Makalah Kelompok 8 Mbs
Makalah Kelompok 8 Mbs
PENYUSUNAN RENCANA
ANGGARAN PENDAPATAN
BELANJA SEKOLAH (RAPBS)
DISUUN OLEH :
KELOMPOK 8
1
DAFTAR ISI
HALAMAN COVER
DAFTAR ISI……………………………………………………………………ii
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang…………………………………………………….……1
B. Rumusan Masalah………………………………………………………2
C. Tujuan………………………………………………………………..…2
2
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sekolah adalah sebuah aktifitas besar yang di dalamnya ada empat
komponen yang saling berkaitan. Empat komponen yang di maksud adalah Staf
Tata laksana Administrasi, Staf Teknis Pendidikan yang didalamnya meliputi
Kepala Sekolah dan Guru, Komite sekolah sebagai badan independent yang
membantu terlaksananya operasional pendidikan, dan siswa sebagai peserta didik
yang bisa di tempatkan sebagai konsumen dengan tingkat pelayanan yang harus
memadai. Hubungan keempatnya harus saling berkaitan, karena keberlangsungan
operasional sekolah terbentuknya dari hubungan keempat komponen tersebut
karena kebutuhan akan pendidikan demikian tinggi. Salah satu unsur yang penting
dimiliki oleh suatu sekolah agar menjadi sekolah yang dapat mencetak anak didik
yang baik adalah dari segi keuangan. Manajemen pembiayaan atau anggaran
sekolah sangat penting hubungannya dalam pelaksanaan kegiatan sekolah.
Ada beragam sumber dana yang dimiliki oleh suatu sekolah, baik dari
pemerintah maupun pihak lain. Ketika dana masyarakat atau dana pihak ketiga
lainnya mengalir masuk, harus dipersiapkan sistem pengelolaan keuangan yang
professional dan jujur. Pengelolaan keuangan secara umum sebenarnya telah
dilakukan dengan baik oleh semua sekolah. Hanya kadar substansi pelaksanaanya
yang beragam antara sekolah yang satu dengan yang lainnya. Adanya keragaman
ini bergantung kepada besar kecilnya tiap sekolah, letak sekolah dan julukan
sekolah. Pada sekolah-sekolah biasa yang daya dukung masyarakatnya masih
tergolong rendah, pengelolaan keuangannya pun masih sederhana. Sedangkan,
pada sekolah-sekolah biasa yang daya dukung masyarakatnya besar, bahkan
mungkin sangat besar, tentu saja pengelolaan keuangannya cenderung menjadi
lebih rumit. Kecenderungan ini dilakukan karena sekolah harus mampu
menampung berbagai kegiatan yang semakin banyak dituntut oleh masyarakatnya.
1
Sekolah yang dituntut untuk menampung berbagai kegiatan dengan
membutuhkan anggaran maka diperlukan suatu rancangan anggaran pendapatan
dan belanja sekolah (RAPBS) untuk mengatur sistem keuangan. Pengaturan
sistem keuangan sangat dipentingkan dengan bertujuan membenuk suatu sekolah
yang unggul dalam berbagai hal dan memudahkan pengguna yaitu siswa untuk
mendapatkan suatu fasilitas pembelajaran yang lebih baik.
Dilatar belakangi oleh alasan diatas maka penulis membuat makalah
tentang rancangan anggaran pendapatan dan belanja sekolah (RAPBS) untuk
mewujudkan pendidikan dengan fasilitas yang terbaik yang digunakan oleh siswa.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, dapat dibuat perumusan
masalah sebagai berikut .
1. Apakah pengertian, fungsi dan tujuaan dari RAPBS ?
2. Bagaimana komponen pembiayaan sekolah?
3. Bagaimana bentuk-bentuk anggaran dalam RAPBS?
4. Bagaimana langkah-langkah dalam penyusunan RAPBS ?
5. Bagaimana prinsip-prinsip pengelolaan keuangan sekolah?
6. Bagaimana prinsip-prinsip penyusunan RAPBS ?
7. Bagaimana bentuk pertanggung jawaban dalam penyusunan RAPBS ?
C. Tujuan
Adapun tujuan dalam penulisan makalah ini yaitu sebagai berikut.
1. Mengetahui pengertian, fungsi dan tujuan dari RAPBS.
2. Mengetahui komponen pembiayaan sekolah.
3. Mengetahui bentuk-bentuk anggaran dalam RAPBS
4. Mengetahui langkah-langkah penyusunan RAPBS.
5. Mengetahui prinsip-prinsip pengelolaan keuangan sekolah.
6. Mengetahui prinsip-prinsip penyusunan RAPBS.
7. Mengetahui bentuk pertanggung jawaban dalam penyusunan RAPBS.
2
BAB II
KAJIAN TEORI
3
sumber kekayaan bersih, informasi mengenai usaha dan hasil pelayanan yang
berguna urtuk menilai kinerja.
Memberikan informasi mengenai bagaimana organisasi sekolah memperoleh
dan membelanjakan sumber daya kas
Memberikan penjelasan dan interpretasi untuk membantu pemakai dalam
memahami informasi keuangan yang diberikan
4
Sarana kelas dan sekolah
Pengelolaan kelas dan sekolah
Komponen-komponen utama manajemen keuangan yang mendukung
terlaksananya optimalisasi biaya pendidikan adalah sebagai berikut.
Prosedur anggaran
Pembelajaran pendistribusian
Prosedur investasi
Prosedur pemeriksaan
5
Anggaran RAPBS berupa bentuk-bentuk anggaran dari berbagai macam
lembaga atau perseorangan. Berikut ini bentuk-bentuk anggaran untuk menunjang
keberlangsungan pembelajaran siswa .
6
perorangan, dari suatu organisasi, dari yayasan ataupun dari badan usaha baik
milik pemerintah maupun milik swasta
4. Dana dari Alumni
Bantuan dari para Alumni untuk membantu peningkatan mutu sekolah
tidak selalu dalam bentuk uang (misalnya buku-buku, alat dan perlengkapan
belajar). Namun dana yang dihimpun oleh sekolah dari para alumni merupakan
sumbangan sukarela yang tidak mengikat dari mereka yang merasa terpanggil
untuk turut mendukung kelancaran kegiatan-kegiatan demi kemajuan dan
pengembangan sekolah. Dana ini ada yang diterima langsung dari alumni, tetapi
ada juga yang dihimpun melalui acara reuni atau lustrum sekolah
5. Dana dari Peserta Kegiatan
Dana ini dipungut dari siswa sendiri atau anggota masyarakat yang
menikmati pelayanan kegiatan pendidikan tambahan atau ekstrakurikuler, seperti
pelatihan komputer, kursus bahasa Inggris atau keterampilan lainnya.
6. Dana dari Kegiatan Wirausaha Sekolah
Ada beberapa sekolah yang mengadakan kegiatan usaha untuk
mendapatkan dana. Dana ini merupakan kumpulan hasil berbagai kegiatan
wirausaha sekolah yang pengelolaannya dapatj dilakukan oleh staf sekolah atau
para siswa misalnya koperasi, kantin sekolah, bazaar tahunan, wartel, usaha
fotokopi, dll (Sutisno,1993).
7
kebutuhan sekolah secara optimal. Adapun, dalam proses penyusunan anggaran,
sekurang-kurangnya harus melalui tahapan-tahapan sebagai berikut.
a. Mengidentifikasi kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan selama periode
anggaran.
b. Mengidentifikasi sumber-sumber yang dinyatakan dalam uang, jasa, dan
barang.
c. Semua sumber dinyatakan dalam bentuk uang sebab anggaran pada dasarnya
merupakan pernyataan finansial.
d. Memformulasikan anggaran dalam bentuk format yang telah disetujui dan
dipergunakan oleh instansi tertentu.
e. Menyusun usulan anggaran untuk memperoleh persetujuan dari pihak
berwenang.
f. Melakukan revisi usulan anggaran.
g. Persetujuan revisi usulan anggaran.
h. Pengesahan anggaran (Fattah, 2012).
penyusunan RAPBS tidak hanya mengandalkan pengetahuan dan
keterampilan seadanya. Sistematika penyusunan dan konten RAPBS harus
disusun secara logis dan valid. Untuk itu penyusunan RAPBS harus dapat
meyakinkan serta akurat sehingga timbul kepercayaan dari pihak yang akan
membantu termasuk orang tua siswa, dan agar penyusunan anggaran sekolah atau
RAPBS dapat efektif dan efisien, langkah-langkah yang perlu diambil adalah:
8
prioritas. Berikut ini diagram proses penyusunan RAPBS secara partisipatif
sebagai berikut.
RAPBS sudah
siap dilaksanakan
(Asmani,2012)
9
E. Prinsip-Prinsip Pengelolaan Keuangan Sekolah
Pengelolaan keuangan sekolah perlu memperhatikan sejumlah prinsip.
Undang-undang No 20 Tahun 2003 pasal 48 menyatakan bahwa pengelolaan dana
pendidikan berdasarkan pada prinsip keadilan, efisiensi, transparansi, dan
akuntabilitas publik. Disamping itu prinsip efektivitas juga perlu mendapat
penekanan. Berikut ini dibahas masing-masing prinsip tersebut, yaitu transparansi,
akuntabilitas, efektivitas, dan efisiensi (Sutisno,1993).
1. Transparansi
Transparan berarti adanya keterbukaan. Transparan di bidang pengelolaan
berarti adanya keterbukaan dalam mengelola suatu kegiatan. Di lembaga
pendidikan, bidang pengelolaan keuangan yang transparan berarti adanya
keterbukaan dalam pengelolaan keuangan lembaga pendidikan, yaitu keterbukaan
sumber keuangan dan jumlahnya, rincian penggunaan, dan pertanggung
jawabannya harus jelas sehingga bisa memudahkan pihak-pihak yang
berkepentingan untuk mengetahuinya. Transparansi keuangan sangat diperlukan
dalam rangka meningkatkan dukungan orangtua, masyarakat dan pemerintah
dalam penyelenggaraan seluruh program pendidikan di sekolah. Disamping itu
transparansi dapat menciptakan kepercayaan timbal balik antara pemerintah,
masyarakat, orang tua siswa dan warga sekolah melalui penyediaan informasi dan
menjamin kemudahan di dalam memperoleh informasi yang akurat dan memadai
(Sutisno,1993).
Beberapa informasi keuangan yang bebas diketahui oleh semua warga
sekolah dan orang tua siswa misalnya rencana anggaran pendapatan dan belanja
sekolah (RAPBS) bisa ditempel di papan pengumuman di ruang guru atau di
depan ruang tata usaha sehingga bagi siapa saja yang membutuhkan informasi itu
dapat dengan mudah mendapatkannya. Orang tua siswa bisa mengetahui berapa
jumlah uang yang diterima sekolah dari orang tua siswa dan digunakan untuk apa
saja uang itu. Perolehan informasi ini menambah kepercayaan orang tua siswa
terhadap sekolah (Majid, 2009).
10
2. Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah kondisi seseorang yang dinilai oleh orang lain karena
kualitas performansinya dalam menyelesaikan tugas untuk mencapai tujuan yang
menjadi tanggung jawabnya. Akuntabilitas di dalam pengelolaan keuangan berarti
penggunaan uang sekolah dapat dipertanggung jawabkan sesuai dengan
perencanaan yang telah ditetapkan. Berdasarkan perencanaan yang telah
ditetapkan dan peraturan yang berlaku maka pihak sekolah membelanjakan uang
secara bertanggung jawab. Pertanggung jawaban dapat dilakukan kepada orang
tua, masyarakat dan pemerintah. Ada tiga pilar utama yang menjadi prasyarat
terbangunnya akuntabilitas, yaitu (1) adanya transparansi para penyelenggara
sekolah dengan menerima masukan dan mengikut sertakan berbagai komponen
dalam mengelola sekolah , (2) adanya standar kinerja di setiap institusi yang dapat
diukur dalam melaksanakan tugas, fungsi dan wewenangnya, (3) adanya
partisipasi untuk saling menciptakan suasana kondusif dalam menciptakan
pelayanan masyarakat dengan prosedur yang mudah, biaya yang murah dan
pelayanan yang cepat (Majid, 2009).
3. Efektivitas
Efektif seringkali diartikan sebagai pencapaian tujuan yang telah
ditetapkan. Efektivitas tidak berhenti sampai tujuan tercapai tetapi sampai pada
kualitatif hasil yang dikaitkan dengan pencapaian visi lembaga. Efektivitas lebih
menekankan pada kualitatif outcomes. Pengelolaan keuangan dikatakan
memenuhi prinsip efektivitas kalau kegiatan yang dilakukan dapat mengatur
keuangan untuk membiayai aktivitas dalam rangka mencapai tujuan lembaga yang
bersangkutan dan kualitatif outcomes-nya sesuai dengan rencana yang telah
ditetapkan (Sutisno,1993).
4. Efisiensi
Efisiensi berkaitan dengan kuantitas hasil suatu kegiatan. Efisiensi adalah
perbandingan yang terbaik antara masukan (input) dan keluaran (output) atau
antara daya dan hasil. Daya yang dimaksud meliputi tenaga, pikiran, waktu, biaya.
Perbandingan tersebut dapat dilihat dari dua hal:
1. Dilihat dari segi penggunaan waktu, tenaga dan biaya:
11
Kegiatan dapat dikatakan efisien kalau penggunaan waktu, tenaga dan
biaya yang sekecil-kecilnya dapat mencapai hasil yang ditetapkan. Ragam
efisiensi dapat dijelaskan melalui hubungan antara penggunaan waktu, tenaga
(Majid, 2009).
G. Pertanggungjawaban RAPBS
Kepala sekolah wajib menyampaikan laporan di bidang keuangan terutama
mengenai penerimaan dan pengeluaran keuangan sekolah. Pengevaluasian
dilakukan setiap triwulan atau per semester. Dana yang digunakan akan
12
dipertanggung jawabkan kepada sumber dana. Jika dana tersebut diperoleh dari
orang tua siswa, maka dana tersebut akan dipertanggung jawabkan oleh kepala
sekolah kepada orang tua siswa. Begitu pula jika dana tersebut bersumber dari
pemerintah maka akan dipertanggung jawabkan kepada pemerintah (Tim Dosen
Administrasi Pendidikan UPI, 2012).
Prinsip-prinsip pertanggungjawab dalam RAPBS yaitu.
1. Diusahakan secara singkat dan dilaksanakan pada setiap akhir pekan.
2. Periksa terlebih dahulu Buku Kas Umum dalam hubungannya dengan buku
yang lain setiap akhir bulan.
3. Diperingatkan kepada bendaharawan mengenai: pengiriman SPJ (Surat
Pertanggungjawaban) bulana.
4. Diperiksa pengurusan barang inventaris dan penyimpanan dokumen pertinggal
keuangan sewaktu-waktu.
5. Diadakan pemeriksaan kas
6. Atasan langsung atau bendaharawan bertanggungjawab atas keuangan (Majid,
2009).
13
BAB III
KESIMPULAN
KESIMPULAN
1. RAPBS adalah anggaran terpadu antara penerimaan dan penggunaan dana serta
pengelolaannya dalam memenuhi seluruh kebutuhan sekolah selama satu tahun
pelajaran berjalan.
2. Penyusunan RAPBS harus melibatkan kepala sekolah, guru, komite sekolah,
staf TU dan komunitas sekolah.
3. RAPBS berfungsi untuk: pedoman pengumpulan dana dan pengeluarannya,
menggali dana secara kreatif dan maksimal, menggunakan dana secara jujur
dan terbuka, mengembangkan dana secara produktif, mempertanggung-
jawabkan dana secara objektif
4. Bentuk-bentuk Anggaran dalam RAPBS antara lain; dana dari pemerintah,
orang tua siswa, masyarakat, alumni, peserta kegiatan, kegiatan wirausaha
sekolah, pembiayaan rutin dan pembiayaan pembangunan
5. RAPBS meliputi penganggaran untuk kegiatan pengajaran, materi kelas,
pengembangan profesi guru, renovasi bangunan sekolah, pemeliharaan, buku,
meja dan kursi. Penyusunan RAPBS tersebut harus melibatkan kepala sekolah,
guru, komite sekolah, staf TU dan komunitas sekolah.
6. Penyusunan RAPBS mengikuti: menginventarisasi rencana yang akan
dilaksanakan, menyusun rencana berdasarkan skala prioritas, menentukan
program kerja dan rincian program, menetapkan kebutuhan, Menghitung dana
yang dibutuhkan, menentukan sumber dana pembiayan.
7. Pengelolaan administrasi keuangan juga perlu menerapkan prinsip-prinsip agar
dalam pelaksanaannya dapat berjalan sesuai dengan perencanaan, dapat
berjalan dengan transparan, efektif dan efisien, serta dapat
dipertanggungjawabkan.
8. Prinsip-prinsip penyusunan RAPBS: benar-benar difokuskan pada peningkatan
pembelajaran murid secara jujur, bertanggung jawab, dan transparan, ditulis
dalam bahasa sederhana dan jelas, dan dipajang di tempat terbuka di sekolah,
memprioritaskan pembelanjaan dana sejalan dengan rencana pengembangan.
14
9. Prinsip-prinsip pertanggungjawab RAPBS : dilakukan secara singkat, periksa
dahulu BKU dalam hubungannya dengan buku yang lain, diperingatkan kepada
bendaharawan mengenai pengiriman SPJ bulana, diperiksa pengurusan barang
inventaris dan penyimpanan dokumen, dan diadakan pemeriksaan kas.
DAFTAR RUJUKAN
15
LAMPIRAN : CONTOH LEMBAR
TANGGAL TANDA
NOMOR JABATAN/NAMA/NIP CATATAN PENILAIAN PERSETUJUAN TANGAN
Sekretaris Dinas Dikpora
Kabupaten Boyolali
1
1. ……………
………………………………………………..
……………………………………………
NIP. …………………………………………..
Kepala Bidang
SMP
2. ………….
2
…………………………………………………
……
…………………………………………
NIP. ……………………………………………..
Pengawas SMP
S3
Kabupaten Boyolali
16
3.
…………………
……………………………………………..
NIP. …………………………………………..
17