat dilaksanankan
dalam 1 tahun (Baharuddin & Makin, 2010).

G. Pertanggungjawaban RAPBS
Kepala sekolah wajib menyampaikan laporan di bidang keuangan terutama
mengenai penerimaan dan pengeluaran keuangan sekolah. Pengevaluasian
dilakukan setiap triwulan atau per semester. Dana yang digunakan akan

12
dipertanggung jawabkan kepada sumber dana. Jika dana tersebut diperoleh dari
orang tua siswa, maka dana tersebut akan dipertanggung jawabkan oleh kepala
sekolah kepada orang tua siswa. Begitu pula jika dana tersebut bersumber dari
pemerintah maka akan dipertanggung jawabkan kepada pemerintah (Tim Dosen
Administrasi Pendidikan UPI, 2012).
Prinsip-prinsip pertanggungjawab dalam RAPBS yaitu.
1. Diusahakan secara singkat dan dilaksanakan pada setiap akhir pekan.
2. Periksa terlebih dahulu Buku Kas Umum dalam hubungannya dengan buku
yang lain setiap akhir bulan.
3. Diperingatkan kepada bendaharawan mengenai: pengiriman SPJ (Surat
Pertanggungjawaban) bulana.
4. Diperiksa pengurusan barang inventaris dan penyimpanan dokumen pertinggal
keuangan sewaktu-waktu.
5. Diadakan pemeriksaan kas
6. Atasan langsung atau bendaharawan bertanggungjawab atas keuangan (Majid,
2009).

Secara khusus, pengendalian anggaran terdiri dari serangkaian kegiatan


pemeriksaan dan persetujuan untuk memastikan bahwa.
1. Dana dibelanjakan sesuai rencana,
2. Ada kelonggaran dalam penganggaran untuk pembayaran pajak,
3. Pembelanjaan dilakukan dengan memanfaatkan sumber daya yang tersedia,
4. Dana tidak dihabiskan untuk kegiatan-kegiatan yang tidak disetujui atau
diberikan kepada pihak penerima tanpa persetujuan (Majid, 2009).

13
BAB III

KESIMPULAN

KESIMPULAN
1. RAPBS adalah anggaran terpadu antara penerimaan dan penggunaan dana serta
pengelolaannya dalam memenuhi seluruh kebutuhan sekolah selama satu tahun
pelajaran berjalan.
2. Penyusunan RAPBS harus melibatkan kepala sekolah, guru, komite sekolah,
staf TU dan komunitas sekolah.
3. RAPBS berfungsi untuk: pedoman pengumpulan dana dan pengeluarannya,
menggali dana secara kreatif dan maksimal, menggunakan dana secara jujur
dan terbuka, mengembangkan dana secara produktif, mempertanggung-
jawabkan dana secara objektif
4. Bentuk-bentuk Anggaran dalam RAPBS antara lain; dana dari pemerintah,
orang tua siswa, masyarakat, alumni, peserta kegiatan, kegiatan wirausaha
sekolah, pembiayaan rutin dan pembiayaan pembangunan
5. RAPBS meliputi penganggaran untuk kegiatan pengajaran, materi kelas,
pengembangan profesi guru, renovasi bangunan sekolah, pemeliharaan, buku,
meja dan kursi. Penyusunan RAPBS tersebut harus melibatkan kepala sekolah,
guru, komite sekolah, staf TU dan komunitas sekolah.
6. Penyusunan RAPBS mengikuti: menginventarisasi rencana yang akan
dilaksanakan, menyusun rencana berdasarkan skala prioritas, menentukan
program kerja dan rincian program, menetapkan kebutuhan, Menghitung dana
yang dibutuhkan, menentukan sumber dana pembiayan.
7. Pengelolaan administrasi keuangan juga perlu menerapkan prinsip-prinsip agar
dalam pelaksanaannya dapat berjalan sesuai dengan perencanaan, dapat
berjalan dengan transparan, efektif dan efisien, serta dapat
dipertanggungjawabkan.
8. Prinsip-prinsip penyusunan RAPBS: benar-benar difokuskan pada peningkatan
pembelajaran murid secara jujur, bertanggung jawab, dan transparan, ditulis
dalam bahasa sederhana dan jelas, dan dipajang di tempat terbuka di sekolah,
memprioritaskan pembelanjaan dana sejalan dengan rencana pengembangan.

14
9. Prinsip-prinsip pertanggungjawab RAPBS : dilakukan secara singkat, periksa
dahulu BKU dalam hubungannya dengan buku yang lain, diperingatkan kepada
bendaharawan mengenai pengiriman SPJ bulana, diperiksa pengurusan barang
inventaris dan penyimpanan dokumen, dan diadakan pemeriksaan kas.

DAFTAR RUJUKAN

Abuddinata. 2003. Manajemen Pendidikan. Bogor: Kencana.


Asmani, J. 2012 Tips Aplikasi Manajemen Sekolah. Jogjakarta: Diva Press.
Baharuddin & Makin. 2010. Manajemen Pendidikan Islam, Malang: UIN Maliki
Press.
Dedi, S.2004. Satuan Biaya Pendidikan Dasar dan Menengah. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Fattah, N. 2012.Ekonomi dan Pembiayaan Pendidikan. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Fattah,N.2000. Manajemen Berbasis Sekolah, Strategi Pemberdayaan Sekolah
dalam rangka Peningkatan Mutu dan Kemandirian Sekolah,Andira.
Bandung : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (1999).
Fattah, N. 2004. Landasan Manajemen Pendidikan. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Majid, A., 2009, Perencanaan Pembelajaran, Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Offset.
Minarti, S. 2011. Manajemen Sekolah: Mengelola Lembaga Pendidikan Secara
Mandiri. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.
Sutisna, O. 1993. Administrasi Pendidikan. Dasar Teoretis untuk Praktek
Profesional. Angkasa: Bandung.
Tim FKIP UMS. 2004. Prinsip Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Sekolah. Surakarta: UMS Press.

15
LAMPIRAN : CONTOH LEMBAR

CATATAN PENELITIAN OLEH TIM KOREKSI RAPBS

TANGGAL TANDA
NOMOR JABATAN/NAMA/NIP CATATAN PENILAIAN PERSETUJUAN TANGAN
Sekretaris Dinas Dikpora
Kabupaten Boyolali

1
1. ……………
………………………………………………..
……………………………………………
NIP. …………………………………………..
Kepala Bidang
SMP

2. ………….
2
…………………………………………………
……
…………………………………………
NIP. ……………………………………………..
Pengawas SMP
S3
Kabupaten Boyolali

16
3.
…………………

……………………………………………..
NIP. …………………………………………..

17

Anda mungkin juga menyukai